Para Kepala Kepolisian, Ketua Delegasi, Para Kepala National Central Bureau (NCB),

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Commonwealth Australia selanjutnya disebut sebagai 'Para Pihak';

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam (selanjutnya disebut "Para Pihak"),

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kepolisian Nasional Philipina (PNP), selanjutnya disebut sebagal "Para Pihak";

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

Lex Crimen Vol. VI/No. 8/Okt/2017. Kata kunci: Tindak Pidana, Pendanaan, Terorisme.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak;

No pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia, terutama hak untuk hidup. Rangkaian tindak pidana terorisme yang terjadi di wilayah Negara Ke

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGUATAN KERJA SAMA PENEGAKAN HUKUM GLOBAL DAN REGIONAL Oleh: Viona Wijaya * Naskah diterima: 23 Agustus 2017; disetujui: 31 Agustus 2017

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia, selanjutnya disebut Para Pihak :

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SOSIALISASI PAM LINMAS BAGI PEMBINA LINMAS KECAMATAN KABUPATEN SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDANGAN PRESIDEN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

AMANAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN KE-69 HARI BHAYANGKARA TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERAN INTERPOL DALAM PEMBERANTASAN JARINGAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA INTERNASIONAL SKRIPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Romania, selanjutmya disebut Para Pihak :

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi Kita Semua Yth. Para Narasumber, Para Peserta Sosialisasi, Serta hadirin yang berbahagia.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAKOR BIDANG PEMERINTAHAN DI KECAMATAN TUNTANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, ASSALAMU ALAIKUM WR.WB

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA MALAM PENGANTAR TUGAS KAPOLDA SULAWESI TENGAH SELASA, 04 JANUARI 2011

BAB I PENDAHULUAN. antar lembaga di dalam negeri baik dalam bidang hukum hingga pendidikan guna

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

Unduh dalam bentuk berkas suara (MP3)

Institute for Criminal Justice Reform

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, DAN HAKIM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA TERORI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

BAB I PENDAHULUAN. kabur meskipun secara yurisdiksi tetap tidak berubah. Namun para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. literatur ilmu politik diantaranya adalah untuk menyelesaikan masalah atau

AMANAT PADAUPACARA BENDERA BULANAN SENIN, TANGGAL 19JANUARI2015

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera Om Swastiastu

Sambutan Presiden RI dalam rangka Dimulainya Sensus Penduduk tahun 2010, 30 Mei 2010 Jumat, 30 April 2010

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

SILABI KEJAHATAN LINTAS NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HUBUNGAN DAN KERJA SAMA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG TANGGAL 25 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA ACARA MEMPERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI OEANG KE-70 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN JAKARTA, 31 OKTOBER 2016

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

Sambutan. Pada Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan. Republik Indonesia ke Agustus 2017 INDONESIA KERJA BERSAMA

1.4. Modul Mengenai Pengaturan Pemberantasan Pencucian Uang Di Indonesia

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PEMBUKAAN SARASEHAN FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT KABUPATEN SLEMAN TANGGAL: 5 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transnational Organized Crime

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

Sambutan Presiden RI pada Raker dengan Menteri, Gubernur, Pimpinan TNI/Polri, Bogor, 19 April 2011 Selasa, 19 April 2011

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MI STRATEGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

Definisi Cybercrime. Disusun untuk memenuhi tugas ke I, MK. Kejahatan Komputer (Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Sambutan Y. M. Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Umum Interpol Ke-85 Dengan Tema Setting The Goals Strengthening The Foundations: A Global Roadmap for International Policing Nusa Dua, Bali, 7-10 November 2016 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua, Presiden Interpol, Sekretaris Jenderal Interpol, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Hadirin yang saya muliakan, Para Anggota Interpol Executive Committee, Para Kepala Kepolisian, Ketua Delegasi, Para Kepala National Central Bureau (NCB), dan Delegasi Negara-Negara Anggota Interpol, Para tamu undangan yang saya hormati, Bapak Ibu sekalian, Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam suasana damai. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Indonesia untuk menyelenggarakan Sidang Umum ICPO-Interpol ke-85 tahun 2016. Saya sampaikan selamat datang di Pulau Dewata - Bali, Indonesia. Sungguh merupakan kehormatan bagi saya berdiri di sini, untuk menyampaikan perspektif Indonesia pada Sidang Umum ICPO-Interpol tahun ini, yang mengambil tema "Setting the Goals Strengthening the Foundations: A Global Roadmap for International Policing. 1 / 5

