ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE FLASH CS5 PADA MATERI IKATAN KIMIA UNTUK SISWA KELAS X SMA

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAYA ANTAR MOLEKUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D OLEH : TRIA SUKMA RRA1C109015

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 8 PADA MATERI LAJU REAKSI OLEH : FENI NOVRIANA RRA1C109024

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SWISHMAX 4 PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK SISWA KELAS XI MA LABORATORIUM KOTA JAMBI OLEH :

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATERI LAJU REAKSI DENGAN CHEMTOONS MOVIE BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL MENGGUNAKAN SOFTWARE

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DI SMAN 10 SAROLANGUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

METAKOGNISI MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

OLEH : CHOIRUNNISA MAYARA RSA1C110013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTORA INSPIRE UNTUK MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KELAS XII MIA SMA ADHYAKSA 1 KOTA JAMBI

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Menggunakan Adobe Flash CS 6 Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak dan Penerapannya

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS)

PROTOTYPE MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI PECAHAN UNTUK SISWA SD KELAS IV

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CROCODILLE CHEMISTRY MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 7 PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KELAS XII SMAN 2 JAMBI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

TINJAUAN TEORITIS PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEOSCRIBE PADA SISWA

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa elektronik (LKS)materi

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGANN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PELUANG KELAS XI SMA 10 TANJUNG JABUNG TIMUR SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PLANET EARTH DYNAMICS AND THE SOLAR SYSTEM BASED ON ADOBE FLASH FOR GRADE X IN SMAN 8 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB I PENDAHULUAN. adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang ingin menimba ilmu diluar

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN LECTORA INSPIRE MATERI BENTUK MOLEKUL UNTUK SISWA KELAS X IPA SMA N 10 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hari : Tanggal : Persetujuan Pembimbing. Pembimbing I, Pembimbing II, NIP NIP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI UJI MAKANAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS5

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN FLASH MX PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII

DESAIN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Oleh: Jatmika Alif Nurhidayatullah, Suyitno. Pendidikan Teknik Otomotif FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI MACROMEDIA DIRECTOR PADA MATA KULIAH KOMPUTER MULTIMEDIA DI JURUSAN KTP FIP UNP

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: M. RAFIQ RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2017

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PADA MATERI DINAMIKA PARTIKEL. Oleh: Atika Safitri & Tugiyo Aminoto

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

Oleh: Ahmad Fahrurrozi Aziz dan Suparman Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK. Fia Jannatur Rahmah

Teguh Pratikno 1, Ewo Termedi 2, Wahid Munawar 3

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

JURNAL. Oleh : TRI ANJAYA

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE FLASH CS5 PADA MATERI IKATAN KIMIA UNTUK SISWA KELAS X SMA OLEH : YULIANA RRA1C109021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 I

