MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

dokumen-dokumen yang mirip
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGENAI. KERJASAMA Dl SEKTOR TRANSPORT AS!

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

~ ' REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI BANTUAN HIBAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERJASAMA EKONOMI DANTEKNIK ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

REPIJBl,IK INDONESIA

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

Pasal 1 Tujuan Kerjasama

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Agama Republik Kosta Rika (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihakn);

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

REPUBLIK INDONESIA. Mengakui kedekatan hubungan dan persahabatan yang telah terjalin di antara Para Pihak;

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

REPDBLIK INDONESIA. bidang-bidang geosains atas dasar keinginan dan manfaat bersama para Pihak;

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

REPUBLIK INDONESIA. MENYADARI pentingnya prinsip-prinsip kedaulatan, kesetaraan, saling menghargai, dan saling menguntungkan;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK KOLOMBIA MENGENAI PEMBENTUKAN KOMISI BERSAMA

BERKEINGINAN untuk tersedianya mekanisme dan komitmen Para pihak untuk melakukan sebuah penelitian dan pengembangan bersama, termasuk melakukan

t. ' ~ _.J "'-... ~... -'

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

"Pihak", dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

TENT ANG KERJASAMA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGKAJIAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH MALAYSIA TENTANG KERJASAMA PERTANIAN

~. -~ :~~ \ ) ) '../ft

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

DAN PEMERINTAH REPUBLIK YAMAN

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERASI NIGERIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INDONESIA PERSETUJUAN

''hd. pada kawasan yang dilanda konflik dan rawan konflik; manajemen konflik, serta mediasi kemanusiaan;

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Kementerian

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

MEMPERTIMBANGKAN pentingnya kerjasama internasional dan peran dari negara sahabat dalam memperkuat kapasitas di bidang manajemen kebakaran hutan; dan

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA DAN TENT ANG KEGIA TAN KERJASAMA DI BIDANG PERTAHANAN

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NORTHERN TERRITORY OF AUSTRALIA TENT ANG

energi terbarukan, berdasarkan prinsip kesetaraan dan manfaat bersama;

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Kementerian Bisnis, lnovasi, dan Tenaga Kerja Selandia Baru selanjutnya disebut "Para Peserta":

disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan yang telah ada di antara kedua negara;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK FEDERAL ETHIOPIA TENTANG KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

~ - REPUBLIK. INDONESIA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Finlandia selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

~~...-;-- ~ ' --;_~ ' - '_.. "'_ -:; REPUBLIK. INDONESIA

Transkripsi:

BEPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN FEDERAL TRANSPORTASI, INOVASI, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK AUSTRIA MENGENAI KERJA SAMA TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Kementerian Federal Transportasi, lnovasi dan Teknologi, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"; MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria. BERKEINGINAN untuk lebih mengembangkan hubungan persahabatan dan memperkuat kerjasama Pernbangkit Listrik Tenaga Air (PL TA) antara kedua negara, berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan; MENGAKUI pentingnya energi terbarukan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dari kedua negara; MERUJUK pada Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federal Austria mengenai Kerjasama Teknik yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 1980;

SESUAI DENGAN ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di masingmasing negara; TELAH MENCAPAI pengertian-pengertian sebagai berikut: Pasa11 Tujuan Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk meningkatkan kerjasama PL TA antara para Pihak melalui kerjasama tingkat kementerian dan fasilitasi kegiatan sektor swasta. Pasal2 Bidang Kerja Sarna Kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini meliputi, namun tidak terbatas pada: 1. Mendorong dan meningkatkan investasi di bidang teknologi infrastruktur PLTA; 2. Mendorong transfer teknologi PL TA; 3. Mendorong dialog kebijakan perkembangan PL TA; 4. Pertukaran pengalaman dan implementasi di bidang teknologi PL TA; 5. Kerjasama ilmiah dan teknis; 6. Penelitian bersama, pendidikan, pelatihan, dan lokakarya dalam lingkup proyek-proyek tertentu ; 7. Eksplorasi potensi kerjasama pada bidang energi tenaga hidro lainnya di masa depan.

Pasal3 Lembaga Pelaksana Untuk keperluan pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini, lembaga pelaksana kerjasama ini adalah: 1. Untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia: Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi; 2. Untuk Kementerian Federal Transportasi, lnovasi dan Teknologi Austria: Kelompok Stat Alih Teknologi dan Penelitian Keamanan. Pasal4 lmplementasi Proyek kerja sama spesifik dan kegiatan yang dilaksanakan di bawah Memorandum Saling Pengertian ini akan dinegosiasikan dan diwujudkan dalam pengaturan rinci terpisah antara kedua Pihak, yang mungkin mencakup subjek, prosedur dan jangka waktu kerja sama yang akan dilakukan, entitas yang terlibat, pendanaan, dan hal-hal lain terkait kondisi kerja sama tersebut. Pasal5 Kelompok Kerja Bersama 1. Untuk tujuan diskusi dan pelaksanaan berbagai isu-isu terkait Memorandum Saling Pengertian ini, para Pihak dapat membentuk Kelompok Kerja Bersama. Kelompok Kerja Bersama akan menjelaskan dan memperbarui daftar proyek yang dilaksanakan di bawah Memorandum Saling Pengertian ini. 2. Kelompok Kerja Bersama, yang terdiri dari wakil-wakil para Pihak, dapat bertemu secara berkala pada tanggal yang ditentukan bersama oleh para Pihak dengan bergantian di Indonesia dan Austria. Tiap Pihak akan menanggung biaya yang berkaitan dengan partisipasi dalam pertemuan Kelompok Kerja Bersama.

Pasal6 Hak Atas Kekayaan lntelektual 1. Sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing Pihak, Para Pihak akan memberikan perlindungan dan distribusi hak kekayaan intelektual, termasuk kepemilikan dan penggunaan hukum, yang dipindahkan atau dibuat sesuai dengan Memorandum Saling Pengertian ini. 2. lsu-isu perlindungan dan distribusi hak kekayaan intelektual, termasuk perlindungan hak-hak pihak ketiga yang sah, dengan mempertimbangkan porsi kepemilikan yang berdasarkan pada kontribusi masing-masing, akan diatur oleh perjanjian proyek oleh Para Pihak, sesuai dengan hukum dan peraturan masing-masing. Pasal7 Kerahasiaan 1. Tanpa mengesampingkan hukum dan peraturan yang berlaku di masingmasing Pihak, para Pihak akan menjaga kerahasiaan dokumen, informasi dan data lain yang diterima atau disampaikan ke Pihak lain selama periode pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini atau setiap perjanjian lain yang dibuat berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini. 2. Jika salah satu Pihak ingin mengirirnkan data atau informasi rahasia yang dihasilkan dari tindakan kerjasama sesuai dengan Memorandum Saling Pengertian ini kepada pihak ketiga, Pihak pengirim data atau informasi tersebut harus memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya. 3. Para Pihak telah mencapai kesepahaman bahwa ketentuan Pasal ini akan terus berlaku efektif antara Para Pihak meskipun Memorandum Saling Pengertian ini diakhiri.

Pasal8 Penyelesaian Perbedaan Perbedaan yang timbul terkait interpretasi dan implementasi dari Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau negosiasi atas dasar sa ling pengertian dan itikad baik antara para Pihak. Pasal9 Amandemen Salah satu Pihak dapat mengajukan amandemen Memorandum Saling Pengertian ini secara tertulis pada saat kapanpun. Amandemen yang disetujui para Pihak akan mulai berlaku pada tanggal penandatanganan. Perubahan tersebut akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini. Pasal10 Mulai Berlaku, Durasi, dan Pengakhiran 1. Memorandum Saling Pengertian ini akan berlaku efektif pada tanggal penandatanganannya. 2. Memorandum Saling Pengertian ini akan tetap berlaku efektif selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 (lima) tahun berikutnya dengan persetujuan bersama dari para Pihak. 3. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini pada saat kapanpun dengan memberikan pemberitahuan tertulis melalui saluran diplomatik kepada Pihak lainnya minimal 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini. 4. Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan durasi setiap program atau proyek yang sedang berlangsung di bawah Memorandum Saling Pengertian ini sampai penyelesaiannya.

SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini. DITANDATANGANI dalam dua salinan di Jakarta pada hari....... t angga I... UMC\. \,v'a"'...... 'Me~......-1-0t4..., d a I am b a h asa I n d ones1a. d an I nggns,. semua naskah dimaksud berkekuatan sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran Memorandum Saling Pengertian, naskah bahasa lnggris yang wajib berlaku. UNTUK KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK KEMENTERIAN FEDERAL TRANSPORTASI, INOVASI DAN TEKNOLOGI AUSISIA Signed Signed JEROWACIK Menteri p DORIS BURES Menteri

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE FEDERAL MINISTRY FOR TRANSPORT, INNOVATION AND TECHNOLOGY OF THE REPUBLIC OF AUSTRIA ON HYDROPOWER INFRASTRUCTURE TECHNOLOGY COOPERATION The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia and the Federal Ministry for Transport, Innovation and Technology of the Republic of Austria, hereinafter referred to as "the Sides"; CONSIDERING their mutual interest in developing renewable energy cooperation between the Republic of Indonesia and the Federal Republic of Austria; DESIRING to further develop the friendly relations and strengthen cooperation in hydropower between their two countries, based on the principles of equality and mutual benefit; ACKNOWLEDGING the importance of renewable energy to the economic growth and development of both countries; REFERRING to the Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Austrian Federal Government Concerning Technical Cooperation, signed in Jakarta on October 27, 1980; PURSUANT to the prevailing laws and regulation of their respective countries;

