FUNGSI DAN PERAN KEPALA KAMPUNG DALAM MENJALANKAN TUGAS DI KAMPUNG LINGGANG MAPAN KECAMATAN LINGGANG BIGUNG KABUPATEN KUTAI BARAT.

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KOTA BATU

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam mengatur kehidupan kemasyarakatannya. kecamatan (Widjaya, HAW 2008: 164). Secara administratif desa berada di

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA MENDIK KARYA KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER JURAIDAH 1

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

I. PENDAHULUAN. hakekatnya ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERANAN PEMERINTAH DESA UNTUKMENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA TELAGA KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN KUTAI TIMUR

i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangundangan.

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR : 5 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

FUNGSI CAMAT DALAM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA MUARA BENGKAL KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA MELALUI PEMBANGUNAN BKM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2007 NOMOR 52, TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 63 PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN WILAYAH KECAMATAN TULAKAN KANTOR DESA NGUMBUL Jln. : Raya Desa Ngumbul Kec.Tulakan Kab. Pacitan Kode Pos : 63571

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

Pendi 1. Universitas Mulawarman

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 7 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA GUNUNG BAYAN KECAMATAN MUARA PAHU KABUPATEN KUTAI BARAT. Sunarsih 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

KEPALA DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 54 TAHUN 2008

PERAN DINAS KOPERASI DAN UKM DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN TATA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA. Nomor : 08 Tahun : 2009 Seri : D Nomor : 08 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 08 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI D

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan yang berbentuk Republik. Penyelenggaraan pemerintahan daerah. pemerintahan terendah di bawah pemerintah Kabupaten/ Kota.

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

Perda No. 8 / 2003 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang.

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KEPENGHULUAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN MAGELANG

KOORDINASI CAMAT DENGAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA WANASARI KECAMATAN MUARA WAHAU KABUPATEN KUTAI TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

Transkripsi:

ejournal Admistrasi Negara, 2015, 3 ( 4 ) : 1373-1382 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2015 FUNGSI DAN PERAN KEPALA KAMPUNG DALAM MENJALANKAN TUGAS DI KAMPUNG LINGGANG MAPAN KECAMATAN LINGGANG BIGUNG KABUPATEN KUTAI BARAT Berta Haryanti 1 Abstrak Berta Haryanti, 1102015222, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Program studi Ilmu Administrasi Negara, yang mengangkat judul Skripsi Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalankan Tugas di Kampung Linggang Mapan Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat, di bawah bimbingan Bapak Dr. Heryono Susilo Utomo, M.Si Pembimbing I, dan Ibu Hj. Hariati S.Sos., M.Si sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas di Kampung Linggang Mapan, Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha mengambarkan atau menjabarkan objek yang di teliti berdasarkan fakta di lapangan. Dengan menggunakan informan sebagai sumber data, data-data yang di sajikan menggunakan data primer dan sekunder melalui wawancara, dokumen dari Kantor Kepala Kampung Linggang Mapan. Hasil penelitian menujukan bahwa Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalanakn Tugas, di Kampung Linggang Mapan Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat sudah berjalan dengan baik. Sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, meskipun belum sepenuhnya maksimal, masih banyak kendala-kendala dalam menjalankan tugas serta tanggungjawab yang di jalankan. Kata Kunci : Fungsi dan Peran Kepala Kampung Dalam Menjalankan Tugas PENDAHULUAN Salah satu wujud dari penerapan demokrasi di Indonesia saat ini adalah pemberian hak sekaligus wewenang otonomi dari Pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah, dalam hal penyelenggaraan Pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh, pendelegasian wewenang dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah yang di maksudkan agar daerah-daerah yang secara geografis jauh dari Pemerintah pusat dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara cepat dan merata, dalam hal mencapai tujuan. Pemerintah Daerah berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonom luas kepada Daerah diarahkan untuk memercepat terwujudnya kesejahteraan masyrakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Di samping itu melalui otonomi luas, daerah di harapkan mampu 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email : berthaharyanti@gmail.com

Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalankan Tugas (Berta Haryanti) meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalm sistem Negara kesatuan Republik Indonesia. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan roda Pemerintahan. Peran seorang pemimpin sangat penting dalam mengayomi kinerja Pemerintahan yang dijalankannya. Terlebih di tengah pelaksanaan Otonomi Daerah sekarang ini, maka hal yang paling menentukan adalah sikap profesionalitas dari Aparatur Pemerintahan, khususnya pejabat yang memimpin lembaga-lembaga Pemerintah Daerah sebagai unsur pelaksana, aparatur Pemerintah Daerah menduduki posisi vital dalam keseluruhan proses penyelenggaraan. Oleh karna itu, tidak berlebihan bila di katakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan Pemerintah Daerah sangat tergantung kepada kemampuan aparaturnya. Tanggung jawab apartur Pemerintahan Daerah, sangat di tuntut untuk memimpin dan mengayomi bawahan serta masyarakatnya. Dalam hal ini dapat di artikan sebagai perilaku dan sikap, di mana seorang memotivasi orang lain agar mau bekerja keras mencapai tujuan tertentu. Jadi secara sederhana dapat di katakan bahwa, kepemimpinan merupakan kemampuan yang di miliki seseorang pergunakan orang lain agar mau bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Begitu pula dengan tingkat organisasi Pemerintahan terkecil di dalam wilayah Negara Indonesia, yakni Pemerintahan Kampung sebagai salah satu perangkat Pemerintahan Daerah yang memiliki peran penting dalam melaksanakan tugas. Di dalam peraturan pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang kepala kampung, pasal 3 ayat (1) dijelaskan bahwa, Kepala Kampung merupakan perangkat Daerah Kabupaten/Kota, yang berkedudukan di wilayah kecamatan. Kampung dipimpin oleh seorang kepala kampung yang memiliki tanggung jawab dalam menjalankan urusan pemerintahan, urusan pembangunan dan urusan kemasyarakatan. Urusan pemerintahan dalam arti pelaksanaan urusan administrasi pemerintahan dan pengaturan kehidupan masyarakat yang di limpahkan kepada Kepala Kampung, urusan pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan sarana prasarana fasilitas umum seperti jalan, jembatan, irigasi, sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan kepada Kepala Kampung dan urusan kemasyarakatan berarti pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan kepada Kepala Kampung. Di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 24 Tahun 2006 tentang perangkat Kampung dalam menjalankan tugas menjelaskan bahwa pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertangung jawab di Kabupaten Kutai Barat, perlu dilakukan dengan terlebih dahulu membentuk Pemerintah Kampung atas dasar peran serta masyarakat dengan memadukan nilai-nilai teradisional dan prinsip-prinsip organisasi modern. Kepala kampung adalah pemimpin kampung yang berwewenang dan berkewajiban menyelenggarakan urusan rumah tangga kampung secara otonom. Pasal 2 ayat, 1, sedangkan kepala kampung adalah Pemerintah Kampung merupakan satu kesatuan sistem pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Pasal 2, ayat (2)) yang terdiri dari komponen -komponen: badan 1374

ejournal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 1373-1382 permusyawaratan kampung sebagai badan yang menjalankan fungsi legislasi dan kontrol dalam lingkup wilayah kampung, pemerintah kampung sebagai badan yang menjalankan fungsi eksekutif dalam lingkup wilayah kampung. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas Di Kampung Linggang Mapan? 2. Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas Di Kampung Linggang Mapan? Tujuan Penelitian 1. Bagaimana Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas Di Kampung Linggang Mapan? 2.Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas Di Kampung Linggang Mapan? Manfaat Penelitian 1.Manfaat Teoritis a. Diharapkan dapat memberikan informasi bagi Pemerintah Daerah yang memerlukan informasi tentang bagaimana Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas di Kampung Linggang Mapan, Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat. 2. Manfaat Praktis a. Mahasiswa Mengembangkan dan menerapkan ilmu atau teori yang didapat dari bangku kuliah; Meningkatkan dan menambah wawasan bagi penulis dalam bidang yang ditekuni; c. Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas. Sehingga dapat memberikan masukan bagi Pemerintah Kampung untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di kampung. KERANGKA DASAR TEORI Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan salah satu fenomena yang paling mudah di ovservasi, tetapi menjadi salah satu hal yang paling sulit untuk dipahami. (Richard L. Daft,1999). Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah yang kompeks, dan sulit karna sifat dasar kepemimpinan itu sendiri memang sangakt kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif. Rost.,dalam Safaria 2004 memberikan definisi kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya. Kepala Kampung Kepala kampung dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, bertanggung 1375

Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalankan Tugas (Berta Haryanti) jawab secara langsung kepada Bupati/Walikota melalui Camat. Dengan demikian kinerja Pemerintah Kecamatan, juga sangat tergantung seberapa besar kepemimpinan Kepala Kampung di wilayah kerjanya, dalam perencanaan pembangunan di Kampungnya, secara umum, Kepala Kampung memiliki beberapa fungsi utama, yakni sebagai berikut, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 24 Tahun 2006 tentang perangkat kampung, pasal 6 ayat 1 mengatakan petinggi/kepala kampung sebagaimana di maksud pada pasal 5 huruf a merupakan alat pemerintah, mempunyai tugas : a. Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di kampung; b. Pembinaan kehidupan masyarakat kampung; c. Pengembangan kehidupan perekonomian masyarakat kampung; d. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat kampung; e. Pendamaian perselisihan warga masyarakat di kampung; f. Perwakilan kampung di dalam dan di luar pengadilan, serta penunjukan kuasa hukum; g. Penyusunan Rancangan paeraturan kampung bersama BPK; Hak Kepala Kampung 1. Mengajukan pencalonan perangkat kampung kepada pejabat yang berwewenang. 2. Mewakili kampungnya didalam dan diluar pengadilan. 3. Menunjuk seorang kuasa atau lebih untuk mewakili kampungnya. 4. Mengatur penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kampung. 5. Mewakili kampungnya dalam rangka kerjasama. Wewenang Kepala Kampung 1. Menyelenggarakan rapat Lembaga Musyawarah kampung. 2. Menggerakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan 3. Menumbuhkan dan mengembangan serta membina jiwa gotong-royong masyarakat. 4. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan adat istiadat. 5. Menetapkan keputusan Kepala Kampung sebagai pelaksana Dari keputusan kampung. Fungsi Kepala Kampung Berbicara mengenai fungsi kepala kampung dalam melaksanakan tugasnya adalah mengelola pemerintahan kampung yang erat kaitannya dengan pembangunan, yaitu baik pembangunan fisik maupun non fisik dengan tugas yang dipercayakan itu, kepala kampung tentunya dibantu oleh perangkat kampung dalam mencapai tujuan yang di harapakan menurut A.W. Widjaja (1996:22) mengucapakan fungsi-fungsi kepala kampung sebagai berikut : 1. Melaksanakan kegiatan dalam rumah tangga sendiri, 2. Menggerakan partisipasi masyarakat, 3. Melaksanakan tugas dari pemerintah di atasnya, 4. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, 1376

ejournal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 1373-1382 5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemerintah daerah diatasnya yang berhubungan dengan Fungsi dan peran kepala kampung. Peran Kepala Kampung Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tugas dan kewajiban Kepala kampung, kepala kampung mempunyai peran sebagai berikut : a. Mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan; b. Pembinaan masyarakat kampung; c. Mengajukan rancangan peraturan kampung; d. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; e. Mengkoordinasikan pembangunan kampung secara partisipatif; f. Membina kehidupan masyarakat kampung; g. Menetapkan peraturan kampung bersama BPK. Pengertian Peran Menurut Narkowo dan Suryanto, (2004:138-139) menyebutkan bahwa peran (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Artinya peran merupakan suatu akibat yang ditimbulkan ketika seseorang tersebut menduduki sebuah kedudukan dalam masyarakat. Menurut Suhardono, (1994:3) bahwa peran merupakan seperangkat patokan,yang membatasi apa yang mesti dilakukan oleh seseorang yang menduduki posisi suatu jabatan. Menurut Adam (2000:935), peran adalah perilaku yang diharapkan dalam kerangka posisi sosial tertentu. Definisi Konsepsional Berkenaan dengan penelitian ini, penulis mendefinisikan Konsepsional mengenai Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalankan Tugas di Kampung Linggang Mapan Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat yaitu mempunyai tugas dan kewajiban memimpin penyelenggaraan Pemerintah Kampung, membina kehidupan masyarakat Kampung, Pemberdayaan masyarakat, dan memberikan pelayanan, serta menjalin hubungan kerja dengan mitra Pemerintah Kampung, menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, Membina dan mengayomi masyarakat kampung. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2002:115), Pengunaan metode deskriftif dalam penelitian ini di karnakan secara prinsip tujuan dari metode ini adalah untuk mendeskripsikan secara rill mengenai suatu situasi tertentu atau keterkaitan hubungan antara berbagai fenomena secara faktual dan teratur. Fokus Penelitian 1. Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas a. Penyelenggaran pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di kampung; b. Pembinaan kehidupan masyarakat kampung; c. Pengembangan kehidupan perekonomian masyarakat Kampung. 1377

Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalankan Tugas (Berta Haryanti) 2. Faktor penghambat dan Faktor pendukung Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas? Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Kepala Kampung Linggang Mapan Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat. Penulis memilih lokasi penelitian di daerah tersebut sesuai dengan judul skripsi, yaitu Fungsi dan peran Kepala Kampung dalam menjalankan Tugas. Sumber Data 1. Data Primer yaitu merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari informan. Informan kunci ( key informan) dalam penelitian ini yaitu Sekretaris Desa Mendik Karya. Sedangkan informan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu Kaur Umum, Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kepala Dusun, Ketua RT, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Desa Mendik Karya. 2. Data Sekunder yaitu data diperoleh melalui beberapa sumber informasi antara lain dokumen dan buku-buku ilmiah. Teknik Pengumpulan Data 1. Library Research yaitu memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana dalam mengumpulkan data, dengan mempelajari buku-buku sebagai bahan referensi. Buku yang dijadikan pedoman pada penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan peran pemerintah desa, partisipasi masyarakat dan pembangunan desa. 2. Field Work Research yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan teknik observasi,wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dari Miles, Huberman dan Jhony Saldana (2014;133) mengatakan bahwa analisis data kualitatif terdiri dari tiga komponen yaitu : 1. Kondensasi Data (Data Conndensation) Kondensasi data merujuk pada proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstrakkan dan mentransformasikan data yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan-catatan lapangan secara tertulis, transkip wawancara, dokumen-dokumen, dan materi-materi empiris lainnya. Kondensasi data yang dipersiapkan dapat ditemukan pada kerangka konseptual, pada kasus-kasus, pada pertanyaan penelitian, dan pada pendekatan pengumpulan data yang dipilih. 2. Penyajian Data (Data Display) Alur penting kedua dari aktivitas analisis adalah penyajian data. Secara umum, penyajian adalah sebuah pengorganisasian, penyatuan dari informasi yang memungkinkan penyimpulan dan aksi. Pola frekuensi yang paling sering untuk data kualitatif di masa lalu telah memperluas teks. Dengan menggunakan teks yang luas menjadikan peneliti kemungkinan menemukan kemudahan untuk melompat menuju ketergesaan, parsialitas, dan tidak menemukan kesimpulan. 3. Penganbilan Kesimpulan dan Verifikasi (Drawing and Verifying Conclusions) 1378

ejournal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 1373-1382 Dari awal pengumpulan data, analisis kualitatif menginterprestasikan hal-hal apa yang tidak berpola, penjelasan-penjelasan, alur kausal, dan proposisi. Kesimpulan akhir tidak akan datang hingga pengumpulan data berakhir, tergantung pada ukuran catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencaharian yang digunakan, daya tarik peneliti, dan batas-batas lain yang dapat ditemukan. Verifikasi dapat menjadi penentu sebagaimana lintasan kedua dari pikiran melalui tulisan, dengan rincian pendek dari catatan-catatan lapangan atau tidak dicari dan digabungkan dengan argumentasi pendek dan reviu dari kolega untuk membangun consensus intersubyektif atau dengan hasil baik untuk menampilkan bentuk lain dari penemuan dalam data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan Penyelenggaraan Pemerintah, Pembangunan, dan Kemasyarakatan di Kampung Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan di Kampung. Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di kampung, Kepala Kampung dalam melaksanakan tugasnya adalah mengelola pemerintahan kampung yang erat kaitannya dengan pembangunan, yaitu baik pembangunan fisik maupun non fisik dengan tugas yang dipercayakan itu, kepala kampung tentunya dibantu oleh perangkat kampung dalam mencapai tujuan yang di harapkan. A.W. Widjaja (1996:22) mengucapkan fungsi -fungsi kepala kampung sebagai berikut : a. Melaksanakan kegiatan dalam rumah tangganya sendiri, b. Menggerakan partisipasi masyarakat, c. Melaksanakan tugas dari pemerintah diatasnya, d. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh pemerintah daerah diatasnya yang berhubungan dengan fungsi dan peran kepala kampung. Pembinaan Kehidupan Masyarakat Kampung Kampung dipimpin oleh seorang Kepala Kampung yang memiliki tanggungjawab dalam menjalankan urusan pemerintahan, urusan pembangunan, dan urusan kemasyarakatan. Di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 24 Tahun 2006 Tentang perangkat Kampung dalam menjalankan Tugas. Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh penulis mengenai Pembinaan Kehidupan Masyarakat Kampung sudah dilaksanakan, meskipun belum sepenuhnya maksimal di jalankan. Dan masih perlu perbaikan-perbaikan dalam Pembinaan Kehidupan Masyarakat Kampung. Pengembangan Kehidupan Perekonomian Masyarakat Kampung Kepala Kampung menjadi penting perannya karna dialah yang bertugas untuk memimpin dan menggerakan partisifasi masyarakat dalam mempercepat pembangunan di kampung. Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh 1379

Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalankan Tugas (Berta Haryanti) penulis dapat dikatakan bahwa Pengembangan Kehidupan Perekonomian Masyarakat Kampung sudah di jalankan, tetapi belum sepenuhnya maksimal dalam pengembangan perekonomian kususnya di bidang pertanian. Masih kurangnya sosialisasi dan penyuluhan di bidang pertanian. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalankan Tugas Faktor Penghambat 1. Kurangnya fasilitas yang diberikan sehingga pelaksanaan dan fungsi serta peran kepala kampung belum sepenuhnya maksimal. 2. Minimnya anggaran yangdimiliki oleh pemerintahan kampung, sehingga menjadi hambatan dalam pembangunan. Khususnya yang ada di kampung linggang mapan. 3. Kuarangnya musyawarah kampung/rapat-rapat kampung, sehingga menjadi penghambat dalam pelaksanaan serta keputusan-keputusan yang ada di kampung. 4. Kurangnya penguasaan komputer di kalangan staf kantor kepala kampung, sehingga menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas yang di jalankan, khususnya bagian surat-menyurat. Faktor Pendukung Fungsi dan Peran Kepala kampung dalam menjalankan tugas, didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang berkedudukan wilayah kecamatan. Selain itu juga fungsi dan peran Kepala Kampung di dukung oleh masyarakat Kampung dalam menjalankan tugasnya. Serta didukung dengan adanya fasilitas-fasilitas yang memadai untuk memudahkan urusan, serta tugas-tugas yang ada dikantor Kepala Kampung dan adanya bantuan dana dari Pemerintah Daerah per tahunya, untuk mengurus urusan Pemerintahan di Kampung, baik fasilitas-fasilitas di kantor maupun untuk pembangunan serta pembinaan masyarakat yang ada di kampung. Pemerintahan Kampung juga berinteraksi dengan organisasinya yaitu Pemerintahan Kampung tersebut terlaksana dengan baik sesuai dengan keinginan serta kebutuhan masyarakat kampung. Kepala Kampung adalah bagian dari Pemerintahan Kampung dan memegang tugas dan kewajiban untuk kelangsungan dan keberhasilan Pemerintah Kampung. PENUTUP Kesimpulan 1. Kepala kampung dalam menjalankan Fungsi dan Perannya dalam Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Kampung sudah di laksanakan, walaupun masih belum sepenuhnya maksimal. Masih terdapat kendala-kendala dalam Penyelenggaraan Pemerintah, dan Kemasyarakatan di Kampung. Masih kurangnya musyawarah atau rapat-rapat Kampung. 2. Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Pembinaan Kehidupan Masyarakat Kampung sudah dilaksanakan, tetapi masih kurangnya peran RT dalam 1380

