PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN HASIL LITBANG

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan dari kebun-kebun sempit milik petani yang menjadi salah satu pilar

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan :

Peningkatan Produksi Kopi Lonsilar pada KUD Beringin di Apui melalui Pengembangan Mesin

Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara

KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT PENDAHULUAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN. Fokus Bidang Prioritas : Ketahanan Pangan. Kode Produk Target : Kode Kegiatan : 1.05.

X.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Surabaya, Mei 2013 KATA PENGANTAR

KajianPengembanganProduksiTepungJagungDalam PenyediaanPangandi Kupang-Nusa Tenggara Timur

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

SIDa X.10. Kementerian Pertanian 2012 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL. Dr. Ir. Agung Prabowo, M.

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN ALOR

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

Realisasi (Rp) Tidak Langsung A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ,00-0,00 0,

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP II. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN IDONESIA 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Renstra BKP5K Tahun

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PENINGKATAN KUALITAS HASIL PANEN KOPI KELOMPOK TANI, DESA BANYUKUNING, KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD): Rekomendasi Kebijakan Penyempurnaan Pelaksanaan Program UPSUS Pajale ke Depan: Evaluasi UPSUS Pajale 2015

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Kementerian Pertanian 2012

PROSES PENGOLAHAN KOPI INSTAN, KOPI BLENDING, DAN KOPI TUBRUK DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA JENGGAWAH-JEMBER

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya sebagai sumber pendapatan petani dan penghasil bahan baku

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian

IKU TAHUN 2017 SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN, KEUANGAN DAN ASET DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG INDIKATOR KINERJA TARGET

PROVINSI : SULAWESI SELATAN : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : 31 DESEMBER Belanja (Rp) Realisasi (Rp) Kode / No. Rekening.

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI BALI

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

SIDa F 24. Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016

Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Kakao di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Diany Faila Sophia Hartatri 1)

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SIAK. Tahun Anggaran 2014

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A

X.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PENGANTAR. Ir. Suprapti

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

BUPATI LOMBOK TENGAH RANCANGAN PERATURAN BUPATI LOMBOK TENGAH NOMOR... TENTANG

KAJIAN MENGURANGI KEMATIAN ANAK DAN MEMPERPENDEK JARAK KELAHIRAN SAPI BALI DI PULAU TIMOR

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR Penanggungjawab : IR. PUJI WIDODO, MSI A. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI 1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran s.d. Akhir Juli 2012: Pengelolaan anggaran kegiatan hingga akhir Juli telah menyerap dana kegiatan sebesar 25% sebagaimana yang direncanakan pada masa Termin 2 pencairan dana kegiatan. Dana sebesar itu digunakan untuk penyelesaian mesin pengupas kopi dan survey lapang ke kabupaten Manggarai sebagaimana telah disepakati antara Bapeda NTT dan Koordinator Sida X untuk Nusa Tenggara Timur. Dana 25% Termin 2 diperuntukkan untuk pelatihan dan penerapan mesin pengolah kopi skala UKM di lokasi desa Kalabahi Tengah, Nusa Tenggara Timur. Pada akhir Juli telah selesai dibuat mesin sangrai kopi, mesin pengupas kopi secara kering dan telah dilakukan modifikasi terhadap mesin sangrai kopi dan mesin pengupas kopi guna pencapaian target kinerja mesin. Telah dilakukan uji fungsional dan uji kinerja mesin pengupas kopi dan mesin sangrai kopi dengan masing-masing kapasitas 60kg/jam buah kopi kering dengan kadar air rata-rata 12,5% bb dan kapasitas mesin sangrai 10kg/jam dengan kadar air rata-rata 2,4% bb. Honor sampai bulan Juli untuk semua pelaksana kegiatan ini telah diberikan dengan menggunakan dana pada Termin 2, karena dana termin 1 difokuskan ke alsin pengolah kopi skala UKM. 2. Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran: Selama pelaksanaan kegiatan pada tahap Termin 2 ini tidak terjadi kendala yang berarti yang dapat menghambat pengelolaan anggaran jika didasarkan pada apa yang telah direncanakan. Pengarahan Bapeda ke lokasi Kabupaten Manggarai dan disepakati oleh Koordinator Sida X untuk Nusa Tenggara Timur dan penanggungjawab kegiatan ternyata kendala utamanya adalah budaya daerah yang kurang mendukung terhadap penggunaaan alsin pengolahan kopi. Petani cenderung menjual kopi mentah bahkan yang belum dipanen ke

