BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Ketentuan konstitusi tersebut berarti bahwa dalam praktek

BAB I PENDAHULUAN. hukum adalah Negara Republik Indonesia. Negara Indonesia adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang karena menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah isu masyarakat menjadi sebuah polemik yaitu meningkatnya kasus

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

KEBIJAKAN KEPALA POLISI DAERAH LAMPUNG DALAM UPAYA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA MASYARAKAT LAMPUNG. (Jurnal Ilmiah) Oleh SEPTIAN ALAM

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG BIMBINGAN PENYULUHAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai salah satu lembaga. 3. Memelihara keselamatan Negara terhadap gangguan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkenaan dengan pembangunan teknologi,dewasa ini seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepolisian negara lainnya, namun secara universal terdapat adanya

PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA

BAB I PENDUHULUAN. keterjangkauan, dan aspek kenyamanan. faktor manusia sendiri yang kurang memperhatikan keamanan dan juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS KESENJANGAN PERAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI)

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana sekarang ini telah menjadi suatu fenomena, dimana hampir setiap hari ada berita

STRATEGI KPUD KOTA PEKALONGAN DALAM MENSOSIALISASIKAN PELAKSANAAN PEMILUKADA KOTA SUMMARY TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dan terwujudnya rasa aman, tentram, tertib dan damai sebagai suatu amanah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pidana menjadi sorotan tajam dalam perkembangan dunia hukum.

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penegak hukum, tetapi lebih memberikan rasa aman kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap anggota masyarakat selalu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa. bantuan orang lain dan terjadi ketergantungan juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepolisian Republik Indonesia merupakan salah satu institusi yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pola kehidupan masyrakat Indonesia. Tingkat pertumbuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian

ACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta periode : Jumlah Pelanggaran Jumlah Kecelakaan

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

PERAN IKOSA (IKATAN KLUB OTOMOTIF SURAKARTA) DALAM MENDUKUNG SATLANTAS POLTABES SURAKARTA GUNA MEWUJUDKAN KETERTIBAN LALU LINTAS

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan sejarah khususnya pembangunan dibidang penegakan supremasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan masyarakat. Peranan yang seharusnya dilakukan Kepolisian Resort

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

BAB I PENDAHULUAN. massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Pasal 1 angka 3 UUD 1945 merumuskan

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. kereta api, maka di butuhkan pula keamanan dan kenyamanan kereta api. Masalah

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Tahun Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. merupakan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh setiap masyarakat agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut, aturan-aturan tersebut disebut juga normanorma

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, Lalu. dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terpercaya terkait dengan Strategi Humas Badan Narkotika Nasional Pada

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan


MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini.

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi Birokrasi Polri terus mengalami pembaharuan baik dari sisi

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MARA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PERANAN POLISI DALAM PELAKSANAAN PENERTIBAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Polri merupakan salah satu lembaga penegak hukum serta merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepolisian merupakan suatu badan yang mempunyai tugas, fungsi dan tanggung jaawab terhadap masyarakat seperti menghimbau, melayani dan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di kehidupan bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah ditentukan oleh Republik Indonesia untuk menertibkan lingkungan sosial di masyarakat. Di dalam institusi POLRI memiliki divisi yang berbeda untuk menangani kebutuhan yang ada dilingkungan sosial, tentu saja didalam institusi tersebut ada yang memiliki tugas di bagiaan keadministrasiaan atau polisi yang bekerja didalam institusi tersebut dan ada juga polisi yang memiliki tugas terjun langsung kelapangan, misalnya saja pada polisi lalulintas yang mengatur dan membantu masyarakat dalam ketertiban laulintas atau di lingkungan sosial. POLRI sebagai suatu kompenen bangsa memiliki fungsi penegak hukum dan ketertiban masyarakat, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negri, memiliki fungsi bantuaan pertahanan disamping itu juga bagiaan yang tak terpisahkan dari kriminal, sedangkan kedudukan POLRI sebagai alat negara merupakan bagian dari kekuasaan esekutif yang bertanggung jawab langsung pada presiden. Di dalam kenyataan sosial masi banyak opini 1

2 yang menunjukan, bahwa polisi lebih di kenal oleh masyarakat sebagai badan yang pekerjaannya memburu dan menenangani kejahatan. Mendengar kata polisi, segera saja pikiran masyarakat tertuju pada pencurian, perampokan, pembunuhan, dan sebagainya. Atau, yang lebih ringan, kemacetan lalulintas.masyarakat dan polisinya merupakan dua kegiatan yang tidak bisa di pisahkan. Tanpa masyarakat, tidak akan ada polisi dan tanpa polisi, proses-proses dalam masyarakat tidak akan berjalan dengan lancar dan produktif. Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak sekali oknum oknum polisi yang tidak mengindahkan tujuaan dan tugas POLRI dalam melayani masyarakat dan sudah melupakan apa yang telah di ajarkan oleh Institusi POLRI, kejadiaan ini sangatlah menyedihkan dan sangat mencoreng nama baik Institusi POLRI pada saat ini yang dikarenakan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab. Semua yang ada pada kenyataan tersebut membuat image buruk pada Kepolisian Indonesia didepan masyarakat banyak. Masyarakat pada saat ini sudah mulai jenuh dan muak terhadap para polisi yang seharusnya menegakan Hukum malah menjadi pemeras terhadap masyarakat dibalik kekuasaannya. Kejadian tersebut akan selalu diingat di dalam benak masyarakat dan menilai aparat polisi sebagai penindas dan berprilaku tidak sewajarnya seorang penegak hukum, melainkan menjadi penjahat yang berkedok penegak hukum di lingkungan masyarakat. Perbuatan oknum oknum polisi ini sudah bisa dilihat secara fakta yang ada di kehidupan sehari hari bagi pengemudi kendaraan

3 bermotor yang berurusan dengan oknum oknum polisi yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap Institusi POLRI sebagai penegak hukum yang dikarenakan beberapa oknum oknum polisi yang tidak menjalankan tanggung jawabnya sebagai penegak hukum yang berlaku di Indonesia. Sosialisasi merupakan kegiatan yang penting dalam mengenalkan suatu produk, program ataupun kebijakan agar sasaran dapat menerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengirim pesan. Dengan kegiatan sosialisasi ini pula maka kita akan mengetahui respon dari khalayak yang kita sasar sehingga kegiatan evaluasi dapat dilakukan jika ada yang kurang dari temuan temuan dalam sosialisasi ini. Kinerja kepolisian sangat perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui kinerja yang dilakukan oleh pihak kepolisian, jadi akan berdampak terciptanya trust dari masyarakat mengenai apa yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian. Tentu saja itu akan membuat citra kepolisian akan menjadi lebih baik terhadap masyarakat. Karena banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui apa saja yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat maka karena perlunya sosialisasi mengenai kinerja kepolisian. Sarana media komunikasi audiovisual yang tidak dimiliki POLRI merupakan salah satu masalah bagi POLRI untuk mengkomunikasikan kinerja kepolisian kepada public, sehingga public banyak yang tidak

4 mengetahui apa saja kinerja yang dilakukan POLRI. POLRI mencoba memanfaatkan media yang ada, baik media cetak, media elektronik dan media online agar semua kegiatan yang dilakukan kepolisian dapat diketahui oleh masyarakat. Divisi Humas POLRI memiliki peranan penting dalam kegiatan tersebut. Banyak kinerja dan kegiatan POLRI yang positif di daerah terpencil yang tidak terekspos ke publik. Untuk itu Program halo polisi sebagai sarana sosialisasi kegiatan dan kinerja POLRI. Sesuai dengan UU No. 22 tahun 2002 tentang Kepolisian negara Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan perannya. Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat

5 sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan,ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman, yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat Dalam kehidupan sosial, maka masyrakat yang mengharapkan polisi dapat menegakkan hukum yang berlaku sesuai dengan prosedur yang berlaku kini telah menjadi berubah secara berbalik arah pada tugas dan fungsi polisi yang seharusnya dilakukan. Karena banyak penyalahgunaan kekuasaan tugas yang dilakukan oleh oknum oknum polisi yang tidak bertanggung jawab. Kini Institusi POLRI yang melalui Divisi Humas POLRI telah memberikan kebijakan untuk membuka komunikasi interaktif kepada masyarakat melalui program Halo Polisi yang ditayangkan pada hari jum at setiap minggunya pukul 05.30 WIB di stasiun TV Indosiar untuk dapat menerima umpan balik dari masyarakat mengenai penyalahgunaan tanggung jawab yang dilakukan oleh oknum oknum polisi maupun pelayanan polisi kepada masyarakat. Tema yang diangkat dalam program ini dilatarbelakangi oleh masalah atau kasus yang sedang berkembang saat ini, selain itu juga melalui media facebook divhumas banyak menerima masukan dari masyarakat mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh kepolisian

6 sehingga itupun menjadi bahan apa yang disampaikan dalam halo polisi, seperti pengayom, jadi dalam tema ini polisi berbaur dengan masyarakat dalam berbagai hal, baik itu sosialisasi, edukiasi bahkan sampai melakukan pendekatan secara langsung dengan masyarakat seperti mempertunjukan keahlian dari polisi selain memegang senjata, yaitu bermain music, membaca quran, bernyanyi dan bermain dan mengajarkan kepada anak anak tentang hitung cepat, kemudian juga mengenai ketertiban dalam hal ini masalah knalpot bising untuk menindak lanjuti tanggapan masyarakat mengenai ketertiban lalu lintas, maka polisi memberikan peringatan baik tilang atau pemberian sanksi lainnya agar menjalankan fungsi nya dengan baik. Pada saat ini tingkat kedekatan masyarakat terhadap media sangatlah tinggi, yang dapat mempermudah masyarakat untuk berinteraksi langsung untuk mendapatkan informasi tanpa adannya feed back kepada narasumber. Program seperti ini yang dinamakan teleconference yaitu sebuah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan melewati telephone atau koneksi jaringan, dan lokasi fisik orang tersebut berada ditempat yang berbeda. Pertemuan tersebut dapat menggunakan suara (audio conference) atau menggunakan video (video conference) yang memungkinkan peserta konferensi saling melihat dan mendengar serta berkomunikasi satu sama lain yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam keterbukaan informasi publik yang disengaja untuk menghubungkan antara POLRI dengan masyarakat luas agar dapat terjalin hubungan yang baik pada apa yang

7 telah dijalankan tugas POLRI kepada masyarakat hanya ada pada Divisi Humas Mabes POLRI sebagai jembatan antara polisi dengan masyarakat. Maka dari itu POLRI membuat suatu organisasinya yang bertugas dalam menyampaikan dan menghimbau informasi kepada masyarakat guna mendekati kinerja POLRI sedikit demi sedikit dan menghilangkan image buruk POLRI di benak masyarakat melalui tindakan berinteraksi yang dijalankan tugasnya oleh divisi humas Mabes POLRI. Keterbukaan dan ketransparan informasi dapat merubah suatu persepsi kepada masyarakat agar dapat mencapai fungsi dan tugas polisi secara profesional sesuai dengan harapan masyarakat sebagai mana mestinya. Di dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat yang sudah mengenal peran media di kehidupan sehari-hari sebagai pemberi informasi baik dalam media apapun yang dapat menjangkau masyarakat kota maupun masyarakat yang berada dipedesaan sehingga mengerti dan mengetahui apa saja yang telah terjadi dilingkungan sekitarnya. Peranan media ini sudah menjadi salah satu cara Institusi polisi dalam membangun interaksi antara Polisi dengan masyarakat luas melalui program Hallo polisi yang ditayangkan di stasiun TV Indosiar. Dalam program Hallo polisi tersebut Institusi POLRI dapat memberitahukan tentang progres yang telah dicapai maupun progres yang akan dicapai oleh polisi, agar masyarakat dapat mengetahui kinerja polisi yang telah dicapai dan polri memiliki harapan untuk dapat menghilangkan image buruk yang di lakukan oleh oknum oknum yang tidak bertanggungnjawab tersebut.

8 Dalam program Hallo polisi tersebut dalam mejalankan interaksi komunikasi antara polisi dengan masyarakat, program Hallo polisi juga memiliki narasumber yang langsung dari masyarakat luas dan narasumber lain, sehingga POLRI mengetahui dimana letak kekurangan nya agar dapat memperbaiki dan menuju profesional polisi dalam menegakkan hukum yang berlaku di Indonesia Didalam keterbukaan antara polisi dengan masyarakat melalui interaksi polisi dengan masyarakat didalam program halo polisi juga dapat mensosialisasikan kinerja polisi dalam keterbukaan informasi dalam kegiatan berinteraksi di dalam program Halo polisi. Demi meningkatkan kinerja polisi dalam melayani masyarakat dalam berinteraksi dengan narasumber yang memiliki informasi yang akurat kini polisi juga mempunyai persiapan dengan mensosialisasikan kinerja polisi dalam berinteraksi dengan masyarakat melalui program hallo polisi yang telah ada. Penelitian ini selama periode Mei Juli 2014 dilatarbelakangi oleh bertepatan dengan pengamanan Pilpres 2014, oleh sebab itu kinerja kepolisian perlu dikomunikasikan kepada masyarakat agar terciptanya rasa aman dan nyaman di masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini mengambil judul Strategi Divisi Humas Mabes POLRI Dalam Mensosialisasikan Kinerja Polisi (Periode Mei Juli Tahun 2014).

9 1.2 Fokus Penelitian Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada : 1. Mengidentifikasi Masalah (Fact Finding) Langkah Pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan dan dipengaruhi oleh tindakan dan kebijakan organisasi. 2. Perencanaan dan Pemprograman (Planning) Setelah masalah didefinisikan melalui riset dan analisis, praktisi harus menyusun sebuah strategi untuk mengataasi problem. ini adalah perencanaan pemprograman membuat keputusan strategi mendasar tentang apa yang akan dilakukan, dan dengan langkah apa, dalam rangka mengantisipasi problem. 3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi (Taking action and communication) Rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta dan data tadi, kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. 4. Evaluasi Program (Evaluation) Mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Evaluasi itu dapat dilakukan secara kontinyu.

10 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti adalah : Bagaimana Strategi Divisi Humas Mabes POLRI dalam Mensosialisasikan Kinerja Polisi? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Divisi Humas Mabes POLRI dalam Mensosialisasikan Kinerja Polisi. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan ilmu komunikasi khususnya tentang ilmu kehumasan. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Divisi Humas Mabes POLRI dalam menyampaikan dan memberikan informasi mengenai kepolisian melalui program hallo polisi sebagai Sarana Informasi Publik di untuk semua masyarakat Republik Indonesia.

11 1.5.3 Manfaat Sosial Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan untuk memberikan efek sosial seperti menjalin hubungan baik dengan publik dan media dalam penyampaian segala informasi atau kinerja yang dilakukan oleh POLRI dalam rangka mengimplementasikan keterbukaan informasi publik demi terciptanya trust positif dari masyarakat.