7.1. Listrik. Daya Listrik Terpasang. a. Listrik Regular. Total pelanggan regular pelanggan. b. Listrik Prabayar

dokumen-dokumen yang mirip
7.1. Listrik. Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012

INFRASTRUKTUR BAB PERHUBUNGAN

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 265 / DTKCK / 2006 TENTANG PENETAPAN KLINIK KLINIK KELUARGA BERENCANA/ PEMBANTU


BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

4 BAB IV KONDISI WILAYAH DAN SISTEM TRANSPORTASI SAAT INI

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

Angkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN BENTUK, UKURAN DAN LOKASI PEMASANGAN REKLAME DI KABUPATEN JEMBRANA

KATA PENGANTAR P. Negara, November 2011 BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA KEPALA,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

TATANAN KEPELABUHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 MENTERI PERHUBUNGAN,

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

kabupaten Jembrana dan Kabupaten Buleleng Propinsi Bali. Diantara bulan Desember hingga Maret curah hujan di wilayah ini cukup tinggi.

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

BAB V GAMBARAN UMUM. Secara visualisasi wilayah administrasi dapat dilihat dalam peta wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana gambar di bawah ini

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi bermula dari suatu penyebaran kegiatan sosial dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang seperti terwujud dalam pembangunan Nasional pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas tersebut memerlukan berbagai sarana transportasi. Pelayanan transportasi

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI TERMINAL. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KEPELABUHANAN DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan Propinsi Kalimantan Barat baik dalam jumlah

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG POS KESEHATAN DESA ( POSKESDES ) DI KABUPATEN JEMBRANA

PROFIL DAN TARGET SPM BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN/KOTA : KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DERMAGA DI PELABUHAN GILIMANUK, PROVINSI BALI

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang tidak perlu berada pada satu tempat. Untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB. I. Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kebutuhan pada pembahasan pada Bab berikutnya. Adapun data-data tersebut. yang diambil seperti yang tertuang dibawah ini.

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

PENTINGNYA MASTER PLAN DALAM PROSES PEMBANGUNAN TERMINAL ANGKUTAN JALAN (STUDI KASUS: MASTER PLAN TERMINAL ULU DI KABUPATEN KEPULAUAN SITARO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

RANCANGAN PERATURAN BUPATI SISTRANAS PADA TATRALOK PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR..TAHUN 2013

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Ende dengan ibukotanya bernama Ende merupakan salah satu

SU Studi Basic Design Rancangan Bangun Pesawat Udara Untuk Flying School. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara

TRANSPORTASI. Gambar 6.1. Jumlah Angkutan Penumpang Umum yang Terdaftar Dalam Trayek/Operasi Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun

BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu

Berdasarkan, Juknis LLAJ, Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

PAPARAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PADA RAPAT KOORDINASI POLA PEMBIBITAN TAHUN 2018 DI NUSA DUA BALI, 13 MARET 2018

Transkripsi:

7.1. Listrik S ecara umum pelayanan dan keterjangkauan listrik di Kabupaten Jembrana sudah sampai masuk ke desa-desa terpencil. Penyebaran dan pendistribusian aliran listrik sudah dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat. Penyaluran listrik diupayakan kedepan akan terus ditingkatkan melalui rancangan dan rencana pemerintah untuk membuat dan menambah gardu listrik di setiap kecamatan. Setiap tahun jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan, demikian pula dengan jumlah daya tersambung. Jumlah pelanggan listrik dan daya tersambung tahun 2010 di Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut : Daya Listrik Terpasang a. Listrik Regular Total pelanggan regular 36.096 pelanggan Total daya tersambung 40.759.255 VA b. Listrik Prabayar Total pelanggan 7.376 pelanggan Total daya tersambung 10.137.800 VA c. Total Pelanggan Rayon Negara Total pelanggan regular 43.101 pelanggan Total daya tersambung 43.584.400 VA 142 Bab 7

