ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya

Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

METODE EKSPERIMEN Tujuan

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

PENERAPAN TEKNIK CROSS SECTION MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK POTENSI MANGAN DI GUNUNG SADENG

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

PENERAPAN FORWARD MODELING 2D UNTUK IDENTIFIKASI MODEL ANOMALI BAWAH PERMUKAAN

PENENTUAN LITOLOGI BATUAN DAN MUKA AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH LANDFILL PLTU LABUHAN ANGIN SIBOLGA

Pemodelan Akuifer Air Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-dipole

ANALISIS SIFAT KONDUKTIVITAS LISTRIK PADA BEBERAPA JENIS MATERIAL DENGAN METODE POTENSIAL JATUH. Said, M.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

Modul Pelatihan Geolistrik 2013 Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

TIDAK UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

PENGOLAHAN DATA MANUAL DAN SOFTWARE GEOLISTRIK INDUKSI POLARISASI DENGAN MENGGUNAKAN KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

MENDETEKSI REMBESAN LIMBAH SEPTIC TANK DI DALAM TANAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS

ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

III. METODE PENELITIAN

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

SKRIPSI FITRIKAYANTI HASIBUAN NIM : DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Interaksi antara air tanah dengan struktur geologi

Unnes Physics Journal

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

IDENTIFIKASI PENYEBARAN LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D (MODEL LABORATORIUM)

ANALISIS KEBERADAAN BIJIH BESI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D DI LOKASI X KABUPATEN LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH

KATA PENGANTAR. Kupang, Oktober Penulis

RESISTIVITAS BATUAN KAMPUS UNHAS TAMALANREA ABSTRAK

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

Identifikasi Pola Persebaran Sumber Lumpur Bawah Tanah Pada Mud Volcano Gunung Anyar Rungkut Surabaya Menggunakan Metode Geolistrik

MONITORING REMBESAN EMBUNG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DENGAN METODE RESISTIVITY

PENENTUAN FORMATION FACTOR (F) DARI PENGUKURAN RESISTIVITAS PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) PAKUSARI, JEMBER SKRIPSI

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

ANALISIS DATA INVERSI 2-DIMENSI DAN 3-DIMENSI UNTUK KARAKTERISASI NILAI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR SUMBER AIR PANAS KAMPALA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015, mulai dari pukul

POLA SEBARAN AKUIFER DI DAERAH PESISIR TANJUNG PANDAN P.BELITUNG

UJI NILAI TAHANAN JENIS POLUTAN AIR LAUT DENGAN METODE OHMIK DAN GEOLISTRIK TAHANAN JENIS SKALA LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

Indonesian Journal of Applied Physics (2017) Vol.7 No.2 halaman107

Abstrak

Cross Diagonal Survey Geolistrik Tahanan Jenis 3D untuk Menentukan Pola Penyebaran Batuan Basal di Daerah Pakuan Aji Lampung Timur

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

IDENTIFIKASI POTENSI AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK 1-DIMENSI DI DESA SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

Analisa Resistivitas Batuan dengan Menggunakan Parameter Dar Zarrouk dan Konsep Anisotropi

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KONDUKTIVITAS HIDROLIKA PADA SISTIM AKUIFER

Pendugaan Zona Endapan Mineral Logam (Emas) di Gunung Bujang, Jambi Berdasarkan Data Induced Polarization (IP)

ANALISA RESISTIVITAS BATUAN DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER DAR ZARROUK DAN KONSEP ANISOTROPI

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENENTUKAN LETAK AKUMULASI REMBESAN POLUTAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) PAKUSARI, JEMBER

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITY UNTUK PENDUGAAN SEBARAN INTRUSI AIR LAUT DI KELURAHAN KLEGO KOTA PEKALONGAN

Kajian Sebaran Limbah Cair Menggunakan Metode Resistivitas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2009):

PEMODELAN TOMOGRAFI CROSS-HOLE METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS (Bentuk Anomali Silindris)

Unnes Physics Journal

METODE TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

Analysis of Chromite Vein At The Subsurface Using Geoelectrical Method Wenner-Schlumberger Configuration

Jurnal Fisika Unand Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 ISSN

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

FOTON, Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

PENDUGAAN ZONA MINERALISASI GALENA (PbS) DI DAERAH MEKAR JAYA, SUKABUMI MENGGUNAKAN METODE INDUKSI POLARISASI (IP)

IDENTIFIKASI DISTRIBUSI 3D AIR LINDI DI TPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Pengukuran RESISTIVITAS batuan.

PENENTUAN RESISTIVITY TANAH DI DALAM MENETAPKAN AREA PEMASANGAN GROUNDING GARDU DISTRIBUSI

IDENTIFIKASI ZONA KONDUKTIF DI DAERAH PROSPEK PANASBUMI LARIKE AMBON MALUKU

Transkripsi:

ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika oleh Hizbulwathon Wirayuda 4250407013 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i

PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan di sidang panitia ujian skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Hari : Kamis Tanggal : 31 Januari 2013 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Supriyadi, M.Si Dr. Agus Yulianto, M.Si NIP.19650518 199102 1 001 NIP. 19660705 199003 1 002

PENGESAHAN Skripsi yang berjudul: Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri disusun oleh Nama : Hizbulwathon Wirayuda NIM : 4250407013 telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi FMIPA UNNES pada tanggal 11 Februari 2013. Panitia: Ketua Sekretaris Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si. NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002 Ketua Penguji Dr. Khumaedi, M.Si. NIP.19630610 198901 1 002 Anggota Penguji/ Pembimbing Utama Anggota Penguji/ Pembimbing Pendamping Dr. Supriyadi, M.Si Dr. Agus Yulianto, M.Si NIP.19650518 199102 1 001 NIP. 19660705 199003 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Semarang, Agustus 2012 Penulis Hizbulwathon Wirayuda NIM. 4250407013

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO: Dan bersamaan kesukaran pasti ada kemudahan. karena itu, bila selesai suatu tugas, mulailah tugas yang lain dengan sungguh-sungguh (Qs. Asy- Syarh: 6-7). Sukses terdiri dari 1% bakat dan 99% keringat (Thomas Alfa Edison). Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung (Albert Einstein). Persembahan: Bapak dan Ibu yang senantiasa memberi doa, kasih sayang serta pengorbanan yang begitu besar demi masa depanku Kakak-kakak dan Adik-adikku yang selalu memberi doa, semangat, dan dukungan Seluruh keluarga besarku di Wonogiri Almamaterku

KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studinya. 2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas izin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 3. Ketua Jurusan Fisika atas kemudahan administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Dr. Supriyadi, M.Si, sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran. 5. Dr. Agus Yulianto, M.Si, sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran. 6. Dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya selama belajar di FMIPA UNNES. 8. Nur Qudus, S.Pd, M.T yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam peminjaman alat. 9. Bapak, Ibu, kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu memberi do a, bantuan, dan dukungan serta semangat untuk saya selama ini. 10. Sahabat-sahabatku Ordinary Nia, Tyas, Dwi, Hanan, Vendi, dan Zenit 11. Dek Arum yang mengajari saya ArcGIS. 12. Rahmad Belio, Djon Karyanto, Nandi H yang telah bersedia berdiskusi lewat dunia maya tentang Geofisika. vi

13. Kakak-kakak ku Fisika 2005 dan 2006 yang telah memberikan bantuan, dukungan dan semangat untuk saya selama ini. 14. Teman-teman Physics 007 semuanya yang saya sayangi. 15. Teman-teman kos Pram dan Amir yang senantiasa memberikan masukan dan semangat untukku selama ini. 16. Adik-adik laskar pelangi Tito, Samsul, Lutfi, Anita, Luqman, Rifqi, Nisa, Tika, Dan Novi yang telah menemaniku. 17. Adik-adik ku Fisika 2009 dan 2010 yang telah memotifasiku. 18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi tambahan ilmu bagi para pembaca untuk meningkatkan wawasan pengetahuan. Semarang, Agustus 2012 Penulis vii

