PERANCANGAN KARAKTER DAN ANIMASI BERTARUNG PADA FILM ANIMASI 3D "KHAMP"

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DENGAN JUDUL JALAN HIDUP SEORANG SAMURAI NASKAH PUBLIKASI

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI TOMAS MENGGUNAKAN AUTODESK 3Ds MAX Naskah Publikasi. diajukan oleh Ardian Yuligar Safagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pengantar Animasi

PEMBUATAN ANIMASI FILM COLOR ICON MENGGUNAKAN 3D MAX NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

PERANCANGAN ANIMASI "SEA WORLD" DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEFROMATION DAN JOINT TOOL UNTUK CONTROL RIG KARAKTER 3D NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D PIRANHA SEBAGAI MEDIA HIBURAN YANG MENDIDIK NASKAH PUBLIKASI

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D UNTUK INTRO GAME THE LEGEND OF PAJANG KINGDOM MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PERANCANGAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNSRAT DENGAN PERSPEKTIF ANIMASI 3D

PERANCANGAN FILM ANIMASI ANOTHER DESIRE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Ibnu Fadlil

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM KARTUN AIR SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PDAM KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D JANGAN MALAS MENCUCI TANGAN, STUDI ANIMASI AIR NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Vina Noor Martaria

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

PERANCANGAN SIMULASI 3D DESAIN FASHION DAN MEMBUAT LETAK JATUH PAKAIAN PADA BADAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh HERI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D KOKO DAN YOYO MENGGUNAKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC NASKAH PUBLIKASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI THE STRUGGLE NASKAH PUBLIKASI

REPRESENTASI DATA MULTIMEDIA: ANIMATION

PERANCANGAN ANIMASI 2 DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK INVERSE KINEMATIK UNTUK PROJECT VIDEO KLIP LAGU CINTA PUTIH - ALPONDS NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DANBO NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

PEMBUATAN IKLAN 3D PADA CV DIVREN PRAKARSA SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Devi Anjarsari

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN FILM ANIMASI THE HAUNTING OF GARBAGE DENGAN MENEKANKAN PRINSIP DASAR ANIMASI NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN ANIMASI 2D BAD DAY DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE TOON BOOM STUDIO 5. Naskah Publikasi

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D "KANCIL, KURA-KURA DAN MONYET YANG KERAS KEPALA" SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BUDI PEKERTI NASKAH PUBLIKASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang diberikan, karena dalam implementasi pembelajarannya menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB II LANDASAN TEORI. Ouda, (2001) mengatakan media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D TIGA KURCACI PENJAGA HUTAN MENGGUNAKAN BLENDER NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI


BAB III LANDASAN TEORI

Algoritma Dasar Animasi. While (not done) { hapus_layar(); gambar_frame_ke(i); delay(n); i = i + 1; }

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2 DIMENSI CERITA ANAK NUSANTARA MENGGUNAKAN TOON BOOM ANIMATE PRO 2 NASKAH PUBLIKASI

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI PUTRI MANDALIKA DENGAN TEKNIK KARAKTER RIGGING NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Ahmad Sarid Ezra Fathin

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. gambar terangkai dan berhubungan, jika hasil gambar sudah memuaskan, satu per satu

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

PERANCANGAN SIMULASI ANIMASI PEMBUATAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN DI POLRES SLEMAN ( Studi Kasus: Polres Sleman ) NASKAH PUBLIKASI

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

PEMBUATAN ANIMASI 2D MATERI PENGLIHATAN PADA MANUSIA SEBAGAI MEDIA BANTU GURU DALAM MENGAJAR DI SD NEGERI TIMBULHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR. Naskah Publikasi. diajukan oleh Veri Vesiano

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Rancang Bangun Multimedia Animasi E-Love Menggunakan Adobe Flash Cs3

PEMBUATAN FILM ANIMASI BENJO MENGGUNAKAN METODE ONION SKINNING. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianus Kare Patrisno

PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK RIWAYAT SYEKH YUSUF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PROFIL TOSERBA WS SWALAYAN JL.KALIURANG BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF. Naskah Publikasi

Perancangan Tutorial Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Sam Ratulangi Berbasis Animasi 3D

PERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI

FILM ANIMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN 3DS MAX : CHARACTER ANIMATION STUDI KASUS UNIVERSITAS BINA DARMA

Pengembangan Sistem Multimedia

BAB 1 PENDAHULUAN. grafis, mampu menutupi kelemahan teknik persentase dalam hal keterbatasan. menggambarkan suatu ide menjadi sebuah karya visual.

