BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat. Terdapat berbagai jenis bisnis yang sedang berkembang di Indonesia, seperti bisnis di bidang makanan, fashion, elektronik, dan otomotif. Jenis bisnis fashion merupakan salah satu contoh bisnis yang sedang berkembang pesat. Menurut data dari Pew Research Center s Forum on Religion & Public Life tahun 2010, Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia Berdasarkan data tersebut, maka fashion Muslim dapat menjadi peluang bisnis yang cukup prospek di Indonesia. Selain itu, bisnis fashion ini potensial dikembangkan di Indonesia mengingat sandang merupakan bagian dari kebutuhan primer kedua yang harus dipenuhi setelah kebutuhan pangan. Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyatakan bahwa pada tahun 2012 nilai penjualan pakaian di Indonesia diperkirakan naik 8% menjadi Rp. 413 ribu per kapita dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp. 383 ribu per kapita.
PT. Shafco Multi Trading adalah salah satu perusahaan yang menggunakan model bisnis retail. PT. Shafco Multi Trading merupakan perusahaan yang bergerak di bidang fashion muslim yang saat ini memiliki 24 showroom dan beberapa counter yang tersebar di Bandung, Jakarta, Surabaya, Makassar, Malang, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Cirebon, Bogor, Tangerang, Palembang, Medan, dan lain-lain. Disisi lain, Shafco juga mengembangkan lini bisnis yang lain seperti ZOYA, yang dikembangkan melalui sistem bisnis franchise yang hingga sekarang telah memiliki lebih dari 70 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, PT. Shafco Multi Trading juga memiliki brand lain selain ZOYA, yaitu Shafira, Mezora, Morning Bread, dan Morning Cookies. Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Shafco Multi Trading mengalami beberapa kendala yang dapat mengurangi keefektifan proses bisnis yang terdapat dalam perusahaan. Pertama, adanya proses yang belum didukung oleh sistem. Misalnya yaitu pada proses pengelolaan transaksi penjualan. Kedua, terdapat proses yang belum dicatat atau didokumentasikan sehingga dapat mempengaruhi keakuratan data yang dimiliki. Ketiga, data atau dokumen belum disertakan secara lengkap. Misalnya pada proses penerimaan bahan baku untuk produksi. Keempat, informasi belum tersampaikan kepada pihak yang seharusnya menerima informasi tersebut. Informasi tentunya sangat dibutuhkan untuk melakukan proses selanjutnya. Kelima, yaitu terlalu banyak penanggung jawab pada proses penanganan bahan baku reject. Yang terakhir adalah belum terdapat quality control pada produk yang diproduksi oleh vendor. Selain itu, dengan banyaknya cabang yang dimiliki oleh perusahaan maka diperlukan pengelolaan yang baik dan tentunya dengan dukungan sistem informasi dan teknologi. Melihat dari bisnis yang sedang dikembangkan oleh PT. Shafco Multi Trading di berbagai bidang dan adanya beberapa kendala yang dihadapi, tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Selain itu, dengan melihat perkembangan bisnis saat ini yang menyebabkan semakin tajamnya persaingan antar pelaku bisnis maka perusahaan harus mampu bersaing dengan kompetitornya. Apalagi dengan visi PT. Shafco Multi Trading untuk dapat menjadi market leader di bidang fashion muslim. Perkembangan yang sangat cepat ini secara otomatis menuntut setiap pelaku di dunia bisnis untuk selalu
memberikan perhatian dan tanggapan terhadap lingkungan bisnisnya. Hal ini mendorong PT. Shafco Multi Trading untuk merumuskan strategi agar mampu mencapai tujuan perusahaan dan melakukan pengelolaan serta perancangan bisnis agar proses bisnis yang sedang dijalankan dapat berkelanjutan (business continuity) dan berjalan lebih baik. Untuk dapat mencapai hal-hal tersebut dan memenuhi kebutuhan bisnis yang semakin berkembang di masa mendatang, serta dengan adanya permasalahan teknis yang dialami oleh perusahaan maka membutuhkan sebuah perancangan enterprise architecture. Enterprise Architecture adalah proses menerjemahkan visi dan strategi suatu bisnis ke perubahan yang lebih efektif dengan cara membuat, mengomunikasikan, dan meningkatkan kebutuhan kunci, prinsip dan model yang mendeskripsikan keadaan perusahaan pada masa depan dan memastikan perusahaan untuk berevolusi menjadi lebih baik (Wikipedia, 2012). Tujuan dari penggunaan enterprise architecture dalam perusahaan adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis dari perusahaan itu sendiri. Dengan mengimplementasikan enterprise architecture diharapkan PT. Shafco Multi Trading dapat mencapai keberhasilan. Untuk mengimplementasikan enterprise architecture, digunakan framework yang menjadi acuan dalam pengelolaannya. Terdapat