Rahmat Pamuji *) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAMPAK SARANA OLAHRAGA REKREASI TERHADAP PARTISIPASI BEROLAHRAGA. Mudjihartono. (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian pendidikan-menurut-ahli Rini Nurmayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

PENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

PENGARUH TARI TOPENG TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN NILAI PSIKOMOTOR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG

S K R I P S I. Disusun Oleh : AHMAD ROFIQ NPM : P

II. TINJAU PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk. mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

JURNAL SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

Motivasi Perilaku Aktif Mahasiswa dalam Memanfaatkan Waktu Luang. (Studi Pada Mahasiswa Prodi Olahraga SPs UPI Bandung Angkatan 2007) Oleh:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

PENGARUH BEBERAPA MACAM METODE LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

MOTIVASI INSTRINSIK MASYARAKAT DALAM MENGIKUTI SENAM AEROBIK DI STADION HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2015 ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

PROFIL KOMPETENSI INSTRUKTUR AEROBIK (STUDI DESKRIPTIF PADA GURU PENDIDIKAN JASMANI DI KOTA BANDUNG)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YUDHA DWI FITARIANTO

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

UPAYA MENINGKATKAN INDUSTRI OLAHRAGA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. *) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. Definisi Pendidikan Jasmani (Penjas) menurut Harold M. Barrow dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakartasebagai berikut ini:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini peradaban manusia semakin pesat, pola kehidupan manusia

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

MINAT MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH SEBAGAI INSTRUKTUR SENAM KEBUGARAN JASMANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh MUHAMMAD NURHAMZAH Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Agus Mulyadi, M.Pd.

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : AGUS KAMBALI NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: kelincahan memberikan

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE BAGIAN DAN PENUGASAN TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SDN IT ALAMY SUBANG

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun

BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: BENY SUNU PRASETYO NPM:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan hasil operan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Melalui kegiatan olahraga

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

Transkripsi:

PERSEPSI MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNISMA UKM SENAM TERHADAP SISTEMATIKA, KOMPLEKSITAS DAN INTENSITAS SENAM AYO BANGKIT DAN SENAM AYO BERSATU DI FKIP UNISMA BEKASI Rahmat Pamuji *) ABSTRAK Mengenai penggunakan prinsip-prinsip mekanik dan menganalisa suatu gerakan yang baik dan tepat untuk dimengerti oleh setiap orang sangat penting untuk memperoleh suatu gerakan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, sangat perlu untuk mengembangkan keilmuan dari suatu cabang olahraga. Salah satu upayanya adalah dengan menganalisa gerakan-gerakan dalam cabang olahraga senam untuk menggunakan tenaga seefisien mungkin dapat menghasilkan gerakan yang efektif. Berkenaan dengan hal tersebut maka muncul masalah penelitian yaitu; bagaimana tanggapan dari mahasiswa Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas? dan bagaimana tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas?. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji untuk mengungkap tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai tangapan gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas dan untuk mengungkap tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai persepsi gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif karena ingin mengetahui gambaran Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket tertutup. Adapun populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai sumber informasi yaitu Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam sebanyak 120 orang sedangkan sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan random sampling. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Persepsi gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan tingkat persetujuan dari 30 responden diketahui hasil penyekoran angket adalah berjumlah 2953 dengan nilai persentase sebesar 78,75%. 2) Persepsi gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan tingkat persetujuan dari 30 responden diketahui hasil penyekoran angket adalah berjumlah 3010 dengan nilai persentase sebesar 80,27%. kata Kunci : Persepsi, Sistematika, Kompleksitas dan Intensitas

