PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA WANITA USIA MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga. 2

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP MASSA OTOT TUBUH PADA WANITA USIA MUDA

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsionalnya. Olahraga yang benar akan memberikan efek yang positif berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak langsung, memiliki andil besar dalam mempengaruhi berbagai aspek dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ilmu fisiologi pernapasan.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DADA DENGAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA PESERTA SENAM ASMA USIA DEWASA DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) KOTA SEMARANG

PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE DARAH DAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PETANI KENTANG DENGAN PAPARAN KRONIK PESTISIDA ORGANOFOSFAT

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Fisiologi dan Ergonomi

Hubungan antara senam zumba terhadap nilai FEV1 pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

DAFTAR PUSTAKA. Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Belas Minggu Almeidaa VP, Guimarães FS, Moco VJR, Menezes SLS, Mafort TT, Lopes AJ.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mengukur ketahanan kardiorespirasi adalah dengan mengukur volume konsumsi

PERBANDINGAN PARAMETER FUNGSI PARU ATLET PUTRA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI DENGAN SEPAK TAKRAW DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR JAWA TENGAH

HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DENGAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA POPULASI SINDROM METABOLIK

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup penelitian bidang ilmu Fisiologi.

ABSTRAK PENGARUH LATIHAN MENYANYI TERHADAP FUNGSI FAAL PARU LAKI LAKI DEWASA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. Riset Kesehatan Dasar (RISKEDAS) di Indonesia tahun mendapatkan hasil prevalensi nasional untuk penyakit asma pada semua umur

HUBUNGAN SENAM ZUMBA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH. Oleh: LAELA NUR FITRIANA J

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE) ANTARA BURUH ADMINISTRASI DENGAN BURUH PROSES PENCELUPAN INDUSTRI BATIK SKRIPSI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran,

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH PELATIHAN SEDERHANA OTOT-OTOT PERNAPASAN TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEREMPUAN USIA MUDA NON-ATLET

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

PERBEDAAN ANTARA NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH OLAHRAGA RENANG SELAMA DUA BELAS MINGGU ARTIKEL ILMIAH

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN NILAI TOTAL LUNG CAPACITY, PEAK EXPIRATORY FLOW DAN EXPIRATORY RESERVE VOLUME ANTAR CABANG OLAHRAGA PADA ATLET USIA 6-12 TAHUN

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

ABSTRAK PERBANDINGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA NORMAL YANG RUTIN BEROLAHRAGA FUTSAL DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

ABSTRAK PERBANDINGAN PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK SETELAH LATIHAN FISIK AEROBIK

PERBANDINGAN PARAMETER FUNGSI PARU ATLET PUTRA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI DENGAN SEPAK TAKRAW DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA ATLET USIA REMAJA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO NOMOR POOMSAE DAN KYORUGI DI KOTA SEMARANG

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP VO2MAX SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Kedokteran Umum

ABSTRAK HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG / WAIST CIRCUMFERENCE (WC) DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI LAKI DEWASA

PENGARUH LATIHAN VOKAL TERHADAP NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA USIA DEWASA MUDA ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 25 CM

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru-paru terdiri dari bagian kanan dan kiri. Paru-paru kanan memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN JENIS KELAMIN TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DAN WANITA DEWASA NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi sindrom metabolik sangat bervariasi, disebabkan karena

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN FISIK DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA ATLET USIA REMAJA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO NOMOR POOMSAE DAN KYORUGI DI KOTA SEMARANG

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN UMUR TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DEWASA NORMAL

HUBUNGAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN OLEH: FENNY

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

Universitas Lampung. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN. diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

KORELASI KADAR HEMOGLOBIN BEBAS DAN F 2α -ISOPROSTAN PLASMA PACKED RED CELL SELAMA PENYIMPANAN DI BANK DARAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KELEMBABAN UDARA YANG TINGGI DENGAN RASIO FEV 1 SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE MODIFIKASI YMCA

PENGARUH PEMBERIAN AIR ALKALI TERHADAP NILAI PEAK EXPIRATORY FLOW RATE ANAK ASMA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

15. Amin, Zulkifli Manifestasi Klinik dan Pendekatan pada Pasien dengan Kelainan Sistem Pernapasan, Dalam: Sudoyo Aru W et al (eds).

