BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari. Studi etnobotani tidak hanya pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai tanaman industri,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada garis 6 LU 11 LS dan 95 BT 141 BT.

BAB I PENDAHULUAN. dan dua pertiga merupakan luas lautan. Sedangakan diantara negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia salah satunya berfungsi dalam menyembuhkan. berbagai penyakit yang dikenal sebagai tumbuhan obat.

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menciptakan kondisi lingkungan yang sehat. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, dan lebih dari 60% dari jumlah ini merupakan tumbuhan tropika.

BAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Hidayat (2006) dalam

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat melimpah. Diperkirakan terdapat jenis tumbuhan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis hutan

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi ini pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

TINJAUAN PUSTAKA. rendah, hutan gambut pada ketinggian mdpl, hutan batu kapur, hutan

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat melimpah, meliputi flora dan fauna beserta sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengobatan tanaman obat di Nusantara telah berkembang sejak awal,

BAB I PENDAHULUAN. Kajian etnobotani di Indonesia sangat penting karena di satu pihak masih

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten

julukan live laboratory. Sekitar jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora tersebut, tentu Indonesia memiliki potensi untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perbedaan dalam pemanfaatan tumbuhan baik dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersusun dari beribu-ribu pulau

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat. Baru sekitar 1200 species tumbuhan obat yang

Tinjauan Pustaka. A. Pengertian Tumbuhan Obat

BAB II KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI DESA CIHIDEUNG KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kaum tua, dan lambat laun mulai ditinggalkan karena berbagai faktor penyebab.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Lokasi

1. Pengantar A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan paling tinggi di dunia. Keanekaragaman tumbuhan merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam yang tinggi. Kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INVENTARISASI TUMBUHAN GULMA YANG BERKHASIAT SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI BANTARAN SUNGAI BRANTAS SEBAGAI MEDIA KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ruang aktivitas manusia dan budayanya tidak bisa lepas dari atmosfir, biosfir,

TINJAUAN PUSTAKA. obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra Pramesti Indriyanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia mempunyai banyak potensi alam yang dapat dikembangkan untuk

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman herbal merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. hayati. Sumber hayati merupakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk kehidupan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dari pemanfaatan yang tidak banyak mempengaruhi kondisi ekosistem hutan sampai kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

ABSTRAK. Kata kunci : inventarisasi, identifikasi, elemen lunak, tanaman obat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Herbal Plant /Tanaman : Reserch /Penelitian:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan lingkungan yang ada pada saat ini. Dalam kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan

I. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia masa kini sudah banyak yang melupakan kebudayaan

UJI IDENTIFIKASI FARMAKOGNOSTIK TUMBUHAN HATI TANAH ASAL KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moch Ali M., 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu alternatif pengobatan (Rochani, 2009). Selain harganya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kembali ke alam (back to nature), kini menjadi semboyan masyarakat modern. Segala sesuatu yang selaras, seimbang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bumi, namun demikian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan hikmah yang amat besar, semuanya tidak ada yang sia-sia dalam ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif). Berbagai cara

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia di tinjau dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

I. PENDAHULUAN. melaksanakan usaha-usaha yang paling baik untuk menghasilkan pangan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. makan dengan teratur, istirahat yang cukup, dan rajin berolahraga. Namun, pola

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etnobotani merupakan ilmuyang membahas mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari. Studi etnobotani tidak hanya pada taksonomis tumbuhan, tetapi menyangkut pengetahuan tradisional masyarakat setempat serta pemanfaatan tumbuhan untuk kepentingan budaya dan kelestarian sumber daya alam (Darmono, 2007). Indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah, salah satunya yaitu berbagai jenis tumbuhan. Ada sekitar 30.000 jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia. Dari jumlah tersebut, sekitar 9.600 jenis diketahui berkhasiat obat, tetapi baru 200 jenis yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri obat tradisional. Oleh sebab itu, untuk menunjang tumbuhan obat yang ada di Indonesia diperlukan pendokumentasian secara menyeluruh terhadap tumbuhan yang berkhasiat obat yang bisa digunakan oleh masyarakat (Hidayat dan Hardiansyah, 2012). Obat tradisional atau herbal banyak dimanfaatkan oleh masyarakat menengah kebawah terutama dalam upaya pencegahan, penyembuhan, pemulihan kesehatan serta peningkatan kesehatan (Herbie, 2015). Pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan obat tersebut merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan 1