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Karena dengan hidup sehat seseorang dapat bekerja apa saja sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Olahraga merupakan salah satu cara untuk membina kesehatan secara preventif yang bersifat aktif. Khususnya meningkatkan derajat sehat yang diperlukan untuk kerja atau kegiatan fisik lainnya yang sering disebut dengan derajat sehat dinamis. Giriwijoyo (1992:12) menjelaskan bahwa : Derajat sehat dinamis adalah normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu kerja atau olahraga.. Olahraga yang dilakukan secara teratur dan terukur dengan tahapan yang tepat, dapat mengakibatkan peningkatan fungsi alat-alat tubuh ke arah yang lebih baik dari pada mengembangkan struktur tubuh. Hal ini sesuai yang dikemukan oleh Giriwijoyo (1992:16) bahwa : Mengembangkan kemampuan fungsional tubuh memberikan hasil yang nyata dari pada mengembangkan struktur tubuh. Pada saat ini banyak orang yang melakukan olahraga senam untuk menjaga kesehatan jasmani. Jenis olahraga ini sangat memasyarakat dan banyak diminati karena olahraga senam tersebut mudah dilakukan dan tidak banyak memakan banyak biaya. Sesorang dapat melakukan olahraga senam dengan benar dan teratur akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan fungsi alat-alat tubuh. Sejalan dengan partumbuhan jaman yang semakin pesat, semakin banyak pula jenis senam yang bermunculan. Tetapi juga tidak menutup kemungkinan dengan lebih banyak bentuk dan ragam variasi gerakan yang diciptakan kemungkinan besar banyak sekali gerakan- gerakan yang kurang sesuai dengan ketentuan, kaidah gerak pada tubuh dengan keadaan tersebut, senam yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ini banyak bermunculan bentuk- bentuk senam baru misalnya; Senam Tegar, senam Aerobik Dangdut, senam PORPI, senam Gending, senam Discorobik, senam Santri, senam Pramuka, SKJ 2000, senam Ayo Bersatu dan terakhir senam Ayo Bangkit. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui tentang gerakan senam yang diajarkan atau dilatihkan oleh instruktur selalu diikutinya, ketidaktahuan tentang manfaat dan fungsinya dari gerakan yang dilakukan tersebut dapat menyebabkan cedera. Apabila terjadi kesalahan pada saat pemberian gerakan akan terjadi cedera pada otot, tulang dan sendi, dan dapat

menimbulkan kecacatan seumur hidup. Karena, tulang dan sendi merupakan kerangka dari tubuh manusia yang mempunyai fungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah, melindungi organ dalam, gudang kalsium dan pospor. Atas dasar itulah penulis mengambil keputusan bahwa penelitian ini mengenai : Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu.. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai gerak senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas. B. Masalah Penelitian Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dianggap penting untuk diteliti lebih lanjut sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. 2. Bagaimana tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengungkap tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. 2. Untuk mengungkap tanggapan dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam mengenai analisa gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas. D. Kegunaan Penelitian Setelah penelitian ini selesai dan mencapai tujuan dengan baik, maka hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam yang melakukan olahraga senam.

