PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

Kata kunci : kekuatan otot lengan dan bahu dan ketepatan servis panjang.

Keywords: arm muscle and shoulder strength, and smash strength.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

Arm Muscles Contribute To The Basic Skills Service Forehand In The Game Of Badminton In The Country SMA Sport Athlete Pekanbaru.

Kata kunci : daya ledak otot tungkai, dan kekuatan jump smash.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

SIGNIFICANT RELATIONSHIPS BETWEEN THE MUSCLE STRENGTH AND SHOULDER ARMS WITH LONG SERVICE FOREHAND ATHLETE MEN OF BADMINTON RTV CLUB PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

MARPION SAPUTRA NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI JUMPING SERVICE PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

OLEH DILLA FARID W. T

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KEKUATAN JUMP SMASH BULUTANGKIS PADA CLUB PUTRA RTV RUMBAI

Hubungan Kemampuan Servis. (Ibnu Nur Budiawan)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN BACKHAND PERMAINAN BULU TANGKIS PADA EXTRAKULIKULER PUTRA PSBR RUMBAI PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

GENTA MULIA ISSN: Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 77

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KELENTURAN OTOT PUNGGUNG DENGAN AKURASI SMASH PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

HUBUNGAN PANJANG LENGAN DENGAN AKURASI SMASH FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK IV B PUTRA UNIVERSITAS RIAU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING UNDER RING PADA TIM BOLABASKET PUTRA SMAN 6 PEKNBARU

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 SIMPANG KANAN JURNAL

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL SHOOTING TEAM PUTRA BOLA BASKET PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

ABSTRACT. Key word:energy Blows Up Arm and Shoulder Muscle With Yielding smash's forehand

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP AKURASI SERVICE ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRA KECAMATAN LUBUK BATU JAYA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 3 PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

CORRELATION BETWEEN LEG MUSCLE S POWER AND BACK S FLEXIBILITY WITH THE ACCURACY OF JUMP SMASH TO THE PPLP BADMINTON ATHLETE IN RIAU PROVINCE

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELENTURAN BATANG TUBUH DENGAN HASIL HEADING PADA TEAM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 RUMBAI PEKANBARU. Dodi Nur Islami Putra 1, Slamet 2, Zainur 3

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Keyword: Punch Service, Punch Accuracy With Long Service

PENGARUH LATIHAN STRENGTH ENDURANCE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN

Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Daya Ledak Otot lengan, Kekuatan Otot Lengan, dan Tolak Peluru

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Negeri Gorontalo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU PADA MAHASISWA PUTRA 4 A PRODI PENJASKESREK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN TENIS MEJA PADA KLUB ATLET INDONESIA MUDA TAHUN 2013

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT

Transkripsi:

Hubungan Daya Ledak Otot Lengan Bahu dengan Hasil Long Service Forehand dalam Permainan Bulu Tangkis Putra Club RTV Pekanbaru Evi Sahmadi 1, Drs. Slamet, M. Kes. AIFO 2, Drs. Yuherdi, S.Pd 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU EVI SAHMADI, 2013 : ABSTRAC The Correlation of Explosive Muscle Power Sleeve Shoulder Between Long Service Forehand Results in Games Badminton of Men's Club RTV Pekanbaru. This research comes from researcher to the field observations, that the results of forehand long service is high, it caused the explosive muscle power sleeve shoulder. The purpose of this research was to determine the correlation of explosive muscle power sleeve shoulder between the results of long service forehand. Methodology of this research is correlation research with population of Men s Club RTV. The data in this study was of the men s club RTV Pekanbaru, total is 8 students. The technique of collecting the data in this study is total sampling technique. The sample of this research is overall of the population, so total of the sample is 8 students. Instrument in this research is a test of explosive muscle power sleeve shoulder with the test of Hand Two Medicine Ball Put and Long Service Forehand with results of tests using the numbers. Then the data is processed by statistic, for normality test with Liliefors test at significance level α = 0.05, the hypothesis is explosive muscle power sleeve shoulder between the results of long service forehand. Based on the data processed, it can be concluded that correlation of data obtained correlation coefficient of r = 0.88 which means in the t-test was got thitung = 4.56 ttable = 1.943. So when thitung = 4.56> TTable = 1.943, it can be concluded Ho is reject and Ha is accept, then the correlation between variables X and Y in High categorized. Key words: Explosive Muscle Power Shouldear, Long Service Forehand. 1. Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau, Nim 0905132620, Alamat; Jln. Kurnia Raya. Rumbai. 2. Dosen pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081365361995) 3. Dosen pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (085356637383) 1

A. PENDAHULUAN Olahraga merupakan sebagai usaha fisik suatu perjuangan, permainan, dan kesempatan ikut serta dalam kegiatan sosial, memberikan kepuasan kepada perorangan dan selera penting tertentu. Olahraga merupakan sarana ampuh untuk memberi bentuk kepada para remaja dan anak-anak. Dalam suatu sistem pendidikan yang sering kali dipusatkan kepada pencarian ilmu pengetahuan belaka, maka olahraga mengembangkan kualitas-kualitas kepribadian tertentu yang mendasari perbuatan-perbuatan nyata. Olahraga adalah aktifitas, yang sekaligus jasmani, pikiran dan kemauan keras dipergunakan secara bersama-sama. Jadi olahraga di sini mempunyai tugas meliputi segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatankekuatan jasmani maupun rohani pada tiap manusia. Adapun cabang olahraga yang paling terkenal di dunia saat ini diantaranya adalah olahraga bulutangkis. Wirjasantosa (1984 : 27). Permainan bulutangkis ini telah ada pada abad ke 12 di lapangan olahraga inggris. Inggris yang bertugas di India memainkan permainan yang sejenis dengan badminton, tetapi lebih superior, yang dikenal dengan nama Poona.. Permainan itu sendiri berkembang pesat di India dan menjadi favorit untuk di luar gedung. Dengan seiring berjalannya waktu permainan bulutangkis menjadi ajang pertandingan Poole (1982 : 1). Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, dapat dimainkan mulai anak-anak hingga orang dewasa, pria dan wanita. Olahraga bulutangkis di Indonesia sudah dikenal sejak lama, sehingga olahraga ini merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup populer di kalangan masyarakat indonesia. Dengan adanya prestasi yang membanggakan itu maka olahraga bulutangkis tidak lepas dari partisipasi masyarakat. Agar dapat mencapai presatasi yang optimal Dallam olahraga bulutangkis harus melalui pembibitan usia dini, biasanya pembibitan usia dini dilakukan di klub-klub bulutangkis. Klub-klub ini mengajarkan bagaimana cara bermain bulutangkis dengan menekankan pada penguasaan teknik dasar, teknik pukulan, strategi, mental, dan fisik. Untuk menjadi pemain yang berprestasi seseorang harus menguasai teknik dasar, teknik pukulan dan pola pukulan dari tingkat kesukaran masing-masing. Untuk dapat menjadi pemain bulutangkis yang handal perlu berbagai macam persyaratan dalam permainan bulutangkis, salah satu di antaranya yaitu penguasaan teknik dasar permainan bulutangkis. Adapun teknis dasar dalam permainan bulu tangkis yaitu diantaranya pertama teknik servis, dalam permainan bulu tangkis terdapat tiga jenis servis yaitu servis pendek, servis panjang dan tanggung. Kedua smash, adalah pukulan atas yang diarahkan kebawah dan dilakukan dengan penuh tenaga. Ketiga overhead, adalah pukulan yang dilakukan diatas kepala. Keempat drive merupakan pukulan cepat dan mendatar. Kelima drop merupakan pukulan lambat, shutllecock yang jatuh dilapangan lawan diantara net dan garis servis pendek (Poole, 1982:10). Servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa 2

melakukan servis dengan baik. Dalam pemberian materi latihan, khususnya servis, seorang pelatih harus mampu mengembangkan faktor apa saja yang dapat mendukung terciptanya hasil yang maksimal karena pukulan ini memerlukan tenaga (Tanjung, 2003: 20). Menurut Sajoto (1995 : 2-7), apabila seseorang ingin prestasi yang optimal, perlu memiliki empat hal yang meliputi (1) pengembangan fisik, (2) pengembangan teknik, (3) pengembangan mental, dan (4) kematangan juara. Adapun faktor-faktor penentu prestasi dalam olahraga meliputi (1) aspek biologis yang terdiri atas potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ tubuh, struktur dan postur tubuh, dan gizi, (2) aspek psikologis yang terdiri atas intelektual, motivasi, kepribadian, koordinasi kerja otot dan syaraf, (3) aspek lingkungan, (4) aspek penunjang. Untuk mendukung kemampuan pukulan servis panjang dalam permainan bulu tangkis, pukulan servis panjang dilakukan dengan memukul kok dari bawah dan di arahkan kebagian atas lapangan permainan lawan. Servis ini biasanya dilakukan dalam permainan tunggal, sehingga sering dinamakan dengan Deep Single Servis Subarjah (2001 : 34). Long service forehand (Subarja, 2001:34) adalah memukul kock dari bawah dan diarahkan ke bagian belakang atas lapangan permainan lawan. Service ini biasanya dilakukan dalam permainan tunggal, sehingga sering dinamakan deep single service. Jenis service ini dilakukan dengan pukulan forehand. Makin komplit gerak yang dilakukan, makin besar pula tingkat koordinasi yang diperlukan. Koordinasi adalah kemampuan untuk menyatakan berbagai sistem syaraf gerak yang terpisah kedalam satu pola gerak yang efisien. Perannanya sangat penting termasuk koordinasi mata dan tangan dalam permainan bulutangkis. Sehingga koordinasi mata dan tangan adalah suatu kemampuan bimotorik yang sangat kompleks dan sangat erat hubungannya dengan daya ledak, kekuatan, kecepatan, dan kelenturan Ruslan (3). Untuk menghasilkan daya ledak otot lengan dan bahu yang baik diperlukan latihan, karena sangatlah penting dimiliki oleh seorang atlit bulutangkis baik tunggal maupun ganda. Daya ledak otot lengan dan bahu merupakan salah satu komponen terpenting dalam permainan bulu tangkis, yang akan menjadi faktor utama dalam melakukan pukulan, baik itu smash, dropshot, forhand, backhand, dan pukulan drive. Untuk itu agar faktor lengan dan bahu dapat berkembang optimal, seorang pemain bulutangkis perlu latihan rutin dengan memperhatikan pola latihan. Ada delapan kemampuan dasar yang harus dipenuhi untuk cabang olahraga bulu tangkis yang akan menunjang hasil yang maksimal dalam melakukan long service forehand yaitu daya ledak, kelincahan. Kelenturan, reaksi, daya tahan, koordinasi dan ketepatan. Untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu pertandingan, maka diperlukan adanya pembinaan latihan yang diberikan dan dilaksanakan dengan baik, yaitu tentunya adanya bimbingan dan metode latihan yang baik dari pelatih tersebut. Untuk mencapai hasil long service tentunya ada beberapa hal yang harus mendukung dengan : long servie forehend yang baik, gerakan otot lengan bahu,sikap badan dan 3

kekuatan serta metode yang di ajarkan oleh guru / pelatih untuk latihan long service forehand. Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah Ada Hubungan Yang Signifikan Antara Daya Ledak Otot Lengan Bahu Dengan Hasil Long Service Forehand Dalam Permainan Bulutangkis Pada Putra Club RTV. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil Long service forehand dalam permainan bulutangkis pada putra club RTV. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian korelasi yang bertujuan untuk menyelidiki seberapa jauh variabel variabel pada suatu faktor yang berkaitan dengan faktor lain. Korelasi adalah suatu penelitian yang di rancang untuk menentukan tingkat hubungan hubungan variabel yang berbeda dalam suatu populasi yang bertujuan untuk mengetahui beberapa besar kontribusi antara variabel bebas dan variabel terikat (Arikunto,2006:131). Populasi dalam penelitian ini adalah putra club RTV yang berjumlah 8 orang.berdasarkan populasi maka, pengambilan sampel di tetapkan dengan mengambil seluruh populasi yang akan dijadikan sampel (total sampling). Arikunto (2006:134) mengemukakan apabila populasi kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua. Dengan demikian maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 8 orang.teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan mengambil keseluruhan objek. Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumbernya melalui tes dan pengukuran yaitu daya ledak otot lengan bahu dan hasil long servis forehand. Instrumen penelitian Tujuan : Mengukur daya ledak otot lengan bahu dengan hasil long service forehand permainan bulutangkis. Peralatan : Bola Medicine Kapur atau isolasi berwarna Tali yang lunak untuk menahan tubuh Bangku Meteran Pelaksanaan : Pengukuran Daya Ledak Otot Lengan Bahu Dengan Menggunakan Bola Medicine Ball Put. 4

Testi duduk di bangku dengan punggung lurus. Testi memegang bola medisin dengan dua tangan, di depan dada dan di bawah dagu, testi mendorong bola kedepan sejauh mungkin, punggung tetap menempel di sandaran bangku. Agar punggungnya tetap menempel di sandaran kursi, ketika mendorong bola, tubuh testi ditahan dengan menggunakan tali oleh pembantu tester,testi melakukan ulangan sebanyak 3 kali. Sebelum melakukan tes, testi boleh mencoba melakukannya 1 kali. Pengukuran Tes Servis Panjang Tujuan tes ini untuk mengukur ketepatan memukul shuttlecock kearah sasaran tertentu dengan tehnik pukulan servis panjang (servis tinggi/panjang). Petugas seorang penghitung skor, seorang pencatat skor. Pelaksanaan tes, seorang coba berdiri di daerah yang terletak disudut-menyudut dengan bagian lapangan yang diberi sasaran. Kemudian, seorang melakukan servis, diarahkan ke daerah sasaran dan ia berusaha melewatkan shutllecock di atas tali dengan tehnik servis yang sah. Tiap teste diberi kesempatan melakukan servis sebanyak 20 kali. Prosedur penelitian Kegiatan melakukan tes mendorong menggunakan Medicine Ball Put ini dilakukan dengan posisi yang benar yaitu dari pemasangan alat, sikap awal dan mendorong, dengan posisi badan tetap lurus tidak condong kedepan dan belakang, sebelum melakukan dorongan testi duduk tegak lurus dan kaki tidak menyentuh tanah atau lantai. Tes ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dan nlai yang diambil yaitu nilai yang tertinggi. Tes kedua yaitu melakukan long service forehand sebanyak 20 kali pengulangan. Testi melakukan servis diarahkan kedaerah sasaran, berusaha melewatkan shutllecock di atas tali dengan teknik servis yang sah. Kemampuan testi melakukan kedua tes ini dicatat seluruhnya dan data ini diambil dari semua sampel yang diteliti untuk mengetahui daya ledak otot lengan bahu dan long service forehand masing-masing testi, Setelah diambil data selanjutnya akan dilakukan uji normalitas data dan uji t. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan test two hand medicine ball dengan melakukan tiga kali kesempatan maka diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 3,44cm, skor terendah 1,07cm, dengan rata-rata (mean) 2,22cm, standar deviasi 0,92, dan variansi, analisis hasil melakukan kekuatan otot lengan bahu serta distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Table 1. Analisis Data Statistik Two Hand Medicine Ball dari semua sampel 5

STATISTIK Expanding Dynamometer Sampel 8 Mean 2,22 Std. Deviation 0,92 Variance 2,60 Minimum 1,07 Maximum 3,44 Sum 17,77 Setelah dilakukan test long service Forehand yaitu melakukan long service sebanyak 20 kali maka diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 33, skor terendah 11, dengan rata-rata (mean) 25,87, standar deviasi 0,28, dan variansi, analisis hasil long service serta distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel 2sebagai berikut: Table 2. Analisis Data Statistik Long Service Forehand dari semua sampel STATISTIK LONG SERVICE Sampel 8 Mean 25,87 Std. Deviation 0,28 Variance 42,21 Minimum 11 Maximum 33 Sum 25,875 Hasil uji normalitas Tabel 3. Uji Normalitas data Variabel X L 0 Max L Tabel Hasil pengukuran Two Hand Medicine Ball 0,1717 0,285 Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel X Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data Daya ledak Otot Lengan Bahu (X) berdistribusi normal sebab L 0maks < L tabel atau 0,1717 < 0,285 Variabel Y 6 L 0 Max L Tabel Hasil pengukuran Long Service Forehand 0,1977 0,285 Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel Y Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data tes long service (Y) berdistribusi normal sebab L 0maks < L tabel atau 0,1977 < 0,285 Hasil uji t Selanjutnya untuk menganalisis korelasi dan uji-t dari kedua variabel tersebut maka harga harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut : x = 17,77 x 2 = 45,4213 x.y = 508,07

y = 207 y 2 = 5853 n = 8 Untuk perhitungan koofesien korelasi doperoleh hasil : r xy = 0,88 Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, untuk uji signifikan koofesien korelasi di atas, akan dilakukan Uji t : Dan hasil uji-t diperoleh yaitu : t = 4,56 Tabel 4. Analisis Uji t Uji t t hitung t Tabel t = 4,56 1,943 Penghitungan derajat bebas (db/v) = n-2 pada α = 0.05 (Ritonga, 2007 :105) (db/v) = 8 2 = 6 Daftar distribusi t pada α = 0.05 diperoleh t o 95 (6) = 1,943. Karena t hitung = 4,56> t tabel =1,943 maka terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori Tinggi. Pembahasan Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : Hubungan Daya Ledak Otot Lengan Bahu Dengan Hasil Long service Forehend Dalam Permainan Bulutangkis Pada Putera Club RTV Pekanbaru r = 0,88. Ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori Tinggi. D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan, maka pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang terdapat pada hasil penelitian. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian maka disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel X terhadap variabel Y diperoleh r = 0,88, maka hubungan antara variabel X terhadap Y dikategorikan berkorelasi. Dimana keberartiannya diuji dengan uji t dan didapat t hitung 4,65 > t tabel 1,943 dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Saran Diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan masalah ini dengan tujuan sampel yang lebih besar, alat tes yang lebih tepat lagi demi 7

meningkatkan prestasi olahraga yang pada akhirnya nanti dapat di jadikan sumbangsih bagi pembinaan selanjutnya. Kepada para peneliti di harapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil long service forehand dengan sampel yang sama dan diperbanyak atau dengan sampel yang berbeda hingga nantinya dapat bermanfaat bagi peningkatan prestasi olahraga permainan khususnya Bulu Tangkis. E. DAFTAR PUSTAKA Chairul Tanjung. 2003. Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis. PB PBSI. Grice toni. 2004. Bulu Tangkis Petunjuk Pemula dan Lanjutan. Jakarta; PT Raja Grapindo Persada. Herman Subarjah. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalm Pembelajaran Bulutangkis. Jenderal Olahraga Depdiknas, Jakarta Pusat. Harsono. 1994. Coaching. Jakarta; Pio koni. Hartanto. 1987. Berlatih Main Bulu Tangkis. Bandung; Dharma Karya Cipta. Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta; Sebelas Maret University Press. Muhammad Adib Khoiron. 2012. Perkembangan Bulutangkis di Dunia. Tersedia: http://adibulutangkis.blogspot.com. Di akses 10 Februari 2013 Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Direktorat Jendral Olahraga, Depdiknas, Jakarta Pusat. Ritonga Zulfan. 2007. Statistika Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Pekanbaru; Cendikia Insani. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik. Semarang; Dahara Prize. Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta Pusat; Direktorat Jendral Olah Raga. Poole James. 1982. Bulu Tangkis. Bandung; Pioner. Ruslan, Kontribusi Kekuatan Lengan dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Servis Lob dalam Permainan Bulutangkis. Program Studi Pendidikan Jasmani Unmul. Skripsi. Ratal Wirjasantosa. 1984. Super Visi Pendidikan Olahraga. Jakarta; Universitas Indonesia. 8

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka. Cipta: Jakarta. Sukadiyanto. 2009. Metode Melatih Fisik Petenis.Fakultas Ilmu Keolahragaan. Syaifudin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta. Salemba Media 9