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BATTLE OF BADMINTON MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Try Widodo

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

MEDIA INFORMASI PROSEDUR TUGAS AKHIR MAHASISWA FKTI UNIVERSITAS MULAWARMAN BERBASIS ANIMASI MOTION GRAPHIC (STUDI KASUS : PT. SATNETCOM BALIKPAPAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY

Keefektifan Komunikasi Pembelajaran

IMPLEMENTASI CREATE MODELING TIGA DIMENSI 3D VISUAL EFEK REAL TEXTURE DAN ANIMASI 3D PADA FILM FIKSI LIVE ACTION NASKAH PUBLIKASI

ANIMASI PEMBUATAN BATIK TULIS DAN CAP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAN PENGENALAN BUDAYA BATIK KEPADA ANAK USIA DINI.

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D LEGENDA DANAU TOBA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh: Veronica Wahyu K

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI KANURAGA DENGAN TEKNIK DUA DIMENSI. Muhammad Aqil Habibullah NIM.

IMPLEMENTASI TEKNIK 3D LAYER SCROLLING DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGGUNAKAN AFTER EFFECT NASKAH PUBLIKASI

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUTODESK 3DSTUDIO MAX MENGGUNAKAN METODOLOGI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VERSI LUTHER-SUTOPO

Rancang Bangun Game Pertempuran Lakon Wayang Sebagai Sarana Pengenalan Tokoh Pewayangan Indonesia

PENERAPAN PRINSIP PRINSIP TWEEN DAN NARATIF PADA FILM ANIMASI 2D HABIL DAN QOBIL NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PERANCANGAN KARAKTER DAN ANIMASI BERTARUNG PADA FILM ANIMASI 3D "KHAMP" Febriyanto Saputro 1), Amir Fatah Sofyan 2) 1,2) STMIK AMIKOM Yogyakarta Email : amir@amikom.ac.id 2) Abstraksi Information technology is developing very rapidly, including the developments in the world of animation. Today many emerging wide range of 3D Animation films of diverse stories, and the action scenes are exciting like fighting animation. 3D animation movie making process does require preparation and strong to generate a 3D animation is good and interesting. In this paper the author tries to make 3D animations shaped Fiction story that tells of a planet that has a lot of races. The planet are formidable fighters. At one time the ruling planet is holding a contest to win the fight and will get a sword. The sword is a sword named Khamp. The process of creating 3D animations "Khamp" does require preparation to produce an exciting 3D animations. The program used is Autodesk Maya 2012 for making the characters and places, Autodesk Montion Builder 2013 to move the character, Adobe Photoshop for texture creation, Adobe Audition for audio, and Adobe Premiere Pro CS3 for editing animation and audio results.. Keyword : Multimedia, 3D Animation, Fight Animation Pendahuluan Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesatnya, termasuk dengan perkembangan di dunia animasi. Animasi merupakan suatu teknik yang banyak dipakai dalam dunia film. Saat ini banyak yang bermunculan berbagai macam film animasi 3D yang beraneka ragam cerita dan adegannya terlihat natural, contohnya adegan laga seperti memukul, menendang dan bertarung. Proses pembuatan film animasi 3D memang membutuhkan persiapan yang matang dan kuat untuk menghasilkan sebuah animasi 3D yang baik dan kualitas gambar yang sangat menarik. Untuk menjadikan sebuah film animasi 3D dibutuhkan beberapa tahapan, dari mulai tahap sebelum produksi, proses produksi itu sendiri, hingga proses sesudah produksi. Berdasarkan latar belakang uraian diatas, maka akan dibuat sebuah cerita fiksi berbentuk film pendek animasi 3D, yang berjudul "Kamp" film ini menceritakan tentang sebuah planet yang memiliki lebih dari satu ras, pada suatu ketika penguasa planet tersebut mengadakan sayembara pertarungan dan yang menang akan mendapatkan sebuah pedang. Pedang tersebut bernama pedang khamp Tinjauan Pustaka Definisi Multimedia Menurut Rosch (Suyanto, 2005, h. 20), multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video. Menurut McCormick (Suyanto, 2005, h 21), multimedia secara umum merupakan 15 kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks. Menurut Turban dkk (Suyanto, 2005, h. 21), multimedia adalah kombinsai dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. Menurut Robin dan Linda (Suyanto, 2005, h. 21), multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video. Menurut Hofsterr (Suyanto, 2005, h. 21), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak video dan animasi dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia. Pertama, Harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan apa yang didengar. Kedua, Harus ada link menghubungkan pengguna dengan informasi. Ketiga, Harus ada alat navigasi yang memadu. menjelajah informasi yang saling berhubungan. Memberikan tempat untuk mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi dari ide pengguna itu sendiri Animasi Menurut Suyanto ( 2005, h. 287), dalam multimedia animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar.

Animasi Sel (Cel Animation) Menurut Suyanto (2005, h. 287), potongan animasi dibuat dari asetat atau cell. Sel dalam dunia animasi pada umumnya merupakan lembaran - lembaran yang membentuk sebuah frame animasi tunggal. Lembaran - lembaran tersebut memungkinkan animator untuk memisahkan dan menggambar kembali bagian - bagian gambar yang berubah antara frame yang berurutan. Animasi Frame (frame animation) Menurut Suyanto (2005, h. 288), animasi frame adalah bentuk animasi yang paling sederhana. Animasi Sprite (Sprite Animation) Menurut Suyanto (2005, h. 287), sprite adalah setiap bagian dari animasi yang bergerak secara mandiri, misalnya burung terbang, planet berotasi, bola memantul. Sprite beranimasi dan bergerak sebagai objek yang mandiri. Animasi Lintasan (Path Animation) Menurut Suyanto (2005, h. 288), animasi lintasan adalah animasi dari objek yang bergerak sepanjang garis kurva yang ditentukan sebagai lintasan. Kadang kala animasi sprite disebut juga animasi lintasan, jika diletakkan sprite yang bergerak sepanjang garis kurva sebagai lintasan. Animasi Spline Menurut Suyanto (2005, h. 289), spline adalah representasi matematis dari kurva. Bila objek bergerak, biasanya tidak mengikuti garis lurus, misalnya berbentuk kurva. Program animasi komputer memungkinkan untuk membuat animasi spline dengan lintasan berbentuk kurva. Animasi Vektor Menurut Suyanto (2005, h. 289), sebuah vector merupakan garis yang memiliki ujung pangkal, arah dan panjang. Animasi vector sama dengan animasi sprite. Animasi sprite menggunakan bitmap, animasi vector menggunakan rumus matematika untuk menggambarkan sprite. Rumus ini serupa rumus gerak dengan memvariasikan ketiga parameter ujung pangkal, arah dan panjang pada segmen - segmen garis yang menentukan objek. Animasi Karakter (Character Animation) Menurut Suyanto (2005, h. 290), animasi karakter merupakan cabang khusus animasi. Animasi karakter seperti pada film kartun dan 3 dimensi. Animasi ini berbeda dengan animasi lainnya, misalnya grafik bergerak animasi logo yang melibatkan bentuk organik yang kompleks dengan pengadaan yang banyak, gerakan yang hirarkis tidak hanya mulut, mata, muka dan tangan yang bergerak tetapi semua gerakan pada waktu yang sama. Computational Animation Menurut Suyanto (2005, h. 290), dengan computational animation, animator dapat menggerakkan objek di layar cukup dengan memvariasikan koordinat x dan y-nya. Koordinat x 16 merupakan posisi horizontal objek, yaitu berapa jauh kiri - kanan layar. Koordinat y merupakan posisi vertikal, yaitu berapa jauh atas - bawah layar. Morphing Menurut Suyanto (2005, h. 290), morphing artinya mengubah satu bentuk menjadi bentuk lain dengan menampilkan serangkaian frame yang menciptakan gerakan halus begitu bentuk pertama merubah dirinya menjadi bentuk lain. Software Menurut Suyanto (2005, h. 291), salah satu konsep paling ampuh dalam multimedia adalah keterpaduan serempak yang dapat dicapai dengan menciptakan link ke berbagai dokumen dan data set. Prinsip Film Animasi Menurut Djalle (2006, h. 28), prinsip film animiasi merupakan aturan baku dan setandar yang harus diketahui oleh para animator atau pembuat film animasi. Ada 12 prinsip animasi yang harus menjadi acuhan seorang animator, yaitu : 1. Pose to Pose Pose to pose atau penentuan gambar key animation dan inbetween adalah cara animator menentukan posisi gerak karakter dari posisi awal gerak,posisi gerak selanjutnya hingga posisi akhir gerak. 2. Timing (waktu) Suatu gambar dimungkinkan hidup dan bergerak karena serangkaian gambar dimana terdapat perubahan beruntun, dan apabila diputar pada mesin proyektor dalam satuan waktu tertentu akan memperlihatkan suatu gerak dari gambar tersebut. Satuan waktu tersebut disebut timing. 3. Streeth and Squash Gerak sebuah obyek agar terlihat hidup dan luwes dalam film animasi, khususnya film kartun, perlu sedikit sentuhan kelenturan agar tak terlihat kaku atau seperti sebuah benda tak berbobot. Streeth and Squash merupakan prinsip animasi yang memberikan sentuhan kelenturan pada suatu benda tertentu sesuai dengan karakter materialnya, sehingga memberikan kesan obyek tersebut memiliki bobot dan muatan tertentu bila sedang melakukan gerak animasi. 4. Anticipation Anticipation adalah suatu gerak ancang-ancang ketika hendak melakukan gerak utama. 5. Secondary Action Secondary Action atau aksi kedua merupakan gerakan yang muncul dikarenakan adanya akibat suatu gaya dari gerakan atau aksi pertama sebuah obyek benda animasi, setelah gerak atau aksi pertama itu berhenti dengan tiba-tiba

menancap pada sebatang kayu, maka ekor anak panah itu akan bergetar dengan keras. 6. Follow Through and Overlapping Action Prinsip ini melibatkan dua benda yang bisa saja sama atau berbeda namun saling berkaitan satu dengan yang lain, dan bisa saling mempengaruhi dalam setiap gerakannya. 7. Easy In and Ease out Easy In and Easy Out merupakan suatu kaidah animasi yang berprinsip pada dasar hukum ilmu fisika yang berlaku yang berkaitan sekali dengan gerak animasi, agar tampak logis, wajar, berbobot, dan berkesan hidup pada saat ditonton. 8. Arch Prinsip animasi Arch atau gerak melengkung, agar tidak tampak menjadi kaku, gerak setiap karakter animasi selalu melengkung agar tidak tampak menjadi kaku, seperti gerakan menari, memutar, berayun, melompat, berbelok, atau gerakan memutar. 9. Exaggeration Exaggeration yaitu teknik yang mendramatisasi adegan agar tampak lebih ekspresif dan komunikatif. 10. Staging Staging yaitu mengatur posisi pemain agar panggung sebagai bidang (frame) pandangan penonton terisi dengan komposisi yang baik, proposional enak dilihat dan komunikatif, sehingga penonton tidak terlalu lelah dalam menyimak jalan cerita dan merasa terlibat disana. 11. Appeal Kesan karakter yang disampaikan ini yang di sebut Appeal atau posisi yang paling baik atau paling berkesan baik dalam jarak pengambilan gambar,dari sudut pengambilan gambar, ataupun gerak kameranya. 12. Personality Karakter tokoh film animasi akan lebih kuat, bermakna, hidup, dan berkarakter apabila dipahami terlebih dahulu segala sesuatunya tentang karakter tersebut, seperti fisik, latar belakang social, ekonomi dan budaya atau historisnya, sehingga dapat dideskripsikan dengan baik bentuk karakter apa yang akan dikembangkan Metode Penelitian Pra Produksi Menurut Djalle, dkk (2006, h. 77), pada tahap ini, film belum dibuat tapi persiapan apa saja yang dibutuhkan sudah direncanakan mulai dari tema, lalu dikembangkan menjadi synopsis, synopsis dikembangkan lagi menjadi storyline, storyboard, hingga ke tahap animatic, dimana pada tahap animatic ini boleh dibilang sudah merupakan draft dari film yang akan dibuat. Dalam tahap ini akan diuraikan satu persatu tahapan dari praproduksi. 1. Ide Cerita 2. Tema 3. Logline/Plot 4. Sinopsis 5. Diagram scene 6. Naskah (Skenario) 7. Concept Art 8. Storyboard 9. Casting and Recording 10.Sound Efek dan Musik Produksi Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam pembuatannya, yaitu; 1. Modeling 2D ke 3D 2. Pemberian tekstur pada karakter 3. Rigging 4. Skinning 5. Penganimasian 6. Lighting 7. Rendering Pasca Produksi Compositing dan Editing. Dalam pembuatan sebuah film animasi baik itu 2D maupun 3D, pengomposisian dan Editing adalah hal yang sangat utama, karena pada tahap inilah adegan-adegan dari hasil render disatukan dan dirangkai, karena tidak akan mungkin pembuat film animasi melakukan semua pada software animasi, meskipun hal tersebut bisa saja terjadi, namun yang perlu dipikirkan adalah spesifikasi dari computer itu sendiri Rendering dan Penentuan Video Composition Codec Menurut Djalle, dkk (2006, h. 82), tahap dimana animasi yang dibuat siap dijadikan output baik output dalam bentuk VCD, DVD, Seluloid, ataupun format 3gp yang biasa terdapat pada file movie untuk handphone. Perangkat lunak yang digunakan. Software yang digunakan dalam pembuatan film animasi 3D "Khamp" ini adalah Autodesk Maya 2012, Autodesk Motion Builder 2010 Adobe Premiere Pro CS3, Adobe Audition 03, dan Adobe Photoshop CS3 Hasil dan Pembahasan Pra Produksi Pada tahap ini film belum di buat, tetapi menyiapkan apa saja yang dibutuhkan yang 17