beberapa framework yang dapat digunakan dalam merancang enterprise architechture, yaitu, Gartner, The Open Group Architecture Framework (TOGAF), Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF), dan Zachman Framework seperti yang dijabarkan oleh Institute for Enterprise Architecture Development (IFEAD). Dari beberapa framework yang ada, diketahui bahwa TOGAF ADM dapat memenuhi semua kriteria yang ditentukan. TOGAF Architecture Development Method (ADM) merupakan tahapan iteratif untuk mengembangkan arsitektur pada level enterprise. TOGAF ADM menyediakan proses-proses untuk membangun arsitektur yang mencakup pembangunan framework arsitektur, pengembangan konten arsitektur, transisi, dan pengaturan atau pengendalian terhadap realisasi arsitektur. Semua aktivitas tersebut dilakukan dalam sebuah siklus yang berulang dan berkelanjutan, yang memungkinkan organisasi melakukan transformasi enterprise yang terkontrol
sebagai respon atas tujuan dan peluang bisnis. Tahapan dalam framework TOGAF ADM meliputi 9 fase yaitu fase Preliminary, fase Architecture Vision, fase Business Architecture, fase Information System Architecture, fase Technology Architecture, fase Opportunities and Solution, fase Migration Planning, fase Implementation Governance, serta fase Architecture Change Management. Dalam penelitian ini akan dibahas fase ketiga dari TOGAF ADM, yaitu fase Business Architecture yang memiliki fungsi untuk menganalisis dan menggambarkan fokus dari user, planner, manajer bisnis dan kondisi awal perusahaan. Dengan arsitektur bisnis, perusahaan dapat memetakan dan menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan atau ditargetkan. Selain itu, dengan adanya perancangan arsitektur bisnis diharapkan perusahaan dapat mencapai strategi bisnisnya, memiliki konsistensi atas proses bisnis dan informasi, serta memperlancar proses bisnis yang sedang berjalan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diambil judul penelitian yaitu ANALISIS DAN PERANCANGAN BUSINESS ARCHITECTURE MENGGUNAKAN THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (TOGAF ADM) PADA PT. SHAFCO MULTI TRADING. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan Business Architecture pada PT. Shafco Multi Trading dengan framework TOGAF ADM? 2. Bagaimana merancang model Business Architecture pada PT. Shafco Multi Trading dengan framework TOGAF ADM? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:
1. Melakukan penyusunan enterprise architecture sehingga dapat diperoleh keselarasan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Mendefinisikan TOGAF ADM untuk pemodelan enterprise architecture dalam mendukung aktifitas bisnis di PT. Shafco Multi Trading. 3. Untuk menghasilkan perencanaan Business Architecture di PT. Shafco Multi Trading. I.4 Batasan Penelitian Batasan pada penelitian yaitu: 1. Penelitian ini terbatas pada analisis dan perancangan, tidak termasuk dengan tahap implementasi. 2. Penelitian ini dilakukan dari fase Preliminary sampai fase Business Architecture. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat pada penelitian ini adalah: 1. Secara teoritik, hasil penelitian ini dapat menjadi kajian mengenai penerapan Business Architecture pada suatu enterprise. 2. Menyediakan kebutuhan bisnis dengan kerincian yang memadai pada PT. Shafco Multi Trading. 3. Memberikan gambaran blueprint dari Business Architecture pada PT. Shafco Multi Trading. I.6 Sistematika Penelitian Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah: BAB I Pendahuluan Pada bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang berkaitan dan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan untuk mendukung pembahasan tugas akhir. Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai model konseptual yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana konsep dalam pengerjaan tugas akhir dan sistematika penelitian yang digunakan untuk mengetahui kerangka pemecahan masalah. BAB IV BAB V BAB VI Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan dan pengolahan data berisi 2 tahap, yaitu pada tahap persiapan (preliminary) serta tahap studi dan identifikasi. Pada fase persiapan menjelaskan tentang identifikasi ruang lingkup, kebutuhan data, dan teknik pengumpulan data. Pada tahap studi dan identifikasi menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian, proses bisnis, value chain diagram perusahaan, fungsi bisnis. Analisis dan Rekomendasi Berisi analisis dan perancangan enterprise architecture PT. Shafco Multi Trading saat ini (eksisting) dan rekomendasi untuk ke depannya dengan menggunakan TOGAF ADM. Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya.