PENGAMAN OTOMATIS KOMPOR GAS LPG SATU TUNGKU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada Gambar 3.1 menunjukan blok diagram sistem dari keseluruhan alat yang dibuat. Mikrokontroler. Pemantik Kompor.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Berbasis Mikrokontroler ATMega16 Design of LPG Gas Leak Detectors Based on ATMega16 Microcontroller

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III. Perencanaan Alat

DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

ALAT PENDETEKSI DAN PENGAMAN KEBOCORAN GAS LPG MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328

Sistem Keamanan Terintegrasi Untuk Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor MQ-2

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP :

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

RANCANG BANGUN SISTEM ALARM DAN PINTU OTOMATIS DENGAN SENSOR GAS BERBASIS ARDUINO. Fina Supegina 1, Wahyudi 2 1,2

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

Sistem Kontrol Produk Gas Metana pada Digester Tipe Fixed Dome

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535. Dhony Kurniadi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB I PENDAHULUAN. Sejak abad ke-20 inovasi di dalam teknologi instrumentasi dan kendali

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODA PENELITIAN

ALAT PENDETEKSI OTOMATIS KEBOCORAN GAS LPG BERBASISKAN ATMEGA 8535

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Sistem Monitoring Pendeteksi Kebocoran LPG berbasis Mikrokontroller ATmega16 menggunakan RF APC220

Vol. I, No. 1 April 2015 ISSN PENDETEKSI DAN PENGAMAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Habibullah.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

SENSOR GAS TGS 2610 UNTUK DETEKSI KEBOCORAN GAS. Dicky Apdilah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

Transkripsi:

PENGAMAN OTOMATIS KOMPOR GAS LPG SATU TUNGKU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 M. Andri Kurniawan & Gunawan Tjahjadi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa 1 Jakarta Barat 11440 E-mail: riawan17@gmail.com, gunawandea@gmail.com ABSTRACT Gas stove explosions are due to mainly the LPG leakage and its chassis over heating temperature as well. Therefore it is needed to have early warning system altogether with its mitigation procees. This design was focused on related security devices based on ATmega 16 microcontroller equipped with gas sensor ranging from 200 up to 10.000 mg/l concentration, heat sensor to limit temperature increase up to 80 ºC, and a timer that works to procees time of 15 minutes maximum, automatic flame lighter, gas flow regulator, and 12 VDC battery backup in case of electricity power failure, in addition to those above specifications the whole system can work automatically or manually. The study showed that the whole designed system works smoothly automatic, or manually with the temperature limit is as high as 80 ºC. It was also apparent that the further of gas leakage detection procees, the slower its response time attained. Keyword: LPG sensor, temperature sensor, backup baterry, automatic flame lighter ABSTRAK Ledakan kompor gas LPG merupakan akibat kebocoran gas LPG dan peningkatan temperatur dari rangka kompor gas. Diperlukan sistem peringatan dini dan mitigasi dari bahaya penggunaan kompor gas LPG. Perangkat pengaman kompor gas yang dirancang berbasis mikrokontroler ATmega 16 melalui kontrol pemantik dan aliran gas. Penggunaan beberapa sensor seperti sensor gas untuk mendeteksi kandungan gas LPG dengan jangkauan konsentrasi 200 10.000 mg/l dan sensor panas untuk membatasi panas rangka kompor tidak melebihi suhu 80 C. Selain itu timer dengan proses kerja maksimal 15 menit akan mematikan kompor secara otomatis saat waktu yang diinginkan tercapai. Baterai backup 12 VDC memberikan daya cadangan ke sistem secara otomatis saat daya PLN terputus. Keseluruhan sistem dapat bekerja secara otomatis atau manual tergantung kebutuhanya. Setelah diuji ternyata benar ketika temperatur rangka kompor mencapai suhu 80 C, sistem dapat mematikan kompor secara otomatis. Demikian pula ternyata bila jarak pendeteksian kebocoran gas makin jauh maka waktu tanggap sistem melambat. Kata kunci: Sensor gas LPG, sensor suhu, baterai back up, pemantik otomatis

