SOAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI REKAYASA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

9. Gambar disamping adalah,

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wilayah Indonesia yang begitu beragamnya sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakangi saya mengambil judul Perancangan Pembangkit Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding

renewable energy and technology solutions

PERANCANGAN BANGUN PEMBUAT INVERTER UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB II LANDASAN TEORI

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. ENERGI DAN JENISNYA LATIHAN SOAL BAB 11

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

oleh Igib Prasetyaningsari, S.T.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi manusia untuk beraktifitas sehari-hari dapat terpenuhi

PERSIAPAN UAS SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 KELAS 6 TEMA 4 1. Perhatikan gambar! 7. Perhatikan gambar!

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dan kegiatan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB III PERANCANGAN ALAT

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

Teknologi Plasma. dalam Industri Manufaktur Semikonduktor dan Divais Elektronik. (Bagian II) Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

Generation Of Electricity

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potesi energi terbarukan saat ini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

Pembangkit Non Konvensional OTEC

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.1

Iklim Perubahan iklim

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

INSTALASI BOTANICAL GARDEN FISHERY BERBANTUAN SOLAR CELL DI KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

DESAIN MODUL PENGUKURAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN KAPASITAS 100 WATT

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi manusia dan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

PLTS. Pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. (Sumber : Buku Paket Kelas XI, Yudhistira)

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

Adelia Zelika ( ) Lulu Mahmuda ( )

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK TENAGA ANGIN GRUP BARAT PLTH PANDANSIMO. Abstrak

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS MESIN PENGGERAK PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN BAHAN BAKAR BIOGAS. Tulus Subagyo 1

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa sangat potensial untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah

Transkripsi:

SOAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI REKAYASA 1. Berikut ini merupakan sumber pembangkit listrik energi terbarukan, kecuali A. Angin B. Surya C. Air D. Biogas E. Batubara 2. Ilmuwan fisika yang mempelajari tentang listrik adalah A. Albert Einstein B. James Watt C. Sir Issac Newton D. Michael Faraday E. John Dalton 3. Angin bertiup dari A. Daerah bertekanan udara rendah ke daerah bertekanan udara tinggi B. Daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah C. Daerah tinggi ke daerah rendah D. Daerah rendah ke daerah tinggi E. Daerah dingin ke daerah panas 4. Kecepatan angin antara 4 m/s sampai 5 m/s tergolong ke dalam skala A. Sangat tinggi B. Tinggi C. Menengah D. Rendah E. Sangat rendah 5. Berikut ini merupakan daerah yang cocok untuk dikembangkan menjadi lokasi pembangkit listrik energi angin, kecuali A. Nusa Tenggara Timur B. Nusa Tenggara Barat C. Sulawesi Selatan D. Bali E. Pantai selatan jawa 6. Pembangkit listrik energi surya sering disebut juga dengan istilah A. Photosintesis B. Photoorganic C. Photovoltaic D. Photosurya E. Photosolar

7. Berikut ini yang merupakan salah satu tipe sel surya adalah A. Pollycristaline B. Pollymer C. Methana D. Hibryd E. Mikrohidro 8. Sel photovoltaic terbuat dari bahan A. Silicon kristalin B. Silicon padat C. Silicon cair D. Ferrit clorit E. Mangan dioksida 9. Berikut merupakan komponen yang digunakan dalam pembangkit listrik energi surya, kecuali B. Panel surya C. Regulator D. Aki E. Inverter AC/DC 10. Pada pembangkit listrik energi surya, terjadi perubahan listrik A. Arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) B. Arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) C. Arus seri menjadi arus parallel D. Arus parallel menjadi arus seri E. Arus induksi 11. Alat yang berfungsi sebagai pengubah jenis arus pada pembangkit listrik energi surya adalah A. Inverter B. Regulator C. Control panel D. Solar cell E. Accumulator 12. Performa pembangkitan listrik energi surya bergantung pada factor berikut ini, kecuali A. Lokasi B. Hari C. Tahun D. Kondisi iklim E. Curah hujan

13. Komponen pada nomor 1 adalah A. Inverter B. Generator C. Solar cell E. Regulator 14. Komponen pada nomor 2 adalah A. Inverter B. Generator C. Solar cell E. Regulator 15. Pembangkit listrik mikrohidro mampu menghasilkan listrik dengan keluaran daya berkisar antara A. 10 Watt 100 Watt B. 100 Watt 500 Watt C. 500 Watt 750 Watt D. 750 Watt 1.000 Watt E. 1.000 Watt 5.000 Watt 16. Pembangkit listrik yang menghasilkan daya 1.000 watt seiring diistilahkan dengan A. Mikrohidro B. Milihidro C. Megahidro D. Gigahidro E. Minihidro

17. Energi yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organic oleh bakteri anaerob disebut A. Methanogen B. Hybrid C. Fuel cell D. Ethanol E. Biogas 18. Berikut merupakan habitat bakteri methanogen, kecuali A. Daerah lembab B. Limbah organic C. Sampah rumah tangga D. Kotoran manusia E. Kotoran hewan 19. Kelangsungan hidup bakteri methanogen dalam rekator sangat menentukan dalam keberhasilan proses pencernaan seperti A. Intensitas cahaya B. Suhu C. Temperature D. Keasaman E. Jumlah material yang akan dicerna 20. Urutan pencernaan bakteri methanogen dalam reactor adalah A. Hidrolisis acidogenesis asetogenesis methanogenesis B. Acidogenesis asetogenesis methanogenesis hidrolisis C. Hidrolisis asetogenesis acidogenesis methanogenesis D. Hidrolisis acidogenesis methanogenesis asetogenesis E. Methanogenesis asetogenesis acidogenesis hidrolisis 21. Proses penguraian guna menghasilkan hydrogen, karbon dioksida dan asetat dalam reactor disebut A. Hidrolisis B. Acidogenesis C. Asetogenesis D. Methanogenesis E. Hybrid 22. Proses menghasilkan gas methane, karbon oksida, air dan senyawa gas lain dalam reactor disebut A. Hidrolisis B. Acidogenesis C. Asetogenesis D. Methanogenesis E. Hybrid 23. Sebuah sistem yang memungkinkan terjadinya keseimbangan dan kelestarian ekosistem dengan bantuan teknologi tepat guna disebut A. Hybrid B. Microsystem C. Teknoelectro D. Teknohybrid

E. Teknoekologis 24. Berikut merupakan manfaat produk rekayasa pembangkit listrik sederhana, kecuali A. Membantu meningkatkan kemandirian dari kebergantuan terhadap energi fosil B. Menyelamatkan lingkungan dan mengatasi berbagai dampak buruk yang ditimbulkan akibat penggunaan bahan bakar fosil C. Membantu mendukung aktivitas wisata kuliner, penerangan rumah tinggal, penerangan jalan, kegiatan di industry kecil dan menengah D. Menjadi peyangga pasokan energi nasional di masa yang akan datang E. Menciptakan lapangan kerja dalam skala besar 25. Komponen yang terdiri atas baling-baling, generator listrik dan ekor turbin angin disebut A. Kincir angin B. Controller C. Baterai D. Tubin angin E. Inverter 26. Komponen pada nomor 7 adalah A. Tiang peyangga sirip ekor B. Kawat pengikat C. Sirip ekor D. Pipa peyangga E. Fondasi kincir angin

27. Komponen pada nomor 8 adalah A. Tiang peyangga sirip ekor B. Kawat pengikat C. Sirip ekor D. Pipa peyangga E. Fondasi kincir angin 28. Komponen pada nomor 9 adalah A. Tiang peyangga sirip ekor B. Kawat pengikat C. Sirip ekor D. Pipa peyangga E. Fondasi kincir angin 29. Komponen pada nomor 10 adalah A. Sirip ekor B. Pipa peyangga C. Fondasi kincir angin D. Fondasi E. Baut pengeras kawat pengikat 30. Komponen pada nomor 11 adalah A. Fondasi B. Baut pengeras kawat pengikat C. Inverter E. Baterai / accumulator 31. Komponen pada nomor 12 adalah A. Fondasi B. Baut pengeras kawat pengikat C. Inverter E. Baterai / accumulator 32. Sistem yang menggabungkan turbin ukuran kecil di bawah 100 kilowatt dan photovoltaic dikenal dengan istilah A. Microsystem B. Teknoelectro C. Hybrid D. SWOT E. Teknoekologis 33. Komponen yang mengubah hembusan angin menjadi energi kinetic untuk memutar generator adalah B. Baling-baling C. Panel control E. Inverter

34. Kecepatan angin yang diatur controller pada baling-baling berkisar antara A. 8 16 mil per jam B. 16 24 mil per jam C. 24 30 mil per jam D. 30 36 mil per jam E. 36 42 mil per jam 35. Komponen pada turbin angin yang mengubah energi kinetic yang dihasilkan oleh baling-baling menjadi energi listrik adalah B. Panel control C. Baling-baling E. Inverter 36. Komponen pada turbin angin yang berfungsi mengarahkan unit turbin angin untuk dapat selalu berhadapan dengan arah angin adalah A. Panel control B. Ekor turbin C. Baling baling E. Inverter 37. Suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahan disebut dengan analisa A. Microsystem B. Teknoelectro C. Hybrid D. Teknoekologis E. SWOT 38. Komponen pada nomor 1 adalah B. Inverter C. Baterai E. Output system

39. Komponen pada nomor 2 adalah B. Inverter C. Baterai E. Output system 40. Komponen pada nomor 3 adalah B. Inverter C. Baterai E. Output system