44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sugiyono (2011:3) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini meneliti Pengaruh Gaya Kean Path Goal dan Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kean path goal (X1) dan kompensasi (X2), sedangkan variabel terikat adalah displin kerja (Y). Data yang diperoleh berasal dari Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) sebagai responden. Objek penelitian ini dapat dianalisis seberapa kuat Pengaruh Gaya Kean Path Goal dan Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan. 3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian Berdasarkan variabel yang digunakan sebagai objek penelitian maka penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif, menurut Travers (Umar, 2009:22) metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
45 Sedangkan penelitian verifikatif merupakan penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan, Suharsimi Arikunto, 2010:15) Maka secara verifikatif, penelitian ini menguji kebenaran dari hipotesis yang didasarkan pada data penelitian di lapangan dimana penelitian ini akan diuji. Berdasarkan jenis penelitiannya, maka metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode survey expalanatory, yaitu penelitian survey dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. 3.2.2 Desain Penelitian Husein Umar (2009:35) menyatakan bahwa desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal, karena akan membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. 3.3 Operasional Variabel Untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu luas maka diperlukan operasional variabel. Dalam ini terdapat dua variabel bebas, yaitu kean path goal (X1) dan kompensasi (X2), sedangkan disiplin kerja (Y) merupakan variabel terikat.
46 Tabel 3.1 Operasional Variabel Gaya Kean Path Goal Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Variabel X1 Kean Path Goal Robert House ( Yukl, 2010:257) Kean Suportif (Supportive leadership) Kean mengarahkan (Directive Leadership) Perhatian kepada bawahan Pengarahan pada bawahan kepedulian kepada keramahan kepada melakukan pendekatan pada memberikan dorongan pada pengarahan tentang job desk pengarahan tentang penyelesaian pekerjaan memberikan pengawasan memberikan ancaman/ tekanan pada Skala Pengukuran
47 Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Kean Partisipatif (Participative Leadership) Kesediaan terhadap partisipasi bawahan kesediaan meminta kepada ide kesediaan menggunakan ide dari kesediaan meminta saran kepada Skala Pengukuran Kean berorientasi prestasi (Achievement oriented leadership) Pemberian kepercayaa n kepada bawahan kesediaan menggunakan saran dari Kepercayaan Pemimpin kepada bawahan berekspektasi hasil baik dari bawahan Pemimpin mendelegasikan /memberi wewenang pada bawahan
48 pemberian tugas yang menantang kepada bawahan Tabel 3.2 Operasional Variabel Kompensasi Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Variabel X2 Kompensasi Jackson, Schuler, Werner (2011:120) Pembayaran Moneter (Monetary Compensarion ) Gaji Kecukupan gaji Kesesuaian gaji dengan tanggung jawab pekerjaan kesesuaian gaji dengan jabatan Upah kesesuaian upah dengan pekerjaan ketepatan waktu pemberian upah Skala Pengukuran Pembayaran Non-Moneter (NonMonetary Compensarion ) Penghargaa n sosial ketepatan pemberian upah dengan tanggung jawab pekerjaan Keharmonisan pimpinan dengan Keharmonisan dengan
49 Penghargaa n psikologis kenyamanan dalam bekerja kenyamanan lingkungan kerja Variabel Subvariabel Indikator Ukuran memberiakan pujian T ingkat tunjangan Skala Pengukuran Tabel 3.3 Operasional Variabel Disiplin Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Variabel Y Disiplin Sastrohadiwiryo (2005:291) Frekuensi Kehadiran kewaspadaan Ketaatan pada standar kerja Kehadiran pegawai Kehati-hatian dan ketelitian Bekerja sesuai standar kerja kehadiran pegawai di hari kerja kehadiran pegawai tepat waktu ketelitian dalam bekerja kehati-hatian dalam bekerja kesesuaian hasil kerja dengan standar kerja ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan Skala Pengukuran
50 Ketaatan pada peraturan kerja Mengikuti pedoman kerja sesuai standar kerja kesesuaian pegawai bekerja dengan pedoman kerja Variabel Subvariabel Indikator Ukuran ketaatan terhadap peraturan jam masuk, istirahat, dan jam pulang Etika kerja sikap dan perilakuk dalam bekerja kejujuran dalam bekerja kesopanan dalam bekerja Skala Pengukuran 3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data a. Sumber Data Primer Menurut Sugiyono (2011:308), Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini data diperoleh dari LPP RRI (Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia). b. Sumber Data Sekunder Menurut Sugiyono (2011:309), Sumber sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber
51 sekunder yang digunakan adalah studi kepustakaan, buku, internet, dll, yang berhubungan serta membantu dalam penelitian ini. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data primer dan data sekunder, digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : 1. Penelitian lapangan (Field Research) Dengan teknik ini peneliti menggunakan beberapa alat pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi Menurut Riduwan (2010:104), Observasi adalah pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dengan teknik ini, peneliti langsung melakukan pengamatan terhadap objek penelitian yaitu Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI). b. Wawancara Menurut Riduwan (2010:102), wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Penulis melakukan komunikasi langsung dengan objek penelitian. c. Angket Menurut Riduwan (2010:99), Angket adalah daftar pertanyaan kepada orang lain bersedia yang bersedia memberikan respons sesuai dengan
52 permintaan pengguna. Dalam peneitian ini angket diberikan kepada objek penelitian. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder melalui studi kepustakaan, buku, internet, dll, yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Menurut Riduwan (2010:55) populasi adalah keseluruhan dari karakterisktik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah LPP RRI yang berjumlah 153 orang. 3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.2.1 Sampel Menurut Riduwan (2010:56), sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Ukuran sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Taro Yamane sebagai berikut : n = N Nd 2 + 1 Sumber : Taro Yamane (Riduwan, 2010:65) N = Populasi d 2 = standar error (10% = 0,1)
53 Dari rumus di atas, diperoleh persamaan sebagai berikut: n = N Nd 2 + 1 = 153 153(0,1) 2 + 1 = 153 = 60,447 = 61 2.53 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan taraf kesalahan 10% diperoleh jumlah sampel adalah 61 orang. 3.5.2.2 Teknik Penarikan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik penarikan Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional (Riduwan, 2010:58). Ukuran alokasi pada masing-masing bagian menggunakan rumus : n i = N 1 N x n Sumber : Riduwan (2010:66) Dimana : n i = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya N i = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Berdasarkan rumus diatas, dapat diperoleh jumlah responden setiap stratum dan alokasinya pada setiap bagian yang terpilih sebagai berikut: 1. Bagian Tata Usaha n i = 10 x 61 = 4 responden 153 2. Bidang Progama Siaran
54 n i = 38 x 61 = 15 responden 153 3. Bidang Pemberitaan n i = 42 x 61 = 16 responden 153 4. Bidang Sumber Daya Teknologi n i = 27 x 61 = 11 responden 153 5. Bidang Layanan dan Usaha n i = 32 x 61 = 13 responden 153 6. Kelompok Jabatan Fungasional n i = 4 x 61 = 2 responden 153 Berdasarkan hasil perhitungan dari ukuran sampel diatas, maka jumlah responden sebanyak 61 orang. 3.6 Uji Validitas dan Reabilitas 3.6.1 Uji Validitas Menurut Arikunto (Riduwan, 2010:109), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau keshahihan suatu alat ukur. Sebagai instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus Korelasi Pearson Product Moment. Dengan rumus : (Riduwan, 2010:110) r hitung = n XY X. ( Y) n. X 2 (ΣX) 2 {n Y 2 (ΣY) 2 } Dimana :
55 r hitung = Koefisien korelasi Xi Yi N = Jumlah skor item = Jumlah skor total = Jumlah responden Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (rhitung) dilakukan dengan taraf signifikasi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut : t hitung = Dimana : r n 2 1 r 2 (Riduwan. 2010:110) t hitung r n = Nilai t hitung = Koefisien korelasi t hitung = Jumlah responden Kriteria pengujian pada = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n 2). Pengujian statistik mengacu pada kriteria : r hitung > r tabel maka item pernyataan dinyatakan valid r hitung r tabel maka item pernyataan dinyatakan tidak valid Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kean Path Goal No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,733 0,468 Valid 2 0,605 0,468 Valid 3 0,718 0,468 Valid 4 0,739 0,468 Valid 5 0,679 0,468 Valid 6 0,603 0,468 Valid 7 0,734 0,468 Valid 8-0,238 0,468 Tidak Valid 9 0,816 0,468 Valid 10 0,848 0,468 Valid 11 0,868 0,468 Valid
56 12 0,540 0,468 Valid 13 0,520 0,468 Valid 14 0,312 0,468 Tidak Valid 15 0,570 0,468 Valid 16 0,727 0,468 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2014 Pengujian validitas instrument dilakukan terhadap 20 orang responden dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05 dengan n = 20-2 = 18, maka didapat r tabel sebesar 0,468. Dalam penghitungan ini menggunakan software SPSS versi 22. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa item nomor 8 dan 14 tidak valid. Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompensasi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,704 0,468 Valid 2 0,842 0,468 Valid 3 0,723 0,468 Valid 4 0,682 0,468 Valid 5 0,572 0,468 Valid 6 0,612 0,468 Valid 7 0,905 0,468 Valid 8 0,862 0,468 Valid 9 0,776 0,468 Valid 10 0,801 0,468 Valid 11 0,388 0,468 Tidak Valid 12 0,454 0,468 Tidak Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2014 Pengujian validitas instrument dilakukan terhadap 20 orang responden dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05 dengan n = 20-2 = 18, maka didapat r tabel sebesar 0,468. Dalam penghitungan ini menggunakan software SPSS versi 22. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa item nomor 11 dan 12 tidak valid. Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Disiplin No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,342 0,468 Tidak Valid
57 2 0,652 0,468 Valid 3 0,762 0,468 Valid 4 0,785 0,468 Valid 5 0,748 0,468 Valid 6 0,685 0,468 Valid 7 0,691 0,468 Valid 8 0,768 0,468 Valid 9 0,870 0,468 Valid 10 0,858 0,468 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2014 Pengujian validitas instrument dilakukan terhadap 20 orang responden dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05 dengan n = 20-2 = 18, maka didapat r tabel sebesar 0,468. Dalam penghitungan ini menggunakan software SPSS versi 22. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa item nomor 1 tidak valid. 3.6.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha, adapun rumus untuk menghitung varians tiap item adalah sebagai berikut: S i = SXi 2 (SXi )2 N N (Riduwan, 2010:125) Dimana: Si SXi² (SXi)² N = Varians skor tiap-tiap item = Jumlah kuadrat item X = Jumlah item X dikuadratkan = Jumlah responden Selanjutnya masukkan ke dalam rumus cronbach alpha dengan rumus:
58 r 11 = k k 1 1 S i S t (Riduwan, 2010:125) Dimana: r 11 = Nilai reliabilitas S 1 = Jumlah varians skor tiap-tiap item S t = Varians total k = Jumlah item Kriteria pengujian pada = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n 2). Pengujian statistik mengacu pada kriteria : r hitung > r tabel maka item pernyataan dinyatakan reliabel r hitung r tabel maka item pernyataan dinyatakan tidak reliabel Menetapkan keputusan pengujian sebagai berikut: Pengujian validitas instrument dilakukan terhadap 20 orang responden dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05 dengan n = 20-2 = 8, maka didapat r tabel sebesar 0,468. Dalam penghitungan ini menggunakan software SPSS versi 22. berikut merupakan uji reliabilitas variabel x1,x2, dan y : Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Kean Path Goal, Kompensasi, dan Disiplin Variabel Nilai rhitung Nilai r tabel Keterangan Variabel X1 0.897 0.468 Reliabel Variabel X2 0.900 0.468 Reliabel Variabel Y 0.882 0.468 Reliabel dari tabel diatas maka dapat dilihat bahwa intrumen x1,x2, dan y reliabel. Setelah memperhatikan kedua pengujian instrumen di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel.
59 3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.7.1 Rancangan Analisis Data Didalam penelitian ini menggunakan data ordinal, pengolahan data dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut: 1. Editing, yaitu pemeriksaan kuesioner yang telah terkumpul kembali setelah diisi responden. 2. Coding, dalam hal ini adalah pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada pembobotan sebagai berikut: untuk jawaban positif ranking pertama dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif ranking pertama dimulai dari skor yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5. 3. Tabulating, maksudnya adalah tabulasi hasil scoring, yang dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi seperti berikut: Responden 1 2 3 4 5 N Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Skoring Kuisioner Skor Item 1 2 3 4... N Total
60 4. Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan skor variabel X dan variabel Y serta kedudukannya. Analisis ini dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR Dimana: ST = Skor tertinggi JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket menggunakan rumus: X i = X 1 +X 2 +X 3 + X n Dimana : X i = Jumlah skor hasil angket variabel X X 1 -X n = Jumlah skor angket masing-masing responden c. Membuat daerah kategori kontinum Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka peneliti membagi daerah kategori kontinum ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut: Tinggi = ST x JB x JR Sedang = SS x JB x JR Rendah = SR x JB x JR
61 Dimana: ST = Skor tertinggi SS = Skor sedang SR = Skor terendah JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden d. Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk kean path goal (X1), kompensasi (X2) dan disiplin kerja (Y). Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat Rendah Tinggi 3.7.1.1 Method of Successive Interval (MSI) Data variabel sebelumnya menggunakan data ordinal tetapi dikarenakan pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval, maka perlu dilakukan tranformasi ke data interval menggunkan Method of Successive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung frekuensi (f) untuk masing-masing kategori responden. 2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi (p) 3. Jumlahkan nilai proporsi kumulatif untuk masing-masing kategori responden sebagai berikut: PK 1 = 0 + PK 2 PK 2 = PK 1 + PK 2 PK 3 = PK 2 + PK 3 PK 4 = PK 3 + PK 4 PK 5 = PK 4 + PK 5
62 4. Diasumsikan proporsi kumulatif mengikuti distribusi normal baku maka setiap nilai PK untuk masing-masing kategori responden akan didapatkan nilai densitas f (z) untuk masing-masing nilai z. 5. Perhitungan skala value (SV) untuk masing-masing kategori responden secara umum yaitu dengan cara: SV= Density at Lower Limit (Density at Upper Limit ) Area below Upper Limit (Area below Lower Limit ) 3.7..1.2 Uji Korelasi Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu Kean Path Goal (X1) dan Kompensasi (X2), sedangkan variabel terikatnya yaitu Disiplin Kerja (Y) sehingga analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi ganda. Rumus korelasi ganda dua variabel yaitu sebagai berikut : Rx 1 x 2 y = Sumber : Riduwan (2010:139) r 2 x1y + r 2 x2y 2r x1y r x2y r x1 x 2 1 r 2 x 1 x 2 dimana: Rx 1 x 2 y r x1y r x2y = korelasi antasa variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y = korelasi product moment antara X 1 dengan Y = korelasi product moment antara X 2 dengan Y r x1x2 = korelasi product moment antara X 1 dengan X 2 Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan atau penurunan variabel X
63 pada umumnya diikuti kenaikan atau penurunan variabel Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1 artinya: jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif. jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif. jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Hubungan 0,800 1,00 Tinggi 0,600 0,800 Cukup Tinggi 0,400 0,600 Sedang 0,200 0,400 Rendah 0,000 0,200 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2010:136) 3.7.1.3 Uji Regresi Ganda Riduwan (2010:152) mengungkapkan bahwa : Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi antara dua kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3).(Xn) dengan satu variabel terikat. Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (kean path goal dan kompensasi) dan satu variabel dependen (disiplin kerja) maka penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Rumus nilai persamaan untuk analisis regresi ganda adalah:
64 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Sumber : Riduwan (2010,152) dimana: Y X 1 X 2 a = Disiplin kerja = Kean path goal = Kompensasi = harga Y bila X=0 (harga konstan) b 1, b 2 = koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. 3.7.1.4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk melihat besarnya dampak antara kedua variabel yang diteliti, maka dihitung koefisien determinasi (KP) dengan asumsi dasar faktor-faktor lain diluar variabel dianggap konstan. Berikut merupakan rumus koefisien determinasi KP = r 2 x 100% Sumber : Riduwan (2010:136) Keterangan: KP = Koefisien Determinasi r 2 = Kuadrat koefisien korelasi rank Spearman
65 3.7.2 Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2011:96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Untuk menguji hipotesis ini peneliti menggunakan rumus sebagai berikut: r n 2 t hitung = 1 r 2 Sumber : Riduwan (2010,137) dimana: t hitung r n = Nilai t = Nilai koefisien korelasi = Jumlah sampel dengan kriteria sebagai berikut: apabila t hitung > t tabel maka H 1 diterima dan H 0 ditolak apabila t hitung t tabel maka H 1 ditolak dan H 0 diterima Sedangkan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan rumus pengujian untuk uji F sebagai berikut: dimana: R 2 k F h = 1 R 2 n k 1 (Riduwan, 2010:139) R k = koefisien korelasi ganda = jumlah variabel independen
66 n = jumlah anggota sampel Bila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kriteria pengambilan hipotesisnya adalah: apabila F hitung > F tabel maka H 1 diterima dan H 0 ditolak apabila F hitung F tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak Secara statistik, hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama H 0 : ñ 0, artinya kean path goal tidak berpengaruh positif terhadap Disiplin Kerja. H 1 : ñ > 0, artinya kean path goal berpengaruh positif terhadap disiplin kerja. 2. Hipotesis Kedua H 0 : ñ 0, artinya kompensasi tidak berpengaruh positif terhadap disiplin kerja. H 1 : ñ > 0, artinya kompensasi berpengaruh positif terhadap disiplin kerja. 3. Hipotesis Ketiga H 0 : ñ 0, artinya kean path goal dan kompensasi tidak berpengaruh positif terhadap disiplin kerja. H 1 : ñ > 0, artinya kean path goal dan kompensasi berpengaruh positif terhadap disiplin kerja.