Bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor utama yang mampu menunjang keberhasilan

dokumen-dokumen yang mirip
Inti dari kegiatan rehabilitasi adalah menanam bibit di lapangan. Apabila penanaman dilakukan dengan

Panduan Praktis Rehabilitasi Pantai

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

LEMBAR INFORMASI. Analisis dan Rekomendasi Teknis Program Rehabilitasi Mangrove. Pendahuluan. Desa Taat. Edisi 5: Maret 2017

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

SUMBERDAYA ALAM WILAYAH PESISIR

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Mangrove/bakau adalah tanaman alternatif terbaik sebagai

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau

PENDAHULUAN. garis pantai sepanjang kilometer dan pulau. Wilayah pesisir

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang. berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Komunitas vegetasi ini

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

VI. SIMPULAN DAN SARAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA. Regenerasi mangrove secara alami dapat berlangsung lambat, karena

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Pembuatan Pembibitan Tanaman

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

Kegiatan Pembelajaran 2. Penyiapan Tempat Pesemaian. A. Deskripsi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

Oleh : Iskandar Z. Siregar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

Cara Menanam Cabe di Polybag

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

4 KERUSAKAN EKOSISTEM

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. merupakan salah satu peran penting mangrove dalam pembentukan lahan baru. Akar mangrove mampu mengikat dan menstabilkan substrat

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PEMANFAATAN PERSEMAIAN BERTINGKAT UNTUK PRODUKSI BIBIT DALAM KERANGKA REHABILITASI HUTAN MANGROVE SPESIFIK LOKASI. Bau Toknok 1 Wardah 1 1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TINJAUAN PUSTAKA. Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa Portugis mangue

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik yang terdapat antara organisme berinteraksi dengan alam sekitarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

MODUL BUDIDAYA KELAPA SAWIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan pantai, penyerap polutan, habitat burung (Bismark, 1986). Kemampuan mangrove untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut

KUESIONER. 1. No. :.. 2. Jenis Kelamin :.. 3. Kelas : Umur : Pilihlah jawaban yang tepat dan kemudian beri tanda X

PENCAMPURAN MEDIA DENGAN INSEKTISIDA UNTUK PENCEGAHAN HAMA Xyleborus morstatii Hag. PADA BIBIT ULIN ( Eusideroxylon zwageri T et.

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

PEDOMAN PENGUNDUHAN BENIH PADA PANEN RAYA DIPTEROKARPA 2010

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TINJAUAN PUSTAKA. A. Mangrove. kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Rehabilitasi dan Restorasi Hutan Mangrove di Kalimantan Selatan. Wawan Halwany Eko Priyanto

Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara Geografis Pantai Sari Ringgung (PSR) terletak di posisi LS dan

PENANAMAN MANGROVE BERSAMA MASYARAKAT

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

BAB IV METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

BAGIAN KEEMPAT PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN REHABILITASI HUTAN MANGROVE GERAKAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

ANALISIS VEGETASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE KPH BANYUMAS BARAT

III.TATA CARA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara keseluruhan daerah tempat penelitian ini didominasi oleh Avicennia

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Transkripsi:

1 Mempersiapkan Bibit di Persemaian Bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor utama yang mampu menunjang keberhasilan suatu kegiatan rehabilitasi. Apabila bibit yang digunakan berkualitas tinggi dan siap tanam, maka peluang keberhasilan tumbuh di lapangan juga akan tinggi. Tahapan umum dalam mempersiapkan bibit adalah sebagai berikut : Tahap 1: Membangun Persemaian Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun persemaian? Kayu berbagai ukuran, untuk kontruksi bedeng Paku berbagai ukuran Paranet/jalinan rumbia, untuk naungan Alat pertukangan Tenaga kerja Dimana persemaian sebaiknya dibangun? Persemaian mangrove membutuhkan lokasi yang terkena pengaruh pasang surut. Sedangkan untuk jenis tanaman pantai, lokasi yang sesuai adalah lokasi yang kering, tidak mengalami genangan. Kriteria Persemaian Mangrove (persemaian Persemaian Tanaman Pantai pasang-surut) (persemaian darat) Pemilihan lokasi dan kondisi persemaian Tempat yang rendah Topografi datar Bebas dari angin kencang Dekat dengan lokasi penanaman Lokasi mudah dijangkau Dekat dengan tenaga kerja Dekat dengan sumber media Sumber air Media yang dipakai Terkena pasang surut air laut Bebas dari gelombang secara langsung Air pasang surut Salinitas kurang dari 30 permill Lumpur, lumpur berpasir, pasir berlumpur Tidak terkena pasang surut (genangan) air laut Bebas dari banjir Air tawar Berasal dari sungai atau sumur Tanah, pasir, kompos Green Coast For nature and people after the tsunami Financed/Dibiayai oleh:

