SEGMENTASI CITRA DIGITAL IKAN MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING DIGITAL FISH IMAGE SEGMENTATION BY THRESHOLDING METHOD

dokumen-dokumen yang mirip
SEGEMENTASI CITRA DIGITAL IKAN MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING DAN K-MEANS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

SAMPLING DAN KUANTISASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TEORI PENUNJANG

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

Model Citra (bag. I)

Implementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

Pengolahan Citra : Konsep Dasar

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY

BAB II. Computer vision. teknologi. yang. dapat. Vision : Gambar 2.1

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata.

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

Pengolahan Citra Digital untuk Menghitung Luas Daerah Bekas Penambangan Timah

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SEGMENTASI OBYEK PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE OTSU THRESHOLDING

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

REVIEW PROPERTI OPERATOR MATEMATIKA MORPHOLOGI DALAM PEMROSESAN CITRA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

BAB II TI JAUA PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

Citra Digital. Petrus Paryono Erick Kurniawan Esther Wibowo

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET

BAB II CITRA DIGITAL

Segmentasi Citra Digital Menggunakan Thresholding Otsu untuk Analisa Perbandingan Deteksi Tepi

EDGE DETECTION MENGGUNAKAN METODE ROBERTS CROSS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

SISTEM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS KERAMIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOG DAN PREWITT

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

Operasi-Operasi Dasar pada Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 4, No. 2, Hal ISSN : x

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

BAB IV PREPROCESSING

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IDENTIFIKASI TULANG DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL DENGAN METODE MANUAL THRESHOLDING

FERY ANDRIYANTO

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengenalan Karakter Sintaktik menggunakan Algoritma Otsu dan Zhang-Suen

PERBANDINGAN METODE PENDETEKSI TEPI STUDI KASUS : CITRA USG JANIN

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

BAB II LANDASAN TEORI

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dilakukan oleh para peneliti, berbagai metode baik ekstraksi fitur maupun metode

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

IDENTIFIKASI SEL DARAH BERBENTUK SABIT PADA CITRA SEL DARAH PENDERITA ANEMIA

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

Model Citra (bag. 2)

Dielektrika, ISSN Vol. 1, No. 2 : , Agustus 2014

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

Transkripsi:

SEGMENTASI CITRA DIGITAL IKAN MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING Max R. Kumaseh 1), Luther Latumakulita 1), Nelson Nainggolan 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat, Manado 95115 e-mail : kumasehmaxromy@yahoo.com; lutherlatu@gmail.com; bapaivana@yahoo.co.id ABSTRAK Untuk mengenal jenis-jenis ikan berdasarkan ciri-cirinya, telah dibuat suatu sistem untuk memisahkan objek mata ikan menggunakan metode thresholding. Prosesnya dimulai dengan menginput citra digital ikan, selanjutnya dikonversi ke citra grayscale. Kemudian dilakukan proses segmentasi terhadap citra grayscale. Selanjutnya, dipilih hasil segmentasi dan ditandai dengan proses deteksi tepi menggunakan operator Canny yang dipertajam dengan proses dilasi. Proses terakhir adalah membuat plot contour terhadap hasil proses dilasi dan citra grayscale. Hasil segmentasi berhasil memisahkan objek mata ikan dengan menggunakan metode thresholding local. Keseluruhan proses ini dilakukan dengan menggunakan MATLAB R2012a. Kata kunci : Mata Ikan, Segmentasi Citra, Thresholding DIGITAL FISH IMAGE SEGMENTATION BY THRESHOLDING METHOD ABSTRACT A system of fish eyelets seperation has been conducted to identify types of fish acording to their characteristics, by using thresholding method. The process start by inserting digital fish image then convert it to grayscale image. Next step is to process segmentation the grayscale image. Choosed the segmentation result then marked it by edge detection process using Canny operation which has been sharpened by dilation process. The last step is to make contour plot to dilation result and grayscale image. The result of the segmentation shows that the fish eyelets can be separated using local thresholding method. The whole process is conducted by using MATLAB R2012a. Keywords : Fish Eyelets, Segmentation Image, Thresholding PENDAHULUAN Latar Belakang Tidak semua orang dapat mengenal jenis-jenis ikan lewat ciri-ciri fisik yang tampak secara visual. Kemampuan pengenalan jenis ikan mungkin hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu yang mempunyai bidang keahlian pada bidang yang terkait seperti bidang biologi kelautan atau bidang perikanan. Hal Ini yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk membangun suatu system berbasis komputer yang dapat melakukan identifikasi terhadap ikan melalui ciri-ciri fisik yang tampak pada citra digital ikan. Untuk membangun system yang dimaksudkan maka penulis melakukan pendekatan pengolahan citra yang merupakan salah satu bidang ilmu kecerdasan buatan. Pengenalan ikan merupakan proses identifikasikan ikan berdasarkan gambaran bentuk, pola tubuh ikan beserta ciri-cirinya (Suharto,2006). Ciri adalah aspek pembeda kualitas atau karakteristik, seperti intensitas piksel, tepi, kontur, wilayah dan sebagainya (Khrisna, 2004). Ekstrasi ciri dilakukan berdasarkan isi visual dari citra yaitu warna, bentuk dan tekstur (Kusumaningsih, 2009). Rumusan Masalah Bagaimana membangun suatu system yang dapat melakukan pemisahan ciri-ciri fisik ikan yang tampak pada citra digital ikan? Dalam penelitian ini akan dibatasi pada proses segmentasi objek mata ikan yang merupakan salah satu cirri fisik dari citra digital ikan. Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian ini adalah memisahkan objek mata dengan menggunakan metode thresholding.

Kumaseh. Latumakulita dan Nainggolan: Segmentasi Citra Digital... 75 Manfaat penelitian ini adalah sebagai dasar untuk membentuk basis pengetahuan dalam proses pengenalan ikan berdasarkan ciri-ciri ikan dan membangun pengetahuan tentang identifikasi ikan yang berbasis pada pengolahan citra. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Citra Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi dan kontinus menjadi gambar diskrit, melalui proses sampling gambar analog dibagi menjadi M baris dan N kolom sehingga menjadi gambar diskrit (Purba, 2010). Gambar 1 adalah koordinat citra digital terhadap sumbu (x,y) suatu bidang dua dimensi. Gambar 1. Koordinat citra digital Citra digital secara matematis dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut : f(x, y) = f(0,0) f(0,1) f(0, N 1) f(1,0) f(1,1) f(1, N 1) f(m 1,0) f(m 1,1) f(m 1, N 1)...(1) Besar intensitas yang diterima sensor disetiap titik (x,y) disimbolkan oleh f(x,y) dan besarnya tergantung pada intensitas yang dipantulkan oleh objek. Ini berarti f(x,y) sebanding dengan energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya, sehingga besar intensitas f(x,y) adalah (Suhendra. 2012) sebagai berikut : 0 < f(x, y) < Fungsi f(x,y) dapat dipisahkan menjadi dua komponen, yaitu : 1. i(x,y) adalah jumlah cahaya yang berasal dari sumbernya (illumination). 2. r(x,y) adalah derajat kemampuan objek memantulkan cahaya (reflection). Besar f(x,y) = i(x,y) r(x,y), dimana : 0 < i(x, y) < dan 0 < r(x, y) < 1 Citra RGB Suatu citra RGB (Red, Green, Blue) terdiri dari tiga bidang citra yang saling lepas, masing masing terdiri dari warna utama, yaitu : merah, hijau dan biru di setiap pixel. Citra Grayscale Untuk melakukan perubahan suatu gambar full color (RGB) menjadi suatu citra grayscale (gambar keabuan), metode yang umum digunakan, yaitu: (R + G + B)/3...(2) dimana : R : Unsur warna merah G : Unsur warna hijau B : Unsur warna biru Nilai yang dihasilkan dari persamaan diatas akan diinput ke masing-masing unsur warna dasar citra grayscale (Noor Santi. 2011). Citra Biner Citra biner merupakan citra digital dengan dua kemungkinan nilai pixel yaitu pixel-pixel objek bernilai 1 dan pixel-pixel latar belakang bernilai 0 (Destyningtias. 2010). Thresholding Secara umum proses thresholding terhadap citra grayscale bertujuan menghasilkan citra biner, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. g x, y = 1 if f x, y T 0 if f x, y < T...(3) Dengan g(x,y) adalah citra biner dari citra grayscale f(x,y), dan T menyatakan nilai threshold (Purba, D. 2010). Nilai T ditentukan dengan menggunakan metode thresholding global dan thresholding local. Thresholding Global Thresholding global adalah metode dengan seluruh pixel pada citra dikonversi menjadi hitam dan putih dengan satu nilai thresholding (Darma, 2010). Dalam penelitian ini thresholding global menggunakan fungsi otomatis metode otsu.

76 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 13 No. 1, April 2013 Metode Otsu Metode otsu melakukan analisis diskriminan dengan menentukan suatu variable dengan membedakan antara dua atau lebih kelompok secara alami (Purba, D. 2010). Metode otsu dimulai dengan normalisasi histogram citra sebagai fungsi probability discrete density sebagai : p r r q = n q, q = 0,1,2,, L 1...(4) n Dimana : n = total jumlah piksel dalam citra. n q = jumlah pixel r q. L = total jumlah level intensitas citra. Kemudian menentukan nilai T pada persamaan (3) dengan memaksimalkan between class variance yang didefenisikan sebagai berikut (Prasetyo, E. 2011) : 2 σ B = ω o μ 0 μ 2 T + ω 1 μ 1 μ 2 T...(5) dimana : μ 0 = μ 1 = ω 0 = ω 1 = μ T = k 1 q=0 L 1 q=k k 1 q=0 L 1 q=k L 1 p q r q p q r q qp q r q qp q r q q=0 qp q r q /ω 0 /ω 1 Thresholding local Thresholding local menghitung nilai T dengan mengambil nilai : T1 = median f x, y, (x, y) W...(6) T2 = max f x,y, x,y W +min {f x,y,(x,y) W} T3 = 2 x,y W f(x,y) N w...(7) C...(8) Dengan W menyatakan blok yang diproses, N w menyatakan banyaknya pixel pada setiap blok W dan C menyatakan suatu konstanta yang ditentukan secara bebas. Bila C = 0, berarti nilai threshold (T) sama dengan nilai rata-rata setiap pixel pada blok bersangkutan (Purba, 2010). Segmentasi Citra Segmentasi citra adalah proses pengolahan citra yang bertujuan memisahkan wilayah (region) objek dengan wilayah latar belakang agar objek mudah dianalisis dalam rangka mengenali objek yang banyak melibatkan persepsi visual (Destyningtias, 2010). Deteksi Tepi Tujuan operasi deteksi tepi adalah meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau objek di dalam citra. Operator gradien pertama yang digunakan untuk mendeteksi tepi di dalam citra, yaitu operator gradien selisih terpusat, operator Sobel, operator Prewitt, operator Roberts, operator Canny (Munir, 2004). Dilasi Proses dalam dilasi adalah penumbuhan atau penebalan dalam citra biner. Jika A dan B adalah anggota Z 2, dilasi antara A dan B dinyatakan dengan A B. Secara matematis dapat ditulis dengan persamaan dibawah ini : A B = z B z A...(9) Persamaan diatas didasarkan pada refleksi B terhadap originnya, dan penggeseran refleksi oleh z. dilasi A dan B adalah himpunan semua displacement z, persamaan diatas dapat ditulis kembali secara ekivalen sebagai: A B = z [B z A] A...(10) Dimana himpunan B adalah strel, sedangkan A himpunan (obyek citra) yang terdilasi (Prasetyo, 2011). Ekstrasi Kontur Menurut pedro dalam jurnal a computational geometry of contour extraction pada tahun 2009, kontur adalah garis batas dari bentuk geometris dalam gambar digital. Algoritma ekstrasi kontur tahapan pertama adalah preprocessing untuk mengestrak satu set point berorientasi dari input gambar. Tahap kedua menentukan kontur diantara titik yang berorientasi menggunakan geometri. (Tejada, 2009). METODOLOGI PENELITIAN Analisis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa citra digital ikan. Teknik pengolahan data menggunakan program aplikasi MATLAB R2012a terhadap matriks citra grayscale dengan ukuran matriks 569 x

