BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada fakta bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang paling unggul, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan wadah interaksi antara berbagai

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga formal selalu dituntut untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang berkualitas yang disajikan. Kesuksesan dari perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. gelar tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari hari, manusia selalu mengadakan bermacammacam

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina

BAB I PENDAHULUAN. tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, termasuk pelayanan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumberdaya manusia adalah aset yang sangat vital bagi maju dan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebanyakan perusahaan memanfaatkan orang-orang yang ber-

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta menjadi. Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan dalam mentransfer atau

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari tingkat dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI

Worksheet Karakter Pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill?

BAB 1 PENDAHULUAN. komputerisasi sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam. mengembangkan ilmu pengetahuannya. Namun, teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan di. Indonesia pada tahun MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kecerdasan emosional

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang harus hidup di tengah lingkungan sosial. Melalui proses sosialisasi. mengadakan interaksi sosial dalam pergaulannya.

BAB I PENDAHULUAN. mengubah emosi, sosial dan intelektual seseorang. Menurut Tudor (dalam Maurice

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kecerdasan emosi telah diakui sebagai salah satu aspek yang

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

Kecerdasan Emosi. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas. karena itu perusahaan harus selalu memperhatikan, menjaga, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keberhasilan perlu diperhatikan dalam upaya mengikuti perkembangan

BAB I. Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. terapan maupun aspek penalarannya mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

PIDATO SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN TRAINING ESQ DI JAKARTA SABTU, 13 FEBRUARI 2010

SENI DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada tahun 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi dalam proyek konstruksi merupakan hal yang sangat penting.

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta)

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya PT Indra Karya (Persero) Malang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berkaitan dengan kecerdasan ganda (multipe intelligences). Gardner, menyatakan bahwa IQ tidak

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa

PENGARUH ANTARA DIMENSI-DIMENSI EMOTIONAL INTELLIGENCE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI

Kecerdasan Emosi. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara. PUSDIKMIN

Oleh: Deasy Wulandari K BAB I PENDAHULUAN

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. dengan keadaan yang terjadi pada bangsanya. Pola pikir mahasiswa saat ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan saat ini dihadapkan pada suatu percepatan perubahan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

Tentang IQ dan EQ. By : ZR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian M.Anas Hendrawan, 2014 Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kesiapan Kerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan masa yang banyak mengalami perubahan dalam status emosinya,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Berikut tabel nilai ulangan terakhir siswa dengan KKM = 80. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa Kelas X Sos 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang

KOMPETENSI GURU 1. Kompetensi Profesional 2. Kompetensi Kepribadian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karakter dan kompetensi EQ, adalah kompas yang sangat tepat sebagai sarana menakhodai hidup yang memang sudah susah. Menjauhkan asumsi yang menyamakan IQ dengan keberhasilan dan kesuksesan, banyak orang menganggap gelar, nilai rapor, IP atau IQ-nya sebagai jaminan kemampuannya mengelola kehidupan. Manusia adalah makhluk yang paling cerdas ciptaan tuhan, yang dilengkapi dengan komponen keceerdasan yang paling komplek. Sejumlah temuan para ahli mengarah pada fakta bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang paling unggul, dan akan menjadi unggul asalkan bisa menggunakan keunggulannya. Salah satunya adalah kemampuan untuk memahami dan mengolah hubungan manusia yang datakan menjadi istilah Kecerdasan Emosional. Manusia juga sebagai asset penting dalam organisasi menjadi penentu organisasi dimasa yang akan datang. Pembekalan kompetensi menjadi sangat penting demi bertahannya organisasi tersebut. Sesungguhnya manusia diberi potensi emosi yang bisa mendorong dirinya ke perbuatan baik maupun jelek. Banyak contoh disekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, memiliki gelar tinggi, belum tentu sukses berkiprah didunia 1

