Journal of Sport Sciences and Fitness

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

SUMBANGAN POWER OTOT LENGAN, KEKUATAN GENGGAMAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN PENALTI PADA HOCKEY

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

Journal of Sport Sciences and Fitness

Unnes Journal of Sport Sciences

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

Pengaruh Latihan Flick Bola Diam dan Latihan Flick Bola Bargerak terhadap Hasil Tembakan Hoki

Journal of Sport Sciences and Fitness

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education, Health and Sport

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Unnes Journal of Sport Sciences

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Journal of Sport Sciences and Fitness

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Journal of Physical Education, Health and Sport

Unnes Journal of Sport Sciences

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

Journal of Sport Sciences and Fitness

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education, Health and Sport

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

SUMBANGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA SMA PGRI 2 KAYEN SKRIPSI.

Edu Geography

Journal of Sport Sciences and Fitness

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

Journal of Sport Sciences and Fitness

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

Journal of Sport Sciences and Fitness

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

( Studi Deskriptif pada Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket Universitas Siliwangi Tahun Ajaran 2014/2015 ) NANANG KUSNADI 1) IMAN RUBIANA 2)

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PUTRA KLUB BOLA BASKET SMA TRIMURTI SURABAYA

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

MHD. ARIF

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PUNGGUNG TERHADAP HASIL SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education and Sport

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

Journal of Sport Sciences and Fitness

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

III. METODOLOGI PENELITIAN. percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan faktafakta

Kata kunci : Pengaruh Latihan Medicine Ball, Kekuatan, Kemampuan Akurasi Groundstroke.

HUBUNGAN ANTARA POWER DAN FLEXIBILIY OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL SMASH KEDENG SEPAK TAKRAW DI SMA

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

Transkripsi:

JSSF 3 (1) (2014) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf SUMBANGAN POWER OTOT LENGAN, KEKUATAN GENGGAMAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN PENALTI PADA HOCKEY Efi Nurhidayah 1, Setya Rahayu 2, Musyawari Waluyo 3 Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2014 Disetujui Februari 2014 Dipublikasikan Maret 2014 Keywords: Grip Strength; Flexibility Wrists; Strength Limbs; Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sumbangan power otot lengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan tembakan penalti pada hockey. Metode penelitian menggunakan survey test. Populasi dan sampel penelitian ini sebanyak 16 anggota UKM Hockey UNNES yang terdiri 10 pemain putra dan 6 pemain putri. Analisis data menggunakan regresi ganda. Hasil penelitian adalah 1) power otot lengan memberikan sumbangan 13,01%, 2) kekuatan genggaman memberikan sumbangan 21,00%, 3) fleksibilitas pergelangan tangan memberikan sumbangan 12,63%, 4) kekuatan tungkai memberikan sumbangan 38,54%, sedangkan power otot lengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai secara bersama-sama memberikan sumbangan terhadap kemampuan tembakan penalti hockey yaitu 85,18% dan sisanya yaitu 14.82% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian. Sumbangan kekuatan tungkai lebih besar dibandingkan dengan variable-variabel yang lain, untuk itu para pelatih diharapkan dapat meningkatkan kekuatan tungkai dengan cara latihan secara rutin dan terprogram dengan baik hal-hal yang dapat meningkatkan kekuatan tungkai seperti sqoat jump, serta push up untuk meningkatkan power otot lengan. Bagi para pemain hockey hendaknya meningkatkan latihan teknik dan latihan kondisi fisik secara seimbang karena teknik yang baik tanpa diimbangi kondisi fisik yang baik akan menghasilkan tembakan penalti yang kurang maksimal. Abstract The research objective was to determine the contribution of muscle power arm, grip strength, wrist flexibility and leg strength on the ability of penalty shots hockey.metode test.populasi survey and research using this sample as many as 16 members of SME Hockey UNNES comprising 10 players and son 6 players daughter. Analysis of data using multiple regression. The results of the study were 1) arm muscle power contributed 13,01%, 2) grip strength contributed 21,00%, 3) flexibility wrist contributed 12,63%, 4) leg strength contributed 38,54%, while muscle power arm, grip strength, wrist flexibility and strength tungkaisecara together contribute greatly to the ability of the hockey penalty shot 85,18% and the remaining 14,80% is influenced by other variables not included in the study. Coach suggested that athletes in the penalty shootout of exercise training in order to increase the intensity. In addition to enhancing and improving skills should also improve the physical condition of a balanced exercise for good technique without offset good physical condition will result in less than the maximum penalty. 2014 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung F1 Lantai 3 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: evihidayah@rocketmail.com ISSN 2252-6528 31

PENDAHULUAN Penalty stroke adalah satu tembakan bebas yang dilakukan dengan satu dorongan (push) atau menyentrik bola (flick) pada suatu titik dari depan gawang dengan jarak 7 m dari garis tengah gawang, sebagai hukuman dari pelanggaran keras yang dilakukan didalam daerah setengah lingkaran oleh pemain bertahan terhadap pemain penyerang lawan. Pemain yang melakukan tembakan penalti hanya diijinkan melakukan satu langkah dan mendorong atau mengangkat bola, hanya dengan satu kali sentuhan. Teknik dasar yang biasa digunakan oleh para pemain dalam melakukan tembakan penalti adalah push atau flick. Push adalah salah satu teknik dasar dalam hockey yang biasa digunakan dalam melakukan operan bola (passing), namun teknik ini dapat digunakan dalam melakukan tembakan (shooting) terutama di dalam daerah setengah lingkaran saat permainan berlangsung atau pada saat melakukan tembakan penalti tentunya dengan kecepatan yang tinggi dan akurasi penempatan bola yang tepat padatempat yang sulit dijangkau penjaga gawang. Saat melakukan gerakan push tangan harus menggenggam stik dengan nyaman, tangan kiri berada di atas pada puncak stik, sedangkan tangan kanan berada dibawahnya dengan jarak kira-kira sepertiga sampai dengan setengah dari panjang stik normal. Posisi tangan kanan yang diturunkan dimaksudkan untuk memberikan kontrol yang lebih besar.genggaman tangan pada stik harus kuat, tubuh dalamposisi membungkuk dengan menekuk kedua lutut.kaki sebelah kiri dan bahu harus menunjukan pada arah jalannya bola.posisi stik harus dipertahankan sampai selesai melakukan dorongan terhadap bola sampai mencapai sasaran yang diinginkan atau sejalan dengan alur dari bola.koordinasi gerakan dilakukan dalam waktu yang bersamaan setelah ada aba-aba dari wasit, Berat badan dipindahkan dari tumpuan awal pada kaki kanan ke kaki kiri dengan melangkahkan kaki kiri pada saat gerakan mulai dilakukan.dorongan bola dilakukan dengan kekuatan maksimal untuk memperoleh kecepatan yang tinggi, Ketepatan sasaran dilakukan dengan fokus pada sasaran untuk memperoleh akurasi yang tinggi pada daerah yang sulit dijangkau penjaga gawang lawan. Sama dengan push, titik memulai tembakan adalah dengan bola ditempatkan sejajar dengan kaki kiri dan stik dicondongkan. Stik dalam persentuhannya dengan bola dan cara memegangnya hampir sama dengan push. Berat badan saat memulai lebih banyak ditempatkan di kaki kanan daripada saat melakukan push. Gerakan tembakan penalti teknik flick yaitu dengan bola didorong menjauhi badan namun tetap dalam penguasaan untuk kemudian bola diangkat ke udara. Berat tubuh kemudian digeser ke depan dan gerakan stik diarahkan melampaui kaki kiri atau sebagai gerak lanjutan dari flick. Sebagai catatan untuk memberi dorongan yang maksimal, tangan kanan memutar stik agar ujung stik dapat mencapai posisi yang tepat. Pemain harus mahir melakukan flickbola dengan menggunakan tumpuan kaki kanan atau kaki kiri sama baiknya dalam keadaan bola bergerak. Sama seperti push, bola ditempatkan disamping tubuh saat bergerak. Keberhasilan dalam melakukan tembakan penalti perlu dilakukan teknik-teknik yang benar dan didukung kondisi fisik yang baik. M. Sajoto (1995:8) berpendapat bahwa komponen kondisi fisik yang diharapkan mendukung pencapaian gerak dalam olahraga yaitu kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya otot (muscular power), kecepatan (speed), daya lentur (flexibility), kelincahan (agility), koordinasi (coordination), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), reaksi (reaction). Sepuluh komponen kondisi fisik tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisahkan.komponen-komponen fisik tersebut masing-masing memiliki peran yang berbeda, sesuai karakteristik yang dimiliki.komponen fisik yang dirasa sangat penting yang berkaitan dengan servis atas adalah unsur power otot lengan, kekuatan 32

genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai. Daya (power) ialah gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan gaya otot maksimum dengan kecepatan maksimum atau kemampuan otot seseorang untuk melakukan suatu kerja dengan kekuatan maksimal dalam waktu secepat-cepatnya Eri Pratiknyo Dwikusworo (2010:2). Dalam tembakan penalti power lengan diperlukan untuk memberikan kekuatan dan kecepatan laju bola pada saat melakukan gerakan push. Karena semakin besar power otot lengan yang dimiliki, maka akan semakin keras pula dorongan yang dihasilkan. Disamping itu genggaman tangan juga berperan penting sebagai pegangan stik saat menembak. Pegangan stik yang kuat akan menghasilkan kekuatan yang besar pada saat menembak. Jadi komponen fisik kekuatan genggaman juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan tembakan penalti. Komponen fisik ketiga yang berperan penting dalam tembakan penalti adalah fleksibilitas pergelangan tangan. M. Sajoto (1995:5) berpendapat bahwa kelentukan adalah efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala efektifitas dengan penguluran tubuh yang luas.peran fleksibilitas pergelangan tangan ini untuk mengarahkan bola ke sasaran gawang yang sulit dijangkau oleh penjaga gawang. Jadi fleksibilitas tangan yang baik akan menghasilkan tembakan penalti yang baik pula. Adapun komponen fisik selanjutnya yang berperan penting dalam keberhasilan tembakan penalti adalah kekuatan tungkai. Dalam hockey kekuatan otot tungkai juga berpengaruh pada saat melakukan gerakan push dan flick. Yaitu terhadap ketepatan arah jalannya bola. Selain itu, kekuatan otot tungkai berperan memperkuat kuda-kuda saat akan melakukan tembakan penalti. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kekuatan otot tungkai terhadap keberhasilan melakukan tembakan penalti. Penulis tertarik untuk meneliti sumbanganpowerlengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, kekuatan tungkai terhadap kemampuan tembakan penalti pada hockey. Masalah yang timbul adalah apakah powerotot lengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai memberikan sumbangan yang signifikan terhadap kemampuan tembakan penalti pada hockey.dari masalah tersebut memiliki tujuan yaitu untuk mengatahui sumbangan power otot lengan,kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan tembakan penalti. METODE Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM Hockey UNNES. Teknik pengambilan sampel pada penelitianini adalah dengan menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota UKM Hockey yang berjumlah 16 orang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalahvariabel bebas yaitu power otot lengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai serta variabel terikat yaitu kemampuan tembakan penalti pada hockey.metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Dalam metode pengumpulan data ini dilakukan dengan tes dan pengukuran untuk mengumpulkan data power otot lengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, kekuatan tungkaidan tes keterampilan melakukan tembakan penalti hockey.teknik analisis data dalam penelitian ini dihitung dengan statistik deskriptif.selanjutnya dinalisis dengan menggunakan perhitungan regresi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengukuran power otot lengan dengan medicine ball, Tes pengukuran kekuatan genggamandengan Grip Dynamometer. Pengukuran fleksibilitas pergelangan tangan dengan goniometer, Pengukuran kekuatan tungkai dengan back and leg dynamometer. Serta test kemampuan melakukan tembakan penalti dengan tes tembakan penalti teknik push dan flick. Hasil tes dari 3 kali melakukan tembakan penalti teknik push dan flick diambil hasil terbaiknya. 33

PEMBAHASAN Tabel 1. Kriteria Power Otot Lengan, Kekuatan Genggaman, Fleksibilitas Pergelangan Tangan, Kekuatan Tungkai, dan Tembakan Penalti pada Putra dan Putri. Kriteria Sangat baik Power lengan Kekuatan genggaman Fleksibilitas Kekuatan tungkai Tembakan pinalti 73% 80% 37% 63% 80% baik 27% 10% 37% 17% 0% Cukup 47% 53% 47% 30% 77% Kurang 0% 20% 53% 53% 0% Tidak 53% 37% 27% 37% 43% baik Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian (2013) Berdasarkan tabel diatas diketahui persentse tertinggi pada variabel power oto lengan terdapat pada kriteria sangat baik yaitu 73%, pada variabel kekuatan genggaman terdapat pada kriteria sangat baik yaitu 80%, pada variabel fleksibilitas pergelangan tangan terdapat pada kriteria kurang yaitu 53%, pada variabel kekuatan tungkai terdapat pada kriteria sangat baik yaitu 63%, dan pada variabel tembakan penalti terdapat pada kriteria sangat baik yaitu 80% Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang power otot lengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, kekuatan tungkai, dan kemampuan tembakan penalti pada putra dan putri. Sangat baik baik Cukup Kurang Tidak baik Gambar 3. Diagram Batang Deskriptif Presentasi Power Otot Lengan, Kekuatan Genggaman, Fleksibilitas Pergelangan Tangan, Kekuatan Tungkai, dan Tembakan Penalti pada Putra dan Putri. 34

Tabel 2. Koefisien Determinasi Parsial(r 2 ) Model 1 (Constant) Power otot lengan Kekuatan genggaman Fleksibilitas Pergelangan Tangan Kekuatan tungkai a. Dependent Variable: Tembakan pinalti Coefficients a Unstandardized Coeff icients Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig. -14.567 4.318-3.374.006.334.586.115.570.580.124.054.349 2.288.043.200.056.444 3.599.004.024.011.367 2.216.049 Hasil analisis regresi ganda diperoleh koefisien untuk variabel bebas X 1 = 0,334 dan X 2 = 0,124, X 3 = 0,200, X 4 = 0,024 dengan konstanta sebesar -14,567, sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah: ^ Y = -14,567 + 0,334X 1 + 0,124X 2 + 0,200X 3 + 0,024X 4 Dimana : Y = Variabel terikat Kemampuan tembakan pinalti X 1 = Variabel bebas (powet otot lengan) X 2 = Variabel bebas ( kekuatan genggaman) X3 = variabel bebas (fleksibilitas pergelangan tangan) X4 = variabel bebas (kekuatan tungkai) a) Nilai konstan sebesar -14,457 b) Koefisien regresi X 1 (power otot lengan) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b 4 ) = 0,334. Hal ini berarti setiap ada peningkatan power otot lengan sebesar 0,334 maka kemampuan tembakan pinalti pada hockey akan meningkat sebesar 0,334, demikian pula sebaliknya jika power otot lengan menurun sebesar 0,334 maka kemampuan tembakan pinalti juga akan menurun sebesar 0,334 dengan anggapan variabel lainnya adalah konstan. c) Koefisien regresi X 2 (kekuatan genggaman) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b 2 ) = 0,124. Hal ini berarti setiap ada peningkatan kekuatan genggaman sebesar 0,124 maka kemampuan tembakan pinalti pada hockey akan meningkat sebesar 0,124, demikian pula sebaliknya jika kekuatan genggaman menurun sebesar 0,124 maka kemampuan tembakan pinalti juga akan menurun sebesar 0,124 dengan anggapan variabel lainnya adalah konstan. d) Koefisien regresi X 3 (fleksibilitas pergelangan tangan) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b 3 ) = 0,200. Hal ini berarti setiap ada peningkatan fleksibilitas pergelangan tangan sebesar 0,200 maka kemampuan tembakan pinalti pada hockey akan meningkat sebesar 0,200, demikian pula sebaliknya jika fleksibilitas pergelangan tangan menurun sebesar 0,200 maka kemampuan tembakan pinalti juga akan menurun sebesar 0,200 dengan anggapan variabel lainnya adalah konstan. e) Koefisien regresi X 4 (kekuatan tungkai) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b 4 ) = 0,024. Hal ini berarti setiap ada peningkatan kekuatan tungkai sebesar 0,024 maka kemampuan tembakan pinalti pada hockey akan meningkat sebesar 0,024, demikian pula sebaliknya jika kekuatan tungkai menurun sebesar 0,024 maka kemampuan tembakan pinalti juga akan menurun sebesar 0,334 dengan anggapan variabel lainnya adalah konstan. Dari analisis data diperoleh besar sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan sebagai berikut. 35

Tabel 3. Koefisien Determinasi Ganda (R 2 ) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.923 a.852.798 1.39185 a.predictors: (Constant), Kekuatan tungkai, Fleksibilitas, kekuatan genggaman, Power lengan Nilai koefisien determinasi (R square) adalah sebesar 0,852 hal itu berarti bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan X 1, X 2, X 3 dan X 4 sebesar 85,20%. Jadi besarnya kontribusi variabel bebas Power otot lengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai terhadap variabel terikat yaitu kemampuan tembakan pinalti sebesar 85,20%, sedangkan sisanya sebesar 14,80% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Richard G.R dan Kentwell. 1979. Field Hockey The Coach and The Player. Amerika : United State of America. Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan Ketigabelas. Jakarta: PT Rineka Cipta. SIMPULAN Hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa power otot lengan, kekuatan genggaman, fleksibiliats pergelangan tangan dan kekuatan tangan memberikan sumbangan terhadap kemampuan melakukan tembakan pinalti pada hockey sebesar 85,20%. Kekuatan tungkai memberikan sumbangan paling besar terhadap kemampuan melakukan tembakan pinalti pada hockey dibandingkan dengan dengan power otot lengan, kekuatan genggaman dan fleksibilitas pergelangan tangan. DAFTAR PUSTAKA Ardi Asmi Suwardi. 2011. Sumbangan Kelentukan Pergelangan Tangan, Koordinasi Mata Tangan dan Kelincahan Terhadap Kemampuan Menggiring Bola pada Olahraga hockey. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Eri Pratiknyo Dwikusworo,. 2010. Tes pengukuran dan evaluasi olahraga. Semarang: Widya karya. http://wengayo.blogspot.com/2010/06/analisi s-gerakan-dorongan-bola-push.html diakses tanggal 15 januari 2012,pukul 10.25 WIB M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pemmbinaan kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Semarang :Dahara Prise. 36