BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasiya, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. pendekatan Ex Post Facto dan pendekatan survey. pendekatan Ex Post Facto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakannya dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan agar dapat. mengarahkan dan menjadi pedoman bagi seorang peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

III. METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. dilapangan pada saat melakukan penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi. Antara sampai dengan 0,599 : cukup tinggi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

METODOLOGI PENELITIAN. verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan pendekatan survey. Metode

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menetapkan SD Inpres Panca Karsa II, Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato sebagai

III. METODE PENELITIAN. populasi. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha. tingkat pengaruh variable-variabel dalam suatu populasi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunuaan tertentu. Pada bagian ini menerapkan tentang pendekatan penelitian; populasi dan sampel; variable penelitian; definisi penelitian; teknik pengumpulan data; uji persyaratan instrument; teknik analisis data; uji keberartian dan kelinieran serta analisis hipotesis. 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengguanakan metode survie yaitu metode yang digunakan untuk penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupaun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun pisikologis (Sugiono,1999: 7). 3.2 Populasi Dan Sampel Suatu penelitian umumnya menjangkau populasi yang cukup besar. Biasanya peneliti mempunyai berbagai keterbatasan. Sehingga sangat jarang penelitian yang melakukannya mampu menjangkau seluruh populasi. Oleh karena itu banyak

28 penelitian yang membatasi jumlah anggota populasi yang terbatas disebut dengan penelitian sampel. Meskipun demikian sasaran penelitian tersebut adalah tetap diberilakukan pada populasi. 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,1999: 72). Populasi adalah keseluruhan subjek atau obyek yang menjadi sasaran penelitian (Basrowi & Kasinu,2007: 260). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Desa Kedamaian Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus yang bermatapercaharian sebagai petani yang berjumlah sebanyak 620 kepala keluarga. 3.2.2 Sampel Menurut (Arikunto,2002: 109), yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau sebagian poppulasi yang diteliti. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2010: 297). Sampel difokuskan kepada petani yang memiliki lahan garapan dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, yaitu: teknik pemgambilan sampel secara acak yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiono,1999: 74). Adakalanya banyak subjek yang terdapat setiap strata atau wilayah tidak sama oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek

29 dari setiap strata atau setiap wilayah tertentu seimbang atau sebanding dengan banyak subjek dalam masing-masing strata atau wilayah. Sehingga jenis probability sampling yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu dengan menentukan jumlah sampel yang akan diambil pada setiap dusun. Untuk menghitung besarnya sampel dari populasi dihitung menggunakan rumus T. Yamane yaitu: N n= N( d) 2 1 Keterangan: n: Jumlah Sampel N: Jumlah Populasi d: Tingkat Signifikansi (Riduwan,2005: 65) Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 620 n= = 620(0,05) 2 + 1 243 Jadi, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 243 kepala keluarga. Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nasir,1999: 334), hal ini dilakukan dengan cara : Jumlah sampel tiap kelas = jumlah sampel X jumlah tiap kelas jumlah populasi

30 Tabel 4. Sampel Yang Diambil Dari Tiap Dusun No Nama dusun Perhitungan Jumlah sampel 1 Kedamaian 1 243/620 x 78 =30,57 31 orang KK 2 Kedamaian 2 243/620 x 78 =30,57 31 orang KK 3 Suka jadi 243/620 x 66 =25,86 26 orang KK 4 Cunggung 243/620 x 88 =34,49 34 orang KK 5 Pasir muncang 243/620 x 81 =31,74 32 orang KK 6 Surian Tutung 243/620 x 39 =15,28 15 orang KK 7 Peleret 243/620 x 69 =27,04 27 orang KK 8 Bentengan A 243/620 x 12 =4,70 5 orang KK 9 Bentangan B 243/620 x 35 =13,71 14 orang KK 10 Gotong Royong 243/620 x 74 =29 29 orang KK Sumber: Data dokumen Desa Kedamaian Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus 2011 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah 1. Variabel independen atau variabel bebas yaitu keadaan ekonomi orang tua (X1) dan persepsi orang tua tentang pendidikan (x2) 2. Variavel dependen atau variabel terikat yaitu tingkat pendidikan anak (Y) 3.4 Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstak dengan cara melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur (Basrowi dan Akhmad Kasinu, 2007: 179). Keadaan ekonomi adalah suatu kondisi keuangan seseorang atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan ekonomi keluarga diukur dari pendapatan keluarga dikurangi peneluaran dibagi jumlah anggota keluarga. Pendapatan yang dihitung adalah pendapatan yang berasal dari pekrjaan utama dan sampingan. Dan

