BAB I PENDAHULUAN [1]

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kurikulum merupakan ciri utama pendidikan disekolah, dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa salah satunya bergantung pada sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan bertaqwa, bersikap mulia dan berpengetahuan yang sesuai dengan tujuan

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa: Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara maju dalam persaingan global. Berbagai perbaikan terus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia,

BAB I. PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sebagai fokus pendidikan nasional. sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mochammad Ramdhani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran yang inovatif berbasis kontekstual banyak diperlukan dalam pengajaran kmia untuk menyelaraskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan haruslah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 1). Pendidikan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahan ajar yang inovatif dan interaktif memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. bungkam, sains lumpuh, pemikiran macet (Tuchman, 1989). Bukan hanya itu,

BAB I PENDAHULUAN. Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan buku ajar kimia sekolah Menengah Atas (SMA) melalui inovasi materi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 sangat perlu dilakukan terutama dalam memenuhi tuntunan peningkatan mutu pendidikan. Seiring dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, inovasi pembelajaran merupakan salah satu hal yang mendapat perhatian, disamping sarana penunjang pembelajaran, agar pembelajaran optimal maka pembelajaran harus efektif dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan didalam meningkatkan prestasi belajar siswa (Situmorang, dkk, 2005). Pendidikan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan nilai-nilai baru, sekaligus memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Buku pelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang memberikan andil cukup besar dalam upaya memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran (Sitepu, 2005). Kebutuhan akan buku pelajaran semakin terasa ketika jumlah dan mutu guru yang tersedia belum memadai. Di tempat-tempat tertentu, masih banyak guru yang mengandalkan buku pelajaran sebagai satu-satunya sumber belajar dan pembelajaran. Guru mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan mengacu sepenuhnya pada isi buku pelajaran ( Hanafiah, 2009 ). Siswa juga menggunakan buku pelajaran di sekolah dan di rumah sebagai sumber belajar utama. Buku pelajaran ataupun biasa disebut dengan buku ajar menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. II Tahun 2005 adalah buku [1]

acuan wajib yang digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. buku pelajaran adalah buku acuan yang digunakan di berbagai tingkat pendidikan sebagai sumber dan media pembelajaran yang memuat materi pembelajaran dan sesuai dengan kurikulum pendidikan berstandar nasional. Buku-buku pelajaran yang beredar dipasaran harus benar-benar teruji kualitasnya sebagai sumber dan media pembelajaran. Setiap buku pelajaran yang akan digunakan di sekolah-sekolah sebagai sumber dan media pembelajaran harus sudah melalui proses penilaian buku pelajaran sebagai pengendalian mutu buku pendidikan yang berstandar nasional. Bahan ajar bermutu harus mampu menyajikan materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan dapat menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan dapat tercapai (Situmorang, 2013), dengan demikian penyusunan buku bermutu sangat diperlukan guna membantu siswa untuk belajar, dan memenuhi kebutuhan siswa belajar mandiri. Kimia salah satu mata pelajaran wajib peminatan bidang MIPA dalam kurikulum 2013 pembelajaran di Kelas X SMA merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak. Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi siswa, namun seringkali dijumpai siswa-siswi yang menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi yang rumit, kurang menarik, monoton dan membosankan, dimana konsep dasar kimia menjadi tidak menarik dan semakin sulit dipahami siswa. Untuk mengatasinya diperlukan inovasi dalam penerapan model maupun metode pengajaran kirnia yang dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari. Inovasi tersebut selain dilakukan oleh guru pada proses belajar mengajar di kelas, secara tidak langsung juga dapat dilakukan dengan mengembangkan buku ajar yang digunakan dalam belajar kimia. Buku pelajaran yang menarik, sistematis dan mudah dipahami akan [2]