Kumaseh. Latumakulita dan Nainggolan: Segmentasi Citra Digital... 77 788, class data uint8 dengan tingkat keabuan 256 untuk menghitung nilai threshold (T) dengan metode thresholding global dan thresholding local. Metode Penelitian Penelitian ini mengikuti diagram alir penelitian seperti ditunjukan pada Gambar 2. terhadap citra digital ikan dengan model warna RGB (Red, Green, Blue) dengan ekstensi JPG (Joint Photographic Experts Group). menggunakan perintah rgb2gray. Sehingga hanya memiliki satu nilai kaeabuan dalam tiap piksel. Proses perubahan citra RGB ke grayscale ditunjukan pada Gambar 3b. (a) Citra RGB Input Citra Konversi Citra Thresholding Global Segmentasi Citra Dipilih Hasil Segmentasi Deteksi Tepi Operator canny Dilasi Thresholding Local Segmentasi Citra (b) Citra Grayscale Gambar 3. Perubahan Citra RGB ke Grayscale Proses Segmentasi Citra Sebelum proses segmentasi citra akan ditentukan dahulu nilai threshold (T) menggunakan metode thresholding global dan thresholding local terhadap citra grayscale (Gambar 3b). Thresholding Global Analisis terhadap citra grayscale dengan menggunakan metode otsu menghasilkan nilai T = 145. Gambar 4 menunjukan hasil segmentasi citra dengan menggunakan metode thresholding global. Plot Contour Selesai Gambar 2. Diagram Alir Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Input Citra Citra digital ikan dengan model warna RGB (Red, Green, Blue), dan berekstensi JPG (Joint Photographic Experts Group) di input dengan menggunakan perintah imread. Gambar 3a menunjukan citra input dengan model warna RGB. Konversi Citra Selanjutnya citra RGB di konversi ke dalam model warna citra grayscale dengan Gambar 4. Segmentasi Citra Dengan Metode Thresholding Global Thresholding Local Dengan metode thresholding local nilai threshold diambil T1 = 144 (6), T2 = 128 (7) dan T3 = 61 (8) dengan nilai C = 90. Hasil segmentasi citra dengan menggunakan metode thresholding local ditunjukan pada Gambar 5.

78 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 13 No. 1, April 2013 (a) Citra Biner T1=144 (b) Citra Biner T2=128 Gambar 7. Citra Dilasi Membuat Plot Contour Proses ini bertujuan menentukan koordinat objek. Proses ini dimulai dengan membuat plot contour terhadap citra dilasi. Selanjutnya, membuat plot contour terhadap citra grayscale. Gambar 8. menunjukan plot contour terhadap citra dilasi dan Gambar 9. menunjukan plot contour terhadap citra grayscale. (c) Citra Biner T3=61 Gambar 5. Segmentasi Citra Dengan Metode Thresholding Local Proses Deteksi Tepi Proses deteksi tepi memilih citra biner hasil segmentasi citra dengan nilai T3 = 61 dengan menggunakan operator Canny, bertujuan untuk meningkatkan penampakan garis batas pada objek. Hasil deteksi tepi dipertebal dengan proses dilasi untuk lebih memperjelas penampakan garis batas. Hasil deteksi tepi terhadap objek ditunjukan pada Gambar 6. (a) Plot Contour 2D Citra Dilasi (b) Plot Contour 3D Citra Dilasi Gambar 8. Plot Contour Citra Dilasi Gambar 6. Citra Deteksi Tepi Dilasi Proses dilasi terhadap citra hasil deteksi tepi bertujuan mempertajam atau mempertebal hasil deteksi tepi dengan struktur elemen matriks berukuran 3 x 3 dengan komponen matriksnya adalah 1. Hasil dilasi terhadap citra deteksi tepi ditunjukan pada Gambar 7. Gambar 9. Plot Contour Citra grayscale Dari pengamatan terhadap plot contour, objek berada pada interval baris matriks [250,300] dan interval kolom matriks [150,200], sehingga diperoleh matriks 50 x 50 pixel. Selanjutnya, diambil dan ditentukan koordinat objek pada baris dan kolom [274:295,152:173] dengan ukuran matriks 20 x 20 pixel. Citra dilasi dikembalikan terhadap citra RGB, citra grayscale dan citra biner dengan mengambil objek sesuai dengan koordinat dan hasil pengambilan objek yang ditunjukan pada Gambar 10.

Kumaseh. Latumakulita dan Nainggolan: Segmentasi Citra Digital... 79 (a) (b) (c) (d) Gambar 10. Citra Mata Ikan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan metode thresholding local, proses segmentasi citra terhadap citra digital ikan berhasil memisahkan objek mata ikan dengan nilai T3 = 61. Objek mata berada pada koordinat matriks [274:295,152:173]. Saran Disarankan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini perlu dilanjutkan untuk identifikasi matriks mata ikan. 2. Matriks objek mata ikan dapat digunakan sebagai basis data untuk pengetahuan dasar dalam penelitian ciri ikan selanjutnya. 3. Penelitian ini perlu dikembangkan terhadap objek ciri-ciri ikan lainnya. Khrisna, D. A., Hidayatno A., R.R. Isnanto. 2004. Identifikasi Objek Berdasarkan Bentuk Dan Ukuran. Makalah Seminar Tugas Akhir. Konsentrasi Elektronika Dan Telekomunikasi, Universitas Dipanegoro. Kusumaningsih, I. 2009. Ekstrasi Ciri Warna, Bentuk Dan Tekstur Untuk Temu Kembali Citra Hewan [Skripsi]. FMIPA IPB, Bogor. Munir, R. 2004. Pengolahan Citra Digital. Informatika. Bandung. Noor, S. C. 2011. Mengubah Citra Berwarna Menjadi Grayscale Dan Citra Biner. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik. Vol.16 No.1. Prasetyo, E. 2011. Pengolahan Citra Digital Dan Aplikasinya Menggunakan Matlab. Andi, Yogyakarta. Purba, D. 2010. Pengolahan Citra Digital. Andi, Yogyakarta. Saraswati, W.S. 2010. Transformasi Wavelet Dan Thresholding Pada Citra Menggunakan Matlab. Jurnal TSI, Vol.1, No.2, 128. Suhendra, A. 2012. Catatan Kuliah Pengantar Pengolahan Citra Http://Ftp. Gunadarma.Ac.Id/Handouts/S1_Sistem %20informasi/Pengolahancitra.Pdf [Diakses 9 Juni 2012] Suharto, J. S., Setiyono, B., Isnanto, R.R. 2006. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Menggunakan Metode Analisis Komponen Utama. Makalah Seminar Tugas Akhir Konsentrasi Elektronika Dan Telekomunikas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang. Tejada, J.P. 2009. A Computational Geometry Approach to Digital Image Contour Ekstraction. Utah State University. DAFTAR PUSTAKA Destyningtias B., Heranurweni S. dan T. Nurhayati. 2010. Segmentasi Citra Dengan Metode Pengambangan. Jurnal Elektrika. Vol.2, No.1, 2010: 39 49.