Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

dokumen-dokumen yang mirip
Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Ah sial aku selingkuh!

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1. Aku Ingin ke Bandung

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

KATA PENGANTAR. Kega Warrior!!! Lets go!

- ephy - Catatan dan Novela. dalamceritasaja.blogspot.com

Kura-kura dan Sepasang Itik


KiloMeter C L A R E S T A V A N I A

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Yang Mencinta dalam Diam

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Bab 1. Awal Perjuangan

hidup yang sebenarnya tidak hidup. Namun, selalu terlihat sangat nyata. Kadang aku bertanya, apa mungkin yang ku lihat di langit itu adalah apa yang

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Secangkir Kopi. Intro. Saat ini aku tidak memiliki seorang kekasih, tidak memiliki pekerjaan dan mungkin juga tidak memiliki teman sesungguhnya.

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

KISSING THE MAID OF HONOR

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Lebih dekat dengan Mu

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Sepasang Sayap Malaikat

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Lampiran 1. Data Pemajasan dalam Puisi-puisi Anak di Harian Kedaulatan Rakyat edisi Minggu bulan Januari Maret 2012.

Tak Ada Malaikat di Jakarta

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

.satu. yang selalu mengirim surat

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Pemilik jiwa yang sepi

BAB IV ANALISIS KARYA

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

ALBINO. Written by Aprilia Rahayu ( ) (Copyright 2011)

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan


angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras.

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Level 2 Pelajaran 12

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M.

Jalan ke Taman Safari Pantai yang Indah

Loyalitas Tak Terbatas

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Before-After Met. Hara s POV

Heart 119. Dan aku harap, kita tidak akan pernah bertemu. lagi.

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

gelap, dan kalau buat tidur tidak nyaman. Coba aja.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Kunjungan Ke Batam. Tentang Batam Batam dihubungkan dengan pulau-pulau Repang dan Galang, luas

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

It s a long story Part I

Dulu di lapangan hitam, kalo kakak PSB teriak, Kekuataaannn kita akan jawab,

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Sang Pangeran. Kinanti 1

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile.

Gadis kecil yang Tuhan kirimkan dari surga itu

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

PATI AGNI Antologi Kematian

Dwi Ferlina PERI PALSU. Penerbit NulisBuku.com

Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Oleh: Windra Yuniarsih

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

Transkripsi:

Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang dari hamparan lembah. Kepada orang-orang yang belum mengerti arti kesetiaan dan persahabatan. Kupersembahkan cerita fiksi sederhana ini. Yang mungkin akan menjawabnya melalui daya imaji. Terima kasih untuk rasi bintang biduk, bintang kejora, dan berjuta-juta rasi bintang lainnya yang tak bisa kusebutkan satu persatu. Tanpa kalian, rasi bintang layang-layang akan kesepian di angkasa.

Bab 1 Andy Wilson Perkenalkan, nama ku Andy Wilson. Kedua orang teman ku di Ambryleen biasa memanggilku Andy, atau mengolok-olok ku dengan sebutan A&W (Andy Wilson), sebuah restoran cepat saji di Amerika. Aku tinggal di sebuah kota terpencil di pinggiran Amerika. Meski hanya kota kecil, tapi namanya cukup keren, kota Ambryleen. Terletak di sebelah barat dari kota Tryleen, kota tempat ku tinggal hanya berselimutkan padang rumput bercampur pasir di sekelilingnya. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah jalan aspal panjang bagai tak berujung. Kau dapat melihat hamparan padang yang luas, dengan bukit-bukit yang terlihat samar dipangkalnya. Populasi di Kota Ambryleen terbilang kecil, aku hampir bisa mengenali setiap orang yang tinggal di sini. Jarak antara tiap-tiap rumah hingga berkilo-kilometer jauhnya. Beruntung, rumah ku dengan Jack dan Anna tidaklah begitu jauh, hanya terpaut sekitar 2 kilometer. Ya, Jack dan Anna adalah teman ku. Kami pelajar tingkat akhir di SMU Ambryleen. Aku kenal mereka sejak kecil, hingga kini aku berusia 17 tahun. Layaknya anak-anak lain, masa kecil kami dilalui dengan bermain bersama. Kami biasa bermain kejar-kejaran di bukit, atau tidur terlentang di atap rumah ku, sekedar menatap bintang malam dan bermimpi. Tuhan memang adil. Tempat tinggal kita memang terpencil, tetapi bintang selalu datang tiap malam di langit Ambryleen. Ya, bintang yang sama seperti yang terlihat di seluruh dunia, Jack kecil pernah berkata seperti itu, sekedar menyemangati dirinya dan kedua orang temannya (aku dan Anna), mengingat tempat tinggal kami yang bagai terisolasi. Asal kalian tahu, aku, Jack dan Anna sangat mengagumi bintang. Bagi kami bintang akan selalu indah untuk dipandangi. Karena layaknya matahari, bintang memiliki cahayanya sendiri. Jadi, tidak ada alasan bagi bintang untuk berhenti bersinar dan memberikan keindahan bagi alam semesta. Siang itu, matahari mulai menyembul keluar dari balik bukit yang masih saja terlihat samar di kejauhan. Aku terbangun oleh suara bising blender ibu.

Suara blender selalu menjadi pertanda aku harus bangun dan membantu ibu ku Nyonya Grace Wilson, untuk membuka mini market kecil milik kami. Sebelum berangkat ke sekolah, ritual membantu ibu di mini market menjadi tugas ku hari-hari. Maklum, aku anak yatim. Sepeninggal mendiang ayah ku George Wilson lima tahun lalu, segala kebutuhan harian kami di topang sendiri oleh ibu, melalui mini market. Maka, sudah menjadi kewajiban aku sebagai anak tunggal untuk membantu ibu. Meski kecil, tapi mini market ibu sering menjadi tempat singgah para pelancong yang ingin berpergian ke Kota Tryleen. Kebanyakan, orang-orang yang ingin menuju ke Tryleen memang melewati Ambryleen. Dan setahu ku hanya ada 3 mini market di Ambryleen, dan mini market ibu salah satunya. Orang-orang yang datang ke mini market ibu kerap berkata, Wow, saya sudah sering pergi ke mini market, tapi mini market anda sungguh berbeda, saya bagai menemukan sungai di padang pasir. Anda tahu, tanpa mini market anda, saya pasti sudah menderita kehabisan bahan makanan sebelum sampai di Tryleen. Jika sudah begitu ibu pasti tersenyum dan berkata, Ya, anda sebaiknya berhati-hati dengan stok bahan makanan jika hendak pergi ke Tryleen lewat sini, di Ambryleen ini hanya terdapat 3 mini market kecil. Sebaiknya anda menyiapkan perbekalan yang cukup, kota Tryleen masih 85 kilometer lagi dari sini. Letak mini market ibu sendiri tepat berada di pinggir jalan aspal menuju Tryleen. Menyatu di belakang mini market, adalah tempat kami tinggal. Ibu tidak pernah peduli dengan keuntungan yang diperolehnya dari mini market. Baginya, jika kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi, maka itu sudah lebih dari cukup. Tapi walaupun begitu, kami tetap berusaha meningkatkan pendapatan dari mini market. Pada akhir bulan, kami biasa pergi ke Tryleen sebulan sekali menggunakan truk peninggalan ayah, untuk membeli bahan-bahan keperluan mini market. Truk pick up Chevrolet tua warna merah. Meski kendaraan tua, tapi truk tersebut sangat kuat dan tangguh, bahkan salju di musim dingin pun tak mampu menghalanginya menyusuri jalan.

Hai nyonya Grace, pagi yang cerah ya. Apakah Andy telah siap? tanya Jack kepada ibu. Seperti biasa, Jack dan Anna selalu menjemput ku untuk bersama-sama berangkat ke sekolah. Berbekal mobil sedan Mustang hitam kepunyaan ayahnya, rutinitas Jack setiap pagi di mulai dengan menjemput Anna dan aku. Hai Jack, halo Anna, mari masuk, jawab ibu. Aku harap hari ini angin tidak meniup debu terlalu kencang, karena Andy sedang ku suruh membersihkan kaca jendela di belakang. Hai Andy!! Mengapa tidak kau jilati saja jendela itu sekalian, aku rasa kau terlalu bersemangat membersihkannya, Anna mengagetkan ku dari belakang. Oh, hai Anna, hai Jack, aku rasa boleh kan sesekali ku bersihkan jendela ku? Lagi pula, percuma saja aku punya jendela jika tidak bisa melihat keluar akibat tertutup debu yang bersarang, kata ku pagi itu. Biar aku ceritakan sedikit mengenai dua orang sahabat ku ini. Anna, dia berperawakan kurus. Rambutnya yang pirang dikuncir kuda membuatnya terlihat sangat cantik. Ditambah dengan kulitnya yang putih agak kekuning-kuningan, serta dua buah bola mata berwarna coklat, ya, tentu saja dia anak yang cantik. Anna tinggal bersama kedua orang tuanya, tuan Robert dan nyonya Lindsay. Kakak lelaki Anna, Richard, bekerja sebagai karyawan perusahaan telekomunikasi di Amerika Selatan. Richard hanya pulang lima bulan sekali, karena tuntutan pekerjaan. Sementara Jack, dia anak lelaki bertubuh besar yang selalu menggunakan celana kargo. Rambut Jack dipotong cepak ala tentara, tak jarang, dengan rupa seperti itu, Jack mampu menakuti adik-adik kelas di sekolah kami. Padahal sebenarnya hati Jack sangat baik, jauh dari penampilannya. Tidak seperti Anna, Jack merupakan anak tunggal. Dia tinggal bersama sang ayah, tuan Gilbert disebuah rumah tua, 10 kilometer dari rumah ku. Ayah dan ibu Jack berpisah sewaktu Jack masih kecil. Sejak perpisahan tersebut, Jack tidak pernah lagi bertemu dengan ibunya. Jack sangat menyayangi Anna, terlihat dari caranya memandang Anna pada setiap kali kesempatan. Pernah beberapa kali aku pergoki, Jack sedang memandangi Anna, lama, sambil tersenyum.

Anna sudah bagaikan adik bagi Jack, walaupun aku tahu bahwa keduanya sebenarnya saling mencintai. Entah mengapa mereka tak pernah meresmikan hubungan keduanya sebagai sepasang kekasih. Pernah waktu itu Anna terperosok ke dalam lubang pasir hisap. Jack langsung menerjang masuk ke pasir hisap itu berusaha menolong Anna. Namun setelah Anna tertolong, malah Jack yang gantian terhisap pasir, lucu memang. Di mata ku keduanya sudah bagaikan sepasang soulmate, dimana ada Jack di situ ada Anna, begitu pula sebaliknya. Dan satu hal yang membuatku sangat bahagia yaitu, mereka berdua adalah sahabat ku. Lalu bagaimana dengan ku? Kalian pasti bertanya-tanya mengenai sosok ku bukan? Aku ini seperti anak-anak Amerika lainnya, rambut ku lurus berwarna coklat kehitam-hitaman. Badan ku jauh lebih kurus, bila dibandingkan dengan Jack. Rumah ku selalu menjadi tempat berkumpul antara aku, Jack dan Anna. Selain karena rumah ku yang lebih luas karena adanya mini market, atap rumahku juga agak datar sehingga bisa dijadikan tempat menatap bintang. Dan bicara soal sekolah, bulan depan kami bertiga akan lulus dari SMU. Selepas lulus, Jack dan Anna berencana meneruskan kuliah di Amerika Selatan, mereka akan menetap bersama dengan Richard, kakak Anna. Fakta itu jelas membuat ku sangat sedih. Sebenarnya aku ingin ikut kuliah di Amerika Selatan, tapi aku tak mungkin meninggalkan Ibu sendiri di Ambryleen. Walaupun ibu sebenarnya telah mengijinkan ku pergi kuliah ke Amerika Selatan, bersama Jack dan Anna. Jack dan Anna juga merujuk ku ikut kuliah disana selepas lulus dari SMU nanti. Tapi aku tak bisa meninggalkan ibu sendiri disini pikirku, hal itu juga lah yang aku janjikan kepada ayah sebelum dia meninggal dunia. Aku berjanji kepada ayah untuk selalu menjaga ibu.