pengetahuan dan pengalaman yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya (Kumalasari, 2006) Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagiannya berupa: daun, batang, akar dan bunga. Bagian tumbuhan tersebut mengandung zat aktif yang dapat digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Penggunaan tumbuhan obat mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan obat kimia, diantaranya: harganya lebih murah dibandingkan dengan obat modern dan memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi bagian-bagian tumbuhan obatobatan yang secara umum digunakan oleh masyarakat (Herbie, 2015). Kabupaten Bandung Barat mempunyai luas wilayah yaitu 1.305,77 KM 2. Jika dilihat dari sisi penggunaan lahan, yang digunakan untuk budidaya pertanian adalah 66.500,294 Ha. Hal ini dapat dikatakan, bahwa Kabupaten Bandung Barat memiliki sumber daya alam yang sangat potensial (Anonim, 2016). Desa Cihideung adalah salah satu desa di Kabupaten Bandung Barat yang terletak di kawasanyang berhawa sejuk dan subur, karena Desa Cihideung terletak di dataran tinggi dengan suhu udara rata-rata 17 0 C sampai dengan 24 0 C. Menurut Sekretaris Desa, menyatakan bahwa masyarakat Cihideung masih menggunakan tumbuhan berkhasiat obat yang terdapat disana untuk kesehatan termasuk penyembuhan penyakit. Namun, Desa Cihideung terkenal kaya akan tanaman bunga yang disebut sebagai Kawasan Wisata Bunga. Sebagian besar masyarakatnya menjadi petani bunga, yang terdiri dari bunga potong atau bunga hias. Sehingga jarang masyarakat yang membudidayakan tumbuhan berkhasiat 2

obat. Hal itu disebabkan karena lahannya banyak digunakan untuk budidaya tanaman bunga. Penelitian mengenai kajian etnobotani sudah banyak dilakukan di daerah lain di Indonesia, seperti: 1. penelitian yang dilakukan Nurhaida, Fadillah H. Usman dan Gusti Eva Tavita (2015) yang berjudul Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Di Dusun Kelampuk Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi. Tercatat 51 spesies tumbuhan obat yang digunakan di Dusun Kelampuk. 2. Penelitian etnobotani yang dilakukan oleh Angela F. Mamahani, Herny E.I. Simbala, Saroyo (2016 ) yang berjudul Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Subetnis Tonsawang Di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Tercatat 40 spesies tumbuhan obat yang digunakan di Subetnis Tonsawang. 3. Penelitian etnobotani yang dilakukan oleh Apriyanto S. Tapundu, Syariful Anam dan Ramadhanil Pitopang (2010) yang berjudul Studi Etnobotani Nipah (Nypa Fruticans Wurmb.) Di Kabupaten Aceh Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,di Kabupaten Aceh Barat terdapat tiga organ tumbuhan nipah yang dimanfaatkan yaitu organ daun, bunga dan buah. Organ tumbuhan nipah yang paling banyak digunakan adalah organ daun dan yang paling sedikit digunakan adalah organ bunga. Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian yang berjudul Kajian Etnobotani TumbuhanObat Oleh Masyarakat Di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. Peneliti ini merupakan penelitian payung yang beranggotakan 27 orang peneliti. Setiap anggota meneliti satu desa yang dinilai representatif bagi penelitian berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan. 3

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah yang dapat diidentifikasi adalah : 1. Perlunya data mengenaitumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. 2. Perlu adanya identifikasi tumbuhan obat yang dimanfaatkanoleh masyarakat di Desa CihideungKabupaten Bandung Barat. 3. Perlu pendokumentasian secara menyeluruh terhadap tumbuhan-tumbuhan yang berkhasiat obat, yang bisa digunakan oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. C. Rumusah Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka permasalahan utama yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah Tumbuhan apa yang digunakansebagai obat oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat? D. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini sangat diperlukan agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas dan akan lebih terarah, batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Lokasi penelitian di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. 2. Responden yang diwawancarai adalah masyarakat asli Desa Cihideung. 3. Objek dalam penelitian ini adalah tumbuhan yang digunakan sebagai obat dan terdapat di Desa Cihideung. 4