Sidang Umum ini diikuti oleh lebih dari 2.000 anggota delegasi dari 190 negara di seluruh dunia, yang akan menitikberatkan pada pembahasan program global, yaitu: Counter Terrorism, Organized and Emerging Crime, serta Cyber Crime. Kehadiran kita di sini tidak hanya untuk menyaksikan sebuah seremonial tahunan, namun lebih dari itu Sidang Umum ICPO-Interpol merupakan wujud ekspresi dari kepentingan global yang terkait dengan tanggungjawab kita melindungi dan mengamankan komunitas dunia sebagai tujuan bersama, guna menjamin terlaksananya semua resolusi yang telah disetujui secara efektif. Dalam hal ini ICPO-Interpol memberikan mandat kepada seluruh negara anggota Interpol sebuah tanggung jawab serius untuk secara bersungguh-sungguh merespon tantangan dunia yang semakin cepat. Berkenaan dengan upaya penanggulangan terorisme yang merupakan kejahatan luar biasa, sebagai bagian dari negara anggota ICPO-Interpol, kita perlu meningkatkan kerja sama yang lebih menitikberatkan pada bidang informasi intelijen, sebab tanpa informasi yang sama dan akurat di setiap negara anggota maka kita akan mengalami kesulitan mengungkap jaringan terorisme tersebut baik secara nasional, regional, maupun internasional. Saya berterima kasih kepada negara-negara yang telah bekerjasama dengan Indonesia dalam berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman, dan transfer teknologi modern guna mendeteksi jaringan terorisme. Kepolisian Indonesia telah mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia atas keberhasilan dalam mengatasi terorisme, kendatipun belum secara keseluruhan tindakan terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme dapat dicegah. Perkembangan informasi dan teknologi komunikasi serta akses yang mudah terhadap internet telah membuat penyebaran propaganda paham radikalisme dan ekstrimisme kekerasan menjadi lebih cepat. Di masa lalu, penyalahgunaan internet oleh teroris, dimanfaatkan untuk berkomunikasi di antara mereka dan digunakan sebagai sarana untuk membuat bom dan bahan peledak dengan target obyek-obyek vital tertentu. Saat ini, penyalahgunaan internet oleh teroris sangat terkait dengan penyebaran idealisme yang sangat keliru, termasuk propaganda dan penyebaran radikalisme dan ekstrimisme. Kelompok ISIS merupakan salah satu contoh dimana Indonesia juga tidak imun terhadap kondisi tersebut. Penyalahgunaan internet yang dilakukan oleh teroris dan kelompok teroris di Indonesia cukup banyak, walaupun Indonesia telah sukses menangkap dan menahan lebih dari 900 teroris. Elemen penting lain yang dapat kita jadikan pelajaran adalah adanya kebutuhan untuk melaksanakan kerjasama ke depan antara negara-negara anggota ICPO-Interpol yang terkena dampak dari pergerakan ISIS. Pertukaran informasi intelijen dan kerjasama yudisial internasional, seperti pengumpulan barang bukti dan testimoni para saksi juga merupakan elemen penting dalam menuntut kelompok ISIS, karena secara alami pergerakan mereka tanpa batas (transboundary). 2 / 5

