Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua

dokumen-dokumen yang mirip
Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Masih Ada Hutang, Bagaimana Nasib Almarhum Ayah Kami?

Umur Untuk Amal Shaleh

Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

E٤٢ J٣٣ W F : :

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

: :

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Adab Menjenguk Orang Sakit

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Faktor-faktor Pendorong Mengingat Kematian dan Zuhud Terhadap Dunia Kematian bagi setiap manusia adalah sebuah kepastian yang tak mungkin dihindarkan.

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Kiat Kiat Untuk Mendapatkan Keluasan Rezki

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Salah Faham Terhadap Hadith

Kehidupan Seorang Pembelajar

Dosa Durhaka Kepada Orang Tua

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

RAPATKAN SHAF JAMA AH

3 Wasiat Agung Rasulullah

1. Apabila seorang datang langsung berbicara sebelum memberi salam maka janganlah dijawab. (HR. Ad-Dainuri dan Tirmidzi)

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Kata Mutiara Sebaik-baik orang adalah membaca Al-Qur an dan sekaligus mengamalkannya (H.R. Bukhari Muslim)

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Written by Andi Rahmanto Friday, 28 November :43 - Last Updated Friday, 28 November :55

E١١٧ J١٠٩ W F : :

Merenungi Firman Allah Ta ala

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

: :

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Keistimewaan Hari Jumat

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Tentang membuat Gambar dan Patung (Brosur cetak ulang)

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

Mendidik anak. Jangan takut.

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Birrul Walidain (Berbakti Kepada Kedua Orang Tua)

SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT. Mata Kuliah.

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Spirit Keadilan Dalam Warisan :Dirasah Hadis Edisi 37

Istiqomah. Khutbah Pertama:

RISALAH AQIQAH. Hukum Melaksanakan Aqiqah

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas sanad hadis-hadis tentang shalat dhuha dalam kitab al-targi>b. a. Hadis-Hadis Anjuran melaksanakan Shalat Dhuha

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

HADITS-HADITS PENDEK

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

: : :

dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Beberapa Kesalahan Dalam Shalat

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

"Sesungguhnya kamu (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)" (Az Zumar : 30)

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-67)

Amanah. Pertama: Definisi Amanah

Interaksi dengan Al Qur'an

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Bismillahirrahmanirrahim

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

: : :

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3

Mari Bershalawat Rabu, 07 April 04

FIQH THAHARAH. (Bersuci) Oleh : Agus Gustiwang Saputra. Bersuci (menurut Bahasa) adalah : Bersih (Suci) dan terlepas dari kotoran

1. Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

TENTANG MA MUM MASBUQ

Transkripsi:

Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua Masing banyak orang yang ragu untuk melanjutkan aktivitas birrul wâlidain (berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua), setelah keduanya berpulang ke rahmatullâh. Padahal Abdullah bin Abbas r.a. sahabat sekaligus saudara sepupu Rasulullah s.a.w. -- pernah berkisah, Bahwa seorang laki-laki berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku meninggal apakah akan memberikan manfaat baginya apabila aku bersedekah untuknya? Kemudian beliau berkata: Ya. Orang tersebut berkata; sesungguhnya saya memiliki kebun kurma dan saya meminta persaksian anda bahwa saya telah menyedekahkannya untuknya. (HR al-bukhari, Shahîh al- Bukhâriy, IV/8, hadits no. 2756; HR at-tirmidzi, Sunan at-tirmidziy, III/41, hadits. No. 671; HR Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, III/78, hadits no. 2884 dan HR an-nasa i, Sunan an-nasâiy, VI/252, hadits no. 3655) Hadits ini, menurut para ulama, merupakan pijakan-dasar bagi setiap anak (shalih) yang ingin beramal shalih untuk kedua orang tuanya, meskipun keduanya telah tiada. Bahkan, dalam beberapa kitab syarah hadits, sabda Rasulullah s.a.w. ini sering dikaitkan dengan hadits lain, misalnya hadits yang berasal dari Abu Hurairah r.a., yang menyatakan bahwa Rasulullah s,a.w. pernah bersabda: Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga hal. Yaitu: sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakannya. (HR al-bukhari, Shahîh Muslim, V/73, hadits no. 4310; HR Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, III/77, hadits no. 2882; HR at-tirmidzi, Sunan at-tirmidziy, III/660, hadits no. 1376; HR an-nasa i, Sunan an-nasâi, VI/251, hadits no. 3651; HR Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, II/272, 8831; HR Ibnu Huzaimah, 1

