BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk dalam dunia

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mereka pahami (dalam ilmu dan aplikasi pendidikan, 2011: 19). Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. penulis juga akan membahas tujuan penelitian serta manfaat hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Zaman globalisasi ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa dipandang sebagai pembelajaran berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa yang digunakan oleh manusia ditinjau dari segi media pengungkapannya terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa tulis dilakukan secara tidak langsung antara komunikator dan komunikan karena antara penulis dan pembaca tidak bertemu langsung. Bahasa lisan dilakukan secara langsung dan bisa secara tatap-muka (face to face) dan bisa secara tidak tatap-muka, misalnya komunikasi melalui telepon. Berbahasa merupakan keterampilan khusus yang kompleks, berkembang dalam diri seseorang secara spontan, tanpa usaha sadar atau instruksi formal, dipakai tanpa memahami asal-usul yang mendasarinya, secara kualitatif sama dalam diri setiap orang, dan berbeda dari kecakapan-kecakapan lain yang sifatnya lebih umum dalam hal memproses informasi atau berperilaku secara cerdas. Bentuk komunikasi itu ada dua yaitu komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi langsung meliputi berdiskusi, berpidato dan masih banyak

2 lagi yang lain. Komunikasi tidak langsung meliputi menulis surat, menulis teks tertentu, dan lain-lain. Semua kegiatan komunikasi tersebut memerlukan bahasa sebagai media yang utama dan terpenting. Oleh karena itu, agar dapat melakukan semuanya itu, kemampuan berbahasa Inggrsi mahasiswa harus terus ditingkatkan. Ada empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam pembelajaran berbahasa. Keempat aspek itu adalah mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Keempat keterampulan ini harus diajarkan dengan seimbang agar tujuan pembelajaran bahasa Ingris di perguruan tinggi, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dapat tercapai dengan baik. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam membuat tulisan. Untuk dapat menulis, seseorang terlebih dahulu harus mengetahui kaidah-kaidah bahasa yang akan ditulisnya sehinga hasil tulisan dapat dipahami orang lain. Selain itu tentunya minat menulis mahasiswa dan ketersediaan sumber belajar juga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk dapat menulis. Kemampuan menulis bukanlah semata-mata milik seseorang yang memiliki bakat menulis saja, tetapi dengan latihan yang terus-menerus dan sungguh-sungguh seseorang dapat memilikinya. Demikian pula dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing terutama di perguruan tinggi. Menurut kurikulum Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Sewo Metro disebutkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Inggris secara umum adalah (1) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational, (2) Memiliki kesadaran tentang

3 hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global, dan (3) m engembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya. Pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi tidak hanya diarahkan pada aspek kognitif tetapi lebih diarahkan kepada aspek penggunaan. Untuk itu, dalam pembelajaran, dosen perlu menciptakan kondisi belajar yang kondusif agar mahasiswa mampu berbahasa dengan baik dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang rumit dan kompleks karena dalam menulis seluruh unsur pengetahuan kebahasaan dilibatkan untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang baik. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur kalimat, dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Pendapat Purwadarminta (2003:8) yang mengatakan bahwa pengetahuan mengarang dapat diperoleh dengan belajar dan berlatih. Pendapat yang dikemukakan oleh Akhadiah (2003 :16) menyakatan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Pada dasarnya menulis adalah pengungkapan gagasan dalam bentuk tulisan agar dapat dipahami orang lain. Sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal, menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau tulisan, saluran atau medium tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

