BAB I PENDAHULUAN. Bumi Aksara, 2007), hlm Ahmad Binadja, Pengembangan Ilmu Media Interaktif Pembelajaran Kecakapan Hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran matematika di

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERMODIFIKASI DAN THINK-PAIR-SHARE

BAB I PENDAHULUAN. 2006), hlm Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

BAB I PENDAHULUAN. simbolik dan sulit untuk dipelajari. Pandangan tersebut muncul dikarenakan untuk

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

616 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad informasi. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika. Akibatnya. prestasi matematika siswa secara umum belum menggembirakan.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2013, hlm Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Strategi & Desain Pengembangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang akan

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang antara lain menyebutkan Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

II. KAJIAN PUSTAKA. menyampaikan sesuatu seperti menjelaskan konsep dan prinsip kepada siswa.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

KOMPARASI PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA YANG MENERAPKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALOPO

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas suatu bangsa. Selain karena pendidikan dipandang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

I. PENDAHULUAN. Dari hasil observasi peneliti, menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru

PENDAHULUAN. Terjadinya perubahan paradigma dalam metode belajar mengajar yang

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri.

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menuntut kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang, baik dalam ilmu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pernyataan Suherman, dkk. (2003: 25) bahwa matematika. matematika haruslah ditempatkan pada prioritas yang utama.

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Dita Amelia*, Johni Azmi**, Jimmi Copriady*** No.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun tentang Pendidikan Nasional yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. actual tersebut dimensi-dimensi psikologis, sosiologis, antropologis, ekologis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pendidikan merupakan sarana penunjang dalam tujuan ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

TINJAUAN PUSTAKA. Pemahaman berasal dari kata paham yang menurut Kamus Besar Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan subyek, karena masing-masing memiliki kesadaran dan kebebasan

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat, dan canggih yang ditunjang oleh kemampuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini berorientasi pada potensi kecakapan, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta lingkungan. 1 Proses pembelajaran yang berlangsung hendaknya tidak hanya melatih siswa dalam kecakapan akademik saja akan tetapi kecakapan hidup siswa. Menurut Binadja kecakapan hidup adalah kemampuan internal seseorang yang dibangun dari dalam individu selama masa hidupnya. Kecakapan hidup meliputi kecakapan personal, kecakapan akademik dan kecakapan sosial. 2 Salah satu kecakapan hidup yang perlu dikembangkan adalah kecakapan sosial. Kecakapan sosial meliputi kemampuan menyampaikan pendapat, merespon, menyanggah dan bekerja sama dengan siswa yang lain. Kecakapan sosial dapat menunjang kemampuan akademik siswa. Selain dapat memahami mata pelajaran dengan baik siswa juga dapat berdiskusi dan berkomunikasi dengan baik pula. Dalam pra riset yang dilakukan peneliti di MA Futuhiyyah 2 sistim belajarnya masih berpusat pada guru (teacher centered) dan pendekatan yang dipakai masih tekstual semua itu harus berubah dan diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggara pembelajaran disekolah. Salah satu perubahan tersebut adalah orientasi pembelajaran yang berpusat sama guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered), metodologi yang semula didominasi ekspositori berganti ke parsipatori dan 1 Muslih Mansur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.18. 2 Ahmad Binadja, Pengembangan Ilmu Media Interaktif Pembelajaran Kecakapan Hidup Berbasis Kimia Hijau Kaitannya Dengan Pendidikan Berfisi SETS, ( Semarang: jurusan kimia FMIPA UNES) hlm. 7 1

2 pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan itu dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun pendidikan. Pembelajaran pada dasarnya tidak hanya memempelajari konsep, teori dan fakta, tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Minyak bumi adalah salah satu materi yang harus dipelajari siswa kelas X semester 2 yang pembelajaran berpusat sama guru dan pendekatan bersifat tekstual sehingga penyampaian materi kurang terkait dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran cenderung abstrak, lebih banyak menghafal fakta, prinsip dan teori, pembelajaran kurang aktif, sulit difahami dan tidak pula diterapkan kehidupan nyata. Sebenarnya materi minyak bumi dalam kehidupan seharihari meliputi: bensin, solar, gas LPG, kerosin, (merupakan kebutuhan bahan bakar) pupuk, kosmetik, deterjen, plastik (merupakan bahan olahan industri minyak bumi). Untuk itu, guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan. Salah satu inovasi yang menarik untuk mengiringi perubahan pembelajaran yang semula berpusat pada guru beralih berpusat pada murid adalah ditemukannya dan diterapkannya model-model pembelajaran inovatif dan konstruktif atau lebih tepat dalam mengembangkan dan menggali peserta didik secara konkrit dan mandiri dibidang akademik dan sosial, maka sangatlah urgen bagi para pendidik khususnya guru memahami karakter materi, peserta didik dan metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama terkait dalam pemilihan terhadap model-model pembelajaran modern salah satunya adalah pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Numbered Heads Together dan Think Pair Share merupakan tipe pembelajaran kooperatif, kedua pembelajaran tersebut didasari oleh falsafah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, serta sifat ketergantungan manusia dalam memahami hidup. Hal ini berarti

3 kerja sama merupakan kebutuhan sangat penting bagi kelangsungan proses belajar. 3 Hal ini juga dijelaskan dalam Al-Qur an surat Al-Maidah ayat 2 ' "#$%&! *+ )# *+ () 12" 0. &-.& * Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. (al-maidah-2) Dalam tafsir Al-misbah, Quraisy Shihab mengatakan bahwa ayat inilah yang menjadi prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dan saling tolong menolong selama tujuannya adalah kebaikan dan ketaqwaan 4 Menurut Lie: Model pembelajaran Numbered Heads Together dan Think Pair Share merupakan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan ketergantungan positif, interaksi tatap muka, tanggungjawab perorangan, keterampilan kelompok dan keterampilan sosial serta evaluasi, proses keduanya sama-sama merupakan pendekatan struktural. 5 Dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together dan Think Pair Share siswa diharapkan tidak hanya mampu dalam kecakapan akademik saja, akan tetapi juga dalam kecakapan sosial. Proses pembelajaran yang berlangsung dapat memenuhi tuntutan kurikulum yang berorientasi pada kompetensi dan life skil, sehingga potensi dan kompetensi siswa yang selama ini terpendam dapat berkembang secara optimal dan tujuan yang di citacitakan dapat tercapai. Dari uraian diatas penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul: Studi Komparasi Hasil Belajar Kimia Materi Minyak Bumi Antara Siswa Yang Di Ajar Dengan Model Pembelajaran (NHT) Numbered Heads 3 Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, (Jakarta: Grasindo, 2007), hlm. 28. 4 M. Qurais Shihab, Tafsir Al-Misbah. volume VII (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 307 5 Anita Lie, op.cit., hlm. 31.

4 Together Dan (TPS) Think Pair Share Kelas X Semester II MA Futuhiyah 2 Mranggen Tahun Ajaran 2009/2010 B. Identifikasi Masalah Kimia dianggap sesuatu yang abstrak, sulit dan menakutkan dimata peserta didik sehingga mengakibatkan rendahnya output atau hasil belajar dalam mata pelajaran kimia. Hal ini disebabkan oleh: 1. guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru 2. suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan 3. kurangnya minat dan motivasi terhadap mata pelajaran C. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman makna judul ini, peneliti menegaskan beberapa istilah yang dipakai : 1. Studi komparasi Studi adalah kajian, telaah, penelitian, penyelidikan. Komparasi berasal dari kata comparison yang artinya perbandingan 6. Jadi studi komparasi dapat diartikan sebagai penyelidikan atau penelitian ilmiah untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Dalam skripsi ini yang di bandingkan adalah hasil belajar kimia materi minyak bumi antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Heads Together dan Think Pair Share kelas X semester II MA Futuhiyyah 2 Mranggen tahun ajaran 2009/2010 yang di ukur dengan hasil tes siswa 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. 7 Hasil belajar merupakan kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman 6 Elchos, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2000), hlm. 132. 7 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), Cet. 1, hlm. 37.

5 belajarnya. 8 Penguasaan hasil belajar oleh siswa dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. 9 3. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan fungsi sebagai pedoman para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. 10 4. NHT Numbered Heads Together Numbered Heads Together yang dikenal sebagai Kepala Bernomor Struktur merupakan model pembelajaran kooperatif yang mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda. Langkah-langkahnya (1) guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, (2) pastikan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor, (3) lalu guru memberikan tugas pada siswa berdasarkan nomor yang diperoleh, (4) siswa diberi waktu untuk memikirkan jawabannya, (5) kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa untuk mempresentasikan hasilnya. 5. TPS Think Pair Share Think pair share adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk menjawab suatu pertanyaan. Dalam Think Pair Share guru mengajukan suatu pertanyaan, siswa memikirkan jawaban dalam beberapa saat, kemudian mereka berdiskusi dengan pasangan dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. 8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), Cet. 6, hlm. 22. 9 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 2, hlm. 103. 10 Herman Hodoyo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematik, (Malang, Universitas Negeri Malang, 2001), hlm. 113.

6 6. Minyak Bumi Minyak bumi merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh peserta didik SMA/MA kelas X semester II pokok bahasan ini meliputi: Fraksi minyak bumi, mutu bensin dan dampak pembakaran terhadap lingkungan dari pokok pembelajaran ini dimaksudkan agar siswa mengetahui pembentukan minyak bumi, pengolahan minyak bumi, kegunaan minyak bumi dan membedakan kualitas bensin D. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan yang perlu untuk dikaji. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: apakah ada perbedaan hasil belajar kimia materi minyak bumi antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together dengan peserta didik yang menggunakan pembelajaran model Think Pair Share di kelas X semester II MA Futuhiyyah 2 Mranggen tahun ajaran 2009/2010? E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil beajar yang lebih baik antara siswa yang belajar menggunakan motode pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) dengan yang menggunakan metode pembeajaran TPS ( Think Pair Share) pada materi minyak bumi