2. Sebagai bahan masukan bagi semua pihak yang ada kaitannya dengan perkembangan olahraga terutama guru olahraga itu sendiri, Untuk lebih memasyarakatkan olahraga senam khususnya senam Ayo Bangkit dan senam Ayo Bersatu. E. Pembatasan Penelitian Untuk menghindari timbulnya berbagai macam penafsiran yang terlalu luas, maka penulis akan membatasi penelitian. Pembatasan masalahnya sebagai berikut : 1. Menganalisa gerak Senam Ayo Bangkit dan senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika kompleksitas, terhadap intensitas. 2. Sampel yang digunakan Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam TINJAUAN TEORITIS OLAHRAGA Olahraga sebagai suatu kegiatan yang menggunakan jasmani, pikiran dan kemauan.kegitan olahraga telah ada dan berkembang diseluruh dunia,.ketika kehidupan yang makin pesat serta dengan berbagai kegiatan, olahraga muncul sebagai suatu kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat banyaknya masyarakat yang menggunakan waktu senggang mereka sebaik mungkin dengan berolahraga mulai olahraga yang paling ringan sampai olahraga yang paling berat. Di dalam deklarasi (ICSPE) International Council of Sport and Physical Education yang dikutip Moelooek (1984:18), menjelaskan tentang olahraga sebagai berikut : 1. Setiap kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan diri sendiri atau dengan orang lain, atau konfrontasi dengan unsur-unsur alam disebut olahraga. 2. Kalau kegiatan ini meliputi pertandingan, maka kegiatan itu harus dilaksanakan dengan semangat atau jiwa sportif. Giriwijoyo (1992:14) menjelaskan sebagai berikut : Olahraga ialah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan seseorang secara tersendiri maupun kelompok, dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan Lutan (1996:57) menjelaskan bahwa : Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. Lebih lanjut M.Ali (1994:3), menjelaskan bahwa : Olahraga ialah kegiatan jasmani atau raga yang menggunakan energi yang digunakan untuk melakukan kegiatan jalan dengan kecepatan tiga setengah kilometer per jam (3,5 km/jam) = 60 m/menit.

Menyimak beberapa pengertian olahraga yang dikemukakan beberapa ahli tadi, sulit untuk memberikan batasan olahraga dikaitkan dengan kemajuan jaman yang semakin berkembang akan tetapi perlu digaris bawahi bahwa olahraga pada dasarnya bertujuan sama, yaitu dapat membina jasmani dan rohani. Namun, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan mengenai pengertian olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan yang mengolah raga atau mengolah jasmani yang teratur dan terencana yang besifat pertandingan atau perjuanan terhadap diri sendiri atau orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. B. Senam Senam adalah suatu aktivitas tubuh. Senam dapat dilakukan oleh semua orang, baik tua maupun muda serata pria maupun wanita. Senam berguna untuk meningkatan kebugaran jasmani secara utuh Pada saat ini senam mulai banyak digemari oleh masyarakat, karena mereka mempunyai keyakinan bahwa dengan melakukan senam tubuh menjadi kuat lentur serta indah. Hidayat (1999:3), membagi unsur-unsur senam menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut: 1. Unsur Calestetic, adalah latihan tubuh tanpa menggunakan alat (latihan beban) untuk meningkatkan kelentukan, keluwesan, dan memelihara keterampilan. 2. Unsur Tumbling, adalah unsur latihan ketangkasan dimana badan berputar dan atau melenting. Senam merupakan olahraga yang tidak diperuntukkan bagi anak-anak usia sekolah atau kaum wanita saja, sebaliknya senam bagi siapa saja bahkan senam merupakan olahraga seumur hidup. 3. Unsur Akrobatik adalah unsur latihan yang mengabungkan calestetic dan tumbling. Gerakangerakan tersebut ditampilkan hanya di lantai seperti pada alat lantai senam artistik. Kedua unsur tersebut merupakan pedoman dalam melakukan latihan senam baik senam pertandingan maupun senam irama atau senam khusus. Kata senam merupakan terjemahan dari kata Gymnastik (bahasa Belanda) dari kata Gimnos (bahasa Yunani) yang berari telanjang, yang maksudnya agar tidak terganggu gerakan. Agar pengertian senam lebih jelas maka perlu di jelaskan mengenai ciri- ciri dari gerakan senam, sehingga gerakan itu disebut sebagi latihan senam. Sedangkan menurut FIG (Federation Internasionale de Gymnastique) yang dikutip oleh Supardi (2001:5) membagi menjadi enam kelompok antara lain :

1. Senam artistik. 2. Senam rimik sportif. 3. Senam umum. 4. Senam aerobic sport. 5. Senam akrobatik dan 6. Senam trampoline. C. Perbedaan Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu Senam Ayo Bangkit dan Senam Ayo Bersatu dapat dibedakan dari kedua jenis senam tersebut antara lain : Tabel 2.1 Perbedaan BPM, Waktu Pelaksanaan dan Jumlah Latihan Antara Latihan Senam Ayo Bangkit dan Senam Ayo Bersatu Senam Ayo Bangkit 1. Ketukan Musik Pemanasan 125 BPM Inti 130-135 BPM Pendinginan 120 BPM 2. Waktu Pelaksanaan Pemanasan 5 Menit 21 Detik Inti 8 Menit 04 Detik Pendinginan 3 Menit 05 Detik 3. Jumlah Latihan Pemanasan 11 Latihan Inti 4 Latihan Pendinginan 4 Latihan Gerakan Peralihan 5 Kali Senam Ayo Bersatu 1. Ketukan Musik Pemanasan 125 BPM Inti 135 BPM Pendinginan 118 BPM 2. Waktu Pelaksanaan Pemanasan 7 Menit Inti 5 Menit Pendinginan 5 Menit 3. Jumlah Latihan Pemanasan 13 Latihan Inti 6 Latihan Pendinginan 7 Latihan Gerakan Peralihan 4 Kali

Metode Penelitian Suatu metode diperlukan untuk memecahkan permasalahan dan mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. Pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam sebanyak 120 orang. sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam sebanyak 30 orang.. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Tabel 4.2 Data Hasil Penelitian Tiap Sub Komponen Mengenai Persepsi Mahasiswa FPOK Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu Komponen Sub Komponen Jumlah Skor Skor Persentase Soal Aktual Ideal (%) Sistematika a. Latihan teknik 3 359 450 79,78 b. Irama gerakan 2 232 300 77,33 c. Kesesuaian gerakan 2 235 300 78,33 Kompleksitas a. Variasi gerakan 3 353 450 78,44 b. Tingkat kesulitan 2 239 300 79,67 Aspek Fisik a. Latihan Fisik 3 358 450 79,56 b. Kondisi Fisik 7 823 1050 78,38 c. Tingkat Kelelahan 3 354 300 78,67

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut di atas mengenai Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu terlihat bahwa komponen sistematika yang terdiri dari sub komponen latihan teknik memiliki skor sebesar 359 dengan 3 butir pertanyaan, irama gerakan memiliki skor sebesar 232 dengan 2 butir pertanyaan dan kesesuaian gerak memiliki skor sebesar 235 dengan 2 butir pertanyaan. Dari komponen kompleksitas yang terdiri sub komponen variasi gerakan memiliki skor sebesar 353 dengan 3 butir pertanyaan dan tingkat kesulitan memiliki skor sebesar 239 dengan 2 butir pertanyaan. Sedangkan komponen intensitas yang memiliki sub komponen latihan fisik memiliki skor sebesar 358 dengan 3 butir pertanyaan, kondisi fisik memiliki skor sebesar 823 dengan 7 butir pertanyaan dan tingkat kelelahan memiliki skor sebesar 354 dengan 3 butir pertanyaan. Kesimpulan yang didapat dari tabel 4.2 dan penjelasan di atas mengenai Persepsi Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Terhadap Sistematika, Kompleksitas Dan Intensitas Senam Ayo Bangkit Dan Senam Ayo Bersatu bahwa komponen sistematika yang terdiri dari sub komponen latihan teknik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,78%, irama gerakan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 77,33% dan kesesuaian gerak memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 78,33%. Dari komponen kompleksitas yang terdiri sub komponen variasi gerakan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 78,44% dan tingkat kesulitan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,67%. Sedangkan komponen intensitas yang memiliki sub komponen latihan fisik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,56%, kondisi fisik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 78,38% dan tingkat kelelahan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 78,67%.