4 Keterampilan menulis mengandung banyak manfaat diantaranya pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang. Dengan keterampilan menulis dapat dikembangkan kecerdasan, inisiatif, dan kreativitas seseorang. Selain itu, melalui keterampilan menulis dapat pula ditumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan pengetahuan menuangkan informasi. Satu di antara perkuliahan mata kuliah menulis yang diajarkan di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di STAIN Jurai Siwo Metro adalah menulis argumentatif. Perkuliahan menulis argumentatif ini merupakan perkuliahan yang sepertinya mudah, tetapi dalam praktiknya memerlukan keterampilan khusus dan pembiasaan. Lebih lanjut, Akhadiah (2003:16) menyebutkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis argumentatif mahasiswa, diantaranya memiliki minat menulis, ketesediaan sumber belajar, menguasai diksi atau kosakata, serta terlatih menuangkan ide-ide dalam tulisan secara baik dan benar. Selain itu, model perkuliahan dosen juga ikut menetukan kemampuan menulis mahasiswa. Kemampuan menulis argumentatif seorang mahasiswa akan baik apabila ia telah memiliki minat yang kuat dalam kegiatan tulis-menulis. Minat tersebut mampu mendorong keinginan mahasiswa untuk mencoba dan berlatih sehingga mampu memiliki kemampuan menulis argumentatif yang baik. Selain itu, ketersediaan sumber belajar juga sangat mempengaruhi proses dan hasil tulisan yang ditulis oleh mahasiswa. Pada umumnya teks argumentatif memang sarat dengan penggunaan pendapat, data, pilihan kata yang tepat dan variatif.

5 Hasil prapenelitian melalui wawancara terhadap siswa diperoleh informasi bahwa menulis argumentasi termasuk kategori sulit. Menurut mahasiswa, aspek yang paling sulit adalah aspek organization yaitu keruntutan pengungkapan ide dan kalimat pendukung dalam paragraf dan vocabulary yaitu penggunaan kosa kata yang tepat sesuai dengan isi tulisan. Sedangkan unrur content yaitu isi tulisan merupakan mengembangan dari ide yang diberikan, tatabahasa yaitu penggunaan bahasa, dan mechanic yaitu tanda baca, ejaan dan penggunaan huruf kapital. Meskipun banyak manfaatnya kegiatan menulis ternyata tidak banyak orang yang menyukai tulis-menulis, termasuk menulis argumentatif. Di antara penyebabnya karena orang merasa tidak berbakat, serta tidak tahu untuk apa dan bagaimana harus menulis. Selain itu, unsur-unsur teks argumentatif yang harus ditulis apa dan apa kata-kata yang dapat mewakili pikiran yang akan ditulis. Ketersediaan sumber belajar juga memiliki andil yang sangat besar dalam menunjang kemampuan menulis argumentative mahasiswa. Tersedianya sumber bacaan yang lengkap akan merangsang ide-ide mahasiswa yang dituangkan dalam tulisan. Di zaman yang modern ini sumber internet juga merupakan bagian penting sumber belajar yang membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan menulis argumentatif. Dengan berbagai sarana lain yang merupakan sumber belajar akan berdampak positif terhadap kemampuan mahasiswa dalam menulis mahasiswa, termasuk teks argumentatif. Berdasarkan hasil pengamatan di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Metro nilai pada kompetensi menulis argumentatif masih belum memuaskan dan secara klasikal belum mencapai standar minimal yang diharapkan.

6 Kompetensi yang belum tercapai secara optimal tersebut dirasakan oleh mahasiswa dan dosen. Faktor yang menghambat tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar menulis teks argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Metro ini, antara lain faktor mahasiswa itu sendiri, dosen, materi pelajaran, metode perkuliahan, lingkungan, dan sarana pendukung lainnya. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Metro diketahui bahwa perolehan nilai kemampuan menulis argumentatif pada mahasiswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai evaluasi yang dilakukan dosen di STAIN Jurai Siwo. Hanya sebagian kecil mahasiswa yang dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Kemampuan menulis teks argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tahun ajaran 2011/2012 tertera pada tabel berikut. Tabel 1.1 Kemampuan Menulis Argumentasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Tahun Ajran 2011/2012 No Rentang Nilai Jumlah Mahasiswa Persentase 1 > 81 25 12,32 2 71-80 48 23,65 3 61-70 78 38,42 4 < 60 52 25,62 Jumlah 203 100 Sumber: Data Prapenelitian 2013

