PS Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Jl. Dr Mansyur No. 7 Padang Bulan Medan

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era industri gelombang keempat, industri ekonomi kreatif (creative

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN PERILAKU INOVATIF PADA KARYAWAN FINAL ASSAY DIVISI PRODUKSI PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI SAYUNG DEMAK

BAB III METODE PENELITIAN

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA

PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI GENDER KARYAWAN PT. INDOMARCO PRISMATA MEDAN ABSTRAK

PENGARUH DIMENSI-DIMENSI JOB DEMANDS DAN DIMENSI-DIMENSI JOB RESOURCES TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT DI LONSUM KANTOR CABANG MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

ENYKA CUMALLA SARI B100

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

TESIS. oleh : Ghita Sandra Amalia Alfian

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV

ABSTRAK. Kata kunci : Karakteristik Pekerjaan, Employee Engagement.

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan

4. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

ABSTRACT. Total Quality Management (TQM), Managerial Performance. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRACT... iv. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GRAFIK...

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI YOKOBENTO CABANG KOTA BEKASI

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGEMBANGAN KARIR DENGAN WORK FAMILY CONFLICT PADA KARYAWAN SKRIPSI SHOFIA MAWADDAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

III. METODE PENELITIAN

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA KARYAWAN SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Sarjana Psikologi

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Subjek Penelitian. Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh.

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA OPHIR.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN PERILAKU INOVATIF PADA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT. INDOBISMAR SURABAYA SKRIPSI

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

BAB V PENUTUP. dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: komitmen organisasional, dan kinerja karyawan

SKRIPSI OLEH RIYATH ISKANDAR

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPUASAN KOMPENSASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SKRIPSI ALRENDIA SYAFRIZKA

ABSTRACT. Keywords: Participation Budgeting, Managerial Performance, style of leadership, quality of human resources.

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN KEPUASAN KERJA WIRANIAGA NASMOCO GRUP DI SEMARANG

THE ROLE OF PERFORMANCE STANDARD APPLICATION IN SUPPORTING EMPLOYEE S MOTIVATION (CASE STUDY ON FRONT OFFICE DEPARTEMENT OF HOTEL SANTIKA BANDUNG)

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PENGADILAN NEGERI KLAS 1B RABA BIMA

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

ABSTRAK. Kata-kata kunci: citra merek, dan loyalitas konsumen

David Sugihartana TESIS

Peran Personal Meaning pada Perubahan Organisasi di SMK Cendika Bangsa Kepanjen

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH PRAKTIK SUMBER DAYA MANUSIA PADA KEPERCAYAAN IMPERSONAL. (Studi pada Karyawan PT. PLN Persero di Surakarta) SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

ABSTRACT. Key words: Perception of compensation systems, employee motivation

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SURABAYA WIRE DRIYOREJO-GRESIK

ABSTRAK. Kata Kunci : Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kompensasi, dan motivasi karyawan. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI SURABAYA

rendah. Kepuasan dan ketidakpuasan kerja pada pegawai ini sudah menjadi sorotan penting bagi BPK. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Pengendalian Manajemen, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

Transkripsi:

