ANALISA PENCEMARAN AIR TANAH BERDASARKAN METODE GEOLISTRIK STUDI KASUS TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH MUARA FAJAR KECAMATAN RUMBAI

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELIDIKAN POLA SEBARAN LIMBAH KARET BAWAH PERMUKAAN TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

Penjalaran Arus Listrik di Dalam Bumi

ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

NILAI RESISTIVITAS DENGAN VARIASI JARAK DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH GUNUNG KUPANG BANJARBARU

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

PENENTUAN SEBARAN DAN KANDUNGAN UNSUR KIMIA KONTAMINASI LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN DI TPA CAHAYA KENCANA, KABUPATEN BANJAR

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 1-5 PENDUGAAN POLA SEBARAN LIMBAH TPA JATIBARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

POLA SEBARAN LIMBAH TPA STUDI KASUS DI JATIBARANG SEMARANG (Waste Distribution Pattern Cese Study in TPA Jatibarang Semarang)

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

Dera Yornanda*, Juandi M

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Angelia Rajagukguk, Riad Syech, Retno Agung

IDENTIFIKASI PENYEBARAN LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D (MODEL LABORATORIUM)

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

BAB III METODA PENELITIAN. mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun tahapan yang dilakukan teruraikan

METODE TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

PENGGAMBARAN PSEUDOSECTION BAWAH PERMUKAAN DARI SUATU PROSES EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN PROGRAM RES2DINV

Modul Pelatihan Geolistrik 2013 Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI DESA TELLUMPANUA KEC.TANETE RILAU KAB. BARRU SULAWESI-SELATAN

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2009):

INVESTIGASI LAPISAN BEDROCK DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK (Studi Kasus: Gedung Olah Raga Universitas Hasanuddin)

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

ANALISA KONDUKTIVITAS HIDROLIKA PADA SISTIM AKUIFER

METODE EKSPERIMEN Tujuan

Kajian Sebaran Limbah Cair Menggunakan Metode Resistivitas

IDENTIFIKASI DISTRIBUSI 3D AIR LINDI DI TPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Sebaran Limbah Lada Putih di Kecamatan Galing Kabupaten Sambas Budiman a, Andi Ihwan a, Joko Sampurno a*

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan bebarapa tahapan yang dilakukan untuk

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Penentuan Lapisan Bawah Permukaan di Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Banjarbaru dengan Metode Geolistrik

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Laili Noor Okvitasari, Sujito, Daeng Achmad Suaidi Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Analisis Respon Resistivitas Sampel Tanah TPA Ngipik Kabupaten Gresik Berdasarkan Uji Resistivitas Skala Laboratorium

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

Kabupaten Banjar. Meirani Agustina, Sri Cahyo Wahyono, Tetti Novalina Manik Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Analisis Respon Resistivitas Sampel Tanah TPA Ngipik Kabupaten Gresik Berdasarkan Uji Resistivitas Skala Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

PENENTUAN KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN KAJIAN KUALITAS AIR SUNGAI SIAK MENGGUNAKAN METODE JEMBATAN WHEATSTONE

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

SKRIPSI FITRIKAYANTI HASIBUAN NIM : DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

ANALISIS PENCEMARAN LOGAM BERAT OLEH LINDI (LEACHATE)

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

Cristi * ), Kerista Sebayang * ), Mester Sitepu ** ) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, MEDAN

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

Jurnal Fisika Unand Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 ISSN

Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

PENENTUAN RESISTIVITY TANAH DI DALAM MENETAPKAN AREA PEMASANGAN GROUNDING GARDU DISTRIBUSI

Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Interpretasi Data Geofisika untuk Penentuan Titik Pemboran Air Tanah di Daerah Mertoyudan, Kab. Magelang, Provinsi Jawa Tengah

PENENTUAN LITOLOGI BATUAN DAN MUKA AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH LANDFILL PLTU LABUHAN ANGIN SIBOLGA

MODEL VOLUME RESAPAN AIR HUJAN PADA SUMUR RESAPAN DI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU

PENERAPAN FORWARD MODELING 2D UNTUK IDENTIFIKASI MODEL ANOMALI BAWAH PERMUKAAN

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

PEMETAAN AKUIFER AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

UJI NILAI TAHANAN JENIS POLUTAN AIR LAUT DENGAN METODE OHMIK DAN GEOLISTRIK TAHANAN JENIS SKALA LABORATORIUM

*

Transkripsi:

Akhir Sampah Muara Fajar ISSN Kecamatan 1978-5283 Rumbai M, Juandi 2009:2 (3) ANALISA PENCEMARAN AIR TANAH BERDASARKAN METODE GEOLISTRIK STUDI KASUS TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH MUARA FAJAR KECAMATAN RUMBAI Juandi M Dosen Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simp. Panam Pekanbaru, e-mail :juandi@unri.ac.id Ground Water Pollution Analytical Based on Geo-electrical Methods Case on Muara Fajar Landfill Kecamatan Rumbai Abstract The reseacrh to analyze pollution of ground water based on Geo-electrical methods cased on Muara Fajar Landfill Kecamatan Rumbai. The result obtained that resistivity value on point 2 at north of Muara Fajar Landfill (0,702-8.250 ohm-m), on point 4 at west of landfill (0,144-501.335 ohm-m), on point 3 at south of landfill (0,0103-11588 ohm-m), on point 1 at east of landfill (0,601-51.294 ohm-m), on point 5 at centre of landfill (0,737-1.468.744 ohm-m). Based on resistivity value above, all of the points had been polluted by leachet, dominantly at north and west point of landfill cause resistivity value less 10 ohm-m (fresh water). Resistivity value had showed that leachet flowed towards centre of landfill then around it and polluted ground water systems of community around. Keywords: ground water, leachet, Muara Fajar landfill, resistivity value PENDAHULUAN Aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukan sebagai barang buangan yaitu sampah. Sampah merupakan polutan umum yang dapat menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan, membawa berbagai jenis penyakit, menurunkan sumber daya, menimbulkan polusi, menyumbat saluran air dan berbagai akibat negatif lainnya, sehingga manusia menyingkirkan sampah sejauh mungkin dari aktivitas manusia yang biasa disebut Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah (Ginting, P. 2004). Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Umumnya limbah yang dibuang ke lingkungan akan mempengaruhi lingkungan dimana 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 95

limbah dibuang (Djajadiningrad dan Harsono, 1990). Apabila dilihat dari bahaya yang ditimbulkan limbah ini ada yang berbahaya dan ada yang tidak berbahaya. Pembuangan limbah yang berbahaya akan menjadi persoalan besar, apabila air yang dikonsumsi oleh manusia, hewan, dan organisme tercemar limbah yang mengandung senyawa berbahaya. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar merupakan salah satu contoh TPA yang terletak di Kecamatan Rumbai. TPA ini mempunyai luas 9 Ha dimana sebelumnya merupakan lokasi pengolahan tinja yang sekarang tidak berfungsi lagi. TPA ini telah beroperasi sejak beberapa tahun yang lalu dimana pembuangan dilakukan 1800 m 3 per hari. TPA ini dahulu direncanakan menggunakan sanitary landfill tapi pengolahannya tidak lebih dari open dumping dan fasilitasnya juga belum memadai. Sampah yang dibuang di tempat ini adalah sampah organik sebanyak 30% dan anorganik 70. Selain itu TPA ini juga dilengkapi dengan kolam cairan lindi. Pada daerah ini diduga terdapat rembesan air lindi yang merupakan polutan sampah yang dapat mencemari tanah di daerah sekitar TPA. Salah satu metode yang banyak dipakai dalam studi pencemaran tanah adalah metode geolistrik. Metode ini melibatkan pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi secara alamiah maupun akibat injeksi arus. Salah satu jenis metode geolistrik yaitu geolistrik tahanan jenis atau yang sering disebut metode resistivity (Soininen, 1985). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa apakah tanah disekitar TPA Muara Fajar sudah tercemar atau belum berdasarkan metode geolistrik. Dalam penelitian ini hanya membatasi masalah pada analisa pencemaran tanah berdasarkan metode geolistrik studi kasus TPA Muara Fajar. METODE PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen di lapangan yaitu di TPA Muara Fajar dengan menggunakan metode geolistrik aturan Schlumberger. Metode geolistrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah susunan elektroda schlumberger dilakukan di lapangan dimana data yang diperoleh merupakan hasil pengukuran langsung di lapangan. Pengukuran dilakukan dengan menentukan 5 titik yakni sebelah utara, selatan, barat, timur dan tengah pembuangan sampah. Kelima titik ini akan diketahui daerah mana yang memiliki anomali polutan paling besar dan terkecil yaitu dengan melihat perbedaan nilai resistivitas yang dihasilkan alat geolistrik tersebut dengan nilai resistivitas air bersih yaitu antara 10-100 ohm-m, jadi berdasarkan nilai ini dapat ditentukan titik daerah mana yang anomali polutannya besar atau kecil dan arah pergerakan air lindi. 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 96

