BAB I PENDAHULUAN. Kasus diabetes mellitus yang terjadi di Indonesia semakin mengkhawatirkan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tentang umur, ilmu, harta dan tubuh. Dari 4 perkara tersebut, islam menganjurkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang. mengakibatkan gangguan pada metabolisme. Hasil penelitian Sam (2007)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda kebesarannya. Diantara tanda-tanda kebesaran Allah adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBASAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan World Health Organization (WHO) bahwa diabetes mellitus

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang merupakan salah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes melitus (DM)

Diabetes melitus adalah suatu sindrom gangguan metabolisme

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekitar 15% pasangan yang telah menikah merupakan pasangan infertil.

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

BAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

BAB I PENDAHULUAN. akan terganggu dan bahkan tidak akan terlaksana sama sekali. Menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi diabetes mellitus menurut ADA (2005) antara lain diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. fast food atau makanan cepat saji. Makanan ini telah populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin atau bahkan keduanya. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga sebagai bentuk rasa syukur kepada-nya. sehat dan seimbang. Kebiasaan makan yang berlebih dan tidak seimbang dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menurut World Health

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. karbon pewangi (P3), dan kontrol (K) masing-masing terdiri atas 7 tikus.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan telepon seluler atau biasa disebut handphone hampir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

1. PENDAHULUAN. Pegagan (Centella asiatica) adalah salah satu tumbuhan herbal yang dapat tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

ditandai oleh poliuria, polidipsia, penurunan berat badan walaupun terjadi polifagia (peningkatan nafsu makan), hiperglikemia, glikosuria, ketosis,

setelah India, China, Amerika Serikat. Tercatat pada tahun 2000 jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 8,4 juta.

1 Universitas Kristen Maranatha

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun salam terhadap kadar GDS. absolut (DM tipe 1) atau secara relatif (DM tipe 2).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus diabetes mellitus yang terjadi di Indonesia semakin mengkhawatirkan, hal tersebut terbukti karena Indonesia menempati urutan ke enam di dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak setelah India, Cina, Unisoviet, Jepang dan Brasil (Sibarani, 2010). Faktor penyebab terjadinya penyakit diabetes mellitus adalah pola makan yang tidak benar (Rimbawan, 2004). Pola makan yang tidak benar contohnya adalah mengkonsumsi makanan yang terlalu berlebihan, hal tersebut akan membuat komponen kimia dalam tubuh juga berlebih termasuk kadar glukosa darah. Jika glukosa darah berlebih maka akan memperberat kerja pankreas untuk menghasilkan insulin, sehingga terjadi gangguan sekresi insulin yang menyebabkan diabetes mellitus. Larangan untuk makan dan minum berlebihan telah ada di dalam Alqur an surat Al-A raf ayat 31: Artinya Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al- A raf / 7: 31). 1

2 Berdasarkan ayat di atas dapat kita ketahui bahwa Allah melarang manusia untuk makan dan minum secara berlebihan karena tidak baik bagi tubuh. Karena dengan makan dan minum berlebihan maka akan menjadikan komponen kimia dalam tubuh juga jumlahnya berlebih, salah satunya yaitu glukosa darah. Apabila jumlah glukosa darah tinggi maka akan memaksa kerja pankreas untuk menghasilkan insulin, sehingga lama-lama insulin akan resisten terhadap kadar glukosa darah yang berlebih. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya penyakit diabetes mellitus. Penyakit diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme kronik yang kompleks karena berkurangnya hormon insulin baik absolut atau relatif, yang ditandai dengan hiperglikemia dan glukosuria serta berkembangnya komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular (Long, 1996). Suyono (2005) berpendapat bahwa salah satu dampak yang ditimbulkan dari penyakit diabetes mellitus pada tahap kronik adalah berupa gangguan fungsi organ repoduksi pria. Mekanisme diabetes mellitus mempengaruhi fungsi testis adalah berawal dari peningkatan radikal bebas yang terjadi akibat kondisis hiperglikemik. Kondisi hiperglikemia menyebabkan autooksidasi glukosa, glikasi protein, dan aktivasi jalur metabolisme poliol yang selanjutnya mempercepat pembentukan senyawa oksigen reaktif (Ueno et al., 2002). Pembentukan senyawa oksigen reaktif tersebut dapat meningkatkan modifikasi lipid, DNA, dan protein pada berbagai jaringan (Ueno et al., 2002). Modifikasi molekuler pada berbagai jaringan tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan antara antioksidan protektif (pertahanan antioksidan) dan peningkatan produksi radikal bebas. Hal itu merupakan awal kerusakan oksidatif