pekerjaan, sering justru yang berpendidikan formal lebih rendah, banyak yang ternyata mampu lebih berhasil. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan (IQ), padahal diperlukan pula bagaimana mengembangkan kecerdasan emosi seperti: ketangguhan, inisiatif, optimism, kemampuan beradaptasi. Daniel Golmen menyimpulkan bahwa pencapaian kinerja ditentukan hanya 20% dari IQ, sedangkan 80% lagi ditentukan oleh kecerdasan emosi. Begitu pula disimpulkan oleh john beck bahwa IQ sudah berkembang 50% sebelum usia 5 tahun, 80% berkembang sebelum 8 tahun, dan hanya berkembang 20% sampai akhir masa remaja, sedangkan kecerdasan emosi dapat dikembangkan tanpa batas waktu. PT. Indra Karya merupakan sebuah perusahaan yang berjasa pada bidang konsultan teknik dan manajemen, terutama untuk bidang pengembangan sumber daya air dan pembangkit tenaga listrik yang bertempat di kota Malang. PT Indra Karya memiliki pengalaman yang sangat luas dalam pelaksanaan kegiatan Survai & Investigasi dan laboratorium milik sendiri di kawasan Janti, Malang, Jawa Timur. PT Indra Karya juga menangani survai topografi, geologi, hidrologi, geoteknikal, hidrometeorologi serta penelitian laboratorium untuk proyek proyek pembangkit listrik, jaring jaring transmisi, konstruksi jalan, jembatan, gedung, dll. Hasil pelaksanaan Survai dan Investigasi PT Indra Karya sangat dapat diandalkan merupakan Konsultan Indonesia yang memiliki pengalaman paling luas dalam bidang Pengembangan Sumber Daya Air. Pada awal berdirinya, PT. Indra Karya Persero berkedudukan di Jl. Surabaya 3A Malang. Kemudian kantor pusatnya dipindah ke Jakarta, tepatnya di Jl. Biru Laut 2

X Kav. 9 Jakarta, sehingga PT. Indra Karya yang ada di Malang saat ini telah menjadi kantor cabang I. maksud dari pemindahan kantor pusat perusahaan ke Jakarta adalah untuk lebih memudahkan komunikasi atau hubungan langsung dengan para pemberi kerja Kerja tim adalah unit kerja yang utuh, bukan kerja individu-individu. Dalam kerja tim, yang paling berperan bukanlah IQ akademis masing-masing anggota tim, tetapi yang lebih penting adalah IQ emosionalnya. Pekerja yang lebih bersinar dibanding rata-rata yang lain adalah pekerja yang memiliki IQ emosional yang lebih bagus. Semakin banyak pekerja dalam tim itu yang memiliki IQ emosional tinggi, semakin besar kemungkinan tercapainya keberhasilan kerja tim tersebut. Selain itu, sesungguhnya masing-masing kita sebagai karyawan atau pekerja pada akhirnya harus bertanggungjawab dan menjadi chief executive officer (CEO) hidup dan pekerjaan kita sendiri. Sebagai pemimpin, kita dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan keahlian menganilisis dalam bidang keuangan, statistik, alokasi sumberdaya, teknologi, sistem informasi, pemasaran, pengembangan produk, manufakturing, dan sebagainya. Kita juga dituntut untuk piawai dalam menulis, berbicara, mendengarkan, bernegosiasi, berstrategi, dan mempengaruhi orang lain. Dalam kapasitas pribadi, kita juga dituntut untuk mampu menunjukkan hampir semua atribut kepemimpinan seperti jujur, percaya diri, ulet, memiliki komitment tinggi, peka, penuh empati, memiliki rasa humor yang memadai, berani, tapi sekaligus rendah hati. Kita juga diharapkan bisa menjadi mentor, pembimbing, pelindung, sekaligus juga sahabat. Kesemuanya itu tidak hanya dapat dipenuhi 3

melalui kecerdasan inteketual yang tinggi, tetapi perlu sekali memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Bukti neurologis terakhir menunjukkan bahwa emosi adalah bahan bakar yang tidak tergantikan bagi otak agar mampu melakukan penalaran yang tinggi (Damasio, 1994, dikutip Cooper & Sawaf, 2000). Ada satu model pengembangan kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Cooper & Sawaf (2000) yang diberi nama Model Empat Batu Penjuru yang dapat digunakan untuk memindahkan kecerdasan emosional dari dunia analisis psikologis dan teori-teori filosofis ke dalam dunia nyata dan praktis. Batu Penjuru Pertama, adalah kesadaran emosi (emotional literacy) yang bertujuan untuk membangun tempat kedudukan bagi kepiawaian dan rasa percaya diri melalui kejujuran emosi, enerji emosi, intuisi, rasa tanggungjawab, dan koneksi. Batu Penjuru Kedua, adalah kebugaran emosi (emotional fitness) yang bertujuan mempertegas kesejatian, sifat dapat dipercaya, keuletan, memperluas lingkaran kepercayaan, meningkatkan kemampuan mendengarkan, mengelola konflik, dan mengelola kekecewaan dengan cara paling konstruktif. Batu Penjuru Ketiga, adalah kedalaman emosi (emotional depth) yang bertujuan untuk mengeksplorasi cara-cara menyelaraskan hidup dan kerja anda dengan potensi serta bakat unik anda, dan mendukung dengan ketulusan, kesetiaan pada janji dan tanggungjawab, yang pada akhirnya akan memperbesar pengaruh anda tanpa mengobral kewenangan. 4

