PENGEMBANGAN KETAHANAN KEAUSAN PADA BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT BONGGOL JAGUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN. Abstract

TINJAUAN PEMBUATAN KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSISI SERAT KELAPA PADA KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN PADA KONDISI KERING DAN PEMBASAHAN OLI

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KARAKTER DINAMIS DAN WAKTU GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

PENGARUH PROSENTASE SERBUK ARANG BATOK KELAPA BERMATRIK POLYESTER PADA KOMPOSIT BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR

PERBANDINGAN PENGUJIAN MEKANIS TERHADAP KAMPAS REM ASBES DAN NON-ASBESTOS DENGAN MELAKUKAN UJI KOMPOSISI, UJI KEKERASAN, DAN UJI KEAUSAN

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

PENGARUH VARIASI TEKANAN KOMPAKSI TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAMPAS KOPLING PLAT GESEK

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

STUDI KOMPOSISI RESIN PHENOLIC SEBAGAI BAHAN MATRIK DALAM PEMBUATAN KAMPAS REM METODE CAMPURAN KERING

STUDI PEMANFAATAN CAMPURAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA-ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

Pengaruh Prosentase Serbuk Arang Batok Kelapa Bermatrik Polyester Pada Komposit Bahan Kampas Rem Sepeda Motor

KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC

Pengaruh Variasi Ukuran Serbuk Kuningan Dan Alumunium Pada Performa Kampas Rem Dengan Resin Serbuk Sebagai Pengikat

VARIASI UKURAN TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT EPOXY ALUMUNIUM-SERBUK TEMPURUNG KELAPA UNTUK KAMPAS REM

TUGAS AKHIR PENGARUH UKURAN BESAR BUTIR TEMBAGA (CU) TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

PENGARUH VARIASI UKURAN SERBUK KUNINGAN DAN ALUMUNIUM PADA PERFORMA KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

PENGARUH WAKTU SINTERING PADA PEMBUATAN BRAKEPAD DENGAN MATRIKS PHENOLIC RESIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi

PEMANFAATAN SERBUK BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL KAMPAS REM NON-ASBESTOS SEPEDA MOTOR. Prisma Frendi Wardana, Yuyun Estriyanto, Suharno.

PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM

Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR KERJA PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

PENGARUH VARIASI GAYA TEKAN PADA PROSES KOMPAKSI KAMPAS REM DENGAN MATRIKS PHENOLIC RESIN

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

PEMBUATAN PRODUK KAMPAS REM NON ASBES PADA SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN PEREKAT VINYLESTER RESIN TYPE RIPOXY R-802

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat. berkembang cepat dan berpengaruh serta berdampak baik bagi

VARIASI KOMPOSISI KUNINGAN PADA PEMBUATAN KAMPAS REM NON ASBES BERMATRIK RESIN VINYLESTER TIPE RIPOXY R-802

PEMANFAATAN SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN GESEK ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR. Dian Prasetyo, Yuyun Estriyanto, Budi Harjanto.

PENELETIAN PEMBUATAN REM KOMPOSIT KERETA API MENGGUNAKAN SERBUK PASIR BESI NON FERRO DAN SERAT KULIT KELAPA

PENGUJIAN PERFORMA KAMPAS REM NON ASBES VARIASI CALCIUM CARBONATE DENGAN PEREKAT PHENOLIC RESIN

PENGARUH WAKTU SINTERING DENGAN VARIASI 60, 90, DAN 120 MENIT DENGAN SUHU 250 C PADA PEMBUATAN BRAKEPAD DENGAN MATRIK PHENOLIC RESIN

STUDI PERBANDINGAN KAMPAS REM NON- ASBES BERBAHAN FIBERGLASS DAN KARUNG GONI

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA

PENGARUH WAKTU SINTERING DENGAN VARIASI 60, 90, DAN 120 MENIT DENGAN SUHU 250 C PADA PEMBUATAN BRAKEPAD DENGAN MATRIK PHENOLIC RESIN

PEMBIMBINGAN PEMBUATAN KAMPAS REM DAN PRODUK KARET DI SMK MUHAMMADIYAH 1 DAN SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN

Oleh: NUGROHO E RAHARJO L2E

KARAKTERISTIK CAMPURAN KARET ALAM DENGAN PET

EVALUASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT BIJI KAPUK RANDU BERPENGUAT RESIN POLYESTER DENGAN PEMBANDING BRAKE SHOES DAN BRAKE PAD PABRIKAN

Pengaruh variasi komposisi arang kelapa dan kayu berpenguat serat ijuk terhadap sifat fisik dan mekanik komposit kampas rem

PENGUJIAN PERFORMA KAMPAS REM NON ASBES VARIASI CALCIUM CARBONATE DENGAN PEREKAT PHENOLIC RESIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

Kata kunci : Kampas Rem, Limbah Kulit Mete, Phenolic Resin, Laju Keausan D.1

KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC

PENGARUH CAMPURAN SERBUK ARANG TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA DAN SERBUK ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

TUGAS AKHIR PENGARUH UKURAN BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

SKRIPSI KARAKTERISASI KEAUSAN KAMPAS REM BERBASIS HYBRID KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISC. Oleh :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres

PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN KOMPAKSI TERHADAP PERFORMA KAMPAS REM DENGAN MATRIKS PHENOLIC RESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENYELIDIKAN KEKUATAN TEKAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT DENGAN FILLER PALM SLAG SEBAGAI BAHAN PENYUSUN KANVAS REM SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

PROSES PELAPISAN BAJA DENGAN METODE SEMBURAN KAWAT LAS OKSI-ASITILEN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HOT PRESS PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

Analisis Keausan Kampas Rem Non Asbes Berbahan Limbah Organik Kulit Tempurung Kemiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin. berkembang diberbagai bidang terutama dalam bidang otomotif,

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT Al 2O 3-EPOXY

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KETAHANAN KEAUSAN PADA BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT BONGGOL JAGUNG Pramuko Ilmu Purboputro Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura ABSTRAK Penelitian ini memanfaatkan bonggol jagung sebagai serat pengisi. Bonggol jagung dalam hal ini sebagai serat penguat karena termasuk serat alam yang limbahnya banyak tidak dipergunakan. Matriks yang digunakan adalah polyesester, dengan serat campuran fiberglass. Metoda pembuatannya dengan cara pengepressan dan sintering pada suhu o 18 C. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kekerasan,impak dan keausan. Hasilnya adalah Untuk Pengujian Keausan Ogoshi pada kondisi kering, maka bahan kampas rem mempunyai nilai keausan yang paling rendah yaitu sebesar.41mm2/kg, yang sedikit lebih besar dari produk di pasaran dengan keausan sebesar.14 mm2/kg. Untuk Pengujian Keausan Ogoshi Kondisi basah dengan air, diperoleh bahwa, bahan kampas rem paling rendah keausannya yaitu sebesar,62 mm2/kg, namun masih lebih tinggi sedikit dari bahan kampas rem pasaran (eksipart) yaitu sebesar,32 mm2/kg Kata Kunci: serat bonggol jagung, polyester, keausan. PENDAHULUAN Pemakaian kampas rem biasanya tidak lebih dari 1 kali kontak pengeraman, artinya penggunaan dalam kota bisa jadi tidak lebih dari 6 bulan, apalagi terjadi keluhan umur yang lebih pendek akibat kampas rem ausnya tidak rata, sehingga pengereman tidak efektif atau tukar tukar adaptor rem. Keausan tidak merata bisa diakibatkan tekanan yang kurang seragam, akibat pemasangan yang kurang tepat, misalnya terlalu kencang pada pinnya, sehingga pin bukan berfungsi sebagai pin, tetapi sepagai titik putar yang mati (Gustav Niemann, 1981). MEDIA MESIN, Vol. 15, No. 1, Januari 14, ISSN 1411-4348 Kekuatan bahan komposit partikel rem, sangat dipengaruhi besar partikel,bahan matriknya dan proses pembuatannya. Kekuatan komposit partikel diperoleh maksimal pada ukuran,1 sampai,1 mm dan kekuatan surface bonding, pengepresan, dan sintering ( Calister, 5). Proses tersebut sangat jarang dipaparkan para produsen kampas rem, sehingga perlu adanya penelitian tentang : bahan dan proses yang standar secara ilmiah agar kampas rem bisa mudah dibuat di negara kita, sehingga sangat perlu pengembangan penelitian ini secara terus menerus. Penelitian ini menggunakan bahan bonggol jagung, fiber glass, dan serbuk alumuniam (Al) 41

bermatriks polyester akan diuji kekuatannya dengan metode pengujian kekuatan gesek (Ogoshi) dan pengujian kekuatan kekerasan (Brinell). dan juga foto makro, dan pengujian karakteristik pengeremannya. Variasi komposisi ditentukan sebagai berikut. 1. Variasi 1: komposisi sebesar 4 % bonggol jagung + 1 % fiber glass + 1 % aluminium (Al) + 4 % polyester. 2. Variasi 2: komposisi sebesar 3 % bonggol jagung + 15 % fiber glass + 15 % aluminium (Al) + 4 % polyester. 3. Variasi 3: komposisi sebesar % bonggol jagung + % fiber glass + % aluminium (Al) + 4 % polyester. a. 4 % bonggol jagung + 1 % fiber glass + 1 % aluminium (Al) + 4 % polyester b. 3 % bonggol jagung + 15 % fiber glass + 15 % aluminium (Al) + 4 % polyester c. % bonggol jagung + % fiber glass + % aluminium (Al) + 4 % polyester.,yang akan dijadikan prototype kampas rem sepeda motor. 2. Meneliti karakteristik pengeremannya, dengan uji dynamometer, sehingga diperoleh parameter penegereman, daya serap pengereman, jarak penegereman, koefisien gesek kampas rem. Pada variasi pengujian koefisien gesek, pada keadaan kering (udara) dan keadaan basah ( air dan oli) Rumusan Masalah: Keausan tidak merata bisa diakibatkan tekanan yang kurang seragam, akibat pemasangan yang kurang tepat, misalnya terlalu kencang pada pinnya, sehingga pin bukan berfungsi sebagai pin, tetapi sebagai titik putar yang mati, dan adanya kontribusi ketahanan aus dan kekerasan bahan rem. Kekuatan bahan komposit partikel rem, sangat dipengaruhi besar partikel,bahan matriknya dan proses pembuatannya. Kekuatan komposit partikel diperoleh maksimal pada ukuran,1 sampai,1 mm dan kekuatan surface bonding, pengepresan, dan sintering ( Calister, 5). Proses tersebut sangat jarang dipaparkan para produsen kampas rem, sehingga perlu adanya penelitian tentang : bahan dan proses yang standar secara ilmiah agar kampas rem bisa mudah dibuat di negara kita, sehingga sangat perlu pengembangan penelitian bahan kampas rem ini secara terus menerus. Keutamaan Penelitian Melakukan penelitian terapan yang hasilnya diharapkan secara jangka panjang di negara Indonesia agar tidak ketergantungan lagi dengan komponen mesin dari luar terutama kampas rem, dan sekaligus memanfaatkan daur ulang dan potensi alam yang ada di lingkungan sekitar kita serta lebih aman bagi kesehatan. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengembangkan tingkat keausan bahan kampas rem, dengan menggunakan variasi komposisi dari serat bambu, fiber glass, serbuk aluminium (Al),dengan matriks polyester, dengan hasil terbaik kekerasan dan keausan pada komposisi : 42 Tinjauan Pustaka Irfan, Pramuko IP, Ngafwan (9), melakukan penelitian tentang kampas rem gesek dengan memberikan waktu sintering pada tekanan kompaksi sebesar 1 menit. Keausan suatu bahan komposit semakin besar atau semakin mudah aus dapat dipengaruhi oleh besarnya waktu yang diberikan pada proses kompaksi. Bila waktu penekanannya semakin besar maka tingkat keausan pun juga semakin besar. Nilai kekerasan suatu bahan juga terpengaruh oleh besar waktu penekanan kompaksi yang diberikan dalam proses pembuatan bahan kampas rem. Dalam pembuatan kampas, nilai kekerasan kampas juga berpengaruh dengan semakin besar kompaksi yang dibebankan maka semakin keras pula komposit tersebut. Karena komposit tersebut sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam proses pembuatan dari bahan menjadi komposit dan beberapa penyebabnya yaitu: variasi bahan, beban kompaksi yang diberikan ser- Pengembangan Ketahanan Keausan pada Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Bonggol Jagung oleh Pramuko I.P

ta lamanya beban kompaksi, dan pemanasan (sinter). Masmui (3), Berdasarkan prosiding seminar teknologi untuk negeri menyatakan bahwa karakteristik dengan tingkat keausan rendah dan Brinell Hardness Number (BHN) tinggi diperoleh dengan memberikan tekanan pembentukan relatif lebih rendah dibanding spesimen lainnya. Hal ini disebabkan oleh dua kemungkinan: 1. Terpisahnya resin sebagai bahan pengikat (binder) dari campuran komposit. 2. Kekuatan ikat resin lebih kecil dari pada tekanan pembentukan yang diberikan pada specimen pada waktu proses pembuatan spesimen. Imam, Pramuko I.P (9), melakukan penelitian tentang kampas rem gesek dengan memberikan peningkatan sintering. Dengan semakin tinggi suhu sintering berpengaruh pada tingkat keausan. Jika semakn tinggi suhu sinteringnya maka menyebabkan nilai keausan meningkat. Maka keausan semakin tinggi. Peningkatan suhu sintering juga berpengaruh pada kekerasan kampas. Semakin tinggi suhu sinteringnya maka nilai kekerasannya akan semakin menurun. Nanang (5), Bahan komposit sebenarnya banyak sekali terdapat di alam, karena bahan komposit bisa terdiri dari organik dan anorganik seperti bambu, kayu, daun, dan sebagainya. Secara tidak sadar sebenarnya kita telah mengenal berbagai jenis komposit. Seseorang memperkuat tanah liat dengan jerami, merupakan komposit yang sudah lama dikenal. Landasan Teori Keausan pada kampas rem berbanding lurus dengan tekanan operasional dan kecepatannya: Aus Kampas berbanding lurus dengan > p.v v p = tekanan permukaan ; v = kecepatan operasional gesekan v = w. R ; w = kecepatan sudut roda R = Jari-jari roda Syarat bahan kampas rem: - kekerasan kampas rem harus lebih rendah dari kekerasan tromol remnya - Tidak mudah panas - Tahanan geseknya besar - Tahan aus Tabel harga-harga koefisien gesek beberapa bahan kampas rem ditunjukkan pada Tabel 1. Proses Kompaksi Proses kompaksi adalah proses memampatkan serbuk sehingga serbuk akan saling melekat dan rongga udara antar partikel akan terdorong keluar. Semakin besar tekanan kompaksi jumlah udara (porositas) diantara partikel akan semakin sedikit, namun porositas tak mungkin mencapai nilai nol. Hasil kompaksi biasa disebut Green Body. Proses pemampatan adalah suatu proses mesin kompaksi yang memberikan gaya penekanan uniaksial (German, 1984). Pemberian tekanan yang sangat besar terhadap material serbuk yang bertujuan untuk mendapatkan spesimen benda uji yang diinginkan. Sintering Istilah sintering berasal dari bahasa Jerman, sinter dalam bahasa Inggris seasal dengan kata cinder yang berarti bara. Sintering merupakan metode pembuatan material dari serbuk dengan pemanasan sehingga terbentuk ikatan partikel. Sintering adalah pengikatan bersama antar partikel pada suhu tinggi. Sintering dapat terjadi dibawah suhu leleh (melting point) dengan melibatkan transfer atomic pada kondisi padat. R MEDIA MESIN, Vol. 15, No. 1, Januari 14, ISSN 1411-4348 43

Tabel 1. Karakteristik bahan bahan kampas rem Group I Friction Pairing Grey cast iron, cast steel or steel with: Phenolic Plastic Cotton-plastic Asbestos-plastic Pressed Asbestos-plastic Pressed Metal fibre-buna Graphit carboon-steel Coeficient of Fricion Dry wet Operational temperature (oc) Operational Pressure (kgf/cm2),25,4-,65,3-,5,2-,35,4-,65,25,1-,15,1-,2,1-,2,1-,15,1-,2,5-,1 1-15 1-15 -3 25-5 25-3 3-55,5-7,5-12,5-,5-8,5-8,2- II Grey cast iron, cast steel or steel with: Popplar wood Leather,2-,35,3-,6,1-,15,1-,15 1-15 1,5-5,5-3 III Hard steel-hard steel,12-,17,6-,11 1 5-3 IV Steel-Graphite,4-,5 V Grey Cast Iron-steel,15-,2 Bahan-bahan Pembentukan Komposit Bonggol Jagung Jagung adalah tunuhan monocotil yang buahnya menempel pada boll/ janggel jagung. Janggel jagung termasuk bahan selulosa yang bisa menyerap air namun mempunyai sifat cukup kesat. Kandungan air pada bonggol jagung antara 5%-99%. Berat Jenis :,9 kgf/dm3 Fiber Glass Fiber glass dalam bahan komposit berperan sebagai bagian utama yang menahan beban, sehingga besar kecilnya kekuatan bahan komposit sangat tergantung dari kekuatan serat pembentuknya. Semakin kecil bahan (diameter serat mendekati ukuran kristal) maka semakin kuat bahan tersebut, karena minimnya cacat pada material. 44 3,3-,6 3 8-14 Aluminium (Al) Aluminium (Al) merupakan logam ringan yang mempunyai ketahan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifatsifat yang baik lainnya sebagai logam. Serbuk aluminium (Al) yang disinter memiliki sifat yang berbeda dengan kebanyakan jenis material yang lainnya. Matriks (Polyester) dengan Katalisnya. Fungsi matriks adalah sebagai pengikat serat, transfer beban dan pendukung serat. Pada komposit serat (Fibrous Composites) matriks yang digunakan adalah resin (plastik yang berfasa cair). Matrik polyester paling banyak digunakan terutama untuk aplikasi konstruksi ringan Pengembangan Ketahanan Keausan pada Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Bonggol Jagung oleh Pramuko I.P

METODE PENELITIAN MULAI STUDI DATA DARI PENELITIAN TAHAP I, Variasi Komposisi PERSIAPAN BAHAN&ALAT UJI VARIASI TEKANAN,KECEPATAN, KONDISI: Variasi Bahan kampas 1,2,3 2 3 TEKANAN (KG/CM2) 1 15 15 25 25 3 KECEPATAN 1 rpm 15 rpm rpm 15 25 25 3 KONDISI PENGUKURAN DAYA : Torsi Vs Daya kampas rem pasaran MOMEN SERAP Uji keausan pengereman Uji Waktu Pengereman Pengamatan Slip HASIL PENGUJIAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Hasil karakterisasi dengan parameter daya, kecepatan putar, kondisi, waktu pengereman jarak pengereman KESIMPULAN SELESAI Gambar 1. Skema Diagram Alir Penelitian. MEDIA MESIN, Vol. 15, No. 1, Januari 14, ISSN 1411-4348 45

HASIL PENELITIAN Dengan menggunakan variasi komposisi dari serat bambu, fiber glass, serbuk aluminium (Al),dengan matriks polyester, dengan hasil terbaik kekerasan dan keausan pada komposisi komposisi sebesar % bonggol jagung + 3 % fiber glass + 3 % aluminium (Al) + % polyester, utuk dijadikan prototype kamaps rem sepeda motor. Alat Uji Dinamometer Alat ini untuk menguji torsi dan gaya yang mampu diserap rem, dengan penggerak motor listrik, dengan mengukur : daya listrik, dari tegangan dan arus yang terukur. Bila putaran bisa diukur dengan tachometer, maka torsi serap rem dapat dihitung. Dengan mengukur diameter drum, maka gaya gesek dapar diperoleh, selanjutnya bila tekanan bisa diukur,maka kofisien geek rem dapat diperoleh, baik dalam kondisi kering dan kondisi basah. Dengan percobaan seperti tabel berikut. Tabel 2. Variasi percobaan pada alat dinamometer. Variasi Tekanan, Kecepatan, Kondisi: BAHAN KAMP 1 2 3 1 15 15 25 25 3 TEKANAN (KG/CM2) KECEPATAN (rpm) 1 15 15 25 25 3 Hasil Pengujian KONDISI AIR-BASAH OLI AIR-BASAH OLI AIR-BASAH OLI AIR-BASAH OLI AIR-BASAH OLI AIR-BASAH OLI AIR-BASAH OLI AIR-BASAH OLI AIR-BASAH OLI Pengujian Keausan Dengan Wipro Test Pengujian Keausan Dengan Oghosi Wear Test.35 Keausan (mm3/jam).3.25.2.15 Water.1 Oil.5 Udara Air Oli Gambar 2. Grafik Hasil Pengujian Keausan Oghosi Untuk berbagai Media Pembasahan Pengereman 46 exispart V1 V2 V2 Gambar 3. Perbandingan Harga Keausan Wipro Untuk Berbagai Media Pembasahan Pengembangan Ketahanan Keausan pada Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Bonggol Jagung oleh Pramuko I.P

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari data hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Untuk Pengujian Keausan Ogoshi pada kondisi kering, maka bahan kampas rem dengan Variasi 2, mempunyai nilai keausan yang 2 /kg, yang sedikit lebih besar dari produk di pasaran dengan keausan sebesar.14 mm2/ kg. Untuk Pengujian Keausan Ogoshi Kondisi basah dengan air, diperoleh bahwa, bahan kampas rem dengan Variasi 1 paling rendah keausannya yaitu sebesar,62 mm2/ kg, namun masih lebih tinggi sedikit dari bahan kampas rem pasaran (eksipart) yaitu sebesar,32 mm2/kg Pengujian Keausan Ogoshi Kondisi basah dengan oli, diperoleh bahwa, bahan kampas rem dengan Variasi 2 paling rendah keausannya yaitu sebesar,3 mm2/kg, namun masih lebih tinggi sedikit dari bahan kampas rem pasaran yaitu sebesar,14 mm2/kg p a l i n g r e n d a h y a i t u s e b e s a r. 4 1 m m 2. Untuk Pengujian Keausan Wipro pada kondisi kering, maka bahan kampas rem dengan Variasi 3, mempunyai nilai keausan yang paling rendah yaitu sebesar.14mm2/kg, yang sama dari produk di pasaran dengan keausan sebesar.14 mm2/kg. Untuk Pengujian Keausan Wipro Kondisi basah dengan air, diperoleh bahwa, bahan kampas rem dengan Variasi 2 dan 3 paling rendah keausannya yaitu sebesar,14 mm2/kg, namun masih lebih tinggi sedikit dari bahan kampas rem pasaran yaitu sebesar,7 mm2/kg Pengujian Keausan Wipro Kondisi basah dengan oli, diperoleh bahwa, bahan kampas rem dengan Variasi 3 paling rendah keausannya yaitu sebesar,11 mm2/kg, namun masih lebih tinggi sedikit dari bahan kampas rem pasaran yaitu sebesar,14 mm2/kg Saran Dari Kesimpulan dapat direkomendasikan bahwa bahan kampas rem dengan variasi 1 atau 2 dapat dijadikan alternatif bahan kampas rem yang mendekati karakteristik di pasaran. DAFTAR PUSTAKA ASM Handbook, 199. Friction Lubrication And Wear Technology. ASM International Volume 18, USA. Blau J. Peter, Compositions, Functions, and Testing of Friction Brake Materials and Their Additives, U.S. DEPARTMENT OF ENERGY, August 1. F. Thumler, 1993. Powder Metalurgy. Institute Of Material, London. German, R.M., 1984. Powder Metallurgy Science. Metal Powder Industries Federation. Princeton, New Jersey. Imam Setiyanto, Pramuko, 9. Pengaruh Variasi Temperatur Sintering Terhadap Ketahanan Aus Bahan Rem Gesek Sepatu. Laporan Tugas Akhir Fakultas Teknik Mesin UMS, Agustus 9, Surakarta. Irfan, Pramuko, 9, Pengaruh Variasi Tekanan Kompaksi Terhadap Ketahanan Kampas Rem Gesek Sepatu. Laporan Tugas Akhir Fakultas Teknik Mesin UMS, Agustus 9, Surakarta. MEDIA MESIN, Vol. 15, No. 1, Januari 14, ISSN 1411-4348 47

Kalpakjian, S., Schmid, Steven R., 3, Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Illinois Institute of Technology, Chicago. Niemantsverdriet J. W. Chorkendorff,. Concepts Of Modern Catalysis and Kinetics, Denmark and Netherlands Ogoshi High Speed Universal Wear Testing Machine ( Type OAT- U). Instruction Manual. Tokyo Testing Machine MFG. Co.,ltd. Japan. 48 Pengembangan Ketahanan Keausan pada Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Bonggol Jagung oleh Pramuko I.P