Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN CHARGER DENGAN KASKADE FLYBACK DAN BUCK KONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

DESAIN BATTERY CHARGER DENGAN EFFISIENSI OPTIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PI-Fuzzy

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

SWITCH MODE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER SEBAGAI PFC CONVERTER Surya Indrajati 1,Ir.Moh.Zaenal Effendi,MT. 2 1

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI...

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

KINERJA PENYEARAH DIODA PADA SUMBER TAK IDEAL

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

harmonisa, filter pasif, full bridge dc-dc converter 1. Pendahuluan

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

ABSTRACT. Keyword ; Rectifier and filter C, Buck Converter,inverter. vii

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

PENGGUNAAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI HARMONISA AKIBAT PEMAKAIAN BEBAN NON LINEAR

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Rancang Bangun Inverter Multipulsa untuk Beban Penerangan Rumah Tangga Jenis Lampu Pijar

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

BAB II LANDASAN SISTEM

Adaptor/catu daya/ Power Supply

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

Perancangan Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pompa Air Tekanan Konstan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Oleh : ARI YUANTI Nrp

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN FLYBACK CONVERTER SEBAGAI PFC CONVERTER

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

SAAT ini semua peralatan elektronik seperti

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

DESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

SISTEM PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PENYEARAH DIODE TIGA PHASA MENGGUNAKAN HYSTERESIS CURRENT CONTROL

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

INTEGRASI SISTEM HYBRID FUEL CELL-BATERAI KEJARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

Pengurangan Harmonisa Pada Beban Konverter 6 Pulsa Dengan Filter Aktif (Injeksi Ripple Dc)

Transkripsi:

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy Ainur Rofiq N ¹, Irianto ², Cahyo Fahma S 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya 60111 Email : cahyoo@student.eepis-its.edu Abstaksi Half Wave Rectifier 3 fasa merupakan salah satu teknik pengubahan tegangan AC 3 fasa menjadi tegangan DC. Dalam proses penyearahan yang dilakukan oleh diode akan timbul harmonisa pada arus input, sehingga arus input sumber terdistorsi, dan terjadi pergeseran fasa sehingga power faktornya rendah. Dengan menggunakan boost konverter, selain menaikkan tegangan output, hasil penyearahan juga dapat meredam harmonisa frekuensi rendah tersebut, serta bisa meningkatkan power faktor. Tetapi, muncul harmonisa baru dengan frekuensi tinggi akibat adanya proses switching pada boost konverter. Oleh karena itu, rangkaian dilengkapi dengan EMI filter yang akan mereduksi harmonisa tersebut sehingga arus input tidak terdistorsi dan power faktor keseluruhan dari rangkaian penyearah dapat mendekati 1. Kata Kunci : Half Wave Rectifier 3 fasa, Harmonisa, Boost Konverter, EMI Filter, Power Faktor I. PENDAHULUAN Pertimbangan harmonisa dan distorsi gelombang yang terjadi akibat pemasangan Half Wave Rectifier memegang peranan yang penting. Terutama yang berhubungan pergeseran arus input dan tegangan input Ac to Dc Half Wave Rectifier yang mengakibatkan faktor daya rendah. Perbaikan kualitas sumber Ac to Dc Half Wave Rectifier satu fasa dan tiga fasa dengan power faktor mendekati satu telah menjadi objek yang mendapat perhatian secara khusus, terutama Ac to Dc Half Wave Rectifier tiga fasa. Untuk perbaikan harmonisa frekuensi rendah akibat penggunaan Ac to Dc Half Wave Rectifier tiga fasa dan pergeseran fasa, dimungkinkan menggunakan elemen pasif dengan frekuensi rendah dan penggunaan penyaklaran tunggal tanpa kontrol aktif arus. Dengan menggunakan boost konverter sebagai penyaklaran tunggal, power faktor menjadi lebih baik. Selain digunakan untuk menaikkan tegangan DC, boost konverter juga digunakan untuk memperbaiki power faktor. Serta filter input digunakan untuk mengurangi harmonisa frekuensi tinggi yang diakibatkan oleh penggunaan boost konverter menjadi sekitar dibawah 3%. Akibat dari Boost Konverter ini maka timbul harmonisa frekuensi tinggi yang disebabkan proses swiching pada MOSFET sesuai dengan frekuensi yang

di switch yaitu 5 khz, oleh sebab itu, cukup dipasang sebuah EMI filter disisi input yang berfungsi sebagai peredam harmonisa frekuensi tinggi. Dengan dipasang EMI Filter ini, maka Harmonisa Frekuensi tinggi dapat diredam. Pengontrolan switching MOSFET tersebut dilakukan oleh PWM dengan metode PI Fuzzy yang menggunakan mikrokontroller AVR untuk pemrogramannya dengan memanfaatkan PWM internal pada mikrokontroller tersebut, sehingga outputnya bisa konstan. Kontroller PI juga merupakan salah satu metode pengontrolan yang digunakan untuk menghasilkan output yang konstan. Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing masing kontroler P dan I dapat saling menutupi dengan menggabungkan keduanya secara paralel menjadi kontroler proporsional plus integral ( kontroller PI ). Elemen-elemen kontroller P dan I masing-masing secara keseluruhan bertujuan untuk mempercepat reaksi sebuah sistem, menghilangkan offset dan menghasilkan perubahan awal yang besar. Keluaran kontroller PI merupakan jumlahan dari keluaran kontroller proporsional dan, integral. Penyetelan konstanta K p dan K i akan mengakibatkan penonjolan sifat dari masing-masing elemen. Salah satu dari konstanta tersebut dapat disetel lebih menonjol dibanding yang lain. Konstanta yang menonjol itulah yang akan memberi konstribusi pengaruh pada respon sistem secara keseluruhan. beban DC yang berupa beban resistif dan induktif, misalnya motor DC. Pada rangkaian fasa banyak, interfal waktu (periode) pada gelombang beban DC lebih pendek daripada gelombang beban DC pada rangkaian satu fasa, dan juga pada praktiknya rangkaian rectifier fasa banyak bisa mensupply beban-beban induktif yang lebih besar. Hasilnya adalah untuk ripple pada arus beban menjadi berkurang. Oleh karena itu, pada pembentukan gelombang arus untuk rangkaian fasa banyak ini memiliki riplle yang sangat kecil. Hubungan dari rangkaian Half Wave Rectifier 3 fasa dapat dilihat dari gambar 1.1 dibawah ini. Tiap-tiap fasa dihubungkan pada beban melalui dioda dan pada semua hubungan Half Wave Rectifier arah arus beban dihubungkan pada titik netral pada supply. Gambar 1.1 Rangkaian Half Wave Rectifier 3 fasa II. AC to Dc Half Wave Rectifier 3 Fasa Rangkaian Half Wave Rectifier 3 Fasa merupakan rangkaian dasar pada sebagian besar rangkaian rectifier fasa banyak (Polyphase rectifier), meskipun pemakainanya terbatas. Pemberian supply tegangan pada rangkaian ini membutuhkan Supply Transformer (Trafo) yang dihubungkan secara bintang-bintang ( -Y) untuk mensupply

III. Blok Diagram Sistem SUMBER 3 FASA AC to DC Half Wafe Rectifier BOOST Konverter BEBAN FILTER INPUT (EMI Filter) Rangkaian Driver Gambar 1. Bentuk Gelombang tegangan, arus input dan output serta harmonisa arus input dan DPF, PF & VA Nilai tegangan rata-rata dari beban (V L Average) dapat dihitung dengan rumus : Vave 0, 87 V m Nilai tegangan RMS dari beban (V L rms) dapat dihitung dengan rumus : Vrms 0, 84 V m Dengan melihat arus beban yang ditunjukkan pada gambar 1. kita dapat menghitung nilai rata-rata dari arus beban (I ave ) dengan rumus : Iave I m 3 0,756 I m Nilai arus RMS dari beban (I L rms) dapat dihitung dengan rumus : Irms 1 3 I m 0, 485 6 8 I m IV. Prinsip Kerja Boost Converter Gambar dibawah ini menunjukkan gambar rangkaian dasar Boost Converter. Gambar. Rangkaian dasar Boost Converter Prinsip kerja dari boost konverter ini terbagi menjadi mode yaitu : Mode 1 Mode 1 dimulai ketika M 1 di on-kan pada t = 0. Arus masukan yang meningkat mengalir melalui induktor L dan Sw. Karena tegangan pada kapasitor masih 0 sehingga beban tidak mendapat suplai tegangan saat M 1 pertama kali di on-kan. Perhitungan THD 3 Irms (4.38*10 ) THD= 1 1 3 % 3 I (3.75*10 ) rms1 Pf = 0.7 Gambar. Rangkaian Ekivalen Mode 1 Mode Mode dimulai pada saat M 1 di off-kan pada t = t 1. Arus yang mengalir melalui Sw akan mengalir melalui L, C, beban, dan diode Dm. Arus induktor

akan turun sampai transistor di on-kan kembali pada siklus lebih lanjut. Energi yang tersimpan pada induktor L dipindahkan ke beban. Gambar. Rangkaian Ekivalen Mode Dan ketika Sw di on-kan kembali maka arus pada induktor L akan meningkat dan energi yang tersimpan pada kapasitor C akan mengalir ke beban, sehingga aliran tegangan yang mengalir ke beban tidak akan pernah terputus / kontinyu. Sehingga tegangan rata-rata dari Boost Konverter dapata dirumuskan seperti dibawah ini: VS VO 1 k t1 k t t 1 dimana: Vo= Tegangan Output, V Vs = Tegangan Input, V k = Duty Cycle t1 = waktu untuk mode 1, detik t = waktu untuk mode, detik harmonisa frekuensi rendah dan pergeseran fasa yang mengakibatkan power faktor menjadi rendah, oleh karena itu dipasanglah boost konverter untuk memperbaiki faktor daya. Namun, akibat dari pemasangan boost konverter ini harmonisa yang tibul adalah harmonisa frekuensi tinggi, maka disisi input cukup dipasang EMI Filter untuk meminimalkan harmonisa frekuensi tinggi tersebut menjadi dibawah 3%. Boost konverter selain digunakan untuk menaikkan tegangan juga berfungsi untuk memperbaiki faktor daya dengan cara mengatur arus diskontinyu pada swithing agar faktor daya mendekati satu. Harmonisa frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh boost konverter adalah sesuai dengan frekuensi switching yakni sebesar 5 khz. Kondisi beban yang berubah-ubah mengakibatkan faktor daya-nya juga berubah, maka penulis harus mengatur ulang parameter Kp dan Ki, oleh karena itu disusunlah logika kontrol PI Fuzzy agar pengaturan nilai Kp dan Ki bisa konstan (mengikuti kondisi beban). Boost Converter dapat menaikkan tegangan keluaran tanpa memerlukan trafo. Karena memiliki 1 buah transistor. Arus masukan kontinyu namun arus puncak yang tinggi mengalir melalui transistor. Tegangan keluaran sangat sensitif terhadap perubahan duty cycle k dan sangat sulit untuk menstabilkan regulator. V. Kesimpulan 5.1. Kesimpulan Akibat panggunaan beban nonlinear berupa AC to DC Half Wave Rectifier 3 fasa terjadi

DAFTAR PUSTAKA 1. Lander, Cyril W, 1993. Power Electronics third edition. London. McGRAW HILL International Edition.. Rashid, Muhammad H, 001. Power Electronics Handbook. Canada. ACADEMIC PRESS 3. Rochim, Saiful, 006. Rancang bangun AC to DC semikonferter 3 fasa dengan frekwensi rendah dengan control switching PID fuzzy. Surabaya. PENS-ITS 4. Ayub Windarko, Novie, 005. Aplikasi Boost Converter untuk Alat Bantu Sistem Penyimpan Energi pada Sistem Pembangkit Listrik Hibrid. Surabaya. PENS- ITS. 5. Salam, Dr.Zainal, 003. Capter AC to DC Conversion (Rectifier).pdf, UTMJB Malaysia 6. Prabowo, Gigih, 004. Rectifiers (AC to DC Converters).pdf, Surabaya. PENS-ITS.