BAB III PERAN, HAK DAN KEWAJIBAN GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami peran atau

dokumen-dokumen yang mirip
Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

BUKU KODE ETIK DOSEN

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

DAMPAK KOMPETENSI PEDAGOGIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU SMK KABUPATEN BLORA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN. dan kecerdasan intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas,

Kurikulum Berbasis TIK

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,

keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk pengembangan pribadi dan profesional. 1

RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

Transkripsi:

BAB III PERAN, HAK DAN KEWAJIBAN GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami peran atau tugas guru, hak guru, dan kewajiban guru. B. Uraian Bagian ini akan memaparkan tentang peran, fungsi, atau tugas guru, hak guru, dan kewajiban guru. 1. Peran.Fungsi/Tugas Guru Dalam konteks tulisan ini istilah peran searti dengan fungsi dan tugas, sehingga istilah-istilah tersebut digunakan secara bergantian. Muhibbin Syah mengutip pendapat Gagne bahwa setiap guru berfungsi sebagai: a. Designer of intruction (perancang pengajaran). b. Manager of intruction (pengelola pengajaran). c. Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa) (Syah, 2007:250). Sebagai perancang pengajar menunjuk pada tugas guru untuk membuat persiapan pembelajaran, yang antara lain adalah membuat RPP. Sebagai pengelola pengajaran menunjuk pada tugas guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran, termasuk di dalamnya mengelola kelas sehingga pembelajaran berlangsung secara efisien dan efektif. Sedangkan peran sebagai evaluator menunjuk pada tugas guru untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran sehingga diketahui tingkat capaian pembelajaran atau hasil belajar siswa. 38

Guru memiliki banyak tugas yang harus dilakukan. Tugas atau fungsi guru tentu sesuai dengan peran-peran yang harus dimainkan. Guru memiliki banyak peran dan banyak tugas (fungsi). Setiap ahli mengemukakan pandangan yang bervariasi tentang peran (tugas) guru, namun demikian ada titik temu pada tugastugas utama yang harus dilakukan oleh guru. Menurut S. Nasution (1988) bahwa tugas guru ada tiga bagian, yaitu: a. Sebagai orang yang mengomunikasikan pengetahuan. Tugas ini mengharuskan guru mengetahui pengetahuan yang mendalam bahan yang akan diajarkannya. Sebagai konsekwensinya adalah seorang guru tidak boleh berhenti belajar, karena pengetahuan yang akan diberikan kepada anak didiknya terlebih dahulu harus dipelajari. Selain itu, guru perlu menyediakan berbagai fasilitas hidupnya, memperbaiki nasib hidupnya, dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya, sehingga dapat melaksanakan profesi keguruannya dengan baik. b. Guru sebagai model berkaitan dengan bidang studi (mata pelajaran) yang diajarkannya sebagai suatu yang berdaya guna dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus menjadi model atau contoh nyata dari kehendak bidang studi (mata pelajaran) yang diampunya. Khususnya bidang studi akhlak, keimanan, kebersihan, dan sebagainya. Guru yang bersangkutan disarankan mampu memperlihatkan keindahan akhlak, keimanan, dan kebersihan yang di ajarkan kepada siswanya. Jangan harap anak didik (siswa) bersikap dan berperilaku etis bila guru itu belum mampu m enampakkan bidang studi (mata pelajaran) dimaksud dalam kepribadiannya. 39

c. Guru harus menampakkan model sebagai pribadi yang disiplin, cermat berpikir, imencintai pelajaran penuh mendalam, dan luas dedikasi. Menurut DEPDIKBUD tugas utama guru adalah sebagai berikut: a. Tugas profesional yaitu mendidik dalam rangka menyumbangkan kepribadian, mengajar dalam rangka menyeimbangkan kemampuan berpikir, kecerdasan dan melatih dalam rangka membina keterampilan. b. Tugas manusiawi yaitu membina peserta didik dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan martabat diri sendiri, kemampuan manusia yang optimal serta pribadi yang mandiri. c. Tugas kemasyarakatan, yaitu dalam rangka mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Darmadi, 2009: 56). Udin Syaefudin Saud mengemukakan bahwa tugas pokok guru antara lain: a. Guru sebagai pengajar. Ia harus menampilkan pribadinya sebagai cendekiawan (scholar) dan sekaligus juga sebagai pengajar (teacher). Dengan demikian yang bersangkutan itu harus menguasai: a. Bidang displin ilmu (scientific discipline) yang akan diajarkannya, baik aspek substansinya maupun metodologi penelitian dan pengembangannya. b. Cara mengajarkannya kepada orang lain atau bagaimana cara mempelajarinya. b. Guru sebagai pengajar dan juga sebagai pendidik Ia harus menampilkan pribadinya sebagai ilmuan dan sekaligus sebagai pendidik, sebagai berikut: a. Menguasai bidang disiplin ilmu yang diajarkannya b. Menguasai cara belajar dan mengadministrasikannya. c. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang 40