Batu Penjuru Keempat, adalah alkimia emosi (emotional alchemy) tempat anda memperdalam naluri dan kemampuan kreatif untuk mengalir bersama masalahmasalah dan tekanan-tekanan, dan bersaing demi masa depan dengan membangun keterampilan untuk lebih peka terhadap kemungkinan-kemungkinan solusi yang masih tersembunyi dan peluang yang masih terbuka. Emotional Quotient atau EQ yang diperkenalkan oleh Daniel Goleman di sekitar pertengahan tahun 1990-an menjelaskan kemampuan seseorang untuk mendeteksi dan mengelola emosi. Menurut Goleman, ada empat level kecerdasan emosi. Level pertama adalah self awareness atau kesadaran diri. Pada tahap ini, seorang karyawan dapat mengenal dan memahami emosi, kekuatan dan kelemahan, nilai-nilai serta motivasi dirinya.pada level kedua, yaitu self management atau kelola diri,karyawan tidak hanya mampu mengenal dan memahami emosinya, juga mampu mengelola, mengendalikan dan mengarahkannya. Karyawan yang memiliki kemampuan kelola diri yang baik secara rutin melakukan evaluasi diri setelah menghadapi keberhasilan maupun kesuksesan dan mampu mempertahankan motivasi dan perilaku kerjanya untuk menghasilkan kinerja yang baik. Pada level ketiga yang disebut social awareness atau kesadaran sosial, karyawan sudah mampu berempati, yaitu peka terhadap perasaan, pemikiran, dan situasi yang dihadapi orang lain. Kecerdasan emosi memampukan kita untuk menyadari dan memahami perasaan sendiri dan orang lain, memampukan kita menilai suatu situasi dan bertindak sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dan pada level yang tertinggi yaitu 5

relationship management atau kelola hubungan, seorang karyawan mampu mengendalikan dan mengarahkan emosi orang lain. Karyawan tersebut mampu menginspirasi orang lain,memengaruhi perasaan dan keyakinan orang lain, mengembangkan kapabilitas orang lain, mengatasi konflik, membina hubungan, dan membentuk kerja sama yang menguntungkan semua pihak. Beberapa cara yang dipaparkan di atas, ada beberapa yang juga dapat meningkatkan kecerdasan emosional yang di ambil dari artiket Mocendink yaitu: Mengenali emosi diri, Melepaskan emosi negative, Mengelola emosi diri sendiri, Memotivasi diri sendiri, Mengenali emosi orang lain, Mengelola emosi orang lain, Memotivasi orang lain. Manusia adalah makhluk yang paling cerdas ciptaan tuhan, yang dilengkapi dengan komponen kecerdasan yang paling komplek. Sejumlah temuan para mengarah pada fakta bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan paling unggul, dan akan menjadi unggul asalkan bias menggunakan keunggulannya. Salah satunya adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola hubungan manusia yang diikatkan menjai akar istilah kecerdasan emosional. Manusia juga menjadi aset penting dalam organisasi dan menjadi penentu dalam organisasi yang akan datang. Pembekalan kompetensi menjadi sngat penting demi bertahannya organisasi. Oleh karena itu dalam masalah ini peneliti ingin mengetahui dan menulis tentang Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indra Karya Malang. 1.2 Rumusan Masalah 6

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Apakah Variable kecerdasan emosional berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan? 2. Apakah Variable kecerdasan emosional berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan? 3. Variabel kecerdasan emosional manakah, yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana terurai diatas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis dan menguji apakah variable kecerdasan emosional berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan. 2. Untuk menganalisa dan menguji apakah variable kecerdasan emosional berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis dan menguji variable kecerdasan emosional manakah, yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Memberi masukan bagi dunia akademis khususnya dalam bidang ekonomi manajemen dalam mengeterapkan dan mendiskusikan mengenai pentingnya kecerdasan emosional bagi para mahasiswa, sebagai calon 7

penerus menciptakan ekonomi yang lebih maju dimasa yang akan datang, serta dalam menyikapi semakin beratnya tugas dan tanggung jawab mereka dalam melaksankn pekerjaannya. 2. Memberi informasi bagi kelompok responden mengenai pentingnya kecerdasan emosional, sehingga mereka dapat mengembangkan dan melatih kecerdasan emosional secara mandiri sebagai bekal dalam menghadapi dunia berwirausaha. 3. Memberi masukan bagi penulis dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam bidang manajemen sumberdaya manusia, khususnya mengenai kecerdasan emosi. 4. Skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi para risetriset selanjutnya terkait dengan penelitian kecerdasan emosional yang lebih baik dan komperehensif, 1.3.3 Batasan Penelitian Batasan dari penelitian ini ini adalah jumlah responden yang diambil hanya 57 dari 95 responden karena 38 diantaranya adalah karyawan proyek, yang hanya akan di pergunakan hanya untuk menangani proyek saja. 8