Skema Peralatan Geolistrik +18 V C1 1000 F IC 741 +Vcc I V R2 10 K ohm -Vcc C 954 Permukaan tanah D1 12 V 0,1 F C2 10 K ohm R3-18 V Gambar 1. Rangkaian alat pengukuran Geolistrik Cara Pengukuran Pengambilan Data Geolistrik Schlumberger Alat dihubungkan pada elektroda-elektroda yang dipancangkan dengan meletakkan alat resistivitas di tengah-tengah pengaturan elektroda arus dan elektroda potensial seperti pada pengaturan elektroda schlumberger. Susunan elektroda schlumberger dalam pelaksanaan di lapangan adalah dengan mengatur jarak antara masing-masing elektroda, dimana elektroda potensial MN selalu ditempatkan di antara elektroda arus AB demikian seterusnya sampai titik pengukuran pengambilan data pada line A-B berkisar ±90 meter. Spasi elektroda MN 0,5 meter akan dilakukan pengukuran ±90 meter dimulai dari jarak AB 2 meter dengan perpindahan 5 meter, selanjutnya dilakukan pengukuran dengan spasi 1m, 1,5m, 2m, 2,5m, 3m, 3,5m, 4m, 4,5m, 5m, juga dengan perpindahan 5 meter. Besarnya arus dan tegangan untuk setiap perubahan jarak elektroda arus dan elektroda potensial dicatat untuk berbagai pengukuran. Hasil yang diperoleh diproses dengan komputer menggunakan program res2dinv selanjutnya diinterpretasikan untuk memperoleh arah pergerakan air lindi di sekitar TPA sampah Muara Fajar Rumbai Pekanbaru. 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 97

Analisa dan Interpretasi Nilai Resistivitas HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat resistivitas terdiri dari parameter arus dan beda tegangan data tersebut kemudian dikonversikan menjadi resistivitas semu yang diperoleh dengan menggunakan persamaan 4 dan hasilnya diolah dengan komputer menggunakan program res2dinv. Hasil yang diperoleh dengan res2dinv ini merupakan harga tahanan jenis yang sebenarnya (true resistivity) dan warna-warna tertentu pada gambar mewakili nilai resistivitas berbeda-beda dan menunjukkan arah pergerakan air lindi dan identifikasi adanya pencemaran pada sistem air bawah tanah. Analisa dan Interpretasi Nilai Resistivitas pada Titik tengah TPA Analisa data dengan menggunakan program Res2dinv memberikan gambaran lapisan tanah hingga kedalaman 17,2 m di titik tengah TPA dapat dilihat pada gambar 2. Harga resistivitas lapisan tanah berkisar antara 0,737-1.468.744 ohm-m. Lapisan tanah di lokasi pengukuran dengan nilai resistivitas antara 0,737-5,85 ohm-m dan 5,86-46,5 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan pasir dan kerikil terendam air laut/skis grafit dan lapisan lempung yang merupakan lapisan tanah tercemar oleh polutan air lindi, hal ini dilihat dari nilai resistivitasnya berada dibawah 10 ohm-m atau dibawah nilai resistivitas fresh water, nilai resistivitas antara 46,6-369 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan skis berlempung, nilai resistivitas antara 370-2.932 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan skis tak lapuk, nilai resistivitas antara 2.932-23.284 ohm-m dan 23.285-184.928 ohm-m serta 184.929-1.468.744 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan gneis tak lapuk atau pasir dan kerikil kering. Nilai resistivitas ini memiliki tingkat kesalahan (error) 27.8%. Gambar 2. Penampang Hasil Resistivitas dengan Program Res2dinv pada Titik Tengah TPA 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 98

Analisa dan Interpretasi Nilai Resistivitas pada Titik Timur TPA Analisa data dengan menggunakan program Res2dinv memberikan gambaran lapisan tanah hingga kedalaman 17,2 m pada titik timur TPA dapat dilihat gambar 3. Harga resistivitas lapisan tanah berkisar antara 0,61-51.294 ohm-m. Lapisan tanah di lokasi pengukuran dengan nilai resistivitas antara 0,61-3,04 ohm-m dan 3,05-15,4 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan pasir dan kerikil terendam air laut/skis grafit dan sebagai lapisan lempung yang merupakan lapisan tanah tercemar oleh polutan air lindi, nilai resistivitas antara 15,5-78,0 ohm-m diinterpretasikan sebagai tulf vulkanik atau marl, nilai resistivitas antara 78,1-395 ohm-m diinterpretasikan sebagai batu pasir berlempung, nilai resistivitas antara 396-2.001 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan skis tak lapuk, nilai resistivitas antara 2.002-10.131 ohm-m dan 10.132-51.294 ohm-m diinterpretasikan sebagai granit tak lapuk, pasir dan keikil kering. Nilai resistivitas ini memiliki tingkat kesalahan (error) 52.2%. Gambar 3. Penampang hasil resistivitas dengan Program Res2dinv pada titik timur TPA Analisa dan Interpretasi Nilai Resistivitas pada Titik Selatan TPA Analisa data dengan menggunakan program Res2dinv memberikan gambaran lapisan tanah hingga kedalaman 17,2 m pada titik selatan TPA dapat dilihat gambar 4. Harga resistivitas lapisan tanah berkisar antara 0,0103-11.588 ohm-m. Lapisan tanah di lokasi pengukuran dengan nilai resistivitas antara 0,0103-0,0753 ohm-m dan 0,0754-0,551 serta 0,552-4,04 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan pasir dan kerikil terendam air laut yang merupakan lapisan tanah tercemar oleh polutan air lindi, nilai resistivitas antara 4,05-29,5 ohm-m diinterpretasikan 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 99

sebagai lapisan lempung, nilai resistivitas antara 29,6-216 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan batu pasir berlempung, nilai resistivitas antara 217-1.583 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan skis tak lapuk, nilai resistivitas antara 1.583-11.588 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan pasir dan kerikil kering. Nilai resistivitas ini memiliki tingkat kesalahan (error) 53.0%. Gambar 4. Penampang hasil resistivitas dengan Program Res2dinv pada titik selatan TPA Analisa dan Interpretasi Nilai Resistivitas pada Titik Barat TPA Analisa data dengan menggunakan program Res2dinv memberikan gambaran lapisan tanah hingga kedalaman 17,2 m pada titik barat TPA dapat dilihat gambar 5. Harga resistivitas lapisan tanah berkisar antara 0,144-501.335 ohm-m. Lapisan tanah di lokasi pengukuran dengan nilai resistivitas antara 0,144-1,24 ohm-m dan 1,25-10,6 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan pasir dan kerikil terendam air laut yang merupakan lapisan tanah tercemar oleh polutan air lindi, nilai resistivitas antara 10,7-91,5 ohm-m diinterpretasikan sebagai tulf vulkanik atau marl, nilai resistivitas antara 91,6-787 ohm-m diinterpretasikan sebagai gneis, granit lapuk, nilai resistivitas antara 788-6.772 ohm-m, 6.772-58.266 ohm-m dan 58.267-501.335 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan gneis/granit tak lapuk atau pasir dan kerikil kering. Nilai resistivitas ini memiliki tingkat kesalahan (error) 37.6%. 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 100

Gambar 5. Penampang hasil resistivitas dengan Program Res2dinv pada titik Barat TPA Analisa dan Interpretasi Nilai Resistivitas pada Titik Utara TPA Analisa data dengan menggunakan program Res2dinv memberikan gambaran lapisan tanah hingga kedalaman 17,2 m pada titik utara TPA dapat dilihat gambar 6. Harga resistivitas lapisan berkisar antara 0,702-8.250 ohm-m. Lapisan tanah di lokasi pengukuran dengan nilai resistivitas antara 0,702-2,68 ohm-m dan 2,68-10,2 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan pasir dan kerikil terendam air laut atau skis grafit yang merupakan lapisan tanah oleh polutan air lindi, nilai resistivitas antara 10,3-39,0 ohm-m diinterpretasikan lempung, nilai resistivitas antara 39,1-149 ohm-m diinterpretasikan sebagai tulf vulkanik atau marl, nilai resistivitas antara 150-567 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan pasir dan kerikil terendam air tawar, nilai resistivitas antara 568-2.163 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan skis tak lapuk, nilai resistivitas antara 2.164-8.250 ohm-m diinterpretasikan sebagai lapisan gneis, granit tak lapuk atau pasir dan kerikil kering. Nilai resistivitas ini memiliki tingkat kesalahan (error) 41.3%. 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 101

Gambar 6. Penampang hasil resistivitas dengan Program Res2dinv pada titik Utara TPA KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa: 1. Hasil pengukuran geolistrik setelah diolah dengan program res2dinv menunjukkan nilai resistivitas sebenarnya yaitu di titik 2 sebelah utara dari TPA (0,702-8.250 ohm-m), di titik 4 sebelah barat (0,144-501.335 ohm- m), di titik 3 sebelah selatan dari TPA (0,0103-11.588 ohm-m), di titik 1 sebelah timur dari TPA (0,601-51.294 ohm-m), di titik 5 tengah TPA (0,737-1.468.744 ohm-m). 2. Berdasarkan nilai resistivitas di atas, semua titik sudah tercemar oleh air lindi tetapi paling dominan tercemar oleh air lindi berada pada titik utara dan barat karena nilai resistivitasnya dominan di bawah 10 ohm-m (fresh water). 3. Nilai resistivitas menunjukkan bahwa air lindi sudah bergerak dari tengah TPA kemudian menyebar ke sekeliling TPA dan mencemari sistem air bawah tanah penduduk tetapi arah pergerakan air lindi paling dominan terdapat pada titik utara dan barat TPA. 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 102

DAFTAR PUSTAKA Anonim (2003), Resistivity Method, http//www.uwsl.co.edu>(accesed 14 March 2005). Bowles, Joseph E. (19984). Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (mekanika Tanah). Erlangga. Jakarta. Buku Panduan Praktikum (1997), Metode Geolistrik dan seismik Bias. Institut Teknologi Bandung. Djajadiningrat, S.T. dan Harsono, H. 1990. Penilaian secara cepat sumber-sumber pencemaran air, tanah dan udara. Yogyakarta : Gadjah Mada University press. Gustuti, Y. (2001), Menentukan Rembesan Polutan Cair di Bawah Tanah dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA UNRI Pekanbaru. Ginting, P., (2004), Mengelola Sampah, Mengelola Gaya Hidup, http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=jiptunair-gdl-res-2004-keman2c-874- sampah&node=233&start=6&phpsessid=e99ecec43aeb91a73c0e368ce140cf5f Hermansyah, A., Hadi Priyono. (1996), Geolistrik dan Well Logging Pemboran Air Tanah. Bidang Tenaga Teknik Geologi. Bandung Kurniawan, A., (2009), Geo-electrical Sounding Untuk Pendugaan Air Tanah dan Kedalaman Muka Air Tanah Freatik di Tegal, http://alvathea.files.wordpress.com/2009/01/geoelectrical-sounding-di-tegal.pdf Kodoatue, Robert J. (1996). Pengantar Hidrogeologi, Andi. Yogyakarta. Maramis, A., (2008), Pengolahan Sampah dan Turunan di TPA, http://opinimanadopost.blogspot.com/2008/03/pengelolaan-sampah-dan-turunannya-di.html No Name (2008), Pemanfaatan Sampah, http://id.wikipedia.org/wiki/pemanfaatan_sampah. No Name (2002), Penggunaan Alat Ukur Tahanan Jenis, Geolistrik. Bandung Indonesia. Oswari,T., Doddy, A.S., Diana, S.,(2004), Potensi Nilai Ekonomis Pengelolaan Sampah Di Kota Depok. http://ejournal.gunadarma.ac.id/files/teddy%20doddy%2059-69.pdf Priyantari, N., Cahyo.W., (2005), Determination of Slip Surface Based on Geoelectricity Properties, http://www.mipa.unej.ac.id/data/vol6no2/nurul.pdf Rury (2008), Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Untuk Menentukan Letak Akumulasi Rembesan Polutan Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 103

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/fisika/aplikasi-metode-geolistrik-resistivitasuntuk-menentukan-letak-akumulasi-rembesan-polutan-sampah-di-temp. Sutapa, I., (2000), Uji Korelasi Pengaruh Limbah Tapioka Terhadap Kualitas Air Sumur, http://icdscollege.com/artikel/ujikorealasi_pengaruh_limbah_tapioka.pdf Soininen, H. 1985. The behavior of the apparent resistivity phase spectrum in the case of two polarizable media. J. Geophysics 50: 810-819 Taslapratama, I., (2008), Mencari Alternatif Penanggulangan Sampah di Kota Pekanbaru, http://www.riaumandiri.net/indexben.php?id= Tobing,T., (2004), Evaluasi Geologi Teknik Lokasi TPA Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Bandung. Zubaidah, T.,Bulkis.K., Pemodelan Fisika Aplikasi Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Untuk Investigasi Keberadaan Air Tanah,,http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/teti_4_.pdf 2009 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 104