3 yang dikenal sebagai stres oksidatif (Nuttal et al., 1999). Stres aksidatif akan meningkatkan jumlah ROS yang dapat merusak membran sel, menjadi lipid peroksida atau malondialdehyde (MDA), bila berlanjut mengakibatkan kerusakan sistem membran sel dan kematian sel (Yasa et al.,2007). Peningkatan ROS juga dapat menginduksi apostosis sel sperma dengan cara merusak membran mitokondria sehingga menyebabkan hilangnya fungsi potensial membran mitokondria (Yang et al., 1997; Dumas et al., 2009; Chandrashekar et al., 2009). Selain itu pengaruh diabetes mellitus terhadap reproduksi pria menurunkan kadar testosteron, kadar LH dan FSH (Remzi et al., 2004). Hormon FSH dan LH memiliki peran penting dalam proses spermatogenesis (Ganong, 1983), apabila jumlah kedua hormon tersebut berkurang maka akan mengganggu proses spermatogenesis. Apabila spermatogenesis terganggu maka jumlah sel germinal mengalami penurunan, hal ini akan menyebabkan penurunan pada berat pada testis (Lea et al., 2004), Berdasarkan hasil penelitian Rahim (2008) mencit diabetes yang diinduksi aloksan dengan dosis 3,75 mg/kg BB dapat menurunkan kualitas spermatozoa, akibat gangguan di dalam proses pematangan motilitas spermatozoa. Kemudian hasil penelitian Faranita (2009) menunjukkan bahwa tikus yang diinduksi aloksan dengan dosis 125 mg/kg BB memiliki jumlah spermatozoa lebih sedikit dan kualitas spermatozoa lebih rendah daripada tikus yang tidak diberi aloksan. Sedangkan hasil penelitian Gahastanira dkk (2013) menunjukkan bahwa mencit yang diberi aloksan dengan dosis 200 mg/kg BB mampu menurunkan jumlah sel spermatogenik dibandingkan dengan mencit diabetes dan yang diberi terapi infusa daun salam.

4 Bahaya dari diabetes mellitus yang dapat menganggu fungsi organ reproduksi jantan bisa ditekan atau diobati dengan menggunakan obat antidiabetes, karena pada dasarnya semua penyakit berasal dari Allah maka Allah juga yang dapat menyembuhan penyakit tersebut. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam : ع ن ا سام ة ب ن شري ك ق ال ك ن ت ع ن د اان ب هللا ع ل ي و و س ل م و ج اء ت اال ع ر اب ف ق ا ل و و : ي ا ر س و ال هللا ا ن ت د او ي ف ق ا ل : ن ع م ي ا ع ب ا د هللا ت د او و اف ا ا ن اهللا ل ي ض ع د اء ا ال و ض ع ل و ش ف اء غ ى ر د ا ء و اح د ز ق ا ل و ا م ا ى و ق ا ل ا ل ر م...)رواه امحد ) Artinya : Usamah bin syarik berkata Di waktu saat beserta Nabi Muhammad SAW, datanglah beberapa orang badui, lalu mereka bertanya, Ya, Rasulullah, apakah kami mesti berobat?, Jawab beliau, Ya, wahai hamba Allah berobatlah kamu, karena Allah tidak mengadakan penyakit melainkan Dia adakan obatnya, kecuali satu penyakit. Tanya mereka, Penyakit apa itu?. Beliau menjawab, Tua. (HR. Ahmad) Berdasarkan HR. Ahmad di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Allah telah memberikan obat untuk semua penyakit diantaranya penyakit diabetes mellitus karena peyakit yang tidak ada obatnya adalah penyakit tua. Namun obat kimia antidiabetes secara umum memiliki efek samping yang tidak baik bagi tubuh dan harganya relatif mahal. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu alternatif pengobatan dengan harga yang relatif murah dan khasiat yang tidak berbeda jauh dengan obat kimia antidiabetes. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan penelitian tentang obat