membantu membuat siswa tertarik untuk mempelajari kimia. Buku pelajaran merupakan buku yang menjadi pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media pembelajaran yang berkaitan dengan bidang studi tertentu ( Sitepu, 2008 ) Pengadaan materi pelajaran bermutu menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan dapat dilakukan melalui bahan ajar bermutu. Bahan ajar bermutu harus mampu menyajikan materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan dapat menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan dapat tercapai ( Situmorang, dkk, 2013 ) Di samping itu, pembelajaran inovatif dapat memberi peluang meningkatkan mutu pendidikan. Pemilihan buku sebagai sumber belajar harus memperhatikan kesesuaian materi ajar dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran, dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa belajar secara maksimum. Beberapa persyaratan yang diperlukan untuk menjadikan buku sebagai sumber belajar, yaitu ketersediaan yang dapat dijangkau oleh pebelajar, dapat membantu siswa untuk belajar, dan memenuhi kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri. Buku ajar yang baik harus mampu memotivasi pembelajar dengan memanfaatkan hal-hal menarik seperti gambar, ilustrasi, contoh soal (kasus), memiliki materi yang mencukupi untuk mendukung pengajaran, dan dapat dipergunakan untuk mendukung kegiatan pemecahan masalah. Buku ajar berguna untuk mengembangkan wawasan terhadap proses pembelajaran yang ditempuh, memberikan pemandu materi pembelajaran yang dipelajari dan langkah-langkah operasional untuk menelusuri secara lebih teliti materi standar secara tuntas. Inovasi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia sangat perlu dilakukan karena berhubungan dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran juga telah mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri sehingga kesan pembelajaran dapat lebih lama diingat oleh siswa. pembelajaran inovatif sangat diperlukan dan dapat dituangkan dalam bahan ajar [3]

agar terjadi komunikasi optimum dan efisien antara guru dengan siswa di dalam proses belajar-mengajar. pembelajaran inovatif yang dituangkan di dalam bahan ajar sangat penting sehingga dapat memberikan hasil belajar lebih baik dan terjadi peningkatan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan. Tujuan pengembangkan buku ajar kimia inovatif adalah untuk memperoleh buku kimia standar untuk dipergunakan sebagai media pembelajaran pada pengajaran kimia. Buku pelajaran Kimia merupakan buku pegangan guru dan buku pegangan siswa dalam menyajikan materi sesuai Kurikulum 2013 apabila dicermati, meskipun penulisan buku tersebut sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan pembacanya, masih ada saja permasalahan yang berkaitan dengan kesulitan membaca yang dihadapi siswa. Buku pelajaran yang baik berisi informasi yang lengkap tentang bahan ajar dan disertai dengan tugas, latihan, dan soal-soal, sehingga pembelajar dan siswa tidak perlu lagi membuang waktu untuk mencari dan melengkapinya dari sumber-sumber lain, kecuali untuk pengayaan. Penelitian yang dilakukan oleh Munthe ( 2011 ) menemukan bahwa pokok bahasan dan urutan materi kimia yang terdapat dalam buku ajar yang beredar di kota Medan belum sepenuhnya disusun secara terpadu untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ). Ketidaksesuaian tersebut diakibatkan beberapa hal antara lain : lepas dari tujuan, penjelasannya yang cenderung bertele-tele, indikator yang kurang penjelasan materinya atau malah terlalu singkat, dan kurang penyajiannya masalah diskusi. Hasil penelitian yang dilakukan Parulian (2013) menemukan bahwa pengajaran dengan menggunakan buku ajar kimia Inovatif dapat meningkatkan hasil belajar rata-rata 74,25% sedangkan pengajaran dengan buku pegangan siswa meningkatkan hasil belajar rata-rata 73%. Lebih lanjut Simatupang (2013), menemukan bahwa hasil uji coba terhadap usulan susunan materi kimia pada buku SMA/MA kelas X Semester II pada guru kimia berada pada angka 3,81 yang menyatakan bahwa urutan materi yang diusulkan sudah Valid dan tidak perlu dilakukan revisi kembali. [4]

Merujuk pada penelitian diatas disertai adanya berbagai pendapat tentang penggunaan buku ajar kimia, penulis ingin mengembangkan buku pelajaran kimia kelas X SMA semester I sesuai kurikulum 2013 yang didalamnya di integrasikan inovasi pembalajaran baik berupa media, metode, dan atau model pembelajaran, dan melakukan penelitian terhadap hasil belajar dengan judul Pengembangan buku ajar kimia Inovatif kelas X SMA semester I sesuai kurikulum 2013. 1.2 Identifikasi Masalah Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah buku pelajaran kimia SMA kelas X semester I yang dikembangkan dengan inovasiinovasi pembelajaran baik berupa media maupun metode pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan, serta membantu peserta didik memperolah hasil belajar yang optimal. Untuk keakuratan penelitian yang dilakukan, maka berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Buku pelejaran merupakan salah satu akses pendidikan yang penting dalam menyelenggarakan pendidikan nasional. 2. Buku pelajaran harus didasarkan pada kurikulum dan memenuhi kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) sesuai standar isi. 3. Urutan materi pelajaran yang baik dan standar sehingga diperoleh buku ajar kimia yang standar. 4. Mengintegrasikan metode pembelajaran inovatif sehingga diperoleh buku ajar yang inovatif. 5. Keefektifan buku ajar kimia inovatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka masalah dibatasi sebagai berikut: 1. Urutan materi yang akan dikembangkan pada buku ajar inovatif adalah materi yang terdapat dalam buku ajar kimia SMA kelas X semester I, yang mengacu pada Standar isi Kurikulum 2013. [5]

