BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Tandelulin (2010:32) defmisi saham adalah surat buki bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memperoleh sejumlah keuntungan di massa yang akan datang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Analisa Laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tiga laporan utama, (1) Neraca, (2) Laporan laba rugi, dan (3) Laporan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

Analisis Rasio Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1 Saham 1. Pengertian Saham Menurut Tandelulin (2010:32) defmisi saham adalah surat buki bahwa pemilikan atas aset - aset perusahaan yang menerbitkan saham. Sedangkan definisi saham menurut Sunariyah (2006:127) saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkakan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). 2. Jenis Saham Menurut Jogiyanto (2008:107) saham dibedakan menjadi dua yaitu: a. Saham Peferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa. b. Saham biasa adalah sekuritas yang mewujudkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan 3. Kategori saham Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi 5: a. Blue Chip Stocks, b. Income Stocks, 24

c. Groiwith stocks, d. speculative stocks dan e. Counter cyclical stocks. 4. Pemegang saham Pemegang saham disebut Shareholder atau Stockholder, adalah seseorang atau adan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada Perusahaan. 5. Bursa Saham atau Bursa Efek Bursa saham atau bursa efek adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan saham/efek Perushaan yang sudah terdaftar di bursa itu. 6. Pasar Saham Pasar saham adalah pasar untuk perdagangan sahan perusahaan yang dipegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan. 2.1.2. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. (Munawir 2002:2) Laporan keuangan sangat berguna bagi investor untuk menentukan keputusan investasi yang terbaik dan menguntungkan. Berdasarkan analisis terhadap informasi laporan keuangan, investor bisa mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan atas dasar perbandingan harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut investor akan bisa membuat keputusan apakah membeli atau menjual saham bersangkutan. (Tandelilin 2001:233) 25

2. Jenis Laporan Keuangan Menurut Fraser dan Aileen (2004: 7), Laporan keuangan meliputi 4 laporan keuangan dasar yaitu: a. Neraca Menunjukkan posisi keuangan aset, liabilitas dan kekayaan pemegang saham suatu perusahaan pada saat tertentu. b. Laporan Perhitungan Laba Rugi Menyajikan basil usaha perusahaan, beban dan laba rugi bersih untuk periode akuntansi tertentu. c. Laporan Ekuitas Pemegang Saham Merekonsiliasi saldo awal dan akhir laba ditahan dalam neraca. Beberapa perusahaan menyajikan laporan laba ditahan digabung dengan laporan laba rugi yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir ditahan. d. Laporan Arus Kas Memberikan informasi arusa kas masuk dan kas keluar kegiatan operasi, investasi, pendanaan dalam periode yang dicakup. Segera setelah yang laporan itu disusul dengan bahasan yang berjudul catatan atas laporan keuangan, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. 3. Tujuan Pelaporan Keuangan Menurut Kasmir (2008:10), tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pads saat ini. 26

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat itu. c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu. e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjaditerhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan. f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode. g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. h. Informasi keuangan lainnya. Jadi dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. 4. Rasio Keuangan Menurut Munawir (2002:64), rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio perbandingan yang digunakan sebagai standart. 27

Menurut Moeljadi (2006:48), analisa terhadap kinerja umumnya dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yang mencakup pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industry yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Sebetulnya ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan adalah analisis rasio yaitu rasio keuangan. Analisis tersebut akan memberikan gambaran atau pengukuran relatif dari operasi perusahaan. Dalam analisis rasio ini terdapat lima kelompok rasio keuangan, yakni Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Nilai Pasar. Rasio keuangan tersebut akan dibahas satu persatu. a. Rasio Likuiditas 1) Current Ratio Perbandingan antara aktiva lancar dengan utang dan untuk menghitung berapa kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar yang tersedia. Current Ratio = 2) Cash Ratio Total aktiva lancar Total huang lancar Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan efek yang dapat segera diuangkan. kas Efek Cash Ratio = u tan g lancar 28