Shahîh ibn Huzaimah, IV/122, hadits no. 2494; HR Ibnu Hibban, Shahîh ibn Hibbân, VII/286, 3016; HR Abu Ya la, Musnad Abî Ya lâ, XI/343, hadits no. 6457; HR al-baihaqi, As-Sunan al-kubrâ, VI/278, 13011; HR Abu Awanah, Mustakhraj Abî Awânah, VII/36, hadits no. 4700 dan HR ath-thabarani, Ad-Du â li ath-thabarâniy, I/375, hadits no. 1250) Simpulan penting dari hadits di atas, adalah: Bakti anak kepada kedua orang tua tidak hanya dibatasi pada waktu mereka masih hidup, tetapi masih dapat dilakukan setelah mereka meninggal dunia, di antaranya adalah melestarikan sedekah yang pernah dilakukan oleh keduanya, mengamalkan ilmu yang telah diajarkan oleh keduanya dan secara khusus dengan mendoakannya. Doa yang menyertai ilmu yang bermanfaat dan sedekah yang telah diwariskan oleh kedua orang tua, merupakan bagian dari bakti anak (shalih) bagi kedua orang tuanya, meskipun keduanya sudah tiada. Memang bisa kita pahami, bahwa setelah meninggal dunia pahala orang tua (dari amalannya sendiri) sudah benar-benar terputus, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang selalu mendoakannya. Hadits ini menjelaskan tentang terputusnya pahala dari amalan diri seseorang apabila yang bersangkutan telah meninggal dunia. Namun, tidak ada penjelasan bahwa pahala dari amalan orang lain (yang diniatkan untuknya) ikut-serta terputus. Bahkan bisa dikatakan terus akan mengalir, bila kita kaji hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Siapa pun yang pernah mengajak orang lain untuk berbuat baik, maka dia akan memeroleh pahala (kebaikan) seperti pahala (kebaikan) yang diperoleh orang lain yang telah melakukan kebaikan yang pernah diajarkan olehnya selamanya tanpa mengurangi nilai (pahala) kebaikan orang yang telah mengamalkannya, disebabkan oleh ajakan yang pernah dilakukan olehnya. Sebaliknya, siapa pun yang pernah mengajak orang lain untuk melakukan perbuatan dosa, maka dia akan memeroleh dosa atas dasar perbuatan dosa orang yang pernah diajak berbuat dosa olehnya selamanya tanpa mengurangi nilai (dosa) perbuataan dosa orang yang telah melakukan perbuatan dosa disebabkan oleh ajakan yang pernah dilakukan olehnya. (HR Muslim, Shahîh Muslim, VII/62, hadits no. 6980; HR Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, IV/331, hadits no. 4611; HR at-tirmidzi, Sunan at- 2

Tirmidziy, V/43, hadits no. 2674; HR Ibnu Majah, Sunan ibn Mâjah, I/141, hadits no. 205; HR Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, II/397, hadits no. 9149; HR Ibnu Hibban, Shahîh ibn Hibbân, I/318, hadits no. 112 dan HR al-bazzar, Musnad al-bazzâr, XV/85, hadits no. 8338)) Artinya, pahala bagi keduanya tetap akan bisa mengalir, meskipun keduanya telah menghadap Sang Khaliq. Atau, dengan kata lain, pahala dan dosa seseorang (termasuk kedua orang tua kita) itu akan tetap bisa mengalir tanpa henti disebabkan oleh perbuatannya di masa lalu,. Pahala sedekah misalnya tetap bisa mengalir kepada kedua orang tua kita, disebabkan oleh sedekah seseorang anak shalih yang berniat untuk bersedekah bagi kedua orang tuanya yang telah mendidiknya dengan sangat baik, sehingga dia setelah mendapatkan pola asuh terbaik dari kedua orang tuanya -- menjadi seseorang yang gemar bersedekah. Sebagaimana ilustrasi yang diceritakan oleh Aisyah r.a., dari sabda Rasululah s.a.w.: Bahwa pernah suatu saat ada seorang laki-laki bercerita kepada Rasulullah s.a.w.: Ibu saya meninggal secara mendadak, dan saya yakin seandainya dia masih sempat untuk berbicara, dia akan bersedekah. Apakah ibu saya (bisa) mendapatkan pahala (sedekah), andaikata saya bersedekah, dengan niat bersedekah untuk ibu saya itu? Rasulullah s.a.w. pun menjawab: ya (ada pahala bagi ibumu dengan sedekahmu itu). (HR al-bukhari, Shahîh al- Bukhâriy, II/127, hadits no. 1388 dan HR Muslim, Shahîh Muslim, V/73, hadits no. 4308). Bahkan ada ada sebuah riwayat lain dari Abu Usaid Malik Bin Rabi ah as- Sa idi r.a. yang menguatkannya: 3

Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah s.a.w.., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari Bani Salamah, lalu dia berkata, Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang dapat saya lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal dunia? Atas pertanyaan itu, beliau (Rasulullah s.a.w.) pun menjawab: Ya, yaitu dengan cara mendoakan, memintakan ampun, menunaikan janji (keduanya) setelah mereka tiada, menyambung (tali) persaudaraan yang tidak akan pernah akan tersambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan para sahabat-karib keduanya. (HR Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, IV/500, hadits no. 5144; HR Ibnu Majah, Sunan ibn Mâjah, IV/632, hadits no. 3664; HR Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, III/497, hadits no. 16103; hadits no. 3664 dan HR Ibnu Hibban, Shahîh ibn Hibbân, II/162, hadits no. 418) Dari penjelasan di atas, secara sederhana bisa disimpulkan, bahwa setelah kedua orang tua kita tiada (meninggal dunia) pun, masih banyak cara yang bisa kita lakukan untuk berbakti kepada keduanya, antara lain: mendoakannya, agar keduanya mendapatkan maghfirah (ampunan) dan rahmatnya; menjalin silaturrahim yang pernah dirintis oleh keduanya, utamanya dengan sanak-kerabat dan sahabat karib keduanya; dan bahkan dengan cara melestarikan tradisi amal shalih mereka, sebagai wujud dari doa kita sebagai anak shalih yang selalu ingin berbakti kepada keduanya, karena keduanya telah mendidik diri kita sejak kita masih berada di rahim ibu kita hingga kita memahami apa sepantasnya kita lakukan sebagai seseorang yang yang telah dididik oleh keduanya -- dengan keikhlasannya sebagai orang tua -- untuk memandu diri kita menjadi anak-shalih, dambaan keduanya. Akhirnya, sebatas apa pun kemampuan kita untuk berbakti, dengan memahami pesan-pesan Rasulullah s.a.w., kita berkewajiban untuk menunjukkan bakti kita secara optimal -- sebagai anak shalih untuk kedua orang tua kita tercinta, di mana dan kapan pun kita berada, dengan memahami ruh, spirit atau semangat iringan doa kita yang selalu kita ucapkan dalam berbagai kesempatan: Ya Allah, ya Tuhanku, berikan ampunanmu kepadaku dan [juga] kepada kedua orang tuaku, dan berikan rahmatmu kepada keduanya karena keduanya telah mendidikku sejak masa kecilku). (Al-Ghazali, Ihyâ Ulûmiddîn, I/321) Dengan rangkaian amal shalih kita, sebagai anak yang ingin berbakti kepada kepada kedua orang tua kita, kita senantiasa berharap dalam doa-doa kita: 4

semoga bakti kita kepada kedua orang tua kita dapat memberi makna bagi keduanya, hingga keduanya benar-benar mendapatkan maghfirah dan rahmatnya. Âmîn, Yâ Mujîbas Sâilîn. 5