ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH KABUPATEN MINAHASA. Oleh: Mario Hendry Wurangian

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PENCATATANNYA PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

KONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROVINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI DINAS PENGELOLA KEUANGAN, ASET, DAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA. oleh: Riedel S.

ANALISIS PENGARUH RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang. daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah. Otonomi membuka kesempatan bagi daerah untuk mengeluarkan

Gebriany P. Wenur, Analisis Kemampuan Pendapatan ANALISIS KEMAMPUAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM MEMBIAYAI BELANJA DAERAH KOTA BITUNG

Abstract. Kemandirian, Efektivitas, dan Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah. Jefry Gasperz ISSN

Keywords: Local Revenue, Local Taxes, effectivity and Contributions

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang. dilimpahkan kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan,

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 18 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Irsandy Octovido Nengah Sudjana Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PAJAK DAERAH DI KOTA KOTAMOBAGU

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

EFEKTIFITAS EVALUASI POTENSI PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan baik melalui administrator pemerintah. Setelah

ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Kediri)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini merupakan hasil pemekaran ketiga (2007) Kabupaten Gorontalo. Letak

ANALISIS EFEKTIVITAS REALISASI PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BITUNG

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KUTAI TIMUR

Contribution and effectiveness Comparative Analysis Of Local Tax Revenue Pangkalpinang city with Revenue Bangka.

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

UIN MALIKI MALANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

ANALISA TINGKAT EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

Isfatul Fauziah Achmad Husaini M. Shobaruddin

KONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN

KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PAMEKASAN ACMARUL FAJAR. Universitas Madura

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sumber-sumber. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI PENERIMAAN DAN EFEKTIFITAS PAJAK PENERANGAN JALAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN DAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

ANALISIS BELANJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU

JURNAL SKRIPSI EVALUASI POTENSI PENDAPATAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Era reformasi merupakan babak baru dalam pemerintahan Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Negara dan pembanguanan nasional tidak dapat dipisahkan

Pande Kadek Yuda Mahardika. Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan

ANALISIS KINERJA PENDAPATAN DAN BELANJA BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA TOMOHON

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

Elastisitas penerimaan pajak dan pendapatan asli daerah Kota Jambi

PENGARUH DESENTRALISASI BPHTB TERHADAP PENERIMAAN DAERAH KABUPATEN BADUNG. Komang Yogi Wirasatya Made Yenni Latrini

BAB III METODE PENELITIAN. Efektivitas pemungutan retribusi terminal adalah:

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH KOTA SAMARINDA

ANALISIS POTENSI DAN EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DI KABUPATEN MINAHASA UTARA

Rezlyanti Kobandaha., H.R.N. Wokas. Analisis Efektivitas, Kontribusi

ANALISIS EFEKTIVITAS KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO

BAB I PENDAHULUAN. wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali. Secara langsung, yang

BAB I PENDAHULUAN. pusat mengalami perubahan. Jika sebelumnya pemerintah bersifat sentralistik

Tabel 1.Target dan Realisasi Pajak Hotel Kabupaten Tana Toraja Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan nasional, Indonesia menganut

Diaz Ardhiansyah Sri Mangesti Rahayu Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dimana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

Keyword: Local Tax, Local Retribution, Local Original Revenue.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN Susilowati 1) Suharno 2) Djoko Kristianto 3) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan peluang dan sekaligus juga sebagai tantangan.

ANALISIS PERBANDINGAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME KABUPATEN MINAHASA SELATAN DAN KABUPATEN MINAHASA TERHADAP PAJAK DAERAH TAHUN

2014 ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KOTA BANDUNG TAHUN

ANALISIS UPAYA PAJAK DAERAH (TAX EFFORT) DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN PAD KOTA PALOPO

PENDAPATAN ASLI DAERAH BERDAMPAK PADA KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH. Rosmiaty Tarmizi. Abstract

ANALISIS PERANAN PAJAK DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SERANG (TAHUN ANGGARAN )

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

I. PENDAHULUAN. kepedulian terhadap potensi dan keanekaragaman daerah. daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembangunan nasional di negara-negara berkembang. difokuskan pada pembangunan ekonomi dalam rangka upaya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

Poppy Kemalasari et al., Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah dan Tingkat Kemandirian Daerah di Era Otonomi Daerah

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN KLATEN TAHUN

ANALISIS PENERIMAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) DIBEBERAPA KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA (Studi Pada Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu pemasukan negara yang mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK DAN RETRIBUSI SEBAGAI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN MINAHASA(PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan pendapatan lain-lain yang sah.

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat dengan daerah, dimana pemerintah harus dapat mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-undang No.25 Tahun 2000 tentang Program. Pembangunan Nasional , bahwa program penataan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. semua itu kita pahami sebagai komitmen kebijakan Pemerintah Daerah kepada. efisien dengan memanfaatkan sumber anggaran yang ada.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA SEMARANG TAHUN

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau-pulau atau dikenal dengan sebutan Negara Maritim. Yang mana dengan letak

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SITARO

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang terdiri dari : dapat dipaksakan untuk keperluan APBD.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem otonomi daerah, terdapat 3 (tiga) prinsip yang dijelaskan UU

EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA DENPASAR

Brian Sagay, Kinerja Pemerintah Daerah KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional,

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BIREUEN. Haryani 1*)

Transkripsi:

ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH KABUPATEN MINAHASA Oleh: Mario Hendry Wurangian Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi Manado e-mail: mario_trevis@yahoo.co.id ABSTRAK Otonomi daerah merupakan konsekuensi reformasi yang harus dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, terutama kabupaten dan kota sebagai unit pelaksana otonomi daerah. Otonomi membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi daerah untuk mengaktualisasikan segala potensinya secara optimal. Setiap daerah memiliki keunggulan tertentu relatif, terhadap daerah lainnya. Pajak daerah sebagai salah satu sumber PAD diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi daerah itu sendiri sehingga dapat memperlancar penyelenggaraan pemerintah dan pembagunan daerah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis potensi dan efektivitas pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Minahasa, Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder dan metode analisis yang digunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan, pajak daerah di kabupaten Minahasa berpotensi serta tingkat efektivitas pajak daerah Kabupaten ini efektif. Pemerintah sebaiknya lebih mengoptimalkan pemungutan serta pengelolaan pendapatan daerah khususnya pajak daerah. Kata kunci: potensi, efektifitas, pajak daerah ABSTRACT Regional autonomy is a consequence of reform that must be faced by every region in Indonesia, mainly counties and cities as regional autonomy implementation unit. Autonomy opens the widest possible opportunity for the regions to actualize any potential optimally. Each area has certain advantages relative to other regions. Local taxes as a revenue source is expected to provide a significant contribution to the region itself so as to facilitate the implementation of government and regional development. The purpose of this study to analyze the potential and effectiveness of the local tax revenue Minahasa regency, the data collection methods used are secondary data and methods of analysis used descriptive analysis. The results showed, local taxes in the district as well as the effectiveness of potential Minahasa regency's tax effective. The government should further optimize the collection and management of local tax revenue in particular areas. Keywords: potentie, effectiveness, local taxes 484 Jurnal EMBA

PENDAHULUAN Latar Belakang Otonomi daerah merupakan suatu konsekuensi reformasi yang harus dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, terutama kabupaten dan kota sebagai unit pelaksana otonomi daerah. Setiap daerah sudah diberikan kewenangan untuk mengatur sumber daya yang di milikinya, Otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah secara lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri. Dalam mengestimasi potensi PAD, diperlukan informasi dan tolak ukur yang riil terjadi di lapangan dan secara konkrit dikehendaki oleh masyarakat di daerah. Salah satu tolak ukur finansial yang dapat digunakan untuk melihat kesiapan daerah dalam pelaksanaannya adalah dengan mengukur seberapa jauh kemampuan keuangan suatu daerah. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan hasil pajak daerah yang sudah ada. Pajak daerah sebagai salah satu sumber PAD diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi daerah itu sendiri sehingga dapat memperlancar penyelenggaraan pemerintah dan pembagunan daerah. Kabupaten Minahasa adalah salah satu kabupaten di propinsi Sulawesi Utara yang pemerintah daerahnya senantiasa berupaya meningkatkan pendapatan daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakankebijakan yang telah ditetapkan baik dari pemerintah pusat maupun propinsi Sulawesi Utara. Lemahnya kemampuan pendapatan asli daerah akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada kabupaten ini, penerimaan yang didanai oleh sumbangan dan bantuan dari pemerintah pusat melalui dana alokasi umum dan dana alokasi khusus, yang dapat berpengaruh langsung pada kelangsungan pembangunan daerah, sehingga pemerintah berupaya untuk meningkatkan pendapatan daerah tersebut. Mengingat besarnya peran pajak daerah sebagai salah satu sumber utama penerimaan keuangan daerah. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis besar potensi dan efektivitas pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Minahasa. TINJAUAN PUSTAKA Pendapatan Asli Daerah (PAD) PAD bersumber dari kapasitas penerimaan yang berasal dari pontensi ekonomi daerah, semakin besar kapasitas (potensi) dapat menyebabkan penerimaan PAD semakin tinggi, karena banyak objek/pos-pos PAD yang dapat diciptakan guna ditarik penerimaannya oleh pemerintah daerah. Pendapat lain dikemukakan (Sutrisno,1984: 200) bahwa PAD adalah sebagai pendapatan daerah yang tergantung keadaan perekonomian pada umumnya dan potensi dari sumber-sumber pendapatan asli daerah itu sendiri. Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Kerangka teori hukum, menempatkan fungsi Perda tentang Pajak dan Retribusi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah (Hadjon,1995: 28) memiliki fungsi: 1. Perda pajak dan retribusi adalah fungsi anggaran yang erat kaitannya dengan fungsi perencanaan. 2. Perda pajak dan retribusi hubungan dengan anggaran adalah fungsi pengaturan. 3. Perda pajak dan retribusi sebagai instrumen anggaran adalah fungsi distribusi. Jurnal EMBA 485

Keterkaitan Antara Pajak Daerah dengan Pendapatan Asli Daerah Hubungan pajak daerah dalam hal ini pendapatan asli daerah (PAD) merupakan hubungan secara fungsional, karena PAD merupakan fungsi dari PDRB. dengan meningkatnya PDRB akan menambah penerimaan pemerintah untuk pembangunan program-program pembangunan. selanjutnya akan mendorong peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat yang akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kembali. Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Minahasa dengan objek penelitian adalah variabel PAD dan pajak daerah. Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data terbagi dalam data kualitatif dan kuantitatif. Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah ata kuantitatif. Data kuantitatif adalah data-data yang disajikan dalam bentuk angka-angka yang dapat diukur dengan skala numerik. (Kuncoro,2005: 124) Sumber Data Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder.sumber. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden sedangkan data sekunder yaitu, data yang bersumber dari informasi yang berasal dari instansi terkait. Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data target dan realisasi pajak daerah Kabupaten Minahasa dari tahun 2007-2011. Metode Pengumpulan Data Data sekunder peneliti peroleh dengan cara mengambil data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, agenda dan sebagainya kesumbernya dan penelitian-penelitian orang lain yang ada hubungannya dengan kebutuhan penelitian ini. Metode Analisis Data Data-data yang ada dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif, maksudnya semua data yang ada kaitannya dengan penelitian ini dibuat dalam suatu tabel kemudian diadakan penjelasan terhadap tabel-tabel tersebut sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Dan untuk menganalisis potensi pajak dalam tiga tahun ke depan digunakan analisis tren. Alat Analisis Analisis Potensi Pajak Daerah Potensi Pajak = Realisasi Penerimaan Pajak x 100% Realisasi PAD Dengan kriteria presentase : - Rasio < 15,00 kurang berpotensi - Rasio 15,10-35,00 cukup berpotensi - Rasio 35,10-55,00 berpotensi - Rasio > 55,00 sangat berpotensi Sumber: Purwanto (2003: 173) 486 Jurnal EMBA

Analisis Efektifitas Pajak Daerah Efektivitas Pajak = Realisasi Penerimaan Pajak x 100% Target Penerimaan Pajak Dengan kriteria presentase: Diatas 100% Sangat Efektif 90,01% - 100% Efektif 80,01% - 90,00% Cukup Efektif 60,01% - 80,00% Kurang Efektif Kurang dari 60% Tidak Efektif Sumber: Halim (2001). Definisi Operasional Variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah semua penerimaan yang bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan penerimaan pemerintah lainnya yang sah dalam suatu tahun tertentu dan dinyatakan dalam rupiah yang ada di Kabupaten Minahasa Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Deskripsi Wilayah Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Posisi geografis kabupaten Minahasa terletak di antara 01 o 01'00" - 01 o 29'00" LU - 124 o 34'00" - 125 0 5'00" BT, luas wilayahnya adalah 1.025,85 Km atau 6,72% dari luas Provinsi Sulawesi Utara. Perbatasan wilayahnya adalah di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Selatan & Kota Tomohon, di sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi,Kota Manado dan Kota Tomohon, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Maluku dan Kota Tomohon, wilayah ini terbagi atas 19 Kecamatan dan 165 Desa. Sebagai daerah beriklim tropis, Minahasa hanya mengenal 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Hasil Penelitian Potensi Pajak Daerah Kabupaten Minahasa Potensi pajak dapat diketahui dengan menggunakan analisis rasio antara hasil penerimaan pajak dengan pendapatan asli daerah. Adapun rasio potensi pajak daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Minahasa dapat dilihat pada Tabel dibawa ini: Jurnal EMBA 487

Tabel. 1 Potensi Pajak Kabupaten Minahasa Tahun Pajak Daerah (Miliyaran Rupiah) Rasio Potensi Pajak Kriteria 2007 4,870,231,162 28.95 Cukup Berpotensi 2008 6,824,396,087 35.38 Berpotensi 2009 8,515,457,696 35.86 Berpotensi 2010 9,208,217,478 37.34 Berpotensi 2011 10,075,994,263 42.32 Berpotensi Tabel 1 sebelumnya menunjukan bahwa rasio potensi pajak daerah Kabupaten Minahasa yang terus mengalami peningkatan yaitu 28,95 pada tahun 2007, dengan kriteria cukup berpotensi, dan mengalami peningakatan yaitu pada tahun 2008 menjadi 35.38 dengan kriteria berpotensi sampai dengan tahun 2011 terus mengalami peningkatan yaitu menjadi 42.38 dengan kriteria berpotensi. Prediksi terhadap Pajak Daerah Kabupaten Minahasa untuk tiga tahun kedepan (tahun 2013-2015), digunakan metode analisis tren, hasilnya sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Peramalan Pajak Daerah Kabupaten Minahasa Tahun Jumlah Pajak (Miliyar Rupiah) X Y.X X 2 2007 2008 2009 2010 2011 2012 4,9 6,8 8,5 9,2 10,1 18,0-2,5-1,5-0,5 0,5 1,5 2,5-12,25-10,2-4,25 4,6 15,15 45 6,25 2,25-0,25 0,25 2,25 6,25 Jumlah Y = 49,5 Y.X= 38,05 x 2 = 17,50 Nilai A = y/n = 49,5 / 6 = 8,25 Nilai B = y.x / x 2 = 38,05 / 17,50 = 2,17 Persamaan Tren yang terbentuk adalah Y = 8,25 + 2,17 X Hasil nilai peramalan Pajak Daerah Kabupaten Minahasa untuk tahun 2013-2015. Nilai X untuk 2013 adalah 3,5 2014 adalah 4,5 2015 adalah 5,5 Sehingga nilai peramalannya adalah : Y2013 = 8,25 + 2,17 x 3,5 = 36,47 Y2014 = 8,25 + 2,17 x 4,5 = 46,89 Y2015 = 8,25 + 2,17 x 5,5 = 57,31 488 Jurnal EMBA

Hasil peramalan Pajak Daerah Kabupaten Minahasa tahun 2013-2015 sebagai berikut : Tabel. 3 Hasil Peramalan Pajak Daerah Minahasa (2012-2015) Tahun Anggaran Pajak Daerah (dalam Miliyar Rph.) 2012 2013 2014 2015 18,0 36,4 46,8 57,3 Tabel. 3 sebelumnya menunjukan bahwa pajak daerah kabupaten Minahasa dalam tiga tahun kedepan akan mengalami peningkatan apabila pemerintah tetap mempertahankan kinerja mereka dan dengan seiringnya pajak daerah meningkat dari tahun ke tahun, pasti akan mendorong meningkatnya juga pendapatan asli daerah di kabupaten Minahasa. Efektifitas Pajak Daerah Kabupaten Minahasa Efektifitas merupakan ukuran kualitas output. Ketika mengukur efektifitas, akan diketahui apakah investasi itu berguna. Bila dikaitkan dengan upaya mengumpulkan PAD, efektifitas merupakan hubungan antara realisasi PAD terhadap potensinya. Untuk mengetahui bahwa pajak daerah sudah efektif pada kabupaten Minahasa dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel. 4 Efektifitas Pajak Daerah Kabupaten Minahasa Tahun Target Realisasi Rasio Kriteria 2007 3.506.904.900 4.870.231.162 138.88 Sangat efektif 2008 4.730.904.900 6.824.396.087 144.25 Sangat efektif 2009 5.140.000.000 8.515.457.696 165.67 Sangat efektif 2010 5.518.375.000 9.208.217.478 166.86 Sangat efektif 2011 8.519.175.000 10.075.994.263 118.27 Sangat efektif Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 dan PEA Update North of Sulawesi Tabel 4 menunjukan bahwa rasio efektivitas pajak daerah Kabupaten Minahasa peningkatan dari tahun 2007-2010 yaitu 138.88 pada tahun 2007, dengan kriteria sangat efektif, dan mengalami peningakatan yang paling tinggi yaitu pada tahun 2010 menjadi 166.86 dengan kriteria sangat efektif. Pada 2011 efektivitas mengalami penurunan yaitu menjadi 118.27 dengan kriteria sangat efektif. Efektivitas pajak daerah kabupaten Minahasa tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2007-2010 dan mengalami penurunan pada tahun 2011 dapat dilihat juga dari tren grafik yang meningkat pada grafik berikut ini : Perhitungan tingkat Efektivitas Pajak Daerah Kabupaten Minahasa Tahun 2007-2011. Jurnal EMBA 489

1. Pajak Hotel Tabel 5. Efektifitas Pajak Hotel Kabupaten Minahasa 1 2007 300.600.000 880.364.457 292,87 2 2008 900.050.000 1.514.486.843 168,267 3 2009 1.265.000.000 2.753.158.186 217,641 4 2010 1.265.000.000 2.522.388.871 199,398 5 2011 2.370.000.000 2.538.442.404 107,107 Tabel.5 menunjukan bahwa pajak hotel paling tinggi persentasenya ada pada tahun 2009 dan pendapatan pajak hotel ini mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2009 2010 dimana terjadi penurunan dari 2.753.158 menjadi 2.522.388 dan menunjukan sangat efektif 2. Pajak Restoran Tabel 6. Efektifitas Pajak Restoran Kabupaten Minahasa 1 2007 500.050.000 956.154.168 191,21 2 2008 800.600.000 1.188.144.070 148,406 3 2009 1.070.000.000 1.415.044.139 132,247 4 2010 770.000.000 1.652.482.402 214,608 5 2011 1.512.500.000 1.075.395.479 71,100 Tabel 6 menunjukan bahwa persentase tertinggi pajak restoran ada pada tahun 2010 yaitu 214,608. Sama seperti pajak hotel, pajak ini mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2010-2011. dan menunjukan efektif 3. Pajak Reklame Tabel 7 Efektifitas Pajak Reklame Kabupaten Minahasa 1 2007 130.004.900 184.506.875 141,92 2 2008 280.004.900 212.725.364 75,972 3 2009 203.000.000 208.553.136 102,735 4 2010 175.000.000 152.929.235 87,388 5 2011 175.000.000 227.787.433 130,164 Tabel 7 menunjukan bahwa pajak reklame mengalami fluktuasi tiap tahunnya. pada tahun 2008 dikategorikan kurang efektif dan juga pada tahun 2010 dikategorikan cukup efektif. 490 Jurnal EMBA

4. Pajak Penerangan Jalan Tabel. 8 efektifitas pajak penerangan jalan kabupaten minahasa 1 2007 2.300.000.000 2.696.914.272 117,26 2 2008 2.300.000.000 3.608.233.310 156,879 3 2009 2.300.000.000 3.430.247.735 149,141 4 2010 3.006.375.000 3.881.123.470 129,096 5 2011 3.006.375.000 3.974.462.836 132,201 Berbeda dengan pajak-pajak yang lain, realisasi pajak penerangan jalan melebihi dari target yang dianggarkan oleh pemerintah. Sehingga tiap tahunnya pendapatan pajak ini dikategorikan sangat efektif. 5. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Tabel 9. Efektifitas Pajak Pengambilan Bahan Galian 1 2007 200.000.000 127.442.290 63,721 2 2008 300.000.000 297.907.500 99,302 3 2009 300.000.000 701.336.000 233,778 4 2010 300.000.000 993.100.500 331,033 5 2011 750.000.000 1.140.562.000 152,074 Pada pajak ini dapat kita lihat bahwa pada tahun 2008 2011 persentasenya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga pajak ini dari tahun ke tahun semakin tinggi tingkat efektifitasnya. Kesimpulan PENUTUP Hasil analisis dan pembahasan penelitian, kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut: 1. Selama periode tahun 2007 hingga 2011, potensi pajak daerah di Kabupaten Minahasa terus mengalami peningkatan. Peningkatan pajak tersebut akan meningkatan Pendapatan Asli Daerah. 2. Efektivitas pemungutan Pajak Daerah Kabupaten Minahasa tahun 2007 mencapai 138,88 persen hasil ini sangat efektif dan yang paling tinggi mencapai 166.86 persen pada tahun 2010. Tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 118.27 persen. 3. Pajak Penerangan jalan memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelima Pajak lainnya, serta tingkat efektivitas pajak penerangan jalan sudah efektif. Realisasi Penerimaan PAD dari pajak ini selalu menunjukan kenaikan tiap tahunnya dan melebihi target yang ditetapkan. Saran Saran yang disampaikan penulis, yaitu : 1. Potensi dan efektivitas Pajak kabupaten Minahasa sebaiknya terus dipertahankan dan ditingkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa serta SKPD yang terkait. karena pajak daerah merupakan sumber pendapatan yang mempengaruhi PAD serta pertumbuhan ekonomi daerah. 2. Menggali potensi pajak di Kabupaten Minahasa, dapat dilakukan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi dilakukan dengan menambah jumlah wajib pajak baru, sedangkan intensifikasi dilakukan dengan mengoptimalkan potensi pajak dari wajib pajak yang sudah ada. Jurnal EMBA 491

DAFTAR PUSTAKA BAPPEDA - BPS kota Manado. 2013. Sulut Dalam Angka 2013, Manado. Dispenda Kabupaten Minahasa. 2013. Laporan Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Minahasa Tahun 2007/08-2010/11.Minahasa. Hadjon, P.M. 1995. Aspek-aspek Hukum Administrasi dari Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN). Makalah, Bandung. Hadjon, P. M. 1995. Pengantar Hukum Administrasi di Indonesia, Gajah Mada University Press Halim, Abdul. 2001. Analisis Deskriptif Paragraf Fiskal/pada APBD Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatra Utara. Kompas. Jakarta. No.2. Hlm. 127-146 Kuncoro. 2005. Manajemen Perencanaan dan Penganggaran. Restu Agung, Bandung. Munir, Dasril. 2002. Statistik untuk ekonomi dan keuangan modern Suparmoko. 2001. Keuangan Negara Dalam Teori dan Praktek, Penerbit PBFE-UGM, Yogyakarta Sutrisno.1984. Konsep Pendapatan Asli Daerah. Rajawali, Jakarta. Profil Kab/Kota, Kabupaten Minahasa, http://www.google.co.id. Diakses pada 10-april-2013. Minahasa. Purwanto Statistika 2003. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 492 Jurnal EMBA