7 Data tersebut menunjukkan bahwa yang mempunyai kemampuan menulis argumentatif sangat baik hanya 25 mahasiswa atau 12,32%. Mahasiswa yang memiliki kemampuan menulis teks argumentatif dalam kategori baik terdapat 48 mahasiswa atau 38,42% yang berarti lebih banyak dibandingkan dengan yang memiliki kemampuan sangat baik. Mahasiswa yang memiliki kemampua sedang sebanyak 78 mahasiswa atau 38,42%. Sedangkan yang memiliki kemampuan kurang terdapat 52 mahasiswa atau 25,62%. Diduga kurangnya kemampuan menulis argumentatif tersebut karena mahasiswa kurang dapat mengembangkan tulisan karena kurangnya minat dan ketersediaan keterbatasan sumber belajar yang menunjang kemampuan menulis mahasiswa. Minat menulis mahasiswa yang masih rendah sangat menentukan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa. Mahasiswa yang tidak memiliki minat dalam menulis, jelas enggan mengikuti perkuliahan menulis dengan baik, termasuk dalam perkuliahan menulis argumentatif. 1.2 Identifiksi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, dapat diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut. 1) minat menulis mahasiswa yang masih rendah; 2) penguasan kaidah penulisan siswa yang masih rendah. 3) minimnya sumber belajar yang menunjang perkuliahan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo;

8 4) rendahnya kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo; 5) mayoritas mahasiswa tidak memahami argumentative key; 6) pengeksplorasian isu tidak terstruktur dengan baik; 7) Masih kurang dalam penyajian argument bantahan; 8) Masih kurang dalam menangkis argument bantahan; 9) Pemakaian vocabulary yang kurang akurat; 10) Unity (kesatuan) antara introduction dan body masih kurang; 11) kurangnya latihan menulis argumentatif; 12) semangat mempelajari kemampuan menulis argumentatif yang rendah. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifiksi permasalahan yang ada di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo khususnya yang menyangkut kemampuan menulis argumentatif mahasiswa maka peneliti membatasi masalah. Masalah yang diteliti adalah (1) hubungan minat menulis dengan kemampuan menulis argumentatif (2) hubungan intensitas latihan dengan kemampuan menulis argumentatif (3) hubungan ketersediaan sumber belajar dengan kemampuan menulis argumentatif (4) hubungan minat menulis, intensitas latihan, dan ketersediaan sumber belajar dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Tahun Ajaran 2012-2013.

9 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Adakah hubungan antara minat menulis dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Tahun Pelajaran 2012-2013? 2. Adakah hubungan antara intensitas latihan dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Tahun Pelajaran 2012-2013? 3. Adakah hubungan antara ketersediaan sumber belajar dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Tahun Pelajaran 2012-2013? 4. Adakah hubungan antara minat menulis, intensitas latihan, dan ketersediaan sumber belajar secara bersama-sama dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Tahun Pelajaran 2012-2013? 1.5. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan hubungan antara minat menulis, intensitas latihan, dan ketersediaan sumber belajar dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo.

10 Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Hubungan minat menulis dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Metro. 2) Hubungan intensitas latihan dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Metro. 3) Hubungan Ketersediaan Sumber Belajar dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Metro. 4) Hubungan minat menulis dan Ketersediaan Sumber Belajar dengan kemampuan menulis argumentatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Metro. 1.6 Kegunaan Penelitian 1.6.1 Secara Teoritis Penelitian ini mengembangkan konsep, teori, prinsip dan prosedur Teknologi Pendidikan untuk menguji hubungan minat menulis, intensitas latihan, dan ketersediaan sumber belajar dengan kemampuan menulis argumentatif. 1.6.2 Secara Praktis Kegunaan hasil penelitian ini secara praktis diharapakan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain: 1. Bagi dosen: sebagai pengembangan strategi perkuliahan, metode pembejaran dalam upaya meningkatakan kemampuan menulis mahasiswa di perguruan tinggi.

11 2. Bagi mahasiswa: diharapkan dapat meningkatkan minat belajar, intensitas latihan belajar, dan pemanfaatan sumber belajar untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan menulis sehingga kegiatan perkuliahan berjalan dengan efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuaan menulis mahasiswa. 3. Bagi Perguruan Tinggi: diharapkan dengan melihat hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan salah satu acuan untuk membantu memberikan solusi pemecahan masalah rendahnya kemampuan menulis teks argumentatif mahasiswa di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di STAI Jurai Siwo Metro. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah mahasiswa tingkat I semester 1 tahun akademik 2013/2014, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Jurai Siwo Metro yang terdiri atas 5 kelas atau rombongan belajar (rombel) dengan jumlah mahasiswa 203 orang yang merupakan populasi penelitian.