BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn :

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. industri media massa khususnya Televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. Diiringi dengan semakin besarnya kesadaran manusia tentang betapa pentingnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam kehidupan bermasyarakat orang membutuhkan alat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran bahasa sebagai media komunikasi merasuk di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah hiburan yang garis besarnya untuk menghibur orang lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. konsep acara yang sama namun dengan kemasan yang sedikit berbeda dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam

1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Ganteng-ganteng Serigala menjadi judul sinetron terbaru SCTV yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya melalui tindak bahasa (baik verbal maupun non verbal).

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Mengenai Program Komedi Pesbukers di Televisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I. Pendahuluan. belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap sikap konsumerisme

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB II KERANGKA TEORI

VISUALISASI BENTUK KEKERASAN PADA TAYANGAN KOMEDI PESBUKERS (Studi Analisis Isi Tayangan Komedi Pesbukers)

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyiarkan pertunjukkan berita, informasi, hiburan dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAHASA KIASAN DAN VARIASI DIKSI PADA TUTURAN KOMENTATOR SEPAKBOLA INDONESIA SUPER LEAGUE 2008/2009 DI ANTV

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan objek-objek faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tenggelamnya kapal vanderwick diceritakan bahwa tokoh Randy Danistha sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa adalah media atau medium, saluran, sarana, atau alat yang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, dan mempengaruhi orang lain. penting bagi manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tentu akan berinteraksi dengan sesamanya, baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain, manusia dapat mengekspresikan perasaan dan ide melalui bahasa. Penggunaan bahasa merupakan tonggak awal dari cara berkomunikasi dan penyampaian informasi manusia. Dengan adanya bahasa, memungkinkan manusia untuk dapat memahami informasi yang disampaikan orang lain. Bahasa merupakan sarana komunikasi vital dalam kehidupannya. Gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa. Penggunaan gaya bahasa memungkinkan seseorang dapat menilai pribadi, watak dan kemampuan individu yang mempergunakan bahasa tersebut. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya, semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian diberikan kepada pengguna gaya bahasa yang tersebut. Style dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa) (Keraf, 2010: 113). Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, keberadaan media massa visual saat ini banyak mempengaruhi kesadaran masyarakat, dengan 1

2 berkembangnya media massa visual yang memiliki karakteristik yang dekat dengan kesadaran masyarakat sehari-hari, media massa visual mampu mempengaruhi kesadaran dibandingkan media massa lainnya. Hal tersebut berdampak pada sikap serta pandangan hidup mayarakat. Oleh karena itu, dalam praktiknya diatur oleh kode etik. Kode etik media massa televisi meliputi (a) prinsip jurnalistik, pada pasal 9 dikemukakan pada ayat (1) ditegaskan, lembaga penyiaran harus menyajikan informasi dalam program faktual dengan senantiasa mengindahkan prinsip akurasi, keadilan, dan ketidakberpihakan (imparsialitas), ayat (2) dinyatakan bahwa lembaga penyiaran wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik tertulis maupun lisan, khususnya dalam program berita berbahasa Indonesia, (b) eksploitasi seks, eksploitasi seks tertuang dalam pasal 44 yang mencakup empat ayat. Dari empat ayat, ayat (1) menyinggung tentang lagu dan lirik sensual, ayat (3) mempersoalkan adegan atau lirik yang bernada merendahkan perempuan, dan (c) kata-kata kasar dan makian, ketentuan tentang kata-kata kasar dan makian tertuang dalam pasal 52 yang mencakup ayat (1) penggunaan kata-kata kasar, ayat (2) mengenai cakupan bahasa yang menyiarkan kata-kata kasar dan makian baik secara verbal maupun nonverbal. Dibandingkan dengan media surat kabar dan majalah, media televisi termasuk yang paling banyak memproduksi kata-kata kasar dan makian terutama pada tayangan acara komedi dan sinetron (Rakhmat, 2007:132). Fenomena sarkasme dalam kehidupan sekarang ini semakin tampak mewarnai aktivitas berbahasa. Oleh karena kondisi masyarakat yang demikian ini