2. Komponen yang akan di integrasikan ke dalam buku ajar kimia inovatif adalah metode atau strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai dan biasa digunakan pendidik dalam mengajar. 3. Menyusun buku ajar kimia inovatif yang baik agar dapat membantu siswa dalam pembelajaran untuk kelas X SMA semester I yang mengacu pada standar kelayakan isi, penyajian, bahasa, serta standar kompetensi lulusan. 4. Menguji coba buku pelajaran kimia Inovatif tersebut kepada guru kimia yang memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan masa kerja minimal 3 (tiga) tahun, serta kepada dosen yang memiliki kualifikasi pendidikan S3 dan berkompoten dalam bidang penyusunan buku. 5. Menguji kefektifan buku ajar kimia inovatif melalui pembelajaran pada salah satu dari 3 pokok bahasan yang ada dalam buku ajar kimia inovatif SMA kelas X semester I sesuai dengan pokok bahasan yang sedang berjalan. 1.4 Rumusan Masalah Untuk memberikan arah penelitian yang lebih spesifik maka dibuat rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Apa saja rnateri kimia inovatif layak dan tepat untuk diajarkan di SMA kelas X semester I sesuai Kurikulum 2013 agar pembelajaran lebih sistematis dan mudah dipahami oleh siswa 2. Apakah materi buku ajar kimia inovatif yang dipergunakan di SMA kelas X semester I telah sesuai dengan standar isi Kurikulum 2013 3. Bagaimanakah hasil pengembangan buku ajar kimia inovatif layak dipergunakan dalam pembelajaran kimia untuk SMA kelas X semester I sesuai Kurikulum 2013 4. Bagaimanakah pendapat guru kimia yang mengajar di kelas X SMA terhadap hasil pengembangan buku ajar kimia standar SMA kelas X semester I sesuai Kurikulum 2013 [6]

1.5 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku ajar kimia SMA kelas X semester I melalui inovasi pembelajaran dan integrasi pendidikan karakter yang digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif dan menyenangkan, serta membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan buku ajar kimia inovatif kelas X Semester I sesuai kurikulum 2013 yang digunakan pada SMA Kabupaten Deli Serdang. 2. Menyusun urutan materi kimia inovatif kelas X SMA semester I sesuai sistematis Kurikulum 2013. 3. Mengetahui materi kimia apa saja yang layak dan tepat untuk diajarkan di SMA kelas X semester I sesuai kurikulum 2013 agar pembelajaran lebih sistematis dan mudah dipahami siswa dalam pembelajaran menurut Badan Standard Nasional Pendidikan ( BSNP ). 4. Mengetahui pendapat guru kimia di SMA terhadap hasil pengembangan buku ajar kimia standar kelas X semester I sesuai kurikulum 2013. 1.6 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat nyata kepada tenaga pendidik dan peserta didik yaitu: 1. Mendapatkan buku ajar kimia untuk siswa SMA kelas X semester 1 sesuai tuntutan kurikulum 2013 2. Sebagai masukan bagi guru kimia bagaimana mengembangkan buku ajar yang sesuai dengan kurikulum untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa lebih mandiri 3. Sebagai masukan bagi guru kimia bagaimana memperbaiki pembelajaran melalui tahapan perbaikan perbaikan dengan menggunakan pengembangan buku ajar [7]

4. Bagi pengarang dan penerbit buku, merupakan masukan untuk memperhatikan pengembangan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. 1.7 Defenisi Operasional 1. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral ( wikipedia.com ) 2. Inovasi adalah proses kreatif dalam melakukan penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) 3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. ( wikipedia.com ) [8]