d. Jumlah kebutuhan listrik B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L Jumlah daya tersambung sekarang 43.584.400 VA Estimasi kebutuhan daya 15% 50.122.060 VA Jaringan Listrik di Kabupaten Jembrana sebagai berikut : PLTG Pesanggaran = 191.112 MW. PLTG Gilimanuk = 145 MW. Interkoneksi Jawa Bali = 200 MW. Gardu Induk = 25 Buah. Gardu Distribusi = 248 Buah. Gardu distribusi tersebar di masing-masing Kecamatan yaitu : Melaya = 62 buah. Negara = 94 buah. Mendoyo = 54 buah. Pekutatan = 38 buah. 7.2. Air Bersih Ketersediaan air disamping untuk kepentingan pertanian, juga sangat diperlukan dan menjadi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan air di Kabupaten Jembrana sampai saat ini cukup berlimpah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jembrana. Namun pemerintah tetap terus berupaya untuk mencari alternative lain dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih di masa yang akan datang. Seiring dengan perkembangan dan jumlah penduduk yang terus bertambah dan berkembang, pemerintah Kabupaten Jembrana membuat terobosan dengan pengolahan air laut menjadi air minum. Terobosan ini adalah antisipasi jangka panjang pemerintah dalam menghadapi kemungkinan terjadinya krisis air di masa yang akan datang. Berbagai sumber air minum yang saat ini telah diusahakan oleh pemerintah dan masyarakat jembrana antara lain dengan memanfaatkan air permukaan, Sumur bor dan mata air. Data dari PDAM Kabupaten Jembrana Tahun 2008 143 Bab 7

beberapa sumber air minum yang telah diusahakan adalah sebagai berikut: air permukaan sebanyak 5; sumur bor sebanyak 24 dan mata air sebanyak 5 untuk melayani pelanggan. Gambar 7. 1 Sumber Air Yang Berada di Kabupaten Jembrana 7.3. Persampahan Sumber utama timbunan sampah di kawasan perencanaan yaitu sampah domestik (rumah tangga) dan sampah non domestik meliputi sampah intitusional (sekolah, kantor, dll), sampah komersial (pasar, toko, dll), sampah aktivitas perkotaan (penyapuan jalan, lapangan, dll), sampah klinik, sampah industri, sampah konstruksi, dan lain sebagainya. Sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Negara dikelola langsung oleh masyarakat secara perorangan atau berkelompok. Secara perorangan sampahnya dikelola dengan cara membakar, menanam, ataupun mengupah seseorang dengan peralatan angkutnya untuk membuang sampah ke tempat penimbunan sampah yang telah disediakan. 144 Bab 7

Tabel 7. 1 Volume total sampah Sehari di Kab. Jembrana Tahun 2010 No. Kecamatan Rumah Tangga Produksi/ KK (lt/hari) Volume Total/Hari (lt/hari) 1 Negara 24.131 2 48.262 2 Mendoyo 19.411 2 38.822 3 Pekutatan 7.541 2 15.082 4 Melaya 15.647 2 31.294 5 Jembrana 17.123 2 34.246 Jumlah 83.880 2 167.760 Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan Kab. Jembrana Untuk kebutuhan pengelolaan sampah, Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan Kab. Jembrana memiliki armada truk yang terdiri dari Truk Amrol sebanyak 4 (empat) unit dan Truk Dam sebanyak 6 (enam) unit. Masing masing truk tersebut rata rata dapat mengangkut sampah sebanyak 5 m³ dalam 3 rit, sehingga volume total yang dapat diangkut dari TPS dan Kontainer dalam sehari adalah 150 m³. Tabel 7. 2 TPA/ TPS dan Kontainer di Kab. Jembrana Tahun 2010 No. Kecamatan TPA TPS Terbuka Tertutup Kontainer 1. Negara 1 5 3 6 2. Mendoyo - - - 3 3. Pekutatan - - - 1 4. Melaya - 1 2-5. Jembrana - 14 5 11 Jumlah 1 20 10 21 Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan Kab. Jembrana Sistem pengelolaan persampahan adalah sampah rumah tangga dikumpulkan terlebih dahulu oleh petugas gerobak menuju TPS atau Kontainer terdekat. Kemudian sampah sampah tersebut dengan menggunakan truk akan diangkut menuju TPA. Berikut adalah daya tampung TPA/ TPS/ Kontainer di Kabupaten Jembrana Tahun 2010. 145 Bab 7

Tabel 7. 3 Daya Tampung TPA/ TPS/ Kontainer di Kab. Jembrana Tahun 2010 Kapasitas/ Daya No. TPS/ Kontainer Jumlah (Unit) Unit (m³) Tampung (m³) 1. TPA 40.000 1 40.000 2. TPS Terbuka 12 20 240 3. TPS Tertutup 52,5 m³ 10 525 4. Kontainer 4,158 m³ 21 87,318 Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan Kab. Jembrana 7.4. Pos dan Telekomunikasi Dalam upaya untuk mengembangkan infrastruktur Pos dan Telekomunikasi, pemerintah telah berupaya untuk membangun kerjasama yang sangat baik dengan investor yang ingin menanamkan modalnya untuk pembangunan Jembrana. Salah satu upaya serius pemerintah Kabupaten Jembrana adalah dengan mempermudah serta mempercepat proses pengurusan ijin bagi kepentingan dunia usaha. Disamping itu juga ada beberapa rancangan yang telah dipersiapkan dan bahkan dilakukan oleh pemerintah antara lain: Penyediaan kantor pos dan kantor telepon pada setiap kecamatan. Pengembangan rumah pos dan telepon umum. Pengembangan BTS untuk penguatan sinyal telepon seluler. Pengembangan infrastruktur Jimbarwana Network untuk peningkatan Aplikasi E-Goverment. Pengembangan jaringan Backbone dan jaringan distribusi untuk desa-desa dan Sekolah Dasar yang belum terjangkau secara langsung. Dengan adanya daya saing perusahaan pemerintah (Telkom) dengan beberapa perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (Provider) jaringan telepon genggam, pelanggan telepon khususnya untuk kebutuhan rumah tangga mengalami fluktuasi kendati telepon genggam relatif lebih mahal daripada telepon konvensional. Namun dengan kelebihannya, yaitu dapat digunakan secara mobile telepon genggam saat ini lebih diminati oleh masyarakat dibuktikan dengan banyaknya Tower/ Menara Telekomunikasi Seluler. 146 Bab 7

Tabel 7. 4 Tower/Menara Telekomunikasi SELULER di Kab. Jembrana Tahun 2010 No. Kecamatan Data Pelayanan 1. Melaya Telkomsel 6 Indosat 4 Xl 10 Indosat 6 Xl 9 Indonesia Tower 2 Xl 6 Indosat 5 Indosat 7 Telkomsel 5 Indonesia Tower 1 CV. Surya Dewata Teknik - 1 2. Negara Indosat 1 Xl 2 Telkomsel 2 Xl 3 PT. United Towerindo 1 Mobile 8 1 Telkomsel 1 Xl 1 Indosat 2 3. Jembrana TelkomseL 3 PT. United Towerindo 3 Indosat 3 4. Mendoyo Xl 12 Indosat 8 CV. Surya Dewata Teknik 3 Indonesia Tower 3 Telkomsel 7 Indosat - 9 5. Pekutatan Telkomsel 8 Indosat 10 Xl 14 PT. United Towerindo 7 PT. Solusindo Kreasi Pratama - 1 Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Jembrana Dalam sebuah masyarakat, kebutuhan akan media informasi adalah mutlak diperlukan. Dengan adanya media informasi tersebut, maka berita/informasi dalam berbagai aspek kehidupan dalam sebuah masyarakat akan dapat tersampaikan dengan cepat. Berikut adalah media surat kabar di Kabupaten Jembrana pada tahun 2010. 147 Bab 7

Tabel 7. 5 Media Surat Kabar di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No. 1. Nusa Bali Nama/ Media 2. Radar Jembrana 3. Bali Tribun 4. Fajar Bali 5. Warta Bali 6. Denpost 7. Bali Post 8. Antara 9. Bali Express 10. Jembrana Feature Sumber : Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Jembrana Selain media Surat Kabar, di Kabupaten Jembrana juga terdapat media informasi eloktronik berupa radio. Selain digunakan sebagai media informasi berupa berita, radio juga digunakan sebagai media hiburan, seperti misalnya pemutaran musik, talk show cerita bersambung, dll. Berikut adalah data radio yang bisa ditangkap di Kabupaten Jembrana pada tahun 2010. Tabel 7. 6 Radio di Kab. Jembrana Tahun 2010 No. 1. Radio GSM 2. Radio Gelegar 3. Radio Dirgantara 4. Radio Swara Bahana 5. Radio Swara Negara Nama/ Media Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Jembrana Sebagai media informasi dan hiburan yang paling digemari masyarakat, televisi di Kabupaten Jembrana telah dapat menerima siaran seluruh TV Nasional dan beberapa TV lokal di Propinsi Bali. Namun berdasarkan survey primer yang telah dilakukan, belum terdapat siaran TV lokal khusus untuk Kabupaten Jembrana. Berikut adalah daftar siaran TV yang dapat ditangkap di Kabupaten Jembrana pada tahun 2010. 148 Bab 7

Tabel 7. 7 Televisi di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No. 1. RCTI 2. SCTV 3. ANTV 4. Indosiar 5. TransTV 6. Trans7 7. GlobalTV 8. Bali TV 9. Dewata TV Sumber : Survey Primer 7.5. Karakteristik Transportasi Nama/ Media Sistem transportasi Kabupaten Jembrana melayani dua pola pergerakan yaitu pergerakan regional dan pergerakan antar wilayah di dalam Kabupaten Jembrana sendiri. Pola pergerakan regional terjadi karena posisi Kabupaten Jembrana berada di pintu masuk ke Pulau Bali dari Pulau Jawa yaitu melalui Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan pola pergerakan antar wilayah di dalam Kabupaten merupakan pergerakan antar desa, antara desa dan antar kota kecamatan, antar wilayah kecamatan dan antara kecamatan dengan ibukota kabupaten. Sistem transportasi yang berada di Kabupaten Jembrana tersebut meliputi transportasi jalan raya dan transportasi laut. Gambar 7. 2 Jaringan Umum Transportasi Kabupaten 149 Bab 7

7.5.1. Transportasi Darat B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L A. Jaringan Jalan Prasarana jaringan jalan yang ada di Kabupaten Jembrana kondisinya cukup baik terutama dalam menunjang pola pergerakan barang dan orang, sehingga mampu menunjang kegiatan perekonomian masyarakat dan daerah. Prasarana jalan di Kabupaten Jembrana dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. 8 Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 Status Jalan Panjang Jalan Jalan Nasional Jalan Propinsi Jalan Kabupaten (Km) (Km) (Km) (Km) 71,320 30,870 941,691 Km 1.043,881 Sumber: Sumber : Dinas PU Bina Marga Kab. Jembrana Untuk jalan kabupaten dari total panjang jalan 941,691 Km dibedakan menurut perkerasan jalannya dengan panjang jalan yaitu; jalan aspal sepanjang 265,485 Km, jalan lapen 575,789 Km dan jalan krokol 99,749 Km. No. 1. 2. 3. 4. Tabel 7. 9 Kondisi Ruas Jalan Kabupaten Jembrana Berdasar Tingkat Kerusakan di Kab. Jembrana Tahun 2010 Kondisi Jalan Total Panjang Kondisi (Km) Panjang (Km) Jenis Perkerasan Hotmix Lapen Krokol Prosentase Panjang Prosentase Panjang (%) (Km) (%) (Km) Prosentase (%) Baik Tingkat Kerusakan 240,691 210,432 79,26 30,259 5,26 0,000 0,00 <11% Sedang Tingkat Kerusakan 116,920 51,453 19,38 65,041 11,30 0,000 0,00 11% - 16% Rusak Ringan Tingkat Kerusakan 340,920 3,600 1,36 337,320 58,58 0,000 0,00 16% - 23% Rusak Berat Tingkat Kerusakan 242,918 0,000 0 143,196 24,86 99,749 100,00 >23% Jumlah 941,023 265,485 100,00 575,789 100,00 99,749 100,00 Sumber : Dinas PU Bina Marga Kab. Jembrana 150 Bab 7

