NOMOR : 13 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 15 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2010 NOMOR : 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

PERATURAN DAERAH KABU PATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "BINA KARYA" Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1962 Tanggal 13 Nopember 1962 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH APOTIK WARINGIN MULYO KABUPATEN TEMANGGUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

Perda No. 14/1998 tentang Pendirian Perusahaan Aneka Usaha Pertambangan Bahan Galian Gol. C Kab.Magelang.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1962 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA ANGKASA PURA KEMAYORAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 3 TAHUN 1992 SERI D NO. 3

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERHOTELAN KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1962 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA KERTAS PEMATANG SIANTAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "JAKARTA LLOYD" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA SEMEN PADANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH WAHANA RAHARJA PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dianggap perlu untuk mengubah ketatalaksanaan Perusahaan-perusahaan Pertanian Negara, kesatuankesatuan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "PELABUHAN DAERAH VI" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN PEMERINTAH (PP) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 123 TAHUN 1961 (123/1961) 17 APRIL 1961 (JAKARTA) Sumber: LN 1961/147

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BHUMI PHALA WISATA KABUPATEN TEMANGGUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1963 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN PERKEBUNAN NEGARA ANEKA TANAMAN

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH LAMONGAN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1964 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "KOJA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BULELENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1964 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA PUPUK SRIWIJAYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA INDUSTRI PERKAPALAN DAN PERUSAHAAN ANGKUTAN

e. Mengangkat sumpah pegawai dan atau sumpah jabatan sesuai dengan peraturan ; f. Mematuhi / mentaati semua peraturan perundang-undang kepegawaian.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI E.5

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1963 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA REASURANSI UMUM INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SWATANTRA KABUPATEN BULELENG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "PEMBANGUNAN PERUMAHAN" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BERDIKARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 13 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 1977 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH APOTEK SILIH ASIH DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAJALENGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJALENGKA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pemberdayaan Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih dalam mencapai produktivitas diperlukan perubahan manajemen sesuai dengan tuntutan perkembangan usaha; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor Nomor 5 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih di Kabupaten Daerah Tingkat II Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 1977 Nomor 5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 17 Tahun 2001 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor Nomor 5 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih di Kabupaten Daerah Tingkat II Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2001 Nomor 17, Seri D) perlu disesuaikan; c.bahwa.2

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor Nomor 5 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih di Kabupaten Daerah Tingkat II Majalengka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7.Peraturan 3

3 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 2); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 10). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA dan BUPATI MAJALENGKA MEMUTUSKAN...4

4 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 1977 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH APOTEK SILIH ASIH DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAJALENGKA. PASAL I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih di Kabupaten Daerah Tingkat II Majalengka sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 17 Tahun 2001 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih di Kabupaten Daerah Tingkat II Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2001 Nomor 17, Seri B) diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 angka 8 diubah dan ketentuan Pasal 1 angka 7 dihapus dan diantara angka 7 dan angka 8 disipkan 1 (satu) angka yaitu angka 7a, sehingga keseluruhan Pasal 1 berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah yang ada di Kabupaten Majalengka. 2. Daerah adalah Kabupaten Majalengka. 3. Bupati adalah Bupati Majalengka. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Majalengka. 5.Usaha...5

5 5. Usaha Daerah adalah Usaha daerah sebelum menjadi Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih. 6. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih. 7. Dihapus. 7a. Direktur adalah Direktur Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih. 8. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih. 2. Ketentuan Pasal 4 ayat (2) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 4 berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 (1) Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih diberi nama Perusahaan Daerah Apotik SILIH ASIH yang disingkat PD Apotik SILIH ASIH. (2) PD Apotik Silih Asih berkedudukan dan berkantor pusat di Majalengka serta dapat mempunyai unit-unit layanan di dalam daerah. 3. Ketentuan Pasal 7 ayat (2) ditambah 1 (satu) huruf yakni huruf c, dan ayat (3) dihapus sehingga keseluruhan Pasal 7 berbunyi sebagai berikut : Pasal 7 (1) Neraca permulaan PD terdiri atas semua aktiva dan pasiva dari ex Usaha Daerah Apotik Silih Asih. (2) a. Modal Dasar PD ini terdiri atas kekayaan Daerah yang dipisahkan berdasarkan penilaian serah terima PD PBF/Apotik Ciremai Kotamadya Cirebon kepada PD Apotik Silih Asih Kabupaten Majalengka Tahun Buku 31 Desember 1972 sebesar Rp.2.385.638,50 tambahan modal tahun 1977 sebesar Rp. 3.502.035,00, Penyerahan Tanah dan Gedung Tahun 1999 seluas 147 M 2. b.neraca.7

6 b. Neraca Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2000 sebesar Rp. 408.584.610,36 dan tanah seluas 147 (seratus empat puluh tujuh) meter persegi. c. Nilai neraca sebagaimana dimaksud dalam huruf b didalamnya termasuk penyertaan modal daerah pada tahun 2000 sebesar Rp. 52.000.000,00 (lima puluh dua juta rupiah). (3) Dihapus. (4) Semua alat likuid disimpan dalam Bank yang ditunjuk oleh Direktur. 4. Ketentuan Pasal 8 ayat (4) dihapus, ketentuan Pasal 8 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (5) dan ayat (6) diubah, dan diantara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (2a) sehingga keseluruhan Pasal 8 berbunyi sebagai berikut : Pasal 8 (1) PD Apotik Silih Asih dipimpin oleh seorang Direktur. (2) Direktur diangkat oleh Bupati setelah mendapat pertimbangan DPRD. (2a) Pertimbangan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan paling lambat 30 hari kerja sejak permohonan pertimbangan diterima. (3) Pengangkatan Direktur dilakukan untuk jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan. (4) dihapus. (5) Direktur tidak diperkenankan merangkap jabatan dengan jabatan lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka. (6)Gaji...7

7 (6) Gaji dan penghasilan direktur diatur dalam Peraturan Perusahaan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Ketentuan Pasal 9 ayat (1), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 9 berbunyi sebagai berikut : Pasal 9 (1) Direktur dapat diberhentikan oleh Bupati atau berhenti karena alasan : a. Perbuatan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan Negara/Daerah; b. Perbuatan atau sikap yang merugikan Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih; c. Meninggal dunis; d. Atas permintaan sendiri; e. Berakhirnya masa jabatan; f. Sakit terus menerus sehingga tidak memungkinkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. (2) Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b dan karena dihukum pidana merupakan pemberhentian dengan tidak hormat. (3) Sebelum pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b dilakukan, direktur yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak pemberitahuan rencana pemberhentian. (4) Selama proses pemberhentian belum ditetapkan, Bupati dapat memberhentikan sementara direktur yang bersangkutan. (5)Jika...8

8 (5) Jika dalam waktu 2 (dua) bulan setelah pemberhentian sementara belum ada putusan pemberhentian, maka pemberhentian sementara dinyatakan batal dan direktur yang bersangkutan dapat segera menjalankan tugas kembali kecuali ada keputusan pengadilan wajib diberitahukan kepada direktur yang bersangkutan. 6. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga keseluruhan Pasal 10 berbunyi sebagai berikut : Pasal 10 Dalam hal-hal tersebut di bawah ini Direktur terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Dewan Pengawas, yaitu untuk : a. Menetapkan Struktur dan Tata Kerja Perusahaan Daerah. b. Membentuk unit-unit layanan di Daerah. c. Menetapkan besarnya honorarium staf. d. Tindakan-tindakan lainnya yang dipandang perlu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Ketentuan Pasal 11 ayat (1) dan ayat (2) diubah sehingga keseluruhan Pasal 11 berbunyi sebagai berikut : Pasal 11 (1) Direktur mewakili Perusahaan Daerah di dalam dan di luas Pengadilan. (2) Direktur dengan Kuasa khusus dapat menyerahkan kekuasaan mewakili sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pihak lain. 8. Ketentuan Pasal 12 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diubah sehingga keseluruhan Pasal 12 berbunyi sebagai berikut : Pasal...9

9 Pasal 12 (1) Direktur melaksanakan pengurusan dan pembinaan Perusahaan Daerah menurut kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengawas sesuai dengan kebijaksanaan umum Pemerintah Daerah. (2) Direktur mengurus dan mengelola kekayaan Perusahaan Daerah. (3) Dengan persetujuan tertulis dari Bupati, Direktur berwenang untuk : a. Mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga. b. Menerima dan/atau memberikan kekayaan Perusahaan Daerah. c. Memperoleh dan/atau memindahtugaskan barang-barang tidak bergerak atas nama Perusahaan Daerah. d. Mengikat Perusahaan Daerah sebagai Penjamin. 9. Ketentuan Pasal 13 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) diubah, dan diantara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 2 (dua) ayat yakni ayat (1a) dan ayat (1b), sehingga keseluruhan Pasal 13 berbunyi sebagai berikut : Pasal 13 (1) Dewan Pengawas diangkat oleh Bupati dengan anggota paling banyak 3 (tiga) orang. (1a) Keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari seorang Ketua dan Anggota. (1b) Keanggotaan Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari : a. unsur Pemerintah Daerah; b. unsur tenaga profesional; c. unsur masyarakat. (2)Dewan...10

10 (2) Dewan Pengawas merumuskan kebijakan umum yang akan ditempuh oleh Perusahaan Daerah Apotik Silih Asih sesuai dengan kebijakan umum daerah. (3) Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap direktur dengan tidak mengurangi hak instansi atasan atau badan lain yang menurut peraturan perundang-undangan berwenang mengadakan pemeriksaan. (4) Direktur wajib memberikan keterangan yang diperlukan oleh Dewan Pengawas. (5) Bupati menetapkan besaran jasa bagi unsur-unsur Dewan Pengawas. (6) Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. 10. Ketentuan Pasal 14 ayat (2) dan ayat (4) diubah, diantara ayat (3) dan ayat (4) disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3a) sehingga keseluruhan Pasal 14 berbunyi sebagai berikut : Pasal 14 (1) Tahun Buku Perusahaan Daerah adalah sama dengan tahun takwim. (2) Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum permulaan tahun buku, Direktur mengajukan Anggaran Perusahaan Daerah kepada Bupati melalui Dewan Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan guna mendapat persetujuan. (3) Anggaran Perusahaan Daerah baru dapat berlaku setelah mendapat persetujuan dari Bupati. (3a) Jika dalam waktu 1 (satu) bulan setelah waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati tidak mengajukan keberatan, maka perhitungan Anggaran Tahun yang bersangkutan dianggap telah disahkan. (4)Anggaran...11

11 (4) Anggaran tambahan atau perubahan anggaran yang terjadi dalam tahun buku yang bersangkutan harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Dewan Pengawas. 11. Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga keseluruhan Pasal 15 berbunyi sebagai berikut : Pasal 15 Laporan Perhitungan hasil usaha berkala dan kegiatan Perusahaan oleh Direktur dikirimkan kepada Dewan Pengawas secara tertulis dan terperinci untuk setiap 3 (tiga) bulan sekali. 12. Ketentuan Pasal 16 ayat (1), ayat (3) dan ayat (4) diubah sehingga keseluruhan Pasal 16 berbunyi sebagai berikut : Pasal 16 (1) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun buku berakhir Direktur harus sudah mengirimkan laporan perhitungan laba rugi kepada Bupati. (2) Di dalam laporan tersebut harus diusahakan cara penilaian pos dalam perhitungan tahunan. (3) Jika dalam waktu 1 (satu) bulan setelah waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bupati tidak mengajukan keberatan apa-apa, maka perhitungan Anggaran Tahunan yang bersangkutan dianggap telah disahkan. (4) Perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disahkan oleh Bupati. 13. Ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) diubah, diantara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 3 ayat yakni ayat (2a), (2b) dan (2c), dan ketentuan ayat (3) dihapus sehingga keseluruhan Pasal 17 berbunyi sebagai berikut : Pasal 17 12

12 Pasal 17 (1) Penggunaan laba bersih yang telah disyahkan ditetapkan sebagai berikut : a. Kas daerah sebesar 67% (enam puluh tujuh persen); b. Cadangan Umum sebesar 10% (sepuluh persen); c. Sosial dan pendidikan sebesar 5% (lima persen); d. Jasa produksi sebesar 15% (lima belas persen); e. Sumbangan dana pensiun sebesar 3% (tiga persen). (2) Penggunaan laba untuk cadangan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan penambahan modal dari Bupati serta dapat digunakan untuk tujuan pengembangan perusahaan setelah mendapat pertimbangan Dewan Pengawas dan disetujui Bupati. (2a) Penggunaan laba untuk sosial dan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat digunakan untuk kegiatan sosial dan/atau pembinaan pendidikan teknis pegawai. (2b) Pengalokasian penggunaan laba untuk jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d ditetapkan oleh Direktur yang diketahui oleh Dewan Pengawas. (2c) Sumbanan dana pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e merupakan dana kesejahteraan bagi pegawai. (3) dihapus. 14. Ketentuan Pasal 18 ayat (2) dan ayat (3) diubah sehingga keseluruhan Pasal 18 berbunyi sebagai berikut : Pasal 18...13

13 Pasal 18 (1) Pegawai/pekerja usaha Daerah sejak berlaknya Peraturan Daerah ini menjadi pegawai/pekerja Perusahaan Daerah. (2) Kedudukan hukum seperti gaji, pensiun, sokongan serta penghasilan lainnya dari Direktur dan pegawai/pekerja Perusahaan Daerah diatur sesuai dengan Peraturan Gaji Pegawai Daerah yang berlaku dan tunjangan lainnya akan diatur oleh Direktur dengan persetujuan Dewan Pengawas. (3) Direktur dapat mengangkat atau memberhentikan pegawai/pekerja Perusahaan Daerah dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Dewan Pengawas. 15. Ketentuan Pasal 19 ayat (1) diubah sehingga keseluruhan Pasal 19 berbunyi sebagai berikut: Pasal 19 (1) Semua Pegawai Perusahaan Daerah, termasuk Direktur dalam kedudukan selaku demikian, yang tidak dibebani tugas penyimpanan uang, surat-surat berharga dan barang-barang persediaan, yang karena tindakan melawan hukum atau karena melalaikan kewajiban dan tugas yang dibebankan kepada mereka dengan langsung atau tidak langsung telah menimbulkan kerugian bagi Perusahaan Daerah, diwajibkan mengganti kerugian tersebut. (2) Ketentuan-ketentuan tentang Tuntutan Ganti Rugi terhadap pegawai daerah berlaku sepenuhnya terhadap pegawai Perusahaan Daerah. Pasal II 14

14 Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka. Ditetapkan di Majalengka pada tanggal BUPATI MAJALENGKA, Cap/ttd Diundangkan di Majalengka pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA, SUTRISNO ADE RACHMAT ALI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011 NOMOR