3) Quick Ratio Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid yang mudah dicairkan. Quick Ratio = b. Rasio Leverage Aktiva lancar - Persediaan utang lancar Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukkan proporsi atau penggunaan utang untuk membiayai investor perusahaan, rasio-rasio leverage antara lain 1) Debt Ratio Mengukur jumlah aktiva peusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur.semakin besar rasio maka semakin besar rasio yang dihadapi. Debt Ratio = Total utang Total aktiva 2) Debt To Equity Ratio Rasio utang yang diukur dari perbandingan utang dengan ekuitas (modal sendiri).semakin kecil DER semakin baik bagi perusahaan. Debt to Equity Ratio = total u tan g total mod al sendiri 3) Time Interested Earned Ratio Rasio ini menunjukkan hubungan antar laba sebelum bunga dan pajak (laba operasi) dengan beban utang jangka panjang. Time Interested Earned Ratio = laba operasi Beban bunga pertahun 29

4) Fixed Charge Coverage Ratio Mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham prefern, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa. Fixed ChargeCoverage Ratio= EBIT Bunga Pembayaran (Bunga pembayaransewa) c. Rasio Aktivitas Analisis keuangan berkepentingan dengan rasio ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar efisiensi investasi-investasi pada berbagai aktiva. 1) Days Sales Outstanding Menunjukkan rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Days Sales Outstanding = Piu tan gx 360 penjualan kredit 2) Fixed Assets Turnover Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin, perlengkapan kantor. Fixed Assets Turnover = penjualan aktivatetap 3) Inventory Turnover Ratio Perusahaan yang perputaran persediaannya semakin tinggi menunjukkan efisien. Inventory Turnover Ratio = Harga pokok penjualan Rata - rata persedian 30

4) Total Assets Turnover Menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Total Assets Turnover = penjualan Total aktiva d. Rasio Profitabilitas Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio-rasio tersebut antara lain : 1) Gross Profit Margin Mengukur tingkat laba kotor dibandingkan dengan volume penjualan. Laba kotor Gross Profit Margin = penjualan 2) Operating Profit Margin Mengukur tingkat laba operasi dibandingkan dengan volume penjualan. Operating Profit Margin = LabaOperasional penjualan 3) Net Profit Margin Mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan. Net Profit Margin = 4) Return on Investment laba Setelah pajak penjualan Return on Investment atau return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Return on 31

Investment = laba setelah pajak total aktiva 5) Return on Equity Return on Equity yaitu mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar, maka rasio ini juga akan makin besar. Return on Equity = Laba setelah pajak Modal sendiri e. Rasio Saham Rasio ini menunjukkan bagian laba perusahaan, deviden, dan modal yang dibagikan kepada setiap saham. Rasio-rasio tersebut adalah 1) Price Earning Ratio Price Earning Ratio menunjukkan perbandingan antar harga saham dipasar perdana atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Price Earning Ratio = H arg a pasar sahambiasa EPS 2) Deviden Yield Menunjukkan tingkat penghasilan berjalan yang diperoleh dari investasi saham perusahaan. Deviden Yield = Deviden yang dibayarkan perusahaan H arg a pasar persaham 3) Deviden Payout Ratio Menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden. 32

Deviden Payout Ratio = Deviden perusahaan EPS 4) Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau EAT. (Sutrisno,2001:255) 2.1.3. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pembentukan modal akutansi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan. Kehadiran pasar modal sebagai salah satu mobilitasi dana masyarakat, sangat berperan aktif dalam pengumpulan dana investasi. Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Berikut adalah pengertian atau definisi dari pasar modal: a. Husnan (2001:3) Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term financial assets. b. Sunariyah (2003:4) Pasar modal adalah suatu pasar (tempat,berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham, obligasi dan jenis surat berharga dengan memakai jasa perantara pedagang efek 33

2. Jenis-jenis Pasar Modal Penjualan saham kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara, umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjual belikan. Menurut Sunariyah (2004:13) jenis jenis pasar modal tersebut ada beberapa macam, yaitu: a. Pasar Perdana (Primary Market) Pasar perdana adalah "Penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder". Pasar perdana merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akango public, berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan untuk pertama kalinya diterbitkan emiten dan dari hasil penjualan saham tersebut keseluruhannya masuk sebagai modal perusahaan. b. Pasar Sekunder (Secondary Market) Perdagangan saham setelah melewati Masa penawaran pada pasar perdana dimana saham dan sekuritas lain diperjual belikan secara luas setelah masa penjualan di pasar perdana. c. Pasar Ketiga (Third Market) Tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar bursa (over the 34

counter market )dimana suatu system perdagangan efek uang terorganisasi diluar bursa efek resmi yang diatur dan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawasan Pasar Modal. d. Pasar Keempat (Fourth Market) Bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham kepemegang lainnya tanpa melalui perantara pemegang efek. 3. Manfaat Pasar Modal Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana investasi lain yang dapat dilakukan dengan cara membeli insstrument keuangan dipasar modal seperti saham obligasi atau surat berharga lainnya. Menurut Sartono (2003:43) ada manfaat pasar modal dapat ditinjau dari segi perusahaan (emitmen ) investor,lembaga penunjang dan pemerintah. Berikut adalah penjelasan dari pasar modal, yaitu: a. Manfaat bagi perusahaan (emitmen) 1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus diterima oleh emitmen pada saat pasar perdana. 2) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat memperbaiki citra perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil dan jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.. 3) Cash flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari pada harga nominal perusahaan. 4) Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat lebih bebas mempunyai kekuasaan dalam mengelola dana yang diperoleh perusahaan. 35

5) Tidak ada bebas financial yang tetap, profesionalisme manajemen meningkat. b. Manfaat bagi pemodal (investor) 1) Nilai investor berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi, peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga yang menjadi capital gain. 2) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi. 3) Kehadiran pasar modal memperbaiki pilihan investasi, sehingga kepastian akan return akan semakin besar. 4) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk memperkecil risiko secara keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan. 5) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam RUPS dan hak suara dalam RUPO bagi pemegang obligasi. c. Manfaat bagi pemerintah 1. Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi dan pemerintah. 2. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas kecepatan kerja dan ditutut profesional. d. Manfaat bagi lembaga penunjang Berkembangnya pasar modal akan mendorong perkembangan lembaga penunjang lebih profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bidang masing-masing dan munculnya lembaga penunjang baru sehingga semakin bervariasi,likuiditas efek subsidi dari pemerintah. 36

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Pasar Modal Keberhasilan pembentukan pasar modal dipengaruhi oleh supply dan demand. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut antara lain Husnan (2001:8-13) a. Demand akan sekuritas Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk diperdagangkan, pembeli sekuritas-sekuritas tersebut mungkin berasal dari individu, perusahaan non keuangan, maupun lembaga-lembaga keuangan, sehubungan dengan faktor ini, maka income perkapita suatu negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi besar kecilnya demand akan sekuritas. b. Supply sekuritas Faktor ini harus banyak perusahaan yang tersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal, sehingga jumlah perusahaan pada suatu negara disini sangat mempengaruhi. c. Kondisi politik dan ekonomi Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. d. Masalah hukum dan peraturan Pembeli sekuritas pada dasarnya mengendalikan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan uang menerbitkan sekuritas. Kebenaran akan informasi menjadi sangat penting disamping kecepatan dan kelengkapan 37

informasi. Peraturan yang melindungi pemodal dan informasi yang sangat tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan. e. Lembaga - lembaga didalam Pasar Modal Dipasar modal diperlukan lembaga dan profesi agar kegiatan pasar modal dapat berjalan dengan baik, menurut Husnan (2009:9) antara lain: 1) BAPEPAM (Badan Pengawasan Pasar Modal ) Di pasar modal Indonesia lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal Indonesia adalah BAPEPAM (Badan Lembaga Pasar Modal ) Keberadaan BAPEPAM agar mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur wajar dan efisien dan melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. 2) Lembaga Miring dan Pinjaman Lembaga ini menyediakan jasa Miring dan pinjaman penyelesaian transaksi bursa. 3) Reksa Dana Rekas dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi. 4) Bursa Efek Lembaga yang menyelenggarakan perdagangan efek adalah Bursa Efek. Di Indonesia Bursa Efek berbentuk Perseroan. Dibursa dilakukan jual beli sham dengan menggunakan jasa perusahaan efek yang menjadi anggota bursa tersebut. 38

5) Perusahaan Efek Perusahaan efek dapat menjalankan usaha sebagai Peminjaman Emisi Efek Perantara Pedagang Efek dan atau manager Investasi setelah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM. Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek berarti bahwa perusahaan efek menjamin agar penerbit (emisi) sekuritas yang dilakukan oelh suatu perusahaan (disebut sebagai emitmen dan dilakukan dipasar perdana) dapat terjual semua. 6) Lembaga Pinjaman dan Penyelesaian Lembaga ini merupakan lembaga yang menyediakan jasa kusyodian (penyimpanan efek) sentral dan penyelesaian transaksi efek.efek-efek yang diperjual belikan dibursa tidaklah beredar secara fisik tetapi hanya lewat catatan saja 2.1.4. Investasi 1. Pengertian Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saaat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa datang (Halim, 2005:4). Investasi merupakan penanaman untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya memiliki jangka waktu dengan harapan akan mendapat keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2006:4) Dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dalam bentuk aktiva keuangan atau aktiva riil baik secara lansung, yang dimasa akan datang akan mempunyai nilai tambah atas nilai yang telah dikorbankan untuk mengharap mendapatkan keuntungan. 2. Tujuan Investasi Menurut Tandelilin (2010:7) pada dasarnya setiap investor yang 39

melakuakan investasi saham memilik tujuan yang sama, yaitu mendapat keuntungan. Tetapi tidak sederhana itu dalam arti lebih luas tujuan investasi adlah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.sumber dana ungtuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki pinjaman dari pihak lain ataupun dari tbungan. Secara lebih khusus lagi ada beberapa alasan seseorang melakukan investor antara lain: a. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa depan Seorang yang bijaksana berfikir bagaimana meningkatkan tarif hidupnya dari waktu kewaktu atau mempertahanlkan tingkat pendapatannya agar tidak berkurang di masa akan datang. b. Mengurangi tingkat inflasi Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan risiko penurunan nilai kekayaan akibat adanya pengaruh inflasi. c. Dorongan untuk menghemat pajak Beberapa negara didunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi dimasyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang tertentu. 3. Jenis Investasi Menurut Jogiyanto (2010:7) jenis investasi berupa investasi ke dalam aktiva keuanangan dapat berupa investasi langsung dan investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli langsung -aktiva keuangan dari suatu perusahaan dapat dilakukan dengan membeli surat-surat berharga perusahaan investasi yang berfungsi sebagai lembaga perantara 40

2.1.5. Penelitian Terdahulu NO NAMA PENELITI JUDUL 1. Vernande Nirohito Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2. Mulia Perwira Daulata Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Return Saham HASIL PENELITIAN Semua factor fundamental (EPS,BVS,ROA,PBV,DPR) Dan resiko sistematik (beta) berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya faktor fundamental (ROA) yang berpengaruh harga saham. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh laba yang tinggi yang selanjutnya akan menaikkan harga saham perusahaan. Sehingga besarnya ROA akan mempengaruhi jumlah harga saham perusahaan. sehingga faktor fundamental uang lainnya yaitu EPS,BVS, DPR dan beta tidak berpengaruh. Variabel Independen secara parsial terhadap PER menunjukkan bahwa variabel Total Asset, DER, ROE dan variabel tingkat pertumbuhan EPS secara signifikan memiliki pengaruh persial terhadap PER, dan arah hubungan yang sesuai dengan teori (antara variabel independen terhadap PER) menujukkan variabel total asset, tingkat penjualan dan pertumbuhan EPS memiliki arah hubungan yang sesuai dengan teori. 41

2.2. Rerangka Pemikiran Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti gambar di bawah ini : Keterangan Berpengaruh secara parsial Berpengaruh secara simultan Gambar 1 Rerangka Pemikiran 2.3. Perumusan Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut 2.3.1. Kinerja keuangan yang sendiri dari rasio Earning Per Share (EPS), return on common equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Debt Earning 42

Ratio (DER), Return on Investmen (ROI)berpengaruh secara simultan terhadap harga saham perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia. 2.3.2. Kinerja keuangan yang terdiri dari rasio Earning Per Share (EPS), return on common equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Debt Earning Ratio (DER), Return on Investmen (ROI)berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan Perkebnunan dibursa Efek Indonesia. 2.3.3. Earning Per Share (EPS) berpengaruh dominan terhadap harga saham pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia. 43