Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

dokumen-dokumen yang mirip
Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISBN:

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Lailatul Qadar. Surah Al Qadr 97 : 1-5

Konsisten dalam kebaikan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Istiqomah dalam menjaga ibadah ********************

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Hukum Mengubah Nazar

TA LIM MADANI 15 Iman Kepada Nabi & Rasul Allah

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

PRAKTIK JUAL BELI IKAN DALAM SUNGAI DI DESA HANDIL BARABAI KECAMATAN KERTAK HANYAR SKRIPSI

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

PENGANTAR EDISI PRAKTIS

At-Tawwaab, Ar-Raqiib dan Asy-Syahiid

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Ada Dua Kali Hari Kebangkitan.. اقتباس المشاركة: من الموضوع: Kebangkitan Ada Dua Kali Hari

Post

PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

Syarah Istighfar dan Taubat

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Transkripsi:

Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء و الل ه ع ل ى ك ل ش ي ء ق د ير (284) Dari ayat ini dapat diambil pengertian tentang kesempurnaan keesaan Allah swt. dalam hal: 1. Esa dalam kekuasan-nya. 2. Esa dalam mengetahui segala yang terjadi di alam ini. Allah swt. Esa dalam memiliki seluruh makhluk, maksudnya ialah hanya Allah swt. sajalah yang menciptakan, menumbuhkan, mengembangkan dan memiliki seluruh alam ini, tidak ada sesuatu pun yang berserikat dengan Dia. Allah swt. Esa dalam mengetahui segala sesuatu di alam ini maksudnya ialah Allah swt. mengetahui yang besar dan yang kecil, yang tampak dan yang tidak tampak oleh manusia. Segala yang terjadi, yang wujud di alam ini, maka wujudnya itu tidak lepas dari pengetahuan Allah, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-nya. Allah swt. Esa dalam kekuasaan-nya, maksudnya ialah apa yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat merubah kehendak-nya. Apabila Dia 1 / 5

menghendaki adanya sesuatu, maka adalah dia, sebaliknya apabila Dia menghendaki lenyapnya sesuatu, lenyaplah ia. Hanya Dialah yang dapat mengetahui perbuatan hamba-nya, serta mengampuni atau mengazabnya dan keputusan yang adil hanyalah di tangan-nya saja. Yang ada di dalam hati manusia itu ada dua macam: Pertama: Sesuatu yang ada di dalam hati yang datang dengan sendirinya tergerak tanpa ada yang menggerakkannya, terlintas di dalam hati dengan sendirinya. Gerak yang demikian tidak berdasarkan iradah (kehendak) dan ikhtiar (pilihan) manusia, hanya timbul saja dalam hatinya. Hal yang seperti ini tidak dihukum dan dihisabi Allah swt., kecuali bila diikuti dengan iradah, niat dan ikhtiar. Kedua: Sesuatu yang ada di dalam hati yang timbul dengan usaha, pikiran, hasil renungan dan sebagainya. Gerak yang seperti ini berubah menjadi cita-cita keinginan yang kuat, sehingga timbullah iradah, niat dan ikhtiar untuk melaksanakannya. Gerak hati yang seperti inilah yang dihisab dan dijadikan dasar dalam menentukan balasan pekerjaan manusia. Oleh sebab itu Allah swt. memerintahkan agar manusia selalu mengawasi, meneliti dan merasakan apa yang ada di dalam hatiya. Bila yang ada itu sesuai dengan perintah Allah dan tidak berlawanan dengan larangan-larangan-nya, maka peliharalah dan hidup suburkanlah dia sehingga mewujudkan amal yang baik. Sebaliknya bila yang ada di dalam hati itu bertentangan dengan perintah-perintah Allah atau memungkinkan seseorang mengerjakan larangan-nya, hapuskan segera dan enyahkanlah yang demikian itu, sehingga tidak sampai mewujudkan perbuatan dosa. Hendaklah manusia waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan masuknya sesuatu yang tidak baik di dalam hatinya, sehingga mewujudkan perbuatan dosa. Sebagai contoh ialah rasa dengki, pada mulanya tumbuh karena rasa tidak senang kepada seseorang. Perasaan itu bertambah setiap ada peristiwa yang menyuburkannya. Kemudian timbullah marah, dendam, ingin membalas dan sebagainya. Jika telah demikian perasaannya, sukarlah untuk menghilangkannya dengan segera. Bahkan dikhawatirkan dapat melahirkan perbuatan dosa. Tetapi bila dipadamkan perasaan itu pada saat ia mulai tumbuh, maka rasa dengki itu tidak akan timbul, dan kalau pun timbul dapat dihilangkan dengan mudah. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah, ia berkata: "Tatkala Allah swt. 2 / 5

menurunkan ayat 284 ini kepada Rasulullah saw., maka sahabat merasa bebannya bertambah berat, lalu mereka datang menghadap Rasulullah saw. dan berkata: "Kami telah dibebani dengan pekerjaan-pekerjaan yang sanggup kami mengerjakannya, yaitu salat, puasa, jihad, sedekah, dan kini telah turun pula ayat ini yang kami tidak sanggup melaksanakannya. Maka Rasulullah saw. bersabda: "Apakah kamu hendak mengatakan seperti perkataan ahli kitab sebelum kamu, mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami durhaka." Katakanlah: "Kami dengar dan kami taat, kami memohon ampunan-mu, ya Tuhan kami, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Maka tatkala Rasulullah saw. membacakan ayat ini kepada mereka, lidah mereka mengikutinya. Lalu Allah swt. menurunkan ayat berikutnya, yaitu ayat 285 Al-Baqarah. Berkata Abu Hurairah: "Tatkala para sahabat telah mengerjakan yang demikian Allah swt. menghilangkan kekhawatiran mereka terhadap ayat itu dan Dia menurunkan ayat berikutnya. Allah swt. berfirman: ل ا ي ك ل ف الل ه ن ف س ا ا ل ا و س ع ه ا Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al Baqarah: 286) Hadis di atas melukiskan kekhawatiran para sahabat yang sangat takut kepada azab Allah. Para sahabat dahulunya adalah orang-orang yang hidup, dididik dan dibesarkan di dalam lingkungan kehidupan Arab Jahiliyah. Pikiran, hati, kepercayaan dan adat istiadat Jahiliyah telah sangat berpengaruh di dalam diri mereka. Bahkan di antara mereka adalah pemuka dan pemimpin orang-orang Arab Jahiliyah. Setelah Nabi Muhammad saw. diutus, mereka mengikuti seruan Nabi dan masuk agama Islam dengan sepenuh hati. Walaupun demikian bekas-bekas pengaruh kepercayaan dan kebudayaan Arab Jahiliyah masih ada di dalam jiwa mereka. Hal ini hilang dan hapus secara berangsur-angsur, setiap turun ayat-ayat Alquran dan setiap menjelaskan risalah yang dibawanya kepada mereka. Dalam pada itu mereka sendiri selalu berusaha agar bekas dari pengaruh-pengaruh yang tidak baik itu segera hilang dari diri mereka. Tatkala turun ayat ini mereka merasa khawatir, kalau-kalau Allah swt. tidak mengampuni dosa-dosa mereka, sebagai akibat dari bekas-bekas kepercayaan dan kebudayaan Arab Jahiliyah yang masih ada pada hati dan jiwa mereka, walaupun mereka telah berusaha sekuat tenaga menghilangkannya. Karena kecemasan dan kekhawatiran itulah mereka segera bertanya kepada Rasulullah saw. 3 / 5

Rasa kekhawatiran akan diazab Allah swt. itu tergambar pada pertanyaan Umar bin Khattab kepada Huzaifah. Beliau pernah bertanya kepada Huzaifah: "Adakah engkau (Huzaifah) dapati dari diriku salah satu dari tanda-tanda munafik?" Maka untuk menghilangkan kekhawatiran itu dan menenteramkan hati mereka maka turunlah ayat: ل ا ي ك ل ف الل ه ن ف س ا ا ل ا و س ع ه ا Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya...(q.s Al Baqarah: 286) Dengan turunnya ayat ini, hati para sahabat merasa tenang dan tenteram, karena mereka telah yakin bahwa segala larangan dan perintah Allah swt. itu adalah sesuai dengan batas kemampuan manusia. Tidak ada perintah-perintah dan larangan-larangan Allah yang tidak sanggup manusia melakukan atau menghentikannya. Hanya orang-orang yang ingkar kepada Allah sajalah yang merasa berat menghentikan larangan-larangan-nya. Dan mereka telah yakin pula bahwa pekerjaan buruk yang terlintas di dalam pikiran mereka dan mereka benci pula kepada pekerjaan itu, telah mereka usahakan menghilangkannya, karena itu mereka tidak akan dihukum. Allah swt. berfirman: ل ا ي و اخ ذ ك م الل ه ب الل غ و ف ي ا ي م ان ك م و ل ك ن ي و اخ ذ ك م ب م ا ك س ب ت ق ل وب ك م و الل ه غ ف ور ح ل يم (225) 4 / 5

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (Q.S Al Baqarah: 225) Selanjutnya Allah swt. menerangkan bahwa Dia menghisab (menghitung) apa yang ada di dalam hati manusia, baik yang disembunyikan atau yang dinyatakan dan dengan perhitungan-nya itu, Dia membalas perbuatan manusia dengan adil karena perhitungan dan pembalasan itu dilandasi dengan sifat Allah Maha Pengasih kepada hamba-hamba-nya. Kemudian Allah swt. menegaskan bahwa dengan karunia-nya Dia mengampuni hamba-nya dan mengazabnya dengan adil serta memberi pahala yang berlipat ganda kepada orang yang mengerjakan amal saleh. Akhirnya Allah swt. menyatakan bahwa Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dari ayat ini dipahami bahwa karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, maka mintalah pertolongan kepada-nya agar dapat melaksanakan perintah-perintah-nya dan menghentikan larangan-nya, mohonkan taufik dan hidayah-nya. 5 / 5