1. PENDAHULUAN Program konversi minyak tanah ke Liquified Petroleum Gas (LPG) sudah menjangkau sekitar 48 juta kepala keluarga dan UKM hampir seluruh wilayah Indonesia. Hampir 48 juta pula kompor yang telah dibagikan kepada masyarakat dan ini merupakan program konversi energi terbesar di dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Energi Universitas Trisakti biaya merebus 5 liter air adalah Rp 11,6/menit untuk LPG dan Rp 13,8/menit untuk minyak tanah [1]. Disamping beberapa kelebihan yang dimiliki oleh LPG, program konversi minyak tanah ke LPG juga menimbulkan permasalahan dari aspek keselamatan seperti terjadi kebakaran, ledakan yang mengakibatkan korban jiwa, luka-luka ataupun kerugian material. Statistik menunjukkan kejadian ledakan dan kebakaran tabung LPG 3 kg pada pengguna cukup tinggi antara tahun 2010 2011. Penelitian oleh Agung Dewa Candra pada regulator LPG menunjukkan bahwa sekitar 60 % regulator LPG yang beredar di masyarakat belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Penelitian oleh Intania Mega Victorian, tentang pengetahuan para ibu rumah tangga di Depok terhadap LPG 3kg yang menunjukkan hasil bahwa pengetahuan ibu rumah tangga terkait keselamatan penggunaan LPG masih kurang. Penelitian oleh Zulkifli, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga pengguna LPG 3 kg pada beberapa lokasi di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta juga menunjukkan masih rendahnya hal-hal terkait keselamatan penggunaan tabung gas dan aksesorisnya [2]. Perbandingan konsentrasi gas LPG dan udara yang bisa menimbulkan ledakan (explosive range) yaitu antara 1,8 % sampai dengan 9,5 % di udara terbuka atau tertutup [3]. Pada konsentrai gas LPG 0 % sampai dengan 1,8 % di udara tidak akan terbakar atau meledak walaupun tersulut atau dibakar dengan pemantik api karena terlalu miskin hidrokarbon. Kandungan gas LPG 1,8 % 9,5 % dari udara termasuk kategori sempurna sehingga saat terjadi ledakan sangat dahsyat daya hancurnya, kekuatannya tergantung dari jumlah campuran yang meledak. Pada saat meledak seluruh oksigen yang ada di daerah itu akan terpakai habis dan menjadi hampa udara, sehingga jika ada orang di daerah sekitarnya selain mendapat luka bakar juga akan kesulitan bernafas. 20

M. Andri Kurniawan dkk. Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG 1 Tungku.. 2. KAJIAN PUSTAKA Beberapa penelitian membuat perangkat atau modul untuk kompor gas sebagai pendeteksi kebocoran gas telah dilakukan. Penelitian lain yang hampir serupa dengan alat ini menggunakan sensor gas LPG dan sensor suhu LM 35 [4] namun perangkat ini masih terdapat kelemahan pada saat listrik PLN terhenti menyebabkan sistem tidak bekerja. Belum ada kompor gas yang memiliki pengamanan terhadap kebocoran gas dengan sensitivitas pendeteksian yang tinggi dan pengamanan terhadap panas rangka kompor berlebih karena penggunaan. Oleh karena itu dibutuhkan kompor gas yang memiliki sistem proteksi dan deteksi secara otomatis tidak hanya sebagai sistem peringatan dini (early warning system) tetapi juga sebagai mitigasi bahaya ledakan gas LPG, baik saat ada listrik PLN maupun tidak ada. 2.1. Gas LPG Liquefied Petroleum Gas (LPG) adalah gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan penanganannya. Berdasarkan keputusan Dirjen Migas No.25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei 1990, gas LPG yang dipasarkan di Indonesia adalah gas campuran yang terdiri dari gas propana dan butana yang perbandingan campurannya adalah 30 % propana dan 70 % butana. Keputusan ini juga menyebutkan bahwa spesifikasi bahan bakar gas LPG untuk keperluan dalam negeri adalah spesifikasi LPG propana dan spesifikasi LPG butana menggunakan standar American Standard Testing Methode (ASTM). Gas LPG termasuk gas yang dapat cair pada tekanan dan suhu rendah. Namun jenis gas ini mempunyai sifat dan kelakuan yang sangat berbahaya karena mudah terbakar dan mudah meledak, tidak beracun tapi jika terhirup lebih dari 1.000 ppm atau 0,1 % (100 % = 1.000.000 ppm) akan menyebabkan mengantuk sampai meninggal [5]. Standar keamanan kompor gas LPG telah ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan rumusan kriteria kompor gas harus sesuai SNI 7368:2007. Standar ini mengatur syarat mutu dan cara uji untuk kompor gas satu tungku berbahan bakar LPG. 21

2.2. Sensor MQ-6 Sensor MQ-6 merupakan salah satu sensor utama dalam pembuatan alat ini. Sensor ini merupakan sebuah sensor kimia atau sensor gas yang mempunyai nilai resitansi Rs akan berubah dan sangat sensitif terhadap gas butana dan propana. Jika molekul gas LPG mengenai permukaan sensor MQ-6 menyebabkan resistansinya menurun sebaliknya tegangan output meningkat. Semakin tinggi konsentrasi gas LPG yang mengenai permukaan sensor maka resistansinya akan semakin kecil. Dengan demikian perubahan konsentrasi gas dapat mengubah nilai resistansi dan tegangan output sensor. Perubahan ini yang dijadikan acuan untuk mendeteksi kadar gas LPG di udara. 2.3. Sensor LM 35 Sensor suhu IC LM 35 dapat mengubah temperatur menjadi tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM 35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µa dalam beroperasi. Sensor suhu LM 35 mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kontrol khusus serta tidak memerlukan setting tambahan karena output dari sensor suhu LM 35 memiliki karakter yang linear dengan perubahan 10mV/ C. Sensor suhu LM 35 memiliki jangkauan pengukuran -55 ºC hingga ± 150 ºC dengan akurasi ± 0,5 ºC. Karena output sensor masuk ke Port A Analog to Digital Converte (ADC) mikrokontroler atau sensor yang membutuhkan konversi ADC, maka ground sensor harus terhubung dengan ground mikrokontroler. Jika ground sensor tidak terhubung, sinyal output sensor tidak dapat diproses oleh rangkaian ADC mikrokontroler. 3. PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Alat Kompor gas merupakan alat yang digunakan untuk merubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas yang digunakan untuk proses memasak. Proses 22

M. Andri Kurniawan dkk. Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG 1 Tungku.. perubahan energi ini menimbulkan bahaya saat terjadi kebocoran bahan bakar gas atau panas pada rangka kompor melebihi suhu 80 ºC. Panas berlebih ini merusak seal katup gas menyebabkan gas LPG bocor dan dapat menimbulkan ledakan. Alat ini bekerja dengan dua sumber tenaga listrik yakni dari listrik PLN dan baterai. Baterai 12 volt DC memasok listrik ke sistem secara otomatis saat listrik PLN terputus. Alat ini terdiri atas 2 sistem yakni, sistem utama (otomatis) dan sistem tambahan (manual). Pergantian atau perpindahan kedua sistem ini melalui sebuah saklar (switch) yang diletakkan di belakang kompor. 3.1.1. Sistem Utama (Otomatis) Sistem utama merupakan sistem otomatis yang mengendalikan masuknya gas LPG ke kompor dan waktu aktifnya pemantik. Diagram blok dari sistem otomatis terdapat pada Gambar 1. Sensor gas (MQ 6) Sensor suhu (LM 35) Sensor posisi (limit switch) ADC Mikrokontroler AVR ATMEGA 16 Relay Relay Buzzer Solenoid gas valve Pemantik kompor Timer Lampu indikator Gambar 1. Diagram blok sistem otomatis alat Keluaran sensor gas dan suhu menjadi masukan mikrokontroler untuk mengendalikan masuk tidaknya gas ke kompor. Sensor limit switch ditempatkan di katup knob gas sebagai sinyal masukan mikrokontroler untuk mengendalikan penyalaan pemantik, sehingga gas LPG yang keluar dari tungku pembakaran langsung terbakar karena bersamaan dengan penyalaan pemantik. Timer switch juga menjadi masukan mikrokontroler untuk mengendalikan mengalir tidaknya gas LPG ke kompor melalui pengendalian solenoid gas valve. 23

