PERANCANGAN ANIMASI 2D SEBAGAI MEDIA INFORMASI PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT UNTUK DINAS KESEHATAN KAB PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Tri Zaenuri Wahyu Nugroho 09.12.3999 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
DESIGNING ANIMATION 2D AS MEDIA INFORMATION AWARENESS HEALTHY LIVING ARRANGEMENTS FOR DEPARTEMENT OF HEALTH REGENCY PURWOREJO PERANCANGAN ANIMASI 2D SEBAGAI MEDIA INFORMASI PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT UNTUK DINAS KESEHATAN KAB PURWOREJO Tri Zaenuri Wahyu Nugroho Dhani Ariatmanto Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The media in this day and age is very necessary extension used in the provision of information, either by done by individuals, institutions, or particular company. Because of the good media outreach can provide fast and accurate in its delivery. The Department of Health is currently living in Purworedjo jl.mayjen Library 17 Tel. (0275) - 54114 321 034 Purworedjo. Which has the task of carrying out the affairs of local government based on the principles of autonomy and assistance in the field of Health Purworedjo scope of the district. Duties include Environmental Health and Disease Prevention, Health Services, Family Health, Pharmacy, Management and implementing Office. Because by helping agencies then be made of different information media use animation as a medium educati. Keywords: Department of Health, Animation, Media Information
1. Pendahuluan Teknologi multimedia di bidang animasi 2 dimensi (2D) merupakan salah satu cara yang tepat untuk mempercepat dan mempermudah suatu penyampaian informasi dalam bentuk audiovisual. Terlebih arti dari audiovisual adalah media yang penyampaian pesannya meliputi media yang dapat dilihat dan didengar, oleh karena itu animasi 2D sangat cocok digunakan untuk membentuk sebuah media informasi yang dapat memberikan hiburan tersendiri bagi penonton. Animasi 2D merupakan salah satu hasil dari audiovisual yang saat ini banyak di gunakan dalam proses pembuatan sebuah film, video klip, dan iklan. Tetapi jika diolah lebih dalam lagi Animasi 2D juga dapat digunakan sebagai media penyuluhan, dan jika kita amati selama ini media penyuluhan hanya menggunakan presentasi gambar dan slideshow (microsoft office powerpoint) dalam penyampaiannya, yang membuat tidak maksimal dalam pemberian informasi tersebut. Tetapi akan menjadi berbeda jika media penyuluhan dibuat menggunakan animasi kartun 2D dalam pembuatannya dan pasti akan memberikan tampilan atau informasi yang lebih menarik juga berbeda kepada para penonton. 1
2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Multimedia Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media. Multi yang berarti banyak dan media yang mempunyai arti alat, sarana, piranti untuk berkomunikasi. Multimedia itu sendiri merupakan sistem yang didukung oleh bermacam-macam media yang dikarakteristikkan oleh control computer, produksi gabungan, manipulasi, presentasi, penyimpanan, dan komunikasi dari informasi yang telah dikodekan. Multimedia berawal dari sebuah teater, dimana sebuah pertunjukan yang banyak memanfaatkan media sering disebut dengan pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor, dan karya seni manusia. 2.2 Konsep Dasar Animasi Animasi adalah menghidupkan gambar, sehingga mengetahui dengan pasti setiap detail karakter, mulai dari tampak (depan, belakang, dan samping detail muka si karakter dalam berbagai ekspresi (normal, diam, marah, senyum, ketawa, kesal, dll.) lalu pose/ gaya khas karakter bila sedang melakukan kegiatan tertentu yang menjadi ciri khas si karakter tersebut yang mempunyai kelakuan tertentu yang seolah-olah punya jiwa. Karena animasi adalah membuat gambar kelihatan hidup, sehingga bisa 2
mempengaruhi emosi penonton menjadi turut merasa sedih, ikutan menangis, jatuh cinta, kesal, gembira bahkan tertawa terbahak-bahak. 2.3 Prinsip Dasar Animasi Prinsip dasar animasi adalah Prinsip-prinsip yang digunakan seorang animator untuk mengetahui dan memahami bagaimana sebuah animasi dibuat sedemikian rupa sehingga dida patkan hasil animasi yang menarik. 2.4 Media Penyuluhan Istilah penyuluhan pertamakali pakai dinegara Inggris, dan untuk mendeskripsikan suatu inovasi pendidikan khusus. Yang bertujuan memberikan suatu informasi penting. 2.5 Diagram Scene Diagram scene berfungsi untuk membantu dalam merancang sebuah naskah. Dengan membuat diagram scene pelaku pembuat akan dengan mudah mengetahui struktur cerita dari awal sampai mengakhiri cerita dengan jelas dan cepat untuk menyelesaikan. 3
2.6 Tahapan Pelakasanaan Produksi Suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, biaya yang besar dan banyak peralatan maka perlu pengorganisasian yang rapi dan perlu suatu tahapan produksi yang jelas. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang dikenal dengan istilah standard operation procedure (SOP). 3. Analisis dan Perancangan Media Penyuluhan Animasi 2D 3.1 Tinjauan Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo yang bertempat tinggal di jl.mayjen Sutoyo No.17 Telp. (0275) 321034 Purworejo 54114. Yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Kesehatan lingkup kabupaten Purworejo. Yang meliputi Penyehatan Lingkungan dan Penanggulangan Penyakit, Pelayanan Kesehatan, Kesehatan Keluarga, Farmasi serta melaksanakan Ketatausahaan Dinas. 3.2 Analisis Masalah Sejauh ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo sudah memiliki beberapa slideshow yang digunakan sebagai media penyuluhan. Penulis ingin membuat sebuah inovasi baru dengan membuat Media Penyuluhan Animasi Berbasis 2D yang berjudul Pola Hidup Sehat. 4
3.3 Pra Produksi Pra Produksi merupakan tahap awal perancangan yang akan membantu tahap produksi agar berjalan lancar dan terarah. Berikut adalah yang dibutuhkan dalam proses Pra Produksi: 3.3.1 Ide Ide cerita dapat di diambil dari berbagai hal, mulai dari pengalaman pribadi ataupun dari objek yang dituju. 3.3.2 Tema Setelah Ide terkumpul, langkah selanjutnya ialah menentukan tema dalam cerita. Tema adalah makna yang terkandung dalam sebuah cerita. 3.3.3 Menulis Logline Sebelum menyusun cerita, diperlukan inti cerita yang biasa disebut logline. Logline adalah plot yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata-kata yang digunakan dalam menyusun cerita. 3.3.4 Sinopsis Setelah logline ditemukan, langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis. Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. 5
3.4 Diagram Scene Pola Hidup Sehat Pemberian pengetahuan pola hidup sehat Pola Hidup Sehat Karya : Tri Zaenuri Informasi, Kesehatan, humor Judul Babak I Judul Babak II Judul Babak III Perjumpaan Menemukan hal baru Perpisahan B agus menyapa penonton edor langsung memban tah penjelas an bagus B agus dan Bedor bertemu di taman B agus dan Bedor mulai berdisku si B agus menjelas kan pola hidup sehat B B edor membayan gkan, apa yang dijelaskan etelah 1 bulan berlalu S B anyak terjadi perubaha n pada diri Bedor Bagu s menjelaskan poala hidup sehat Keseh atan Bagus menjelaskan keuntungan dan kerugian pola hidup sehat Bagus memberikan solusi kepada bedor Bedor melakukan pola hidup sehat Bedor sadar akan pentingnya pola hidup sehat 3.5 Caracter Devrlopment Bagus Bedor 6
3.6 Membuat Setoryboard Script merupakan kata-katanya (cerita) dan Storyboard merupakan rancangan visualnya. Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. 4. Pembahasan 4.1 Produksi 4.2 Coloring Proses coloring dalam animasi ini menggunakan sofware Adobe Flash, ada dua tahap dalam proses mewarnai karakter pada pembuatan animasi "pola 7
Hidup Sehat" yaitu tahap pemberian warna dasar atau base color dan tahap shading. 4.2 Pasca Produksi Proses pasca produksi dalam pembuatan animasi media penyuluhan "Pola HidupSehat" meliputi satu proses yaitu penggabungan video dan penambahan sound effect. 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Melalui tahap-tahap produksi perancangan animasi Media penyuluhan "Pola Hidup Sehat" untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dan berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Obyek gambar yang telah diolah dalam Adobe flash, yang bertipe kebendaan dan gerakan animasi sederhana dapat dipergunakan berkali-kali sehingga tidak perlu menggambar banyak gambar yang sama. b. Kekurangan gambar bisa ditutupi dengan maninipulasi objek. jika gerakan dirasa terlalu cepat tambahkan durasi satu frame, jika lambat maka kurangilah 1 frame atau hapus keyframe yang tidak dibutuhkan. c. Untuk gerakan benda mati diberikan 1 atau 2 frame sesuai dengan kecepatan gerakan. Animasi tween tidak boleh terlalu lama, untuk satu gerakan diberikan waktu 1detik dan 4 detik paling lama. 8
d. Movie Clip adalah sebuah simbol dalam Flash yang digunakan untuk membuat objek animasi juga bisa digunakan untuk mempersingkat gerakan animasi seperti gerakan mata, tangan, mulut maupun badan 5.2 Saran Berdasarkan pembuatan animasi media penyuluhan yang telah dikerjakan, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa didapatkan hasil yang maksimal, yaitu: a. Pengerjaan sebaiknya dilakukan secara kelompok agar bisa mendapatkan hasil maksimal. Selain itu pembagian tim dan tugas akan memberikan efisensi waktu sehingga pengerjaan cepat selesai. b. Sound Effect dan Background harus dipersiapkan sejak awal. dan sebaiknya dibuat sendiri agar dapat mewakili suasana yang dibutuhkan. c. Sebelum pembuatan animasi sebaiknya harus difikirkan, terkonsep secara benar dan rapi, karena semua itu dapat mempengaruhi kinerja dan hasil animasi yang dibuat. d. Semoga animasi 2D media penyuluhan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Purworejo dalam memberikan informasi tentang pola hidup sehat 9
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Anonim. 2011. PAS Adobe Flash CS5 untuk membuat animasi kartun. Yogyakarta : Andi Offset. Hidayat, Tonny dan Amir Fatah Sofyan.2008. Komputer Grafis Image Editing, Graphic Design, dan Page Layout. Yogyakarta: Andi Offset. Sofyan, Amir Fatah, dan Purwanto, Agus. 2008. DIGITAL MULTIMEDIA. Yogyakarta : Andi Offset. Sudirman. 2011. Animasi Kartun Indonesia Banget Dengan Flash CS5, Palembang : Maxikom. Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Andi Offset. Suyanto, M, dan Yuniawan Aryanto. 2006. Merancang Film Kartun. Yogyakarta: Andi Offset. 10
49