Hal yang sama berlaku pula bagi negara yang terkena dampak oleh pandangan radikal dan ekstrim yang juga secara alami juga tanpa batas. Pertukaran informasi intelijen dan kerjasama yudisial regional/internasional menjadi sebuah keniscayaan. Terkait dengan upaya pengungkapan jaringan terorisme, sebagaimana yang saya sampaikan, sudah menjadi tanggung jawab kita serta prioritas utama dalam memerangi terorisme dengan melakukan pengembangan kapasitas para penegak hukum internasional, menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Melalui para penegak hukum yang profesional, kita dapat memainkan peran yang signifikan dalam berkontribusi aktif terhadap perdamaian dan keamanan dunia. Hal ini penting bagi kita untuk bisa menemukan hal-hal baru dalam menghadapi tantangan yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Sehubungan dengan hal tersebut, pada kesempatan yang strategis ini, saya mengundang negaranegara ICPO-Interpol untuk memanfaatkan lembaga Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), Semarang-Indonesia, sebagai lembaga pelatihan internasional yang memfokuskan pada pengembangan kapasitas para penegak hukum, yang dikelola oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dengan Kepolisan Federal Australia (Australian Federal Police/AFP), sebagai bentuk komitmen bersama dalam pemberantasan terorisme dan kejahatan lintas negara. Hadirin, para peserta Sidang yang saya hormati, Berkenaan dengan Organized and Emerging Crime, kita sama-sama pahami, bahwa kejahatan dimaksud merupakan kejahatan yang dilakukan secara terorganisir yang telah berkembang di beberapa belahan dunia, tanpa terikat batas-batas kewilayahan suatu negara atau kolektivitas masyarakat internasional. Kejahatan tersebut seperti perdagangan narkoba, perdagangan manusia, perjudian, perdagangan gelap senjata, kegiatan terorisme, korupsi, kejahatan di bidang perbankan, pencucian uang, kejahatan di bidang lingkungan, dan berbagai kejahatan lainnya yang terorganisir dengan cara diselundupkan dan diperdagangkan secara rapi, dengan melibatkan modal besar, serta mengindikasikan adanya penyalahgunaan kekuasaan dari berbagai pihak. Selama 100 tahun terakhir, kerjasama di antara aparat penegak hukum terutama anggota kepolisian internasional telah menjadi lebih kuat yang berarti peran Interpol dalam mengkoordinasikan polisi dunia telah menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Tindakan kejahatan semakin melampaui batas nasional dan berkembang secara signifikan, sementara teknologi dan peralatan kepolisian masih relatif terbatas (untuk beberapa negara tertentu). Oleh karena itu National Central Bureaus (NCB) telah menjadi urat nadi Interpol. NCB Interpol sebagai perwakilan negara dari keanggotaan Interpol merupakan titik kontak untuk semua kegiatan Interpol di lapangan, memberikan hubungan penting antara kepolisian nasional dan jaringan organisasi global dari 190 negara anggota. NCB mempunyai peran untuk bekerja sama baik dalam penyelidikan lintas-perbatasan, operasi dan penangkapan, serta berbagi informasi kepolisian yang 3 / 5

penting setiap hari. Interpol juga memungkinkan kontak langsung secara personal dengan polisi dan ahli lainnya dalam bentuk pertemuan operasional, kelompok kerja dan konferensi, dimana mereka dapat membahas masalah umum dan berbagi keahlian, seperti halnya pertemuan yang kita buka hari ini. Pasa saat ini teknologi informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini juga memicu berkembangnya kejahatan dunia maya atau lebih dikenal dengan cyber crime. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dan lain-lain. Kejahatan cyber crime dilakukan selain dengan cara memasuki ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah; juga dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum; memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini juga dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet. Sudah saatnya bagi kita untuk memerangi kejahatan cyber dengan lebih intens karena pemberantasan cyber crime membutuhkan tindakan secara global melalui peningkatan keahlian para penegak hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi, dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cyber crime; meningkatkan kesadaran warga dunia tentang bahaya cyber crime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut; meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya penanganan cyber crime, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistance treaties. Pertemuan bersejarah hari ini menegaskan kembali visi para pemimpin dunia yang menciptakan Interpol dari Kongres Kepolisian Kriminal Internasional pertama untuk membawa polisi dan para penegak hukum dunia bersama-sama sebagai kekuatan terpadu melawan ancaman kejahatan yang terus berubah. Hal tersebut senada dengan apa yang dimandatkan dalam United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (UNTOC) melalui Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 55/25 Tahun 2000 sebagai instrumen hukum dalam menanggulangi tindak pidana transnasional yang terorganisasi. Kerjasama yang baik antar aparat penegak hukum terutama anggota kepolisian di seluruh dunia 4 / 5

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Wakil Presiden Republik Indonesia - Jusuf Kalla diharapkan mampu membangun dan menjaga stabilitas keamanan di masing-masing negara dan kawasan, agar dapat mendukung kemajuan ekonomi di tengah situasi yang senantiasa berkembang dalam dunia yang tanpa batas. Sebagai akhir sambutan, saya ingin menggarisbawahi bahwa kerjasama Interpol diharapkan dapat mendukung secara signifikan terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia serta kemakmuran yang berkeadilan; menjamin keamanan bagi masyarakat; sebagaimana tema dalam Sidang Umum ini, yaitu Setting the Goals Strengthening the Foundations: A Global Roadmap for International Policing. Terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bali, 7 November 2016 WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MUHAMMAD JUSUF KALLA 5 / 5