BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran. Bagi murid, penggunaan teknik pembelajaran dapat

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah proses yang menyebabkan terjadinya perubahan pada input dari sebuah

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

BAB II KAJIAN TEORI. method, or series of activities to designed a particular educational goal. Jadi, dengan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua ara, megajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB II KAJIAN TEORI. prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. 2 Slameto juga merumuskan tentang

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. dasar itu khususnya adalah pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. ilmu baru ataupun untuk memperoleh pengalaman baru. Menurut Slameto,

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. panggal dan puncak proses pembelajaran 12. Setelah proses pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB II KAJIAN TEORI. kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan

BAB II KAJIAN TEORI. penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Problem Based Instruction (PBI)

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk. keterampilan yang mantap. Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Belajar. Al-qur an Al-Kahfi ayat 84. Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

BAB II KAJIAN TEORI. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur an surat Al- alaq ayat 1-5

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. berprestasi tinggi, sedang, dan rendah, laki-laki dan perempuan, dan berasal

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Suatu studi di SDN 01 Poasia) Kota Kendari tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SURAH AN NASR. Make a Match akan riuh, tetapi sangat asik dan menyenangkan.

BAB II Kajian Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. emosional atau bisa disebut sebagai proses berfikir dan merasakan.

Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. dua hasrat atau keinginan pokok yaitu : b. Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya. 1

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hamalik

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB II KAJIAN TEORI. segala macam pelajaran yang diberikan. Lebih lanjut Abdul Majid menjelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. sama lain. Dalam uraian ini dapat berkenalan dengan beberapa perumusan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB II KAJIAN TEORI. Sesuai yang dikatakan Slameto bahwa belajar ialah suatu proses atau

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil belajar Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan guru dengan benar, agar guru dapat merancang /mendisain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Keberhasilan proses belajar mengajar diukur dari berapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya seberapa jauh hasil belajar yang dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus Nampak dalam tujuan pengajaran (tujuan intruksional), sebab tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses belajar mengajar. 1 Pada intinya tujuan belajar adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar itu meliputi : a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan,konsep atau fakta (Kognitif) b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (Afektif) c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan ( Psikomotorik ) 2 Agus suprijono menjelaskan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Selanjutnya agus menjelaskan hasil belajar itu berupa: a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa,baik lisan maupun tertulis. b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemempuan mengategorisasi,kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip- 7 1 Nana sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: sinar baru algesindo),2009,hal.45 2 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : Rajawali Pers,2004 ), hal.28

prinsipkeilmuan.ketermpilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Ketermpilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima objek tertentu. Objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standard perilaku 3. Sedangkan Bloom dalam Abdorrahkman Gintings berpendapat bahwa hasil belajar dapat dibedakan atas tiga ranah domain, coqnitif,pshycomotoric dan affective. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini: 4 Pengetahuan Keterampilan Totaliatas hasil belajar Sikap Gambar 1: ketiga ranah tingkah laku (hasil belajar ) menurut Bloom Tulus tu u mengemukakan bahwa hasil belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran disekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi koqnitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa.nana sudjana dalam Tulus. 5 Hal senada yang dinyatakan Dimayati dan Mudjiono bahwa hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak 3 Agus suprijono, cooperative learnining: teori dan aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: pustaka pelajar,2009) hal.7-6 4 Abdurrahkman Ginting,esensi praktis belajar dan pembelajaran(bandung : humaniro,2008)hal.35 5 Tulus tu u, Peran disiplin pada perilaku dan hasil siswa,(jakarta,grasindo,2004) hal.76

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya dan puncak proses belajar. 6 yaitu : Paul Suparno dalam sadirman mengemukakan beberapa prinsip dalam belajar a. Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat,dengar, rasakan dan alami b. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus c. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, tetapi perkembangan itu sendiri. d. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. e. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar,tujuan,motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari. 7 Slameto menjelaskan belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 8 Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat dari pengalaman belajar siswa dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang dilihat dari skor dan hasil belajar siswa dalam pencapaian kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Faktor-faktor yang mempangaruhi hasil belajar siswa secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu factor dari dalam diri seseorang dan faktor dari luar ( lingkungan sosial) Tulus Tu u mengemukakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain : 6 Dimiyanti dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, hlm.3 7 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers, 2004,hlm.38 8 Slameto, Belajar dan Faktor -Factor yang Mempengaruhi, Jakarta, Rineka Cipta,2003,hal.2

a. Kecerdasan artinya bahwa tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai hasil belajar, termasuk hasil-hasil lain yang menonjol yang ada dalam dirinya. b. Bakat diartikan sebagai kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tuanya. c. Minat dan perhatian, minat adalah kecendrungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan perhatian biasanya berkaitan erat. Minat dan perhatian yang tinggi pada suatu materi akan memberikan dampak yang baik bagi hasil belajarnya. d. Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Dalam belajar, jika siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatanya mencapai hasil tinggi. e. Cara belajar, keberhasilan studi siswa di pengaruhi pula oleh cara belajarnya. Cara belajar yang efisien memungkinkan siswa mencapai hasil yang tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien sebagai berikut : 1) Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar 2) Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima 3) Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari, dan berusaha menguasai sebaik-baiknya 4) Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal

f. Lingkungan Keluarga, keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi pengaruh pada hasil siswa. g. Sekolah, selain keluarga sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. 9 Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: 10 1) Faktor internal (berasal dari dalam diri siswa) meliputi: a) Faktor fisiologi yaitu kondisi fisik secara umum dan kondisi panca indra b) Faktor psikologi yaitu minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan koqnitif. 2) Faktor eksternal (berasal dari luar diri siswa) meliputi: a) Faktor lingkungan yaitu lingkungan social dan alamiah b) Faktor instrumental yaitu kurikulum,program,fasilitas dan guru c) Faktor pendekatan belajar adalah usaha belajar siswa untuk memahami suatu pelajaran Hal senada Aunurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar siswa disamping ditentukan oleh faktor-faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah : 1) Ciri khas / karakteristik siswa 2) Sikap terhadap belajar 3) Motivasi belajar 4) Konsentrasi belajar 5) Mengolah bahan belajar 6) Menggali hasil belajar 7) Rasa percaya diri 9 Tu u.op.cit, hlm.78 10 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi, (Jakarta, Rineka Cipta, 1995) hal.132

8) Kebiasaan belajar 11 Sedangkan faktor eksternal adalah segala faktor yang diluar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktorfaktor ini antara lain: 1) Faktor guru, dalam ruang lingkupnya guru dituntut untuk memiliki sejumlah keterapilam terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakan. Adapun keterampilan yang dimaksud adalah; a) Memahami peserta didik b) Merancang pembelajaran c) Melaksanakan pembelajaran d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisaikan berbagai potensi yang dimilkinya. 2) Faktor lingkungan sosial (termasuk teman sebaya), lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa. 3) Kurikulum sekolah, dalam rangkaian proses pembelajaran disekolah, kurikulum merupakan panduan yang dijadikan sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 4) Sarana dan prasarana, prasarana dan sarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium,tersedianya buku-buku pelajaran, 11 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Alfabeta,2009, hal.177-185

media/alat bantu belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan siswa 12 Berdasarkan kajian teori di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh siswa di pengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya : faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari diri siswa sendiri dan faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa. Dari luar diri siswa termasuklah didalamnya metode atau strategi pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mengajar. 3. Strategi Information Processing Strategi pembelajaran merupakan rencana pertemuan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. 13 Dengan demikian penyusunan strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada pertemuan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah untuk pencapaian tujuan, dengan demikian penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu sebelum menentukan strategi perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi. 14 Strategi pengajaran merupakan penerjemahan filsafat atau teori mengajar menjadi rumusan tentang cara mengajar yang harus ditempuh dalam situasi-stiuasi khusus atau dalam keadaan tertentu yang sepesifik. Strategi belajar penerimaan dapat disebut proses informasi ( information processing) dan belajar penemuan dapat juga disebut dengan proses pengalaman 12 Ibid, hal.188-195 13 Wina Sanjaya, Op., Cit. h. 26 14 Ibid. h. 196

Strategi proses informasi pendukung utamanya adalah Ausubel dan beberapa pengamat behavioristik lainnya. Menrut pandangan itu, dalam situasi-situasi tertentu, belajar penerimaan proses informasi lebih efektif dan lebih efesien, sedangkan dalam situasi-stuasi lainnya, belajar penemuan akan lebih baik. Langkah-langkah belajar proses pengalaman adalah sebagai berikut. a. Tindakan dalam instansi tertentu. Seseorang melakukan tindakan dan melihat pengaruh-pengaruhnya. Pengaru-pengaruh tersebut mungkin sebagai ganjaran atau hukuman atau mungkin memberikan informasi mengenai hubungan sebab akibat. b. Pemahaman kasus tertentu. Apabila keadaan yang sama muncul kembali, maka dia dapat mengantisifasi pengaruh yang bakal timbul. Seseorang yang telah mempelajari konsekwensi-konsekwensi suatu tindakan berarti telah mempelajari bagaimana bertindak untuk mencapai tujuan dengan kasus tersebut. c. Generalisasi, yakni menyimpulkan prinsif-prinsif umum berdasarkan pemahaman terhadap instansi tersebut. Pemahaman terhadap prinsif umum tidak berarti sekaligus mampu menyatakan dalam media suatu simbolik. d. Tindakan dalam suasana baru, yakni menerapkan prinsip dan mengantisipasi pengaruhnya. 15 Pendekatan proses belajar yang pertama dikembangkan menjadi strategi ekspositif, sedangkan yang kedua dikembangkan sebagai strategi discovery. Langkah-langkah dari strategi pembelajaran information processing atau proses informasi adalah : a. Penyajian informasi yang diberikan dalam bentuk penjelasan simbolik atau demonstrasi praktis. 2008) h. 185 15 Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Bumi Aksara, : Jakarta