seluk beluk kependidikan, dengan mempelajari: filsafat pendidikan, sejarah pendidikan, dan psikologi pendidikan. c. Guru sebagai pengajar, pendidik dan juga agen pembaharuan dan pembangunan masyarakat. Yang diharapkan dapat menampilkan pribadinya sebagai pengajar dan pendidik peserta didiknya dalam berbagai situasi (individual, kelompok, di dalam dan di luar kelas, formal dan non formal, serta informal) (Saud, 2009: 36). Sedangkan Roestiyah N. K menginvestarisir tugas guru secara garis besar, yaitu: a. Mewariskan kebudayaan dalam bentuk kecakapan, kepandaian, dan pengalaman empirik kepada peserta didik. b. Membentuk kepribadian peserta didik sesuai dengan nilai dasar negara. c. Mengantarkan peserta didik menjadi warganegara yang baik. d. Mengarahkan dan membimbing peserta didik sehingga memiliki kedewasaan dalam berbicara, bertindak, dan bersikap. e. Memfungsikan diri antara sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. f. Harus mampu mengawal dan menegakkan disiplin, baik kepada dirinya sendiri, peserta didik serta orang lain. g. Memfungsikan diri sebagai manager dan administrator yang disenangi. h. Melakukan tugasnya dengan sempurna sebagai anamat profesi. i. Guru di beri tanggungjawab paling besar dalam hal perencanaan dan pelaksanaan kurikulum serta evaluasi keberhasilannya. 41

i. Membimbing peserta didik untuk belajar memahami dan menyelesaikan yang dihadapi peserta didiknya. j. Guru harus merangsang peserta didik untuk memiliki semangat yang tinggi dalam membentuk kelompok studi serta dalam mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler dalam rangka memperkaya pengalaman (Sagala, 2009:12). Tugas guru di sekolah juga memberikan motivasi atau dorongan pada siswa agar belajar dengan baik, disiplin, mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Oleh sebab itu tugas juga adalah sebagai motivator. Sebagaimana dikemukakan oleh Toto (2006:120) bahwa pendidik, selain bertugas melakukan transfer of knowledge, juga seorang motivator dan fasilitator bagi proses belajar peserta didiknya. Menurut Hasan Langgulung, dengan paradigma ini, seorang pendidik harus dapat memotivasi dan memfasilitasi peserta didik agar dapat mengaktualisasikan sifat-sifat tuhan yang baik, sebagai potensi yang perlu dikembangkan (Toto, 2006:120). Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Peserta didik akan bekerja keras kalau memiliki minat dan perhatian terhadap pekerjaannya. b. Memberi tugas yang jelas dan dapat dimengerti. c. Memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi peserta didik. d. Menggunakan hadiah atau hukuman, hukuman secara efektif dan tepat guna; serta e. Memberikan penilaian dengan adil dan transparan (Mulyasa, 2008:59). 42

Guru juga adalah sebagai model dalam proses pembelajaran. Sebagai seorang model, guru harus mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian, diantaranya: a. Kemampuan yang berhubungan dengan pengamalan ajaran agama sesuai dengan kenyakinan agama yang dianutnya. b. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar-umat beragama. c. Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku dimasyarakat. d. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru, misalnya sopan santun dan tatakrama. 5) Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik (Wina, 2006:18). Tugas lain yang diemban oleh guru bahwa guru sebagai agen pembaruan dan pembangunan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan para peserta didiknya agar mereka siap untuk ambil bagian dalam proses pembangunan setelah mereka lulus dari lembaga pendidikan. Dalam kaitan ini Usman (1990:4) mengetengahkan bahwa tugas dan peran guru tidaklah terbatas didalam masyarakat, bahkan guru pada hakikatnya merupakkan komponen strategis yang memiliki peran yang penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor condisio sine quanon yang tidak mungkin digantikan oleh komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih-lebih pada era kontemporer ini. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya, di mana sumber manusia yang berkualitas akan mampu berkontribusi bagi percepatan dan 43

keberhasilan pembangunan. Sumber daya manusia yang berkaulitas merupakan produk dari lembaga pendidikan (sekolah). Selain beberapa tugas atau peran di atas guru masih memiliki tugan lain yang harus dilaksanakan dengan baik dan bertanggung jawab, yakni bahwa guru adalah sebagai pengawas. Guru memiliki tugas untuk mengawasi sikap dan tingkah laku siswa selama di sekolah, termasuk aktivitas belajar siswa di sekolah. Mulyasa (2007:126) mengemukakan bahwa tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian materi pembelajaran, tetapi lebih dari itu, guru harus senantiasa mengawasi perilaku peserta didik, terutama pada jam-jam sekolah, agar tidak terjadi penyimpangan perilaku atau tindakan yang kurang disiplin. Untuk kepentingan tersebut, dalam rangka mendisiplinkan peserta didik guru harus mampu menjadi pembimbing, contoh atau teladan, pengawas dan pengendali seluruh perilaku peserta didik (Mulyasa, 2007:126). Tugas lain lagi yang mejadi bagian dari tugas-tugas guru di sekolah bahwa guru sebagai mediator atau penghubung sekolah dengan pihak-pihak terkait dengan keberhasilan peserta didik di sekolah, khususnya dengan orang tua atau wali siswa. Berdasarkan uraian di atas penulis membuat rumus spesifik tentang peran (tugas) guru. Ada banyak peran yang harus dimainkan oleh guru dalam menjalankan tugas profesinya, beberapa peran utama adalah guru sebagai: pengajar, pendidik, pembimbing, model, penghubung atau mediator, pengelola atau administrator, motivator, dan agen perubahan dan pembangunan. 44

Guru sebagai pengajar berkaitan dengan tugas-tugas pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, namun demikian kegiatan guru yang berkaitan dengan pembelajaran itu tidak hanya tentang interaksi pembelajaran. Guru juga melakukan serangkaian kegiatan persiapan tentang materi pembelajaran dan bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan di kelas. Tugas-tugas guru dalam persiapan pembelajaran antara lain adalah: membuat RPP, membuat catatan kecil (notes) tentang isi materi, mempersiapkan alat peraga dan media pembelajaran, menulis kisi-kisi soal (tugas) yang harus diselesaikan oleh siswa baik di kelas atau di rumah. RPP yang dibuat oleh guru bukan hanya sebagai pedoman bagi guru dan disetor ke kepala sekolah, tetapi juga semestinya para siswa pun harus tahu isi RPP tersebut, sehingga merela memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari dan tugas-tugas yang harus diselesaikan. Dengan cara demikian para siswa bisa membuat persiapan belajar sejak awal. Catatan kecil itu penting bagi guru. Manfaat catatan kecil antara lain: membuat sajian materi pelajaran sistematis, menghindari pengulangan yang tidak perlu, dan agar tida lupa terhadap materi yang sedang disampaikan, sehingga para peserta didik mempersepsi bahwa guru itu siap dan mampu dalam mengajar. Mempersiapkan alat peraga dan media pembelajaran sangat penting, sehingga pada saat guru sudah di kelas dan menyampaikan materi pelajaran tidak kehilangan waktu. Semua alat peraga (alat bantu) dan media pembelajaran harus sudah siap sebelum waktu pelajaran berlangsung. Kalau alat peraga dan media pembelajaran sudah di kelas, maka guru juga penting mengecek sebelum jam pelajaran. Tidak jarang jam pelejaran berkurang karena gangguan teknis, di mana 45

alat peraga atau media pembelajaran belum siap. Guru juga harus mempersiapkan beberapa soal (tugas) yang harus diselesaikan oleh siswa. Membuat soal-soal bukan di kelas karena mengganggu jam pembelajaran yang sangat terbatas. Dan biasanya kualitas soal yang dibuat di rumah itu lebih tinggi karena melalui proses pemikiran yang lebih luas daripada dibuat di sekolah secara tergesa-gesa. Tugas guru yang harus dilaksanakan pada saat pembelajaran antara lain adalah: membua pelajaran dengan salam, kemudian diikuti doa bersama; memberikan motivasi pada para siswa sehingga siswa siap menerima pelajaran; menjelaskan tujuan pembelajaran; menyampaikan materi pelajaran; membuka dialog (tanya jawab) atau diskusi; melakukan evaluasi; memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah; dan menutup pelajaran dengan do a. Hal penting yang harus dilakukan oleh guru adalah untuk mencatat peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Peristiwa penting adalah kejadian-kejadian yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran atau pengelolaan kelas, sehingga sejak awal guru dapat berusaha mencari solusi. Misalnya, pada saat guru sedang menyampaikan materi pelajaran tidak ada diantara siswa yang mencatat. Tidak mencatat adalah salah satu peristiwa penting di mana yang semestinya para siswa mencatat ternyata mereka tidak melakukannya. Melihat peristiwa seperti ini maka guru harus mencari tahu mengapa tidak mencatata, lalu mencari solusinya. Misalnya, para siswa tidak mencatat karena guru menjelaskan terlalu cepat atau suaranya terlalu rendah sehingga tidak bias diikuti oleh siswa, atau alas an-alasan lainnya. 46

Guru sebagai pendidik artinya bahwa tugas guru itu tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran, melainkan juga harus mampu menanamkan nilai-nilai atau norma-norma pada peserta didik sesuai dengan bidang atau matapelajaran masing-masing. Guru bisa mengaitkan nilai-nilai atau norma-norma (sosial/agama) dengan materi pelajaran, walaupun mungkin tidak terdapat dalam kurikulum. Guru bukan sekedar sebagai pelaksana kurikulum, melainkan juga sebagai pengembang kurikulum. Oleh sebab itu guru harus kreatif dan inovatif, sehingga mampu memberikan energi belajar bagi para siswanya. Guru juga perlu menanamkan pada diri siswa untuk membangun hubungan yang baik dan harmonis antar sesama siswa. Berbohong, mendhalimi, atau menyakiti orang lain adalah perbuatan tercela, termasuk bertengkar dengan sesama siswa yang belakangan ini sering terjadi di berbagai sekolah. Guru sebagai pembimbing artinya bahwa guru juga memiliki tugas untuk membantu siswa mencari jalan keluar dari masalah yang sedang mereka hadapi, sehingga tidak sampai mengganggu belajar mereka. Peran guru di sini adalah membantu siswa agar siswa mampu memecahkan masalahnya sendiri. Jadi akhir dari pemberian bantuan di sini adalah bagaimana membuat siswa mandiri, tidak bergantung pada guru yang memberikan bantuan itu. Guru hanya memberikan bantuan dalam batas mengajukan berbagai alternatif, kemudian siswa sendiri yang memilih dan melaksanakannya. Misalnya, siswa sering tidak bisa konsentrasi mengikuti pelajaran. Bantuan yang mungkin diberikan, misalnya, guru bisa menanyakan pada siswa bersangkutan mengapa tidak bisa konsentrasi? Setelah siswa bersangkutan mengemukakan panjang lebar terkait dengan masalah tidak 47

bisa konsentrasi tersebut, maka guru bisa mendaftar beberapa alternatif yang bisa dipilih oleh siswa tersebut. Guru tidak boleh memutuskan alternatif yang harus diambil oleh siswa karena yang melakukan usaha pemecahan masalah itu adalah siswa bersangkutan. Guru sebagai pengelola mengandung dua maksud, yakni mengelola dalam arti menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan dalam pembelajaran yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Pengelola berarti juga dalam konteks pengelolaan kelas. Pada yang pertama, bahwa tugas guru adalah membuat perencanaan pembelajaran dengan segala komponen terkait; mengorganisir materi pembelajaran dan siswa dalam kelas; menggerakkan siswa bagaimana membuat siswa semangat mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas; dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan belajar siswa. 2. Hak dan Kewajiban Guru Guru sebagai tenaga profesional memiliki hak-hak tertentu. Hak-hak guru diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, pasal 14 sebagai berikut: Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak: a. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social. b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual. d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi. 48

e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan. f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan. g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas. h. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi. i. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan. j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. Sedangkan kewajiban guru diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bagian Kedua (Hak dan Kewajiban), Pasal 20 sebagai berikut: Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. 49

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Tentang tanggung jawab guru dikemukakan oleh Wens Tanlain, dkk, bahwa ada beberapa poin yang menjadi tanggung jawab seorang guru, antara lain: mematuhi norma dan nilai kemanusiaan, menerima tugas mendidik bukan sebagai beban, tetapi dengan gembira dan sepenuh hati, menyadari benar akan apa yang dikerjakan dan akibat dari setiap perbuatannya itu, belajar dan mengajar memberikan penghargaan kepada orang lain termasuk kepada peserta didik, bersikap arif dan bijaksana serta rendah hati, dan sebagai orang beragama melakukan kesemua yang tersebut di atas berdasarkan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Sagala, 2009: 13). Tentang tanggung jawab guru Hamalik (2001:127-133) bahwa tanggungjawab seorang guru sebagai guru yang profesional antara lain yaitu: a. Guru harus menuntut murid-murid belajar. 2) Turut serta membina kurikulum sekolah. b. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak, dan jasmaniah). c. Memberikan bimbingan kepada murid; melakukan diagnosis atas kesulitankesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar. d. Menyelenggarakan penelitian; mengenal masyarakat dan ikut serta aktif. e. Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan pancasila. 50

f. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia. g. Turut menyukseskan pembangunan. h. Tanggungjawab meningkatkan peranan profesional guru. Peran, hak, dan kewajiban guru sebagaimana diuraikan di atas tentu tidak harus semua dimiliki atau dikuasai oleh guru. Namun dalam pemahaman di sini bahwa semakin guru itu mampu memenuhi unsur-unsur peran, hak, dan kewajibannya dalam melaksanakan tugas di sekolah maka guru tersebut menunjukkan jati dirinya sebagai guru profesional. C. Rangkuman Guru dalam melaksanakan tugas memiliki peran, hak, dan tanggung jawab. Secara umum guru berperan sebagai pendidik, pengajar, pengelola, dan pembimbing. Peran sebagai pendidik mengarah pada tugas untuk menanamkan nilai-nilai atau norma-norma baik norma sosial maupun agama. Sebagai pengajar, guru melaksanakan tugas mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan evaluasi. Sebagai pengelola, guru melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan baik terhadap materi pelajaran maupun pada siswa dan lingkungannya. Guru sebagai pembimbing bahwa guru bertugas untuk ikut membantu siswa dalam memecahkan persoalan walaupun guru tersebut bukan guru BP. Hak guru adalah memperoleh upah dan penghargaan serta pengembangan diri dalam rangka meningkatkan kualitas kinerjanya. Adapun kewajiban guru adalah melaksanakan seluruh tugas dengan baik sesuai dengan aturan dan bersedia menerima sanksi atas 51

kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan. Guru wajib memperjuangkan kemajuan lembaganya di mana guru tersebut bekerja dan berjuang untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara berkualitas sehingga lulusannya menjadi warga masyarakat yang handal dalam melaksanakan tugas di masyarakat. D. Pertanyaan 1. Kemukakan beberapa peran atau tugas utama yang harus ditampilkan dengan baik dan profesional oleh guru! 2. Kemukakan beberapa faktor yang menjadi kendala bagi guru dalam menampilkan perannya dengan baik dan profesional! 3. Kemukakan beberapa hak utama yang harus diterima oleh guru sebagai pekerja profesional di sekolah! 4. Kemukakan beberapa alas an mengapa guru harus mengembangkan diri secara terus-menerus? 5. Tugas guru antara lain menghubungkan sekolah dengan orangtua peserta didik. Apa manfaat penciptaan hubungan sekolah dengan orangtia siswa? 52