BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005).

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. besar. Masalah perbaikan gizi masuk dalam salah satu tujuan MDGs tersebut.

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

30 Media Bina Ilmiah ISSN No

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini Indonesia adalah salah satu negara yang masih belum

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan terutama kesehatan perinatal. Prevalensi bayi dengan berat badan

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah jumlah ibu hamil yaitu jiwa, dan menurut data Dinas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cukup makan, maka akan terjadi konsekuensi fungsional. Tiga konsekuensi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Al-Sihah : Public Health Science Journal. Syarfaini 1, Sitti Raodhah 2, Sukarni 3

BAB I PENDAHULUAN. Ibu hamil yang menderita KEK ( Kurang Energi Kalori) mempunyai resiko

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

makalah KEK dalam kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

! 1! BAB 1 PENDAHULUAN

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi kurang sering terjadi pada anak balita, karena anak. balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. semakin baik. Status gizi anak balita akan berkaitan erat dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan selama masa kehamilan, sehingga ini menjadi masalah besar di Indonesia. Menurut Survey Data Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per 100.000 jumlah kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun 2015 AKI di wilayah Provinsi Bali sebesar 83,41 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes Provinsi Bali, 2015). Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2012) penyebab langsung kematian ibu oleh beberapa faktor yaitu perdarahan, pre-eklampsia, dan infeksi. Selain itu, penyebab kematian ibu secara tidak langsung antara lain gangguan pada kehamilan seperti kurang energi protein (KEP), kurang energi kronis (KEK), dan anemia (Kemenkes RI, 2012). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI adalah meningkatkan metabolisme energi dan zat gizi pada masa kehamilan. Hal ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Apabila ibu hamil mengalami kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Sukarni, I & Margareth, 2013). Terjadinya gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi terhadap kualitas kehidupan berikutnya. Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Jika status gizi sebelum 1

2 dan selama hamil normal maka kemungkinan besar ibu akan melahirkan bayi yang sehat dengan cukup bulan dan berat badan normal. Kurang energi kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu (Depkes RI, 1995b). KEK merupakan gambaran status gizi ibu dimasa lalu, kekurangan gizi kronis pada anak-anak baik disertai sakit yang berulang, akan menyebabkan bentuk tubuh yang stunting atau kurus pada saat dewasa. Ibu yang memiliki postur tubuh seperti ini berisiko mengalami gangguan pada masa kehamilan dan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (Soetjiningsih dalam Pratiwi, 2012). Salah satu penilaian status gizi dapat dilakukan dengan penilaian secara antropometri. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ukuran fisik seseorang sangat erat berhubungan dengan status gizi. Indikator yang sering digunakan khusunya untuk penentuan status gizi ibu hamil di pelayanan dasar adalah lingkar lengan atas (LILA) (Amiruddin, R & Hasmi, 2014) Lingkar lengan atas (LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri yang digunakan untuk mengukur risiko KEK pada wanita usia subur (WUS) yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur (PUS). Sedangkan ambang batas LILA pada WUS dengan risiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang dari 23,5 cm akan mengalami risiko KEK (Supariasa, 2012). Penyebab KEK adalah akibat ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Yang sering terjadi adalah ketidaktersediaan pangan secara musiman atau secara kronis di tingkat rumah tangga, distribusi di dalam rumah yang tidak proporsional dan beratnya beban kerja ibu hamil. Selain itu, beberapa hal penting berkaitan dengan status gizi seorang ibu

3 adalah kehamilan pada ibu berusia muda (kurang dari 20 tahun), kehamilan dengan jarak yang pendek dengan kehamilan sebelumnya (kurang dari 2 tahun), kehamilan yang terlalu sering, serta kehamilan, serta kehamilan pada usia terlalu tua (lebih dari 35 tahun) (Achandi, E.L, 2007). Berdasarkan Riskesdas Nasional tahun 2013, kejadian KEK wanita umur 15-49 tahun di Indonesia sebesar 24,2% (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan Riskesdas Provinsi Bali tahun 2007 kejadian KEK pada wanita umur 15-45 tahun sebesar 8,6% (Depkes RI, 2009), sedangkan berdasarkan Riskesdas Provinsi Bali tahun 2013 kejadian KEK pada wanita umur 15-45 tahun mengalami peningkatan sebesar 10,1% (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan hasil penelitian oleh Sandjaja (2009), mengenai risiko KEK pada ibu hamil di Indonesia dapat disimpulkan bahwa analisis karakteristik daerah, rumah tangga, ibu hamil, pola penyakit dan pengalaman rawat jalan menunjukkan hampir semua variabel yang diuji memberikan hasil perbedaan signifikan tentang risiko KEK pada ibu hamil. Dari penelitian Ramaniar, dkk (2013) menunjukkan bahwa pengetahuan, pola makan, makanan pantangan dan status anemia merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Dari penelitian oleh Sari, N. P. dkk (2013) mengenai gambaran karakteristik ibu hamil yang menderita KEK di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak dapat disimpulkan bahwa respoden yang menderita KEK mempunyai pengetahuan cukup dengan tingkat pendidikan tamat SMA dan mempunyai status ekonomi yang tinggi. Berdasarkan data laporan tahunan dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2015 bahwa kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Denpasar sejumlah 495 ibu hamil dengan kejadian paling tinggi berada di Kecamatan Denpasar Selatan sejumlah 217 ibu hamil menderita KEK. Dari 4 Puskesmas yang terdapat di Kecamatan Denpasar

4 Selatan, kejadian KEK pada ibu hamil tertinggi di Puskesmas I Denpasar Selatan adalah sejumlah 103. Dimana hasil kunjungan pertama berjumlah 143 ibu hamil di Puskesmas tersebut, jadi presentase kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2015 sejumlah 72,02% Dengan adanya hal tersebut maka peniliti ingin menggali lebih dalam faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2015. 1.2 Rumusan Masalah Terjadi peningkatan kejadian KEK pada ibu hamil di Provinsi Bali pada tahun 2007 ke tahun 2013 sebesar 1,5%. Dimana kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Denpasar pada tahun 2015 sebanyak 495 ibu hamil, yang paling tinggi berada di Kecamatan Denpasar Selatan sebanyak 217 ibu hamil. Dari 4 Puskesmas yang terdapat di Kecamatan Denpasar Selatan, kejadian paling tinggi berada di Puskesmas I Denpasar Selatan sebanyak 103 ibu hamil yang berkunjung pada tahun 2015. 1.3 Pertanyaan Penelitan 1. Bagaimana hubungan antara usia ibu dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan? 2. Bagaimana hubungan antara paritas dengan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan? 3. Bagaimana hubungan antara pendidikan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan? 4. Bagaimana hubungan antara status anemia dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan?

5 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2015. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. 2. Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. 3. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. 4. Untuk mengetahui hubungan antara status anemia dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat menjelaskan faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2015. 1.5.2 Manfaat Praktis 1. Hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi kajian tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. 2. Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi Puskesmas I Denpasar Selatan dan Dinas Kesehatan Kota Denpasar untuk mengembangkan program

6 dan intervensi yang tepat tentang upaya peningkatan status kesehatan ibu hamil, khususnya kejadian KEK pada ibu hamil. 3. Hasil penelitian ini sebagai pengalaman sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama proses perkuliahan khususnya pada bidang kesehatan ibu dan anak 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Kesehatan Ibu dan Anak yaitu khususnya mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar Selatan. Sasaran dari penelitian ini adalah ibu hamil yang menderita KEK dan tidak KEK di Puskesmas I Denpasar Selatan.