PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MEJA MULTIFUNGSI DENGAN MUNGGUNAKAN METODE RASIONAL MULTIFUNCTIONAL DESK ARCHITECTURE BY USING THE RATIONAL METHOD

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

DAFTAR PUSTAKA. Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN MOTIF KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER

PERANCANGAN RAK PIRING MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN PERAKITAN COVER ASSY 24DC

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

BAB III METODOLOGI PENELITAN


1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

kondisi fasilitas kerja yang tidak beraturan menyebabkan produk yang dihasilkan kurang produktif.

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

INTISARI. Kata kunci : Metode Rasional, Alat Pengupas Kulit Luar Melinjo, Ergonomi ABSTRACT

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN ALAT BANTU KERJA YANG ERGONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC)

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja


PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANDI SETYAWAN NIM : D

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

Abstrak. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Perancangan Metode & Tempat Kerja Bagian Packaging Produk Bumbu A di PT XYZ Dengan Menerapkan Prinsip Ergonomi

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGEMASAN EMPING MELINJO DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

ANALISIS DAN USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi Kasus di Konveksi Pakaian XYZ ) Winda Halim 1*, Budiman 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi

Perancangan Alat Bantu Home Scaffolding

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

BAB III METODOLOGI PENELITAN

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK..

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT PENYARING ENDAPAN INDIGOFERA SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI TEKSTIL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

PERANCANGAN KAMAR MANDI MOVABLE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen merupakan salah satu industri kerajinan. Industri ini,

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

PT. Indospring Tbk adalah sebuah perusahaan otomotif manufacturing yang memproduksi spring dengan mutu

ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

Transkripsi:

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Oleh : Adi Susanto E12.2006.00205 Fakultas Teknik industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2014 INTISARI Keunggulan para pekerja dapat dilihat dari tingginya kinerja maupun produktivitasnya, oleh karena itu Posisi kerja operator yang kurang nyaman dapat mempengaruhi hasil. Postur kerja yang seperti ini menuntut adanya perbaikan karena akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas plastik yang diproses. Dalam keadaan seperti ini alat bantu kerja sangatlah dibutuhkan karena dengan tersedianya alat bantu kerja yang mendukung proses pembuatan plastik pengemas paslin, maka ketidaknyamanan dari operator ketika bekerja dapat diminimalkan. Usulan perancangan Meja kerja yang ergonomi dapat membantu operator saat bekerja. Untuk usulan perancangan meja kerja yaitu dengan menggunakan Metode rasional dan perhitungan antropometri tubuh manusia. metode rasional digunakan untuk menentukan tahapan dan variable yang dibutuhkan selama proses perancangan produk seperti ukuran yang dibutuhkan, bahan yang dipakai dan jenis konstruksi yang digunakani. Jadi Pemahaman akan pentingnya ergonomi dan antropometri sangat diperlukan agar meja kerja untuk Alat pres plastik hasil rancangan nyaman digunakan, Alat kerja hasil perancangan ini menggunakan bahan dasar kayu, untuk rangka meja, daun meja, dan tempat rol plastik menggunakan kayu bengkirai dan untuk penutup sisi atas dan ruang hasil menggunkan papan teriplek. Sebelum perancangan meja kerja untuk alat pres plastik, waktu rata-rata proses yang di dapat adalah sebesar 21.224 detik. Sedangkan menggunakan meja kerja hasil rancangan waktu rata-rata proses adalah sebesar 5.405 detik. Jadi selisih waktu rata-rata yang didapat adalah sebesar 15.818 detik. Kata kunci : Alat pres plastik, meja kerja, metode rasional, Antropometri. A. Latar Belakang Dalam usaha memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen, maka produsen terlebih dahulu mempelajari keadaan pasar saat ini. produsen tidak akan bosan unuk mencari apa yang diinginkan konsumen, ini disebabkan karena tuntutan konsumen yang selalu berubahubah, sehingga produsen harus lebih teliti dalam memenuhi keinginan konsumen. Keunggulan kompetitif para pekerja dilihat dari tingginya kinerja maupun produktivitasnya. Dimana pencapaian tingkat produktivitas yang tinggi dari para pekerja dalam suatu industri terutama industri rumah tangga. Penerapan ergonomi untuk peningkatan kesehatan, keselamatan dan produktivitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam

suatu proses produksi semakin dirasakan. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan dengan lebih baik melalui penyesuaian mesin, alat dan perlengkapan kerja terhadap tenaga kerja yang dapat mendukung kemudahan, kenyamanan dan efisiensi kerja. Nurmianto,(2004). Pengamatan dilakukan terhadap manusia, lingkungan, mesin, peralatan dan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi karena semua itu saling berinteraksi, sehingga memerlukan pemahaman tentang manusia dan fasilitas kerja yang digunakannya. Pekerjaan dengan beban yang berat dan perancangan fasilitas kerja yang tidak ergonomis mengakibatkan pengerahan tenaga yang berlebihan, juga postur kerja yang salah dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja, hal ini berakibat timbulnya keluhan dan kelelahan dini. Postur kerja yang salah sering diakibatkan karena penggunaan alat kerja yang tidak benar dan fasilitas kerja yang kurang sesuai dengan antropometri operator sehingga akan mempengaruhi kinerja operator. Seperti pengamatan yang akan saya lakukan yaitu proses pengepresan plastik, proses ini di lakukan operator yang duduk lesehan di lantai dengan alat kerja yang kurang sesuai dengan antropometri tubuh operator, kemudian plastik yang masih keadaan rol dan hasil dari proses pengepresan yang masih tercecer di lantai, Sebelum melakukan proses pengepresan operator harus mengurai plastik terlebih dahulu, hal ini mengakibatkan proses kerja yang kurang efisien. Kemudian untuk tingkat kepanasan dari kawat nikelin tidak sama karena belum adanya timer. Penggunaan alat pengepres plastik untuk membuat berbagai macam ukuran seperti yang disebutkan diatas sering kali menimbulkan permasalahan karena benda kerja yang dihasilkan kurang maksimal, antara satu benda dengan benda yang lain hasilnya tidak bisa sama, hal ini terjadi pada saat operator sudah merasakan kelelahan akibat ketidak ergonomisnya alat kerja. untuk membuat ukuran tingkat panasnya harus sama dan cara menekan juga harus stabil, postur kerja seperti ini jika dibiarkan terus menerus akan menimbulkan kelelahan yang menyebabkan konsentrasi operator menurun dan posisi memegang alat menjadi tidak stabil sehingga hasil pada plastik tidak sesuai dengan yang di inginkan.

B. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengevaluasi dan usulan perancangan meja alat pres plastik yang ergonomis sesuai dengan anthropometri operator, sehingga kualitas dan hasil produksi dapat ditingkatkan. C. Metode Perancangan Metode perancangan adalah setiap prosedur atau teknik yang dipakai untuk perancangan. Hal-hal tersebut mewakili sejumlah aktivitas tertentu yang mungkin digunakan oleh perancang dan dikombinasikan dalam suatu proses perancangan keseluruhan. Tujuan dari metode perancangan adalah untuk menghadirkan prosedur-prosedur yang masuk akal kedalam proses perancangan, dalam hal ini penulis menggunakan metode rasional untuk melakukan perancangan meja kerja untuk alat pengepres plastik. D. Metodologi Penelitian Di dalam metodologi penelitian kali ini menggunakan cara mengetahui keluhan yang dirasakan oleh operator dengan mengadakan wawancara secara langsung dan pengamatan langsung ke lapangan. Langkah-langkah metodologi penelitian yang dilakukan diperlihatkan pada gambar 1.

Mulai Survey Awal Menentukan Perumusan masalah Penentuan tujuan penelitian Pengumpulan data Data primer Data sekunder Pengolahan data dengan metode pendekatan antthropometri Perancangan meja alat pres plastik dengan metode rasional - Tahap Clarifying Objectives - Tahap Establishing Fuction - Tahap Setting Requirement - Tahap Determining Characteristics - Tahap Generating Alternatives - Tahap Evaluating Alternatives - Tahap Improving Details Tidak Postur aman Ya Analisa hasil dengan menggunakan alat pres lama dan alat pres hasil rancangan Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 1: Alur penelitian

E. Data dan Analisis 1. Data antropometri yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan alat pakan ikan diperoleh dari pengukuran dimensi tubuh pekerja secara statis yang meliputi: a. Tinggi siku berdiri (TSB) b. Jangkauan Tangan (JT) c. Rentang Tangan (RT) 2. Analisa Data a. Uji keseragaman data 1). Keseragaman Tinggi siku berdiri Dari hasil pengolahan data dapat diketahui x rata-rata tinggi siku adalah 108.28, sedangkan standar deviasi tinggi siku adalah 4.69. maka nilai BKA dan BKB nya adalah: BKA = 108.28 + 2 ( 4.69) = 117.66 BKB = 108.28-2 ( 4.69) = 98.90 Untuk mengetahui apakah data masuk dalam batas kendali. maka data yang ada di masukan ke dalam plot data seperti terlihat pada gambar berikut: 140 TINGGI SIKU BERDIRI TINGGI 120 100 80 ` DATA 2 BKB 60 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 Gambar 2: Keseragaman tinggi siku berdiri 2). Keseragaman Jangkauan Tangan BKA = 73.10+ 2 (10.049) = 93.20 BKB = 73.10-2 (10.049) = 53.00

100 80 60 40 20 0 JANGKAUAN TANGAN 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 ` BKA DATA 2 BKB Gambar 3: Keseragaman Jangkauan tangan 3). Keseragaman rentang Tangan BKA = 170.23 + 2 ( 8.376) = 187.71 BKB = 170.23-2 (8.376) = 152.76 TINGGI 205 185 165 145 125 105 85 65 b. Uji kecukupan data RENTANG TANGAN 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Gambar 4: Keseragaman Rentang tangan DATA 2 BKB 2 = 0.05 = 2.90 2 30 *352369 (3248.5) 3248.5 2 Karena nilai N < N, maka data pengamatan dinyatakan cukup memenuhi.

c. Nilai Persentil Nilai persentil diperoleh dengan menggunakan bantuan program Excel. Nilai persentil yang dicari adalah persentil ke 5, 50 dan 95. Nilai-nilai persentil ke 5, ke 50 dan ke 95 dari dimensi anthropometri dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : PERHITUNGAN PERSENTIL Dimensi Anthropometri Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95 TSB 100.57 108.28 116.00 JT 56.57 73.10 89.63 RT 155.86 170.23 184.60 Gambar 1: Data yang diolah d. Analisa Perancangan Perancangan dilakukan berdasarkan metode-metode perancangan produk yaitu dengan menggunakan metode rasional. 1). Tahap Clarifying Objectives Pada tahap ini dipakai metode Objectives Tree yang akan menjelaskan proses perancangan dan tujuan dari perancangan meja alat pengepres plastik, serta hubungan diantara keduanya, Berdasarkan penelitian sebelumnya. Raharjo,(2008) dalam perancangan alat pemotong kertas karton, maka di gunakan sebagai refrensi untuk merancang produk ini. Gambar 5 berikut ini menjelaskan Objectives Tree dari perancangan meja alat pengepres plastik.

Gambar 5: Clarifying Objectives 2). Tahap Establishing function Pada tahap ini, metode yang digunakan adalah Establishing function, bertujuan untuk menentukan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan batasan sistem dari usulan perancangan meja alat pres plastik. Establishing function untuk usulan perancangan meja untuk alat pres plastik dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini: Gambar 6: Establishing function

3). Tahap Setting Requirements Pada tahap ini metode yang digunakan adalah performance specification (spesifikasi performansi), bertujuan untuk membuat spesifikasi yang akurat dari kebutuhan yang diperlukan dalam usulan perancangan meja alat pres plastik. Tabel berikut merupakan penjabaran dari hasil analisa pada tahap Clarifying Objectives yang terdiri dari 6 tujuan dalam proses usulan perancangan. Performance specification untuk usulan perancangan meja alat pres plastik dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2: Setting Requirements 4). Tahap Determining Characteristic Pada tahap ini menggunakan metode analisis ergonomi. Tahap ini berisikan penjelasan mengenai pemenuhan target yang akan dicapai dari karakteristik produk yang dirancang sehingga kebutuhan konsumen dapat dipenuhi, karena penelian yang dilakukan berupa usulan perancangan yang lebih difokuskan pada karakteristik teknis, yaitu usulan perancangan meja untuk alat pres plastik yang dapat memperbaiki postur tubuh operator pada saat melakukan proses pembuatan plastik.

a. Analisis ergonomi Perancangan meja kerja untuk alat pres plastik ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi operator penggunannya sehingga keluhan-keluhan yang muncul dari operator pada saat menggunakan alat pres plastik dapat diminimalisir. b. Tinggi meja alat pres plastik Dalam perancangan tinggi meja kerja untuk alat pres plastik menggunakan persentil 50% dengan alasan karena meja kerja untuk alat pres plastik ini digunakan Semua kalangan masyarakat yang membutuhkan, jadi dengan menggunakan persentil 50 % berarti tinggi meja yang dipakai diperoleh dari data dimensi anthropometri tinggi siku berdiri (TSB) mahasiswa yang ada di lab ergonomi, karena kebanyakan besar operator usaha rumah tangga yang menggunakan alat pres plastik mayoritas kalangan masih muda, sehingga postur tubuh yang tinggi tidak terlalu membungkuk dalam menggunakannya dan yang pendek tetap nyaman pada saat melakukan proses produksi menggunakan alat pres plastik dan di harapkan semua operator pengguna nyaman menggunakan meja alat pres plastik ini. c. Lebar meja alat pres plastik Dimensi ukuran yang digunakan untuk lebar meja alat pres plastik adalah menggunakan persentil 5 % hal ini di maksudkan agar operator yang memiliki Jangkauan Tangan (JT) kecil bisa menjangkau benda kerja yang diletakkan diatas meja dengan mudah. Apabila operator yang memiliki ukuran JT kecil mudah menjangkaunya secara otomatis operator yang memiliki ukuran JT besar dapat menjangkaunya pula. d. Panjang meja alat pres plastik Pada pembuatan meja kerja alat pres plastik, ukuran yang dipakai untuk menentukan panjang meja kerja ini adalah ukuran Rentang Tangan (RT) karena pada saat melakukan proses menggunakan alat pres plastik di jalankan dari sisi sebelah kanan berjalan ke sebelah kiri, sehingga ukuran yang diperlukan untuk menetukan panjang meja kerja adalah Rentang Tangan (RT). 5). Tahap Generating Alternatives Pada tahap ini metode yang digunakan adalah morphological chart (peta morphologi), bertujuan untuk membangkitkan range lengkap dari solusisolusi perancangan alternatif dan memperluas pencarian terhadap solusi baru yang potensial. Morphologi chart untuk perancangan meja alat pres plastik dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Atribut Alternatif Perancangan Alternatif 1 Alternatif 2 Alat pres plastik kayu sengon (S) kayu mahoni (M) tempat plastik rol kayu sengon (S) Kayu bengkirai (B) Daun meja Kayu bengkirai(b) kayu sengon (S) Rangka meja Kayu bengkirai(b) - Penutup sisi ruang hasil dan penutup sisi atas meja Papan triplek (T) Papan partikel (P) Tabel 3: Generating Alternatives Berdasarkan tabel di atas diperoleh kombinasi alternatif sebanyak 2 x 2 x 2 x 1 x 2 = 16 alternatif. 6). Tahap Evaluating Alternatives Pada tahap ini metode yang digunakan adalah metode Weighted Objectives yang berisi penjelasan mengenai pembandingan nilai guna alternatif usulan perancangan meja alat pres plastik, terdiri dari tahap : a. Screening Screening ini bertujuan untuk mengurangi jumlah alternatif perancangan. Alternatif yang diperoleh pada tahap Generating Alternatives sebanyak 16 alternatif. b. Pembobotan Pemberian nilai bobot didasarkan pada nilai rata-rata hasil referensi responden terhadap masing-masing kriteria pada kuisioner penelitian. kriteria dengan nilai rata-rata terbesar akan mendapatkan rangking tertinggi serta memiliki bobot terbesar dan kriteria dengan rata-rata terkecil akan mendapatkan rangking terendah serta memiliki bobot terkecil. c. Penilaian Pemilihan salah satu alternatif diantara 16 alternatif usulan perancangan meja alat pres plastik akan dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap masing-masing kriteria dalam weighted objectives evaluation chart. Nilai yang diperoleh untuk masing-masing kriteria merupakan hasil perkalian antara nilai bobot dengan nilai skor. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala 5 titik (five point scale) yaitu dari skala 0 sampai 4.

Pemberian nilai skor yang tinggi yaitu skala 4 yang berarti alternatif yang ada telah memenuhi spesifikasi performansinya, tetapi jika skor yang diberikan dibawah skala 4 maka alternatif tersebut belum memenuhi spesifikasi performansinya. 7). Tahap Product Improvement Pada tahap terakhir dari perancangan ini menggunakan metode perbandingan antara produk terdahulu dengan produk hasil rancangan, yaitu hasil perbandingan antara proses pengepresan plastik sebelum menggunakan hasil rancangan dan sesudah menggunakan hasil rancangan meja kerja untuk alat pres plastik. Gambar Alat pres sebelum dan sesudah dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini: F. Kesimpulan Gambar 7: Meja hasil Rancangan Dari hasil perancangan meja alat pengepres plastik dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: : 1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh waktu proses pengepresan plastik yang lebih cepat, yaitu sebesar 5.406 detik. Di bandingkan dengan model lama terpaut selisih waktu sebesar 15.818 detik dan hasil yang di dapat yaitu 12 pcs/menit. 2. Dengan perancangan fasilitas kerja yang baru berupa meja alat pres plastik, maka terjadi perubahan postur kerja. Sehingga operator tidak lagi merasakan keluhan rasa sakit pada leher dan punggung, karena dalam perancangan meja kerja di sesuaikan dengan antropometri tubuh manusia. 3. Hasil proses pengepresan tidak tercecer di lantai, karena sudah ada tempat untuk ruang hasil.

Daftar Pustaka Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Barnes R.M., 1980, Motion and Time Study: Design and Measurement of Work, 8th Edition, John Wiley and Sons. Cross, N, 1994, Engineering design method, ISBN 0-82479-176-2 Isabela, M. D., 2007, Usulan Perancangan Tempat Tidur Periksa Bagi Pasien Lanjut Usia, Penerbit Atma Jaya, Yogyakarta. Kotler, P., 2007, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta. Kroemer, 2001, Ergonomics : How to Design for easy and Efficiency, Second Edition, Prentice- Hall,Inc, New Jersey, USA. Modul Laporan Praktikum, 2012, Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. Nurmianto, E., 1998, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Widya Edisi I. Jakarta. Nurmianto, E., 2003, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya. Nurmianto, E., 2004, Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya Edisi Kedua, Penerbit Guna Widya, Surabaya. Panero dan Zelnik, 2003, Dimensi Manusia & Ruang Interior, Penerbit Erlangga, Jakarta. Pangaribuan Meliana, D., 2009, Analisa Postur Kerja dengan Metode RULA, Penerbit USU, Medan. Pullat, Mustafa, B., 1992, Fundamentals Of Industrial Ergonomics, Pretice Hall, New Jersey, Oklahoma. Raharjo, P., 2008, Usulan Perancangan Alat Pemotong Kertas Karton (Studi Kasus di D&D Handycraft Collections, Skripsi pada Program Studi Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Surya Pastik, 2011, Produk Mesin Pres plastik, [online], http://www.surya-plastik.com (di akses 27 oktober 2011). Suma mur PK., 1990, Hygiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, Jakarta : Haji Mas Agung. Susanto, B., 2006, Perancangan Meja Kerja Kayu Multifungsi, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhmmadiyah Malang. Sutalaksana, Iftikar. Z., 2006, Teknik Perancangan Sistem kerja, Edisi kedua, Penerbit ITB, Bandung. Tarwaka, Solichul HA. Bakri dan Lilik Sudiajeng, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Uniba Press Surakarta. Wignjosoebroto, S., 1995, Ergonomi, Studi Gerakan dan Waktu, PT Guna Widya, Surabaya. Wignjosoebroto, S., 2000, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Teknik Analisis untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja, Gunawidya. Jakarta.