Tabel 4.3 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Sistematika No Norma Penilaian Skor Aktual Kriteria 1 841 1050 Sangat Baik 2 631 840 826 Baik 3 421 630 Cukup 4 211 420 Kurang 5 0 210 Sangat Kurang Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor aktual komponen sistematika sebesar 826 yang berada pada norma penilaian 631 840, sehingga nilai 826 termasuk dalam kriteria baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bangkit Ditinjau Dari Sistematika menunjukkan tanggapan yang baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam. Tabel 4.4 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Kompleksitas No Norma Penilaian Skor Aktual Kriteria 1 601 750 Sangat Baik 2 451 600 592 Baik 3 301 450 Cukup 4 151 300 Kurang 5 0 150 Sangat Kurang

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor aktual komponen kompleksitas sebesar 592 yang berada pada norma penilaian 451 600, sehingga nilai 592 termasuk dalam kriteria baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bangkit Ditinjau Dari Kompleksitas menunjukkan tanggapan yang baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Tabel 4.5 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Intensitas No Norma Penilaian Skor Aktual Kriteria 1 1561 1950 Sangat Baik 2 1171 1560 1535 Baik 3 781 1170 Cukup 4 391 780 Kurang 5 0 390 Sangat Kurang Tabel 4.5 menunjukkan bahwa skor aktual komponen intensitas sebesar 1535 yang berada pada norma penilaian 1171 1560, sehingga nilai 1535 termasuk dalam kriteria baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bangkit Ditinjau Dari Intensitas menunjukkan tanggapan yang baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam. X 1 P = x 100% Xn 3010 P = x 100% 3750 = 80,27%

Dari komponen kompleksitas yang terdiri sub komponen variasi gerakan memiliki skor sebesar 361 dengan 3 butir pertanyaan dan tingkat kesulitan memiliki skor sebesar 247 dengan 2 butir pertanyaan. Sedangkan komponen aspek fisik yang memiliki sub komponen latihan fisik memiliki skor sebesar 357 dengan 3 butir pertanyaan, kondisi fisik memiliki skor sebesar 845 dengan 7 butir pertanyaan dan tingkat kelelahan memiliki skor sebesar 360 dengan 3 butir pertanyaan. Kesimpulan yang didapat dari tabel 4.7 dan penjelasan di atas mengenai Analisa Gerakan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Sistematika, Kompleksitas, Dan Intensitas bahwa komponen sistematika yang terdiri dari sub komponen latihan teknik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,44%, irama gerakan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,33% dan kesesuaian gerak memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,00%. Dari komponen kompleksitas yang terdiri sub komponen variasi gerakan memiliki

persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,22% dan tingkat kesulitan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 82,33%. Sedangkan komponen intensitas yang memiliki sub komponen latihan fisik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 79,33%, kondisi fisik memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,48% dan tingkat kelelahan memiliki persentase perolehan skor yaitu sebesar 80,00%. Tabel 4.8 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Sistematika No Norma Penilaian Skor Aktual Kriteria 1 841 1050 Sangat Baik 2 631 840 840 Baik 3 421 630 Cukup 4 211 420 Kurang 5 0 210 Sangat Kurang Tabel 4.8 menunjukkan bahwa skor aktual komponen sistematika sebesar 840 yang berada pada norma penilaian 631 840, sehingga nilai 840 termasuk dalam kriteria baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Sistematika menunjukkan tanggapan yang baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam.

Tabel 4.9 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Kompleksitas No Norma Penilaian Skor Aktual Kriteria 1 601 750 608 Sangat Baik 2 451 600 Baik 3 301 450 Cukup 4 151 300 Kurang 5 0 150 Sangat Kurang Tabel 4.9 menunjukkan bahwa skor aktual komponen kompleksitas sebesar 608 yang berada pada norma penilaian 501 625, sehingga nilai 608 termasuk dalam kriteria sangat baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Kompleksitas menunjukkan tanggapan yang sangat baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam Tabel 4.10 Kualitas Hasil Persepsi Komponen Intensitas No Norma Penilaian Skor Aktual Kriteria 1 1561 1950 1562 Sangat Baik 2 1171 1560 Baik 3 781 1170 Cukup 4 391 780 Kurang 5 0 390 Sangat Kurang