HAVE reached the following understanding: Article 1 OBJECTIVE The objective of this Memorandum of Understanding is to enhance hydropower cooperation between the Sides through ministerial-level collaboration and the facilitation of private sector activity. Article 2 SCOPE OF COOPERATION Cooperation under this Memorandum of Understanding may include, but is not limited to: 1. Encouragement and promotion of investment in hydropower infrastructure technology; 2. Encouragement of transfer of technology on hydropower; 3. Encouragement of policy dialogue on hydropower development; 4. Exchange of experience in the field of hydropower technology and implementation on hydropower development; 5. Scientific and technical collaboration on hydropower development; 6. Joint research, education, training, and workshops within the scope of defined projects; 7. Exploring the potential for future collaboration in other areas of hydropower energy. Article 3 EXECUTING INSTITUTION For the purposes of the implementation of this Memorandum of Understanding, executing institutions for this cooperation will be:

1. For the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia: Director General of New, Renewable Energy and Energy Conservation; 2. For the Federal Ministry for Transport, Innovation and Technology of the Republic of Austria: Staff Group for Technology Transfer and Security Research. Article 4 IMPLEMENTATION Specific cooperative projects and activities implemented under this Memorandum will be negotiated and embodied in separate detailed arrangements between the both Sides, which may cover the subject, procedure and term of cooperation to be undertaken, the entities involved, funding, and other appropriate matters related to the condition of such cooperation. Article 5 JOINT WORKING GROUP 1. For the purpose of discussion and implementation of various issues pertaining of this Memorandum of Understanding, the Sides may set up a Joint Working Group. The Joint Working Group will elaborate and update the project list implemented under this MoU. 2. The Joint Working Group, consisting of the representatives of the Sides, may meet periodically on mutually determined dates by the Sides alternately in Indonesia and Austria. Each Sides will cover its expenses relating to as participation in the meetings of Joint Working Group.

Article 6 INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS 1. In accordance with the laws and regulations prevailing in each of the Sides, the Sides will provide effective protection and distribution of intellectual property rights, including its ownership and legal use, which are being transferred or created in accordance with this Memorandum of Understanding. 2. The issues of protection and distribution of intellectual property rights, including protection of a third party's legitimate rights, taking into full consideration the equitable portion of ownership based on the contribution of the respective participants, will be regulated by each project agreement concluded by the Sides, in accordance to their respective laws and regulations. Article 7 CONFIDENTIALITY 1. Without any prejudice to the laws and regulations in force in each Side, the Sides will undertake to observe the confidentiality of documents, information and other data received or supplied to the other Side during the period of the implementation of this Memorandum of Understanding or any other agreements made pursuant to this Memorandum of Understanding. 2. If one of the Sides wishes to transmit to a third party, data or confidential information resulting from the actions of cooperation led according to this Memorandum of Understanding, the transmitting Side must obtain prior written consent from the other Side before transmitting any data or information. 3. The Sides have reached an understanding that the provision of this Article will continue to be effective between the Sides notwithstanding the cancellation of this Memorandum of Understanding.

Article 8 SETTLEMENT OF DIFFERENCES Any differences arising in relation to the interpretation and implementation of this Memorandum of Understanding will be settled amicably by consultation or negotiation on the basis of mutual understanding and goodwill between the Sides. Article 9 AMENDMENT Either Side may request at any time in writing, amendment of this Memorandum of Understanding. Any amendment consented by the Sides will come into effect on the date of its signing. The amendment will form an integral part of this Memorandum of Understanding. Article 10 EFFECTIVENESS, DURATION, AND CANCELLATION 1. This Memorandum of Understanding will become effective on the date of its signing. 2. This Memorandum of Understanding will remain effective for 5 (five) years and may be extended for another 5 (five) years by mutual consent of the Sides. 3. Either Side may cancel this Memorandum of Understanding by giving notifications to the other Side in writing at least 6 (six) months in advance of its intended date of cancellation, via diplomatic channels. 4. Termination of this Memorandum of Understanding will not affect the validity and duration of any ongoing programs or projects undertaken under this Memorandum of Understanding until the completion of such programs or projects.

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Memorandum of Understanding. 1 ~-\V. :10~ Done in duplicate at.~~~~ n the... ~~~ in the Indonesian, and English languages, all texts being equally authentic. In case of any divergence of the interpretation of this Memorandum of Understanding, the English text shall prevail. For the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia For the Federal Ministry for Transport, Innovation and Technology of the Republic of ~ia Signed Signed JEROWACIK Minister f! DORIS BURES Minister