START Lakukan scanning TIDAK Cacah 10 s YA Baca posisi knob gas TIDAK Limit switch on? YA Aktifkan pemantik END Gambar 2. Flowchart awal proses sistem otomatis alat Pada awal proses, mikrokontroler melakukan start up dengan scanning sensor dari keadaan bahaya selama 10 detik, kompor tidak akan menyala meskipun katup pada knob gas membuka. Setelah 10 detik sensor tidak mendeteksi gas bocor dan panas berlebih maka mikrokontroler mengaktifkan solenoid gas valve dan lampu warna hijau, gas LPG mengalir dari regulator menuju ke katup knob gas. Kompor akan menyala saat pengguna memutar knob gas sampai menyentuh limit switch, sehingga aliran gas yang tertahan di knob gas mengalir ke tungku pembakaran bersamaan dengan perintah mikrokontroler untuk menyalakan pemantik. Gambar 2 memperlihatkan flowchart awal dari proses sistem tersebut. 24

M. Andri Kurniawan dkk. Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG 1 Tungku.. START Cek konsentrasi gas Gas > 200 ppm YA TIDAK Baca suhu Suhu >80 0 C YA Buzzer, lampu indikator merah dan relay driver aktif TIDAK Solenoid gas valve menutup END Gambar 3. Flowchart proses scanning dan deteksi real time alat Proses scanning merupakan proses pendeteksian gas bocor dan panas kompor selama 10 detik sebelum kompor menyala. Tujuannya untuk menghindari ledakan dari gas bocor yang telah keluar sebelum kompor dinyalakan. Proses pendeteksian ini juga bekerja saat kompor sudah menyala, sampai kompor dimatikan. Flowchart proses scanning terdapat pada Gambar 3. 3.1.2. Sistem Tambahan (Manual) Sistem tambahan merupakan sistem cadangan yang merubah kerja kompor dari otomatis menjadi manual. Pada sistem ini kompor gas kembali menjadi kompor gas pada umumnya yakni tanpa menggunakan listrik. Sistem tambahan diperlukan 25

ketika terjadi masalah pada bagian kelistrikan atau elektronik seperti sensor, kontroler, solenoid gas valve atau pasokan listrik. Perpindahan sistem utama (otomatis) ke sistem tambahan (manual) melalui saklar yang berada dibelakang kompor dan melepas solenoid gas valve di regulator gas. Sistem tambahan bekerja seperti kompor manual pada umumnya tanpa pendeteksian kebocoran gas dan suhu rangka kompor. Sedikit perbedaan dibanding kompor gas 1 tungku yang beredar di masyarakat yakni pada pengubahan pemantik manual menjadi pemantik elektronik. 3.2. Perancangan Perangkat Keras Sebelum direalisasikan dalam bentuk perangkat keras, terlebih dahulu dirancang menggunakan sistem elektronik dalam hal ini menggunakan software Google Sketch up. Perancangan alat menggunakan software untuk mengetahui dan memperkirakan penempatan komponen. Berikut hasil desain awal penempatan komponen alat seperti terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. Tampilan depan rancangan kompor 3.3. Perancangan Sistem Elektronik Perancangan sistem elektronik diawali dengan simulasi sistem elektronik menggunakan software Proteus. Pada rangkaian buzzer diberikan transistor BC 547 yang basisnya terhubung dengan Port B.0 berfungsi sebagai pengontrol buzzer. Output sensor MQ-6 dihubungkan dengan Port A.4 dan Port A.5 sedangkan output sensor LM 35 dihubungkan dengan Port A.0 mikrokontroler. Sensor gas dan sensor suhu harus dihubungkan dengan Port A karena sinyal output sensor ini masih berupa sinyal analog sehingga harus dikonversi ke dalam bentuk digital menggunakan ADC mikrokontroler. Gambar 5 memperlihatkan rangkaian skematik sistem otomatis alat. 26

M. Andri Kurniawan dkk. Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG 1 Tungku.. ELEKTRODE Gambar 5. Rangkaian skematik sistem otomatis alat Konversi sinyal analog ke digital diperlukan agar mikrokontroler dapat mendeteksi perubahan nilai sekecil mungkin pada sinyal output sensor sehingga tampak reaksi sinyal dari waktu ke waktu. 27

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Modul Sensor MQ 6 Pengujian sensor gas MQ 6 dilakukan dengan memberikan gas propana pada sensor dan memantau sinyal analog yang dikeluarkan sensor. Sinyal analog yang masuk ke mikrokontroler kemudian diubah oleh ADC mikrokontroler dan ditampilkan ke perangkat komputer melalui komunikasi serial menggunakan USB serial controller. Diagram blok pengujian modul sensor MQ-6 terdapat pada Gambar 6. KOMPUTER INPUT MONITORING OUTPUT SOLENOID GAS VALVE BUZZER LAMPU MERAH LAMPU HIJAU Gambar 6. Diagram blok pengujian MQ-6 Pengujian dilakukan terhadap sensor MQ 6 yang berada di bawah tungku kompor dan regulator, yaitu dengan memberikan gas bocor di sekitar sensor suhu dengan radius 5 25 mm, kemudian sinyal hasil pembacaan dimasukan kedalam port ADC mikrokontroler untuk dikonversi dalam bentuk sinyal digital dan ditampilkan di layar komputer menggunakan software X CTU terminal melalui komunikasi serial. Gambar 7. Komunikasi serial alat dengan komputer 28

M. Andri Kurniawan dkk. Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG 1 Tungku.. Gambar 7 di atas menunjukan komunikasi serial antara mikrokontroler kompor dengan komputer. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui perubahan sinyal output sensor, limit switch, manual timer dan kinerja timer internal mikrokontroler. MQ-6 di regulator MQ-6 di regulator MQ-6 di burner Gambar 8. Data konversi ADC dari sinyal output MQ 6 Data konversi ADC dari sinyal output MQ-6 terdapat pada Gambar 8. Bagian yang dilingkari menunjukan perubahan data sinyal analog sensor yang telah dikonversi ke digital oleh ADC mikrokontroler disaat tanpa gas dan saat diberikan gas bocor. Nilai 50 100 merupakan nilai ADC saat sensor menerima gas bocor terkecil dengan kadar lebih dari 200 ppm, sehingga nilai ini dijadikan nilai referensi untuk program mikrokontroler. Berdasarkkan hasil pengujian yang telah dilakukan semakin jauh jarak gas bocor ke sensor, semakin lama sensor gas mendeteksi karena konsentrasi gas yang ditangkap sensor makin sedikit sehingga waktu tanggap mikrokontroler untuk memberikan peringatan dan mematikan kompor juga semakin lama. 29

4.2. Pengujian Modul Sensor LM 35 Pengujian sensor suhu dengan cara membakar plat kompor yang telah dihubungkan langsung dengan sensor LM 35. Output sinyal analog sensor suhu dikirimkan ke mikrokontroler pada Pin ADC.0 kemudian dikonversi dalam bentuk digital oleh ADC mikrokontroler. Gambar 9 memperlihatkan diagram blok pengujian LM 35. KOMPUTER LM 35 INPUT MONITORING OUTPUT SOLENOID GAS VALVE BUZZER LAMPU MERAH LAMPU HIJAU Gambar 9. Diagram blok pengujian LM 35. Data ADC kemudian dikirimkan mikrokontroler ke komputer melalui komunikasi serial untuk ditampilkan pada software X-CTU seperti pada Gambar 10. Suhu dalam C ADC suhu Gambar 10. Data ADC dan suhu sensor LM35 dalam C 30

M. Andri Kurniawan dkk. Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG 1 Tungku.. Data pengujian ini didapatkan dari sinyal yang dikirimkan Port D.1 mikrokontroler ke komputer setelah plat kompor yg ditempeli sensor LM 35 dipanaskan. Dari hasil percobaan diperoleh data waktu tanggapan mikrokontroler terhadap deteksi sensor LM 35 seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil pengujian sistem terhadap sensitivitas LM 35 Detik ke- Dari data hasil pengukuran dapat dilihat bahwa nilai yang dikeluarkan oleh sensor LM 35 telah bersesuaian dengan karakteristik yang diperoleh pada data sheet yaitu keluaran tegangannya 10 mv/ C. Saat sensor suhu mencapai 80 C, mikrokontroler memberikan sinyal ke driver relay kurang dari 2 detik namun waktu tanggap solenoid untuk membuka atau menutup beberapa kali berbeda hal ini dipengaruhi oleh panas tidaknya kumparan solenoid dan perubahan daya yang diterima relay driver dan solenoid. Tegangan output sensor 1 0,80 1 detik 2 0,79 1,03 detik 3 0,80 1 detik 4 0,80 1 detik 5 0,80 1 detik Waktu tanggap solenoid gas valve menutup 4.3. Pengujian Sensor Limit Switch KOMPUTER MONITORING LIMIT SWITCH INPUT OUTPUT RANGKAIAN PEMANTIK Gambar 11. Diagram blok pengujian pemantik otomatis ELECTRODE Pengujian pemantik otomatis dilakukan dengan menekan limit switch yang pada kutub common diberikan logic rendah atau 0 volt sehingga ketika limit switch ditekan kutub yang lain mengirimkan logic 0 ke Pin D.3 mikrokontroler yang telah 31

