Penggunaan Frekuensi Keluaran Sensor Hall dalam Mengukur Kecepatan Motor Arus Searah Tanpa Sikat (MASTS)

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III LANDASAN TEORI

KONTROLLER MOTOR BLDC MENGGUNAKAN MICROCHIP Yohan Averian Bethaputra Loe 1

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB III PERANCANGAN ALAT

KENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI BERJANGKAH UNTUK IC HEF4752 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN DAN FREKUENSI TIGA FASA 30 VOLT

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC BRUSHLESS MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AVR

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESKRIPSI MASALAH

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Skema Pengendali Motor BLDC Tanpa Sensor Posisi Rotor dengan Metode Deteksi Back EMF Berbasis Mikrokontroler Arduino

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

VOLT / HERTZ CONTROL

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

RANCANG DAN BANGUN SMART ANTENNA SYSTEM PADA FREKUENSI 2.4 GHZ

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB IV DATA DAN ANALISA

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Transkripsi:

Penggunaan Frekuensi Keluaran Sensor Hall dalam Mengukur Kecepatan Motor Arus Searah Tanpa Sikat (MASTS) Arif Sumardiono 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Universitas 17 Agustus 45 Cirebon Jl. Perjuangan No. 17 Cirebon email: 1 arif_elektro@untagcirebon.ac.id Abstrak Makalah ini menjelaskan proses implementasi perangkat keras pengubah frekuensi ketegangan pada Motor Arus Searah Tanpa Sikat (MASTS) untuk proses pengukuran kecepatan motor tersebut. Sensor yang digunakan pada MASTS adalah sensor hall dengan input perubahan medan magnet dan keluaran berbentuk frekuensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan sensor hall tersebut jika digunakan untuk mengukur kecepatan MASTS. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu sensistifitas, akurasi, kepresisian dan histeresis. Hasil pengukuran dengan input frekuensi dari sensor hall MASTS didapatkan sensitifitas 0.0095 V/Hz, akurasi99,6%, kepresisian 99,6%, dan hysteresis dengan galat 0,4%. Kata kunci MASTS, sensor hall, frekuensi, tegangan, kecepatan Abstrak This paper describes the process of implementation a hardware converter frequency to voltage on Direct Current Motor Without Brush (masts) for the measurement speed of the motor.the sensor used on the masts is a hall sensor with a magnetic field and the output of hall sensor is frequency.this study aimed to test the feasibility of such sensor and to be used to measure the speed of masts.this study aimed to test the feasibility of sensor used to measure the speed of masts.testing criteria used is the sensitivity, accuracy, precision and hysteresis. the results of measurement using hall sensor output frequency is the sensitivity of 0.0095 V / Hz, accuracy of 99.6%, 99.6% precision, and hysteresis with an error of 0.4%. Kata kunci MASTS, hall sensor, frequency, voltage, speed I. PENDAHULUAN Motor Arus Searah Tanpa Sikat(MASTS) merupakan salah satu jenis motor listrik yang menggunakan metodekomutasi untuk mengerakannya. Sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan MASTS salah satunya adalah sensor hall. Cara kerjadari sensor yaitu mendeteksi perubahan medan magnet ketika MASTS bergerak. Tanpa adanya sistem sensor yang baik maka tidak akan diketahui berapa kecepatan putaran MASTS sebenarnya. Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan perangkat keras pengubah frekuensi ketegangan pada MASTS sehingga dapat menguji keluaran frekuensi dari sensor hall untuk mengukur kecepatan Motor Arus Searah Tanpa Sikat MASTS. Motor magnet tanpa sikat dari eksitasinya dapat dioperasikan dalam tiga kondisi, yaitu sebagai motor ac sinkrondan motor stepper. Penelitian motor magnet permanent tiga fasa dikondisikan sebagai motor MASTS. Pengoperasian sebagai motor MASTS diperlukan saat motor berada saat kecepatan menengah yang sering berubah-ubah. Sistem sensor yang digunakan dalam mengukur kecepatan MASTS sangat berpengaruh terhadap penggunaan motor MASTS. Tanpa adanya sistem sensor kecepatan tidak dapat diketahui berapa kecepatan putaran motor yang digunakan. Penelitian menggunakan keluaran frekuensi pada sensor hall, sehingga akan di uji keakuratan sensor hall dalam membaca kecepatan MASTS. II. PERANGKAT KERAS 2.1 MASTS MASTS menggunakan bahan semikonduktor untuk merubah maupun membalik arah putaran untuk menggerakan motor, serta tingkat kebisingan motor jenis ini rendah karena putarannya halus. MASTS memiliki biaya perawatan yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi akibat tidak digunakannya sikat. Jika dibandingkan dengan motor induksi, MASTS memiliki efisiensi yang lebih tinggi karena rotor terbuat dari magnet permanent. Untuk mendapatkan torsi dan kecepatan yang konstan, diperlukan tiga buah sensor hall. Pada sensor hall, timing komutasi ditentukan dengan cara mendeteksi medan magnet rotor dengan menggunakan tiga buah sensor hall untuk mendapatkan enam kombinasi timing yang berbeda. Beberapa keuntungan MASTS dibandingkan dengan motor DC biasa,adalah: 1. Lebih tahan lama, karena tidak memerlukan perawatan terhadap sikatnya 2. Memiliki tingkat efisiensi yang tinggi 3. Torsi awal yang tinggi 4. Kecepatan yang tinggi, tergantung pada kekuatan medan magnet yang dihasilkan oleh arus yang dibangkitkan dari kendali penggeraknya Walaupun MASTS memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan motor DC biasa, pengendalian MASTS lebih rumit untuk mengatur kecepatan dan torsi motor. 47

Gambar 1.MASTS 2.2 Sensor Hall Untuk estimasi posisi rotor, motor ini dilengkapi dengan tiga sensor hall yang ditempatkan setiap120 L. Dengan sensor ini ada enam komutasi yang mungkin berbeda. Penelitian ini mengunakan komutasi 2 fasa seperti tabel 1 di bawah ini. menggunakan perangkat keras dan perangkat lunaknya. Arduino Unomerupakan papan mikrokontroler yang menggunakan Atmega 328 sebagai jenis mikrokontrolernya. Arduino Unomemiliki 14 pin digital input dan output, 6 pin input analog, 16 MHz ceramic resonator, sebuah koneksi Universal Serial Bus(USB), sebuah Power Jack, sebuah ICSP header, dan tombol reset. Semua ini diperlukan utuk mendukung mikrokontroler, agar dengan mudah dapatterhubung ke sebuah komputer dengan kabel USB atau tegangan DC dengan menggunakan adapter atau baterai untuk menjalankannya. Gambar 3.PapanArduino Uno III. PERANCANGANSISTEM Gambar 2.IlustrasikontruksiMASTSdengan sensorhall Tabel 1. Komutasi pensaklaran 2 fasa Pada paper ini, dilakukan penelitian hanya pada pengujian frekuensi ketegangan untuk pembacaan kecepatan motor MASTS dengan input frekuensi dari MASTS dan keluaran dalam bentuk tegangan serta nilai ADC. Pengujian dilakukan dengan dua percobaan pada perangkat keras pengubah frekuensi ketegangan, yaitu percobaan pertama menggunakan input frekuensi dari Analog Function Generator (AFG) seperti Gambar 5 dan percobaan kedua menggunakan input frekuensi keluaran dari sensor hall MASTS seperti Gambar 6. 2.3 Arduino Uno Arduino adalah sebuah platform elektronika open source yang memiliki fleksibilitas, serta mudah dalam Gambar 5. Sistem pembacaan pengubah frekuensi ke tegangan menggunakan input frekuensi dari AF Generator 48

Gambar 6.Sistem pembacaan pengubah frekuensi ketegangan menggunakan input frekuensi keluaran dari sensor hall MAST Sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan yaitu sensor hall dengan keluaran frekuensi berbentuk gelombang pulsa. Untuk mendapatkan data kecepatan motor MASTS, maka keluaran frekuens I pulsa dari sensor hall dikonversi ketegangan 0-5V. Konversi frekuensi ketegangan dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian converter frekuensi ketegangan. Pada perancangan ini, rangkaian frekuensi ketegangan yang digunakan adalah IC LM2907 dengan skematik rangkaian seperti Gambar7 dibawah ini. Gambar 7.Rangkaian converter frekuensi ketegangan Frekuensi input dikonversi menjadi tegangan DC. Kemudian dalam setengah siklus dari frekuensi input, perubahan muatan terhadap waktu pada kapasitor sama dengan: Dimana I c adalah arus kapasitor dan T adalah waktu. Berdasarkan kedua persamaan tersebut, maka diperoleh: I c = C x V cc 2 x 2f in = C x V cc x f in (3) sehingga jika I c dirubah (V out ) maka diperoleh: menjadi tegangan keluaran V out = V cc x f in x C x R (4) dimana: V out = tegangan keluaran yang dihasilkan (V) V cc = tegangan catudaya IC LM2907 (V) f in = frekuensi input (Hz) C = nilai kapasitor pada kaki 2 (Farad) R = nilai resistor pada kaki 3 (Ohm) Agar diperoleh keluaran tegangan 0-5V maka harus ditentukan terlebih dahulu nilai R dan C. Pada perancangan ini terlebih dahulu ditentukan range frekuensi kerja dari MASTS. Range frekuensi diperoleh dengan cara mengukur frekuensi maksimum dan minimum. NilaiR dihitung menggunakanrumus (4) dengan V out dan V cc sebesar 5V,f in maksimum 520 Hz, dan C dengan nilai 0,01μF. Berdasarkan (4), maka digunakan resistor dengan nilai 49 kω. Pada perancangan ini juga digunakan sebuah LCD JD16 sebagai display pengukuran kecepatan MASTS.LCD dihubungkan dengan modul mikrokontroler Arduino Uno. Q = C x V cc 2 (1) dimana Q adalah perubahan muatan, C adalah kapasitansi, dan V cc adalah tegangan catu daya. Seperti diketahui bahwa besarnya arus yang dikeluarkan kapasitor dalam satuan waktu adalah: I c = Q T (2) 49

Gambar 13.Sensitifitastegangankeluarandengan input frekuensidari sensor hall MASTS Gambar 8.Diplay pengukuran LCD JD16 Pada mikrokontroler, tegangan yang masuk dikonversi terlebih dahulu menjadi data digital. Pin analog input Arduino Uno dapat menerima nilai hingga 10 bit sehingga dapat mengkonversi data analog 5V menjadi data digital 1023. Artinya nilai 0 mempresentasikan tegangan 0 Volt dan nilai 1023 mempresentasikan tegangan 5 Volt. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3.AkurasiPengukuranTegangan Frekuensi Error Rata-rata V1 (301-42) Nilai ideal 42 0.42 0.40 0.02 60 0.61 0.58 0.03 81 0.80 0.78 0.02 103 1.02 0.99 0.03 Pengujian pada pengubah frekuensi ketegangan yaitu menggunakan frekuensi input dari keluaran sensor hall MASTS. Sama halnya dengan pengujian dengan input frekuensi dari AFG, pada pengujian ini juga dilakukan terhadap karakteristik sensitifitas, akurasi,kepresisian dan histeresis. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 13- Gambar 16. Tabel 2.Sensitifitas PengukuranTegangan Frekuensi Rata-rata V1 (301-42) 42 0.42 60 0.61 81 0.80 103 1.02 120 1.15 141 1.33 160 1.55 182 1.72 202 1.90 220 2.13 241 2.33 262 2.52 280 2.72 301 2.89 120 1.15 1.15 0.00 141 1.33 1.36 0.03 160 1.55 1.54 0.01 182 1.72 1.75 0.03 202 1.90 1.94 0.05 220 2.13 2.11 0.02 241 2.33 2.32 0.01 262 2.52 2.52 0.00 280 2.72 2.69 0.02 301 2.89 2.89 0.00 Erorr rata-rata 0.02 Gambar 14. Akurasi tegangan keluaran dengan input frekuensi dari sensor hall MASTS 50

Tabel 4 Kepresisian PengukuranTegangan Frekuensi V1(301-42) V2 (301-42) GALAT rata2 42 0.40 0.43 0.03 0.42 60 0.62 0.60 0.02 0.61 81 0.79 0.80 0.01 0.80 103 1.03 1.00 0.03 1.02 120 1.13 1.16 0.03 1.15 141 1.33 1.33 0.00 1.33 160 1.54 1.55 0.01 1.55 182 1.73 1.71 0.02 1.72 202 1.89 1.90 0.01 1.90 220 2.13 2.13 0.00 2.13 241 2.34 2.31 0.03 2.33 262 2.52 2.51 0.01 2.52 280 2.71 2.72 0.01 2.72 301 2.89 2.89 0.00 2.89 Rata2 1.65 1.65 0.02 1.65 Gambar 16.Histerisis tegangan keluaran dengan input frekuensi dari sensor Hall Fungsi transfer padagambar 13 menginformasikan bahwa perangkat ini mengkonversi setiap perubahan frekuensi 1 Hz menjadi perubahan tegangan sebesar 0,0095V. Jadi sensitifitasnya adalah 0,0095 V/Hz dan kegelincirannya adalah 0,0137. Dapat dilihat pada Gambar 14 grafik rata-rata hasil pengukuran mendekati grafik rata-rata pengukuran ideal dengan rata-rata error 0,02 (0,4%), sehingga akurasi dapat dikatakan sangat tinggi yaitu 99,6 %. Hasil pengukuran kepresisian yang dilihat dari Gambar 15 bahwa pengukuran pertama (V1) dan pengukuran kedua (V2) terlihat mendekati sama. Dari pengukuran kepresisian tegangan didapatkan rata-rata error 0,02 (0,4 %) atau tingkat kepresisiannya 99,6 % Dalam Gambar 16 diatas dapat dilihat baik pengukuran dari frekuensi tinggi kerendah maupun dari frekuensi rendah ketinggi didapatkan hasil yang mendekati sama dan grafik terlihat naik berurut dari frekuensi rendah ketinggi. Nilai galat rata-rata yang didapat yaitu sebesar 0,02 (0,4 %). Gambar 15.Kepresisian tegangan keluaran dengan input frekuensi dari sensor hall MASTS RPM Tabel 5 Histeresis PengukuranTegangan V1 (301-42) V1 (42-301) Error 42 0.40 0.42 0.02 60 0.62 0.61 0.01 81 0.79 0.81 0.02 103 1.03 1.00 0.03 120 1.13 1.13 0.00 141 1.33 1.33 0.00 160 1.54 1.54 0.00 182 1.73 1.72 0.01 202 1.89 1.91 0.02 220 2.13 2.14 0.01 241 2.34 2.33 0.01 262 2.52 2.52 0.00 280 2.61 2.71 0.10 301 2.89 2.90 0.01 Rata2 Error 0.02 51 V. KESIMPULAN Perangkat keras pengubah frekuensi ketegangan telah berhasil diimplementasikan pada MASTS. Pengujian perangkat tersebut dilakukan untuk mengetahui karakteristik sensitifitas, akurasi, kepresisian dan histerisis. Hasil pengukuran dengan input frekuensi dari sensor hall MASTS didapatkan sensitifitas 0.0095 V/Hz, akurasi 99,6%, kepresisian 99,6%, dan hysteresis dengan galat 0,4%. Dengan demikian, perangkat ini dapat dijadikan sebagai sensor pengukuran kecepatan pada MASTS. REFERENSI [1] T. Dewanto, Perancangan dan Impelementasi Sistem Kendali Kecepatan Motor Arus Searah tanpa Sikat dengan Pengaturan Dutycyle Pensaklaran Menggunakan Pengendali PI, Tesis Magister,Institut Teknologi Bandung, 2012 [2] P. Alaeinovin, S. Chiniforoosh and J. Jatskevich, Evaluating Misalignment of Hall Sensors in Brushless DC Motor, IEEE, pp. 1-6, 2008 [3] R. Duma, P. Dobra, M. Dobra and I. Sita, Low cost embedded solution for BLDC motor control,ieee, vol. 1, pp. 1-6, 2011

[4] R. Hosen, K. Salim, Design Implementation and Testing of a Three Phase BLDC Motor Controller,IEEE, vol. 1, pp. 192-196, 2013 [5] A. Tashakori and M. Ektesabi, A Simple Fault Tolerant Control System for Hall Effect Sensor Failure of BLDC Motor,IEEE, pp. 1011-1016, 2013 [6] S. Tsotoulidis and A. Safacas, Side-effects of Hall Sensors Misplacement,IEEE, pp. 1825-1830, 2014 [7] Suhendi, Perancangan dan Implementasi Rangkaian Catu Daya Motor Arus Searah Tanpa Sikat dengan Kombinasi Pensaklaran,Tesis Magister,Institut Teknologi Bandung, 2012 [8] M.V.Ramesh, J.Amarnath, S.Kamakshaiah, B.Jawaharlal and Gorantla.S.Rao, Speed Torque Characteristics of Brushless DC motor in either direction on load using ARM controller,ieee, vol. 2, pp. 37-48, 2011 52