KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK

dokumen-dokumen yang mirip
Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL

III. METODE PENELITIAN. ini adalah paving block dengan tiga variasi bentuk yaitu berbentuk tiga

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia konstruksi modern saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

PENAMBAHAN LIMBAH ABU BATU BARA PADA BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN SLUDGE FLY ASH UNTUK PEMBUATAN PAVING BLOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan pembangunan secara

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keywords : Paving block, Compressive strength of paving block.

PERBANDINGAN KINERJA BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

PENGARUH PENAMBAHAN ABU PEMBAKARAN SERBUK KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

BAB I. PENDAHULUAN. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi oleh kota-kota

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

proporsi perbandingan tertentu dengan ataupun tanpa bahan tambah yang

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

PENGARUH KADAR FLY ASH TERHADAP KINERJA BETON HVFA

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 55% dari ampas tebu yang dihasilkan tersebut dimanfaatkan oleh pabrik

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dibentuk dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan bahan

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I

Laksmi Irianti dan Eddy Purwanto 2. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

BAB III LANDASAN TEORI

PENAMBAHAN LIMBAH PADAT PABRIK GULA (BLOTONG) SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas kinerja beton dengan meningkatkan kualitas campuran beton.

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU YANG DIOVEN PADA SUHU 400 O C UNTUK CAMPURAN PEMBUATAN DINDING PANEL PAGAR ABSTRAK

PENGGUNAAN DEBU GRANIT SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA BETON MUTU TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

Studi Mengenai Perancangan Komposisi Bahan dalam Campuran Mortar untuk Pembuatan Bata Beton (Paving Block)

Scanned by CamScanner

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Masyita Dewi Koraia ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

Kamis, 26 Juni Sidang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia nesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

Penambahan Abu Ampas Tebu (AAT) dan Limbah Boma Bisma Indra (BBI) untuk Pembuatan Paving Block

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KUAT TEKAN BETON DAN WAKTU IKAT SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PEMBAKARAN SAMPAI DENGAN TEMPERATUR 400 C TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH FLY ASH DAN SERBUK BATU GAMPING

PENGARUH JENIS AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Studi Lanjut Mengenai Faktor Granular Tinggi pada Perancangan Beton Cara Dreux Gorrise

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

PENGARUH PENAMBAHAN ABU KULIT KOPI TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON

PENGARUH PERAWATAN DAN UMUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS ABU TERBANG

PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP PENGURANGAN SUSUT BETON. Abstrak

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

TINJAUAN KUAT TEKAN BATA BETON DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM PT. PETROKIMIA GRESIK YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS ABU BATU.

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

Transkripsi:

Media Teknik Sipil, Volume IX, Januari 2009 ISSN 1412-0976 KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK Endah Safitri, Djumari Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS, Jl. Ir. Sutami No. 36A Surakarta Abstrak Limbah dari pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi baru yang berupa abu terbang (Fly Ash) dewasa ini sangat melimpah. Salah satu usaha memanfaatkan limbah ini adalah memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan paving block. Penelitian ini mengulas seberapa efisiensi penggunaan fly ash sebagai bahan tambah pembuatan paving block pada komposisi campuran yang optimal ditinjau dari kuat tekan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan fly ash terhadap volume semen sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60% dapat meningkatkan kuat tekan paving block, sedangkan penambahan yang optimum fly ash adalah sebesar 33,29% sehingga didapat perbandingan campuran 1PC:0,3329FA:5PS dengan kuat tekan 15,54 MPa, sedangkan untuk campuran pembanding tanpa menggunakan fly ash didapat kuat tekan sebesar 11,45 MPa, sehingga dengan penambahan fly ash pada kadar 33,29 % terhadap volume semen dapat meningkatkan kuat desak sebesar 4,25 MPa atau naik sebesar 37,12%, sedang untuk mencapai kuat tekan sebesar 15,54 MPa untuk campuran pembanding tanpa menggunakan fla ash didapat komposisi campuran 1PC:4,14PS. Ditinjau dari segi ekonomis, harga paving block dengan bahan tambah fly ash dan yang tidak menggunakan bahan tambah fly ash pada kuat tekan yang sama yaitu 15,70 MPa diperoleh harga untuk setiap m 2 berturut-turut adalah Rp 33.006,32 dan Rp 33.740,53. Kata kunci : fly ash, paving block, kuat tekan, ekonomis Abstract The waste of coal after its usage as source of new energy is known as fly ash, which is recently available abundantly. One of efforts in using this waste material is as an additive in paving block industry. This research presents the efficiency of fly as an additive material of paving block at optimum mix composition regarding the paving block compressive strength. Based on the research results it is concluded that by adding 10 %, 20%, 30 %, 40 %, 50% and 60 % of fly ash with Portland Cement or PC volume could increase the paving block compressive strength. The optimum result was achieved at 33,29 % of fly ash addition with mix composition of 1 PC: 0,3329 FA: 5 sand or PS. The compressive strength of this composition was 15,54 MPa or 4,25 MPa or 37,12 % higher than paving block without fly ash which recorded 11,45 MPa with mix composition of 1 PC : 4,14 PS. On the economic aspect the price comparison between paving block with and without fly ash at 15,70 MPa is IDR. 33.006,32 and IDR 33.740,52 per m 2 respectively. Keywords : compressive strength, economic, fly ash, paving block 1. PENDAHULUAN Jalan-jalan pada lingkungan komplek perumahan atau komplek ruko pada saat sekarang banyak menggunakan paving block. Paving block memiliki beberapa keunggulan antara lain, pengerjaan dan perbaikannya mudah dan cepat, ongkos pengerjaan serta perbaikan murah, bisa diatur sedemikian rupa sehingga bisa membentuk motif sesuai dengan yang kita inginkan sehingga membuat jalan pada komplek perumahan atau ruko tampak lebih indah dan ramah lingkungan karena sedikit mengganggu proses penyerapan air oleh tanah. Dengan semakin meluasnya penggunaan konstruksi paving block di masyarakat maka diperlukan suatu upaya untuk dapat meningkatkan mutu dari paving block. Selain mutu dari paving block ini maka perlu dicari solusi agar harga jual dari produk ini terjangkau di masyarakat, hal ini bisa dilakukan dengan penggunaan bahan tambah yang dapat meningkatkan kualitas paving block dan banyak tersedia dengan harga yang sangat murah. Penggunaan bahan tambah pada campuran paving block selain dapat meningkatkan mutu juga akan dapat menghemat penggunaan material penyusun utamanya seperti semen dan pasir. Material fly ash yang berasal dari sisa pembakaran batu bara dan merupakan limbah industri, sampai saat ini masih belum ditemukan penggunaan yang tepat, sedangkan produksi limbah batu bara ini semakin meningkat dari tahun ke tahun jauh melebihi dari permintaan pasar. Harga jual dari material fly ash ini sangatlah murah, oleh karena itu penelitian tentang penggunaan material fly ash yang tepat terus berkembang, hal ini disebabkan material fly ash memiliki potensi untuk dibuat bahan bangunan dengan mutu yang baik namun biaya produksinya relatif murah. Sebagai contoh salah satu industri di kawasan Surakarta yang menggunakan 12 ton batu bara per hari yang menurut perhitungan empiris yang dilakukan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan dari batu bara yang dibakar tiap satu ton akan menghasilkan abu batu bara (fly ash) sekitar 15% -17 %, dengan demikian produksi limbah batu bara pada industri tersebut antara 1,80 ton 2,04 ton perhari. Sampai saat ini limbah hasil pabrik ini 36

belum dimanfaatkan secara optimal dikarenakan belum adanya solusi pemanfaatan yang tepat. Suharwanto, 2000 menyatakan bahwa kandungan kimia dalam abu terbang akan mempengaruhi pada saat beton mengalami reaksi hidrasi antara air, semen Portland dan abu terbang. Dalam proses hidrasi, air dalam campuran beton akan mengikat dikalsium silikat (C 2S) dan trikalsium silikat (C 3S) yang kemudian menjadi kalsium silikat hidrat gel (3CaO.2SiO 2.3H2O atau CSH) dan membebaskan kalsium hidroksida (Ca (OH) 2). Tambahan abu terbang yang mengandung silica (SiO 2) dan bereaksi dengan Ca (OH) 2 yang dibebaskan dari proses hidrasi dan akan membentuk Calsium Silikat Hidrat (CSH) kembali, sehingga beton yang dibentuknya akan lebih padat dan kuat atau mutunya bertambah. Reaksi ini sering disebut reaksi sekunder dan rekasi ini berlangsung lambat dan berlaku lebih lama, sehingga mutu beton diatas 28 hari masih dapat meningkat, dengan demikian waktu pengerasan (setting time) beton abu terbang menjadi lebih lama bila dibandingkan dengan beton tanpa abu terbang. Reaksi kimia pasta semen dengan abu terbang dapat ditulis sebagai berikut : Kuat tekan paving block merupakan salah satu parameter kualitas mutu yang harus diperhatikan selain ketahanan aus dan daya serap air. Kuat tekan paving block sangat dipengaruhi oleh perbandingan bahan penyusunnya seperti semen dan pasir. Paving block pada umumnya dibuat dengan campuran 1:6 sampai 1:10 dari semen:pasir [1], tetapi untuk mendapat kualitas yang lebih baik dapat digunakan campuran yang lebih banyak semennya. Penelitian terdahulu tentang penggunaan fly ash sebagai bahan tambah pada beton terbukti dapat meningkatkan kuat tekannya. Secara aktual kuat desak beton normal rata-rata adalah 22,706 MPa (pada umur pengujian 28 hari), sedangkan beton dengan penambahan abu dasar batu bara (bottom ash) mencapai kuat desak maksimum pada kadar 20% dengan kuat desak 36,384 MPa (pada pengujian umur 28 hari), sehingga meningkat 16,198%. [2]. Penelitian ini akan memanfaatkan potensi limbah batu bara yaitu fly ash pada produk paving block sebagai bahan tambah. Dengan berbagai variasi penambahan fly ash akan diukur pengaruhnya terhadap kuat tekan paving block. Selain itu juga akan ditinjau aspek teknis dan aspek ekonomis dari penambahan fly ash tersebut. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan benda uji paving block yang dibuat dengan perbandingan volume dan dilakukan penambahan abu terbang (fly ash) sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60% dari volume semen. Benda uji yang digunakan adalah berbentuk persegi dengan dimensi 20 cm x10 cm x 6 cm. Komposisi campuran untuk pembuatan benda uji paving block bisa dilihat di Tabel 1. Gambar 1. Benda Uji Paving Block Tabel 1. Benda uji paving block Perbandingan Campuran 1PC:5PS % Penambahan Fly Ash Jumlah Benda uji 10% 5 20% 5 30% 5 40% 5 50% 5 60% 5 1PC:2PS 0% 5 1PC:3PS 0% 5 1PC:4PS 0% 5 1PC:5PS 0% 5 1PC:6PS 0% 5 Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan masing-masing paving block persegi tersebut dengan alat Compression Testing Machine pada umur 28 hari. Hasil analisa yang diharapkan adalah hubungan antara kuat tekan dan variasi penambahan abu terbang (fly ash). 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Aspek Teknis Dari pengujian kuat tekan yang dilakukan dengan alat Compression Testing Machine (CTM) didapatkan beban maksimum yaitu beban pada saat paving block hancur saat menerima beban maksimum (P maks). Dari data beban tersebut maka diperoleh tegangan hancur (disebut juga sebagai kuat tekan maksimum) paving block. 37

Tabel 2. Hasil Pengujian Kuat Tekan Paving Block umur 28 hari % Fly Ash Perbandingan Campuran Luas (mm 2 ) P maks rerata (kn) σ rerata (MPa) 10% 1PC:0,1FA:5PS 20000 270 13,50 20% 1PC:0,2FA:5PS 20000 304 15,20 30% 1PC:0,3FA:5PS 20000 318 15,90 40% 1PC:0,4FA:5PS 20000 307 15,35 50% 1PC:0,5FA:5PS 20000 284 14,20 60% 1PC:0,6FA:5PS 20000 263 13,15 0% 1PC:2PS 20000 658 32,90 0% 1PC:3PS 20000 456 22,80 0% 1PC:4PS 20000 347 17,35 0% 1PC:5PS 20000 229 11,45 0% 1PC:6PS 20000 201 10,05 Kuat Tekan (MP 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 y = -0,3839x 2 + 3,3089x + 8,55 R 2 = 0,9758 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% % penambahan fly ash Gambar 2.. Hubungan antara kuat tekan dengan kadar penambahan fly ash. Hasil pengujian menunjukan peningkatan kuat tekan yang signifikan akibat dari penambahan fly ash. Dari Gambar 2 didapat kuat tekan maksimum adalah 15,70 MPa yang dihasilkan dari kadar fly ash optimum sebesar 33,29% Kuat Tekan (MP 35 30 25 20 15 10 5 0 y = 1,2107x 2-12,969x + 44,5 R 2 = 0,9958 2 3 4 5 6 Campuran pembanding 1 Pc :...Ps Gambar 3. Hubungan antara kuat tekan dengan komposisi campuran Berdasarkan analisis regresi pengujian kuat tekan paving block dengan penambahan fly ash yang paling optimum didapat kuat tekan 15,70 MPa, maka akan dicari komposisi pembanding yang mempunyai kuat tekan yang sama. Dari Gambar 3. akan didapat kuat tekan 15,70 MPa yang dihasilkan dari perbandingan campuran 1PC : 4,14PS. 3.2. Aspek Ekonomis Hasil survai pada sebuah pabrik pembuatan paving block di Sekarpace, Surakarta yang sekaligus digunakan untuk pembuatan benda uji diperoleh datadata sebagai berikut : 1. Kapasitas Produksi = 20 m 2 /hari, dengan 25 hari kerja setiap bulan. 2. Jumlah tenaga kerja = 4 orang 3. Harga Agregat halus / pasir = Rp. 80.000 / m 3 4. Harga PC (Portland Cement) = Rp. 33.000 / zak (40 kg) 5. Harga Fly Ash = Rp. 600/kg 6. Harga Alat : - Mesin Press = Rp. 10.000.000 / buah - Depresiasi Mesin Press = perkiraan operasional mesin ini adalah 5 tahun, dengan 300 hari per tahun) - Alat pendukung = Rp. 3000 / hari (cetakan paving block, saringan, ember sikat dan lain-lain) - Listrik (operasional mesin)= Rp. 15.000 / hari 7. Tenaga Kerja - Pencetakan = Rp. 6.000 / m 2 = 20 m 2 x 6.000 = Rp. 120.000 / hari - Pencampuran adukan dan perawatan (2 orang) = Rp. 50.000 / hari 8. Tempat (bangunan unit produksi) =Rp.5.000/ hari 3.3. Kebutuhan Bahan Dari hasil analisis regresi diatas didapat penambahan optimum fly ash yaitu pada penambahan 33,29% dengan kuat tekan 15,70MPa, sedangkan untuk komposisi pembanding untuk mendapat kekuatan tekan 15,70 MPa diperlukan komposisi campuran yaitu 1PC:4,14PS. Dari perbandingan campuran diatas maka dapat dihitung kebutuhan masing-masing bahan per volume adukan mortar. 3.4. Paving Block dengan penambahan fly ash Campuran aktual untuk penambahan fly ash yang optimum didapatkan perbandingan campuran 1PC:0,3329FA:5PS (terdapat 6,3329 bagian), sehingga kebutuhan bahan untuk 1 m 3 paving block diperlukan: ( 38

Produksi setiap hari adalah 20 m 2 sehingga volume paving block dengan tebal 6 cm yang diproduksi adalah 20x0,06 = 1,20 m 3. Kebutuhan bahan yang diperlukan untuk membuat 20 m 2 paving block adalah sebagai berikut : - Semen = 279,38 x 1,20 = 335,256 kg = 8,38 sak - Fly ash = 72,67 x 1,20 = 87,20 kg - Pasir = 1796,65 x 1,20 = 2155,980 kg = 1,232 m 3 Berdasar volume diatas dapat dihitung biaya produksi untuk pembuatan paving block, secara lengkap disajikan pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Harga paving block setiap 20 m 2 dengan bahan tambah fly ash 33,29% N o Unsur Biaya Paving Block 1 Bahan Semen = 8,38 sak x Rp. 33.000,- Fly Ash = 87,20 kg x Rp. 600,- Pasir = 1,232 m 3 x Rp. 80.000,- 2 Alat Mesin Cetak Listrik (operasional mesin) Alat pendukung 3 Upah tenaga kerja Pencetakan 2 orang Pencampuran adukan dan perawatan 2 orang Harga (per hari) Rp 276.540,- 52.320,- 98.560,- 6.700,- 15.000,- 3.000,- 120.000,- 50.000,- 4 Tempat (bangunan produksi) 5.000,- TOTAL BIAYA PER HARI 627.120,- Dengan anggapan resiko rusak atau cacat selama pencetakan dan perawatan sebesar 5%, maka timbul faktor resiko sebesar 0,95, sehingga harga paving block tanpa penambahan fly ash tiap m 2 adalah 3.5. Paving Block tanpa penambahan fly ash Campuran aktual untuk komposisi campuran pembanding yang mempunyai kuat tekan yang sama dengan kuat tekan paving block yang menggunakan fly adalah 1PC:4,14PS (terdapat 5,14 bagian) sehingga kebuhan bahan untuk 1 m 3 paving block diperlukan: Produksi setiap hari adalah 20 m 2 sehingga volume paving block dengan tebal 6 cm yang diproduksi adalah 20x0,06 = 1,20 m 3. Kebutuhan bahan yang diperlukan untuk membuat 20 m 2 paving block adalah sebagai berikut : - Semen = 344,22 x 1,20 = 413,064 kg = 10,33 sak - Pasir = 1832,88 x 1,20 = 2199,456 kg = 1,256 m3 Berdasar volume diatas dapat dihitung biaya produksi untuk pembuatan paving block, secara lengkap disajikan pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Harga paving block setiap 20 m 2 dengan campuran 1PC:4,14PS. N o Unsur Biaya Paving Block 1 Bahan Semen = 10,33 sak x Rp. 33.000,- Pasir = 1,256 m 3 x Rp. 80.000,- 2 Alat Mesin Cetak Listrik (operasional mesin) Alat pendukung 3 Upah tenaga kerja Pencetakan 2 orang Pencampuran adukan dan perawatan 2 orang Harga (per hari) Rp 340.890,- 100.480,- 6.700,- 15.000,- 3.000,- 120.000,- 50.000,- 4 Tempat (bangunan produksi) 5.000,- TOTAL BIAYA PER HARI 641.070,- Dengan anggapan resiko rusak atau cacat selama pencetakan dan perawatan sebesar 5%, maka timbul faktor resiko sebesar 0,95, sehingga harga paving block tanpa penambahan fly ash tiap m 2 adalah 4. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji kuat tekan paving block dengan menggunakan bahan tambah fly ash optimum sebesar 33,29% didapat kuat tekan sebesar 15,70 MPa, sedangkan hasil uji kuat tekan paving block tanpa menggunakan bahan tambah fly ash didapat kuat tekan sebesar 11,45 MPa, sehingga dengan penambahan fly ash pada kadar 33,29 % terhadap volume semen dapat meningkatkan kuat desak sebesar 4,25 MPa atau naik sebesar 37,12%. 39

Hal ini disebabkan karena kandungan kimia dalam abu terbang akan mempengaruhi pada saat beton mengalami reaksi hidrasi antara air, semen Portland dan abu terbang. Dalam proses hidrasi, air dalam campuran beton akan mengikat dikalsium silikat (C 2S) dan trikalsium silikat (C 3S) yang kemudian menjadi kalsium silikat hidrat gel (3CaO.2SiO 2.3H2O atau CSH) dan membebaskan kalsium hidroksida (Ca (OH) 2). Tambahan abu terbang yang mengandung silica (SiO 2) dan bereaksi dengan Ca (OH) 2 yang dibebaskan dari proses hidrasi dan akan membentuk Calsium Silikat Hidrat (CSH) kembali, sehingga beton yang dibentuknya akan lebih padat dan kuat atau mutunya bertambah. Reaksi ini sering disebut reaksi sekunder dan rekasi ini berlangsung lambat dan berlaku lebih lama, sehingga mutu beton diatas 28 hari masih dapat meningkat, dengan demikian waktu pengerasan (setting time) beton abu terbang menjadi lebih lama bila dibandingkan dengan beton tanpa abu terbang. Reaksi kimia pasta semen dengan abu terbang dapat ditulis sebagai berikut : Sedang dari analisa harga paving block dengan komposisi campuran yang menggunakan bahan tambah fly ash dan yang tidak menggunakan bahan tambah fly ash pada kuat tekan yang sama yaitu 15,70 MPa diperoleh harga untuk setiap m 2 berturut-turut adalah Rp 33.006,32 dan Rp 33.740,53. Berdasarkan hasil tersebut maka potensi pemanfaatan limbah batu bara berupa abu terbang (fly ash) akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kuat tekan paving block, di samping itu juga terbuka kesempatan luas untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi barang dan material bangunan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. 5. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan fly ash terhadap volume semen sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60% dapat meningkatkan kuat tekan paving block. Penambahan yang optimum fly ash adalah sebesar 33,29% pada perbandingan campuran 1PC:0,3329FA:5PS dengan kuat tekan 15,54 MPa, sedangkan untuk campuran pembanding tanpa menggunakan fly ash didapat kuat tekan sebesar 11,45 MPa, sehingga dengan penambahan fly ash pada kadar 33,29 % terhadap volume semen dapat meningkatkan kuat desak sebesar 4,25 MPa atau naik sebesar 37,12%, sedang untuk mencapai kuat tekan sebesar 15,54 MPa untuk campuran pembanding tanpa menggunakan fla ash didapat komposisi campuran 1PC:4,14PS. Ditinjau dari segi ekonomis, harga paving block dengan bahan tambah fly ash dan yang tidak menggunakan bahan tambah fly ash pada kuat tekan yang sama yaitu 15,70 MPa diperoleh harga untuk setiap m 2 berturut-turut adalah Rp 33.006,32 dan Rp 33.740,53. 6. REFERENSI [1] Murdock, L.J, L.M.Brock (alih bahasa : Stephanus Hendarko).1991.Bahan dan Praktek Beton.Erlangga.Jakarta [2] Elfandari,A. 2007. Kuat Tekan Mortar Menggunakan Bahan Material Lokal Sebagai Pengganti Semen. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta. 40