3 pada akhirnya mempengaruhi sikap serta pandangan hidup. Fenomena sarkasme dilatarbelakangi oleh berbagai aspek keadaan. Misalnya berdasarkan tempat, waktu, situasi serta pemakai. Perbedaan tersebut dinamakan dengan variasi bahasa. Fenomena sarkasme di media massa sama saja dengan bentuk kekerasan yang tidak sepatutnya ditayangkan, terlebih lagi jika jam tayangannya memungkinkan disaksikan anak-anak. Terlebih lagi tayangan komedi-komedi yang mendapat porsi besar dalam media televisi banyak ditemui penggunaan bahasa kurang lazim untuk dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya anak-anak di bawah umur. Salah satu jenis tayangan media massa televisi yaitu komedi. Komedi sebagai suatu unsur hiburan semakin berkembang dari zaman ke zaman. Semakin hari fungsi komedi sebagai alat penghibur masyarakat menjadi semakin penting. Komedi sudah menjadi kebutuhan terutama bagi masyarakat perkotaan yang hidupnya penuh dengan tekanan. Hal ini terbukti dari nilai jual pelawak yang semakin hari semakin tinggi bahkan menyaingi popularitas pemain film dan penyanyi pop. Komedian yang dulu dikenal di panggung-panggung dalam bentuk kesenian tradisional seperti lenong dan ludruk menjadi semakin populer dengan munculnya beragam stasiun TV. Peran pelawak sebagai pengisi acara menjadi semakin besar fungsinya yang pada akhirnya memberikan penghasilan yang besar pula untuk mereka. Salah satu tayangan komedi yang ada di media televisi di ANTV yaitu Pesbukers yang hanya disiarkan selama 90 menit setiap hari selama bulam Ramadhan, mulanya dirintis oleh Olga Syahputra, Jessica Iskandar, Raffi Ahmad,

4 Melaney Ricardo, Opie Kumis, dan Kubil yang hanya menjadi acara unggulan selama menunggu berbuka puasa. Kemudian, setelah menayangkan edisi spesial lebaran, Pesbukers kini tayang selama 90 menit yaitu setiap hari senin-jumat pukul 18.00 WIB dan sabtu minggu pukul 17.30 WIB. Dengan adanya candaan Olga terhadap Julia Perez yang menyapa dengan Assalamualaikum dan dibalas oleh Olga dengan mengatakan "Jangan pakai Assalamualaikum, seperti pengemis saja. Tayangan itu langsung mendapat reaksi keras dari masyarakat yang mengadukannya kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), masyarakat menilai kata-kata Olga adalah pelecehan, seolah-olah pengucapan salam hanya dilakukan oleh pengemis, padahal ucapan salam adalah milik semua orang, tidak memandang kaya atau miskin, tua atau muda, dan sebagainya. Komisi Penyiaran Indonesia mengeluarkan surat penghentian program acara Pesbukers yang ditayangkan stasiun televisi swasta ANTV. Penghentian itu merupakan pengaduan masyarakat dari pelecehan tradisi umat muslimin yang dilakukan pembawa acara Pesbukers. Olga dalam melucu memang lebih banyak mengeluarkan sarkasme ataupun umpatan serta penghinaan terhadap fisik seseorang. Semua itu sebenarnya adalah guyonan yang tidak cerdas. Lebih banyak guyonan yang menjadikan pemain lain sebagai objek penderitaan sebagai bahan tertawaan yang tidak semestinya. Acara Pesbukers berbeda dengan Srimulat, walaupun sering bertema babu dan majikan, tetapi mereka tidak pernah mengumpat ataupun melecehkan pemain lain secara sarkasme. Sarkasme terhadap orang lain sangatlah tabu bagi kelompok

5 lawak legendaris Srimulat semasa masih disutradarai oleh Teguh, terutama sarkasme mengenai kekurangan dari anggota tubuh seperti Oh dasar wajah seperti panci atau Itu badan apa kulkas 3 pintu. Pelawak yang cerdas adalah mampu membuat orang tertawa tanpa membuat orang lain sebagai objek penderitaan sebagai bahan tertawaan. Dengan demikian haruslah ada kontrol diri agar lawakan dan banyolan tidak bermuara ke arah negatif. Gaya mengolok-olok kekurangan orang lain bisa berbuntut panjang jika tidak dikelola dengan baik. Pada tayangan Pesbukers ini lah yang sering memperlihatkan adegan sarkasme yang dilontarkan terhadap lawan mainnya kemudian dilapisi, diselimuti, dan dilindungi oleh payung komedi. Penelitian mengenai sarkasme bahasa sudah pernah dilakukan oleh Rini Dwi Kustanti (2007) dengan judul Sarkasme Pada Wacana Spanduk Demonstrasi. Penelitian ini mendeskripsikan tentang bentuk sarkasme, konotasi yang digunakan pada wacana spanduk demonstrasi, dan referensi sarkasme pada wacana spanduk demonstrasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti sarkasme yang digunakan pada wacana spanduk yaitu berupa bahasa tulis sebagai objek yang akan diteliti, sedangkan penelitian ini menggunakan transkripsi acara Pesbukers yaitu berupa bahasa tulis sebagai objek yang akan diteliti. Perbedaan yang lain yaitu terletak pada aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti sarkasme dilihat dari segi bentuk sarkasme, konotasi yang digunakan, dan referensi sarkasme, sedangkan penelitian ini meneliti sarkasme dilihat dari segi bentuk dan