5 tradisional dari tanaman alam yang mempunyai efek hipoglikemia (Miladiyah dkk, 2003). Salah satu bahan alam yang dipercaya memiliki khasiat obat adalah tanaman murbei atau yang disebut Morus alba L. atau Morus indica L. termasuk ke dalam familia tumbuhan Moraceae. Tumbuhan ini kaya akan kandungan kimia seperti alkaloida, flavonoida, dan polifenol yang diketahui sangat bermanfaat bagi kesehatan (Sayuti, 2010). Asano et al. (2001) telah berhasil mengisolasi sekitar lima belas polyhydroxylated alkaloids pada daun murbei (Morus alba), salah satunya yaitu 1- Deoxynojirimycin (DNJ) yang mempunyai potensi untuk menghambat alphaglucosidase. Sedangkan Alpha-glucosidase merupakan enzim yang mengkatalisis hidrolisis ikatan pada maltosa untuk menghasilkan dua molekul glukosa (Makfoeld et al, 2006). Hasil penelitian Oku (2006) menunjukkan bahwa 0,24% kandungan senyawa DNJ terdapat di dalam ekstrak daun dan akar murbei. Daun murbei mengandung beberapa senyawa kimia lain seperti ecdysterone (Dalimartha, 2008) dan Scopoletin (Malik, 2011) yang berfungsi sebagai penurun glukosa darah dan sebagai terapeutik terhadap diabetes mellitus. Selain itu daun murbei juga mengandung asam folat dan zinc (Hariana, 2008), menurut penelitian Wong et al. (2002) asam folat dan zinc mampu meningkatkan jumlah sel spermatozoa pada lakilaki yang mengalami infertilitas. Menurut Sunarsih dkk. (2009) dalam penelitiannya yang menggunakan infusa daun murbei sebagai penurun kadar glukosa darah tikus putih jantan menunjukkan bahwa dosis 549 mg/kg BB dan 1098 mg/kg BB mampu menurunkan

6 tingginya kadar glukosa darah pada tikus diabetes. Penelitian Syahrir dkk. (2009) menunjukkan bahwa ekstrak daun murbei mampu menghambat hidrolisis disakarida dan polisakarida menjadi monosakarida pada mencit yang ditandai dengan menurunnya bobot badan mencit. Untuk diaplikasikan pada manusia, maka obat tradisional terlebih dahulu di ujikan pada hewan coba, oleh karena itu perlu membuat hewan coba mengalami kondisi diabetes mellitus terlebih dahulu dengan bantuan bahan kimia penyebab diabetes. Menurut Erwin dkk (2013) keadaan diabetes mellitus dapat disebabkan akibat pemberian streptozotocin, aloksan, asam urat, asam dehidroaskorbat, dan asam dialurat yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel beta langerhans. Pada penelitian ini bahan untuk menginduksi diabetes yaitu menggunakan aloksan yang diberikan secara intravena. Induksi aloksan akan berakibat langsung dan tidak langsung. Efek langsung dapat berupa kerusakan pada sel β pankreas sedangkan efek tidak langsung dapat berupa kerusakan pada beberapa organ lain yang ada di dalam tubuh termasuk testis. Hal ini diperkirakan karena pada penderita diabetes mellitus terjadi kecacatan fungsi sel Sertoli dan sel Leydig, yang pada akhirnya mengganggu proses spermatogenesis (Ballester et al., 2004). Jika proses spermatogenesis terganggu maka akan mempengaruhi jumlah sel-sel germinal yang berada dalam testis. Jika jumlah sel germinal dan sel sertoli berkurang maka akan menyebabkan penurunan diameter tubulus seminiferus dan berat testis. Infusa dipilih sebagai sediaan dalam penelitian ini karena disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan obat tradisional yaitu dengan cara