61% 11% 28% hotmix lapen krokol Gambar 7. 3 Jenis Perkerasan Jalan di Kabupaten Jembrana Kondisi jalan yang terdapat di Kabupaten Jembrana secara umum dapat di kategorikan baik, rusak ringan, sedang dan rusak berat. Dari data Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga, kondisi jalan baik sepanjang 240,691 Km (26%) dan kondisi rusak berat sepanjang 242,918 Km (26%). Pemerintah Kabupaten Jembrana setiap tahunnya terus melakukan perawatan dan peningkatan kondisi perkerasan jalan guna menunjang pola pergerakan barang dan orang, sehingga mampu menunjang kegiatan perekonomian masyarakat dan daerah. 26% 36% 26% 12% Baik Tingkat Kerusakan <11% Sedang Tingkat Kerusakan 11% - 16% Rusak Ringan Tingkat Kerusakan 16% - 23% Rusak Berat Tingkat Kerusakan >23% Gambar 7. 4 Kondisi Jalan di Kabupaten Jembrana Sistem jaringan transportasi menjadi bagian utama dalam pembentukan struktur ruang. Sistem jaringan transportasi memberikan kerangka terhadap struktur ruang kawasan Kabupaten Jembrana. Sistem transportasi regional yang terdapat di Kabupaten Jembrana lebih banyak ditunjang oleh sistem transportasi darat. Secara keseluruhan sistem transportasi di Kabupaten Jembrana masih didominasi oleh angkutan jalan raya, prasarana dan sarana transportasi yang ada pada prinsipnya telah menjangkau daerah-daerah penting di Kabupaten Jembrana termasuk wilayah perdesaan. 151 Bab 7

B. Jumlah dan Perkembangan Kendaraan/Moda B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L Jumlah kendaraan bermotor/ moda yang terdaftar di Kabupaten Jembrana setiap tahun mengalami peningkatan jumlahnya. Jumlah kendaraan bermotor didominasi oleh Jumlah sepeda motor, dimana kepemilikannya setiap tahun terus bertambah. Kendaraan Mobil Pribadi jumlahnya dari tahun 2006 sampai 2010 mengalami peningkatan jumlah. Sedangkan kendaraan Angkutan Penumpang justru mengalami penurunan. Data selengkapnya mengenai peningkatan jumlah kendaraan bermotor ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel 7. 10 Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar di Kabupaten Jembrana No. Jenis Kendaraan Tahun 2006 (Unit) Tahun 2007 (Unit) Tahun 2008 (Unit) Tahun 2009 (Unit) Tahun 2010 (Unit) 1. Sepeda Motor 62.270 64.885 70.092 75.380 78.397 2. Mobil Pribadi 2.074 2.231 2.504 2.770 3.249 3. Angkutan 414 392 358 331 339 Penumpang 4. Angkutan Barang 2.318 2.406 2.570 2.801 3.214 Jumlah 67.076 69.914 75.524 81.282 85.199 Sumber UPT Dispenda di Kabupaten Jembrana C. Angkutan Umum Terdapat sekitar 27 trayek angkutan umum dan 66 jumlah ijin trayek. Dari jumlah armada yang beroperasi dapat dilihat bahwa rute padat antara lain trayek Negara-Yeh Embang-Pekutatan, Negara-Tegal Cangkring- Pertigaan Penyaringan, Negara-Dangin Tukadaya, dan trayek Negara- Melaya-Palasari. Disamping kendaraan bermotor kendaraan tidak bermotor yaitu dokar juga beroperasi di dalam kota dengan jumlah 180 armada. Jenis angkutan lainnya yang beroperasi adalah ojek. 152 Bab 7

No. B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L Tabel 7. 11 Rute Angkutan Umum di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No./Kode Trayek Nama Trayek Panjang Trayek BK Jumlah Armada (Unit) MPU I R O I R O 1 TG T. Negara RSU- 6 - - - 29 28 28 Jl. Satria-Jl. Hayam Wuruk-Jl. Ngurah Rai- Loloan- Jl. Udayana-T. Negara 2 T.1 T. Negara-Tgl. 10,5 - - - 30 30 30 Cangkring- Pertigaan Penyaringan 3 T.2 T. Negara-Yeh 23 - - - 31 31 29 Embang-Pekutatan 4 T.3 T. Negara- 38 - - - 14 14 14 Pekutatan- Manggis Sari- Pengeragoan 5 T.4 T. Negara-Poh 12 - - - - - - Santen-Pangkung Jangu 6 T.5 T. Negara-Tgl. 9,5 - - - 2 1 1 Cangkring- Penyaringan-Tibu Beleng 7 T.6 T. Negara-Tgl. 11 1 1 1 1 1 1 Cangkring- Penyaringan-Tibu Tanggang 8 T.7 T. Negara-Yeh 22 - - - 7 7 7 Sumbul-Munduk Anggrek 9 T.8 T. Negara-Yeh 23 - - - 1 1 1 Sumbul-Banjar Bangli 10 T.9 T. Negara-Tgl. 14 - - - - - - Cangkring- Pangkung Apit 11 B.1 T. Negara-Banyu 12,5 - - - 11 8 8 Biru-Baluk-Tuwed 12 B.2 T. Negara- 14 1 1 1 4 4 4 Manistutu-Benel 13 B.3 T. Negara- 22 2 1 1 3 3 3 Moding-Sombang 14 B.4 T. Negara- 23 - - - 22 22 22 Melaya-Palasari 15 B.5 Melaya-Palasari 9,5 - - - - - - 16 B.6 T. Negara- 26 - - - - - - 153 Bab 7

No. No./Kode Trayek Nama Trayek Panjang Trayek B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L BK Jumlah Armada (Unit) MPU I R O I R O Melaya- Blimbingsari 17 B.7 T. Negara-Warna 21 - - - - - - Sari-Sombang 18 B.8 T. Negara- 14 - - - 2 2 2 Berawantangi- Sarikuning 19 B.9 T. Negara- 33 - - - 6 2 2 Melaya-Gilimanuk 20 S.1 T. Negara- 10 6 6 6 4 4 4 Pengambengan 21 S.2 T. Negara- 19 1 1 1 2 2 2 Perancak 22 U.1 T. Negara- 9 - - - 6 5 5 Berambang 23 U.2 T. Negara- 7 - - - 5 5 5 Dewasana 24 U.3 T. Negara-Batu 7 - - - 1 1 1 Agung-Palungan Batu 25 U.4 T. Negara-Tegal 9 - - - 1 1 1 Asih-Sawe Rangsasa 26 U.5 T. Negara- 9 - - - - - - Penatahan-Panca Rening 27 U.6 T. Negara- 7 - - - - - - Budeng-Samblong- Sangkar Agung Jumlah 12 11 11 181 171 170 Sumber :Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Jembrana D. Terminal Terminal adalah tempat putus arus atau peralihan/perpindahan penumpang orang dan barang dari sistem transportasi yang satu ke sistem transportasi yang lainnya sebagai tuntutan wajar untuk efisiensi dalam sistem transportasi. Terminal selain sebagai bagian integral dari suatu sistem lalu lintas dan angkutan jalan raya juga berupa bagian dari tata ruang kota yang membantu efisiensi pemanfaatan jalan. Terminal penumpang di Kabupaten Jembrana terdiri dari dua buah terminal yaitu Terminal Penumpang Gilimanuk dan Terminal Penumpang Negara. 154 Bab 7

Tabel 7. 12 Fasilitas Angkutan Umum di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 Terminal Pangkalan No Kecamatan Halte Penumpang Angkutan Umum 1. Melaya 1 0 8 2. Negara 1 0 8 3. Jembrana 0 0 9 4. Mendoyo 0 0 19 5. Pekutatan 0 0 3 Jumlah 2 0 47 Sumber :Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Jembrana Terminal Barang di Kabupaten Jembrana hanya terdapat satu buah terminal barang yang terdapat di Kecamatan Negara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. 13 Terminal Angkutan Barang di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 Terminal No Kecamatan Kapasitas Jumlah (Kendaraan) 1. Melaya 0 0 2. Negara 1 40 3. Jembrana 0 0 4. Mendoyo 0 0 5. Pekutatan 0 0 Jumlah 1 40 Sumber :Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Jembrana Terdapat sekitar 18 jurusan/ trayek yang melewati Terrminal Bus Negara yang terbagi kedalam beberapa jenis angkutan umum. Dari keseluruhan jurusan/ trayek tersebut terdapat beberapa rute padat, yaitu : Negara D. Tukadaya Loloan, Negara Pertigaan Penyaringan, Negara - Pekutatan, Negara Gilimanuk dan Negara Denpasar. Rute dengan jumlah kendaraan terbanyak, keluar masuk terminal adalah jurusan/ trayek Negara Pekutatan sebanyak 3.873 kendaraaan dengan penumpang berangkat 13.102 penumpang dan penumpang tiba 10.766 penumpang. Sedangkan rute dengan jumlah penumpang terbanyak adalah jurusan/ trayek Negara Denpasar dengan jumlah penumpang berangkat 20.965 penumpang dan penumpang tiba 16.092 penumpang. 155 Bab 7

Tabel 7. 14 Kendaraan Keluar Masuk dan Penumpang Berangkat Tiba di Terminal Bus Negara Tahun 2010 Mikrolet (Angkutan Kota) No. Jurusan/ Trayek Kendaraan Penumpang Kapasitas Keluar Masuk Berangkat Tiba Keluar Masuk 1 Negara - D. Tukadaya - Loloan 2.714 2.714 7.108 5.937 2.4426 2.4426 Mikrolet (Angkutan Perdesaan) 1. Negara - Gilimanuk 9 9 30 17 81 81 2. Negara - Palasari 702 702 2.646 2.113 6.318 6.318 3. Negara Sombang 310 310 1.704 1.358 2.790 2.790 4. Negara Benel 512 512 2.574 2.068 4.608 4.608 5. Negara Tuwed 732 732 2.250 1.768 6.588 6.588 6. Negara Pengambengan 606 606 3.267 2.657 5.454 5.454 7. Negara Dewasana 524 524 2.176 1.728 4.716 4.716 8. Negara Perancak 312 312 1.398 1.120 2.808 2.808 9. Negara Berambang 814 814 3.566 2.718 7.326 7.326 10. Negara Sarikuning 123 123 529 361 1.107 1.107 Negara Pertigaan 11. Penyaringan 2.447 2.447 7.288 6.097 24.723 24.723 12. Negara Pekutatan 3.873 3.873 13.102 10.766 34.857 34.857 Bus Sedang (AKDP) 1. Negara Denpasar 510 510 7.340 6.365 9.180 9.180 2. Negara Pupuan Singaraja 31 31 354 212 558 558 3. Negara Gilimanuk Singaraja 25 25 173 134 450 450 Bus Besar (AKDP) Negara Denpasar 576 576 9.084 7.870 17.280 17.280 Mikrobus (AKDP) 1. Negara Gilimanuk 3.075 3.075 17.297 12.818 43.050 43.050 2. Negara Denpasar 3.451 3.451 20.965 16.092 48.314 48.314 Sumber :Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Jembrana 7.5.2. Transportasi Laut Di dalam sistem transportasi nasional, pelabuhan Gilimanuk merupakan pelabuhan yang melayani lalu-lintas pelayaran antar pulau, terutama angkutan penumpang dan kebutuhan pokok serta distribusi barang dan jasa. Jaringan transportasi laut memiliki potensi yang besar dalam pengambangan wilayah. Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah yang mendukung Pusat Kegiatan Nasional, Kabupaten Jembrana dilengkapi oleh pelabuhan penyebrangan Gilimanuk, yang melayani penyebrangan orang dan barang antar pulau, dan distribusi ekspor dan impor, serta pelabuhan perikanan di Pengambengan. 156 Bab 7

A. Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk dilengkapi dengan fasilitas seperti dermaga 2 buah, dengan kapasitas sandar masing-masing 1 buah kapal. Tempat parkir 7.600 m². Jumlah kapal beroperasi sebanyak 25 unit. Waktu tempuh Gilimanuk-Ketapang ±30 menit dan waktu sandar 30 menit. Perhatian dalam pengembangan jaringan transportasi laut di Kabupaten Jembrana terfokus pada pelabuhan Gilimanuk, sebagai simpul jaringan transportasi Jawa- Bali, dalam pelayanannya yang mendukung kegiatan perekonomian terutama di sektor pariwisata di Pulau Bali. Gambar 7. 5 Kondisi Pelabuhan Penyeberangan Di Kabupaten Jembrana B. Pelabuhan Perikanan Sumberdaya perikanan yang terdapat di sepanjang pantai selatan Kabupaten Jembrana terkolektif pada satu pelabuhan perikanan di Pengambengan Kecamatan Negara. Pengembangan pelabuhan perikanan tersebut memberikan kontribusi yang cukup baik dalam perekonomian Kabupaten Jembrana. Hasil penangkapan ikan laut rata-rata sebanyak 56.947 ton/thn, menggunakan perahu kapal motor sebanyak 1.568 unit dan 312 perahu tanpa motor. Diperlukan jaringan transportasi laut maupun darat yang baik untuk distribusi sumberdaya perikanan di Kabupaten Jembrana. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) dikenal juga sebagai pelabuhan perikanan tipe B atau kelas II. Pelabuhan ini dirancang terutama untuk melayani kapal perikanan berukuran 157 Bab 7

15-16 GT dengan kapasitas 75 kapal atau 2.250 GT sekaligus. Dengan panjang dermaga 150 m, kedalaman kolam 2 m dan fasilitas tambat-labuh untuk kapal berukuran 30 GT, pelabuhan tersebut juga melayani kapal ikan yang beroperasi di perairan ZEEI dan perairan nasional. Gambar 7. 6 Kondisi Pelabuhan Perikanan di Pengambengan 158 Bab 7

Contents B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L 7.1. Listrik... 142 7.2. Air Bersih... 143 7.3. Persampahan... 144 7.4. Pos dan Telekomunikasi... 146 7.5. Karakteristik Transportasi... 149 7.5.1. Transportasi Darat... 150 A. Jaringan Jalan... 150 B. Jumlah dan Perkembangan Kendaraan/Moda... 152 C. Angkutan Umum... 152 D. Terminal... 154 7.5.2. Transportasi Laut... 156 Tabel 7. 1 Volume total sampah Sehari di Kab. Jembrana Tahun 2010... 145 Tabel 7. 2 TPA/ TPS dan Kontainer di Kab. Jembrana Tahun 2010... 145 Tabel 7. 3 Daya Tampung TPA/ TPS/ Kontainer di Kab. Jembrana Tahun 2010... 146 Tabel 7. 4 Tower/Menara Telekomunikasi SELULER di Kab. Jembrana Tahun 2010... 147 Tabel 7. 5 Media Surat Kabar di Kabupaten Jembrana Tahun 2010... 148 Tabel 7. 6 Radio di Kab. Jembrana Tahun 2010... 148 Tabel 7. 7 Televisi di Kabupaten Jembrana Tahun 2010... 149 Tabel 7. 8 Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kabupaten Jembrana Tahun 2010... 150 Tabel 7. 9 Kondisi Ruas Jalan Kabupaten Jembrana Berdasar Tingkat Kerusakan di Kab. Jembrana Tahun 2010... 150 Tabel 7. 10 Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar di Kabupaten Jembrana... 152 Tabel 7. 11 Rute Angkutan Umum di Kabupaten Jembrana Tahun 2010... 153 Tabel 7. 12 Fasilitas Angkutan Umum di Kabupaten Jembrana Tahun 2010... 155 Tabel 7. 13 Terminal Angkutan Barang di Kabupaten Jembrana Tahun 2010... 155 Tabel 7. 14 Kendaraan Keluar Masuk dan Penumpang Berangkat Tiba di Terminal Bus Negara Tahun 2010... 156 Gambar 7. 1 Sumber Air Yang Berada di Kabupaten Jembrana... 144 Gambar 7. 2 Jaringan Umum Transportasi Kabupaten... 149 Gambar 7. 3 Jenis Perkerasan Jalan di Kabupaten Jembrana... 151 Gambar 7. 4 Kondisi Jalan di Kabupaten Jembrana... 151 Gambar 7. 5 Kondisi Pelabuhan Penyeberangan Di Kabupaten Jembrana... 157 Gambar 7. 6 Kondisi Pelabuhan Perikanan di Pengambengan... 158 159 Bab 7