31 yang dimaksud dengan pekerjaan sampingan adalah pekerjaan selain pekarjaan utama. Dengan keadaan ekonomi orang tua yang kurang mampu maka perhatian akan pendidikan anak pun kurang baik, karena pendapatan yang ada hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan sebaliknya, jika keadaan ekonomi orang tua mampu maka perhatian akan pendidikan pun baik. Keadaan ekonomi adalah suatu kondisi keuangan seseorang atau keluarga dapat memahami kebutuhan hidup seluruh anggota keluarga, hal ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan pengeluaran(swasta S,2000: 94). Persepsi orang tua terhadap pendidikan adalah cara pandang atau penilaian orang tua tentang pendidikan yang dapat dilihat dan diketahui melalui sikap dan tanggapan orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya. Menurut arahnya persepsi orang tua digolongkan menjadi: 1. Persepsi positif Apabila orang tua memiliki persepsi positif terhadap pendidikan maka orang tua akan bersikap mendukung terhadap pendidikan anak-anaknya 2. Persepsi negatif Apabila orang tua memiliki persepsi negatif terhadap pendidikan maka orang tua akan bersikap tidak perduli terhadap pendidikan anak-anaknya. Persepsi merupakan kemampuan individu untuk mengamati atau mengenal perangsang sesuatu sehingga berkas menjadi suatu pemahaman, pengetahuan, sikap, dan anggapan (Basri,2003: 227).

32 Dengan persepsi yang baik maka anak akan dapat menikmati pendidikan hingga tingkat yang tinggi,sedangkan jika orang tua memiliki persepsi yang kurang baik maka akan berpengaruh pada rendahnya tingkat pendidikan anak. Tingkat pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan kelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik keluasan dan kedalaman bahan pengajar (DeDikBud,2006: 8). Indikatornya meliputi tamatan pendidikan dasar(sd dan SLTP atau yang sederajat),pendidikan menengah (SLTA atau yang sederajat) dan tamatan pendidikan tinggi. Definisi-definisi yang dikemukan diatas maka untuk lebih jelasnya maka berikut ini disajikan tabel yang menggambarkan definisi operasional variabel tentang variabel-variabel yang di gunakan dalam penelitian ini, indikator- indikator yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian : Table 5. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya No Variabel Indikator Sub indikator Skala 1 Keadaan ekonomi orang tua (X1) pendapatan 1. Pendapatan dari pekerjaan utama. 2. Pendapatan dari Interval pekerjaan sampingan. pengeluaran 1. Pengeluaran untuk kebutuhan pokok (kebutuhan seharihari). 2. Pengeluaran untuk modal pertanian. 3. Biaya pendidikan. 4. Tabungan. 5. Tanggungan.

33 2. Persepsi orang tua tentang pendidikan (X2) Pemahaman pengetahua n sikap 1. Pemahaman tentang tujuan pendidikan. 2. Pemahaman tentang manfaat pendidikan. 3. Pemahaman tentang fungsi pendidikan. 1. Penyediaan sarana dan prasarana. 2. Dukungan dan motivasi kepada anak dalam belajar dan kelanjutan pendidikannya. Interval 3. Tingkat pendidikan anak (Y) Tingkat pendidikan yang diselasaikan anak Tingkat pendidikan formal yang diselesaikan anak. Tingkat pendidikan non formal yang diselesaikan anak. interval 3.5 Teknik Pengumpulan Data pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan cara. Maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), angket (kuesioner) dan dokumentasi.

34 3.5.1 Observasi Metode observasi dilakukan untuk mengamati dan mengambil data secara langsung terhadap objek penelitian dan keadaan umum tempat penelitian untuk memperoleh sumber data manual penelitian. 3.5.2 Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2010: 142). Skala yang digunakan dalam pengukuran angket adalah skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau kelompok orang tentang fenonema sosial. Dalam fenonema sosial ini telah dispesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut variabel penelitian (Sugiyono,2009: 134). Angket dibuat untuk memperoleh data tentang keadaan ekonomi dan persepsi orang tua tentang pendidikan serta tingkat pendidikan anak. Angket disusun sendiri dan sebagai persyaratan instrumen dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 3.5.3 Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang tingkat pendidikan masyarakat desa dan keadaan masyarakat petani secara umum dalam bentuk data penduduk yang tertulis dalam pembukuan administrasi di desa kedamaian.