sudah di rencanakan dalam pembuatan film ini, mulai dari ide, tema, logline, sinopsis, dari sinopsis dibuat diagram scene, skenario/script, hingga ke tahap storyboard. Dalam tahap ini akan diuraikan satu per satu tahapan dari praproduksi. Concept Art Pada tahap ini sudah dibuat desain para karakter, desain tempat, dan property yang ada dalam film 3D ini. Semua sketsa yang dibuat ini pada tahap produksi akan dibuat dalam bentuk 3D. Desain Karakter Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter atau tokoh. Bentuk tidaklah menjadi masalah, yang paling penting karakter yang dibuat harus baku karena tanpa karakter seorang animator tidak akan bisa menceritakan sebuah kisah/cerita. Pada perancangan film Animasi 3D "Khamp" terdapat 4 karakter yaitu Zoiz, Zenit, Flix dan Raja Ruff. Gambar 4. Sketsa karakter 4 Gambar 5. Istana Raja Ruff pembahasan Pada tahap produksi urutan penggunaan software adalah sebagai berikut : Gambar 1. Sketsa karakter 1 Gambar 2. Sketsa karakter 2 Gambar 3. Sketsa karakter 3 Gambar 6. Alur penggunaan software Keterangan: 1. Pembuatan karakter menggunakan Autodesk Maya hasil file berupa gambar yang akan diberi texture dengan format.png dan karakter yang sudah bisa digerakkan dengan format.fbx. 2. Pembuatan texture menggunakan Photoshop dengan mengedit gambar yang dihasilkan dari Autodesk Maya kemudian gambar yang sudah diberi texture di masukkan kedalam Autodesk Maya dengan format.png. 3. Pembuatan animasi menggunakan Autodesk Motion Builder dengan menggerakkan karakter yang sudah dibuat menggunakan Autodesk Maya. Kemudian karakter yang sudah bergerak 18

dirender menjadi video dengan format.avi 4. Perekaman suara menggunakan Adobe Audition. Penyimpanan file dengan format.mp3 5. proses penggabungan audio dan video kemudian dirender menjadi film dengan format.mpeg. Modeling Setelah ConceptArt dibuat maka tahap selanjutnya adalah tahap modeling dengan melihat hasil apa yang telah dikonsepkan sebelumnya. Dalam hal ini penulis membuat object menggunakan Primitive Modeling. Primitive modeling, adalah modeling yang dibuat dari objek primitive yang sudah tersedia atau modeling yang sudah menjadi suatu bangun ruang. Model dengan cara primitive bisa dilakukan dengan vertex, edge, spline, polygon. Objek primitive tersebut seperti plane, cube, circle dan lain-lain. Dalam modeling desain karakter dibuat sesuai dengan konsep dan desain awal masing-masing karakter. Teknik modeling yang digunakan untuk modeling ada bermacammacam seperti manipulation object, modeling 3D object from 2D object, dan duplication object. Dalam pembuatan karakter Zoiz dalam bentuk 3D adalah menggunakan teknik memanipulasi dari beberapa primitive object seperti, box, cylinder dan sphere untuk dibuat sesuai konsep awal yang telah dirancang. Gambar 7. Model 3D Zoiz Pemberian Material dan Texture Pemberian material dimaksudkan agar objek baik itu objek property maupun karakter terlihat seperti objek yang nyata. Seleksi objek yang akan diberi material, kemudian masuk menu rendering dan pilih jenis material yang mau di pasangkan pada karakter Gambar 8. Material Editor karakter Zenit Rigging Rigging adalah proses untuk membuat sebua pengontrol kerangka untuk karakter yang dimaksudkan untuk animasi. Dalam melakukan proses rigging pada karakter, penulis menggunakan sistem Biped. Biped adalah boneka yang menyerupai manusia yang digunakan sebagai pengganti fungsi tulang. Skinning Skinning merupakan proses menghubungkan kerangka / skleton dengan tubuhnya. Sehingga karakter bisa digerakkan dengan software maya ataupun MotionBuilder. Animasi Setelah proses rigging dan skinning selesai, langkah selanjutnya adalah menganimasikan karater. Pada tahap pembuatan animasi bertarung penulis menggunakan gerakan manual dan di gabungkan dengan gerakan yang ada di dalam MotionBuilder Rendering Setelah semua bagian pada proses produksi selesai, maka langkah selanjutnya adalah proses rendering. Proses rendering merupakan proses untuk menghasilkan sebuah output baik itu berupa gambar atau video. Pasca Produksi Pada tahap ini merupakan proses setelah tahap proses produksi sudah selesai. Tahap ini adalah hal yang sangat utama untuk melakukan proses Editing dengan menggabungkan sound dan video Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari uraian penjelasan keseluruhan materi pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam merancang karakter pada film 3D "Khamp" strategi yang digunakan untuk 19

mempercepat proses pembuatan model, dengan cara mengerjakan separuh bagian karakter terlebih dahulu kemudian menduplikat bagian sisi sebelahnya. 2. Untuk membuat karakter bertarung dengan karakter yang lain, penulis menggunakan dua teknik yaitu menggunakan key kontrol secara manual dan memberi gerakan dengan menggunakan gerakan otomatis / motions pada Motion Builder. 3. Untuk membuat gerakan bertarung terlihat natural, pada waktu proses rigging penempatan tulang harus tepat, supaya tidak ada tulang yang keluar dari badan karakter. Saran Saran dalam penelitian ini adalah : 1. Dalam perancangan film 3D "Khamp" masih terdapat kekurangan pada teknik pencahayaan, yang menyebabkan texture pada karakter 3D terlihat kurang jelas, sehingga untuk perancang selanjutnya bisa lebih memperhatikan masalah teknik pencahayaan. 2. Menambah adegan bertarung agar terlihat lebih menarik. Daftar Pustaka [1] Aditya. 2009. Trik Dahsyat Menjadi Animator 3D Andal. Yogyakarta : CV Andi Offset. [2] G Djalle, Zaharuddin, Purwantoro, Edi & Dasmana, Demi. 2007. 3D Animation Movie using 3D StudioMax. Bandung : Informatika Bandung. [3] Suyanto, M., Ariyanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun. Yogyakarta : CV Andi Offset. [4] Suyanto, M. 2005. MULTIMEDIA Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : CV Andi Offset. [5] http://www.amazon.com/software/ diakses pada tanggal 5 november 2012 [6] http://www.bhinneka.com/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2012 20