pengijon untuk mendapatkan segera uang untuk memenuhi budaya daerah (hajat pinangan pengantin dan kematian) yang membutuhkan dana relatif besar. 3. Rencana Penanganan Aset saat Paket Selesai Dilaksanakan: Penanganan asset paket mesin pengolah kopi skala UKM yang terdiri dari mesin pengupas kulit kopi dan mesin sangrai kopi akan diserahkan ke Gapoktan yang di desa Kalabahi Tengah melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Alor. B. METODE-PROSES PENCAPAIAN TARGET KINERJA 1. Perkembangan Pencapaian Target Kinerja hingga akhir Juli 2012: Hingga saat ini target yang telah dicapai dalam penggunaan dana Termin 2 adalah : (a). dihasilkannya mesin pengolah kopi yang terdiri dari mesin pengupas kopi sistem kering dan mesin sangrai kopi dan telah dilakukan modifikasi terhadap mesin tersebut guna memperoleh kinerja yang lebih baik, (b) telah dilakukan uji fungsi dan uji kinerja mesin pengupas kopi sistem kering dan mesin sangrai kopi. Pihak terkait yang terlibat atau dilibatkan dalam sinkronisasi untuk pelaksanaan kegiatan adalah BPTP NTT, Pemda Kabupaten Alor NTT dan Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Alor NTT dan Gapoktan desa Kalabahi Tengah Kabupaten Alor NTT. Mesin Pengupas Kopi Mesin Sangrai Kopi

Gambar 1. Uji fungsi dan uji kinerja mesin pengolah kopi 2. Perkembangan Pelaksanaan Strategi Pencapaian Target Kinerja: Mesin pengolah kopi skala UKM yang akan ditempatkan di desa Kalabahi Barat menggunakan bahan bakar setempat berupa arang kayu dan bensin untuk menggerakkan mesin. Pertimbangan tersebut mengingat kondisi setempat yang tidak ada listrik dan mudah untuk mendapatkan arang kayu. Uji fungsi dan uji kinerja mesin pengupas kopi dan mesin sangrai kopi telah dilakukan di Serpong dan penerapan mesin pengolah kopi dilakukan di lokasi Gapoktan desa Kalabahi Barat melalui pelatihan pengguna (petani kopi) terhadap mesin tersebut. Pendampingan teknologi akan dilakukan oleh BPTP NTT dan fasilitas dan sarana prasarana dalam pelatihan mendapat dukungan dari Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Alor.

Tabel 1. Spesifikasi mesin pengolah kopi No. Nama Mesin Spesifikasi 1 Pengupas Kopi secara kering Alsin pengupas kopi Dimensi (mm) : 795x710x1045 Berat : 56 kg Bahan : stainless steel Silinder pengupas : bentuk tabung Dimensi silinder (mm) : 250xd.127 Tenaga Penggerak : Daya : 5,5 Hp Merk : Honda Model : GX-160 2 Sangrai Kopi Alsin sangrai kopi Dimensi (mm) : 850x925x1220 Berat : 87 kg Bahan : stainless steel Silinder pengupas : bentuk tabung Dimensi silinder (mm) : 245xd.125 Tenaga Penggerak : Daya : 3,5 Hp Merk : Robin Model : EY 15 DJ 3. Kendala - Hambatan Dalam Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja: Selama pelaksanaan kegiatan pada tahap Termin 2 ini tidak terjadi kendala yang berarti yang dapat menghambat pelaksanaan strategi pencapaian target kinerja. Survey lokasi ke-2 untuk penempatan mesin di kabupaten Manggarai digunakan sebagai pembanding terhadap minat masyarakat terhadap penggunaan mesin pengolah kopi yang terkendala pada sistem budaya adat pada tradisi perkawinan dan orang meninggal menuntut kebutuhan yang relative mahal dan petani menjual ke pengijon dalam produk bahan kopi mentah belum dijemur bahkan menjual dengan sistem ijon.

C. SINERGI KOORDINASI KELEMBAGAAN-PROGRAM 1. Perkembangan Koordinasi Dengan Kelembagaan - Program Terkait kurun waktu Juni-Juli 2012: Koordinasi kelembagaan dilakukan dengan BPTP NTT, Pemda Kabupaten Alor, Dins Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Alor dan Gapoktan desa Kalabahi Tengah, Kabupaten Alor. Koordinasi dilaksanakan untuk perencanaan penempatan alsin pengolah kopi dan pelatihannya di lokasi Kelompok Tani kopi di desa Kalabahi Tengah, Kabupaten Alor NTT. Beberapa orang yang terlibat dalam kegiatan yaitu : a. Asisten II Bupati Alor : Drs Hopni Bukang, MM b. Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Alor : Ir Thomas Lalangpulu c. Kepala desa Kalabahi Tengah Kabupaten Alor : Yacob Maigy d. Kelompok tani desa Kalabahi Tengah. 2. Bentuk Pelaksanaan Koordinasi dengan Kelembagaan-Program Terkait: Bentuk koordinasi kelembagaan program pengembangan mesin pengolah kopi skala UKM di Kabupaten Alor dilakukan untuk menjalin kerja sama tercapainya tujuan dengan peran serta sebagai berikut : a. Peran BBP Mektan adalah penyediaan mesin pengolah kopi yang meliputi : mesin pengupas kopi secara kering dan mesin sangrai kopi dan pendampingan teknologi b. Peran BPTP NTT adalah melakukan pelatihan dan pendampingan teknologi sampai ke petani c. Peran Pemda Kabupaten Alor dan Dinas Perkebundan dan pertanian adalah menyediakan sarana dan prasarana, lokasi penempatan mesin pengolah kopi dan fasilitas dalam pelaksanaan kegiatan di desa Kalabahi Tengah, Kecamatan Alos selatan, Kabupaten Alor NTT.

3. Kendala dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Koordinasi hingga saat ini: Selama pelaksanaan kegiatan koordinasi pada tahap Termin 2 ini tidak terjadi kendala yang berarti yang dapat menghambat pelaksanaan pencapaian target pelaksanaan koordinasi. D. CAPAIAN PEMANFAATAN HASIL LITBANGYASA 1. Perkembangan Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa : Perkembangan strategi pemanfaatan hasil libangyasa pertama-tama adalah melakukan penempatan mesin pengolah kopi di desa Kalabahi Tengah, melalui koordinasi dengan Dinas perkebunan dan pertanian, yaitu : Ir. Thomas Lalangpulu dan penyuluh lapang, yaitu : Ir. Andi, MP. Tahapan selanjutnya adalah melakukan sosialisasi ke petani yang dilakukan oleh pihak BPTP NTT. Sosialisasi bertujuan untuk memebrikan pandangan mengenai manfaat keberadaan mesin pengolah kopi dalam keberlanjutan usahatani pada Gapoktan. Sosialisasi mencakup kegiatan pelatihan pengoperasian dan trouble shooting. 2. Bentuk Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: Kabupaten Alor memiliki wilayah yang menghasilkan kopi dengan cita rasa dan aroma unggul yang berasal dari daerah potensi kopi yaitu Desa Kalabahi Tengah Kecamatan Alor Selatan, Desa Kalabhi Barat Kecamatan Apui, NTT. Usaha untuk memanfaatkan lahan marginal di kawasan pegunungan yaitu peningkatan produktivitas pengolahan kopi menggunakan mesin pengolah kopi dan tahun ini diawali dengan penggunaan mesin pengupas kopi sistim kering dan mesin sangrai yang mengolah kopi mentah menjadi kopi matang. Peningkatan harga jual kopi matang baik dalam bentuk kopi matang gelondong maupun kopi bubuk diharapkan dapat pula meningkatkan pendapatan petani kopi. Kegiatan pengembangan hasil litbangyasa ini merupakan suatu kegiatan yang mendukung usahatani kopi di wilayah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Dan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung strategi pengembangan industri. 3. Kendala dan Hambatan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa hingga akhir Juli 2012: Selama pelaksanaan kegiatan pada tahap termin 2 ini tidak terjadi kendala yang berarti yang dapat menghambat pelaksanaan capaian pemanfaatan hasil litbangyasa.

E. POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN 1. Rencana Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: Rencana pengembangan ke depan setelah selesai dilaksanakan adalah meningkatkan proses pengolahan kopi menjadi unit produksi kopi secara utuh untuk menghasilkan kopi bubuk dalam kemasan dengan trade mark Kabupaten Alor melalui integrasi sistem pengolahan kopi yaitu penambahan mesin bubuk kopi dan mesin pengemas dalam saclet disamping mesin pengupas kopi dan mesin sangrai kopi. 2. Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: Pengembangan kawasan marginal yang memiliki potensi khusus kopi dengan citarasa dan aroma unggul seperti kopi yang berasal dari kabupaten Alor perlu dikembangkan menjadi kawasan yang berwawasan industri kopi. Integrasi sistem pengolahan kopi di kabupaten Alor yang meliputi proses pengolahan kopi mentah menjadi kopi bubuk dalam kemasan merupakan salah satu strategi pengembangan wilayah di kabupaten Alor. Integrasi pengolahan kopi menerapkan beberapa mesin pengolah kopi sederhana yang meliputi mesin pengupas kopi, mesin sangrai kopi (sudah ada), mesin untuk membuat bubuk kopi dan alat untuk mengemas bubuk kopi dalam kemasan khusus yang bertrade mark dagang kabupaten Alor, sebagaimana yang dinyatakan oleh Asisten II Kabupaten Alor bahwa kabupaten Alor diharapkan akan memiliki trade mark kopi kabupaten Alor dalam kemasan kopi siap saji. Dengan konsep Integrasi pengolahan kopi dalam kemasan siap saji dapat mendukung pengembangan wilayah di marginal pegunungan dan memberikan kontribusi terhadap : a) Peningkatan wawasan petani terhadap industri pedesaan dan peningkatn pendapatan petani b) Meningkatkan peluang kerja / usaha penduduk terhadap pengolahan kopi rakyat. c) Menciptakan image kabupaten Alor sebagai penghasil kopi dengan citarasa dan aroma yang unggul.