35 3.6 Uji Persyaratan Instrumen Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas. 3.6. 1 Uji Validitas Untuk mengukur tingkat validitas angket dugunakan rumus Korelasi Product Moment : n XY ( X)( Y) r xy = {n X 2 ( X) 2 }{n Y 2 ( Y) 2 } Keterangan : r xy = koefesien korelasi antara gejala x dan gejala y X = skor gejala x y = skor gejala y n = jumlah sampel (Arikunto,2002: 146) Kriteria pengujian: apabila r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat ukur dinyatakan valid dan sebaliknya. 3.6.2 Uji Reliabilitas Untuk mengetahui tingkat reliabilitas angket maka digunakan rumus alpha berikut: r 11 = { k ab2 } {1 k 1 at 2}

36 Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir soal ab 2 = jumlah varian butir at 2 = varian total (Arikunto,2002: 171) Harga r 11 diperoleh dari rumus product moment dan alpha dikonsultasikan dengan cara mengartikan indek korelasi sebagai berikut : 0,81 1,00 = sangat tinggi 0,61 0,80 = tinggi 0,41 0,60 = cukup 0,21 0,40 = rendah 0,00 0,20 = sangat rendah (Arikunto,2002: 245) 3.7 Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil angket (kuesioner), observasi (pengamatan), dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami. 3.7.1 Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus chi-kuadrat(x 2 ). Adapun langkah-langkah perhitungan yaitu: 1. membuat tabel penolong yang berisi : a. kelas interval b. batas bawah kelas interval c. Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus : Z = Batas bawah kelas interval X S, (Riduwan,2004: 352).

37 d. Luas 0-Z, dicari dengan menggunakan tabel kurva normal dari O Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. e. Luas tiap interval, mencarinya dengan menggunakan angka-angka o-z, yaitu angka baris pertama dikurangi angka baris kedua dan seterusnya, kecuali untuk angkan yang ada pada baris tengah. Angka pada baris tengah ini di jumlahkan (Riduwan,2004: 352). f. Frekuensi yang diharapkan, dicari dengan cara mengalihkan luas tiap interval dengan jumlah responden (Riduwan,2004: 353). g. Chi- kuadrat hitung, dicari dengan rumus : X 2 = nk i=1 (fo fe)2 fe, (Riduwan,2004: 353). 2. Membandingkan chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel, dengan ketentuan: untuk α = 0,05 derajat kebebasan (dk) = k 1, maka : Jika X 2 hitung > X 2 2 tabel, berarti distribusi data tidak normal dan jika X hitung < 2 X tabel, berati distribusi data normal, sehingga analisis korrelasi maupun regresi dapat dilanjutkan (Riduwan,2004: 353). 3.7.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas yang dipergunakan adalah uji barlet dengan rumus: X 2 = (In10) {B ( n 1 ) log Si 2 } S 2 = ( (n-1) Si 2 / (n-1) B = log Si 2 (n-1) 2 Kriteria : jika X hitung 2 > X tabel = X 2 ( 1- α)(k-1) berarti sampel homogen dan jika 2 X hitung 2 > X tabel berati sampel tidak homogen.(sudjana,2002: 263).

38 3.8 Uji Keberartian Dan Kelinieran Uji keberartian dan kelinieran dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Untuk regresi linier yang didapat dari data X dan Y, apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk linier atau tidak, serta koefisien arahnya berarti atau tidak, dilakukan uji linieritas regresi. 3.8.1 Linier Sederhana Dalam linier sederhana terlebih dahulu dilakukan menghitung jumlah kuadratkuadrat (JK), untuk berbagai cocok dengan keadaan atau tidak, pengujian ini dilakukan dengan rumus: JK (T) = Y 2 JK (a) = Y n JK (b/a) = b XY (XY) Y n JK S = JK (T) JK (a) JK (b/a) JK (G) = Y2 ( y 2 ) N i JK (TC) = JK (S) - JK (G) Setiap sumber varians memiliki dk yang besar n untuk total, 1 untuk reg (a), 1 untuk reg (b/a), n-2 untuk tuna cocok dan (n-k) untuk galat. Dengan adanya dk dan JK untuk tia-tiap sumber varian dapat menentukan rata-rata jumlah kuadratkuadrat (RJK): JK (T) = RJK (T) = JK (T) n JK (a) 1 RJK (T) = JK (b a) 1

39 JK (T) RJK (T) = n k JK ( TC) RJK (T) = k 2 RJK (T) = JK (G) n 2 Setelah dipeoleh hasil dari perhitungan rumus diatas, kemudian disusun dalam daftar analisis varians (anava) pada tabel berikut ini : Tabel 6. Daftar Analisis Varians (Anava) Sumber K JK RJK F Hitung varian Total N Y 2 Y 2 regresi 1 JK (a) JK(a) Regresi (b/a) 1 JK (b/a) S 2 reg = JK (b/a) S 2 reg residu N 2 S 2 JK (S) sisa = S 2 sisa (i) Tuna cocok K 2 JK (TC) S 2 TC = Galat n k JK (G) S 2 G = n 2 JK ( TC ) k 2 JK (TC) n k S 2 TC Adapun hipotesis yang di uji dari daftar anava meliputi dua macam hipotesis yaitu: Ho = koefisien arah regresi tidak berarti H1 = koefisien arah regresi berarti S 2 G (ii) Hipotesis di uji dengan statistik F, yaitu tolak hipotesis jika F hitung > F tabel dengan taraf nyata 0,05 dengan dk pembilangan dan dk penyebut (n-2), berarti koefisien arah berati, dan sebaliknya. Sedangkan jika F hitung < F tabel berarti bentuk persamaan regresi adalah linier. 3.8.2 Linier Multipel Uji keberartian linier multipel digunakan untuk menentukan apakah regresi linier multipel yang diperoleh melalui penelitian ada artinyaa bila dipakai untuk mengambil kesimpulan mengenai pertautan sejumlah variabel. Untuk uji

40 keberartian regresi linier multipel diperoleh dua macam jumlah kuadrat regresi JK reg dan jumlah sisa JK reg. Kemudian untuk menguji keberartian regresi digunakan uji F, yaitu: F = JK (reg) K JK res n k 1 Dengan taraf nyata 0,05 dk pembilang k dan dk penyebut n-k-1, tolak hipotesis jika F hitung < F tabel, dan sebaliknya. 3.9 Pembuktian Hipotesis Untuk menganalisis hipotesis 1 dan 2 digunakan statistik t dengan model regresi linier sederhana dengan rumus: Ý = a + bx Untuk nilai a dan b dicari dengan rumus: a = (XY)(XY)2 ( X) ( Y) n. X 2. ( X) 2 b = n. XY ( X) ( Y) n. X 2. ( X) 2 Keterangan : a = konstanta b = koefisien arah (Sujdana,2002: 315). kemudian hipotesis diuji dengan menggunakan rumus t sebagai berikut: t = b Sb Keterangan : t = statistik t Sb = standar defiasi b

41 Kriteria hipotesisnya adalah : tolak Ho dan H1 diterima jika t hitung > t tabel dengan dk = n-2 dan 0,05 (1 α). Dan untuk pengujian hipotesis ketiga digunakan rumus regresi linier multipel, dengan persamaan: Y = a 0 + a 1 x 1 + a 2 x 2 a 0 = Y a 1 X 1 a 2 X 2 a 1 = ( X 2 2 ) ( X 1 Y) ( X 1 X 2 ) ( X 2 Y) ( X 1 2 ) ( X 2 2 ) ( X 1 X 2 ) 2 a 2 = ( X 1 2 ) ( X 2 Y) ( X 1 X 2 ) ( X 1 Y) ( X 1 2 ) ( X 2 2 ) ( X 1 X 2 ) 2 Keterangan : X 1 = keadaan ekonomi X 2 = persepsi orangtua tentang pendidikan Y = tingkat pendidikan anak a 0 = kostanta a 1 a 2 = koenfisien regresi Kemudian dilanjutkan dengan uji F: JK reg k F = JK res n k 1 JK (reg) dicari dengan rumus: JK (reg) = a 1 X 1 Y + a 2 X 2 Y JK (res) dicari dengan rumus: JK (res) = Y 2 JK (reg) Kriteria penguji hipotesis : tolak Ho jika F hitung F tabel, untuk dk pembilang k dan dk penyebut ( n-k-1 ) dengan α = 005 (Sudjana,2002: 355).