Perilaku Inovasi Karyawan Ditinjau dari Empat kuadran Iklim Organisasi (The Analysis of Employee Innovation Behavior based on Four Quadrants Organizational Climate) Artika Novriyana Sari 1 dan Cherly Kemala Ulfa 2 PS Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Jl. Dr Mansyur No. 7 Padang Bulan Medan artikanovriyanasari@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara iklim organisasi dengan perilaku inovasi karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, melibatkan 36 orang karyawan yang bekerja di harian Tribun Medan dan teknik pengambilan sampel menggunakan nonrandom sampling yaitu convinience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki tiga kuadran yang berhubungan dengan perilaku inovasi yaitu kuadran human relation model, rational goal model dan open system model, sedangkan satu kuadran lainnya yaitu internal process model tidak menunjukkan adanya pengaruh dengan perilaku inovasi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan perilaku inovasi karyawan di suatu perusahaan, maka pihak manajemen patut pula untuk memperhitungan iklim organisasi yang berkembang di perusahaannya. Kata kunci : Perilaku Inovasi Karyawan, Iklim Organisasi Abstract This study aims to examine the relationship between organizational climate to employee innovation behavior. This study uses a quantitative approach to the correlation method, involving 36 employees who work at Tribun Medan and the sampling technique used nonrandom sampling which was sampling convinience. The results showed that organizational climate has three quadrants correlated with the innovation behavior, which were human relations quadrant model, rational goal model and open system model, while the other one is the internal process quadrant model did not correlate to innovation behavior. Based on these results it can be concluded that in order to increase the innovation behavior of employees in a company, the management is also worthy of applying the organizational climate that developed in the company. Keywords : employee innovation behavior, organizational climate Perilaku Inovasi Karyawan Ditinjau dari Empat kuadran Iklim Organisasi Agar dapat bersaing, sebuah perusahaan dituntut untuk dapat mengerti dan memahami apa yang terjadi di pasar, apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnisnya (Dewi, 2006). Wahono dan Abdullah (2010) berpendapat bahwa inovasi merupakan strategi dalam mencapai keunggulan bersaing sebab tujuan utama dari inovasi adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi perusahaan. Perilaku inovatif seseorang di dalam organisasi dipengaruhi oleh lingkungan (Scott & Bruce,1994). Steers (1985)

menyatakan bahwa lingkungan di dalam sebuah organisasi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu lingkungan luar dan lingkungan dalam. Gambaran lingkungan luar dan dalam sebuah organisasi dapat dianalisa dengan menggunakan konsep iklim organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Davis (1981) yang mengemukakan bahwa iklim organisasi adalah lingkungan dimana para karyawan suatu organisasi melakukan pekerjaan mereka. Patterson, West, Schackleton, Dawson, Lawthom, Maitlis, Robinson &Wallsace (2005) mengemukakan konsep iklim organisasi yang terdiri dari empat kuadran iklim organisasi yaitu human relation model, internal process model, open system model dan rational goal model. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat bagaimana keterkaitan perilaku inovasi karyawan dengan iklim organisasi jika ditinjau dari empat kuadran iklim organisasi yang dikemukakan oleh Patterson (2005). Perilaku Inovasi Karyawan dan Iklim Organisasi De Jong (2007) mendefinisikan perilaku inovasi sebagai aktivitas individu yang bertujuan untuk memperkenalkan ide-ide baru dan berguna yang berhubungan dengan proses, produk ataupun prosedur. Amabile (1988) menyatakan bahwa lingkungan kerja yang memberikan pengaruh terhadap perilaku inovasi harus memenuhi beberapa ketentuan, yaitu a) memberikan dorongan untuk mengambil resiko, b) adil dan memberi dukungan terhadap ide-ide, c) menghargai dan mengakui inovasi, d) kolaborasi ide yang terus mengalir, dan e) berpartisipasi dalam mengambil keputusan. Tidd dan Bessant (2009) menyatakan bahwa terdapat empat jenis inovasi, yaitu : inovasi produk; perubahan yang berkaitan dengan benda-benda (produk/pelayanan) yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan, inovasi proses; perubahan yang berkaitan dengan cara yang diciptakan atau dikirimkan, inovasi posisi; perubahan dalam konteks dimana produk/layanan diperkenalkan, dan inovasi paradigma; perubahan dalam hal model mental yang dilakukan sebuah organisasi. Iklim organisasi merupakan konsensus dari persepsi para anggota mengenai organisasi dan/atau, subsistemnya terkait dengan anggotanya dan lingkungan luarnya (Jewell dan Siegal,1998). Patterson dkk (2005) menggunakan Competing Value Model (CVM) untuk mengukur iklim organisasi. Alat ukur yang dikenal dengan nama Organizational Climate Measure (OCM) ini terdiri dari empat kuadran, yaitu : a. Human relations model, (fokus internal dan fleksibilitas dalam kaitannya dengan lingkungan). Kuadaran ini menekankan pada kesejahteraan, pertumbuhan dan komitmen komunitas pekerja dalam organisasi. b. Internal process model, (fokus internal dan kontrol yang ketat dalam organisasi). Kuadran ini berfokus pada formalisasi dan kontrol internal terhadap sistem dalam kaitannya dengan sumber-sumber dan penggunaannya secara efisien. Menitikberatkan pada stabilitas, dimana lingkungan yang bersifat tidak pasti akan diabaikan atau diminimalisir. c. Open system model, (fokus pada eksternal dan berhubungan secara fleksibel dengan organisasi). Kuadran ini menekankan pada interaksi dan adaptasi terhadap organisasi dan lingkungannya. Manajer mencari sumber-sumber dan inovasi dalam merespon lingkungan atau pasarnya. Norma dan nilai diasosiasikan dengan pertumbuhan, akuisisi sumber daya, kreativitas dan adaptasi. d. Rational goal model, (fokus eksternal tapi dengan kontrol ketat dalam organisasi). Kuadran ini menekankan pada produktivitas dan pencapaian tujuan.

Penelitian ini Penelitian mengenai iklim organisasi dan inovasi telah pernah dilakukan oleh Ekvall (1996) yang mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan kreativitas dan inovasi. Hasil yang sama juga ditunjukkan dari penelitian Imran, Saeed, Haq & Fatima (2010) yang mengemukakan bahwa iklim organisasi memberikan pengaruh terhadap perilaku inovasi kerja. Dalam penelitian tersebut digunakan dua jenis kuadran iklim organisasi yaitu kuadran open system model dan kuadran rational goal model. Kuadran open system model menjelaskan mengenai interaksi dan adaptasi terhadap persaingan, salah satu dimensi pada kuadran ini cukup mendukung munculnya perilaku inovasi, yaitu dimensi fleksibilitas dan inovasi. Sedangkan kuadran rational goal model mengungkapkan mengenai produktivitas, kondisi organisasi yang berfokus pada produktivitas akan mendorong munculnya perilaku inovasi. Oleh karena itu, secara teoritis Patterson,dkk (2005) mengasumsikan bahwa kedua kuadran ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap munculnya perilaku inovasi. Secara empirik, hal ini juga telah dibuktikan melalui hasil penelitian Imran, Saeed, Haq & Fatima (2010). Sedangkan untuk kedua kuadran organisasi lainnya, belum terdapat penelitian yang secara empirik membuktikan hubungannya dengan perilaku inovasi. Partisipan Penelitian ini mengikutsertakan 36 orang karyawan Harian Tribun Medan, dengan jumlah karyawan pria sebanyak 19 orang dan karyawan wanita sebanyak 17 orang. Usia partisipan berkisar antara 20-44 tahun. Partisipan yang berusia 20 26 tahun sebanyak 14 orang (38,89%), 27 33 tahun sebanyak 19 orang (52,78 %), dan yang berusia diatas 33 tahun sebanyak 3 orang (8,33%). Teknik yang untuk pengambilan sampel adalah teknik convinience sampling, yaitu pengumpulan data dari anggota populasi yang tersedia dan mudah dijangkau oleh peneliti (Sekaran, 2006). Alat Ukur Pada penelitian ini, digunakan dua jenis alat ukur yaitu alat ukur iklim organisasi (Organizational Climate Measure) dan alat ukur perilaku Inovasi. Peneliti membuat skala perilaku inovasi dengan mengacu empat dimensi perilaku inovasi yang dikemukakan oleh De Jong (2007), antara lain: oppurtunity exploration, idea generation, championing, dan application. Skor total pada skala perilaku inovasi merupakan petunjuk bagi tinggi rendahnya perilaku inovasi pada karyawan. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula perilaku inovasi pada karyawan tersebut. Jumlah aitem pada skala perilaku inovasi adalah 11 aitem dengan nilai reliabilitas sebesar 0,825. Adapun contoh aitem skala perilaku inovasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Saya selalu berusaha agar ide-ide yang saya pikirkan dapat diwujudkan ke dalam tindakan nyata 2. Saya tidak tertarik untuk ikut menyelesaikan permasalahan perusahaan Iklim organisasi diukur melalui skala iklim organisasi yang diadaptasi dari alat ukur Patterson (2005) yaitu Organizational Climate Measure. Skala ini terdiri dari 17 dimensi yaitu: autonomy, participation, welfare, training, integration, supervisory support, formalization, tradition, innovation & flexibility, outward focus, reflexivity, clarity of organizational goal, effort, efficiency, quality, pressure to produce, dan performance feedback. Skor pada skala iklim organisasi tidak dapat ditotal secara keseluruhan karena keempat kuadran ini memiliki area yang berbeda namun merupakan satu kesatuan yang membentuk iklim organisasi. Jumlah aitem pada skala perilaku inovasi adalah 55

aitem dengan nilai reliabilitas sebesar 0,96. Adapun contoh aitem skala perilaku inovasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Saya biasanya menerima umpan balik (feed back) terhadap kualitas kerja yang saya lakukan 2. Atasan saya memberi kebebasan kepada saya untuk mengambil keputusan Untuk kedua skala yang digunakan, nilai setiap pilihan bergerak dari bobot penilaian untuk setiap pernyataan, apakah favorable atau unfavorable. Untuk aitem yang favorable, jawaban SS diberi skor 4, demikian seterusnya skor 1 untuk STS. Sedangkan aitem unfavorable, jawaban STS diberi skor 4 dan seterusnya skor 1 untuk SS. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan revisi butir pertanyaan/butir pernyataan, berdasarkan pendapat profesional (profesional judgment) (Suryabrata, 2008). Dalam uji penelitian ini yang menjadi professional judgement adalah dosen yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang kajian yang diteliti. Prosedur Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut antara lain: 1. Tahap Persiapan a. Peneliti melakukan studi literatur untuk mengkaji teori-teori mengenai iklim organisasi dan perilaku inovasi. Melalui studi literatur, peneliti juga mencari dan menemukan alat ukur yang sesuai dengan iklim organisasi dan perilaku inovasi. b. Pembuatan alat ukur Alat ukur perilaku inovasi dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan teori perilaku inovasi De Jong (2007). Sementara alat ukur iklim organisasi, diadaptasi oleh peneliti dari alat ukur iklim organisasi milik Patterson (2005). c. Uji coba alat ukur Uji coba alat ukur iklim organisasi dan perilaku inovasi pertama kali dilakukan kepada 50 orang karyawan Aplaus mulai tanggal 13 22 September 2012. Namun pengambilan data dihentikan karena terjadi miskoordinasi dan kurangnya kerjasama karyawan untuk mengisi skala. Kemudian pengambilan data untuk uji coba kembali dilakukan di perusahaan Berita Terkini mulai tanggal 8-13 Oktober 2012. Skala disebar kepada seluruh karyawan di perusahaan tersebut. Total skala uji coba yang dapat digunakan dari kedua perusahaan adalah 56 buah. d. Penyusunan Alat Ukur Penelitian Setelah melakukan uji coba, peneliti menguji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS. Aitem-aitem yang valid dan reliabel kemudian disajikan dalam alat ukur penelitian. 2. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan alat ukur kepada karyawan Tribun yang memenuhi karakteristik sampel. Dalam penyebaran alat ukur, peneliti menemui langsung subjek penelitian, akan tetapi peneliti juga mendapatkan bantuan dari salah seorang staff human resources development perusahaan Tribun untuk membantu menyebar skala, terutama untuk beberapa karyawan yang bekerja di shift sore hingga malam hari. Pengambilan data dilakukan tanggal 5 18 November 2012. Jumlah alat ukur yang disebar untuk penelitian sebanyak 50 eksemplar, namunjumlah alat ukur yang memenuhi persyaratan untuk diikutsertakan dalam proses pengolahan data sebanyak 36 eksemplar. 3. Tahap Analisis Data Pada tahap analisis data, peneliti melakukan beberapa hal yang

berhubungan dengan data yang telah terkumpul, diantaranya: a. Mengecek kembali data yang telah terkumpul, termasuk menyesuaikan data dengan karakteristik subjek yang telah ditetapkan peneliti b. Memberi nomor urut subjek c. Menskoring jawaban subjek terhadap alat ukur d. Jawaban subjek yang telah diskoring kemudian ditabulasi, memasukkannya ke dalam SPSS dan melakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS version 19.0 for windows. Hasil Untuk melihat hubungan antara variabel human relation model, internal process model, open system model dan rational goal model dengan perilaku inovasi, maka dilakukan analisa terhadap empat kuadran yang membentuk iklim organisasi. Analisa Regresi Linear Berganda model stepwise diawali dengan melihat hubungan antara masing-masing variabel melalui teknik person correlation. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai korelasi variabel human relation model terhadap perilaku inovasi adalah sebesar 0,511 dengan p = 0,001, variabel internal process model terhadap perilaku inovasi sebesar 0,115 dengan p = 0,505, variabel open system model terhadap perilaku inovasi sebesar 0,510 dengan p = 0,001, dan variabel rational goal model terhadap perilaku inovasi sebesar 0,545 dengan p = 0,001. Hipotesan penelitian terbukti untuk tiga variabel bahwasannya kuadran human relation model, open system model, dan rational goal model memiliki hubungan positif dengan perilaku inovasi. Namun pada penelitian ini hanya kuadran rational goal model (RGM) yang menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovasi dengan nilai Adjusted R 2 adalah 0,276, artinya kuadran ini memberikan sumbangan efektif sebesar 27,6% terhadap varian perilaku inovasi, hal ini dapat dilihat melalui tabel dibawah ini: Jenis Kuadran Rational Goal Model (RGM) Β T Sig R 2 Adjusted Hasil analisa tambahan menunjukan bahwa dari tujuh belas dimensi iklim organisasi yang diajukan, terdapat delapan dimensi iklim organisasi yang memiliki hubungan dengan perilaku inovasi (nilai signifikansi <0,05) sedangkan sembilan sisanya tidak memiliki hubungan dengan perilaku inovasi (nilai signifikansi >0,05). Koefisien korelasi dimensi-dimensi yang signifikan berkisar antara 0,367-0,569. Diskusi Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak semua kuadran iklim organisasi berhubungan dengan perilaku inovasi. Kuadran human relation model, open system model dan rational goal model memiliki hubungan dengan perilaku inovasi, namun kuadran internal process model tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Imran, Saeed, Haq & Fatima (2010), yang menunjukkan bahwa iklim organisasi memberikan pengaruh terhadap perilaku inovasi kerja. Penelitian ini memberikan hasil bahwa kuadran internal process model tidak memiliki hubungan dengan perilaku inovasi. Kuadran ini berfokus pada formalisasi dan kontrol internal terhadap sistem dalam kaitannya dengan sumbersumber dan penggunaannya, serta menitikberatkan pada stabilitas dimana lingkungan yang bersifat tidak pasti diabaikan atau diminimalisir. Kondisi kerja yang seperti ini menyebabkan perilaku inovasi menjadi kurang berkembang. R 2 0.545 3.788 0.001 0.297 0,276

Kuadran internal process model mempunyai dua dimensi yang membentuknya, yakni formalisasi dan tradisi. Schwartz ( dalam Helmi dan Adhitama, 2010) mengungkapkan bahwa tradisi, konformitas dan rasa aman adalah hal-hal yang berkaitan dengan konservasi. Individu dengan tingkat nilai konservasi tinggi cenderung untuk menolak adanya gangguan terhadap aturan dan tatanan sosial yang telah ditetapkan atau sudah menjadi tradisi, bertindak berdasarkan aturan sosial mereka dan menyesuaikan dengan harapan serta menyukai kesopanan dan keharmonisan dalam hubungan interpersonal. Perilaku inovatif sebenarnya dapat terjadi pada individu yang memiliki nilai konservasi tinggi, hanya saja ia harus dipimpin oleh pemimpin yang bertipe transformasional. Jika seorang pemimpin bertipe transformasional memberikan stimulasi intelektual, bawahan dengan konservasi tinggi cenderung lebih sensitif terhadap stimulasi tersebut, menjadi tertarik dan memfokuskan pada tugas yang mereka lakukan, mencoba keras untuk mengubah status quo, menggunakan imajinasi yang mereka miliki dan mampu memberikan cara baru dan lebih baik dalam pelaksanaan kerja (Helmi dan Adhitama, 2010). Penelitian ini juga memiliki keterbatasan, khususnya yang berkaitan dengan jumlah sampel penelitian. Jumlah keseluruhan karyawan Harian Tribun Medan tidaklah cukup besar, oleh karena itu sebaiknya untuk peneliti selanjutnya menggunakan teknik penelitian populasi saja, sehingga hasil penelitian yang didapat lebih dapat menggambarkan kondisi subjek penelitian. Peneliti selanjutnya juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan penelitian ini di perusahaan yang memiliki standarisasi kerja dan prosedur yang ketat, sehingga ke depan kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan detail mengenai hubungan antara kuadran internal process model dengan perilaku inovasi karyawan bahkan akan lebih baik lagi jika dapat dianalisa faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan tersebut. Sebagai implikasi praktis, diharapkan para pihak yang bergerak di dunia usaha untuk memberikan perhatian terhadap iklim organisasi yang dibangun di perusahaannya masing-masing. Karena, iklim organisasi merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi berkembangannya perilaku inovasi karyawan di sebuah perusahaan. Inovasi adalah faktor yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam mencapai keunggulan. dalam memenangkan persaingan. Referensi Amabile. (1988). A model of creativity and innovation in organizations. Greenwich : JAI Press Davis, K. (1981). Human behavior at work: organizational behavior. USA: McGraw Hill De Jong, J. (2007). Individual innovation : the connection between leadership and employee s innovative work behavior. Dissertation Faculty of Economics and Business. University of Amsterdam Dewi, S. T. (2006). Analisis pengaruh orientasi pasar dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja pemasaran. Tesis Program Studi Magister Manajemen: Universitas Diponegoro Ekvall, G. (1996). Organizational climate for creativity and innovation. European Journal of Work and Organizational Psychology, 5(1), 105-123. Helmi, A. F., & Adhitama, I. N. (2010). Prediktor Perilaku Inovatif. Jurnal Psikologia. Volume 5, Nomor 3. 106-116 Imran, R., Saeed, T., Anis-ul, M., & Fatima, A. (2010). Organizational climate as a predictor of innovative work behavior. African Journal of

Business Management, 4(15), 3337-3343 Jewell, L. N. & Siegall, M. (1998). Psikologi Industri/Organisasi Modern: Psikologi Terapan Untuk Memecahkan Berbagai Masalah di tempat Kerja, Perusahaan, Industri dan Organisasi. Jakarta: Arcan. Patterson, M. G., West, M. A., Schackleton, V. J., Dawson J. F., Lawthom R., Maitlis S., Robinson D. L., & Wallsace A.M. (2005). Validating the organizational climate measure: links to managerial practices, productivity and innovation. Journal of Organizational Behaviour. 26, 379-408. doi: 10.1002/job.312 Scott, S.G.,& Bruce R.A. (1994). Determinants of innovative behavior: A path model of individual innovation in the workplace. Academy of Management Journal, 37, 3. 580-607 Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis 2 edisi 4. Jakarta: Salemba Empat Steers, R. M. (1985). Efektivitas organisasi (terjemahan). Jakarta : Erlangga Suryabrata, S. (2008). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Tidd, J., & Bessant, J. (2009). Managing innovation. England : John Wiley & Sons Ltd Wahono, S., & Abdullah, K. (2010). The Mantra:Rahasia sukses berinovasi jawara-jawara industri dalam negeri. Jakarta: Prenada