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa skor aktual komponen intensitas sebesar 1562 yang berada pada norma penilaian 1301 1625, sehingga nilai 1562 termasuk dalam kriteria sangat baik. Kesimpulannya bahwa gambaran mengenai Persepsi Gerakan Senam Ayo Bersatu Ditinjau Dari Intensitas menunjukkan tanggapan yang sangat baik dari Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Peserta UKM Senam KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka penulis dapat menyimpulkan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Persepsi gerak Senam Ayo Bangkit ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan tingkat persetujuan dari 30 responden menyatakan bahwa Persepsi Gerakan Senam Ayo Bangkit yang ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan kriteria baik untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan senam tersebut. 2. Persepsi gerak Senam Ayo Bersatu ditinjau dari sistematika, kompleksitas dan intensitas menunjukan tingkat persetujuan dari 30 responden menyatakan bahwa Persipsi Senam Ayo Bersatu yang ditinjau dari sistematika menunjukan kriteria baik, sedangkan kompleksitas dan intensitas menunjukan kriteria sangat baik untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan senam tersebut. Saran Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi para pembina dan guru pendidikan jasmani serta pembaca pada umumnya, supaya menganjurkan kepada siswanya untuk melaksanan Senam Ayo Bangkit dan Senam Ayo Bersatu, agar kebugaran jasmani dari siswa akan lebih baik. Akan tetapi, sebelum melakukan kedua senam tersebut hendaknya terlebi dahulu harus mengetahui sistematika, kompleksitas dan keterlibatan aspek fisik agar dalam pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan.

DAFTAR PUSTAKA Adisapoetra, Iskandar. Z. (1999). Olahraga dan Kesehatan Jasmani. Jakarta : PPPITTOR (Pusat Pengkajian Pengembangan IPTEK Olahraga). Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Atmaja, Supardi Udung. (2001). Senam (Penegertian, Macam, Sejarah dan Organisasinya). DIKTAT. Bandung : FPOK UPI. Budi Raharjo (1991), Penanggulangan Cedera dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan. FOMI. (2002). Senam Ayo Bersatu. DIKTAT. Jakarta : Penerbit FOMI. FOMI. (2004). Senam Ayo Bangkit. DIKTAT. Jakarta : Penerbit FOMI. Giriwijoyo Y.S Santoso (1992), Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK IKIP. Harsono (1988). Coaching : Aspek-aspek psikologis dalam Coaching, Jakarta : CV. Tambak Kusuma. Hidayat Imam. (1999). Biomekanika. Bandung : FPOK IKIP. Ibrahim dan Sudjana. (2004), Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo. Luthan, Rusli. (1996). Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB dan FPOK IKIP. Mahendra, A. M.A (1994), Senam. Bandung : FPOK UPI. Moeloek, Dangsina. (1984). Kesehatan Dan Olahraga. Jakarta : FKUI. M. Ali (1994). Pengetahuan Olahraga. Jakarta : Balai Pustaka. Nurhasan. (2000), Tes Dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : FPOK UPI. Poerwadarminta W.J.S (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Sajoto. (1990), Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang : Dahara Prize. Setiawan, Iwan. (1992), Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB dan FPOK IKIP.

Soekarno Muryati (1976). Teori dan Praktek Senam Dasar. Yogyakarta : Penerbit PT. Intan Pariwara. Supardi Udung Atmaja. (2001). Senam (Pengertian, Macam, Sejarah dan organisasinya). Diktat. Bandung : FPOK UPI Bandung. Supandi (1992). Kesehatan Olahraga. Jakarta : Penerbit PT. Grafindo. Surakhmad, Winarno. (1998) Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung : Penerbit Tarsito. *) Rahmat Pamuji. Dosen Penjaskesrek FKIP UNISMA Bekasi