MODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR DAN MENGGABUNGKAN DENGAN LINEAR FEEDBACK SHIFT REGISTER (LFSR)

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI TABEL CIPHER PADA ALGORITMA

MODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR CIPHER DENGAN PENGURUTAN ARRAY PADA MATRIKS

Modifikasi Vigenère Cipher dengan Metode Penyisipan Kunci pada Plaintext

Modifikasi Blok Cipher

PEMBANGKIT KUNCI LINEAR FEEDBACK SHIFT REGISTER PADA ALGORITMA HILL CIPHER YANG DIMODIFIKASI MENGGUNAKAN CONVERT BETWEEN BASE

Penggunaan Fungsi Rasional, Logaritma Kuadrat, dan Polinomial Orde-5 dalam Modifikasi Kriptografi Caesar Cipher

Algoritma Kriptografi Klasik Baru

Algoritma Enkripsi Playfair Cipher

MODIFIKASI VIGÈNERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME CBC PADA PEMBANGKITAN KUNCI

STUDI DAN PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA SIMETRI VIGENERE CHIPPER BINNER DAN HILL CHIPPER BINNER Ivan Nugraha NIM :

Ada 4 mode operasi cipher blok: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining (CBC) 3. Cipher Feedback (CFB) 4. Output Feedback (OFB)

H-Playfair Cipher. Kata Kunci: H-Playfair cipher, playfair cipher, polygram cipher, kriptanalisis, kriptografi.

Beberapa Algoritma Kriptografi Klasik. Haida Dafitri, ST, M.Kom

MODIFIKASI VIGENERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SUBSTITUSI BERULANG PADA KUNCINYA

Modifikasi Affine Cipher Dan Vigènere Cipher Dengan Menggunakan N Bit

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Modifikasi Nihilist Chiper

Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 2)

Tipe dan Mode Algoritma Simetri (Bagian 2)

Kriptografi Klasik. Presented by Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T.

Modifikasi Playfair Chiper Dengan Kombinasi Bifid, Caesar, dan Transpositional Chiper

Pergeseran Kemiringan pada Vigènere Chiper

Metode Enkripsi baru : Triple Transposition Vigènere Cipher

BAB II LANDASAN TEORI. bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat dimengerti

Super-Playfair, Sebuah Algoritma Varian Playfair Cipher dan Super Enkripsi

Teknik Konversi Berbagai Jenis Arsip ke Dalam bentuk Teks Terenkripsi

ARDES : Sebuah Algortima Block Cipher Modifikasi Data Encryption Standard

Implementasi Algoritma Vigenere Subtitusi dengan Shift Indeks Prima

Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T.

Vigènere Chiper dengan Modifikasi Fibonacci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI

STUDI ALGORITMA SOLITAIRE CIPHER

Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher ).

General Discussion. Bab 4

PENGGUNAAN DETERMINAN POLINOMIAL MATRIKS DALAM MODIFIKASI KRIPTOGRAFI HILL CHIPER

Blok Cipher JUMT I. PENDAHULUAN

TRIPLE VIGENÈRE CIPHER

Vigènere Transposisi. Kata Kunci: enkripsi, dekripsi, vigènere, metode kasiski, known plainteks attack, cipherteks, plainteks 1.

STUDI MENGENAI JARINGAN FEISTEL TAK SEIMBANG DAN CONTOH IMPLEMENTASINYA PADA SKIPJACK CIPHER

Venigmarè Cipher dan Vigenère Cipher

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Reference. William Stallings Cryptography and Network Security : Principles and Practie 6 th Edition (2014)

PENGEMBANGAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER MENGGUNAKAN METODE PERGESERAN KUNCI BERBASIS BINER ABSTRAK

Kriptografi Simetris Dengan Kombinasi Hill cipher Dan Affine Cipher Di Dalam Matriks Cipher Transposisi Dengan Menerapkan Pola Alur Bajak Sawah

Modifikasi Algoritma Caesar Cipher Menjadi SPICA-XB (Spinning Caesar dengan XOR Binary)

Streamed Key Vigenere Cipher : Vigenere Cipher Menggunakan Penerapan Metode Pembangkitan Aliran Kunci

Modifikasi Cipher Block Chaining (CBC) MAC dengan Penggunaan Vigenere Cipher, Pengubahan Mode Blok, dan Pembangkitan Kunci Berbeda untuk tiap Blok

Modifikasi Pergeseran Bujur Sangkar Vigenere Berdasarkan Susunan Huruf dan Angka pada Keypad Telepon Genggam

PROGRAM APLIKASI KRIPTOGRAFI PENYANDIAN ONE TIME PAD MENGGUNAKAN SANDI VIGENERE

KOMBINASI ALGORITMA TRIPLE DES DAN ALGORITMA AES DALAM PENGAMANAN FILE

MAKALAH KRIPTOGRAFI KLASIK

PERANCANGAN MODIFIKASI KRIPTOGRAFI MODERN CBC UNTUK PENGAMANAN DATA/FILE TEXT

Studi Penggabungan Metode Bifid Cipher pada Algoritma Playfair

Enkripsi Teks dengan Algoritma Affine Cipher

SKK: ENKRIPSI KLASIK - SUBSTITUSI

Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah

ANALISIS KOMBINASI METODE CAESAR CIPHER, VERNAM CIPHER, DAN HILL CIPHER DALAM PROSES KRIPTOGRAFI

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA TWOFISH DAN TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) PADA DATA SUARA

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

MODIFIKASI KRIPTOGRAFI HILL CIPHER MENGGUNAKAN CONVERT BETWEEN BASE

Vigènere Cipher dengan Pembangkitan Kunci Menggunakan Bilangan Euler

Playfair Cipher dan Shift Cipher

Transformasi Linier dalam Metode Enkripsi Hill- Cipher

Dasar-Dasar Keamanan Sistem Informasi

ENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER

Two Square Cipher I. PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI UJI KORELASI UNTUK PENGUJIAN SUB KUNCI PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI BLOCK CIPHER PRESENT MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN C++

MODIFIKASI ALGORITMA CAESAR CHIPER DAN RAIL FENCE UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TEKS ALFANUMERIK DAN KARAKTER KHUSUS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Penyamaran Plainteks pada Algoritma Vigenere Chiper StegaVig Makalah IF5054 Kriptografi

Aplikasi Pewarnaan pada Vigener Cipher

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Pemanfaatan Steganografi dalam Kriptografi Visual

DASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

Penerapan Vigenere Cipher Untuk Aksara Arab

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Chiper Blok dengan Algoritma Operasi XOR antar Pecahan Blok

Modifikasi Playfair Cipher Menggunakan Vigenere Cipher

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL M O D U L 1 P R A T I K U M CRYPTOGRAPHY PENYUSUN

OZ: Algoritma Cipher Blok Kombinasi Lai-Massey dengan Fungsi Hash MD5

BAB I PENDAHULUAN. Pada era teknologi informasi yang semakin berkembang, pengiriman data

Analisis Kriptografi Klasik Jepang

PENGGUNAAN POLINOMIAL UNTUK STREAM KEY GENERATOR PADA ALGORITMA STREAM CIPHERS BERBASIS FEEDBACK SHIFT REGISTER

Algoritma Kriptografi Modern

KEAMANAN SISTEM INFORMASI DAN JARINGAN IKE HARUM DIANTI ( ) Jurusan Teknik Elektro, Telematika - CIO ITS SURABAYA

Perancangan dan Implementasi Kriptografi Menggunakan Algoritma CryptMT Pada Data Citra Artikel Ilmiah

Studi dan Implementasi Algoritma Inverse Generator Cipher

RANCANGAN,IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ZENARC SUPER CIPHER SEBAGAI IMPLEMENTASI ALGORITMA KUNCI SIMETRI

Algoritma SAFER K-64 dan Keamanannya

Kombinasi Algoritma Rubik, CSPRNG Chaos, dan S-Box Fungsi Linier dalam Perancangan Kriptografi Block Cipher

Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis pada Teknik Tanam Padi dan Bajak Sawah

SHaP SITI 2016 Fakultas Ilmu Komputer PERBANDINGAN ALGORITMA DES DAN ALGORITMA AES PADA TEKNOLOGI QR-CODE

Studi dan Analisis Mengenai Aplikasi Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher

ANALISIS FEISTEL CIPHER SEBAGAI DASAR BERBAGAI ALGORITMA BLOCK CIPHER

PEMANFAATAN KEMBALI KRIPTOGRAFI KLASIK DENGAN MELAKUKAN MODIFIKASI METODE-METODE KRIPTOGRAFI YANG ADA

Kombinasi Algoritma Playfair Cipher Dengan Metode Zig-zag Dalam Penyandian Teks

Studi dan Analisis Dua Jenis Algoritma Block Cipher: DES dan RC5

STUDI PERBANDINGAN PLAYFAIR CIPHER DENGAN PAPAN KUNCI BUJURSANGKAR DAN PAPAN KUNCI KUBUS

Aplikasi Enkripsi Pesan Pada ios Menggunakan Algoritma Kriptografi Klasik Yang Diperbaharui

BEA A New Block Cipher Algorithm

Transkripsi:

MODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR DAN MENGGABUNGKAN DENGAN LINEAR FEEDBACK SHIFT REGISTER (LFSR) E. Haodudin Nurkifli Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. H.S. Ronggo Waluyo / Teluk Jambe Karawang dudi.nurkifli@staff.unsika.ac.id ABSTRAK Playfair Cipher merupakan metoda enkripsi klasik yang sangat sulit untuk dikriptanalisis secara manual. Meskipun demikian Playfair dapat dipecahkan dengan menggunakan informasi frekuensi kemunculan bigram. Komponen yang penting pada algoritma playfair adalah tabel cipher yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi diperkenalkan oleh playfair merupakan matrik berukuran (5x5) yang berisi huruf kapital dari A-Z. Tabel bawaan yang ada pada playfair cipher tidak dapat mengenkripsi yang berisi huruf kecil (a-z), angka (0-9) dan simbol-simbol. Mekanisme mengganti huruf J dengan I pada persiapan enkripsi menjadi kelemahan dari playfair karena pada proses dekripsi akan terjadi ambigu pada kata yang memiliki huruf I. Modifikasi tabel playfair chiper yang dapat digunakan untuk melakukan enkripsi huruf kapital, huruf kecil, angka dan simbol. Penggunaan tabel 12 x 12 yang sangat acak memiliki Confusion yang bagus sehingga membuat hubungan statistik antara plainteks, cipherteks, dan kunci menjadi sangat rumit. Perubahan satu bit enkripsi pada plaintek berpengaruh terhadap bit yang lainnya sehingga menggabungkan dengan LFSR menjadi lebih baik juga dari sisi Diffusionya. Kata : Playfair, Tabel Cipher, Confusion, Diffusion 1. PENDAHULUAN Playfair Cipher merupakan metoda enkripsi klasik yang sangat sulit untuk dikriptanalisis secara manual. Meskipun demikian Playfair dapat dipecahkan dengan menggunakan informasi frekuensi kemunculan bigram. Komponen yang penting pada algoritma playfair adalah tabel cipher yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi tabel bawaan yang diperkenalkan oleh playfair adalah tabel yang berbentuk matrik berukuran (5x5) yang berisi huruf kapital dari A-Z dengan menghilangkan J. Menurut Aftab (2013), Chaoudhary (2013), Vatsa (2012) Ciphertek hasil enkripsi relatif mudah dipecahkan ketika kriptanalisis mengetahui cipherteks dan tabel ciphernya, walaupun kriptanalis hanya mengetahui cipherteks tanpa mengetahui tabel chiper kriptanalis dapat menebak bigram berdasakan huruf yang bermakna dari sebuah kata. Menurut Harris dan Attia (2013), Kumar (2013), Nidhal dan Wasfi (2013), Shakti dan Gupta (2011) Tabel bawaan yang ada pada playfair cipher tidak dapat mengenkripsi yang berisi huruf kecil (a-z), angka (0-9) dan simbol-simbol. Kelemahan yang lain pada playfair adalah terjadinya ambigu pada hasil dekripsi karena pada persiapan enkripsi playfair cipher memiliki mekanisme mengganti J dengan I. Perlunya modifikasi tabel playfair chiper yang dapat digunakan untuk melakukan enkripsi huruf kapital, huruf kecil, angka dan simbol. Mengacak isi tabel diperlukan agar cipherteks yang dihasilkan menjadi acak. 2. TINJAUAN PUSTAKA Aftab (2013), Chaoudhary (2013) memodifikasi tabel cipher menjadi 7x4 dan menambahkan dua simbol yaitu * dan #. menampilkan semua huruf (A- Z) Agar tidak terjadi ambigu saat melakukan dekripsi. semakin meningkatnya confusion dan diffusion akan mempersulit kriptanalis memecahkan cipherteks. Harris dan Attia (2013), Shakti dan Gupta (2013) Memodifikasi ukuran tabel cipher menjadi 8x8 yang berisi huruf kapital (A-Z), angka (0-9) dan simbol. Selain memodifikasi tabel proses enkripsi digabungkan dengan algortima Linear Feedback Shift Register (LFSR). Ujicoba dengan cipherteks only attack, known attack dan cipherteks attack tidak dapat memecahkan cipherteks dari playfair modifikasi. kekuatan tidak hanya substitusi dari matrik 8x8 akan tetapi karena digabungkan dengan cara mengacak bit menggunakan LFSR. Khumar (2013) Memodifikasi tabel cipher menjadi 6x6 yang berisi (A-Z) dan (0-9). Menggabungkan pengacakan bit dengan LFSR setelah bit teracak baru melakukan enkripsi dengan playfair cipher tabel 6x6. Menggabungkan LFSR dan Playfair tabel cipher 6x6 dapat meningkatkan keamanan dari cipherteksnya. Vatsa (2012) Memodeifikasi proses enkripsi pada Caesar cipher dengan membuat tabel up (4x4) dan tabel down (4x4). Menghindari brute force attack karena dengan tabel yang dibuat setiap huruf yang sama ketika dienkripsi tidak menghasilkan huruf ciperteks yang sama. cipher dengan tabel dapat memperkuat cipherteks dari Caesar cipher. 366

Khumar (2013), Ravindra (2011) Membahasa beberapa kelemahan algoritma klasik: Caesar, playfair, vigenere, cipher hill. Kelemahan playfair cipher mudah ditebak jika kriptanalisis menemukan cipher dan kuncinya. Jika kriptanalisis hanya menemukan chiperteks maka kriptanalisis dapat menebak digram yang terbentuk dari cipherteksnya. Playfair dengan tabel cipher 5x5 tanpa modifikasi akan membuat cipher mudah dipecahkan. Menurut Nidhal (2013) Pembuatan tabel playfair baru dengan ukuran 11x11 yang berisi (A-Z), (a-z), (0-9), beberapa simbol aritmatik. Lebih mengamankan di kombinisai dengan LFSR. Semakin meningkatnya confusion dan diffusion akan mempersulit kriptanalis memecahkan cipherteks. Shrivastava (2013) Memodifikasi ukuran tabel cipher menjadi (8x8) dan menggunakan multi round untuk mengacak isi tabel cipher. Mempersulit pemechana analisis digram dan frekuensi analisis karena semakin acak isi tabel akan menghasilkan cipherteks yang acak. Berdasarkan beberapa ide dari penelitian terdahulu, menganalisis tabel cipher yang dapat digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. membuat tabel cipher dengan ukuran 12 x 12 mengacak isi dari tabel sehingga dapat menghasilkan cipherteks yang sukar untuk dipecahkan oleh analisis frekuensi. Selain itu cipherteks yang dihasilkan dixor dengan kunci yang dibentuk dengan Linear Feedback Sift Ragister (LFSR). 3. LANDASAN TEORI Menurut Stallings (2010) Playfair Cipher menggunakan papan kunci yang berbentuk bujursangkar dalam melakukan penyandian. Papan kunci ini berukuran 5x5, dimana setiap bagian dalam papn kunci mewakili huruf-huruf dalam alfabet (abjad) dengan menghilangkan huruf J dari abjad. Setiap elemen bujursangkar berisi huruf yang berbeda satu sama lain. Tabel 1. Tabel cipher playfair (5x5) R X C N Y E D W I G O T A M V F B U Z S H P Q K L 3.1 Algoritma Persiapan Enkripsi Playfair Cipher Menurut Stallings (2010) Sebelum melakukan enkripsi, pesan yang akan dienkripsi (plainteks) diatur terlebih dahulu sebagai berikut : 1. Semua spasi dan karakter yang bukan alfabet harus dihilangkan dari plainteks (jika ada). 2. Jika ada huruf J pada palinteks maka ganti huruf tersebut dengan huruf I. 3. Pesan yang akan dienkripsi ditulis dalam pasangan huruf (bigram). 4. Jika ada huruf yang sama dalam pasangan huruf, maka sisipkan huruf X atau Z di tengahnya. Huruf yang disisipkan sebaiknya huruf X karena sangat kecil kemungkinan terdapat huruf X yang sama dalam bigram, tidak seperti huruf Z, contohnya dalam kata FUZZY. 5. Jika jumlah huruf pada plainteks adalah ganjil maka pilih sebuah huruf tambahan yang dipilih oleh orang yang mengenkripsi dan tambahkan di akhir plainteks. Huruf tambahan dapat dipilih sembarang misalnya huruf Z atau X. 3.2 Algoritma Enkripsi Playfair Cipher Algoritma enkripsi untuk setiap bigram adalah sebagai berikut: 1. Jika ada dua huruf terdapat pada baris kunci yang kanannya 2. Jika ada dua huruf terdapat pada kolom yang bawahnya 3. Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau kolom yang sama, maka huruf pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf kedua. 4. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari huruf yang digunakan 3.3 Algoritma dekripsi Playfair Cipher Algoritma dekripsi merupakan kebalikan dari algoritma enkripsi untuk setiap bigram adalah sebagai berikut: 1. Jika ada dua huruf terdapat pada baris kunci yang kirinya 2. Jika ada dua huruf terdapat pada kolom yang atasnya. 3. Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau kolom yang sama, maka huruf pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf kedua. 4. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari huruf yang digunakan 3.4 Contoh enkripsi dan dekripsi Menurut Stallings (2010) Plaintek: IT IS FULL MOON. Buat bigram dari gantikan j dengan i, tambahkan X jika pasangan huruf ganjil. IT IS FU LX LM OX ON. Enkripsi dengan cara megnacu pada tabel cipher matrik 5x5 dengan isi tabel sembarang. Tabel acuan enkripsi tabel 2. Tabel 2. Tabel cipher playfair (5x5) R X C N Y E D W I G O T A M V F B U Z S H P Q K L Cipherteks yang dihasilkan: DM GZ BZ PY KV TR MR Proses dekripsi merupakan kebalikan dari 367

proses enkripsi. Cipherteks yang dihasilkan DM GZ BZ PY KV TR MR dilihat berdasarkan tabel DM sehingga pasangan bigram plaintek IT. Hasil pasangan bigram menjadi IT IS FU LX LM OX ON. Hilangkan X menjadi IT IS FU L LM OON palinteks IT IS FULL MOON [10]. 4. METODE PENELITIAN Metode penelitian berdasarkan skema kriptografi disajikan pada gambar 1. Enkipripsi Cipherteks Dekripsi Gambar 1. Skema enkripsi dan dekripsi Gambar 1 memperlihatkan beberapa hal yang akan dibahas: penentuan kunci, proses enkripsi dan proses dekripsi. penelitian ini menyajikan bagaimana melakukan proses modifikasi terhadap algoritma playfair dan menggabungkan dengan LFSR. Skema baru disajikan pada bab 5. 5. USULAN SKEMA BARU ALGORITMA PLAYFAIR Usulan ini mengemukakan bentuk skema baru dari algoritma playfair dan digambungkan dengan LFSR. Gambar 2 diperlihatkan bentuk usulan skema baru dari algoritma flayfair. Gambar 3 Memperlihatkan skema dari algoritma playfair. Enkripsi terhadap palinteks membutuhkan tabel playfair. Tabel playfair dimodifikasi sehingga menjadi tabel. Modifikasi tabel disajikan pada subab 6. di enkripsi menghasilkan cipherteks, Proses untuk mengembalikan dilakukan dengan mendekripsi cipherteks sehingga menjadi. 5.2 Proses enkripsi dan dekripsi dengan xor menggunakan pembentukan kunci LFSR Proses enkripsi dan dekripsi terdapat beberapa tahapan: pembentukan kunci, enkripsi dan dekripsi diperlihatkan gambar 4 dan gambar 5. b8 b7 b6 b5 b4 b3 b2 b1 Bit Keluaran Gambar 4. kunci LFSR 8 bit Gambar 4 memperlihatkan mekanisme pembentukan kunci dengan LFSR 8 bit. b 1, b 2,..b 8 merupakan bit masukan b 1 xor b 8 kemudian b 8 digeser dan ditempatkan di bit keluaran. Enkripsi Cipherteks Dekripsi Gambar 5. Xor enkripsi dan dekripsi 1 1 Enkirpsi1 2 Cipherteks1 Enkripsi2 2 Cipherteks2 Dekripsi2 2 1 Dekripsi1 Gambar 5 memperlihatkan setelah kunci terbentuk dengan menggunakan LFSR kemudian masing-masing bit di xorkan dengan. 1 Gambar 2. Usulan Skema enkripsi dan dekripsi Gambar 2 memperlihatkan beberapa proses yang ada: 1 dienkripsi dengan algoritma playfair menggunakan kunci berdasarkan tabel playfair modifikasi menghasilkan cipherteks1. Cipherteks1 dienkripsi kembali dengan cara cipherteks1 dixor dengan kunci yang dibentuk berdasarkan LSFR 8 bit sehingga menghasilkan cipherteks2. Proses mengembalikan pesan dilakukan dengan terlebih dahulu cipherteks2 didekripsi menghasilkan cipherteks1 dan cipherteks1 didekripsi sehingga menjadi kembali. Proses yang lebih detil disajikan pada subbab 5.1. 5.1 Proses enkripsi dan dekripsi dengan playfair Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi yang mengacu pada stalling (2010). Cipherteks Enkirpsi Dekripsi Gambar 3. Skema enkripsi dan dekripsi playfair 6. PEMBAHASAN Pembahasan menyajikan proses enkripsi dan dekripsi menggunakan playfair dengan tabel yang dimodifikasi dan xor menggunakan kunci yang dihasilkan dengan LFSR. Pembahasan disajikan pada sub bab 6.1 dan 6.2. 6.1 Modifikasi tabel playfair (12x12) Tabel yang dibentuk tidak berdasarkan kunci, tabel terdiri dari 12 baris dan 12 kolom berisi huruf kapital (A-Z), huruf kecil (a-z), angka (0-9) dan simbol. Tabel bentukan diperlihatkan pada tabel 3. Tabel 3. Tabel cipher (12 x 12) A B C D E F G H I /J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A b c d E f G h i/j k l m N o p q R s T u V w x y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 # $ % ^ & * ( ) - = + [ ] ; : \,. / < >? @ β π σ μ τ ± À Á Â Ä È É Ê Ë Ì Í Î Ï Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Ü Ý À á â ä Å æ Ç è É ê ë ì Í î ï ð Ñ ò Ó ô Õ ù ü Tabel 3 memperlihatkan tabel hasil modifikasi yang terdiri dari huruf kapital, huruf kecil angka dan simbol. 368

6.2 Proses enkripsi dan dekripsi dengan Algoritma Playfair Proses enkripsi dan dekripsi sama halnya dengan playfair cipher biasa. Misalkan plaintek: Temui aku di kampus jam 7 atau jam 9 pagi. Bigram yang terbentuk Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi pada bigram ada huru j sehingga setiap j harus diganti dengan i. pembentukan bigram tidak tersisa huruf ganjil dan bigram tidak memiliki huruf sama sehingga tidak perlu menggantikan atau menambahkan dengan X. Proses enkripsi mengacu pada tabel cipher sehingga cipherteksnya Sf nv kb hw ek lb nq tv kb vy gn hn kb xy nc. Proses dekripsi akan menghasilkan bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi. Terjadinya ambigu saat dekripsi dikarenakan ada mekanisme menggantikan j dengan i, misalkan jam menjadi iam. Pembuktian penerapan playfair dengan kunci dan isi tabel tidak terlalu acak. : M@h@ 15wa buat tabel cipher berdasarkan kunci. Isikan tabel dengan huruf, angka, simbol yang belum ada mengacu pada isi tabel 3. Sehingga membentuk tabel 4 Tabel 4. Tabel cipher (12 x 12) M @ h 1 5 W A A B C D E F G H I/J K L N O P Q R S T U V W X Y Z b c d e f g i/j k l m n O p q r s t u v x y z 0 2 3 4 6 7 8 9 # $ % ^ & * ( ) - = + [ ] ; : \,. / < >? β π σ μ τ ± À Á Â Ä È É Ê Ë Ì Í Î Ï Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Ü Ý à á â ä å Æ ç è é ê ë ì í î ï ð ñ Ò ó ô õ ù ü Enkripsi plaintek Temui aku di kampus jam 7 atau jam 9 pagi. Buat bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi menghasilkan cipherteks Us gz oh gx Ur o nq 7g oh sz M2 @2 oh g^ oa ik. Proses dekripsi bermula ditemukanya bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi. Masih terjadi ambigu terhadap i yang mana yang akan dirubah menjadi j. tidak terlalu mengacak isi tabel sehingga penambahan angka dan simbol pada isi tabel tidak berpengaruh. Pembuktian modifikasi tabel cipher yang disi secara acak : M@h@ 15wa buat tabel cipher berdasarkan kunci. Isikan tabel dengan huruf, angka, simbol yang belum ada mengacu pada isi tabel 3 cara pengisiannya dilakukan dengan cara acak. Sehingga membentuk tabel 5 Tabel 5. Tabel cipher (12 x 12) M @ h 1 5 W a = B C D β π G H ] K L N < P R S T 3 4 [ X * Z b Í ) f & i/j k l τ \ o p Ï r. t v x y Ë 0 2 F W 6 7 8 9 # $ % ^ g Y ( e - A + U V ; : u n, s / O >? I/J E σ μ m ± Q c À Á Â Ä È É Ê z Ì d Î q Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Ü Ý à á â ä Å Æ ç è é ê ë ì í î ï ð Ñ Ò ó ô õ ù ü Enkripsi Temui aku di kampus jam 7 atau jam 9 pagi. Buat bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi menghasilkan cipherteks 9 σ, oh \; Ár o zf n/ oh F M2 Wn oh?( o= #\. Proses dekripsi bermula ditemukannya bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi. Masih terjadi ambigu terhadap i yang mana yang akan dirubah menjadi j. Isi tabel yang sangat acak menghasilkan cipherteks yang sangat acak. Pembuktian menghilangkan ambigu saat proses dekripsi. : M@h@ 15wa buat tabel cipher berdasarkan kunci. Isikan tabel dengan huruf, angka, simbol yang belum ada mengacu pada isi tabel 3 cara pengisiannya dilakukan dengan cara acak. Sehingga membentuk tabel 6 Tabel 6. Tabel cipher (12 x 12) M @ h 1 5 W a = B C D β π G H ] K L N < P R S T 3 4 [ X * Z b Í ) f & j k l τ \ o p Ï r. t v x y Ë 0 2 F W 6 7 8 9 # $ % ^ g Y ( e - A + U V ; : u n, s / O >? J E σ μ m ± Q I c À Á i Ä È Ê z Ì d Î q Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Ü Ý à á â ä å Æ ç è é ê ë ì í î ï ð ñ Ò ó ô õ ù ü Enkripsi plainteks Temui aku di kampus jam 7 atau jam 9 pagi. Buat bigram Te mu ia ku di ka mp us ja m7 at au ja m9 pa gi menghasilkan cipherteks 9 σ, Ê \; Ár o zf n/ oh F M2 Wn oh?( o= #\. Proses dekripsi bermula ditemukanya bigram Te mu ia ku di ka mp us ja m7 at au ja m9 pa gi. Isi tabel yang lengkap dapat menghilangkan ambigu dalam proses dekripsi. Tabel yang acak akan menghasilkan cipher yang acak. 6.3 kunci dengan LFSR 8 bit kunci diperlihatkan pada tabel dengan bit inputan adalah 11111111. Tabel 7 pembentukan kunci dengan LFSR S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 Output 1 1 1 1 1 1 1 1-0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 369

1 0 0 1 1 0 0 1 1 Tabel 7 memperlihatkan kunci dibentuk oleh LFSR yang diambil sebagai kunci adalah bit output. S 1, S 2 S 8 diisi dengan bit. Tabel kunci yang disajikan hanya terdiri 8 bit kunci. kunci berikutnya sesuai dengan mekanisme yang disajikan pada skema LFSR 6.4 Enkripsi dan dekripsi dengan LFSR 8 bit Enkripsi dengan menggunakan LFSR 8 bit terdiri dari beberapa mekanisme: cipherteks yang dihasilkan enkripsi playfair dibuat matrik 2x9, masing-masing karakter dirubah kedalam bit, kunci yang dibentuk dengan LFSR dibuat matrik 2x9. Xorkan cipherteks dengan kunci yang dihasilkan oleh LFSR. Cipherteks yang dihasilkan oleh playfair 9 σ, Ê \; Ár o zf n/ oh. Tabel 8 matrik cipherteks dari playfair (2x9) 9 σ, Ê \ ; Á r o z F n / o h Tabel 8 memperlihatkan cipherteks yang dihasilkan oleh algoritma playfair dibentuk matrik ukuran 2 x 9. Masing-masing karakter dirubah menjadi bit diperlihatkan pada tabel 9. Tabel 9 bit dari cipherteks playfair 11110110 00111001 11100101 00101100 10010000 11101100 01011100 00111011 10110101 01110010 01101111 11101100 01111010 01000110 01101110 00101111 01101111 01101000 Tabel 9 memperlihatkan bit dari masing-masing karakter yang ada pada tabel 8. Tabel 10 bit kunci dari LFSR 8 bit. 11111111 01010101 10011001 00010001 11100001 01000001 10000001 00000000 11111111 01010101 10011001 00010001 11100001 01000001 10000001 00000000 11111111 01010101 Tabel 10 merupakan kunci matrik kunci yang terbentuk dari LFSR. Proses enkripsi cipherteks hasil enkripsi playfair dixor dengan kunci. Berikut contoh dari enkripsi : 11110110 xor 11111111 = 00001001 ascii dari bit tersebut adalah HT (Horizontal Tab), 00111001 xor 01010101 = 01101100 = l, 11100101 Xor 10011001 = 01111100 = (vertical bar). Enkripsi dilakukan untuk semua bit. Cipherteks yang diperoleh adalah HT, l,, 9, q,,, ;, J, ', û,, /, É, -. Proses dekripsi dilakukan dengan cara merubah masing-masing karakter cipherteks kemudian dixorkan dengan kunci. 7. KRIPTANALISIS Confusion merupakan prinsip yang menyembunyikan hubungan apapun yang ada antara plainteks, cipherteks, dan kunci. Prinsip confusion akan membuat kriptanalis sukar untuk mencari polapola statistik yang muncul pada cipherteks. Penggunaan tabel 12 x 12 yang acak memiliki Confusion yang bagus sehingga membuat hubungan statistik antara plainteks, cipherteks, dan kunci menjadi sangat rumit. Diffusion merupakan prinsip yang menyebarkan pengaruh satu bit plainteks atau kunci ke sebanyak mungkin cipherteks dan menyembunyikan hubungan statistik antara plainteks, cipherteks, dan kunci dan membuat kriptanalisis menjadi sulit. Perubahan terjadi pada pembentukan kunci LFSR dan proses xor kunci dengan sehingga perubahan cipherteks tidak dapat diprediksi dan menyembunyikan hubungan statistik antara, cipherteks, dan kunci. 8. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan analisis kriptanalis ada beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Tabel cipher pada algoritma playfair menjadi komponen penting untuk enkripsi dan dekripsi b. Tabel cipher dapat dimodifikasi menjadi ukuran tabel sembarang minimal menampung huruf kapital (A-Z). c. Isi tabel dapat di isi dengan huruf-huruf dan simbol yang diisikan secara acak sehingga dapat memperkuat cipherteks d. kunci dengan LFSR 8 bit menghasilkan kunci bit yang acak. e. Menggabungkan playfair dengan modifikasi tabel dan LFSR menghasilkan cipherteks yang susah untuk dipecahkan. 370

DAFTAR PUSTAKA Aftab, A. A., Shah, B. K., dan Muhammad, C. S., A Modified Version of Playfair Cipher Using 7 4 Matrix., International Journal of Computer Theory and Engineering., Volume 5., No. 4., Agustus., 2013 Choudhary, J., Kumar, R. G dan Singh, S., A Generalized Version of Play Fair Cipher., international journal of advanced computer technology., Volume 2., PP 2-6, Juni., 2013 Harris, J., dan Attia, A., Modified Version of Cryptography Playfair Cipher with 8x8 Linear Feedback Shift Register., European Journal of Industrial and System Engineering., Volume 11., 2013 Kumar, D. M., dan Jain, D., The Problem Analysis on Encryption Technique in Cryptography., International Journal of Societal Applications of Computer Science., Volume 2., Mei., 2013 Kumar, V., et al., Modified Version of Playfair Cipher Using Linear Feedback Shift Register and Transpose Matrix Concept., International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering., Volume 3., Juni., 2013 Nidhal, O. A. H., dan Wasfi, B. A., 11 11 Playfair Cipher based on a Cascade of LFSRs., IOSR Journal of Computer Engineering., Volume 12., PP 29-35., Mei-Juni., 2013 Ravindra, K. B., Udaya, S. K., dan Vina, A. B., A Survey on Recently Modernized Cryptographic Algorithms and Analysis on The Block Cipher Generation Using Play Color Cipher Algorithm., International Journal of Mathematical., Volume 2., November., 2011 Shakti, S. S., dan Gupta, N., A Novel Approach to Security using Extended Playfair Cipher., International Journal of Computer Applications., Volume 20.,c No.6., April., 2011 Shrivastava, G., Chouhan, M., dan Dhawan, M., A Modified Version Of Extended Plafair Cipher (8x8)., International Journal Of Engineering And Computer Science., Volume 2., No. 956-961., April., 2013 Stallings, W., Cryptography and Network Security: Principles and Practice., 5thedition, Prentice Hall., January 24., 2010. Vatsa, S., Mohan, T., dan Vatsa, A. K., Novel Cipher Technique Using Subtitution Method., International Journal of Information and Network Security., Volume 1., No.4., PP 313-320., Oktober., 2012 371