ABSTRAK Wirayuda, Hizbulwathon. 2012. Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Dr. Supriyadi, M.Si, Dr. Agus Yuliantoi, M.Si. Kata Kunci : Geolistrik, Metode Tahanan Jenis, Mangan Survei Geofisika dengan Metode golistrik tahanan jenis telah dilakukan di daerah pertambangan mangan di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko untuk mengetahui deposit mineral mangan di daerah tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan konfigurasi pole-pole yang menggunakan resistivitymeter jenis G-Sound yang memiliki kedalaman penetrasi maksimum mencapai 4/5 dari panjang bentangan. Area penelitian meliputi bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S 07 58 17.8 E 110 47 39.6 sampai dengan titik koordinat S 07 58 20.6 E 110 47 41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S 07 58 17.8 E 110 47 39.6 sampai titik koordinat S 07 58 19.3 E 110 47 40.5 sepanjang 50 meter. Dari hasil penelitian didapatkan penampang hasil pengukuran yang diolah dengan software Res2DINV menggambarkan persebaran mineral mangan yang ditandai dengan nilai resistivitas 10-14 ohm.m pada kedalaman bervariasi antara 8 sampai 10 meter. Dari data 3D yang diolah dengan software RockWorks 15 didapatkan estimasi deposit mineral mangan di area penelitian adalah 16.070,765625 m 3. viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan Penelitian... 4 1.5 Manfaat Penelitian... 4 1.6 Sistematika Skripsi... 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mangan (Mn)... 6 2.2 Geolistrik Tahanan Jenis... 7 2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah... 8 2.3.1. Rumus Rumus Dasar Listrik... 9 2.3.2 Potensial di sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi... 10 2.4 Faktor Geometri... 11 2.5 Aturan Elektroda Konfigurasi Pole-Pole... 13 2.6 Konsep Resistivitas Semu... 15 ix

2.7 Geologi Daerah Penelitian... 16 2.8 Res2DINV... 18 2.9 Res3DINV... 18 2.10 Voxler... 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 19 3.2 Desain Penelitian.... 20 3.2.1 Alat... 20 3.2.2 Cara Penelitian... 21 3.3 Metode Analisis dan Interpretasi Data... 22 3.4 Metode Pengumpulan Data... 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 24 4.1.1 Hasil Titik Pengukuran Pertama... 24 4.1.2 Hasil Titik Pengukuran Kedua... 25 4.1.3 Hasil Pengukuran 3D... 25 4.1.4 Pengukuran Resistivitas Sample mangan... 26 4.2 Pembahasan... 27 4.2.1 Pembahasan Titik Pengukuran Pertama... 27 4.2.2 Pembahasan Titik Pengukuran Kedua... 28 4.2.3 Pembahasan Pengukuran 3D... 28 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 29 5.2 Saran... 30 DAFTAR PUSTAKA... 31 LAMPIRAN... 33 x

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Kedalaman Penetrasi Tiap Konfigurasi... 14 2.2 Nilai Resistivitas Berbagai Bahan... 16 4.1 Tabel Pengukuran Nilai Reistivitas Mangan... 27 xi

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Konduktor dengan panjang L dan luas penampang A... 9 2.2 Aliran Arus I... 10 2.3 Permukaan equipotensial dan arah aliran arus listrik akibat dua sumber arus (I dan I) di permukaan bumi homogen... 12 2.4 Aturan Konfiigrasi Pole-Pole... 13 2.5 Konsep Resistivitas Semu... 15 2.6 Peta Geologi Desa Pucung... 17 3.1 Peta Administrasi Desa Pucung... 19 3.2 Konfigurasi Pole-Pole... 21 4.1 Penampang Hasil Inverse Perangkat Lunak Res2DINV berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik pertama... 25 4.2 Penampang Hasil Inverse Perangkat Lunak Res2DINV berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik kedua... 25 4.3 Penampang hasil pengukuran 3D... 26 4.4 Perhitungan Volumetric... 26 xii

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN Halaman 2.3 Lampiran 1. Data Lintasan Pertama... 33 2.4 Lampiran 2. Data Lintasan kedua... 35 2.5 Lampiran 3. Data Pengukuran Moel 3D... 37 2.6 Lampiran 4. Foto Alat dan Proses Pengambilan Data... 41 xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Di dalam bumi terdapat berbagai macam mineral yang berpotensi ekonomi untuk mengangkat pendapatan ekonomi masyarakat sekitar dan juga pendapatan daerah. Hal ini perlu diperhatikan mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Mangan (Mn) merupakan elemen yang tersebar luas di kerak bumi. Mangan merupakan unsur yang paling berlimpah ke dua belas dan logam paling melimpah ke lima. Mineral mangan yang paling umum adalah pyrolusite (MnO) (Ansori, 2010). Mangan digunakan dalam produksi sel baterai kering. Di bidang manufaktur kimia, mangan dipakai dalam pembuatan kaca dan sebagai pupuk. Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu mangan digunakan dalam industri elektronik. Mangan dioksida, baik alam atau sintetis digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang tinggi (Schulte & Kelling, 2004). Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 1

2 buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam (Robain et al., 1999). Arus listrik akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah elektroda tegangan M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar. Desa Pucung terletak di Kecamatan Eromoko. Daerah ini berbatasan dengan gunung kidul. Kecamatan Eromoko terletak di Kabupaten Wonogiri. Jarak dari Desa Pucung ke Kota Kabupaten sekitar 30 km. Infrastruktrur jalan di desa ini cukup bagus meski agak sulit jika digunakan untuk berpapasan dua kendaraan roda empat. Belum ada angkutan desa yang menjangkau desa ini. Kondisi di daerah ini berbukit-bukit. Sebagian besar penduduk hidup dari bercocok tanam, wirausaha dan pegawai. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Desa Pucung diketahui bahwa di desa tersebut terdapat pertambangan mangan. Pertambangan tersebut dikelola oleh seorang pemilik ijin tambang. Untuk menentukan keberadaan persebaran mineral mangan tidak digunakan metode geofisika. Pemilik ijin tambang hanya memperkirakan dimana tempat-tempat yang diduga memiliki potensi mineral mangan. Untuk menentukan persebaran mineral mangan maka

3 perlu diketahui nilai resistivitas mineral mangan untuk daerah tersebut. Berdasarkan observasi dan informasi geologi di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian untuk menentukan deposit mineral mangan dengan metode geolistrik di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. 1.2 Permasalahan Berdasarkan identifikasi masalah yang disajikan pada bagian pndahuluan, maka dirumuskan permasalahan penelitan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode geofisika untuk menentukan persebaran mineral mangan. 2. Penentuan letak dan kedalaman mineral mangan di daerah penlitian. 3. Estimasi deposit mineral mangan di daerah penelitian. 1.3 Batasan Masalah Untuk keperluan penelitian, pada penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Metode geofisika yang digunakan dalam ini adalah metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi pole-pole. 2. Area penelitian meliputi bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S 07 58 17.8 E 110 47 39.6 sampai dengan titik koordinat S 07 58 20.6 E 110 47 41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S

4 07 58 17.8 E 110 47 39.6 sampai titik koordinat S 07 58 19.3 E 110 47 40.5 sepanjang 50 meter. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui nilai resistivitas di daerah pengukuran. 2. Mengetahui letak dan kedalaman mineral mangan di daerah penelitian. 3. Mengetahui estimasi deposit mangan di daerah pengukuran. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini untuk mempermudah masyarakat dan pemerintah setempat untuk menentukan di tempat mana saja yang memiliki potensi mineral mangan yang akan di tambang. 2. Memberikan pengetahuan tentang estimasi deposit mangan yang terdapat di daerah penelitian. 3. Memberikan pengetahuan tentang teknik dan aplikasi metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi pole-pole dalam bidang pertambangan.

5 1.6 Sistematika Skripsi Sistematika penulisan skripsi disusun untuk memudahkan pemahaman tentang struktur dan isi skripsi. Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian pendahuluan skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi. 1. Bagian awal skripsi berisi tentang lembar judul, persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, lembar pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran. 2. Bagian isi skripsi terdiri dari: Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika skripsi. Bab II Landasan Teori terdiri dari kajian mengenai landasan teori yang mendasari penelitian. Bab III Metode Penelitian berisi waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, desain penelitian, dan metode analisis serta interpretasi data, dan metode pengumpulan data. Bab IV Hasil dan Pembahasan berisi tentang hasil-hasil penelitian dan pembahasannya. Bab V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran. 3. Dan Bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mangan (Mn) Mangan adalah kimia logam aktif yang di tunjukkan pada simbol Mn dan nomor atom 25. Mangan adalah elemen pertama di Grup 7 dari tabel periodik unsur. Mangan merupakan unsur berlimpah di kerak bumi (sekitar 0,1%) yang terjadi secara alamiah. Mangan merupakan logam keras dan sangat rapuh. Sulit untuk meleleh, tetapi mudah teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni, sebagai bubuk akan terbakar dalam oksigen, bereaksi dengan air dan larut dalam asam encer. Mangan menyerupai besi tapi lebih keras (Ansori, 2010). Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun nonmetalurgi. Sekitar 85-90 % kegunaan mangan adalah untuk keperluan metalurgi terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro manganese. Keperluan nonmetalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai, keramik, gelas, dan glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses produksi uranium (Murthy, 2009). Mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu manganese ore dengan kadar Mn lebih dari 40 %, ferrugineous manganese dengan kadar Mn 15 sampai 40%, dan manganiferous iron ore dengan kadar Mn 5 sampai 15% (Wells, 1918). Mangan dikelompokkan menjadi manganese ore dengan kadar Mn mencapai 35 % dan ferro 6

7 manganese dengan kadar Mn 78% (Corathers, 2002). Kadar Mn yang berbeda menyebabkan perbedaan nilai resistivitas di berbagai daerah. 2.2 Geolistrik Tahanan Jenis Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya dipermukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang tejadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metode geolistrik, antara lain: metode potensial diri, arus Telluric, magnetotelluric, Induced Polarization (IP), Resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain. Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektron arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus beda portensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masingmasing lapisan dibawah titik ukur (sounding point). Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh karena itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam ekplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda potensial dan elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metoda resistivitas

8 tahanan jenis, antara lain : Metoda Schlumberger, Metoda Wenner dan Metoda Dipole Sounding. 2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah Aliran arus listrik dalam batuan/ mineral dapat digolongkan menjadi tiga macam, Konduksi elektronik terjadi jika batuan/mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik yang dialirkan dalam batuan/mineral dibawa oleh elektron-elektron bebas itu. Konduksi secara elektrolitik terjadi jika batuan/ mineral bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi cairan-cairan elektrolitik. Pada kondisi ini arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik. Sedang konduksi dielektrik terjadi jika batuan/ mineral dielektrik terhadap aliran arus listrik yaitu terjadi polarisasi saat bahan dialiri listrik (Telford et al., 1990). Berdasarkan harga resistivitas listriknya, batuan/mineral digolongkan menjadi tiga, yaitu: Konduktor baik Konduktor pertengahan : 10-6 < < 1 m : 1 < < 10 7 m Isolator : > 10 7 m

9 2.3.1 Rumus-rumus Dasar Listrik Dalam metoda geolistrik ini digunakan definisi-definisi : a. Resistansi R = V/I dalam b. Resistivitas = E/J dalam m c. Konduktivitas = I/ dalam (m) -1 dengan V : beda potensial 2 buah titik I : besar arus listrik yang mengalir E : medan listrik J : rapat arus listrik (arus listrik persatuan luas) Untuk konduktor dengan panjang L dan luas penampang A dapat kita lihat pada gambar 2.1 R A L Gambar 2.1 Konduktor dengan panjang L dan Luas Penampang A Sehingga untuk E = V L dan akhirnya diperoleh hukum ohm yang dapat dituliskan L dalam bentuk : R = (2.1) A

10 dengan R menyatakan tahanan () dan adalah resistivitas (m) yang akan ditentukan dalam penelitian ini. 2.3.2 Potensial di Sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi Permukaan yang dilalui arus I adalah permukaan setengah bola dengan luas 2 r seperti gambar 2.2, sehingga: I V r (2.2) 2 r V 2 r (2.3) I Gambar 2.2 Aliran Arus I 2.4 Faktor Geometri Besaran koreksi letak kedua elektroda potensial terhadap kedua elektroda arus disebut faktor geometri. Jika pada permukaan bumi diinjeksikan dua

11 sumber arus yang berlawanan polaritasnya seperti pada gambar (2.3), maka besarnya potensial disuatu titik P adalah : 2 1 2 2 r I r I V p 2 1 1 1 2 r r I (2.4) dengan : r 1 : Jarak dari titk P ke sumber arus positif r 2 : Jarak dari titk P ke sumber arus negative Jika ada dua titik yaitu P dan Q yang terletak didalam bumi tersebut, maka besarnya beda potensial antara titik P dan titik Q adalah : q p pq V V V 4 3 2 1 2 1 1 2 r I r I I r r I 4 3 2 1 1 1 1 1 2 r r r r I (2.5) dengan, r 3 : jarak titik Q kesumber arus positif r 4 : jarak titik Q kesumber arus negative

12 Gambar 2.3. Permukaan equipotensial dan arah aliran arus listrik akibat dua sumber arus (I dan I) di permukaan bumi homogen Pada metode geolistrik, pengukuran potensial dilakukan dengan menggunakan dua buah elektroda potensial, maka I 1 V 2 AM 1 BM 1 1 AN BN (2.6) sehingga : 1 AM 2 1 1 1 BM AN BN V I K V (2.7) I dengan, K 1 AM 2 1 1 BM AN 1 BN atau

13 K 1 AM 2 1 1 BM AN 1 BN (2.8) dengan K adalah faktor geometri (Hendrajaya & Arif, 1990). 2.5 Aturan Elektroda Konfigurasi Pole-Pole Pada konfigurasi pole-pole hanya digunakan satu elektroda potensial dan satu elektroda arus. Elektroda lainnya di anggap tak hingga (Bevan, 2000). Kedua elektroda tak hingga ditempatkan dua puluh kali lipat dari spasi elektroda terkecil diluar elektroda terluar (Anthony,2006). Aturan konfigurasi pole-pole dapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4 Aturan Konfigurasi Pole-Pole Konfigurasi pole-pole memiliki beberapa keunggulan. Konfigurasi ini memiliki jangkauan kedalaman maksimum 90% dari panjang bentangannya. Dibandingkan dengan konfigurasi lainnya, konfigurasi pole-pole memilili cepat rambat yang paling baik (Herman, 2001). Untuk lebih mengetahui kedalaman penetrasi maksimal tiap konfigurasi yang dipakai dalam geolistrik, dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Kedalaman Penetrasi Tiap Konfigurasi No Konfigurasi Persentase kedalaman 1 Pole-Pole 90% 2 Pole Dipole 35%

14 3 Wenner Schlumberger 20% 4 Dipole-Dipole 20% Faktor geometri Konfigurasi Pole-Pole adalah sebagai berikut : K w 1 AM 2 1 1 BM AN 1 BN Kpole 2a (2.9) Sedangkan tahanan jenis pada konfigurasi Pole-Pole adalah : dimana K pole = 2 a dengan : w = Resistivitas semu V w Kw (2.10) I K w a V I = Faktor geometri = Jarak elektroda = Besarnya tegangan = Besarnya arus 2.6 Konsep Resistivitas Semu Dengan menganggap bumi bersifat homogen isotropik, resistivitas yang terukur merupakan resistivitas sebenarnya dan tidak bergantung pada spasi elektroda, namun pada kenyataannya bumi terdiri dari lapisan-lapisan dengan yang berbeda-beda, sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari lapisan-lapisan tersebut.

15 Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Perhatikan gambar 2.5. 1 h 1 h a a 2 h 2 Gambar 2.5 Konsep Resistivitas Semu Anggapan medium berlapis yang ditinjau misalnya terdiri dari dua lapis dan mempunyai resistivitas berbeda ( 1 dan 2 ). Dalam pengukuran medium ini dianggap medium satu lapis homogen yang memiliki satu harga resistivitas yaitu resistivitas semu ( a ) (Hendrajaya & Arief, 1990). Nilai-nilai resistivitas setiap material yang terdapat dibawah permukaan ditampilkan pada tabel 2.2.

16 Tabel 2.2. Nilai Resistivitas Berbagai Bahan No Material Resistivity (Ohm-meter) 1. Air (Udara) - 2. Quartz (Kwarsa) 500-800.000 3. Calcite (Kalsit) 1 x 10 12-1 x 10 13 4. Granite (Granit) 200-100.000 5. Andesite (Andesit) 1,7 x 10 2 45 x 10 4 6. Basalt (Basal) 200-100.000 7. Limestones (Gamping) 500 10.000 8. Sandstones (Batu Pasir) 200 8.000 9. Shales (Batu Tulis) 20 2.000 10. Sand (Pasir) 1 1.000 11. Clay (Lempung) 1 100 12. Ground Water (Air Tanah) 0.5 300 13. Sea Water (Air Asin) 0.2 14. Dry Gravel (Kerikil Kering) 600 10.000 15. Alluvium (Aluvium) 10 800 16. Gravel (Kerikil) 100 600 2.7 Geologi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak 76 km sebelah timur Kota Yogyakarta, secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Pucung dan sekitarnya, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis terletak pada Zone 49 UTM (Universal Transverse Mercator) posisi koordinat 475000mE 480000mE dan 9118000mN 9124000mN, yang tercakup dalam lembar Eromoko, Yogyakarta. Lembar peta nomor 1408-321. Peta geologi daerah penelitian dapat dilihat pada gambar 2.6.

17 Gambar 2.6. Peta Geologi Desa Pucung Desa Pucung terdiri dari 2 formasi, yaitu formasi wonosari dan formasi semilir. Daerah penelitian terletak pada formasi wonosari. Formasi wonosari tersusun atas batu gamping terumbu, batu gamping berlapis dan napal. Batu gamping terumbu tersebar di bagian selatan yang dicirikan dengan morfologi karst. Batu gamping berlapis tersebar di bagian utara dan terdiri dari perbukitan dan dataran (Suryo, 2012).

18 2.8 Res2DinV Res2DinV adalah program komputer yang secara otomatis menentukan model resistivy 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey goelistrik. Model 2D menggunakan program inversi dengan teknik optimasi least-square non linier dan subroutine dari permodelan maju digunakan untuk menghitung nilai resistivitas semu (Geotomo, 2008). 2.9 Res3DINV Res3DINV adalah program komputer yang secara otomatis menentukan model resistivy 3 dimensi (3D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey goelistrik. Model 3D menggunakan program inversi dengan teknik optimasi least-square non linier dan subroutine dari permodelan maju digunakan untuk menghitung nilai resistivitas semu (Geotomo, 2011). 2.10 Rock Works Rock Works merupakan perangkat lunak yang fungsinya menampilkan provil bawah permukaan. Keunggulan Rock Works dibandingkan perangkat lunak lain adalah program ini dapat menghitung estimasi volumetric, ini artinya kita dapat mengetahui estimasi deposit bahan yang kita ingin ketahui jumlah persediaannya.

BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian skripsi ini dilaksanakan di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri seperti yang wilayah administrasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 3.1 Peta Administrasi Desa Pucung Penelitian ini mengambil dua bentangan yaitu di titik koordinat S 07 58 17.8 - E 110 47 39.6 sampai titik koordinat S 07 58 20.6 - E 110 47 41.5 sepanjang 100 meter 19

20 dan di titik koordinat S 07 58 17.8 - E 110 47 39.6 sampai titik koordinat S 07 58 19.3 - E 110 47 40.5 sepanjang 50 meter. Alasan pemilihan kedua tempat tersebut adalah karena di area tersebut memiliki topografi yang datar sehingga sesuai bila digunakan metode geolistrik. 4.2 Desain Penelitian 4.2.1 Alat Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain: 1. Resistivitymeter G-Sound dengan spesifikasi 1. Controlled AB Voltage : 0-400 V 2. AB current max : 100 ma 3. Injective time : 4-5 s 4. Volt meter range : 0-1000 V 5. Ampere meter range : 0-400 ma 2. Dua buah elektroda arus 3. Dua buah elektroda potensial 4. Dua gulung kabel arus masing-masing 150 meter 5. Dua gulung kabel potensial masing-masing 150 meter 6. Dua buah Aki kering Yuasa masing-masing 12 volt 4.2.2 Cara Penelitian

21 Pada penelitian ini menggunakan metode geolistrik konfigurasi polepole. Pada konfigurasi pole-pole digunakan 4 buah elektroda, dua buah elektoda potensial (P 1 dan P 2 ) dua buah elektroda arus (C 1 dan C 2 ). Untuk elektroda P 2 dan C 2 ditempatkan di luar lintasan dan elektroda C 1 dan P 1 digunakan untuk mengukur nilai arus dan potensial di lintasan. Konfigurasi pole-pole ini cocok untuk digunakan pada penelitian dengan spasi elektroda yang kecil. Konfigurasi pole-pole ini juga sesuai jika kita menginginkan data horizontal yang cukup dalam. Penelitian dilakukan dengan cara memasang semua elektroda seperti pada gambar 3.2 konfigurasi pole-pole dibawah ini. Lintasan Penelitian P2 P1 C1 C2 1 11 20 28 35 41 46 50 53 55 Gambar 3.2 Konfigurasi pole-pole

22 Setelah semua elektroda terpasang, untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 1 maka elektroda P 1 dan C 1 masing-masing dipasang di lubang 0 dan 1 seperti pada gambar. Untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 11, elektroda C 1 digeser ke samping kanan. Jadi letak titik yang akan diukur selalu berada di tengah-tengah elektroda P 1 dan C 1. Untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 2, 12, 21, 29, 36, 42, 47, 51, dan 54 maka elektroda P 1 digeser ke kanan sekali dan selanjutnya elektroda C 1 yang bergerak. Begitu juga untuk titik selanjutnya, pergerakan elektroda P 1 dan C 1 yang menentukan titik mana yang akan terukur. 4.3 Metode Analisis dan Intrepretasi Data Dalam melakukan analisis dan interpretasi data dilakukan dengan komputer menggunakan software Res2dinv ver. 3.56. Dimana software ini merupakan program yang dibuat untuk menghitung serta menggambarkan harga resistivitas dari hasil perhitungan di lapangan. Software Res3DINV, Voxler, dan Rock Works digunakan untuk menggabungkan data dan menampilkannya dalam bentuk 3D. Setelah itu dihitung estimasi deposit mangan di daerah pnelitian tersebut. Interpretasi data dilakukan dengan membaca dan mengevaluasi penampang berdasarkan nilai ρ dan h yang diperoleh, informasi geologi, serta semua informasi yang ada pada saat survei. Dengan menggabungkan informasi-informasi tersebut, maka dapat diinterpretasikan lapisanlapisan yang terekam.

23 4.4 Metode Pengumpulan Data data yaitu: Dalam penelitian skripsi ini digunakan beberapa metode dalam pengumpulan a. Metode observasi yaitu pengambilan data dengan melakukan penelitian dan pengukuran langsung di lapangan dengan alat geolistrik. b. Pengukuran resistivitas sample mangan dalam kondisi basah dan kering. c. Metode literatur yaitu menggunakan bahan pustaka sebagai referensi penunjang untuk memperoleh data tentang range resistivitas batuan, peta dan informasi geologi daerah survei.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.5 Hasil Penelitian Data hasil penelitian analisis deposit mangan dengan metode geolistrik konfigurasi pole-pole terdiri dari dua bentangan 2 dimensi dan satu blok 3 dimensi. Bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S 07 58 17.8 dan E 110 47 39.6 sampai dengan titik koordinat S 07 58 20.6 dan E 110 47 41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S 07 58 17.8 dan E 110 47 39.6 sampai titik koordinat S 07 58 19.3 dan E 110 47 40.5 sepanjang 50 meter. Kedua tempat tersebut memiliki lintasan dengan topografi yang datar, tidak berbukit-bukit. 7.1.1 Hasil Titik Pengukuran Pertama Pada titik pertama total panjang bentangan adalah 100 meter. Titik 0 meter terletak pada koordinat S 07 58 17.8 dan E 110 47 39.6 dan titik 100 meter terletak pada koordinats 07 58 20.6 dan E 110 47 41.5. Data lapangan yang didapatkan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV dan menghasilkan gambar penampang bawah permukaan seperti pada gambar 4.1. Hasil pengukuran titik pengukuran pertama terdapat pada lampiran 1. 24

25 Mangan Gambar 4.1 Penampang hasil inverse perangkat lunak Res2DINV berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik pertama. 7.1.2 Hasil Titik Pengukuran Kedua Pada titik kedua total panjang bentangan adalah 50 meter. Titik 0 meter terletak pada koordinat S 07 58 17.8 dan E 110 47 39.6 dan titik 50 meter terletak pada koordinats 07 58 19.3 dan E 110 47 40.5. Data lapangan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV dan menghasilkan gambar penampang bawah permukaan seperti pada gambar 4.2. Hasil pengukuran titik pengukuran kedua terdapat pada lampiran 2. Lubang Galian Tambang Mangan Gambar 4.2 Penampang hasil inverse perangkat lunak Res2DINV berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik kedua. 7.1.3 Hasil Pengukuran 3D

26 Dari akuisisi data 3D dihasilkan penampang bawah permukaan yang ditunjukkan dengan gambar 4.3. Data pengukuran akuisisi 3D terdapat pada lampiran 3. Gambar 4.3 Penampang hasil Pengukuran 3D gambar 4.4. Dari data tersbut didapatkan estimasi volumetric dapat dilihat pada Gambar 4.4 Perhitungan Volumetric

27 7.1.4 Pengukuran Resistivitas Sample Mangan Sample mangan yang akan diukur dihancurkan sampai menjadi butiran kecil. Butiran tersebut kemudian dicetak menggunakan alat pres dan cetakan. Pengukuran menggunakan multimeter dan didapatkan nilai resistivitas 10 sampai 14 ohm.m. Data pengukuran terdapat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Tabel Pengukuran Nilai Resistivitas Mangan No Panjang sample Luas Penampang Hambatan Hambatan Jenis 1 4.12 0.0314 0.0763 10.01 2 5.25 0.0314 0.0612 10.23 3 6.03 0.0314 0.0544 10.45 4 4.12 0.0314 0.1011 13.27 5 5.25 0.0314 0.0811 13.56 6 6.03 0.0314 0.0726 13.94 7.2 Pembahasan 7.2.1 Pembahasan Titik Pengukuran Pertama Pada titik pengukuran pertama setelah hasil pengukuran lapangan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV maka dapat diketahui keberadaan mineral mangan (Mn) yang dicari dengan mencocokkan harga resistivitas mineral mangan (Mn). Nilai resistivitas mangan adalah 10-14 ohm.m. Hal ini didapatkan melalui lubang penggalian di lintasan 2. Sesuai dengan gambar 4.1, nilai resistivitas mangan dicitrakan dengan warna hujau muda dan hijau tua. Berdasarkan hasil pemodelan, mineral mangan (Mn) terdapat pada titik

28 bentangan 5 meter sampai 80 meter dengan kedalaman yang bervariasi dari 4 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 30 meter sampai 80 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan terbanyak. Pada titik bentangan 80 meter sampai 95 meter tidak ditemukan indikasi adanya mineral mangan (Mn). 7.2.2 Pembahasan Titik Pengukuran Kedua Pada Lintasan kedua terdapat lubang galian. Berdasarkan hasil penggalian didapatkan mangan pada kedalaman 10 meter. Jika dibandingkan dengan data geolistrik, maka resistivitas mangan berada pada rentang 10 sampai 14 ohm.m. Nilai resistivitas mangan adalah 10-14 ohm.m. Sesuai dengan gambar 4.2, nilai resistivitas mangan dicitrakan dengan warna hijau tua dan hijau muda. Berdasarkan hasil pemodelan, mineral mangan (Mn) terdapat pada titik bentangan 2,5 meter sampai 45 meter dengan kedalaman yang bervariasidari 2 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 2.5 meter sampai 5 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan terbanyak tetapi tidak sebanyak pada bentangan pertama. Pada bentangan 45 meter sampai 47.5 meter tidak ditemukan indikasi keberadaan mineral mangan (Mn).

29 7.2.3 Pembahasan Titik Pengukuran 3D Pada pengukuran tiga dimensi, area yang di ukur seluas 50x15m 2. Focus dari pengambilan data 3D ini adalah untuk mengetahui estimasi deposit mineral mangan di area pengukuran. Dari hasil pngukuran didapatkan bahwa volume mangan yang berada di daerah pngukuran adalah 16.070,765625 m 3.

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Nilai resistivitas mangan di darah penelitian adalah antara 10-14ohm.m yang didapatkan dari pengambilan data geolistrik yang dikorelasikan dengan data penggalian lubang mangan. 2. Pada pengukuran lintasan pertama mineral mangan (Mn) terdapat pada titik bentangan 5 meter sampai 80 meter dengan kedalaman yang bervariasi dari 4 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 30 meter sampai 80 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan terbanyak. Pada titik bentangan 80 meter sampai 95 meter tidak ditemukan indikasi adanya mineral mangan (Mn). Pada pengukuran lintasan kedua mineral mangan (Mn) terdapat pada titik bentangan 2,5 meter sampai 45 meter dengan kedalaman yang bervariasi dari 2 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 2.5 meter sampai 5 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan terbanyak tetapi tidak sebanyak pada bentangan pertama. Pada bentangan 45 meter sampai 47.5 meter tidak ditemukan indikasi keberadaan mineral mangan (Mn). 3. Estimasi deposit mineral mangan di daerah penelitian adalah 16.070,765625 m 3. 30

31 5.2 Saran Mengacu dari hasil akhir dan pembahasan di atas, eksperimn ini masih harus disempurnakan. Oleh karena itu untuk eksperimen selanjutnya disarankan: 1. Memperluas daerah penelitian agar didapatkan pemetaan sebaran mineral mangan di daerah penelitian secara menyeluruh. 2. Menggunakan teknik pengambilan data 3D secara menyeluruh untuk dapat melihat secara jelas profil bawah permukaan dan mempermudah dalam menentukan estimasi deposit mangan di daerah Pucung tersebut. 3. Agar lebih akurat sebaiknya digunakan pula metode-metode geofisika yang lain seperti GPR, IP, dan lainnya untuk menunjang keakurasian analisis data.

DAFTAR PUSTAKA Ansori, C. 2010. Potensi dan Genesis Mangan Di Kawasan Kars Gombong Selatan Berdasarkan Penelitian Geologi Lapangan, Analisis Data Induksi Polarisasi dan Kimia Mineral. Buletin Sumber Daya Geologi, Volume 5. Anthony, E. 2006. Groundwater Exploration and Management using Geophysics: Northern Region of Ghana. Tesis. Cottbus: Brandenburg Technical University of Cottbus. Bevan, B.W. 2000. The Pole-Pole Resistivity Array Compared to The Twin Electrode Array. Geosight Technical Report, No.6. Virginia: Geosight. Corathers. 2002. U.S. Manganese. Geological Survey Minerals Yearbook. USGS. Geotomo. 2008. Rapid 2-D Resistivity & IP inversion using the least-squares method. Penang: Geolectrical. Geotomo. 2011. Rapid 3-D Resistivity & IP inversion using the least-squares method. Penang: Geolectrical. Hendrajaya, L. & I. Arif. 1990. Metode Eksplorasi, Geolistrik Tahanan Jenis. Bandung: Laboratorium Fisika Bumi. Jurusan FMIPA. ITB. Herman, R. 2001. An introduction to electrical resistivity in geophysics. America: American Association of Physics Teachers Murthy, B.V.S. 2009. Geophysical Exploration for Manganese-some First Hand Examples from Keonjhar District Orissa. Journal India Geophysics Union. Vol.13, 149-161. Robain, H., Y. Albuoy, M. Dabas, M. Descloitres, C. Camerlync, P. Mechler, & A. Tabagh. 1999. The Location of Infinite Electrodes in Pole-Pole Electrical Surveys: Consequences for 2D Imaging. Journal of Applied Geophysics 41. 313-333. Schlute, E.E. & K. Albert. 2004. Soil and Applied Manganese. Understanding Plant Nutrients. Madison: University of Wisconsin. 32

34 Suryo, B. 2012. Geologi Dan Studi Lingkungan Pengendapan Pada Satuan Batupasir Semilir, Daerah Pucung Dan Sekitarnya, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Thesis. UPN Veteran Yogyakarta. Telford, M. W., L. P. Geldard, R. E. Sheriff, and D. A. Keys. 1990. Applied Geophysics. London: Cambridge University Press. Wells, E.H. 1918. Manganese in New Mexico. Buletin Of The New Mexico State School of Mines, No. 2.

LAMPIRAN 23

Lampiran 1 Data Lintasan Pertama c1 p1 v1 i1 v2 i2 k r1 r2 rho1 rh02 rh0 0 10 37 117.2 37.3 117.3 62.83185 0.3157 0.317988 19.83599 19.97978 19.90789 10 20 18.3 118.7 17.8 118.3 62.83185 0.15417 0.150465 9.686798 9.45399 9.570394 20 30 17.3 118.3 17 118.3 62.83185 0.146238 0.143702 9.188428 9.029091 9.10876 30 40 13.8 118.5 13.7 118.5 62.83185 0.116456 0.115612 7.317127 7.264105 7.290616 40 50 14.1 118.5 14.7 118.5 62.83185 0.118987 0.124051 7.476195 7.794331 7.635263 50 60 14 118.6 14.1 118.6 62.83185 0.118044 0.118887 7.416914 7.469891 7.443402 60 70 13.7 118.6 13.7 118.6 62.83185 0.115514 0.115514 7.25798 7.25798 7.25798 70 80 9.9 118.7 10.5 118.7 62.83185 0.083404 0.088458 5.240399 5.557999 5.399199 80 90 9 118.7 9 118.7 62.83185 0.075821 0.075821 4.763999 4.763999 4.763999 90 100 8.2 118.7 8.3 118.7 62.83185 0.069082 0.069924 4.340532 4.393466 4.366999 0 20 4.7 117.4 4.9 117.4 125.6637 0.040034 0.041738 5.03083 5.244908 5.137869 10 30 5.3 118.3 4.7 118.3 125.6637 0.044801 0.03973 5.629904 4.992556 5.31123 20 40 6.7 118.3 6.4 118.3 125.6637 0.056636 0.0541 7.117048 6.798375 6.957712 30 50 7.6 118.5 7.8 118.5 125.6637 0.064135 0.065823 8.059444 8.271535 8.16549 40 60 8.1 118.5 7.5 118.5 125.6637 0.068354 0.063291 8.589671 7.953399 8.271535 50 70 7 118.6 6.3 118.6 125.6637 0.059022 0.05312 7.416914 6.675222 7.046068 60 80 4.8 118.6 5.5 118.6 125.6637 0.040472 0.046374 5.085884 5.827575 5.456729 70 90 4.1 118.7 4.3 118.7 125.6637 0.034541 0.036226 4.340532 4.552266 4.446399 80 100 4.3 118.7 4.1 118.7 125.6637 0.036226 0.034541 4.552266 4.340532 4.446399 0 30 2.1 117.5 1.8 117.5 188.4956 0.017872 0.015319 3.368857 2.887592 3.128224 10 40 2.5 118.3 2.6 118.3 188.4956 0.021133 0.021978 3.983423 4.14276 4.063091 20 50 3.5 118.3 3.6 118.3 188.4956 0.029586 0.030431 5.576792 5.736129 5.65646 30 60 5 118.5 4.3 118.5 188.4956 0.042194 0.036287 7.953399 6.839923 7.396661 40 70 3.8 118.5 3.8 118.5 188.4956 0.032068 0.032068 6.044583 6.044583 6.044583 50 80 3.3 118.6 3.1 118.6 188.4956 0.027825 0.026138 5.244817 4.92695 5.085884 60 90 2.7 118.6 2.7 118.6 188.4956 0.022766 0.022766 4.291214 4.291214 4.291214 70 100 1.5 118.7 1.8 118.7 188.4956 0.012637 0.015164 2.381999 2.858399 2.620199 0 40 0.5 117.6 0.9 117.6 251.3274 0.004252 0.007653 1.068569 1.923424 1.495997 10 50 2.1 118.3 2.1 118.3 251.3274 0.017751 0.017751 4.461433 4.461433 4.461433 20 60 2.9 118.4 2.5 118.4 251.3274 0.024493 0.021115 6.155823 5.306744 5.731284 30 70 2.4 118.4 2.5 118.5 251.3274 0.02027 0.021097 5.094475 5.302266 5.19837 40 80 1.3 118.5 1.8 118.6 251.3274 0.01097 0.015177 2.757178 3.814413 3.285796 50 90 1.5 118.6 1.5 118.6 251.3274 0.012648 0.012648 3.178677 3.178677 3.178677 60 100 1.3 118.7 1.5 118.7 251.3274 0.010952 0.012637 2.752533 3.175999 2.964266 0 50 0.6 117.7 0.6 117.7 314.1593 0.005098 0.005098 1.601492 1.601492 1.601492 10 60 2.6 118.2 2 118.3 314.1593 0.021997 0.016906 6.910441 5.31123 6.110835 35

20 70 1.3 118.3 1.2 118.4 314.1593 0.010989 0.010135 3.4523 3.184047 3.318173 30 80 1 118.4 1.4 118.4 314.1593 0.008446 0.011824 2.653372 3.714721 3.184047 40 90 0.9 118.5 1.1 118.6 314.1593 0.007595 0.009275 2.38602 2.913787 2.649904 50 100 0.5 118.5 0.7 118.5 314.1593 0.004219 0.005907 1.325567 1.855793 1.59068 0 60 0.6 117.7 0.6 117.7 376.9911 0.005098 0.005098 1.92179 1.92179 1.92179 10 70 1.3 118.2 1.3 118.2 376.9911 0.010998 0.010998 4.146264 4.146264 4.146264 20 80 1.3 118.4 0.9 118.4 376.9911 0.01098 0.007601 4.139261 2.865642 3.502451 30 90 0.6 118.4 0.8 118.4 376.9911 0.005068 0.006757 1.910428 2.547237 2.228833 40 100 1.1 118.6 1.1 118.6 376.9911 0.009275 0.009275 3.496545 3.496545 3.496545 0 70 0.4 117.8 0.5 117.8 439.823 0.003396 0.004244 1.493457 1.866821 1.680139 10 80 1 118.1 1.2 118.1 439.823 0.008467 0.010161 3.724157 4.468989 4.096573 20 90 1.1 118.4 0.7 118.4 439.823 0.009291 0.005912 4.086193 2.600305 3.343249 30 100 0.3 118.4 0.3 118.4 439.823 0.002534 0.002534 1.114416 1.114416 1.114416 0 80 0.1 117.8 0.1 117.8 502.6548 0.000849 0.000849 0.426702 0.426702 0.426702 10 90 0.8 118.1 0.8 118.1 502.6548 0.006774 0.006774 3.404944 3.404944 3.404944 20 100 0.9 118.4 0.6 118.4 502.6548 0.007601 0.005068 3.820856 2.547237 3.184047 0 90 0.2 117.9 0.2 118 565.4867 0.001696 0.001695 0.959265 0.958452 0.958858 10 100 0.2 118.1 0.2 118.1 565.4867 0.001693 0.001693 0.95764 0.95764 0.95764 0 100 11.9 118 11.9 118 628.3185 0.100847 0.100847 63.36433 63.36433 63.36433 36

Lampiran 2 Data Lintasan Kedua c1 p1 v1 i1 v2 i2 k r1 r2 rho1 rho2 rho 0 5 37.5 117.8 38.7 117.8 31.41593 0.318336 0.328523 10.00083 10.32085 10.16084 5 10 45.7 118.4 46.7 118.4 31.41593 0.38598 0.394426 12.12591 12.39125 12.25858 10 15 48 118.4 48.3 118.4 31.41593 0.405405 0.407939 12.73619 12.81579 12.77599 15 20 50.8 118.6 50.2 118.6 31.41593 0.428331 0.423272 13.4564 13.29747 13.37693 20 25 54.3 118.5 53.6 118.6 31.41593 0.458228 0.451939 14.39565 14.19809 14.29687 25 30 55.7 118.8 56.1 118.8 31.41593 0.468855 0.472222 14.72952 14.8353 14.78241 30 35 62.6 118.8 62.1 118.8 31.41593 0.526936 0.522727 16.55418 16.42196 16.48807 35 40 16.6 118.8 13.4 118.8 31.41593 0.139731 0.112795 4.389768 3.543547 3.966657 40 45 75.9 118.6 73.8 118.5 31.41593 0.639966 0.622785 20.10513 19.56536 19.83525 45 50 70.8 118.6 70.2 118.9 31.41593 0.596965 0.590412 18.7542 18.54834 18.65127 0 10 15.6 117.7 15.3 117.7 62.83185 0.13254 0.129992 8.327756 8.167607 8.247682 5 15 18.8 118.4 18.8 118.4 62.83185 0.158784 0.158784 9.976679 9.976679 9.976679 10 20 20.1 118.4 19.9 118.4 62.83185 0.169764 0.168074 10.66656 10.56042 10.61349 15 25 21.9 118.6 22.3 118.6 62.83185 0.184654 0.188027 11.60217 11.81408 11.70813 20 30 19.8 118.5 20.1 118.5 62.83185 0.167089 0.16962 10.49849 10.65755 10.57802 25 35 17.4 118.8 17.1 118.8 62.83185 0.146465 0.143939 9.202645 9.043979 9.123312 30 40 24.3 118.8 22.6 118.8 62.83185 0.204545 0.190236 12.85197 11.95286 12.40242 35 45 29 118.8 28.5 118.8 62.83185 0.244108 0.239899 15.33774 15.0733 15.20552 40 50 26.3 118.6 27 118.6 62.83185 0.221754 0.227656 13.9332 14.30405 14.11862 0 15 8.3 117.9 8.3 117.9 94.24778 0.070399 0.070399 6.634916 6.634916 6.634916 5 20 9.8 118.4 9.7 118.3 94.24778 0.08277 0.081995 7.800914 7.72784 7.764377 10 25 10 118.3 9.8 118.4 94.24778 0.084531 0.08277 7.966845 7.800914 7.88388 15 30 11.1 118.6 9.8 118.6 94.24778 0.093592 0.082631 8.820829 7.787759 8.304294 20 35 7.6 118.5 9.2 118.5 94.24778 0.064135 0.077637 6.044583 7.317127 6.680855 25 40 10 118.8 9.8 118.8 94.24778 0.084175 0.082492 7.933315 7.774648 7.853982 30 45 12.9 118.8 11.9 118.8 94.24778 0.108586 0.100168 10.23398 9.440645 9.83731 35 50 25.2 118.8 25.3 118.8 94.24778 0.212121 0.212963 19.99195 20.07129 20.03162 0 20 5.3 117.9 5.7 118 125.6637 0.044953 0.048305 5.649005 6.070196 5.8596 5 25 5.4 118.4 4.5 118.3 125.6637 0.045608 0.038039 5.731284 4.780107 5.255696 10 30 5.5 118.3 4.4 118.3 125.6637 0.046492 0.037194 5.842353 4.673883 5.258118 15 35 6.5 118.6 6 118.6 125.6637 0.054806 0.05059 6.887134 6.357354 6.622244 20 40 5.6 118.6 5.3 118.6 125.6637 0.047218 0.044688 5.933531 5.615663 5.774597 25 45 7.1 118.8 6.2 118.8 125.6637 0.059764 0.052189 7.510205 6.558207 7.034206 30 50 6.2 118.9 5.9 118.9 125.6637 0.052145 0.049622 6.552691 6.235625 6.394158 0 25 2.9 118 2.7 118.1 157.0796 0.024576 0.022862 3.860432 3.591152 3.725792 5 30 3.1 118.3 2.4 118.3 157.0796 0.026205 0.020287 4.116203 3.186738 3.651471 37

10 35 3.5 118.5 3.5 118.5 157.0796 0.029536 0.029536 4.639483 4.639483 4.639483 15 40 2.4 118.6 3.9 118.6 157.0796 0.020236 0.032884 3.178677 5.16535 4.172014 20 45 2.8 118.5 3 118.6 157.0796 0.023629 0.025295 3.711586 3.973347 3.842466 25 50 3.5 118.8 3.5 118.9 157.0796 0.029461 0.029437 4.627767 4.623875 4.625821 0 30 2.1 118.1 2.5 118.2 188.4956 0.017782 0.021151 3.351742 3.986793 3.669267 5 35 1.9 118.3 2.5 118.2 188.4956 0.016061 0.021151 3.027401 3.986793 3.507097 10 40 2.5 118.5 2.5 118.5 188.4956 0.021097 0.021097 3.9767 3.9767 3.9767 15 45 3.3 118.6 2.9 118.6 188.4956 0.027825 0.024452 5.244817 4.609082 4.92695 20 50 2.5 118.6 2.9 118.6 188.4956 0.021079 0.024452 3.973347 4.609082 4.291214 0 35 1.7 118 1.3 118 219.9115 0.014407 0.011017 3.168216 2.422754 2.795485 5 40 1.8 118.3 1.9 118.3 219.9115 0.015216 0.016061 3.346075 3.531968 3.439022 10 45 3.5 118.5 2.7 118.5 219.9115 0.029536 0.022785 6.495276 5.010641 5.752959 15 50 0.4 118.5 1.4 118.5 219.9115 0.003376 0.011814 0.742317 2.59811 1.670214 0 40 1.7 118.1 1.3 118.1 251.3274 0.014395 0.011008 3.617753 2.766517 3.192135 5 45 0.3 118.2 0.7 118.2 251.3274 0.002538 0.005922 0.637887 1.488403 1.063145 10 50 2.5 118.5 2.9 118.5 251.3274 0.021097 0.024473 5.302266 6.150629 5.726447 0 45 1.2 118.1 1.2 118.1 282.7433 0.010161 0.010161 2.872921 2.872921 2.872921 5 50 0.9 118.2 0.5 118.3 282.7433 0.007614 0.004227 2.152868 1.195027 1.673947 0 50 0.2 118.1 1.3 118.2 314.1593 0.001693 0.010998 0.532022 3.45522 1.993621 38

Lampiran 3 Data Pengukuran Model 3D X Y Z Ro 2.5 5-1.75 12.031 7.5 5-1.75 15.835 12.5 5-1.75 13.712 17.5 5-1.75 15.366 22.5 5-1.75 19.596 27.5 5-1.75 22.791 32.5 5-1.75 17.869 37.5 5-1.75 19.447 42.5 5-1.75 12.35 47.5 5-1.75 20.805 2.5 15-1.75 12.424 7.5 15-1.75 15.977 12.5 15-1.75 14.535 17.5 15-1.75 14.883 22.5 15-1.75 18.042 27.5 15-1.75 20.41 32.5 15-1.75 15.653 37.5 15-1.75 18.204 42.5 15-1.75 11.573 47.5 15-1.75 21.37 2.5 5-5.512 10.992 7.5 5-5.512 14.41 12.5 5-5.512 14.356 17.5 5-5.512 15.352 22.5 5-5.512 18.087 27.5 5-5.512 20.243 32.5 5-5.512 17.809 37.5 5-5.512 17.267 42.5 5-5.512 15.52 47.5 5-5.512 20.558 2.5 15-5.512 11.504 7.5 15-5.512 14.567 12.5 15-5.512 14.856 17.5 15-5.512 15.032 22.5 15-5.512 16.745 27.5 15-5.512 18.082 32.5 15-5.512 15.739 39

37.5 15-5.512 15.887 42.5 15-5.512 14.793 47.5 15-5.512 21.97 2.5 5-9.839 8.583 7.5 5-9.839 10.928 12.5 5-9.839 12.145 17.5 5-9.839 12.891 22.5 5-9.839 14.29 27.5 5-9.839 15.546 32.5 5-9.839 15.089 37.5 5-9.839 15.045 42.5 5-9.839 14.894 47.5 5-9.839 16.345 2.5 15-9.839 9.221 7.5 15-9.839 11.24 12.5 15-9.839 12.45 17.5 15-9.839 12.704 22.5 15-9.839 13.351 27.5 15-9.839 14.006 32.5 15-9.839 13.563 37.5 15-9.839 14.034 42.5 15-9.839 14.795 47.5 15-9.839 18.482 2.5 5-14.815 4.959 7.5 5-14.815 5.801 12.5 5-14.815 6.796 17.5 5-14.815 7.457 22.5 5-14.815 8.067 27.5 5-14.815 8.599 32.5 5-14.815 8.834 37.5 5-14.815 8.917 42.5 5-14.815 8.751 47.5 5-14.815 8.368 2.5 15-14.815 5.393 7.5 15-14.815 6.095 12.5 15-14.815 6.967 17.5 15-14.815 7.443 22.5 15-14.815 7.811 27.5 15-14.815 8.168 32.5 15-14.815 8.431 37.5 15-14.815 8.781 42.5 15-14.815 9.131 40

47.5 15-14.815 9.608 2.5 5-20.538 3.045 7.5 5-20.538 3.394 12.5 5-20.538 3.931 17.5 5-20.538 4.364 22.5 5-20.538 4.712 27.5 5-20.538 4.976 32.5 5-20.538 5.111 37.5 5-20.538 5.096 42.5 5-20.538 4.905 47.5 5-20.538 4.519 2.5 15-20.538 3.273 7.5 15-20.538 3.565 12.5 15-20.538 4.038 17.5 15-20.538 4.408 22.5 15-20.538 4.694 27.5 15-20.538 4.923 32.5 15-20.538 5.085 37.5 15-20.538 5.175 42.5 15-20.538 5.165 47.5 15-20.538 5.04 2.5 5-27.118 2.033 7.5 5-27.118 2.209 12.5 5-27.118 2.503 17.5 5-27.118 2.765 22.5 5-27.118 2.975 27.5 5-27.118 3.118 32.5 5-27.118 3.172 37.5 5-27.118 3.127 42.5 5-27.118 2.98 47.5 5-27.118 2.735 2.5 15-27.118 2.147 7.5 15-27.118 2.298 12.5 15-27.118 2.565 17.5 15-27.118 2.805 22.5 15-27.118 2.999 27.5 15-27.118 3.138 32.5 15-27.118 3.205 37.5 15-27.118 3.196 42.5 15-27.118 3.108 47.5 15-27.118 2.946 2.5 5-34.686 1.466 41

7.5 5-34.686 1.57 12.5 5-34.686 1.759 17.5 5-34.686 1.935 22.5 5-34.686 2.074 27.5 5-34.686 2.158 32.5 5-34.686 2.177 37.5 5-34.686 2.123 42.5 5-34.686 2.005 47.5 5-34.686 1.845 2.5 15-34.686 1.528 7.5 15-34.686 1.62 12.5 15-34.686 1.797 17.5 15-34.686 1.964 22.5 15-34.686 2.098 27.5 15-34.686 2.182 32.5 15-34.686 2.207 37.5 15-34.686 2.166 42.5 15-34.686 2.069 47.5 15-34.686 1.94 2.5 5-43.389 1.079 7.5 5-43.389 1.203 12.5 5-43.389 1.391 17.5 5-43.389 1.551 22.5 5-43.389 1.671 27.5 5-43.389 1.736 32.5 5-43.389 1.737 37.5 5-43.389 1.667 42.5 5-43.389 1.529 47.5 5-43.389 1.327 2.5 15-43.389 1.136 7.5 15-43.389 1.249 12.5 15-43.389 1.425 17.5 15-43.389 1.579 22.5 15-43.389 1.696 27.5 15-43.389 1.761 32.5 15-43.389 1.765 37.5 15-43.389 1.705 42.5 15-43.389 1.582 42