di-setting ke logic 1 pada pemrograman mikrokontroler. Gambar 11 memperlihatkan diagram blok pengujian pemantik otomatis. Gambar 12. Komunikasi serial perubahan logic limit switch Perubahan sensor limit switch memberikan logic rendah ke Pin C.0 sehingga mengaktifkan rangkaian pemantik karena rangkaian jalur daya positif terhubung melalui relay. Gambar 12 memperlihatkan komunikasi serial perubahan logic limit switch. Saat elektrode menyala, data yang ditampilkan di X CTU menjadi lebih cepat seperti yang terdapat pada Gambar 13. Hal ini karena mikrokontroler mendapatkan noise yang besar dari loncatan bunga api tegangan tinggi. Logic pada Pin C.0 Gambar 13. Data perubahan logic limit switch 32

M. Andri Kurniawan dkk. Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG 1 Tungku.. Gambar di atas menunjukan data perubahan logic saat knob gas menyentuh limit switch dengan selang waktu kurang dari 1 detik. Saat pemantik aktif terjadi noise yang tinggi menyebabkan mikrokontroler me-reset dan jika terlalu lama menyala program mikrokontroler menjadi error. 5. KESIMPULAN Setelah melakukan perancangan, perakitan, pengamatan, dan pengujian terhadap Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG Satu Tungku ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengamanan kompor gas dapat bekerja otomatis saat diberikan gas bocor pada sensor MQ 6 dan sensor LM 35 yang ditempel pada rangka kompor dipanaskan hingga suhu 80 C. 2. Waktu tanggap output mikrokontroler bergantung pada banyaknya gas bocor yang diterima oleh sensor MQ 6. 3. Secara prinsip sensor melakukan penginderaan dengan perubahan suhu setiap 1 C akan menunjukan perubahan tegangan sebesar 10 mv. 4. Ketika knob gas kompor diputar sampai menyentuh limit switch, pemantik dapat berkerja secara otomatis dengan waktu tanggap kurang dari 1 detik. 5. Daya cadangan baterai bekerja otomatis saat listrik PLN terhenti dan melakukan pengisian baterai saat daya PLN masuk ke rangkaian. 6. Timer manual dapat mematikan kompor secara otomatis dan menyalakan buzzer sebagai tanda bahwa waktu yang telah di-setting telah tercapai. DAFTAR PUSTAKA [1] Administrator Pusdatin ESDM. Konversi Minyak Tanah ke LPG: Menggerakkan Perekonomian, Menghemat Energi. Internet: www.esdm.go.id/berita/56-artikel/4011-konversi-minyak-tanah-kemenggerakkan-perekonomian-menghemat-energi.html?tmpl=component&print =1&page= [23 Januari 2016]. 33

[2] Fatma Lestari dan Budi Hartono. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat tentang Cara Aman Menggunakan Tabung Gas 3 Kg. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Faculty of Public Health Universitas Indonesia, Vol. 6, No. 5, hlm.225 229, 2012. [3] Bureau of Indian Standard. IS-4576: LIQUEFIED PETROLEUM GASES India. IS-4576. 1999. Internet: https://archive.org/details/gov.in.is.4576.1999 [23 Januari 2016]. [4] Ika. Mahasiswa UGM Kembangkan Kompor Gas Otomatis Internet: www.ugm.ac.id/id/berita/10159-mahasiswa.ugm.kembangkan.kompor.gas. otomatis, 30 Juni 2015 [22 Mei 2016]. [5] Bony M. Farid, Hendik Eko Hadi S, dan Renny Rakhmawati. Pendeteksi dan Pengaman Kebocoran Gas LPG (Butana) Berbasis Mikrokontroler melalui SMS Sebagai Media Informasi. Thesis. Teknik Elektro Industri PENS-ITS, Surabaya, 2011 [16 Januari 2016]. 34