Pengembangan Media Pembelajaran Mengggunakan Sofware Adobe Flash CS5 Pada Materi Ikatan Kimia untuk Siswa Kelas X SMA Oleh: Yuliana*, Epinur, Aulia Sanova Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas jambi E-mail: Yuliana.kimia@rocketmail.com Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menumbuh kembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi diri dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan ilmu yang mereka peroleh. Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai salah satu faktor penting dan memiliki tanggung jawab penuh serta diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa aktif. Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan suatu kebutuhan, baik oleh guru maupun oleh siswa itu sendiri. Pengembangan media pembelajaran Ikatan Kimia dengan Adobe Flash CS5 ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mempermudah proses pembelajaran Ikatan Kimia. Dengan adanya media pembelajaran ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran dan membangun pemikiran siswa untuk lebih berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan dan melihat respon siswa yang semuanya dinilai menggunakan angket dengan skala Likert. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi model ADDIE yang di kembangkan Lee and Owen. Ada 5 tahapan utama dalam penelitian ini terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi. Validasi terhadap produk dilakukan oleh tim ahli media dan tim ahli materi. Setelah divalidasi multimedia ini kemudian diujicobakan kepada kelompok kecil sebanyak 10 orang siswa kelas X SMA. Hasil penelitian mendapatkan penilaian sangat baik dari tim validasi dengan perolehan skor dari ahli media sebesar 96, dari ahli materi sebesar 65 dan skor pada uji coba kelompok kecil diperoleh skor 60,9 dengan persentase 81% dan di kategorikan sangat baik. Berdasarkan hasil uji coba produk terhadap siswa dapat diketahui bahwa produk media pembelajaran dengan menggunakan Adobe Flash CS5 pada materi Ikatan Kimia ini layak dan menarik untuk digunakan. Kata kunci: Media Pembelajaran, Adobe Flash CS5, Ikatan Kimia. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menumbuh kembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi diri dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan ilmu yang mereka peroleh. Peningkatan kualitas pendidikan melalui proses pembelajaran yang menitik beratkan pada aktivitas siswa dikelas, terkadang menimbulkan suatu masalah kurangnya aktivitas siswa dalam pelaksaan proses belajar mengajar. Dalam hal ini, teknologi yang semakin berkembang dengan sangat pesat memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai salah satu faktor penting dan memiliki tanggung jawab penuh serta diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa aktif. Untuk itu, guru dituntut untuk dapat memanfaatkan serta mau belajar, mengerti, memahami dan mampu menggunakan teknologi. Berdasarkan observasi awal dan penyebaran angket kebutuhan/ pendahuluan yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kota Jambi yang diambil dari 10 orang kelas X didapat bahwa siswa 100% memiliki komputer yang digunakan untuk membuat tugas sekolah. Selain itu, fasilitas di SMA Negeri 2 Kota Jambi sudah termasuk lengkap meliputi sarana dan prasarana pendukung Information Communication and Technology (ICT) yang memadai seperti komputer, infokus, Liquid Crystal Display Projector (LCD projector) dan jaringan internet. Karena I

pemanfaatan media yang belum maksimal, penulis berkeinginan memaksimalkan peranan media khususnya ICT di sekolah yang nantinya dapat menunjang materi yang akan diajarkan menjadi lebih menarik sehingga dapat meningkatkan respon belajar siswa. Berdasarkan penyebaran angket kebutuhan/ pendahuluan yang telah dilaksanakan guru sering menggunakan komputer pada proses pembelajaran, hanya saja media yang digunakan hanya berupa powerpoin saja yang berisikan teks tanpa ada animasi lain yang dapat menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran terutama materi ikatan kimia. Dari hasil penyebaran angket tentang materi diketahui banyak siswa yang menganggap bahwa materi ikatan kimia merupakan materi yang sulit dipahami jika hanya dijelaskan oleh guru, sehingga siswa kurang memahami materi tanpa adanya bantuan animasi ataupun simulasi yang dapat memperjelas materi. Dengan memanfaatkan Adobe Flash CS5 ini, penulis mendesain media pembelajaran pada materi ikatan kimia sehingga dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi serta dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi lagi dan mempermudah dalam menerima materi yang nantinya akan dijelaskan guru dengan menggunakan media pembelajaran ini. Sofware Adobe Flash CS5 merupakan salah satu program yang dapat digunakan untuk membuat suatu karya animasi. Adobe Flash CS5 merupakan software yang cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Dengan Adobe Flash CS5 kita dapat membuat animasi kartun, presentasi, game, dan beberapa media animasi lainnya. Keunggulan software ini dibandingkan dengan software pembuat animasi lainnya adalah ukuran file dari animasinya kecil dan mampu memberikan sedikit kode pemrograman (actionscript). Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat dirumuskan dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Mengggunakan Sofware Adobe Flash CS5 pada Materi Ikatan Kimia untuk Siswa Kelas X SMA. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian yang di lakukan oleh Asmaria, skripsinya yang berjudul Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dengan Menggunakan Software Adobe Flash CS5 Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk Kelas X SMA PGRI 2 KOTA JAMBI, dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa media ini layak di gunakan, kemudian di ujicobakan kepada siswa untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, produk yang dikembangkan dikategorikan sangat baik dengan perolehan skor rata-rata 60 dari skor maksimum 75. 2.2 Belajar dan Pembelajaran Kimia Menurut Slameto (2003) menyatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan pembelajaran menurut Bahtiar dalam Sutrisno (2011) pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau media tertentu. Sehingga dalam belajar proses komunikasi memang harus berjalan semestinya. Proses komunikasi dapat diwujudkan melalui kegiatan penyampaian pesan, atau tukar menukar pesan dari pengajar kepada pembelajar atau sebaliknya. Menurut Saputra (2008) proses pembelajaran ilmu kimia pada dasarnya menuntut pengelolaan materi pembelajaran ilmu kimia sehingga materi yang diajarkan lebih awal dapat menjadi dasar selanjutnya bagi siswa dalam mempelajari materi pembelajaran berikutnya. Teori belajar yang melandasi pembelajaran dengan media adalah teori belajar kognitif (Prabowo, 2012). Tiga asumsi yang mendasari teori kogitif tentang multimedia learning, yakni: (a) Dual-channel assumption, (b) Limited-capacity assumption, dan (c) Active-processing assumption. I