7 diminum dalam bentuk rebusan. Selain itu sediaan infusa dibuat dengan menggunakan pelarut air, dimana pelarut air mudah diperoleh dan mempunyai sifat yang netral sehingga tidak mempengaruhi hasil penelitian (Sunarsih dkk, 2009). Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang manfaat infusa daun murbei terhadap penurunan kadar glukosa darah yang tinggi serta penelitian tentang keadaan diabetes kronik dapat mempengaruhi organ reproduksi jantan, maka dilakukanlah penelitian tentang pengaruh infusa daun murbei (Morus alba L.) terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) model diabetes mellitus kronik yang mempunyai komplikasi ke organ lain termasuk testis. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh pemberian infusa daun murbei (Morus alba. L) terhadap jumlah sel spermatogenik, sel sertoli, diameter tubulus seminiferus, dan berat testis tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus kronik? 2. Berapa dosis optimal infusa daun murbei (Morus alba L.) yang mampu meningkatkan kembali jumlah sel spermatogenik, sel sertoli, diameter tubulus seminiferus dan berat testis tikus putih diabetes mellitus kronik? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk : 1. Mengetahui adanya pengaruh pemberian infusa daun murbei (Morus alba. L) terhadap jumlah sel spermatogenik, sel sertoli, diameter tubulus seminiferus, dan berat testis tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus kronik.

8 2. Mengetahui dosis optimal infusa daun murbei (Morus alba L.) yang mampu meningkatkan kembali jumlah sel spermatogenik, sel sertoli, diameter tubulus seminiferus dan berat testis tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus kronik. 1.4 Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah : 1. Ada pengaruh pemberian infusa daun murbei (Morus alba L) terhadap jumlah sel spermatogenik, sel sertoli, diameter tubulus seminiferus, dan berat testis tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus kronik. 2. Dosis optimal infusa daun murbei (Morus alba L.) yang mampu meningkatkan kembali jumlah sel spermatogenik, sel sertoli, diameter tubulus seminiferus dan berat testis tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus kronik adalah dosis P4 (1000 mg/kg BB tikus). 1.5 Manfaat Penelitian Secara teoritis penelitian ini memberikan informasi tentang infusa daun murbei (Morus alba L.) terhadap gambaran histologi testis dan berat testis tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes mellitus kronik. Secara aplikatif diharapkan daun murbei (Morus alba.l) dapat dijadikan sebagai obat infertilitas jantan yang disebabkan penyakit diabetes mellitus.

9 1.6 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Organ yang diamati dalam penelitian ini meliputi gambaran histologi dan berat testis. 2. Gambaran histologi testis yang diamati adalah jumlah sel spermatogenik, jumlah sel sertoli dan diameter tubulus seminiferus. 3. Hewan coba yang dipakai adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jenis kelamin jantan, umur 2 bulan dengan berat rata-rata 70-100 gram. 4. Dosis infusa daun murbei (Morus alba. L) yang dipakai dalam penelitian ini adalah 400 mg/kg BB/ 1 hari, 600 mg/kg BB/1 hari, 800 mg/kg BB/1 hari, dan 1000 mg/kg BB/ 1 hari selama 1 bulan. 5. Dosis aloksan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 100 mg/kg BB sebanyak 3 kali.

10