E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian mengenai kajian etnobotani di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti a. Mendapatkan pengetahuan mengenai tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. b. Untuk menambah wawasan peneliti akan jenis dan khasiat tumbuhan obat. c. Untuk menghubungkan tradisi masyarakat desa yang turun temurun dengan pengetahuan ilmiah yang dimiliki penulis. 2. Bagi Masyarakat atau Pembaca a. Sebagai informasi mengenai tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. b. Sebagai upaya konservasi terhadap pengetahuan lokal dan keanekaragaman tumbuhan digunakan sebagai obat oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. 5

c. Hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan sebagai sumber data dan dapat dikembangkan usaha budaya serta pelestarian tumbuhan obat guna membangun masyarakat yang sehat, mandiri dan sejahtera. 3. Bagi Lembaga terkait a. Sebagai arsip kekayaan tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. b. Sumber referensi ataupun informasi yang dapat dijadikan bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran di sekolah pada materi keanekaragaman hayati. G. Kerangka Pemikiran Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tumbuhan sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tersebut berdasar pada pengalaman dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Kumalasari, 2006). Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagiannya berupa: daun, batang, akar dan bunga. Bagian tumbuhan tersebut mengandung zat aktif yang dapat digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Sehingga, perlu adanya identifikasi bagian-bagian tumbuhanobatobatan yang secara umum digunakan oleh masyarakat. Selain itu, pengetahuan lokal dan pemanfaaatan sumber daya hayati (tumbuhan) khususnya sebagai oleh masyarakat setempat merupakan salah satu sumbangsi besar terhadap kemajuan 6

dunia ilmu dan teknologi. Namun, saat ini pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan tersebut belum banyak terdokumentasikan (Herbie, 2015). Penelitian yang mengkaji mengenai pengetahuan masyarakat setempat dalam pemanfaaatan sumber daya hayati (tumbuhan) disebut juga dengan kajian etnobotani. Etnobotani merupakan ilmu yang membahas mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari (Darmono, 2007). Salah satu masyarakat yang masih memanfaatkan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari khusunya sebagai obat-obatan adalah masyarakat Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Penelitian kajian etnobotani mengenai pengetahuan masyarakat Desa Cihideung dalam memanfaatkan tumbuhan untuk kehidupan sehari-hari khususnya sebagai obat belum perlu dilakukan sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kajian etnobotani tumbuhan obat oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. Adapun bagan kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 7

Berdasarkan data yang dihimpun oleh peneliti melalui studi litelatur terdapat beberapa masalah yang teridentifikasi Tindakan peneliti 1. Perlunya data mengenai tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. 2. Perlu adanya identifikasi tumbuhan obat yang dimanfaatkanoleh masyarakat di Desa CihideungKabupaten Bandung Barat. 3. Perlu pendokumentasian secara menyeluruh terhadap tumbuhantumbuhan yang berkhasiat obat, yang bisa digunakan oleh masyarakatdi Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. Melakukan penelitian kajian etnobotani mengenai pengetahuan masyarakat lokal Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat mengenai pemanfaatan tanaman sebagai obat. Hasil Penelitian Informasi mengenai tumbuhan yang digunakansebagai obat oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. Gambar 1.1. Bagan Kerangka Pemikiran Sumber: Jurnal Tapundu dkk, 2015 H. Definisi Operasional Agar tidak terjadi penafsiran ganda, maka peneliti memerlukan pengertian untuk menjelaskan operasional penelitian sebagai berikut: 1. Kajian Kajian merupakan kegiatan meneliti gejala sosial dengan menganalisis suatu kasus secara mendalam dan utuh. Kajian dalam penelitian ini yaitu kegiatan menganalisis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat di Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat. 8

2. Etnobotani Etnobotani merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara masyarakat lokal dengan lingkungan alam meliputi pengetahuan masyarakat tentang sumber daya tumbuhan (Rusmina dkk, 2015). Jadi etnobotani disini adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat dengan tumbuhan yang digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan suatu penyakit. 3. TumbuhanObat Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagiannya mengandung zat aktif yang dapat digunakan sebagai obat (Herbie, 2015). Jadi tumbuhan obat merupakan suatu jenis tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagiannya seperti daun, batang, akar, buah dan bunga berkhasiat sebagai obat. 4. Desa Cihideung Desa Cihideung merupakan Desa di Kabupaten Bandung Barat yang masyarakatnya masih banyak menggunakan tumbuhan sebagai obat dalam kehidupan sehari-hari. 5. Kabupaten Bandung Barat Merupakan salah satu kabupaten yang terletak di wilayah Propinsi Jawa Barat yang memiliki 15 kecamatan dengan luas wilayah 1.305,77 KM², terletak antara 60º 41 s/d 70º 19 lintang Selatan dan 107º 22 s/d 108º 05 Bujur Timur. 9

I. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memaparkan 5 bab dengan ketentuan sebagai berikut: A. Bagian Pembuka Skripsi B. Bagian Isi Skripsi 1. Bab I Pendahuluan 2. Bab II Kajian Teoritis 3. Bab III Metode Penelitian 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 5. Bab V Simpulan dan Saran C. Bagian Akhir Skripsi 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran-lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup 10