b. Tes terhadap persepsi, ungkapan, dan pemahaman, ulangi pesan/informasi bila perlu c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan prinsip umum sebagai latihan dengan contoh tertentu, Tes penerapannya sudah betul atau belum. Adakan perbaikan contoh. d. Menyajikan kesempatan-kesempatan untuk penerapan ke dalam situasi senyatanya informasi yang baru dipelajari. 16 B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang terdahulu yang penulis baca, penulis belum menemukan penelitian tentang judul penelitiannya sama dengan penelitian penulis. Penulis hanya menemukan penelitian yang mempunyai relevansi dengan judul penelitian yang penulis lakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurzaimi (2007) yaitu Penerapan Model information processing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran IPA dengan kesimpulan (1) Penerapan Model information processing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 001 Bangkinang dalam mata pelajaran IPA (2) Penerapan Model information processing dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPA Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah tempat dan kelas yang berbeda. Peneliti meneliti di kelas III SD Negeri 020 Padang Mutung Kecamatan Kampar. Dengan berbedanya kelas dan sekolah dalam penelitian ini maka tentu materinya pelajaran yang dilaksanakan juga berbeda. C. Hipotesis Tindakan. 16 Ibid, h. 185

Berdasarkan kerangka teoretis yang dikemukakan, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Penerapan Strategi Information Processing dapat Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas III SD Negeri 016 Pulau Rambai D. Indikator Keberhasilan Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan penerapan Strategi Information Processing yang memiliki hasil yang tinggi dalam belajar mencapai 75% dan untuk mengetahuinya adalah dengan cara menganalisa data aktivitas guru dan data aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan menganalisa data tingkat hasil belajar siswa dengan menggunakan Rating Scale yang sifatnya mengkuantitatifkan jawaban bersifat kualitatif dengan menggunakan skala Interval persen. 1. Aktivitas Guru Untuk mengetahui kesempurnaan proses pembelajaran dengan Strategi Information Processing adalah dengan cara menganalisa data aktivitas guru dengan indikator yaitu: 1) Guru menyajikan informasi tentang materi yang dipelajari 2) Guru memberikan tes terhadap persepsi siswa 3) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengerjakan latihan dengan contoh tertentu 4) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk penerapan informasi yang baru dipelajari ke dalam situasi yang lebih nyata Untuk menetukan klasifikasi tingkat kesempurnaan aktivitas guru adalah dengan melihat porsentase indikator yang dilakukan dan data yang diperoleh diinterhasilkan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu : Sangat sempurna : 81% -- 100% Sempurna : 61% -- 80% Cukup Sempurna : 41% -- 60%

Kurang Sempurna : 21% -- 40% Tidak Sempurna : 0 % 20% 17 2. Aktivitas Siswa Sedangkan aktivitas siswa terdiri atas 4 indikator yaitu: 1) Siswa mendengarkan penyajian informasi tentang materi yang dipelajari 2) Siswa mengerjakan tes terhadap persepsi masing-masing 3) Siswa mengerjakan latihan dengan contoh tertentu 4) Siswa melakukan praktek untuk penerapan ke dalam situasi yang lebih nyata Kemudian ditentukan tingkat aktivitas yang dilakukan murid dengan melihat porsentase indikator yang dilakukan dan data yang diperoleh diinterhasilkan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu : Sangat tinggi : 81% -- 100% Tinggi : 61% 80% Cukup Tinggi : 41% -- 60% Rendah : 21% -- 40% Sangat Rendah : 0 % 20% 18 3. Indikator Hasil belajar Murid Indikator hasil belajar siswa adalah dengan menganalisa hasil test yang dilakukan pada bagian akhir proses perbaikan pembelajaran. Penelitian dikatakan berhasil apabila siswa telah mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu dengan angka 70 dan siswa yang tuntas mencapai 80%. 17 Riduan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Jakarta : Alfabeta, 2008). h. 89 18 Riduan, Op Cit, h. 89