2.3 Media Pembelajaran Media pembelajaran, menurut Gerlach & Ely (dalam Rayandra, 2011), memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yag membuat peserta didik mampu memperoleh pengatahuan atau sikap memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam hal ini pendidik juga bisa termasuk salah satu bentuk media pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi penyampaian pembelajaran (Degeng, 2001). 2.3.1 Manfaat Media Pembelajaran Menurut Hamalik dalam Azhar (2010) bahwa pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian dan isi pelajaran. 2.3.2 Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran Dalam mengembangkan suatu media terlebih dahulu harus mengetahui prinsipprinsip pengembangan media agar menjadi suatu media yang baik. Richard E. Mayer (2001) discusses twelve principles that shape the design and organization of multimedia presentations: (1) Prinsip koherensi : Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, dan suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan. (2) Prinsip sinyal : Orang belajar lebih baik jika ditambahkan penekanan terhadap materi yang disajikan (3) Prinsip redudansi : Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi sekaligus daripada animasi, narasi dan teks dilayar. (4) Prinsip pendekatan spasial : Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah pada halaman atau layar. (5) Prinsip pendekatan temporal: Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara bersamaan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. (6) Prinsip segmentasi : Orang belajar lebih baik ketika pelajaran multimedia disajikan secara khusus sesuai kelompoknya tidak sebagai bagian yang umum.(7) Prinsip pra pelatihan : Orang belajar lebih baik dari pelajaran multimedia ketika mereka tahu nama-nama dan karakteristik konsep utama. (8) Prinsip modalitas : Orang belajar lebih baik dari grafis dan narasi daripada dari animasi dan teks pada layar. (9) Prinsip multimedia : Orang belajar lebih baik dengan kata-kata dan gambar dari pada kata-kata saja. (10) Prinsip personalisasi : Orang belajar lebih baik dari pelajaran multimedia ketika kata-kata dalam gaya percakapan (kehidupan sehari-hari) bukan gaya formal. (11) Prinsip suara : Orang belajar lebih baik ketika ketika narasi dalam pembelajaran multimedia berbicara sesuai dengan ucapan manusia, bukan sebagai mesin. (12) Prinsip gambar/slide (interaktif) : Orang dapat belajar lebih baik ketika mereka dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya. 2.3.3 Komputer sebagai media pembelajaran Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang mampu meningkatkan belajar siswa. Selain itu harus mampu merangsang pelajar untuk mengingat apa yang sudah dipelajari dan dapat memberikan rangsangan belajar baru bagi pelajar. Oleh karena itu, komputer sebagai alat elektronik yang dapat menyajikan gambar, film, serta animasi-animasi pendidikan sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran. 2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Komputer dalam Pembelajaran Kelebihan media komputer dalam pembelajaran menurut Hujair (2009) adalah sebagai berikut: (a) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan, (b) Dapat melakukan kontrol terhadap aktifitas belajarnya, (c) Dapat digunakan dalam proses pembelajaran jarak jauh, dan (d) Mampu menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya, sehingga dapat membantu pelajar yang memilliki daya tangkap lambat. Kekurangan dari komputer adalah sebagai berikut: (a) Tidak memiliki kecerdasan sendiri untuk melakukan tugas apapun. (b) I

Menjalankan fungsinya seperti yang diperintahkan oleh pengguna, (c) Tidak semua tempat bisa digunakan untuk mengoperasikan komputer, (d) Komputer tidak memiliki perasaan atau emosi. 2.3.5 Bentuk-Bentuk Media Pembelajaran Komputer Beberapa bentuk penggunaan media komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi: (a) Multimedia Presentasi, digunakan untuk menjelaskan materi yang bersifat teoritis dalam pembelajaran klasikal dengan jumlah siswa di atas 50 orang. (b) CD Multimedia Interaktif, cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa.(c) Video Pembelajaran, bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. 2.3.6 Format Media Pembelajaran Format sajian media pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut: (a) Tutorial, (b) Drill dan Practise, (c) Simulasi, (d) Percobaan atau Eksperimen, (e) Animasi. 2.3.6 Elemen Elemen dalam Media Media adalah penggabungan dari dua atau lebih unsur (elemen) media yang terdiri visual/video, suara/audio dan gerak/animasi serta navigasi, secara terintegrasi. Berikut ini adalah gambaran tentang elemen-elemen yang digunakan untuk membuat aplikasi media : Teks, Gambar, Suara (audio), Video, dan Animasi. 2.3.7 Aplikasi Media dalam Pembelajaran Dalam mengaplikasikan media dalam desain pembelajaran kita harus mengacu kepada karakteristik media, format multimedia dan elemen-elemen media. Sedangkan menurut Wallington bahwa peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa. 2.4 Adobe Flash CS5 Menurut Madcoms (2011), Adobe flash CS5 merupakan sofware dengan program animasi dua dimensi berbasis vector dengan kemampuan professional. Keunggulan dan kecanggihan flash CS5 ini dalam mengelola animasi, seperti: (a) Program ini dapat dipakai untuk membuat animasi- animasi berbasis vektor (b) Animasinya bisa diaplikasikan dibanyak tempat. (c) Dilengkapi dengan action script 2.0 dan 3.0 dengan Text layout framework,dll. 2.5 Model Pengembangan Salah satu model desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik adalah model ADDIE (Analisis, Design, Development, Implementation and Evaluations). Salah satu fungsinya yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pembelajaran itu sendiri. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar. (ending : 2013) 2.6 Instrumen Pengembangan Instrumen ini dimaksudkan untuk menilai produk pengembangan berupa media pembelajaran ikatan kimia. Sebelum membuat instrumen perlu dibuat dulu kisi yang memuat aspek-aspek yang berkaitan dengan media pembelajaran. Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. 2.7 Ikatan Kimia Sandri Justiana (2009) menjelaskan bahwa ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang membentuk suatu molekul. Atom-atom yang berikatan dapat berasal dari unsur yang sejenis ataupun berlainan jenis. METODOLOGi PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Model pengembangan yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari Analisis, Design, Development, Implementation dan Evaluations. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, I

media dan bahan ajar. (ending : 2013). Model ini di pilih karena dalam pengembangan ini, didasarkan pada alasan, yaitu (1) Model ini berupa model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkahlangkah yang jelas dan cermat untuk menghasilkan produk, (2) Tahap-tahap pengembangan dalam model ini sama dengan standar tahap penelitian pengembangan. 3.2 Langkah-langkah Pengembangan 1. Analisis Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengembangan yaitu : analisis kebutuhan, analisis karakteristik siswa, analisis tujuan, analisis materi. 2. Desain Tahap desain pada pengembangan media pembelajaran ini ada beberapa tahap, yaitu: jadwal, spesifikasi materi, struktur media, angket, pembuatan flowchart. 3. Development Pada bagian ini desain tadi dikembangkan dengan menyesuaikan pada hal yang ingin dicapai yaitu pengembangan media pembelajaran dengan software adobe flash CS5 ini dikhususkan untuk siswa kelas X pada pelajaran kimia materi ikatan kimia. Tahapan awalnya yaitu dengan membuat produk awal, kemudian produk tersebut divalidasi oleh tim ahli yaitu: ahli materi dan ahli media. Produk yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai dengan saran dari ahli media. Setelah itu baru didapatkan produk jadi yang siap diuji cobakan kepada siswa. 4. Tahap Implementasi Pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Tahap implementasi yaitu uji coba produk untuk mengumpulkan data tentang kualitas produk untuk mencapai tujuan pembelajaran kimia yang efektif. Data tersebut digunakn untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk penelitian ini. Dengan uji coba ini, kualitas program pembelajaran yang dikembangkan benar-benar telah teruji secara empiris tidak hanya teoritis saja. Uji coba dilakukan pada siswa dalam kelompok kecil yang berjumlah 10 orang siswa. 5. Tahap evaluasi Setelah produk jadi, maka produk tersebut divalidasi oleh tim ahli dan ahli praktisi guna mendapatkan saran dan perbaikan terhadap produk. Kemudian produk direvisi sesuai saran dan masukan dari tim ahli sampai produk dinyatakan baik dan layak untuk diuji cobakan. Adapun yang diharapkan pada tim ahli yaitu perbaikan mengenai materi dan media yang digunakan dalam multimedia pembelajaran ini. Dan juga telah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Evaluasi dilakukan dengan penyebaran angket terbuka kepada siswa. 3.3 Analisis Data Uji coba produk ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang kualitas media pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi yang efektif. Data-data tersebut digunakan untuk memperbaiki dan meyempurnakan media pembelajaran laju reaksi yang merupakan produk penelitian ini. Dengan uji coba kualitas media pembelajaran yang dikembangkan benar-benar teruji secara empiris tidak hanya sekedar teoritis saja. Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Data yang akan diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah jenis data yang diambil dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tim validasi yaitu tim ahli materi dan tim ahli media berupa isian angket yang berisikan saran dalam perbaikan multimedia pembelajaran ikatan kovalen ini. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari siswa (responden) mengenai penilaian terhadap multimedia pembelajaran kimia dengan menggunakan program Adobe Flash CS5. HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa (1) sebuah CD pembelajaran pada materi ikatan kimia yang dibuat dengan menggunakan software adobe flash CS5, (2) I

penilaian desain media pembelajaran pengenalan dilakukan oleh ahli desain media serta ahli materi dengan menggunakan angket, dan (3) penilaian siswa media pembelajaran media yang telah dibuat dengan menyebarkan angket respon kepada 10 orang siswa kelas X di SMA N 2 Kota Jambi. Pengembangan media pembelajaran ikatan kimia pada penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu: Analisis, Desain, Development (pengembangan), Implementasi, dan Evaluasi. Pengembangan media pembelajaran materi ikatan kimia menggunakan software Adobe Flash CS5, dilakukan dengan uji validasi produk oleh ahli media dan ahli materi yang dilaksanakan sebanyak dua kali revisi. Pada penilaian oleh ahli media mencakup 12 prinsip media Richard Meyer. Umumnya media pembelajaran materi ikatan kimia menggunakan software Adobe Flash CS5 dibuat telah mencakup semua aspek tersebut namun masih perlu dialkukan revisi terutama dari penggunaan animasi yang memang harus sesuai dengan konsep materi ikatan kimia. Dari validasi pertama, dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran yang disajikan sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan semaksimal mungkin agar media pembelajaran ini dapat menarik perhatian siswa, mudah dalam pengoperasiannya, serta memudahkan siswa memahami setiap penjelasan yang ditampilkan. Untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal peneliti melakukan revisi berdasarkan saran yang diberikan oleh validator. Skor yang diperoleh dari validasi media pertama yaitu 71 dengan kategori sedang. Sedangkan skor yang diperoleh dari validasi media kedua yaitu 96 dengan kategori sangat baik. Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan validasi yang pertama untuk validasi materi diperoleh skor 50 dengan kategori sedang. Validasi kedua materi dalam media mendapat skor 65dari skor maksimal 75 dimana dengan kategori sangat baik, media yang ditampilkan layak untuk diujicobakan pada pengguna. Setelah produk didesain dan dikembangkan serta divalidasi oleh tim ahli, kemudian produk siap untuk diuji coba kepada siswa. Uji coba yang dilakukan hanya sebatas uji coba kelompok kecil yaitu sekitar 10 orang siswa pada kelas X SMAN 2 Kota Jambi. Instrumen yang digunakan berupa angket terbuka dengan menggunakan skala likert. Angket respon siswa diberikan kepada 10 orang siswa. Tahap evaluasi dilakukan dengan penyebaran angket untuk mengetahui respon siswa dan menganalisis data. Dari hasil angket tersebut maka dapat diketahui kategori respon/tanggapan yang diberikan oleh siswa. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil data yang diperoleh dari pengisian angket oleh tim ahli pada saat validasi dan dari siswa pada saat uji kelompok kecil. Ada dua data yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Respon siswa terhadap media pembelajaran ini adalah sangat baik, yang didapat dari hasil perhitungan menggunakan skala likert dengan skor 60.7 dari skor maksimal 75 dengan persentase 81%. Sehingga pengembangan ini menghasilkan produk berupa media yang layak digunakan dalam pembelajaran kimia. Selain itu komentar dan saran siswa secara umum adalah siswa tidak mudah bosan, pembelajaran terasa menyenangkan dan mudah dipahami, serta tercipta suasana baru yang lebih interaktif. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan tentang desain media pembelajaran dengan software adobe flash CS5 pada materi ikatan kimia, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Prosedur pengembangan media pembelajaran ikatan kimia menggunakan 5 tahapan yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation (ADDIE). 2. Prosedur penggunaan media pembelajaran ikatan kimia yaitu membuka program media, mengikuti langkah-langkah yang ditampilkan oleh program, dan memilih pembelajaran sesuai tombol yang diberikan oleh media. 3. Setelah melakukan validasi dan produk telah dinyatakan layak diujicobakan, produk diujicobakan ke dalam kelompok kecil. Menurut I

pendapat 10 orang siswa kelas X SMA Negeri 2 Kota Jambi didapatkan hasil bahwa media pembelajaran ini sudah baik. 5.2 Saran Pemanfaatan 1. Pengembang menyarankan kepada guru mata pelajaran kimia untuk menggunakan media Pembelajaran ini pada saat mengajar materi ikatan kimia, karena dengan menggunakan media pembelajaran seperti ini akan membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar kimia dan siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan. 2. Pengembang juga menyarankan untuk para peneliti di bidang pengembangan selanjutnya agar dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis media pada materi mata pelajaran kimia lainnya dengan program aplikasi komputer lainnya. 3. Media pembelajaran ikatan kimia ini dapat dikembangkan lagi untuk para peneliti dibidang pengembangan selanjutnya dengan menambahkan fitur- fitur lainnya. 4. Media pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai variasi sarana pembelajaran dalam rangka meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa untuk terus belajar kimia. DAFTAR RUJUKAN Ariani, N & Haryanto D. 2010. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Arsyad. A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Asyhar. R. 2010. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press Aunurahman. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Belawati. 2007. Pengembangan bahan ajar. Jakarta: Universitas terbuka. Budiningsih, C. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta Gagne and Briggs. 1986. Principles of Introctional Design. New York: Holt,Rinehart and Wiston Hamalik, O. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Argensindo Justiana, S. 2009. Kimia SMA Kelas X. Jakarta: Gramedia Lee, W. Wiliam & Owen. 2000. Multimedia- Based Instructional Design: Computer-based Training Web based Training distance Broadcast training performance based solutions. Published online: Pfeiffer Madcoms. 2011. Macromedia Flash CS5. Jakarta: Penerbit Andi Mayer, R.E. 2009. Multimedia Learning Prinsip-prinsip, Aplikasi dan Tiga Asumsi Teori Kognitif Multimedia Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Munadi. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta Poedjiadi. 2004. Metode Penelitian Pendidikan dan pembelajaran. Jakarta: GP Press Saputra, A. 2008. Skripsi Mahasiswa Universitas Jambi. Jambi: UNJA Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, N. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. I

Sutrisno. 2011. Pengantar Pembelajaran Inovatif. Jakarta: GP Press. 2012. Kreatif Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta: Referensi Whandi. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta I