Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Tahun 2000 jumlah penduduk

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yaitu tahun, adalah. disebut masa remaja. (Widyastuti, 2009).

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA SMA DAN SMK DI KOTA BENGKAYANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

Mempengaruhi Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2017

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan International Conference on Population and

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. antara 10 hingga 19 tahun (WHO). Remaja merupakan suatu

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanakkanak. menjadi masa dewasa. Masa transisi ini kadang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. aktivitas seksual remaja juga cenderung meningkat baik dari segi kuanitas

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit Menular Seksual adalah penyakit yang penularannya terutama

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seksualitas merupakan bagian integral dari kepribadian yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. goncangan dan stres karena masalah yang dialami terlihat begitu

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI SMA KABUPATEN SIJUNJUNG. Elda Yusefni (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang meliputi semua perkembangannya yang dialami sebagai. persiapan memasuki masa dewasa (Rochmah, 2005). WHO mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru sehingga

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

ANALISIS PERILAKU SEKSUAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Rina Indah Agustina ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun psikis. Menurut Paul dan White (dalam Santrock,

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan adolescence yang berasal

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah suatu periode dalam hidup manusia. dimana terjadi transisi secara fisik dan psikologis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk modernitas bagi sebagian remaja. Pengaruh informasi global (paparan media

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Antara tahun 1970 dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai hak yang sama dengan orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. data BkkbN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI DI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN SIKAP SEKSUALITAS DENGAN PERILAKU PACARAN PADA PELAJAR SLTA DI KOTA SEMARANG NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL Dewi Nurul Sari Akbid La Tansa Mashiro Jl.Soekarno-Hatta, Pasirjati, Rangkasbitung dewiluvmama12@yahoo.com Abstract The aim of this study is to know correlative between knowledge concerning about secual premarital towards sexual behavioral at students class XI of 1st Senior High School Of Kesatrian Senarang in 2009. This research work at 1st Senior High School of Kesatrian Semarang, amounting to 78 responders and analysis using chi square. Result of this research there is correlation bteween knowledge concerning about secual premarital towards sexual behavioral at students class X1 of 1st Senior High School of Kesatrian I Semarang IN 2009. Keywords: Knowledge, behavioral, premarital sexual. Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai seksual pranikah dengan perilaku seksual pada siwa kelas XI di SMA kesatrian 1 Semarang tahun 2009. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMA Kesatraian 1 Semarang yang terdiri dari 78 responden dan analisis yang digunakan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan mengenai seksual pranikah dengan perilaku seksual pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 semarang. Kata kunci: Pengetahuan, perilaku, seksual pranikah. Pendahuluan Remaja pada kedudukannya dalam siklus hidup manusia sebagai titik awal dalam mempersiapkan proses reproduksi yang sehat dan disyaratkan mempunyai sistem reproduksi yang berjalan baik dan berfungsi dengan sehat yang juga berkaitan dengan aspek fisik, mental, dan sosialnya (Azwar, 2001). Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa, dimana terjadi perubahan fisik (organobiologik), mental, dan psikososial yang cepat. Perubahan fisik pada masa remaja yang diikuti dengan berkembangnya fungsi fisiologis sistim organ reproduksi dengan menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai mencapai kematangan seksual akan berdampak pada perilaku seksual pranikah pada remaja yang menjadikan trend di kalangan anak remaja sekarang ini sehingga dapat menjurus kepada perilaku seks bebas (Wagino, 2007). 1

Perilaku seksual remaja adalah suatu perkembangan pada remaja yang dipengaruhi oleh kemasakan hormon dan ditandai dalam kegiatannya berkelompok dengan teman sebaya yang berlainan jenis (Jatman, 2000). Perilaku remaja dipengaruhi oleh faktor internal remaja (pengetahuan, sikap, kepribadian) maupun faktor eksternal remaja yaitu lingkungan tempat ia berada (Moeliono, 2004). Kurangnya pemahaman tentang perilaku seksual pada masa remaja amat merugikan bagi remaja sendiri termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual. Kurangnya pemahaman ini akan mengakibatkan berbagai dampak yang amat merugikan kelompok remaja dan keluarganya (Nugraha, 2004). Di Indonesia kejadian seks pranikah berdasarkan survey yang dilakukan oleh Lembaga Demografi FEUI di 33 provinsi tahun 2008 hasilnya 63% remaja di Indonesia usia SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual sebelum menikah (Darwisyah, 2009). Menurut Boyke saat mengisi acara seminar sehari tentang kesehatan reproduksi remaja pada hari Minggu 10 Februari 2008 di Kota Semarang, menjelaskan bahwa persentase remaja yang melakukan perilaku seksual pranikah pada tahun 1980 sebanyak 8% dan meningkat mencapai 38-40% pada tahun 2004. Peningkatan angka perilaku seksual remaja disebabkan oleh rendahnya pengetahuan remaja tentang seks dan kesehatan reproduksi dimana pengetahuan merupakan salah satu komponen dalam pembentukan sikap seseorang. Dengan pengetahuan yang tidak memadai akan membuat remaja cenderung mengambil sikap yang salah artinya jika remaja tidak mempunyai pengetahuan yang tepat mengenai kesehatan reproduksi maka akan membuat remaja cenderung bersikap negatif tentang seksualitas kemudian mempunyai perilaku terhadap seksualitas (Ali, 2005). Perilaku seks pranikah pada remaja di kota Semarang tahun 2006, menunjukkan usia pertama kali pacaran adalah 12-17 tahun 68,2% lebih banyak dari pada usia 17-24% tahun 31,2%. Aktivitas pacaran sampai dengan intercourse, presentase paling besar adalah pada usia 18-20 tahun. Pasangan yang melakukan hubungan seksual intercourse lebih dari 4 kali pada 3 bulan terakhir 45%, tempat melakukannya 41% di rumah sendiri atau pacar, alasan melakukan intercourse karena wujud ungkapan sayang 51% (Pilar, 2006). SMA Kesatrian 1 Semarang terdapat dampak dari seks pranikah diantaranya juga terjadi disini. Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Mei tahun 2009, didapatkan data dari tahun 2004 sampai 2008 ada 3 orang siswi yang hamil di luar nikah dan semuanya berhenti sekolah sebelum dikeluarkan oleh pihak sekolah. Dan tidak menutup kemungkinan jumlah sebenarnya lebih dari itu. Selain itu di dukung adanya fasilitas media teknologi seperti internet tanpa adanya pengawasan yang ketat dari guru, sehingga cenderung mempermudah siswa untuk mengakses tayangan/gambar-gambar porno di internet. Hal lain juga ditemukan melalui operasi 2

penggeledahan yang diadakan sewaktu-waktu oleh pihak sekolah dan ternyata telah ditemukan beberapa orang siswa yang ketahuan menyimpan video porno di telepon genggam (handphone) mereka. Penelitian ini khusus meneliti pada siswa kelas XI, dan dari data yang di peroleh pada tahun 2009 bahwa kelas XI terdiri dari 10 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 392 orang siswa, siswa putra sebanyak 200 siswa dan 192 orang siswa putri dengan latar belakang dan karakteristik yang beraneka ragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai seksual pranikah dengan perilaku seksual pada siwa kelas XI di SMA kesatrian 1 Semarang tahun 2009. Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (Ha), yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan. Dalam penelitian ini hipotesis alternatifnya adalah = 0, meliputi: Ada hubungan tingkat pengetahuan mengenai seksual pranikah dengan perilaku seksual. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu dengan maksud menjelaskan hubungan tingkat pengetahuan mengenai seksual pranikah dengan perilaku seksual pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Lokasi penelitian adalah di SMA Kesatrian 1 Semarang yang terletak di Jl. Pamularsih No. 116 Semarang. Dengan pertimbangan dampak dari seks pranikah diantaranya juga terjadi di SMA Kesatrian 1 Semarang, dengan jumlah populasi 392 orang siswa, dan sampel yang akan diambil adalah siswa-siswi kelas XI sebanyak 78 responden. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional, yaitu dengan maksud menjelaskan hubungan tingkat pengetahuan mengenai seksual pranikah dengan perilaku seksual, pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 2 sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Sedangkan instrumen penelitian menggunakan instrumen kuesioner yang didalamnya berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang sudah memenuhi uji validitas dan reliabilitas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan softwarestatistical program social science (SPSS). Hasil Penelitian dan Pembahasan Terdapat hubungan tingkat pengetahuan mengenai seksual pranikah dengan perilaku seksual pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang Tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden sebagian besar baik yaitu 37 responden (47,4%), responden yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 34 responden (43,6%) dan responden yang berpengetahuan kurang 3

sebanyak 7 responden (9,00%). Hasil tersebut menggambarkan bahwa responden masih menunjukkan pengetahuan yang baik tentang perilaku seksual pranikah. Seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik maka dia akan mampu berperilaku yang positif dan tepat. Menurut peneliti pemahaman tentang perilaku seksual pada masa remaja yang baik sangat menguntungkan bagi remaja sendiri termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami perkembangan yangpenting yaitu kognitif, emisi, sosial, dan seksual. Pemahaman yang baik akan mampu untuk menghindari berbagi dampak yang amat merugikan bagi kelompok remaja dan keluarganya. Sebagian besar perilaku responden yang baik dikarenakan pemahaman yang baik tentang perilaku seksual pada masa remaja amat merugikan bagi remaja sendiri termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual. Kurangnya pemahaman ini akan mengakibatkan berbagai dampak yang amat merugikan kelompok remaja dan keluarganya. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang baik sangat memengaruhi perilaku remaja untuk hidup sehat, khususnya yang terkait dengan kesehatan reproduksi. Peningkatan angka perilaku seksual remaja disebabkan oleh rendahnya pengetahuan remaja tentang seks dan kesehatan reproduksi dimana pengetahuan merupakan salah satu komponen dalam pembentukan sikap seseorang. Ada hubungan tingkat pengetahuan tentang seks dengan perilaku seksual, menunjukkan bahwa salah satu faktor yang dapat memunculkan perilaku seksual dalam berpacaran, dikarenakan faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan perilaku seksual dalam berpacaran terhitung sangat banyak sekali, dari lingkungan hidup sehari-hari, pergaulan, tontonan dari berbagai media, dan lain sebagainya, sehingga hal yang harus kita siapkan adalah diri kita sendiri agar dapat terhindar dari perilaku seksual dalam berpacaran yang akhirnya akan menjerumuskan kita. Simpulan dan Saran Simpulan Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan mengenai seksual pranikah dengan perilaku seksual pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Saran Bagi Kesatrian 1 Semarang. diharapkan kepada guru-guru dapat lebih meningkatkan pendidikan seksual kepada siswa dengan bahasa dan cara penyampaian yang benar agar siswa/remaja dapat mengontrol perilakunya, agar siswa remaja dapat terhindar dari perilaku seksual pranikah dengan lawan jenis sehingga orang tua lebih memperhatikan perkembangan dan lingkungan pergaulan putra-putrinya baik dirumah, sekolah maupun masyarakat. Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk lebih sering memberikan penyuluhan kepada remaja mengenai pendidikan seksual remaja 4

guna menunjang keberhasilan program resmi pemerintah mengenai Pelayanan Kesehatan Reproduksi khususnya bagi para remaja (KRR). Daftar Pustaka Ali, M & Muhammad, A. (2005). Psikolog Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Asfriyati. 2004. Prilaku remaja santri di pesantren purba baru tapanuli selatan serta faktorfaktor yang mempengaruhinya. Laporan Penelitian Dosen Muda Fakultas Kesehatan Masyarakat. Medan: Universitas Sumatera Utara. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan & Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nugraha, dkk. 2004. Apa yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks. Jakarta: PT.Bumi Aksara. PILAR PKBI Jawa Tengah. 2004. Info Kasus Semarang: Jateng: PILAR PKBI. Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto. Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabetha. Warliana. 2001. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Siswa SMU Negeri 6 Yogyakarta Kotamadya Yogyakarta Tahun 2001. Skripsi Program Khusus D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Umum. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Zein, A. 2005. Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Penerbit Fitramaya.. 2006. Perilaku Seksual Remaja Semarang. Semarang: PILAR. BKKBN. 2004. Remaja Berani Bicara stop Hubungan Seks Pranikah. http//www.bkkbn.go.id/article.detail.php?aid:99 (7 Januari 2007). Ma'shum, dkk. 2004. Seks pranikah? Noway!. http://www.united fool.com/cms/arsip/2004/07/-132k, (23 Januari 2003). Wagino. 2007. Fenomena Perilaku Seks Bebas Remaja Makin Bebas. http://www.cilacap media.com. 27 November 2007. 5

6