Gambar Persemaian pasang surut/ mangrove (kiri) dan persemaian darat/tanaman pantai (kanan) Apa yang harus ada di persemaian? Bedengan Bedengan adalah tempat bersekat, berukuran tertentu, dan berfungsi untuk menampung bibit dan memeliharanya hingga siap tanam. Bedeng sapih idealnya dilengkapi dengan naungan. Naungan Naungan berfungsi untuk melindungi bibit dari sengatan matahari secara langsung. Dengan demikian, bibit akan dapat tumbuh dengan baik. Namun bila bibit akan ditanam, naungan ini harus dikurangi/ dihilangkan. Gudang Gudang berfungsi untuk menyimpan alat dan bahan yang diperlukan seperti pupuk, polibag, gerobak sorong dll Peralatan dan bahan apa saja yang harus tersedia di persemaian? Peralatan dan bahan yang harus ada di persemaian adalah sebagai berikut: Alat penyiram Gerobak sorong Cangkul Parang Gunting stek Pupuk dll TAHAP 2: Memperoleh benih yang berkualitas Benih sebaiknya dipanen dari pohon yang cukup umur, pertumbuhannya bagus, batang lurus, memiliki bentuk tajuk simetris, dan tidak terserang hama/penyakit. Jenis tanaman pantai dan mangrove mempunyai musim berbuah yang berlainan. Jenis mangrove mempunyai musim berbuah yang serentak yaitu pada pertengahan sampai akhir tahun. Sedangkan untuk jenis tanaman pantai, musim berbuahnya tidak serentak.

Bagaimana memperoleh benih yang baik? Untuk mendapatkan benih yang baik, pengadaan benih sebaiknya dilakukan pada waktu musim puncak benih. Selain itu, benih yang diunduh harus matang dengan ciri-ciri sebagai berikut: No. Jenis Ciri-ciri buah masak Musim berbuah Tanaman mangrove 1. Bakau (Rhizophora spp.) Bakau merah R. mucronata: kotiledon berwarna kuning, panjang minimal hipokotil : 50 cm Bakau minyak R. apiculata : kotiledon berwarna merah kekuningan, panjang minimal hipokotil: 20 cm September-November 2. Tengal (Ceriops tagal) Kotiledon telah tumbuh sepanjang 1-1,5 cm, panjang minimal hipokotil: 20 cm Agustus 3. Tanjang (Bruguiera gymnorrhiza) Kotiledon berwarna coklat kemerahan, panjang minimal hipokotil: 20 cm Juli-Agustus 4. Pedada/ Bogem (Sonneratia alba) Diameter minimal buah: 40 mm, terapung di air September-Desember 5. Api-api (Avicennia marina) Warna buah hijau kekuningan, berat 1,5 gr Januari

No. Jenis Ciri-ciri buah masak Musim berbuah Tanaman Pantai 1. Nyamplung Warna buah coklat kekuningan, ----- diameter 2,5-4 cm 2. Ketapang Berwarna hijau kekuningan ----- 3. Cemara laut Berwarna hijau kekuningan dan ----- berdiameter ± 1 cm TAHAP 3: Menanam/mengecambahkan benih Apa saja yang dibutuhkan? Polibag Polibag adalah kantung plastik yang dibuat secara khusus untuk menampung media dan bibit. Kantung plastik ini umumnya berwarna hitam dan memiliki lubang kecil di bagian bawah. Ukuran polibag ini bervariasi, dari polibag berukuran kecil hingga besar. Media Untuk tanaman mangrove, media tanam yang dipergunakan adalah lumpur atau lumpur berpasir, diutamakan yang berasal dari sekitar pohon induk. Sedangkan untuk tanaman pantai, media tanam yang dipakai sebaiknya berupa campuran tanah dan pasir dengan perbandingan (3 :1). Untuk menambah kesuburan media, penambahan pupuk kandang sangat disarankan (apabila tersedia). Benih yang berkualitas (sesuai dengan ciri-ciri pada tabel di atas)

Bagaimana cara menanam benih pada media? Untuk benih yang berukuran sedang hingga besar (misalnya bakau, tanjang, putat laut, ketapang, dan nyamplung), penanaman sebaiknya dilakukan secara langsung dalam polibag. Penanaman langsung ini dinilai lebih efektif dan efisien karena tidak memerlukan penyapihan. Cara menanam benih beberapa jenis tanaman seperti tabel berikut: No. Jenis Cara Menanam Tanaman Mangrove 1. Nyamplung 2. Tengal 3. Tanjang 4. Pedada/Bogem 5. Api-api Tanaman Pantai 1. Cemara 2. Nyamplung 3. Putat laut 4. Ketapang R. mucronata: ditancapkan sedalam 7 cm R. apiculata : ditancapkan sedalam 5 cm Langsung ditanam di dalam media polibag Ditancapkan sedalam 5 cm, langsung ditanam di dalam media polibag Ditancapkan sedalam 5 cm, langsung ditanam di dalam media polibag Ditancapkan hingga 1/3 bagian benih, dikecambahkan pada bedeng tabur. Bisa juga secara langsung di polibag, namun bedeng sapihnya sebaiknya diberi sungkup plastik Ditancapkan separo biji. Bagian tumpul yang dibenamkan dalam media. Langsung ditanam di polibag. Di letakkan secara mendatar, kemudian ditaburi serbuk gergaji atau tanah halus di atasnya. Dikecambahkan di bak tabur (lihat foto) Biji dibenamkan separo di dalam media polibag. ½ bagian buah dibenamkankan di dalam media polibag. Yang tertutup tanah adalah bagian yang tumpul. Langsung ditanam di polibag (ukuran besar) atau langsung ke lokasi penanaman 2/3 bagian buah dibenamkan dengan posisi mendatar di dalam media polibag. Api-api (Avicennia spp.) Bakau (Rhizophora spp.) Pedada (Sonneratia spp.) Nyiri (Xylocarpus spp.) Bak tabur

TAHAP 4: Memelihara bibit hingga siap tanam Bibit tanaman pantai Selama di persemaian, bibit disiram secara teratur di pagi dan sore hari. Penyiraman pada siang hari sebaiknya dihindarkan karena dapat menyebabkan bibit merana/stres, dimana salah satu gejalanya adalah daunnya menjadi keriting. Setelah beberapa bulan (3-4 bulan), penyiraman dan pemberian naungan sebaiknya dikurangi secara bertahap. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan bibit agar mampu tumbuh dan beradaptasi dengan kondisi sebenarnya di lokasi penanaman. Proses penyiapan bibit ini dikenal dengan istilah pengerasan (hardening off). Apabila akar bibit telah menembus tanah, maka pemotongan akar sebaiknya dilakukan. Bibit mangrove Persemaian bibit mangrove (khususnya Rhizophora spp., Ceriops spp., dan Bruguiera spp.) biasanya terletak di lokasi yang terkena pasang surut. Dalam kondisi demikian maka penyiraman tidak perlu dilakukan. Peralatan apa saja yang dibutuhkan? Alat Penyiram Digunakan untuk menyiram bibit. Bila ukuran bibit masih kecil (berupa semaian) maka penyiraman harus dilakukan lebih hati-hati dengan menggunakan embrat/gembor yang ukuran lubang airnya kecil. Bila ukuran bibit telah besar, penyiraman bisa dilakukan dengan menggunakan embrat/gembor berlubang agak besar, atau langsung dengan menyemprot menggunakan selang air. Naungan Pemasangan naungan diatas bedeng akan membantu bibit untuk tumbuh dengan baik. Namun bila bibit akan ditanam, maka naungan ini harus dikurangi/dilepas. Gunting stek Guntik stek digunakan untuk memotong bagian bibit yang kering agar tidak menular ke bagian lain bibit. Selain itu, gunting stek juga digunakan untuk memangkas akar yang telah keluar dari polibag. Untuk memelihara bibit, diperlukan tenaga kerja yang setiap hari merawat bibit. Tenaga kerja ini harus berpengalaman. Apabila menemukan permasalahan di persemaian, maka orang tersebut harus segera mengambil tindakan. Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: Iwan Tri Cahyo Wibisono (silviculture@wetlands.or.id) Wetlands International - Indonesia Programme Jl. A. Yani No. 53 Bogor 16161 Tel. 0251 312189; Fax. 051 32577 E-mail: admin@wetlands.or.id Penyusun: Telly Kurniasari Foto : Iwan Tricahyo Wibisono WimGiesen Desain : Triana Green Coast For nature and people after the tsunami Financed/Dibiayai oleh: