BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab 5 membahas kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya. 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan dimoderasi oleh budaya organisasi. Sampel pada penelitian ini kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Kabupaten Tangerang. Terdapat tiga variabel dalam penelitian yaitu partisipasi anggaran, kinerja manajerial, dan budaya organisasi. Teknik pengumpulan data menggunakan oneshoot sampling artinya data disebarkan sekali dan hasilnya digunakan sekaligus dalam pengujian instrumen dan pengujian hipotesis. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS 22. Berdasarkan kepada analisis dan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Partisipasi anggaran terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini ditunjukan dengan nilai t hitung 4,461 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1,6779 (df = 49) dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Artinya, kinerja manajer akan meningkat seiring dengan peningkatan partisipasi anggaran. Partisipasi anggaran yang dilakukan manajer dapat memudahkannya dalam menjalakan pekerjaan karena adanya 86
87 informasi yang memadai dan akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan sehingga terjadi peningkatan pada kinerjanya. 2. Partisipasi anggaran berpengaruh postif terhadap kinerja manajerial dengan dimoderasi oleh budaya organisasi Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 2,243 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1,6779 (df = 49) dan nilai signifikasnsi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Selain itu, Nilai Adjusted R 2 pada regresi berganda sebesar 0,358 lebih besar dari nilai Adjusted R 2 (0,300) hasil pengujian regresi sederhana sebelumnya. Penngaruh dari partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial akan meningkat seiring dengan peningkatan budaya organisasi. Budaya organisasi yang terdapat dalam organisasi pemerintah Kabupaten Tangerang dapat dikatakan kuat. Budaya organisasi yang kuat tercermin dari komitmen dan kesetiaan manajer terhadap organisasinya. Pekerjaan yang dikerjakan sebaik mungkin dan selalu berusaha memberikan kinerja yang baik. Budaya organisasi yang kuat dapat menjadi perekat pengaruh praktik akuntansi manajemen seperti partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. 5.2 Keterbatasan Hasil penelitian sebelumnya terkait pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini memberikan bukti tambahan pengaruh positif partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Ketidakkonsistenan ini dikarenakan adanya faktor lain yang memperkuat dan memperlemah pengaruh tersebut. Penelitian dengan budaya
88 organisasi sebagai variabel pemoderasi pengaruh positif partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial masih jarang dilakukan sehingga, terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel kinerja manajerial mampu dijelaskan sebesar 30% oleh variabel partisipasi anggaran dan sebesar 35,8% oleh variabel partisipasi anggaran dan budaya organisasi. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel independen memiliki kemampuan yang terbatas dalam menjelaskan variabel dependennya. 2. Pengukuran variabel kinerja manajerial didasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale). Pengukuran ini dapat memungkinkan timbulnya bias karena responden dapat menilai kinerjnya lebih tinggi dari seharusnya. 3. Sampel dalam penelitian yang dipilih terbatas pada kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Tangerang sehingga belum dapat mengeneralisasikan hasil penelitian. 4. Keterbatasan yang melekat dalam metode survey yaitu peneliti tidak dapat mengontrol responden dalam menjawab kuesioner yang diajukan. 5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator budaya organisasi dengan nomor pernyataan 4 (empat), 9 (sembilan), dan 11 (sebelas) tidak valid.
89 Diharapkan manajer dapat lebih melihat kepada hasil pekerjaan yang lakukan oleh bawahan (butir pernyataan nomor 4), lebih menuruti perintah atasan (butir pernyataan nomor 9), dan meningkatkan informasi antar rekan kerja (butir pernyataan nomor 11). 2. Kepala SKPD sebaiknya dapat lebih sering memberikan usulan kepada atasan terkait dengan anggaran yang dibuat. Pemberian usulan atau masukan tersebut akan memudahkan dalam pelaksanaan anggaran. Hal ini juga harus didukung oleh atasan. Atasan harus dapat memberikan kesempatan kepada kepala SKPD dalam menyampaikan usulan. Setiap usulan dan pendapat harus dapat dievaluasi agar dapat dijadikan pembelajaran bersama agar anggaran yang dibuat tidak menjadi beban bagi pelaksana anggaran kedepan. 3. Kepala SKPD sebaiknya dapat lebih sering berkomunikasi langsung dengan masyarakat khususnya terkait dengan program yang dijalankan. Hal ini akan membantu dalam pencapaian sasaran anggaran dengan lebih efektif dan efisien. 4. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat menguji variabel independen lain yang diduga berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Variabel tersebut diantaranya seperti, kejelasan sasaran anggaran, motivasi, struktur desentralisasi, komitmen, dan lain-lain. Tingginya ketidakkonsistenan hasil penelitian pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sehingga, diperlukan penelitian yang menambahkan efek moderasi atau
90 intervening dalam penelitian selanjutnya seperti motivasi, pengawasan internal, dan lain-lain. 5. Penelitian terbatas kepada kepala SKPD di pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga, cakupan penelitian tidak terlalu luas dan bervariasi. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memiliki cakupan responden yang lebih luas dan bervariasi.