6 fungsi sarkasme yang digunakan dalam acara tayangan Pesbukers. Diharapkan hasil dari penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya, sehingga mampu melengkapi informasi terkait dengan penggunaan bahasa sarkasme. Penelitian lain yang sejenis yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dr. Agus Trianto, M.Pd. dengan judul Telaah Sarkasme Judul Berita Surat Kabar. penelitian ini mendeskripsikan sarkasme di surat kabar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan aspek yang akan diteliti. Penelitian sebelumnya menggunakan surat kabar sebagai objek penelitian, sedangkan penelitian ini menggunakan transkripsi acara Pesbukers (bahasa tulis) sebagai objek penelitian. Perbedaan yang lain yaitu terletak pada aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti tentang sarkasme di surat kabar, sedangkan penelitian ini meneliti sarkasme dilihat dari segi bentuk dan fungsi sarkasme yang digunakan dalam acara tayangan Pesbukers. Penelitian lain yang juga membahas sarkame bahasa yaitu penelitian yang dilakukan oleh Atin Wahidah (2008) dengan judul Telaah Bahasa Vulgar dalam Berita-Berita Kriminal Pada Harian Memo Arema Edisi September-Oktober Tahun 2012. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk vulgar dan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal pada harian Memo Arema. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu terletak pada aspek yang akan diteliti. Peneliti sebelumnya meneliti bahasa vulgar dalam beritaberita kriminal pada Harian Memo Arema sebagai objek yang akan diteliti, sedangkan penelitian ini menggunakan transkripsi acara Pesbukers (bahasa tulis)

7 sebagai objek yang akan diteliti. Perbedaan yang lain yaitu terletak pada aspek yang diteliti. Peneliti sebelumnya meneliti pemakaian bahasa vulgar dilihat dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema, sedangkan penelitian ini meneliti sarkasme dilihat dari segi bentuk dan fungsi sarkasme yang digunakan dalam acara tayangan Pesbukers. Terkait dengan masalah di atas, peneliti melihat Sarkasme Bahasa dalam Tayangan Pesbukers di ANTV perlu diteliti dengan harapan hasil penelitian ini dapat menambah referensi kajian dalam bidang linguistik khususnya kajian sosiolinguistik. 1.2 Jangkauan Masalah Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembahasan mengenai penggunaan sarkasme bahasa dalam tayangan Pesbukers sangat banyak. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain; apabila bahasa yang digunakan seseorang sengaja mengaburkan komunikasi, maka bahasa yang digunakan menjadi tidak santun. Berbahasa tidak dapat dilepaskan dari konteks budaya, karena budaya dapat membawa bahasa sesuai dengan norma-norma budaya masyarakat. Hubungan antara bahasa dengan kebudayaan yang masih sangat perlu diperhatikan yaitu mengenai perubahan bahasa yang diakibatkan perubahan budaya. Perubahan bahasa yang diakibatkan perubahan budaya lebih menonjol pada aspek leksikon dan linguistik seperti dalam acara tayangan Pesbukers yang semena-mena dalam berbahasa. Kemajuan teknologi informasi dan elektronika sangat berpengaruh pesat terhadap penambahan leksikon bahasa Indonesia. Jika

8 hal ini berjalan terus, maka bahasa Indonesia kemungkinan besar akan kehilangan ciri akar budayanya apalagi kebiasaan ini lebih sering diucapkan oleh golongan masyarakat menengah keatas dan public figure yang merupakan panutan masyarakat golongan bawah. Permasalahan-permasalahan lain yang muncul dalam pembahasan mengenai penggunaan sarkasme bahasa dalam tayangan Pesbukers yaitu pengertian sarkasme yang merupakan ucapan atau tuturan yang diucapkan secara amat kasar dapat menyakiti hati orang lain dan melanggar prinsip-prinsip sopan santun serta tidak memperhatikan situasi, serta ciri-ciri bahasa sarkasme yang penggunaan bahasanya mengandung sindiran, cemoohan, olok-olok, ejekan dan hinaan. fungsi penggunaan bahasa sarkasme yaitu untuk mengungkapkan perasaan/emosi yang mengandung kejengkelan, kemarahan dan ketidaksenangan serta banyaknya aspek penelitian yang meliputi bentuk sarkasme, konotasi sarkasme, referensi sarkasme, dan strategi penggambaran sarkasme. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu meneliti sarkasme bahasa dari segi bentuk dan fungsi sarkasme bahasa yang digunakan dalam acara tayangan Pesbukers. 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan dalam pembahasan mengenai sarkasme bahasa yang terdapat dalam tayangan Pesbukers, penelitian ini membatasi masalah terhadap pengertian sarkasme yang meliputi bentuk sarkasme ditinjau dari aspek diksi, serta fungsi diksi sarkastis dalam percakapan antar pemain/artis di acara Pesbuker.

9 Hal ini dilakukan agar penelitian dapat lebih terpusat pada tujuan yang ingin dicapai. Masalah dalam kajian penelitian ini dibatasi pada aspek bentuk sarkasme bahasa yang dilihat dari segi diksi dan fungsi diksi sarkastis yang digunakan dalam tayangan Pesbukers. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah penelitian dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah bentuk sarkasme bahasa dalam tayangan pesbukers di ANTV ditinjau dari aspek diksinya? 2) Bagaimanakah fungsi diksi sarkastis dalam tayangan pesbukers di ANTV? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk sarkasme bahasa dalam tayangan pesbukers ditinjau dari aspek diksinya. 2) Mendeskripsikan dan menjelaskan fungsi diksi sarkastis dalam tayangan pesbukers di ANTV. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara paraktis maupun teoretis bagi perkembangan ilmu linguistik. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para pemain komedi sebagai bahan acuan dalam berbahasa agar lebih berhati-hati dalam

10 berbahasa komedi, sehingga komedi yang dihasilkan akan menjadi lebih baik dan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik pula. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para pengajar, baik dalam mengajar di sekolah maupun di universitas sebagai acuan dalam mengajar terutama dalam hal pengajaran berbahasa, sehingga siswa/mahasiswa berbahasa sesuai dengan kaidah atau aturan berbahasa dengan menghindari bahasa yang sarkastis. 3) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam kajian linguistik selanjutnya khususnya mengenai ragam bahasa, terutama ragam yang sarkastis. 1.7 Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan penafsiran antara peneliti dan pembaca terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah yang akan ditegaskan adalah sebagai berikut ini. 1) Sarkasme adalah gaya yang mengandung kepahitan dan celaan yang getir, menyakiti hati dan kurang enak didengar (Keraf,2010: 143). Sarkasme merupakan ucapan atau tuturan yang diucapkan secara amat kasar yang dapat menyakiti hati orang lain dan melanggar prinsip-prinsip sopan santun serta tidak memperhatikan situasi. 2) Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2001: 1) 3) Variasai bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu (Chaer, 2007:56)

11 4) Pesbukers adalah salah satu tayangan komedi yang ada di media televisi di ANTV yang hanya disiarkan setiap hari selama bulam Ramadhan, mulanya dirintis oleh Olga Syahputra, Jessica Iskandar, Raffi Ahmad, Melaney Ricardo, Opie Kumis, dan Kubil. Pesbukers kini tayang selama 90 menit yaitu setiap hari senin-jumat pukul 18.00 WIB dan sabtu-minggu pukul 17.30 WIB. Pada tayangan Pesbukers dalam melucu lebih banyak mengeluarkan sarkasme ataupun umpatan serta penghinaan terhadap fisik seseorang dan lebih banyak guyonan yang menjadikan pemain lain sebagai objek penderitaan sebagai bahan tertawaan yang tidak semestinya. 5) Tujuan terhadap bentuk sarkasme dalam penelitian ini adalah telaah terhadap bahasa yang digunakan dalam acara Pesbukers yang ditengarai mengandung unsur sarkartis adapun bentuk yang ditelaah terkait dengan pilihan kata atau diksi yang digunakan. 6) Fungsi yang dimaksud dalam penelitian ini terkait dengan telaah terhadap penggunaan diksi sarkastis dalam transkripsi tayangan Pesbukers bulan Oktober 2012.