hiryanto pls TUJUAN PENDIDIKAN Ilmu Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Abstrak. Kata kunci : Tujuan Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB IV KEDUDUKAN DAN SIFAT PANCASILA

KONSEP PENDIDIKAN. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan tadi tersurat dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, yang isinya disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. muda menjadi orang dewasa anggota masyarakat yang mandiri dan. produktif. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sudah ada. mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

Pertemuan 2. Pembahasan. 1. Pengertian Etika Profesi 2. Kode Etik Profesi 3. Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

PENGANTAR PENDIDIKAN

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Keberadaan pendidikan merupakan khas yang hanya ada pada dunia manusia dan sepenuhnya ditentukan oleh manusia, tanpa manusia pendidikan tidak pernah

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan manusia menjadi lebih mampu beradaptasi dengan

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Mengajar lebih daripada pekerjaan-pekerjaan lainnya, telah

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang cerdas dan berkarakter dalam mengembangkan potensinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

PENGERTIAN PEDAGOGIK. a. Pendidikan dalam arti khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANGKUMAN / KESIMPULAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

PERKEMBANGAN, PARADIGMA, VISI DAN MISI SERTA TRILOGI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING A. Perkembangan Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling

DAMPAK KOMPETENSI PEDAGOGIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU SMK KABUPATEN BLORA TESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PENDIDIKAN DISUSUN OLEH :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Dj.I/253/2007

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. Sudah jadi kodrat alam bahwa manusia sejak dilahirkan ke dunia selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB II PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM. Oleh : Muhammad Syamsul Arifin/

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1998 TENTANG PENJELASAN ATAS UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PENYANDANG CACAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

Sistem pendidikan nasional adalah sekaligus alat dan tujuan yang amat penting dalam perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

Komponen Pendidikan ANAK DIDIK, PENDIDIK dan TUJUAN PENDIDIKAN. KELOMPOK 4 : Rini Kurniasih (K ) Ririn Herpina K (K )

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

Transkripsi:

1 TUJUAN PENDIDIKAN Ilmu Pendidikan

Pengertian 2 Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran ke mana pendidikan itu diarahkan Tujuan pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan baik di jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan

3 Kedudukan dan Fungsi Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan bersifat normatif, karena mengandung unsur norma yang bersifat memaksa akan tetapi tidak bertentangan dengan hakekat perkembangan peserta didik Tujuan pendidikan juga bersifat abstrak, karena memuat nilai-nilai yang bersifat abstrak, tidak kelihatan panca indra tapi bisa dihayati dan dipahami oleh pemiliknya. Dilihat dari kedudukannya tujuan pendidikan merupakan komponen yang amat vital, karena semua komponen pendidikan diarahkan pada pencapai tujuan pendidikan.

Fungsi tujuan pendidikan 4 Mengarahkan, memberikan orientasi dan memberikan pedoman ke arah mana pendidikan diselenggarakan sebaik-baiknya. Tujuan pendidikan harus terumuskan dan dirumuskan secara mantap oleh semua pelaku pendidikan disemua jenjang. Dengan adanya rumusan pendidikan yang mantap diharapkan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan tidak akan menyimpang

Macam-macam Tujuan Pendidikan 5 Menurut MJ. Langeveld tujuan pendidikan dibedakan menjadi 6 macam yakni: Tujuan Umum Tujuan Khusus Tujuan Seketika Tujuan Sementara Tujuan tidak lengkap Tujuan perantara atau intermedier

Tujuan Umum 6 Tujuan yang pada akhirnya akan dicapai oleh pendidik terhadap peserta, yang disebut juga tujuan akhir pendidikan atau tujuan total atau tujuan lengkap

Tujuan Khusus Pendidikan 7 Tujuan yang merupakan pengkhususan dari tujuan umum pendidikan Hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan khusus Sifat dan bakat peserta didik Lingkungan dimana peserta didik memperoleh pengalaman Tujuan kemasyarakatan peserta didik Kesanggupan peserta didik Tugas lembaga pendidikan

Tujuan seketika atau insidental 8 Tujuan yang hanya berlaku sementara saja, sehingga kalau sudah tercapai tujuannya maka tujuan akan ditinggalkan

Tujuan tidak lengkap 9 Tujuan yang mempunyai hubungan dengan aspek kepribadian manusia, sebagai fungsi kerokhanian pada bidang etika, keagamaan, estetika dan sikap sosial dari orangtua Tujuan yang hanya meliputi sebagaian kehidupan manusia, misal segi biologis saja

Tujuan perantara atau intermedier 10 Tujuan yang hampir sama dengan tujuan sementara, akan tetapi khusus mengenai pelaksanaan teknis dari tugas-tugas belajar

11 Rumusan Tujuan Pendidikan menurut Para ahli Crow and Crow, mendorong anak didik untuk berfikir secara efektif, jernih dan objektif di dalam suasana yang bagaimanapun MJ. Langeveld, terwujudnya manusia dewasa Socrates, mengenali dirinya sendiri supaya dapat hidup dengan jiwa yang sehat, susila dan bahagia, ia dikenal dengan kenalilah dirimu Plato, mencapai keadilan di dalam negara dengan pimpinan seorang raja yang bijaksana Kohnstamm, menolong manusia yang sedang berkembang supaya dapat memperoleh perdamaian batin yang sedalam dalamnya tanpa menjadi beban orang lain

Lanjutan rumusan 12 Jonas Cohn, membentuk anak didik supaya menjadi anggota masyarakat yang berdiri sendiri (mandiri) dalam masyarakat Paul Haberlin, membentuk anak didik memiliki kecakapan batin agar bisa memenuhi kewajiban, tugas hidupnya dan tujuan hidupnya. John Dewey, usaha atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan lain yang lebih tinggi Ki Hajar Dewantara, mencapai kesempurnaan hidup pada anak didik Sikun Pribadi, terbentuknya psycho-hygiene dan tanggungjawab pada diri anak didik Notonagoro, tercapainya kebahagian sempurna yakni dicapainya kepuasan sepuas-puasnya yang tidak menimbulkan keinginan lagi dan bersifat kekal abadi.

13 Point-point penting tujuan menurut para ahli Individu Masyarakat Tujuan Lanjutan 1. Kemampuan berfikir efektif, jernih, objektif 2. Kedewasaan 3. Jiwa yang sehat, susila, 4. Kedamaian dan kecakapan batin 5. Mandiri dan tanggungjawab 6. Kesempurnaan Hidup 1. Terwujudnya keadilan di dalam negara dengan pimpinan raja yang bijaksana 2. Kebahagiaan sempurna yang kekal abadi 1. Tercapainya sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dikemudian hari

14 Selayang pandang tujuan pendidikan Nasional Indonesia UU no 4 tahun 50 tentang Dasar-dasar pendidikan dan Pengajaran di Sekolah UU no 12 tahun 1954 UU no 22 tahun 1961 tentang PT TAP MPRS Nomor XXVII/MPRS/1966 TAP MPR Nomor. IV/MPR/73 TAP MPR Nomor IV/MPR/78 TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tentang P4 TAP MPR Nomor II/MPR/1988 tentang P4 TAP MPR Nomor II/MPR/1993 tentang P4 UU No 2 tahun 1989 UU No. 20 tahun 2003

15 Tujuan setiap jenjang Pendidikan Formal PP No 27 tahun 1990, tentang pendidikan Prasekolah Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. PP No. 28 tahun 1990, tentang Pendidikan dasar Memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah

16 PP No. 29 tahun 1990, tentang pendidikan menengah Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan iptek Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya

17 PP No. 30 tahun 1990, tentang pendidikan tinggi Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan iptek; Mengembangkan dan menyebarluaskan ipteks serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf lehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional