I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I. PENDAHULUAN. berlaku, baik secara lisan maupun tulis. (Depdiknas, 2008 : 16) Standar Isi Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat. mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. penulis juga akan membahas tujuan penelitian serta manfaat hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia meliputi empat keterampilan,

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

I. PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang memiliki peranan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar bahasa seseorang mengenal beberapa keterampilan berbahasa (language skills) yang mencakup empat aspek, yaitu keterampilan reseptif yang meliputi keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening) dan keterampilan membaca (reading skill), sedangkan keterampilan produktif meliputi keterampilan berbicara (speaking) dan keterampilan menulis (writing), baik keterampilan reseptif maupun produktif perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris secara umum di tingkat SMP adalah peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 bahwa lulusan sekolah menengah harus memiliki kompetensi Bahasa Inggris yang memadai. Ketrampilan Bahasa Inggris dalam kurikulum SMP

2 sebagai bahasa asing pertama yang harus dikuasai oleh siswa sekolah menengah, selain itu bahasa inggris juga salah satu mata pelajaran yang diikutsertakan dalam ujian nasional. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, dalam pembelajaran keterampilan menulis memang jarang sekali diberikan di sekolah yang peneliti ajar, karena guru di sana beranggapan bahwa menulis dengan cara menuangkan ide-ide yang ada adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sulit. Kompetensi dasar menulis di tingkat SMP adalah mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam bentuk esai pendek sederhana dengan menggunakan ragam tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk deskriptif yaitu dengan indikator menyusun teks deskripsi dan menulis teks deskripsi. Oleh karena itu, guru bahasa inggris dituntut untuk dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menuangkan ide dan gagasannya kedalam tulisan atau karangan guna mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya. Bukan hanya guru, tetapi siswa juga sebagai target pembelajaran dituntut untuk berperan aktip agar terjadi pembelajaran yang sebenarnya, karena sudah seharusnya siswalah yang menjadi centered of learning. Dari hasil nilai ulangan harian disekolah menunjukkan bahwa menulis merupakan kegiatan yang tidak diminati siswa karena menurut mereka sulit untuk menuangkan ide. Hal ini terkendala karena memang Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang hampir tidak pernah digunakan dalam keseharian. Selain itu

3 menulis sebuah karangan dalam Bahasa Inggris merupakan hal yang baru bagi siswa. Masalah menulis ini ditemukan pada saat menganalisis hasil ulangan harian siswa yakni mengenai melengkapi rumpang kalimat untuk pembelajaran menulis dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 hasil ulangan harian siswa kelas VIII D tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil. No Nilai siswa Persentase nilai siswa Jumlah siswa 1 0 20 2 21 40 2.7% 1 3 41 60 54% 20 4 61 80 8.1% 3 5 81 100 35.1% 13 Sumber : Dokumen guru SMPN 20 Bandar Lampung Berdasarkan hasil nilai harian untuk aspek menulis hanya sekitar 13 siswa atau 35% siswa yang memperoleh ketuntasan belajar dan 20 siswa atau 54% siswa masih belum mencapai ketuntasan dalam aspek keterampilan menulis. Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah selama ini masih menggunakan metode yang konvensional. Dengan begitu seringkali guru hanya mengajar saja tanpa melakukan perubahan agar siswa memahami pembelajaran yang diberikan atau dengan kata lain guru lebih dominan dalam melakukan pembelajaran seperti ceramah atau mencatat saja sehingga tidak terjadi komunikasi dan interaksi antar siswa. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, mereka mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan menulis karangan dengan baik, mereka belum tahu bagaimana menulis karangan dengan metode yang baik dan benar, sehingga aktivitas menulis bukan merupakan hal yang disukai. Selain itu penguasaan kosakata yang terbata membuat siswa merasa tidak percaya diri untuk membuat sebuah tulisan yang mereka inginkan dan juga cara mengajar guru mereka yang

