JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

ANALISIS DIMENSIONING TRAFIK PADA JARINGAN 3G MENGGUNAKAN METODE LINIER LEAST SQUARE

ANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE

OPTIMASI KAPASITAS JARINGAN 2G, 3G, DAN LTE DENGAN TEKNIK JOINT BASE STATION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Universitas Kristen Maranatha

BAB II DASAR TEORI. Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan hirarki pemultiplekan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1

OPTIMASI REVENUE DAN PERFORMANSI JARINGAN SELULER MENGGUNAKAN ALGORITHMA CALL ADMISSION CONTROL DAN DYNAMIC PRICING

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

Cell boundaries (seven cell repeating pattern)

1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan Long Term Evolution (LTE) dengan terlebih

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA

ANALISIS PENGARUH HALF RATE DAN FULL RATE TERHADAP TRAFFIC CHANNEL DAN SPEECH QUALITY INDICATOR PADA JARINGAN GSM PT.

PENGUKURAN KUALITAS SINYAL PADA JARINGAN GSM

BAB I PENDAHULUAN. meningkat ke layanan Fourth Generation dengan teknologi Long Term Evolution

BAB II LANDASAN TEORI

PENS. Konsep dan Teori Trafik. Prima Kristalina. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Lab. Komunikasi Digital E107 (2016)

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH CHANNEL TERHADAP TOTAL TRAFIK SITE JALANDURIMD PT TELKOMSEL REGIONAL3. Oleh: AMANTISIFA

Analisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang)

MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS TRAFIK BTS PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

ANALISIS PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM 900/1800 DI AREA PURWOKERTO

BAB II DASAR TEORI. menjadi pilihan adalah teknologi GSM (Global System for Mobile

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sistem Komunikasi Seluler dan Perangkatnya Awal Perkembangan Teknologi Selular

REKAYASA TRAFIK. DERAJAT PELAYANAN (Lanjutan)

ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND

Abstract A. PENDAHULUAN. Sistem komunikasi semakin berkembang dengan tingginya kontinuitas

Lisa Adriana Siregar Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Harapan

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II LANDASAN TEORI. standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEKNOLOGI SELULER GSM. (Frequency Division Multiple Access), metode TDMA (Time Division Multiple


PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

ANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM

UNJUK KERJA NOISE RISE BASED CALL ADMISSION CONTROL (NB-CAC) PADA SISTEM WCDMA. Devi Oktaviana

Analisa Performansi Call Center PT. Indosat, Tbk Dengan Menggunakan Formula Erlang C

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

Secara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain.

ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSMITTER RECEIVER UNIT (TRU) UPGRADING UNTUK MENGATASI TRAFFIC CONGESTION JARINGAN GSM PADA BTS AREA PURWOKERTO KOTA

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print)

STUDI ANALISIS TRAFIK LAYANAN PHONE BANKING

BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC

Gambar 1 1 Alokasi Penataan Ulang Frekuensi 1800 MHz[1]

Analisis Benchmarking Jaringan 3G Operator HCPT dan XL di Area Jakarta

TEKNIK PERANCANGAN JARINGAN AKSES SELULER

ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BERDASARKAN PARAMETER KEY PERFORMANCE INDIKATOR 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G. Dian Widi Astuti 1, Dyan Tri Utomo 2

Analisis Kinerja Dan Perbaikan Jaringan GSM Pada BSC Operator H3I (THREE)

ANALISIS PENERAPAN BASE TRANSCEIVER STATION HIGH CAPACITY PADA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUCATION

Optimasi BTS Untuk Peningkatan Kualitas Jaringan CDMA 2000

Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI GLOBAL LAYERING PADA JARINGAN 2G GSM 900/1800 (STUDI KASUS PT. TELKOMSEL)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI TOOLS REBALANCING KAPASITAS TRAFIK UPLINK PERANGKAT NODE-B JARINGAN 3G PADA PT. INDOSAT, TBK MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

KONSEP DASAR SELULER. (DTG3G3) PRODI D3 TT Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 KONSEP DASAR TRAFIK

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UNJUK KERJA LOAD BASED CALL ADMISSION CONTROL (LB-CAC) PADA SISTEM MULTI-TRAFIK WCDMA. Aries Tri Prawijaya Putra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisis Perencanaan Jaringan Long Term Evolution (LTE) Frekuensi 900 MHz Pada Perairan Selat Sunda

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

OPTIMASI BTS MENGGUNAKAN ANTENA SEKTORAL SANDY KUSUMA/ UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Sidoarjo Menggunakan MapInfo

[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model]

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

MODUL-10 Global System for Mobile Communication (GSM)

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT.

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Perancangan dan Analisis Desain Jaringan Mobile WiMax e di daerah Sub urban (Studi Kasus di Kota Kediri)

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

Sistem Komunikasi Modern Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Edy Hadiyanto

ANALISIS TRAFIK SUARA JARINGAN KOMUNIKASI TELEPON PT. BADAK NGL BONTANG KALIMANTAN TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

TRAFFIC DIMENSIONING BSS GSM 900/1800 PT. TELKOMSEL UNTUK MSC MEDAN TAHUN 2002

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

ANALISIS PENGARUH KAPASITAS LOCATION AREA CODE TERHADAP PERFORMANSI PADA JARINGAN 3G Cornelis Yulius Ganwarin, [1] Rendy Munadi [2], Asep Mulyana [3]

UNJUK KERJA NOISE RISE BASED CALL ADMISSION CONTROL (NB CAC)

ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

ARSITEKTUR PADA BASE TRANCEIVER STATION NOKIA ULTRASITE

Transkripsi:

ANALISIS PERKEMBANGAN RAFIK DAN KEBUUHAN BS PADA JARINGAN GSM Sri Yusnita 1 Dikky Chandra 2 ABSRAC Increasing the number of subscribers of mobile communication networks especially the 2G GSM network will bring challenges for mobile network service providers namely the availability of sufficient network capacity to ensure connectivity for its customers. For that a mobile communication network service providers need to evaluate the capacity of BS according to customer growth. Based on data traffic in 2010 up to the Year 2011 can be determined predictions of traffic growth in Muaro Labuh using the trend method, so the need for expansion of 2G GSM base stations on the network can be determined. Predicted increase in traffic Muaro Labuh in 2012 amounted to 388% compared to the year 2011. o serve the additional traffic would required the addition of 12 RX for for cell 5 of 7 an existing cell, 3 collocated BS and 4 BS splitt cell. Keywords: traffic, collocated, split cell INISARI Meningkatnya jumlah pelanggan jaringan komunikasi seluler khususnya jaringan 2G GSM akan membawa tantangan bagi penyedia jasa jaringan seluler yaitu tersedianya kapasitas jaringan yang memadai untuk menjamin konektifitas bagi pelanggannya. Untuk itu penyedia jasa jaringan komunikasi seluler harus melakukan evaluasi terhadap kapasitas BSnya sesuai dengan pertumbuhan pelanggan. Berdasarkan data trafik ahun 2010 sampai dengan ahun 2011 dapat ditentukan prediksi perkembangan trafik pada daerah muaro labuh dengan menggunakan metoda trend, sehingga kebutuhan ekspansi BS pada jaringan 2G GSM tersebut bisa ditentukan. Prediksi penambahan trafik di Muaro Labuh ahun 2012 adalah sebesar 388% dibandingkan ahun 2011. Untuk melayani penambahan trafik tersebut dibutuhkan penambahan 12 RX untuk 5 cell dari 7 cell yang ada, 3 BS collocated dan 4 BS splitt cell. Kata Kunci : trafik, collocated, split cel 1 Dosen Jurusan eknik Elektro Program Studi eknik elekomunikasi 2 Jurusan eknik Elektro Program Studi eknik Komunikasi Politeknik UNAND 19

PENDAHULUAN Mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana komunikasi yang praktis dan mudah juga semakin meningkat. Salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut adalah tersedianya sarana jaringan telekomunikasi bergerak yang disebut juga teknologi komunikasi seluler. Pelanggan jaringan komunikasi seluler khususnya jaringan 2G GSM akan bertambah dari hari ke hari. Lonjakan jumlah pelanggan ini tentu menggembirakan pelaku industri jaringan komunikasi seluler. Namun pertumbuhan jumlah pelanggan yang begitu cepat juga membawa konsekuensi serius bagi operator jaringan komunikasi seluler tersebut yaitu tersedianya kapasitas jaringan yang memadai untuk menjamin konektifitas pelanggannya. Seiring meningkatnya jumlah pelanggan dan trafik maka kapasitas jaringan yang ada tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk itu operator jaringan harus selalu melakukan evaluasi kapasitas BSnya sesuai dengan pertumbuhan pelanggan. Untuk menentukan kapasitas layanan dimasa mendatang, maka suatu operator akan menerapkan teori peramalan trafik yang akan terjadi di bulan bahkan pada tahun mendatang. Berdasarkan data trafik dan kapasitas BS yang diperoleh dari awal tahun 2011 sampai akhir 2011 maka penulis membuat analisa perancangan jaringan GSM pada daerah Muaro Labuh dan tren trafik di ahun 2012. PENDEKAAN MASALAH PEMECAHAN 1. Bagaimana menganalisa tren trafik carried ahun 2011 2. Bagaimana menentukan prediksii data pelanggan hingga akhir tahun 2012 ujuan 1. Menentukan ren traffic untuk menentukan prediksi kebutuhan BS tahun 2012 2. Merancang Kebutuhan ekspansi jaringan dari BS GSM berdasarkan tren traffic yang diperoleh HASIL DAN PEMBAHASAN Jaringan Global System for Mobile Communication (GSM) Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang diterima secara global untuk komunikasi selular digital. GSM adalah nama group standardisasi yang di mapankan pada tahun 1982 untuk menghasilkan standar telepon bergerak di Eropa, digunakan sebagai formula spesifikasi untuk Eropa system selular radio bergerak yang bekerja pada frekuensi 900 Mhz. Jaringan GSM terdiri dari tiga sistem utama yaitu sistem switching (SS), sistem base station (BSS), dan sistem operasi dan support (OSS). Seluruh fungsi dari radio dilakukan di BSS, dimana terdiri dari Base Station Controller (BSC) dan Base ransceiver Stations (BS). BSC menyediakan seluruh fungsi pengawasan dan hubungan fisik antara MSC dan BS. BSC merupakan switch berkapasitas tinggi yang melakukan fungsi sebagai handover, data konfigurasi cell, dan kontrol level daya radio frequency (RF) di Base transceiver Stations. Sejumlah BSC dapat dilayani oleh satu MSC. BS menangani antarmuka radio ke Mobile Station. BS adalah perlengkapan radio yang diperlukan untuk melayani setiap 20

panggilan di masing-masing cell dalam suatu jaringan. eori rafik Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu, sedangkan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal tersebut. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) dan mutu pelayanan jairngan telekomunikasi (Quality of Service). Volume rafik (V) didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan. Intensitas rafik (A) didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan dalam suatu selang pengamatan tertentu (per satuan waktu). t V = J ( t) dt... (1) t0 Dimana : = periode waktu pengamatan J(t) = jumlah kanal yang diduduki saat t A = V 1 A 1 A A n Volumerafik t 0 p0 t 1 J ( t) dt tp p 0 J ( t) dt n p0 pt p V (2) dimana 0 t J(t) diskrit p Dimana p = jumlah saluran yang diduduki t p = total waktu pemdudukan p saluran Grade Of Service (GOS) Grade of Service (GOS) adalah probabilitas panggilan ditolak (diblok) selama jam sibuk. Secara sederhana pengertiannya adalah sebagai berikut, untuk GOS sebesar 2% berarti dalam 100 panggilan akan terdapat 2 panggilan yang tidak mendapatkan saluran atau di blok oleh sistem. Dalam lingkungan wireless, target desain GOS adalah 2% atau 5%. abel GOS diperlukan untuk mengetahui berapa kanal yang dibutuhkan untuk minimum GOS yang disyaratkan. erdapat perbedaan antara blocking rate dan blocking probability. Blocking rate didefinisikan sebagai jumlah yang terukur dari suatu base station, sedangkan blokcing probability didefinisikan sebagai peluang suatu panggilan di-block karena ketiadaan kanal bebas pada suatu base station. Pada sejumlah kanal ketika beban bertambah maka blocking probability juga meningkat. Blocking probability digunakan sebagai ukuran Grade Of Service (GOS). PERANCANGAN JARINGAN 2G GSM DI DAERAH MUARO LABUH Perancangan meliputi beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data dan analisa data. ahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. ahap pengumpulan data, berasal dari penjumlahan trafik busy hour per hari di area Muara Labuh. Kemudian dicari trafik tertinggi dalam seminggu yang diamati dari minggu pertama sampai minggu ke-52. Data yang diperlukan selanjutnya adalah data jumlah pelanggan yang didapatkan dari data trafik dibagi data trafik per user 2. ahap pemrosesan data, merupakan hasil tren dari data trafik dan data jumlah pelanggan dalam setengah tahun ke depan. 21

ren data merupakan bentuk prediksi dengan metode lineast least square yang ada pada Microsoft excel. 3. ahap analisa data, data hasil prediksi dianalisa untuk mendapatkan jumlah kebutuhan upgrade kapasitas hardware berupa kebutuhan RX dan BS untuk satu tahun ke depan Jaringan 2G di Muara Labuh Gambar 1. Penyebaran BS di Muara Labuh abel 1. Data BS di Daerah Muara Labuh Prediksi Data Pelanggan Hingga Akhir ahun 2012 Perhitungan prediksi data pelanggan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan pelanggan hingga akhir tahun 2012. Dari data pelangan yang ada dari awal ahun 2011 sampai akhir ahun 22

2011 dapat diprediksi data jumlah pelanggan hingga akhir ahun 2012. ren rafik Carried ahun 2011 Gambar 2 memperlihatkan pertumbuhan trafik dari Januari 2011 hingga akhir ahun 2011 Gambar 2. ren rafik Hingga Akhir ahun 2011 Pengumpulan data trafik diurutkan berdasarkan periode minggu dimulai dari minggu pertama sampai pada minggu ke-52 di ahun 2011. Data trafik di area Muara Labuh dapat dilihat pada abel berikut ini abel 2. Perkembangan rafik di Muara Labuh 2011 Dari abel 2 diatas dapat dilihat Prediksi penambahan trafik di ahun 2012 dengan menggunakan metode trend yaitu dengan membandingkan trafik pada minggu ke 52 ahun 2011 23

dan trafik minggu 20 ahun 2011. Penambahan trafik yang terjadi yaitu sebesar 388% dibandingkan dari ahun 2011 seperti ditunjukkan dalam abel 3 berikut. abel 3. Prediksi penambahan rafik ahun 2012 Pertambahan rafik 2011- w20 2011- w52 Penambahan rafik (%) Muara Labuh 497.44 1929.55 388 Prediksi rafik di akhir tahun 2012 dapat diperoleh dari perkalian antara trafik pada akhir 2011 dikalikan dengan growth factor sehingga untuk total trafik pada masing-masing BS di akhir tahun 2012 dan BS yang harus dilakukan penambahan kapasitas dapat dilihat pada abel 4 berikut ini: abel 4. abel kebutuhan Up Grade Dari abel diatas dapat dilihat bahwa: 1. erdapat 5 cell yang harus ditambah kapasitas RXnya (Cell upgrade) - Muara Labuh DCS 1 sebanyak 3 RX - Muara Labuh DCS 3 sebanyak 3 RX GSM 3 sebanyak 1 RX DCS-2 sebanyak 1 RX DCS-3 sebanyak 4 RX 2. erdapat 3 Site Collocated atau penambahan BS DCS 1800 pada site yang sama: - BS Sungai Pagu DCS - 1 - BS Sungai Pagu DCS - 2 - BS Sungai Pagu DCS - 3 3. erdapat 4 Split cell atau pembangunan 4 buah BS baru karena kapasitas GSM 900 dan DCS 1800 yang sudah penuh: - Muara Labuh - Pasar Muara Labuh - Pasar Muara Labuh KESIMPULAN 1. Prediksi penambahan trafik di ahun 2012 dengan menggunakan metode trend 24

adalah sebesar 388%% dibandingkan dari ahun 2011 2. Untuk melayani penambahan trafik sebesar 388% tersebut dibutuhkan penambahan 12 RX untuk 5 cell, 3 BS Collocated dan 4 BS splitt cell. DAFAR PUSAKA [1] Ajay R Mishra. 2007. Advanced Cellular Network Planning and Optimisation 2G/2.5G/3G Evolution to 4G. John Willey & Sons Ltd, England. [2] Vijay K.Greg. 2002. Wireless Network Evolution 2G to 3G. Prentice Hall, USA. 25