ejournal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 1373-1382 Pembinaan Kehidupan masyarakat Kampung. Sehingga pembinaan masyarakat masih sangat kurang dan belum sepenuhnya optimal di jalankan. 3. Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Pengembangan Kehidupan Perekonomian Masyarakat Kampung, sudah di jalankan tetapi belum sepenuhnya maksimal, di karnakan masih kurangnya penyuluhan dan pengembangan di bidang pertanian. 4. Faktor Penghambat Kurangnya fasilitas yang diberikan sehingga pelaksanaan dan fungsi serta peran Kepala Kampung belum sepenuhnya maksimal. Minimnya anggaran yang dimiliki oleh Pemerintahan Kampung, sehingga menjadi hambatan dalam pembangunan, dan kuarangnya musyawarah kampung/rapat-rapat kampung, sehingga menjadi penghambat dalam pelaksanaan serta keputusan-keputusan yang ada di kampung. serta Peran RT belum sepenuhnya di maksimalkan, dalam urusan masyarakat kampung. 5. Faktor Pendukung Fungsi dan Peran Kepala kampung dalam menjalankan tugas, didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang berkedudukan wilayah kecamatan. Selain itu juga fungsi dan peran Kepala Kampung di dukung oleh masyarakat Kampung dalam menjalankan tugasnya. Serta didukung dengan adanya fasilitas-fasilitas yang memadai untuk memudahkan urusan, serta tugas-tugas yang ada dikantor Kepala Kampung dan adanya bantuan dana dari Pemerintah Daerah per tahunya, untuk mengurus urusan Pemerintahan di Kampung, baik fasilitas-fasilitas di kantor maupun untuk pembangunan serta pembinaan masyarakat yang ada di kampung. Saran 1. Kepala Kampung perlu meningkatkan lagi musyawarah atau rapat-rapat Kampung. Sehingga Fungsi dan Peran Kepala Kampung dapat berjalan dengan optimal. Dan Peran RT dapat ditingkatkan lagi agar, pelaksanaan atau program kerjanya dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diberikan. 2. Kepala Kampung harus bisa membina Kehidupan Masyarakat Kampung dengan baik agar Pembinaan dapat berjalan dengan optimal, harus adanya kerjasama antara ketua RT dan kepengurusan Kampung. 3. Meningkatkan lagi penyuluhan pertanian kususnya untuk warga Kampung, dalam mengembangkan lahan pertanianya. 4. Mengusulkan sarana-sarana untuk pengembangan dan pembangunan di Kampung untuk kesejahteraan masyarakat. 5. Perlu ditingkatkan lagi dalam menumbuh kembangkan semangat jiwa gotong royong masyarakat kampung, 6. Perlu adanya kerja sama antara Kepala Kampung dengan stafnya, agar tugas dan tanggung jawab dapat berjalan dengan baik. 1381

Fungsi dan Peran Kepala Kampung dalam Menjalankan Tugas (Berta Haryanti) Daftar Pustaka Arikunto, 2005. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Drs. Josef Riwu Kho, MPA 2002.Cetakan keenam Prosepk Otonomi Daerah di Negara. Republik Indonesia. PT. Rajagrafindo Prsada. Dwiyanto, 2006:50-51 Teori Administrasi Publik. Alfabeta, Bandung. Harbani Pasolong, 2013. Cetakan kelima Teori Administrasi Publik. Alfabeta, Bandung Henry Pratt Fairchild 1960 Definisi Kepemimpinan. Cetakan ke-2 2010. Penerbit Alfabeta.Bandung. James A.Lee dalam bukunya Management Theories and Prescriptions. PT.RAJAGRAFINDO PERSADA Kartono 2011. Cetakan ke-18 Pemimpin Dan Kepemimpinan. PT. Rajagrafindo Prsada. Kartini Kartono 2005:51 Definisi Kepemimpinan.2010 Cetakan ke-2 Penerbit Alfabeta.Cv. Miles, Malthew. B dan A. Michael Huberman 1992, Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia. Jakarta. Narkowo dan Suryanto 2004:138:139 Pengantar Sosiologi Penerbit.Afabeta. Bandung. Rost 1993. Kepemimpinan. Cetakan pertama. Yogyakarta Penerbit Graha Ilmu 2004. Stoner 1996:161.110 Definisi Kepemimpinan. Penerbit. Alfabeta.Cv Sugiyono 2010. Cetakan ke-10 Metode Penelitian Kualitatif Dan R &D ALFABETA.Cv. Dokumen-Dokumen : ------ Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 ------ Undang- Undang No 32 Tahun 2002 Tentang Pemerintah Daerah ------ Peraturan Daerah No 37 Tahun 2005 Tentang Kepala Kampung. ------ Peraturan Daerah No 24 Tahun 2006 Tentang Perangkat Kampung. ------ Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintah Desa. 1382