4 cenderung monoton dan tidak membuat aktivitas belajar Bahasa Inggris menyenangkan. Media merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh guru dalam sebuah pembelajaran idealnya. Media pembelajaran tersebut dapat memanfaatkan aneka sumber belajar baik yang ada dilingkungan sekolah atau sekitarnya. Pada proses kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN 20 Bandar Lampung media yang digunakan hanya buku atau modul paket belajar siswa sehingga pembelajaran cenderung monoton. Media pembelajaran diduga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan penggunaan dan pemilihan media yang tepat diharapkan pemebelajaran menulis siswa dapat meningkat. Menurut Sudjana (1997 :3), penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Media kartu gambar yang telah dimodifikasi diharapkan dapat dijadikan salah satu solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi sederhana pada mata pelajaran bahasa inggris untuk menemukan ide, gagasan pendapat dan pengetahuan secara tertulis agar nantinya siswa memiliki kegemaran menulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Finoza (2009:15), bahwa penulisan karangan harus memperhatikan berbagai kaidah-kaidah bahasa yang berlaku, teratur dan jelas agar maksud yang akan disampaikan mudah dipahami pembaca. Oleh karena

5 itu, pembelajaran mengenai bahasa tulisan disampaikan kepada para peserta didik agar mereka memiliki kemampuan dalam membuat karangan (ragam baku tulis) secara cermat dan tepat sehingga ide atau gagasan yang disampaikan dapat dipahami atau diterima dengan baik dan berterima oleh pembaca. Masalah lainnya adalah tentang kriteria evaluasi dalam pembelajaran menulis yang masih belum digunakan secara optimal. Keterampilan menulis dianggap lebih sulit dibandingkan keterampilan berbahasa lainn, sehingga perlu adanya kriteria penilaian menulis yang sangat mendetail. Berdasarkan uraian diatas maka penulis melakukan penelitian mengenai Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Sederhana Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas VIII SMPN 20 Bandar Lampung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris terutama dalam kemampuan menulis masih belum menonjol dan mencapai ketuntasan. 2. Kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar Bahasa Inggris. 3. Proses perencanaan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris masih belum maksimal.

6 4. Proses pelaksanaan dalam pembelajarana bahasa Inggris belum maksimal. 5. Proses evaluasi dalam pembelajaran bahasa Inggris kurang optimal 6. Pembelajaran menggunakan kartu bergambar masih belum diterapkan pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris khususnya dalam kemampuan menulis. 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan peneliti baik dari segi kemampuan pengetahuan, biaya, tenaga maupun waktu, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada: 1. Perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VIII SMPN 20 Bandar Lampung. 2. Proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VIII SMPN 20 Bandar Lampung. 3. Evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VIII SMPN 20 Bandar Lampung.

7 4. Peningkatan kemampuan menulis dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VIII SMPN 20 Bandar Lampung. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung? 2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung? 3. Bagaimanakah evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung? 4. Bagaimanakah Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana dengan menggunakan kartu bergambar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung?

8 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung ; 2. Menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung ; 3. Menganalisis evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung ; 4. Menganalisis hasil pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi sederhana pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung.

9 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Dalam teknologi pembelajaran, penelitian ini mendukung fungsi kawasan pemanfaatan. Pemanfaatan yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan media gambar sebagai sumber belajar dan implementasinya. 2. Secara Praktis Secara praktis hasil penelitian ini memberi kontribusi konkrit bagi upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya: (a) Peneliti, untuk menambah wawasan, pengalaman, dan pengembangan keilmuan Teknologi Pendidikan. (b) Pendidik (guru), sebagai motivasi untuk lebih kreatif dan terampil dalam proses pembelajaran dalam kelas dengan pemilihan teknik penyampaian yang tepat serta memilih dan menggunakan media pembelajaran, khususnya dengan menggunakan kartu bergambar. (c) Peserta didik, sebagai motivasi dalam memahami, dan menenerapkan implikasi pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan media kartu bergambar. (d) Lembaga pendidikan, sebagai kontribusi ilmiah dalam rangka penerapan pembelajaran menulis karangan deskripsi sederhana mata pelajaran bahasa inggris dengan kegiatan menulis terbimbing dengan media kartu bergambar.