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE PROGRESIF

PERBEDAAN KUALITAS TIDUR ANTARA WANITA DEWASA YANG MELAKUKAN YOGA DAN TIDAK MELAKUKAN YOGA SKRIPSI

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

PERBANDINGAN FORCE VITAL CAPACITY (FVC) PERENANG DAN BUKAN PERENANG PADA ANAK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA DENPASAR, BALI

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PERNAPASAN DAN FUNGSI PARU MELALUI SENAM ASMA PADA PASIEN ASMA

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SENAM AEROBIK TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI DI BENGAWAN SPORT CENTRE SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr.

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PERBED AAN PENGARUH ZUMBA D ANCE D ENGAN AEROBIK HIGH IMPACT TERHAD AP PENURUNAN BERAT BAD AN D AN PROSENTASE LEMAK TUBUH

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP Nilai FEV1 (Forced Expiratory Volume in one second)

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

HUBUNGAN ANTARA KONTROL ASMA dengan KUALITAS HIDUP ANGGOTA KLUB ASMA di BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ARUS PUNCAK EKSPIRASI DENGAN KEKUATAN OTOT BAHU DAN LENGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

PENGARUH OLAHRAGA AEROB RUTIN TERHADAP ATENSI MAHASISWA FK UNDIP YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN. Ngablak Kabupaten Magelang dari bulan Maret 2013.

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA WANITA USIA MUDA Dwitanisa Azhari 1, Tanjung Ayu Sumekar 2, Hardian 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2 Staf Pengajar Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang -Semarang 50275, Telp. 02476928010 ABSTRAK Latar belakang: Olahraga yang dewasa ini diminati terutama oleh para wanita adalah senam Zumba. Senam Zumba merupakan gabungan dari musik, step aerobic, dan beragam gerakan tarian dari Amerika Latin. Zumba merupakan latihan fisik yang menyenangkan dan relatif murah, serta dapat meningkatkan kekuatan otot-otot pernafasan sehingga dapat mengoptimalkan fungsi dan kapasitas paru. Tujuan: Mengetahui pengaruh latihan rutin Zumba terhadap Arus Puncak Ekspirasi pada wanita usia muda. Metode: Jenis penelitian observasional analitik belah lintang. Sampel penelitian adalah peserta latihan Zumba yang mengikuti latihan rutin selama <8 minggu dan 8 minggu yang diukur arus puncak ekspirasi dengan mini wright peak flowmeter. Uji korelasi antara lama latihan Zumba dengan arus puncak ekspirasi dianalisis dengan uji korelasi Spearman s. Hasil: Dari 24 subjek, didapatkan rerata APE yang mengikuti latihan rutin Zumba <8 minggu adalah 345,42±30,19 L/menit dengan nilai APE terendah 300 L/menit dan tertinggi 400L/menit. Rerata APE 8 minggu adalah 437,92±19,59 L/menit dengan nilai APE terendah 400 L/menit dan tertinggi 465 L/menit. Pada uji Spearman s didapatkan korelasi positif derajat sangat kuat lama latihan Zumba dengan APE (r=0,86; p=0,000) Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata APE pada subjek yang melakukan latihan rutin Zumba selama <8 minggu dan 8 minggu serta didapatkan korelasi positif derajat sangat kuat antara lama latihan Zumba dengan APE. Kata kunci: latihan Zumba, arus puncak ekspirasi,latihan fisik ABSTRACT THE EFFECT OF ZUMBA EXERCISE ON PEAK EXPIRATORY FLOW RATE IN YOUNG FEMALE Background: Zumba recently is one of the most popular physical exercise particularly among females. Zumba is a combination of music, step aerobics, and variety of dance movements from Latin America. The exercise is fun and relatively low cost, Zumba can also increase the strength of respiratory muscles so as to improve lung function and capacity Aim: To observe the effect of Zumba routine exercise on peak expiratory flow rate in young female Method: The study was an observational analytic using cross sectional approach. Subjects were participants of Zumba routine exercise cathegorized to <8 weeks and 8 weeks exercise periods. PEFR was measured by mini-wright peak flowmeter. Correlation between the period of Zumba exercise and PEFR was analyzed using Spearman s test. Result: From the 24 subjects, the mean of PEFR in participants who were conducted Zumba exercise for <8 weeks was 345.42 ± 30.19 L/min with the lowest score was 300 L/min and 641

the highest was 400 L/min. The PEFR mean of subjects who experienced Zumba exercise for 8 weeks was 437.92 ± 19.59 L/min with the lowest was 400 L/min and the highest 465 L/min. The Spearman s test showed a very strong degree of positive correlation between period of Zumba exercise with PEFR (r=0,86; p=0,000) Conclusion: The study found the differences between the mean of PEFR in subjects who did Zumba regular exercise for <8 weeks and 8 weeks. This study also showed very strong positive correlation between period of Zumba exercise with PEFR Keywords: Zumba exercise, peak expiratory flow rate, physical exercise PENDAHULUAN Respirasi adalah kebutuhan manusia yang sangat vital dan bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang karbondioksida dari jaringan. Penilaian kapasitas dan fungsi paru dapat dilakukan dengan berbagai indikator, salah satunya adalah arus puncak ekspirasi (APE). 1 APE dapat didefinisikan sebagai aliran udara ekspirasi yang mencapai maksimum. Salah satu cara untuk meningkatkan volume udara paru yaitu dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga. 2 Saat ini, salah satu olahraga yang banyak diminati terutama oleh para wanita adalah senam Zumba. Senam Zumba merupakan gabungan dari musik, step aerobic, dan beragam gerakan tarian Amerika Latin seperti tarian samba, merengue, salsa, reggae, hip hop, mambo, rumba, flamenco, dan calypso. Zumba sendiri berasal dari Kolombia dan diperkenalkan pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1990-an, sampai saat ini Zumba terus mendapatkan banyak penggemar, tidak terkecuali di Indonesia, salah satu alasan Zumba dapat menjadi sangat popular dikarenakan tidak ada kata benar ataupun salah dalam melakukan gerakannya, peserta hanya mengikuti irama musik dan koreografinya tidak terlalu formal seperti kelas senam lainnya. 3 Senam Zumba menyajikan perpaduan antara kelincahan aerobik, gerakan pinggul ala tarian Latin ala hip hop dan diiringi musik yang menyenangkan, sehingga para penggemar Zumba ini dapat melakukan latihan fisik dengan cara yang menyenangkan dan relatif murah. 4 Penelitian tentang pengaruh Zumba terhadap nilai Volume Ekspirasi Paksa satu detik pertama (VEP1) pernah diteliti sebelumnya. Pada penelitian tersebut waktu latihan Zumba sangat singkat yaitu kurang dari 2 minggu, sehingga efek yang didapatkan kurang bermakna. Sehubungan dengan masih minimnya penelitian tentang hubungan latihan Zumba dengan 642

fungsi dan kapasitas paru, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan indikator lain yaitu APE dan waktu penelitian yang lebih lama dan rutin, sehingga diharapkan mendapat hasil yang lebih bermakna. 5 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan Zumba terhadap nilai APE. METODE Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang yang menggunakan peserta Zumba sebagai subjek penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Studio senam Green Casa Semarang pada bulan Maret-April 2015. Subjek penelitian adalah wanita usia muda dan merupakan peserta senam Zumba yang memenuhi kriteria yaitu, memiliki umur antara 18 24 tahun, tidak melakukan aktivitas fisik lain secara teratur, dan dapat mengikuti aktivitas hidup harian secara mandiri. Subjek penelitian dengan riwayat gangguan fungsi paru, mengikuti aktivitas fisik lain secara teratur, serta menolak untuk berpartisipasi tidak diikutsertakan dalam penelitian. Berdasarkan perhitungan besar sampel untuk uji korelasi dengan besar koefisien korelasi 0,8; nilai α=0,05 dan nilai β=0,2; besar sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah minimal 15 orang peserta Zumba. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 24 orang sebagai subjek penelitian. Variabel bebas penelitian adalah lama latihan Zumba yang dikategorikan menjadi < 8 minggu dan 8 minggu. Variabel terikat penelitian adalah APE yang diukur menggunakan mini-wright Peak Flow Meter. Pengukuran ini dilakukan tiga kali berturut-turut dan diambil nilai tertinggi. Variabel perancu penelitian adalah umur, berat badan, tinggi badan. Uji hipotesis untuk korelasi antara lama latihan Zumba dengan APE menggunakan uji korelasi Spearman karena data terdistribusi tidak normal. Pengaruh variabel perancu terhadap hubungan antara lama latihan Zumba dengan APE dianalisis dengan uji t- tidak berpasangan. Nilai p dianggap bermakna apabila <0,05. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program komputer. 643

HASIL Penelitian ini telah dilakukan pada peserta Zumba yang dikelompokkan sesuai dengan lama latihan Zumba, yaitu <8 minggu dan 8 minggu. Cara pemilihan sampel adalah purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan pada 24 subjek penelitian. Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Karakteristik Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian < 8 minggu Rerata±SB(Min- Maks) 8 minggu Rerata±SB(Min- Maks) Umur (tahun) 21,1 ± 1,31 (18-24) 20,8 ± 1,58 (19-24) 0,4 ** p TB (cm) 158,4 ± 3,70 (150-165) 158,3 ± 3,89 (152-164) 0,9 ** BB (kg) 55,0 ± 5,26 (44-83) 55,2 ± 8,25 (50-68) 0,9 * * uji Mann Whitney ** uji t-tidak berpasangan Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi Hasil pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi <8 minggu 8 minggu p Rerata±SB(Min-Maks) Rerata±SB(Min-Maks) Nilai APE 345,4 ± 30,19 (300-400) 437,9 ± 19,59 (400-465) <0,001 Uji Mann Whitney Korelasi antara Lama Latihan Zumba dengan APE Tabel 3. Korelasi antara lama latihan Zumba dan APE Koefisien Korelasi dengan Lama Latihan Zumba Arus puncak ekspirasi 0,86 (p<0,001) Uji Spearman 644

Tabel 3 menunjukkan adanya korelasi positif derajat sangat kuat antara lama latihan Zumba dengan nilai APE Gambar 1. Hubungan lama latihan Zumba dengan nilai APE Gambar 2. Diagram perbedaan APE pada 2 kategori lama Zumba Dari diagram 1, disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara lama latihan Zumba dengan nilai APE, semakin lama latihan maka nilai APE cenderung meningkat(r=0,86;p<0,001). Pada diagram 2, disimpulkan bahwa nilai rerata APE peserta Zumba yang mengikuti latihan 8 minggu lebih tinggi secara bermakna dibandingkan rerata APE peserta Zumba < 8 minggu. 645

Pengaruh Variabel Perancu Tabel 4. Pengaruh variabel perancu Parameter P Umur 0,4 ** Tinggi Badan 0,9 ** Berat Badan 0,9 * * uji Mann Whitney ** uji t-tidak berpasangan Hasil uji statistik menggunakan analisis multivariat dengan uji t- tidak berpasangan tidak menunjukkan nilai p<0,05 pada variabel umur dan tinggi badan. Uji Mann Whitney yang dilakukan untuk variabel berat badan didapatkan p>0,05 sehingga tidak bermakna. Dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel perancu tersebut tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap APE peserta Zumba pada penelitian ini. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Spearman didapatkan korelasi positif derajat sangat kuat antara lama latihan Zumba dan APE peserta Zumba, sebab dengan melakukan latihan rutin, secara tidak langsung telah berulang kali melatih otot-otot tubuh termasuk otot pernafasan, sehingga akan meningkatkan kemampuan dan daya tahan otot-otot pernafasan, yang akan menyebabkan nilai APE meningkat. 6,7 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Jayanti dkk pada tahun 2013 tentang pengaruh latihan Zumba terhadap nilai FEV1 dan didapatkan hasil peningkatan nilai FEV1 pada mahasiswi yang melakukan latihan Zumba rutin selama 1 minggu. 5 Selain itu juga pada penelitian yang berbeda yang dilakukan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat kota Semarang, membuktikan bahwa terdapat korelasi positif antara kekuatan otot dada dan APE pada subjek penelitian. 8 Pada penelitian ini diteliti hubungan antara latihan Zumba dengan APE, dan didapatkan korelasi positif antara keduanya, sehingga hasil ini dapat disarankan untuk penerapan latihan Zumba secara rutin pada semua orang, khususnya wanita usia muda, karena Zumba termasuk latihan yang menyenangkan, murah dan terbukti baik untuk kesehatan terutama untuk kesehatan pernafasan. 646

Latihan fisik secara rutin merupakan salah satu cara dalam membantu meningkatkan kekuatan otot pernafasan termasuk otot dada, otot bahu, otot perut atau otot punggung. Peningkatan kekuatan otot-otot pernafasan, antara lain m. interkostalis eksternus, m sternocleidomastoideus dan m scalenus sebagai otot-otot inspirasi, serta m. intercostalis internus dan otot-otot perut yang berperan sebagai otot ekspirasi dapat mempengaruhi ekspansi otot rongga dada, yaitu semakin kuat otot dada semakin besar pula volume rongga dada sehingga kapasitas udara masuk akan meningkat. 2 Peningkatan kekuatan otot pernafasan dan kerja otot pernafasan pada orang yang terlatih akan menghasilkan tekanan inspirasi yang cukup untuk melakukan ventilasi maksimum sehingga fungsi pernafasan akan meningkat. 6 SIMPULAN DAN SARAN Terdapat korelasi positif derajat sangat kuat antara lama latihan Zumba dengan arus puncak ekspirasi peserta Zumba. Penulis menyarankan untuk semua orang khususnya wanita usia muda untuk melakukan latihan rutin Zumba karena terbukti dapat meningkatkan APE sehingga fungsi paru menjadi lebih baik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai latihan Zumba pada berbagai kelompok usia dan ditambahkan kelompok kontrol, serta perlu dilakukan pengukuran APE terlebih dahulu sebelum melakukan latihan rutin Zumba. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pemilik Studio Green Casa Semarang, dr. Tanjung Ayu Sumekar,M.Si.Med, dr. Hardian, dr. Yosef Purwoko,M.Kes,Sp.PD, dr.y.l. Aryoko Widodo S,M.Si.Med, seluruh staf bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dan pihak-pihak lain yang telah membantu hingga penelitian dan penulisan artikel ini dapat terlaksana dengan baik, serta para peserta Zumba di studio senam yang telah bersedia menjadi subjek penelitian. 647

DAFTAR PUSTAKA 1. Hall JE, Guyton AC. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006:495 2. Hall JE, Guyton AC. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006:551 3. Luettgen M, Foster C, Dobberstein, Mikat R, Porcari J. Zumba: Is the Fitness-Party a Good Workout?. J Sci Med Sport. 2012;11:357-58 4. Barene S, Krustrup P, Jackman SR, Brekke OL, Holltermann A. Do Soccer and Zumba exercise improve fitness and indicators of health among female hospital employees?. Scand J Med Sci Sports. 2014; 24(6):990-9 5. Jayanti Y, Rumampuk JF, Supit W. Pengaruh Latihan Zumba terhadap Nilai FEV1. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Manado:ejournal Universitas Sam Ratulangi. 2013;2 6. Chaterina MD. Hubungan Antara Peningkatan Kekuatan Otot Dada dengan Nilai Arus Puncak Ekspirasi. Semarang: repositoryuniversitas Diponegoro. 2006 7. Rosetya MI. Perbedaan Antara Nilai Arus Puncak Ekspirasi Sebelum dan Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Belas Minggu. Semarang: repository Universitas Diponegoro. 2011 8. Kresnanda KC. Hubungan Kekuatan Otot Dada dengan Arus Puncak Ekspirasi pada Peserta Senam Asma Usia Dewasa di Balai Kesehatan Paru Masyarakat(BKPM) Kota Semarang. Semarang: repository Universitas Diponegoro. 2014 648